Marketing Mix Bauran Pemasaran doc

Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Marketing mix adalah suatu strategi kombinasi pemasaran berdasarkan produk, harga, tempat,
dan promosi. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk berkembang agar bisa tetap hidup dan bisa
bersaing dengan para pesaingnya. Oleh sebab itu perusahaan membuat strategi pemasaran yang
terpadu, dan salah satu strategi yang digunakan perusahaan adalah bauran pemasaran (marketing mix),
yaitu terkait dengan kegiatan mengenai produk, harga, promosi, dan tempat atau yang lebih dikenal
dengan sebutan

4 P, yaitu Product, Price, Promotion, dan Place. Strategi-strategi ini saling

berpengaruh sehingga sudah menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, dan strategi ini sangat
penting untuk dijadikan pemimpin sabagai pedoman dalam mengendalikan perusahaan untuk mencapai
sebuah tujuan.
Contoh Marketing Mix Dalam Sebuah Hotel
1. Product/ Produk
Hotel adalah tempat menginap untuk para tamu. Maka dari itu, produk utama yang dijual oleh
hotel adalah kamar. Disamping itu, fasilitas lain yang ditawarkan dan dijual oleh hotel adalah produk
dari restoran (Food and Beverage), spa and massage service, ballroom, meeting room, fitness center
and swimming pool, paket-paket lainnya yang di buat sedemikian rupa untuk menarik minat market,
dsb.
2. Price/ Harga

Setiap hotel yang menjual barang dan jasa tentunya menetapkan harga-harga tertentu
untuk product yang telah mereka hasilkan. Biasanya, harga-harga ini bervariasi. Harga kamar yang
dijual bisa berbeda-beda tiap waktunya tergantung tipe, waktu, dan fasilitas yang diberikan. Adapun
juga tersedia harga makanan dan minuman yang disediakan di restoran, dan juga harga-harga fasilitas
3.

hotel lainnya yang sudah tentu ditetapkan berdasarkan standard yang ada.
Promotion/ Promosi
Unsur dari konsep marketing mix ini adalah salah satu proses yang bisa dibilang krusial karena
dalam proses ini pihak hotel berusaha untuk menggaet minat market semaksimal mungkin untuk
menggunakan jasa mereka. Untuk menarik minat tamu agar mau menginap di hotel kita, sebaiknya kita
menyiapkan suatu promosi yang komposisi iklan dan sales promotion yang baik. Sebagai contoh,
menyiapkan beberapa package yang menarik dan menguntungkan bagi tamu maupun bagi kita sebagai
perusahaan. Melakukan promosi yang kreatif melalui media-media yang tersedia sekarang seperti,

4.

media cetak juga internet.
Place/ Tempat
Lokasi atau tempat dimana hotel dibangun mempengaruhi jenis, fasilitas dan kegiatan yang

terjadi di dalam hotel tersebut. Mengapa demikian? Sebagai contoh sebuah business hotel tentunya
akan berlokasi di tengah kota yang tempatnya strategis dan mudah dijangkau. Disamping lokasinya,
jenis hotel inipun harus menyesuaikan fasilitas yang diberikan sesuai jenis tamu yang datang. Jenis
business hotel akan lebih mengutamakan fasilitas-fasilitas seperti meeting room, business center untuk
kepentingan kesekretariatan, akses internet penuh untuk memudahkan para pebisnis melakukan
kegiatan mereka.

Dalam manajemen marketing kita mengenal adanya marketing mix (bauran pemasaran). Usaha
manajemen suatu organisasi marketing untuk mencapai pasar saran dilakukan dengan cara
mengkombinasikan dan memobilisasikan sumber-sumber interen dan eksteren dengan menyesuaikan
pada kendala unsur lingkungan dalam merumuskan suatu kegiatan marketing. Perpaduan variabelvariabel yang dimobilisasi untuk memenuhi kebutuhan suatu golongan konsumen disebut
adonan/bauran pemasaran (marketing mix)
Singkatnya, marketing mix adalah suatu kesatuan alat-alat (tools) marketing yang digunakan oleh
perusahaan/organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan marketingnya pada pasar sasaran (target market)
tertentu (Kotler, 1997, hal.92).
Dasar konsep marketing adalah marketing strategis, yang merupakan kombinasi dari variabel-variabel
yang dapat dikontrol oleh organisasi/ perusahaan. Marketing mix adalah perpaduan dari variabelvariabel interen yang dapat dikontrol, dimobilisasi untuk mencapai pasar sasaran (segmen) tertentu.
Unsur-unsur yang terdapat dalam Marketing Mix menurut Smith (1993) dan Kotler (1997), adalah:
� Product (Produk/Jasa), meliputi unsur-unsur jenis-jenis produk, kualitas, desain, features (fasilitas
dan kegunaannya), brand-name, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, dan penggantian jika terjadi

kerusakan;
� Price (Harga), meliputi unsur-unsur daftar harga, potongan, bonus, jangka waktu pembayaran,
aturan kredit. Harga biasanya digunakan oleh konsumen/pelanggan sebagai indikator kualitas.
Artinya kalau harganya mahal seharusnya kualitasnya baik, dan sebaliknya, kalau harganya murah,
maka produk/jasa yang dibeli biasanya kualitasnya tidak baik;
� Promotion/Communication (Promosi/Komunikasi), didalamnya termasuk promosi penjualan,
periklanan, tenaga penjualan, hubungan masyarakat (public relation), direct marketing,
pembentukan Customer Data base, Dialog, dan Provision of Customer Service;
� Place (Tempat) meliputi unsur-unsur saluran distribusi, cakupan (coverage), lokasi, pergudangan,
transportasi;
� People (Pimpinan dan Staf, Pelanggan, Pesaing): Personal Characteristic of the marketing manager
and staff;
� Political Power (kekuatan politik), seperti suara/pendapat/pernyataan para elit politik dalam upaya
menggalang kekuatan atau dalam menanggapi suatu masalah dapat mempengaruhi antara lain: opini
massa, kondisi/sentimen pasar (melonjaknya harga-harga, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap
mata uang asing, merosotnya harga saham, menurunnya minat investor untuk menanamkan
modalnya di Indonesia, kecemasan dunia usaha), Keamanan, Rasa Aman, Kepastian Usaha, dan
Stabilisasi. Sebagai contoh kasus-kasus: Debat Terbuka atau ketegangan antara Gus Dur (Presiden
RI) dengan Menko Polkam Jenderal Wiranto dan Jendral (Purn) Feisal Tanjung serta para jenderal
TNI lainnya; Gerakan Mahasiswa Militan di Propinsi Riau yang berdampak pada proses produksi

PT. Caltex Pacific Indonesia); dan
� Public Opinion: sifatnya situasional, kontekstual, dan cepat berubah, sebagai contoh kasus-kasus:
Pabrik Pulp di Porsea, Sumatera Utara; Penganiayaan aktivis lingkungan di PT. Tanjung Lingga,
Kalteng; Ganti-rugi tanah di Pulau Bintan; Kasus perkosaan oleh supir taxi di DKI Jakarta.
Terkadang public opinion kurang memperhatikan aspek social cost, seperti: kalau suatu perusahaan
ditutup karena mencemari lingkungan atau sebab lainnya, lalu bagaimana dampaknya terhadap
pekerja yang di PHK (penghasilan, tunjangan, penyaluran), yang dapat mengakibatkan timbulnya
kerawanan sosial (misalnya masalah: pengangguran, kejahatan, penurunan gizi anak/ kesehatan).

Pada praktik sehari-hari political power dan public opinion saling mempengaruhi satu sama lain
atau sulit dipisahkan.

Gambar: Marketing Mix

Diadaptasi dari: Kotler (1997), Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and
Control, hal. 92.

Untuk menghasilkan suatu strategi marketing yang baik semua unsur-unsur marketing
mix ini harus diperhatikan dan dikembangkan secara seimbang. Konsep-konsep dan teori-teori, yang
dapat berbentuk general statement (asumsi yang berlaku umum) atau postulat, yang terdapat dalam

text-book asing atau pemikiran para ahli dari luar Indonesia yang berkaitan dengan konsep dan teori
manajemen marketing mix perlu disesuaikan dengan asumsi-asumsi yang berlaku khusus di Indonesia.
Penyesuaian ini dapat dilakukan dengan menggunakan situasional atau contingency approach,
misalnya memperhatikan antara lain hal-hal berikut: 1) Situasi pasar, seperti : unfair-competition
(monopoli); 2) Praktik bisnis, seperti Unfair business practices (meniru, berbohong atau melebihlebihkan dalam usaha promosi) yang dapat menimbulkan gap (kesenjangan) antara expected value
(harapan) dan perceived value (prestasi yang sesungguhnya) dari produk/jasa yang ditawarkan; dan 3)
Communication Channels yang berkembang.