Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Pada Media Tanam dan Serapannya oleh Tanaman Sawi Pada Penggunaan Kompos Sampah Kota dari TPA Pada Berbagai Perbandingan Dengan Inceptisol

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengelolaan sampah merupakan salah satu permasalahan utama yang
dihadapi oleh banyak perkotaan di Indonesia. Pertambahan penduduk dan arus
urbanisasi yang pesat telah menyebabkan timbulan sampah pada perkotaan
semakin tinggi. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem perencanaan dan
penerapan pengelolaan sampah secara terpadu (Wibowo dan Djajawinata, 2002).
Meskipun metode untuk mengurangi jumlah dan volume sampah yang
ditimbulkan sudah gencar dilakukan, kehadiran sampah di Kota Medan tetap saja
merupakan salah satu persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dan pengelola
kota. Menurut kajian Pemerintah Kota Medan (2013) berdasarkan hasil
pengukuran timbulan sampah selama tahun 2013 sebesar 1.061 ton/hari atau
387.412 ton/tahun . Perinciannya, 48 persen merupakan sampah organik dan 52
persen lagi sampah anorganik. Selanjutnya Pemko Medan memprediksi luas TPA
(Tempat Pembuangan Akhir) yang dibutuhkan Kota Medan untuk 10 tahun ke
depan adalah 769 ha (Pemerintah Kota Medan, 2013).
Pengelolaan sampah yang kurang terencana akan mengakibatkan berbagai
permasalahan, antara lain terjadinya pencemaran tanah oleh logam berat. Logam
berat penyebab pencemaran antara lain Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Kromium
(Cr), Tembaga (Cu), Seng (Zn), dan Merkuri (Hg) (Mangkoedihardjo, 2005).
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di TPA Namo Bintang diketahui bahwa

sampah-sampah yang terdapat di TPA Namo Bintang meliputi sampah plastik,
baterai, kain (tekstil), keramik, pecahan gelas, produk besi (logam), kemasan
sabun/

deterjen,

dll.

yang

dimana

sampah-sampah

tersebut

menurut

Universitas Sumatera Utara


Widowati, dkk.(2008) menggunakan logam berat Cd dalam pembuatan produk
tersebut. Menurut Widyanigrum dkk., (2007) logam Cd lebih mudah diakumulasi
oleh tanaman dalam jumlah yang besar. Logam berat ini bergabung bersama
timbal dan merkuri sebagai the big three heavy metal yang memiliki tingkat
pencemaran

tertinggi

terhadap

lingkungan.

Menurut

penelitian

Susana dan Denah (2011) menyatakan bahwa pada kadar Cd tersedia pada tanah
yaitu sebesar 2,7 mg/kg menyebabkan berat basah pucuk tanaman sawi putih dan
sawi hijau turun hingga 50%, dilanjutkan oleh Adria (2012) menyatakan bahawa
tanaman sawi terkena cemaran logam berat Cd menunjukkan pertumbuhan yang

tidak normal, seperti : gejala klorosis, nekrotis, dan daun menggulung.
Berdasarkan beberapa penelitian tentang kandungan logam berat yang
diakibatkan sampah kota seperti penelitian Harahap (2013) menyatakan bahwa
beras yang berasal dari tanaman padi di sekitar TPA Namo Bintang mengandung
logam berat Cd yaitu tertinggi pada jarak 100 meter dari TPA yaitu 0,354 mg/kg
(masih dibawah baku mutu). Selanjutnya menurut penelitian Ashar (2014)
menyatakan bahwa konsentrasi Cd pada air kolam tambak udang di daerah sekitar
TPA Terjun sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Kemudian dari hasil
pemeriksaan laboraturium oleh Frisca (2011) ditemukan bahwa 30 sampel air
sumur gali di sekitar TPA Namo Bintang mengandung Cd melebihi baku mutu
yang ditetapkan.
Walaupun demikian kompos sampah kota memiliki potensi untuk
dijadikan pupuk organik. Berdasarkan pengamatan di Lokasi TPA terlihat bahwa
banyak masyarakat mengambil sampah kota di TPA dan disaring sehingga didapat
bahan organik (kompos) yang kemudian dijual ke pada petani. Beberapa

Universitas Sumatera Utara

penelitian tentang pemanfaatan kompos sampah kota terhadap pertumbuhan
tanaman memberikan pengaruh positif, seperti penelitian Evita (2009)

menyatakan bahwa pemberian kompos sampah kota berpengaruh nyata terhadap
tinggi tanaman, jumlah cabang primer, berat kering tajuk tanaman, berat kering
akar tanaman, jumlah polong berisi per-tanaman, jumlah biji per-tanaman, dan
hasil tanaman kacang hijau. Pemberian kompos sampah kota dosis 8 t/ha secara
keseluruhan telah mampu memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang
hijau terbaik. Kemudian menurut penelitian Sandrawati, dkk,.(2007) menyatakan
bahwa pemberian kompos sampah kota berpengaruh nyata terhadap peningkatan
pH tanah, C-organik (%) (penigkatan tersebut lebih tinggi dengan kompos kotoran
sapi dengan dosis yang sama), dan juga memberikan pengaruh positif pada
produksi tanaman. Budihardjo (2006) menyatakan bahwa persen N dan K2O dari
kompos sampah kota lebih tinggi dibandingkan kompos kotoran sapi.
Berdasarkan pengamatan di lokasi TPA juga terlihat bahwa masyarakat
mengambil kompos dari tumpukan sampah dan diayak. Tingginya tumpukan
sampah mengakibatkan masyarakat mengambil kompos dari tumpukan bagian
atas, tengah dan bawah untuk mempermudah pengambilan. Sehingga menurut
peneliti perlu dilihat perbedaan kadar logam berat Cd pada tiga kedalaman
pengambilan sampah tersebut.
Oleh karena uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang
pemanfaatan kompos sampah kota dari TPA Namo Bintang yang diambil dari
berberapa kedalaman untuk tanaman sawi.


Universitas Sumatera Utara

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh kompos sampah kota dari TPA sebagai media
tanaman sawi terhadap kandungan kadmium (Cd) di dalam tanah dan tanaman
sawi.
Hipotesis Penelitian
1. Kompos sampah kota dari TPA memberikan pengaruh nyata terhadap
peningkatan produksi tanaman sawi, pH tanah, C-Organik tanah, Cd-total
tanah dan Cd pada tanaman.
2. Kedalaman lapisan sumber kompos kota dari TPA memberikan pengaruh
nyata terhadap peningkatan produksi tanaman sawi, pH tanah, C-Organik
tanah, Cd-total tanah dan Cd pada tanaman.
3. Interaksi antara kedalaman kompos kota serta komposisi kompos kota dari
TPA sebagai media tanam akan memberikan pengaruh nyata terhadap
peningkatan produksi tanaman sawi, pH tanah, C-Organik tanah, Cd-total
tanah dan Cd pada tanaman.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai salah satu sayarat untuk

mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Medan, dan untuk bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) dalam Udang Windu (Penaeus monodon) yang Berada di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2014

6 114 95

Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Pemberian Pupuk NPK Mutiara Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guneeensis. Jacg)di Pembibitan Utama

1 64 96

Kandungan Logam Berat Kadmium Pada Tanaman Sawi (Brassica Juncea L. ) Akibat Pemupukan Fosfat

1 47 65

Pengaruh Penambahan Amelioran Terhadap Kelarutan Kadmium dalam Tanah Inceptisol dan Serapannya pada Tanaman Bawang Merah

0 4 5

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Pada Media Tanam dan Serapannya oleh Tanaman Sawi Pada Penggunaan Kompos Sampah Kota dari TPA Pada Berbagai Perbandingan Dengan Inceptisol

1 7 74

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Pada Media Tanam dan Serapannya oleh Tanaman Sawi Pada Penggunaan Kompos Sampah Kota dari TPA Pada Berbagai Perbandingan Dengan Inceptisol

0 0 12

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Pada Media Tanam dan Serapannya oleh Tanaman Sawi Pada Penggunaan Kompos Sampah Kota dari TPA Pada Berbagai Perbandingan Dengan Inceptisol

0 0 2

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Pada Media Tanam dan Serapannya oleh Tanaman Sawi Pada Penggunaan Kompos Sampah Kota dari TPA Pada Berbagai Perbandingan Dengan Inceptisol

0 0 9

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Pada Media Tanam dan Serapannya oleh Tanaman Sawi Pada Penggunaan Kompos Sampah Kota dari TPA Pada Berbagai Perbandingan Dengan Inceptisol

0 1 4

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Pada Media Tanam dan Serapannya oleh Tanaman Sawi Pada Penggunaan Kompos Sampah Kota dari TPA Pada Berbagai Perbandingan Dengan Inceptisol

0 1 12