STRATEGI MENGELOLA INVESTASI PORTOFOLIO (1)

STRATEGI MENGELOLA INVESTASI PORTOFOLIO
DI BURSA EFEK INDONESIA
Sunarso
Abstract
This research is aimed to find out a new strategy in managing risks
for investors in the Indonesian Capital Market. The existing strategy no more
suitable for emerging market because everything has changed extreemly. That
is why this research is held. Invesment can be said as the sacrefice of today
consumtion to to rise capital gain in the future. There are many form of
investment instruments, one of them is to buy stock in the capital market.
Invesment in the form of a set of stocks is called portfolio investment. To get
optimum return in the portfolio invesment an effective stragegy must be
implemented. By implementing the strategy investor can manage risk to avoid
excessive loss in their investment.

The methood in this research is

experimental reseach. The experiment deleberated by testing the strategy in
real investing for three months form Januari 2016 to March 2016. During the
periode stocks that are meet the criteria acoording to the new strategy are
bought and kept until the end of the periode. At the end of the experiment, the

return of the investmen was calculated. The result of the calculation was
presented on the data analysys.
Key words: Investment Strategy, capital market, portfolio invesment.

PENDAHULUAN
Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi sekarang untuk
mendapatkan nilai tambah ekonomi di masa mendatang. Secara umum dikenal
dua jenis investasi yaitu investasi langsung dan tidak langsung. Investasi langsung

1

adalah investasi dalam bentuk harta benda fisik seperti tanah, emas dan aktiva
berujud lain yang harganya diharapkan naik di masa mendatang. Investasi tidak
langsung adalah investasi dalam bentuk aset finansial.
Aset finansial dapat berupa saham,obligasi, reksa dana, SUN dan lain
sebagainya. Saham sebagai salah satu bentuk investasi tidak langsung merupakan
satu pilihan investasi yang memiliki potensi imbal hasil tinggi. Namun demikian
potensi resiko yang bisa dialami pemodal juga besar.
Guna mengurangi resiko diperlukan strategi yang dapat degan mudah
diterapkan oleh investor, terutama investor pemula. Selama ini resiko sering

dianggap sebuah hal yang menakutkan investor, sehingga investor cenderung
memilih saham yang harganya relatif stabil. Perubahan di bidang politik,
ekonomi, moneter, kebijakan pemerintah, baik perubahan itu di luar negeri
maupun di dalam negeri akan mempengaruhi harga saham, sehinga investor harus
perlu mencermatinya.
Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal penyusunan portofolio
merupakan salah satu strategi yang tepat karena dapat memperkecil resiko yang
mungkin dialami investor. Sebelum menyusun portofolio investor perlu
menganalisis secara fundamental dan teknikal. Hasil analisis ini dapat dijadikan
dasar dalam membuat keputusan investasi. Walaupun demikian bagaimanapun
cermatnya investor membuat keputusan investasi tidak bisa luput dari potensi
resiko yang mungkin akan dialami.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah menemukan
strategi yang efektif dalam yang

dapat memperkecil resiko sekaligus dapat

memaksimalkan resiko dalam berinvestasi saham di Bursa Efek Indonesia.


2

KAJIAN TEORI
1. Strategi Investasi
Strategi

investasi merupakan langkah teknis dan sistematis dalam

Investasi yaitu menempatkan dana dengan harapan memperoleh keuntungan dan
terhindar dari resiko kerugugian. Untuk menghindari resiko investor sebaiknya
memilihnsaham yang paling mendekati aset bebas resiko, (Fahmi: 2014).
Dari pengertian diatas dapat dinyatakan bahwa dalam berinvestasi
sedapat mungkin menghindari resiko. Namun demikian dalam investasi saham
resiko berbanding lurus dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Artinya
semakin kecil besar resiko yang mungkin timbul semakin besar pula potensi
imbah hasil yang diharapkan. Demikian sebaliknya, (Saleh: 2010).
2.

Imbal Hasil Investasi
Secara matematika untuk menghitung realisasi keuntungan

adalah sebagai berikut:
Ri =

Pt - P(t - 1)  Dt
P (t - 1)

Dimana :
Ri

= Keuntungan (return) realisasi

Pt

= Harga investasi sekarang

Pt-1

= Harga investasi tahun lalu

Dt


= Deviden periode sekarang

Pada saat memutuskan investasi

investor memiliki harapan untuk

memperoleh keuntungan (expected return). Harapan ini dapat dihitung
berdasarkan probabilitas hasil yang mungkin diperoleh.
Untuk menghitung tingkat keuntungan yang diahrapkan dapat dihitung dengan rumus:
m

E(Ri) =

 Pij . Rij
j 1

3

Apa bila probabilitasnya tidak diabaikan, maka dapat digunakan rumus:

N

 R ij

E (Ri) =

i 1

N

dimana:
E(Ri)

= Expected return pada periode i

Rij

= Keuntungan (return) investasi i

M


= Banyaknya peristiwa yang mungkin terjadi
Jika investor memiliki potensi keuntungan (imbal hasil positif) sebaiknya

direalisasikan sebelum berbalik jadi rugi potensial.
3. Resiko (risk) Investasi
Resiko investasi dengan tingkat keuntungan investasi ibarat koin dengan
dua sisi. Satu sisi

resiko (risk) dan sisi lain imbal hasil yang diharapkan

( Expected Return). Resiko investasi dapat diukur dengan menghitung varians dan
deviasi standar.
a. Variance ( 2)



2
i


m

 P ij  ( Rij  E ( Ri ))

2

i 1

Apabila probabilitas di abaikan, maka perhitungannya dihitung dengan rumus:
i 2 =

m


i 1

 ( Rij 

E ( Ri ))
N


2

Dimana:
i 2

= Variance return investasi

Rij

= Keuntungan saham i yang diterima pada periode ke-3

E(Ri)

= Tingkat keuntungan yang diahrapkan dari saham i

N

= Periode.


4

b. Deviasi Standar
Pengukuran standar deviasi dinyatakan sebagai berikut :
i

=

Var (Ri )

Dimana:
i

= Standar deviasi saham i

Var(Ri)

= Variance tingkat pengembalian saham i

4.


Portofolio
Portofolio merupakan himpunan atau set saham-saham yang dibeli investor.

Jadi portofolio meerupakan kombinasi dari berbagai jenis saham yang dipilih
investor (Bodie: 2006). Tujuan pembentukan bentukan resiko adalah untuk
menyebar resiko sehingga sehingga risiko investasi dapat turunkan.
Sebaiknya investor melakukan evaluasi

portofolio yang dibentuk secara

berkala, baik potensit keuntungan maupun potensi tingkat resiko yang

yang

diderita. Hal ini untuk bahan pengambilan keputusan investasi selanjutnya.
Keputusan investasi tersebut menyangkut tindakan apa yang akan diambil
pada masa akan datang yang penuh ketidak ketidakpastian.

5.

Beta
Beta merupakan merupakan alat ukur tingkat fluktuasi saham yang sangat

populer. Prinsip perhitungan Beta suatu saham adalah dengan membandingkan
arah harga saham dengan arah pasar. Pada umumnya gerakan suatu saham searah
dengan arah indeks harga saham gabungan (IHSG). Jadi Beta saham mengukur
volatilitas return saham tersebut dengan return pasar. Beta portofolio mengukur
volatilitas return portofolio yang dibentuk dengan return. Beta dapat dianggap

5

merupakan pengukur risiko yang sistematis dari suatu saham terhadap risiko pasar
(Jogiyanto, 2000).
6. Resiko Berinvestasi di Pasar Saham
Berinvestasi di Pasar Saham merupakan investasi tidak langsung
karena dana yang di investasikan di Pasar Saham tidak secara
langsung diinvestasikan di sektor produksi, namun dana tersebut
diinvestasikan oleh emiten atau perusahaan yang sahamnya dibeli oleh
investor pada pasar perdana. Selanjutnya transaksi jual-beli dilakukan
antar investor di pasar sekunder. Pada pasar sekunder terjadi tarik ulur
antara minat jual dan minat beli. Di sini sebenarnya perubahan harga
dapat diprediksi dari besarnya minat jual dan minat beli. Jika minat jual
lebih kuat maka harga akan turun, sebaliknya jika minat beli lebih kuat
harga akan naik. Permasalahannya adalah kekuatan jual dan kekuatan
beli tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor fundamental dan
teknikal saja, tetapi sanat dipengaruhi oleh factor psikologis. Bahkan
lebih parahnya kekuatan beli dan jual kadang-kadang kamuflase
sehingga sering menjebak investor, terutama investor ritel. Hal ini bisa
mengakibatkan harga turun secara tiba-tiba tanpa ada alas an yang
jelas.

Inilah resiko yang sulit dikelola. Kejelian investor dalam

mengelola resiko investasi merupakan kunci sukses berinvestasi di
pasar saham.
1. Resiko Delusi
Emiten sering melakukan penambahan saham di pasar atau right
issue.Jika investor tidak mengambil bagian maka porsi kepemilikannya
akan berkurang.
2. Resiko Riverst Stock Split
Riverst Stock Split adalah kebalikan dari stock split. Jika pada stock
split jumlah lembar saham menjadi lebih banyak, karena nominalnya
dipecah, maka pada riverst stock split terjadi penggabungan nominal
saham, sehingga jumlah saham menjadilebih sedikit.
3. Resiko Delisting
4. Resiko Likuidasi
Resiko likuidasi adalah resiko yang terjadi akibat dilikuidasinya.

6

Dari keenam resiko tersebut, hanya resiko pertama yang bisa dikelola
oleh investor. Jika terjadi resiko ke dua hingga ke enam maka investor
tidak bisa berbuat apa-apa, untuk itu investor harus mengantisipasi
terjadinya resiko ke dua hingga ke enam.

METODE PENELITIAN
A.

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental yaitu

dilakukan dengan menguji hasil investasi berdasarkan strategi investasi yang
digunakan dalam penelitian ini dengan dengan kinerja pasar.
B.

Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah emiten yang sahamnya terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Sedangkan sampel adalah saham yang memenuhi kriteria
pada strategi yang digunakan dalam penelian ini. Pada teknik pengambilan sampel
ini penelitian menggunakan metode nonprobabilitas atau purposive sampling.
Sampel penelitian adalah perusahaan yang memenuhi kriterian sampel tertentu
sesuai dengan pertimbangan yang dikehendaki peneliti. Kriteria saham yang
diambil dalam sampel adalah yang memiliki jangkauan lebih dari dua kali, yaitu
harga tertinggi paling sedikit dua kali harga terendah.
C.

Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter, berupa

rekaman transaksi yang tersimpan di broker yang menjadi mitra peneliti. Rekaman
transaksi ini adalah data otentik yang hanya bisa diakses dengan menggunakan
PIN dan Pasword, pemegang rekening efek. Ketepatan data transaksi ini 100%
karena setiap transaksi langsung terekam di data base.

7

D.

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengakses menu historical

transaction yang dapat didapat secara seketika dan secara update dari transaksi
awal penelitian awal anuari 2016 sampai dengan transaksi terakhir yaitu pada
akhir Maret 2016.
E.

Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini sangat sederhana

dengan

mendata saham-saham yang dibeli sesuai dengan kriteria strategi investasi pada
masa eksperimen yaitu dengan mengunakan metode indeks tunggal. Langkahlangkah yang digunakan dalam analisis data ini adalah dengan mentranskipsi
rekaman transaksi pembelian selama periode eksperimen yaitu mulai awal Januari
2016 sampai dengan akhir Maret 2016. Setelah itu harga pembelian dibandingkan
dengan harga terakhir. Berdasarkan selisih harga beli dan harga jual dapat dihitung
imbal hasil investasi.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Strategi
Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi PRABOWO,
merupakan akronim dari Price Research And Buy On Weakness Only atau riset
harga dan beli hanya pada saat harga melemah.
1. Penelitian Harga
Riset harga dilakukan selama lima tahun terakhir. Data harga diambil dari
data simulator pada menu mini chart dan dikonversi ke worksheet. Setelah data
masuk dalam worksheet data disort dari harga terendah ke harga tertinggi

8

tertinggi. Saham yang dipilih adalah saham yang memiliki grafik curam dengan
tingkat kecuraman grafik jangka panjang (lima tahun terakhir) mendekati 45o

2. Prosedur Pembelian
Pembelian saham hanya dilakukan pada saat harga melemah, yaitu saat
berada dalam lembah atau titik bawah. Setelah itu investor tinggal menunggu
harga naik.
B. Data Hasil Penelitian
Berdasarkan riset harga (Price Analysis) maka dilakukan pembelian terhadap
saham-saham sebagai berikut:
Acnt

Done

Date
201603

No
02500

Code

Cmd

Mkt

29
201603

5
02500

DGIK
HOTL-

Buy

RG

71

25200 1,791,882.00
Rp

24
201603

5
02500

W

Buy

RG

17

90000 1,532,294.00
Rp

08
201603

5
02500

DGIK

Buy

RG

71

20500 1,457,682.00
Rp

02
201602

5
02500

BIPP-W

Buy

RG

9

05
201602

5
02500

BIPP-W

Buy

RG

9

02
201601

5
02500

BIPP-W

Buy

RG

10

40500 405,606.00
Rp

25
201601

5
02500

KARW

Buy

RG

90

19700 1,775,659.00
Rp

25
201601

5
02500

DSFI
NRCA-

Buy

RG

93

16900 1,574,057.00
Rp

22

5

W

Buy

RG

18

9

Price

Done Qty

Amount
Rp

100 901.00
Rp
121700 1,096,942.00
Rp

100 1,802.00

201601

02500

Rp

22
201601

5
02500

INAF
NRCA-

Buy

RG

253

7000 1,773,656.00
Rp

21
201601

5
02500

W
NRCA-

Buy

RG

25

82800 2,073,103.00
Rp

21
201601

5
02500

W
NRCA-

Buy

RG

24

5600 134,601.00
Rp

21
201601

5
02500

W

Buy

RG

18

111100 2,002,799.00
Rp

21
201601

5
02500

ARTO

Buy

RG

130

16100 2,096,139.00
Rp

21
201601

5
02500

ADMG

Buy

RG

94

500 47,069.00
Rp

21
201601

5
02500

ADMG

Buy

RG

92

21100 1,944,110.00
Rp

20
201601

5
02500

PYFA
NRCA-

Buy

RG

121

19700 2,387,275.00
Rp

20
201601

5
02500

W

Buy

RG

25

104000 2,603,900.00
Rp

19
201601

5
02500

VICO-W
NRCA-

Buy

RG

5

19
201601

5
02500

W

Buy

RG

34

117400 3,997,586.00
Rp

19
201601

5
02500

GOLL-W

Buy

RG

15

7500 112,668.00
Rp

18
201601

5
02500

GOLL-W

Buy

RG

17

100 1,702.00
Rp

18
201601

5
02500

GOLL-W

Buy

RG

16

54600 874,910.00
Rp

18
201601

5
02500

GOLL

Buy

RG

78

100 7,810.00
Rp

18
201601

5
02500

BABP-W

Buy

RG

12

6300 75,712.00
Rp

18
201601

5
02500

ARTO

Buy

RG

163

7200 1,175,360.00
Rp

18
201601

5
02500

ARTO

Buy

RG

162

15700 2,547,214.00
Rp

15
201601

5
02500

TAXI
NRCA-

Buy
Buy

RG
RG

84
40

47800 4,021,222.00
31600 Rp

10

24100 120,679.00
Rp

15
201601

5
02500

W
NRCA-

1,265,895.00
Rp

14
201601

5
02500

W
NRCA-

Buy

RG

38

95900 3,649,665.00
Rp

13
201601

5
02500

W

Buy

RG

49

91500 4,490,224.00
Rp

13
201601

5
02500

NIRO

Buy

RG

103

44100 4,549,113.00
Rp

13
201601

5
02500

META

Buy

RG

79

12
201601

5
02500

TAXI

Buy

RG

98

12
201601

5
02500

ARTO

Buy

RG

180

9800 1,766,645.00
Rp

12
201601

5
02500

ARTO

Buy

RG

177

20600 3,651,666.00
Rp

11
201601

5
02500

TAXI
NRCA-

Buy

RG

102

58100 5,935,088.00
Rp

11
201601

5
02500

W
NRCA-

Buy

RG

44

132500 5,838,745.00
Rp

11
201601

5
02500

W
NRCA-

Buy

RG

43

13800 594,288.00
Rp

07
201601

5
02500

W

Buy

RG

40

139400 5,584,363.00
Rp

07
201601

5
02500

META

Buy

RG

77

200000 15,423,100.00
Rp

05
201601

5
02500

WTON

Buy

RG

850

16000 13,620,400.00
Rp

05

5

META

Buy

RG

79

179900 14,233,417.00

11

155200 12,279,191.00
Rp
100 9,814.00
Rp

C. Perhitungan Imbal Hasil
Dari transaksi yang didasarkan pada riset harga diperoleh hasil perhitungan
sebagai berikut:
Curre
Cm

Done

Done

nt

Date
201603

Code

d

Price

Qty

Amount
Rp

Price

Amount
Rp

Net Profit
Rp

29
201603

DGIK

Buy

71

25200

1,791,882.00
Rp

65

1,638,000.00
Rp

(153,882.00)
Rp

24
201603

HOTL-W

Buy

17

90000

1,532,294.00
Rp

20

1,800,000.00
Rp

267,706.00
Rp

08
201603

DGIK

Buy

71

20500

1,457,682.00
Rp

65

1,332,500.00
Rp

(125,182.00)
Rp

02
201602

BIPP-W

Buy

9

100
12170

901.00
Rp

12

1,200.00
Rp

299.00
Rp

05
201602

BIPP-W

Buy

9

0

1,096,942.00
Rp

12

1,460,400.00
Rp

363,458.00
Rp

02
201601

BIPP-W

Buy

10

40500

405,606.00
Rp

12

486,000.00
Rp

80,394.00
Rp

25
201601

KARW

Buy

90

19700

1,775,659.00
Rp

79

1,556,300.00
Rp

(219,359.00)
Rp

25
201601

DSFI

Buy

93

16900

1,574,057.00
Rp

129

2,180,100.00
Rp

606,043.00
Rp

22
201601

NRCA-W

Buy

18

100

1,802.00
Rp

35

3,500.00
Rp

1,698.00
Rp

22
201601

INAF

Buy

253

7000

1,773,656.00
Rp

780

5,460,000.00
Rp

3,686,344.00
Rp

21
201601

NRCA-W

Buy

25

82800

2,073,103.00
Rp

35

2,898,000.00
Rp

824,897.00
Rp

21
201601

NRCA-W

Buy

24

5600
11110

134,601.00
Rp

35

196,000.00
Rp

61,399.00
Rp

21
201601

NRCA-W

Buy

18

0

2,002,799.00
Rp

35

3,888,500.00
Rp

1,885,701.00
Rp

21
201601

ARTO

Buy

130

16100

2,096,139.00
Rp

137

2,205,700.00
Rp

109,561.00
Rp

21
201601

ADMG
ADMG

Buy
Buy

94
92

500
21100

47,069.00
Rp

104
104

52,000.00
Rp

4,931.00
Rp

12

21
201601

1,944,110.00
Rp

2,194,400.00
Rp

250,290.00
Rp

20
201601

PYFA

Buy

121

19700
10400

2,387,275.00
Rp

119

2,344,300.00
Rp

(42,975.00)
Rp

20
201601

NRCA-W

Buy

25

0

2,603,900.00
Rp

35

3,640,000.00
Rp

1,036,100.00
Rp

19
201601

VICO-W

Buy

5

24100
11740

120,679.00
Rp

4

96,400.00
Rp

(24,279.00)
Rp

19
201601

NRCA-W

Buy

34

0

3,997,586.00
Rp

35

4,109,000.00
Rp

111,414.00
Rp

19
201601

GOLL-W

Buy

15

7500

112,668.00
Rp

22

165,000.00
Rp

52,332.00
Rp

18
201601

GOLL-W

Buy

17

100

1,702.00
Rp

22

2,200.00
Rp

498.00
Rp

18
201601

GOLL-W

Buy

16

54600

874,910.00
Rp

22

1,201,200.00
Rp

326,290.00
Rp

18
201601

GOLL

Buy

78

100

7,810.00
Rp

135

13,500.00
Rp

5,690.00
Rp

18
201601

BABP-W

Buy

12

6300

75,712.00
Rp

13

81,900.00
Rp

6,188.00
Rp

18
201601

ARTO

Buy

163

7200

1,175,360.00
Rp

137

986,400.00
Rp

(188,960.00)
Rp

18
201601

ARTO

Buy

162

15700

2,547,214.00
Rp

137

2,150,900.00
Rp

(396,314.00)
Rp

15
201601

TAXI

Buy

84

47800

4,021,222.00
Rp

220

10,516,000.00
Rp

6,494,778.00
Rp

15
201601

NRCA-W

Buy

40

31600

1,265,895.00
Rp

35

1,106,000.00
Rp

(159,895.00)
Rp

14
201601

NRCA-W

Buy

38

95900

3,649,665.00
Rp

35

3,356,500.00
Rp

(293,165.00)
Rp

13
201601

NRCA-W

Buy

49

91500

4,490,224.00
Rp

35

3,202,500.00
Rp

(1,287,724.00)
Rp

13
201601

NIRO

Buy

103

44100
15520

4,549,113.00
Rp

100

4,410,000.00
Rp

(139,113.00)
Rp

13
201601

META

Buy

79

0

12,279,191.00
Rp

120

18,624,000.00
Rp

6,344,809.00
Rp

12
201601

TAXI

Buy

98

100

9,814.00
Rp

220

22,000.00
Rp

12,186.00
Rp

12
201601

ARTO

Buy

180

9800

1,766,645.00
Rp

137

1,342,600.00
Rp

(424,045.00)
Rp

12
201601

ARTO

Buy

177

20600

3,651,666.00
Rp

137

2,822,200.00
Rp

(829,466.00)
Rp

11

TAXI

Buy

102

58100

5,935,088.00

220

12,782,000.00

6,846,912.00

13

201601

13250

Rp

Rp

Rp

11
201601

NRCA-W

Buy

44

0

5,838,745.00
Rp

35

4,637,500.00
Rp

(1,201,245.00)
Rp

11
201601

NRCA-W

Buy

43

13800
13940

594,288.00
Rp

35

483,000.00
Rp

(111,288.00)
Rp

07
201601

NRCA-W

Buy

40

0
20000

5,584,363.00
Rp

35

4,879,000.00
Rp

(705,363.00)
Rp

07
201601

META

Buy

77

0

15,423,100.00
Rp

120

24,000,000.00
Rp

8,576,900.00
Rp

05
201601

WTON

Buy

850

16000
17990

13,620,400.00
Rp

960

15,360,000.00
Rp

1,739,600.00
Rp

05

META

Buy

79

0

14,233,417.00
Rp

120

21,588,000.00

7,354,583.00

130,525,954.0
0

Rp
171,274,700.00
Percentage 3

Rp
40,748,746.00

31%

mth
Persentage 1
mth

10,33%

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa imbal hasil selama tiga bulan
sebesar 31% atau rata-rata mencapai 10% perbula. Hasil ini tergolong excess
return yaitu hasil yang jauh lebih besar di atas imbal hasir pasar.

D. Komparasi Hasil Penelitian dengan Kinerja IHSG
Hasil investasi rata-rata 10% perbulan Kinerja IHSG dalam kurun waktu
Januari 2016 hingga Maret 2016 tumbuh 319,45 dari 4.525,92 menjadi 4.845,37
atau 7% selama 3 bulan atau rata-rata 2,35% per bulan.Kinerja ini. Walaupu
kinerja IHSG termasuk cemerlang dan jauh diatas tingkat suku bunga deposito,
tetapi strategi “Price Analysis And Buy On Weakness Only jauh melampauinya.

14

KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan urian di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Secara umum resiko Investasi berbanding lurus dengan imbal hasil. Jadi
2. semakin tinggi imbal hasil yang diharapkan semakin beresiko.
3. Guna Mengelola resiko dan diperlukan penyusunan portofolio yang
efesien, yaitu sekumpulan saham yang mendekati resiko pasar.
4. Penerapan strategi investasi, “ Price Analisys And Buy On Weakness
Only” (PRABOWO), memberi hasil yang lebih tinggi daripada kineja
IHSG rendah yaitu 10% perbulan. IHSG dalam kurun waktu bulan Januari
2016 s/d Maret 2016 sebesar 319,45 dari 4.525,92 menjadi 4.845,37 atau
7% selama 3 bulan atau rata-rata 2,35% per bulan.

15

5. Saran kepada para pembaca yang berminat melakukan investasi di pasar
modal sebaiknya mempelajari berbagai strategi investasi yang lain dari
sumber referensi yang relevan dan up-date.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamarudin. 2004, Dasar-Dasar Manajemen Investasi Dan Portfolio,
Rineka Cipta , Jakarta
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta. PT. Rineka Cipta,
Bursa Efek Indonesia, http:/www.idx.co.id
Dalimuthe, Zuliani dan Budi Wibowo. 2006. Investasi. Jakarta. Salemba Empat.
Fakhrudin, M dan M Sopian Hadianto. 2001, Perangkat dan Model Analisis
Investasi di Pasar Modal; Buku 1. Jakarta. Gramedia
Halim, Abdul. 2002. Analisis Investasi, salemba Empat. Jakarta.

16

Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas.
Jakarta. UPP AMP YKPN.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis; edisi
kedua. Yogyakarta. BPFE Yogjakarta.
Indriastuti, Dorothea. R. 2001. Analisis Pengaruh Faktor-faktor Fundamental
terhadap Beta Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Perpektif Vol.6. No.1
Juni: 11-25
Jogianto. 2000. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, edisi kedua BPFE.
Jogjakarta.
Mustain. 2007. Analisis Pembentukan Portofolio Saham Optimal (studi pada
saham yang tercatat di Indeks LQ-45). Disertasi tidak diterbitkan.
Malang. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.
Rodoni, Ahmad dan Othman Yong. 2002. Analisis Investasi Dan Teori Portofolio.
Jakarta. PT. Interpratama Offset
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. CV. Alfabeta
Sumariyah, 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Jogjakarta. UPP AMP
YKPN
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio.
Yogyakarta. BPFE Yogjakarta

17

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI EKS KARESIDENAN BESUKI TAHUN 2004-2012

13 284 6

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

STRATEGI ANGGOTA LEGISLATIF DALAM MEMPERKUAT HUBUNGAN DENGAN KONSTITUEN(Studi pada anggota DPRD Kabupaten Pamekasan Periode 2009-2014)

0 81 37

MANAJEMEN STRATEGI RADIO LOKAL SEBAGAI MEDIA HIBURAN (Studi Komparatif pada Acara Musik Puterin Doong (PD) di Romansa FM dan Six To Nine di Gress FM di Ponorogo)

0 61 21

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN YANG TEPATGUNA MENINGKATKAN PANGSA PASAR PADA PERUSAHAAN ROLL KARET UD. SARI ARGO MANDIRI MALANG

6 98 2

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SEPEDA MOTOR HONDA MELALUI PENDEKATAN BOSTON CONSULTING GROUP PADA PT. MPM MOTOR DI JEMBER

7 89 18

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

0 15 118