Ringkasan Geografi Kelas X (1)

GEOGRAFI KELAS X
I.

Pengertian Geograf
Istilah geograf berasal dari bahasa Yunani, yaitu geographika yang diperkenalkan oleh
Erasthotenes.Geo berarti bumi dan graphika berarti lukisan atau tulisan. Jadi,
geographika artinya lukisan atau tulisan tentang bumi. Istilah geograf kemudian
dikenal dalam berbagai bahasa, seperti geography (Inggris), die geographie atau die
erdkunde (Jerman), geographie (Prancis), dan geografe atau ardrijkskunde (Belanda).
Istilah ilmu geograf sering diidentikkan dengan ilmu bumi. Namun, istilah ilmu bumi
tidak dipakai lagi sekarang karena ilmu geograf berbeda dengan ilmu bumi. Ilmu bumi
lebih cocok dikaitan dengan ilmu geologi. Ilmu bumi adalah ilmu yang mempelajari
segala sesuatu tentang bumi, dari kulit sampai pada isi perut bumi dan hal-hal yang
saling mempengaruhi. Sementara itu, ilmu geograf adalah ilmu yang mempelajari
tentang bumi dan hubungannya dengan manusia, hewan, dan tumbuhan beserta
lingkungannya.
Pengertian geograf berkembang sejalan dengan pemikiran dan pengenalan manusia
tentang lingkungan. Geograf juga berkembang mengikuti perkembangan budaya
manusia. Pada awal abad ke-2, Claudius Ptolomaeus berpendapat bahwa geograf
adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi. Jadi,
Cludius Ptolomeaus mementingkan peta untuk memberikan informasi tentang

permukaan bumi scara umum. Hasil kumpulan petanya dibukukan dalam atlas
Ptolomeaus.
Pada abad ke-20, James berpendapat bahwa geograf adalah ilmu yang melihat
keteraturan gejala-gejala yang ada di permukaan bumi, yang saling berasosiasi hingga
memberikan karakteristik atau ciri tertentu pada suatu tempat, sehingga dapat dilihat
adanya persamaan dan perbedaan antara tempat yang satu dengan tempat yang lain.

II.
Pengertian/defenisi
geografi
A.
Menurut
Ahli
Indonesia
1.
Bintarto
(1977)
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala alam
dan penduduk serta mempelajari corak yang khas dalam kehidupan dan berusaha mencari fungsi dan unsur
bumi

dalam
ruang
dan
waktu.
2.
I
Made
Sandy
Geografi adalah ilmu yang berusaha mengemukakan, menemukan dan memahami persamaan-persamaan dan
perbedaan yang ada dalam ruang muka bumi, geografi melihat segala sesuatu dalam kaitannya dengan ruang.
Penekanan
utama
bukanlah
pada
substansi
tetapi
pada
sudut
pandang
keruangan.

3.
Menurut
IGI
(dalam
seminar
lokakarya
di
Semarang
1988)
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geografi dari sudut pandang
kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.
Dari beberapa pendapat ahli diatas, terdapat kesamaan pandangan dalam mendefenisikan geografi yaitu bahwa
geografi
itu
mencakup:

Bumi
sebagai
tempat
tinggal


Hubungan
interaksi
manusia
dengan
lingkungannya

Dimensi
ruang
dan
waktu
• Pendekatan spsial (keruangan), ekologi (lingkungan), dan regional (kewilayahan).

B.
Menurut
Ahli
Luar
Negeri/Eropa
1.
Barlom

Mengatakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari proses-proses yang bersifat lingkungan dan gejala
pola-pola yang dihasilkannya. Gejala-gejala tersebut memberikan ciri pada bagian tertentu di muka bumi.
2.
Wregley
Geografi adalah suatu disiplin yang berorientasi pada masalah interaksi antara mausia dengan lingkungannya
3.
M.
Yeates
Geografi adalah ilmu pengetahuan tentang pembagian rasioanal dan lokasi berbagai karakteristik di atas
permukaan bumi.
4.
Bernand
Varen
(1622-1650)
Jerman
Geographia generalis : geografi adalah campuran dari matematika dengan membahas kondisi bumi beserta
bagian-bagiannya
juga
tentang
benda-benda

langit
lainnya.
Membagi
geografi
menjadi
2
yaitu:
a) Geografi umum: membahas karakteristik bumi secara umum tidak tergantung keadaan wilayah yang
mencakup:
• Terrestrial: pengetahuan tenang bumi secara keseluruhan satu bentuk dan ukurannya
• Astronomis: hubungan bumi dengan bintang-bintang yang merupakan cikal bakal ilmu kosmografi
• Komparatif: deskripsi lengkap mengenai bumi, letak dan tempat-tempat di permukaan bumi
b) Geografi khusus: tentang wilayah tertentu menyangkut wilayah luas/sempit yang mencakup:

Atmosferis:
iklim

Litosferis:
menelaah
permukaan

bumi
meliputi
relief,
vegetasi
an
fauna

Manusia:
penduduk,
perniagaan,
dan
pemerintahan.
5.
Immanuel
Kant
(1724-1821)
Physische geographie : geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah benda-benda, hal-hal atau gejala-gejala
yang
tersebar
dalam

wilayah
di
permukaan
bumi
6.
Alexander
von
Humboldt
(1769-1859)
geografi fisik modern: geografi adalah kaitan bumi dengan matahari dan prilaku bumi dalam ruang angkasa,
gejala cuaca dan iklim di dunia, tipe-tipe permukaan bumi dan proses terjadinya, serta hal-hal yang berkaitan
dengan
hidrosfer
dan
bosfer.
7.
Karl
Ritter
(1779-1559)
geografi modern: geografi adalah suatu telah tentang bumi sebagai tempat hidup manusia. Hak yang menjadi

objek
studi
semua
fenomena
di
permukaan
bumi
8.
Friederich
Ratzel
(1844-1904)
politische geographie: geografi adalah wilayah geografis sebagai sarana bagi organisme untuk berkembang.
Mempelajari
pengaruh
lingkungan
fisik
terhadap
kehidupan
manusia
9.

R.
Harsthone
geografi bertujuan menjelaskan secara akurat, teratur dan rasional tentang karakteristik variabel di permukaan
bumi.
10.
Elswolrth
Huntington
(1876-1947)
geografi adalah studi tenatng fenomena permukaan bumi beserta penduduk yang menghuninya.
11.
Paul
Vidal
de
la
Blache
(1845-1918)
posibilisme (kemugkinan) dalam konsepnya genrede vic atau mode of live (cara hidup) geografi adalah ilmu
yang mempelajari bagaimana proses produksi di lakukan manusia terhadap kemungkinan yang ditawarkan oleh
alam.
12.

Halford
Mackinder
(1861-1947)
geografi adalah ilmu yang fungsi utamanya menyelidiki interaksi manusia dalam masyarakat dengan
lingkungan yang berbeda menurut lokasinya.
III.
Objek

kajian

Ruang
geografi

dapat

dibedakan

Lingkup
atas

2

aspek

Geografi
yaitu:

a.
Aspek
fisik,
meliputi
aspek
b. Aspek sosial meliputi aspek antropologi, politis, dan ekonomis

kimiawi,

biologis,

astronomis

Ruang lingkup kajian geografi serta kaitannya dengan ilmu lain
Hubungan:

interaksi
biologi

interaksi
antropolgi
dan
– interaksi matematika dan geografi → geo matematika

dan
geografi

geografi



biogeografi
etnografi/antropografi

Jika bumi di pandang sebagai teori lingkungan hidup. Permukaan bumi dapat dikelompokkan menjadi 3
lingkungan:
1) Lingkungan Fisik (physical environment) / abiotik: segala sesuatu di sekitar manusia berupa makhuk tak
hidup,
misalnya:
tanah,
air,
udara,
cahaya
matahari
2) Lingkungan biologis (biological environment) / biotik: segala sesuatu di sekitar manusia berupa makhluk
hidup,
misalnya:
binatang,
tumbuhan,
termasuk
di
dalamnya
manusia.
3) Lingkungan sosial (social environment): segala sesuatu di sekitar manusia yang berwujud tindakan/ aktivitas
manusia baik dalam hubungan dengan lingkungan alam maupun hubungan antar manusia.
IV. Ilmu-Ilmu Penunjang Geografi
Untuk memperjelas ruang lingkup geografi, beberapa disiplin ilmu yang sangat erat kaitannya dengan geografi
atau
merupakan
cabang-cabang
dari
ilmu
geografi:
1. Geologi: ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan: kejadian struktur, komposisi, sejarah, dan proses
perkembangannya
2. Geofisika: Ilmu yang mengkaji sifat-sifat bumi again dalam dengan metode teknik fisika, seperti mengukur
gempa
bumi,
gravitasi,
medan
magnet,
dsb.
3. Meteorologi: Ilmu yang mempelajari atmosfer, misalnya udara, cuaca, suhu, angin, dsb.
4. Astronomi: Ilmu yang mempelajari benda-benda langit di luas atmosfer bumi, seperti matahari, bulan,
bintang,
dan
ruang
angkasa
5. Bigeografi: studi tentang penyebaran makhluk hidup secara geografis di muka bumi ini
6. Geomorfologi: Studi tentang bentuk-bentuk muka bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk
tersebut
7. Hidrografi: ilmu yang berhubungan ilmu pencatatan, survei serta pemetaan laut, danau ,sungai dsb.
8. Oseanografi: Ilmu yang mempelajari lautan, misalnya: sifat air laut, pasang surut, arus, kedalaman, dsb
9. Paleontologi: Ilmu tentang fosil-fosil serta bentuk-bentuk kehidupan di masa purba yang terdapat di bawah
lapisan-lapisan
bumi
10. Antropogeografi: Ilmu yang mempelajari penyebaran bangsa-bangsa di muka bumi di lihat dari sudut
geografis
(etnografi)
11. Geografi matematik: Ilmu geografi yang berkenaan dengan perkiraan bentuk, ukuran serta gerakan bumi:
lintang
dan
bujur
geografi,
meridian,
paralel,
luas
permulaan
bumi
(geo.teknik)
12. Geografi historic: Cabang geografi yang mempelajari bumi ditinjau dari sudut sejarah dan
perkembangannya
13. Geografi regional: cabang geografi yang mempelajari suatu kawasan tertentu secara khusus, misalnya:
geografi
Asia
Tenggara,
Geo.
Timur
Tengah
dsb.
14. Geografi politik: cabang geografi yang khusus mengkaji kondisi-kondisi geografi ditinjau dari sudut politik
atau
kepentingan
negara
15. Geografi fisik: Cabang geografi yang mengkaji tentang bentuk dan struktur permukaan bumi, yang
mencakup
aspek
geomorfologi
dan
hidrologi
16. Geografi manusia: cabang geografi yang mengkaji tentang aspek sosial, ekonomi, dan budaya penduduk.
KONSEP
GEOGRAFI
Konsep dasar geografi merupakan konsep yang paling penting dalam menggambarkan struktur ilmu ataupun
hakekat suatu ilmu. Konsep ilmu geografi pada hakekatnya adalah studi keruangan tentang gejala-gejala

geografi. Manusia merupakan salah satu unsur dari gejala geografi, sehingga studi geografi mengkaji tentang
gejala-gejala nyata dalam kehidupan manusia. Gejala geografi yang ada di sekitar kita, merupakan hasil
keseluruhan hubungan keruangan faktor fisik dan faktor manusia. Dari hasil studi gejala alam yang nyata, akan
terbentuk suatu pola abstrak terhadap gejala yang dikaji. Pola abstrak inilah yang disebut konsep. Pola abstrak
tersebut berkenaan dengan gejala yang kongkrit tentang geografi, oleh sebab itu dinamakan konsep
geografi.
I.
Macam-Macam
Konsep
Dalam geografi dikenali sejumlah konsep, sebagaimana yang dikemukakan oleh :

Geografi

a.
Getrude
Whipple
Mengemukakan 5 konsep geografi yaitu : (1) bumi sebagai planet (2) variasi cara hidup (3) variasi wilayah
alamiah (4) makna wilayah bagi manusia (5) pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa dunia.
Dalam mengungkapkan konsep geografi harus selalu dihubungkan dengan penyebarannya, relasinya, fungsinya,
bentuknya dan proses terjadinya. Contoh ungkapan konsep “ variasi cara hidup “ terabstraksikan melalui mata
pencaharian penduduk, proses terbentuknya mata pencaharian itu, penyebaran mata pencarian itu, jumlah
penduduk yang bekerja pada masing-masing mata pencaharian itu, dan dinamika mata pencaharian itu.
b.
Menurut
Ada 15 konsep ilmu geografi, yaitu :

Warman

1
wilayah
atau
2.
lapisan
hidup
3.
manusia
sebagai
faktor
4
globalisme
atau
bumi
5.
interaksi
6.
hubungan
7.
persamaan
8.
perbedaan
9.
keunikan
10.
persebaran
11.
lokasi
12.
keunggulan
13.
perubahan
yang
14.
sumber
daya
dibatasi
15. bumi bundar di atas kertas yang datar atau peta.

J.

atau
ekologi
sebagai

terus
secara

Hendry
regional
biosfer
dominan
planet
keruangan
areal
areal
areal
areal
areal
relatif
komperatif
menerus
budaya

c.
Menurut
Daljoemi
Mengemukakan
7
konsep
geografi
yaitu
:
1.
Penghargaan
budayawi
terhadap
bumi
Lingkungan bukanlah suatu kombinasi unsur alam yang menuntut adaptasi dari masyarakat secara ketat dari
masa ke masa. Kenyataannya masyarakat pada masa yang berbeda-beda, menafsir lingkungan alamnya berbedabeda sesuai dengan perkembangan pandangan hidupnya. Misalnya pandangan religius sebagai masyarakat Jawa
terhadap laut selatan dan Donolyo Wonogiri yang keramat pada masa lalu. Sejalan engan teknologi mengubah
car pandang manusia terhadap lingkungan alam sekitar sebagai sumber daya. Penanganan manusia terhadap
sumberdaya,
baik
secara
eksplorasi
maupun
eksploitasi
tergantung
dari:
a.
Tingkat
pendidikan
masyarakat
b.
Kompetensi
teknik
c.
Semangat
kewiraswastaan
d.
Organisasi
ekonomi
e.
Stabilitas
politik

f.
Kebijakan
pemerintah
2.
Konsep
regional
/
wilayah
Suatu wilayah dipandang memiliki homogenitas dalam hal bentuk bentang alamnya dan corak kehidupannya
(mata
pencahariannya,
mentalitas
penduduknya).
Contohnya: Wonosari (DIY) sebagai daerah kapur (karst) maka daerah tersebut dapat kita identifikasikan
daerahnya
adalah:
a.
Daerahnya
tandus
b.
Penduduknya
miskin
c.
Pola
migrasi
kuat
d.
Masyarakatnya
pekerja
keras
yang
bersemangat
3.
Pertalian
wilayah
Hubungan antar unsur alam dalam suatu wilayah menghasilkan suatu proses yang memberikan ciri khusus
kepada wilayah yang bersangkutan. Misalnya: NTT kombinasi yang menguntungkan antara keadaan curah
hujan, suhu, vegetasinya, jenis tanah, dan topografi menjadikan wilayah tersebut penghasil daging ternak sapi
4.
Lokalisasi
Pemusatan suatu kegiatan pada wilayah yang terbatas, pemusatan justru menambah fungsi wilayah.
Contoh:
*
Surabaya
sebagai
kota
pelabuhan
sekaligus
sebagai
kota
industri
* Yogyakarta sebagai kota budaya sekaligus menjadi kota pendidikan dan pariwisata
5.
Interaksi
keruangan
Kekhususan suatu wilayah, misalnya dalam hal hasil dapat mendorong berbagai bentuk kerjasama, saling tukar
jasa dengan wilayah lain. Perbedaan wilayah mendorong interaksi berupa pertukaran manusia (migrasi), barang
(perniagaan) dan kebudayaan. Lokalisasi yang sentral membawa banyak kemajuan sedangkan lokasi yang
menyendiri
mengakibatkan
keterpencilan
dan
kemunduran.
6.
Skala
wilayah
7.
Konsep
perubahan
Kondisi saat ini adalah hasil dari proses yang berjalan lama dari zaman dahulu melalui aneka perubahan.
Perubahan ada yang berjangka pendek saeperti cuaca dan musim dan ada yang berjangka panjang seperti
perubahan iklim.
Berdasarkan pada ke 7 konsep tersebut seorang ahli geografi akan bekerja dari ruang permukaan bumi tempat ia
hidup. Pokok-pokok lainnya yang perlu dipahami oleh para ahli geografi adalah sebagai berikut :
1.
Persebaran
gejala-gejala
di
permukaan
bumi
2. Hubungan antara gejala yang satu dengan gejala lain di tempat atau wilayah yang bersangkutan.
3. Hubungan antara gejala yang satu dengan gejala lain di tempat atau wilayah lain.
4.
Efek
satu
atau
lebih
gejala
yang
ada.
5.
Bervariasinya
gejala
dari
tempat
ke
tempat.
6. Mengapa gejala ada di tempat-tempat tertentu, tetapi di tempat lan tidak ada.
7.
Pembauran
gejala
keruangan.
8.
Gerakan-gerakan
gejala
yang
bertimbal
balik.
9.
Mengapa
gejala
munculnya
tak
teratur.
10.
Bentuk
jaringan
aneka
gejala.
11.
Kepadatan
dan
pengelompokan
gejala.
12.
Lokasi
dan
lokalisasi
gejala.
13.
Pembatasan
adanya
penduduk
dan
kegiatannya
di
suatu
tempat.
14. Efek dari kegiatan di suatu tempat terhadap tempat lain.
Dengan memahami masing-masing pokok di atas, para ahli yang mempelajari geografi diajak untuk memahami
hal-hal
berikut.
a. Hubungan manusia dengan bumi, dengan segala keuntungan maupun hambatannya bagi kehidupan.
b. Ketergantungan manusia sampai batas-batas tertentu terhadap ruang permukaan bumi tempat ia hidup.
c. Upaya manusia memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan ruang dan jarak.

d. Dengan bekal pemahaman itu semua diharapkan manusia mampu mengatur kondisi permukaan bumi dan
memanfaatkannya.
Konsep
Essensial
Geografi
Menurut
Para
Ahli
Geografi
Indonesia.
1.
Konsep
Lokasi
Konsep lokasi ini terbagi menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut terkait dengan garis
lintang dan garis bujur. Lokasi relatif yaitu lokasi suatu tempat yang dilihat dari wilayah lain.
2.
Konsep
Jarak
Konsep ini mempunyai arti penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, ataupun kepentingan pertahanan.
3.
Konsep
Keterjangkauan
Keterjangkauan ( accessibility ) tidak selalu berkaitan dengan jarak namun juga medan.
4.
Konsep
Pola
Pola ini berkaitan dengan susunan, bentuk, atau persebaran fenomena dalam ruang muka Bumi.
5.
Konsep
Morfologi
Konsep
ini
terkait
dengan
pembentukan
morfologi
muka
Bumi.
6.
Konsep
Aglomerasi
Konsep aglomerasi menjelaskan mengapa suatu fenomena geografi cenderung mengelompok.
7.
Konsep
Nilai
Kegunaan
Konsep ini berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah. Tiap wilayah mempunyai potensi yang bisa
dikembangkan,
sehingga
nilai
kegunaannya
optimal.
8.
Konsep
Interaksi/interpendensi
Interaksi
merupakan
hubungan
saling
atau
timbal
balik
antar
beberapa
hal.
9.
Konsep
Diferensiasi
Areal
Konsep ini mempertegas bahwa antara satu tempat dengan tempat yang lain memiliki perbedaan.
10.
Konsep
Keterkaitan
Ruangan
Perbedaan potensi wilayah antar yang satu dengan yang lain akan mengakibatkan atau mendorong terjadinya
interaksi berupa pertukaran barang, manusia ataupun budaya.
METODE
PENDEKATAN
GEOGRAFI
Pandangan filsafat sangat mempengaruhi paradigma kurikulum geografi. Berdasarkan perkembangannya ada
tiga pendekatan utama atau tradisi geografi yang dipakai dalam mempelajari geografi. Ketiga pendekatan
tersebut
adalah
:
a.
Tradisi
Keruangan
Mengkaji geografi dengan memfokuskan pada persoalan geometri hubungan-hubungan keruangan dan
perpindahan
keruangan
b.
Tradisi
Studi
Wilayah
Mengkaji geografi dengan perhatian yang terpusat pada karakteristik essensial tempat-tempat atau kawasan
c.
Tradisi
Kajian
Hubungan
Manusia
dan
Alam
Perhatiannya berfokus pada aspek interaksi manusia dan lingkungannya
Dalam geografi modern yang dikenal dengan geografi terpadu ( integral geography) para ahli geografi tidak
memfokuskan kajiannya pada objek material. Akan tetapi lebih pada sudut pandang keilmuannya sehingga
mereka tidak membedakan objeknya antara fisik dan nonfisik. Akibatnya, kajian tradisi geografi berpusat pada
ilmu kebumian khususnya pada karakteristik fisik permukaan bumi dan tidak lagi melalui pendekatan telaah
geografi. Oleh karena itu, untuk menemukan masalah geografi modern khususnya geografi terpadu digunakan
tiga pendekatan yaitu :
1.
Pendekatan
Keruangan
Yaitu suatu metode yang menekankan pada eksistensi ruang untuk meng akomodasikan kegiatan manusia.
Dalam pengertian ini segala sesuatu yang berkaitan dengan sebaran objek dalam ruang dapat disoroti dari
berbagai ukuran antara lain pola, struktur, proses, asosiasi dan kecenderungan.

Pendekatan
keruangan
terbagi
tiga:
a.
Pendekatan
Topik
(perhatian
utama)
Dalam mempelajari suatu masalah geografi di wilayah tertentu, dapat mengadakan pendekatan dari topik
tertentu yang menjadi perhatian utama. Misalnya di daerah tertentu, topik yang menjadi perhatian utama adalah
kelaparan, maka kelaparan inilah yang menjadi sorotan utama dalam pendekatan topik. Kelaparan di daerah
tersebut di ungkapkan jenis-jenisnya, sebab-sebabnya, penyebarannya, intensitasnya, interelasinya dengan
gejala
yang
lain,
dan
keterkaitannya
dengan
masalah
lain
secara
keseluruhan.
b.
Pendekatan
aktivitas
manusia
(human
activities)
Bagaimana kegiatan manusia/kegiatan penduduk di suatu daerah yang bersangkutan. Dapat ditinjau dari
penyebarannya, interelasinya dan deskripsinya dengan gejala-gejala yang berkenaan dengan aktivitas. Apakah
aktivitas itu berlangsung di pegunungan, dekat dengan sungai, jauh dari sungai, di pantai dsb.
Dari penyebaran kegiatan, dapat diungkapkan interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah, hidrografi,
keadaan
komunikasi,
transportasi,
keadaan
tinggi
c.
Pendekatan
Regional/wilayah
1. Suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas, yang membedakan dari
wilayah
lainnya.
2. Mendekati suatu gejala/masalah dari region tempat gejala atau masalah tersebut tersebar. Penekanan utama
pada ruang. Misalnya masalah kelaparan, diwilayah mana saja kelaparan terjadi? Penyebaran dapat
diungkapkan sebab kelaparan itu, interelasinya dan interaksinya maka dilakukan deskripsi gejala kelaparan pada
daerah bersangkutan.
Menurut
Hadi
Sabari
(2004)
mengungkapkan
7
tema
analisis:
1.
Spasial
Pattern
analisis
Sebaran
elemen-elemen
pembentuk
ruang
contoh:
analisis
pola
pemukiman,
pola
penggunaan
lahan,
pola
aliran
sungai
2.
Spatial
structure
analisis
Penekanan pada susunan elemen-elemen pembentuk ruang, dengan mengidentifikasi susunan keruangan
Contoh:
struktur
ruang
kota
dan
struktur
bentuk
lahan
vulkan
3.
Spatial
process
analisis
Penekanan pada keruangan yang divisualisasikan pada perubahan dengan melibatkan minimal 2 dimensi
temporal
(waktu)
untuk
menggali
perubahan
Contoh: perubahan penggunaan lahan pada suatu daerah dalam waktu 10 tahun dan perubahan dari desa ke
kota.
4.
Spatial
interaction
analisis
Menekankan
pada
interaksi
antar
ruang.
Contoh
interaksi
anta
wilayah
5.
Spatial
organization
analisis
Menekankan pada keterkaitan antara ketampakan satu dengan yang lainnya secara individual.
Contoh:
analisis
daya
tarik
objek
wisata,
sistem
permukiman
si
suatu
wilayah
6.
Spatial
Association
analisis
Menekankan pada asosiasi keruangan antara berbagai ketampakan pada suatu ruang atau menekankan pada
keterkaitan
fungsional
atas
sebaran
keruangan
dengan
gejala
lainnya.
Contoh:
hubungan
kepadatan
penduduk
dengan
kriminalitas
7.
Spatial
Tendency
analisis
Menekankan pada upaya mengetahui kecenderungan perubahan suatu gejala. Dapat dilakukan berdasarkan
space
base
analysis
dan
time
base
analysis.
Contoh: Arah perkembangan kota dan pertumbuhan penduduk suatu wilayah
Analisis suatu masalah menggunakan pendekatan dapat dilakukan dengan pertanyaan 5W 1H:
a)
What
(apa),
untuk
mengetahui
jenis
fenomena
alam
yang
terjadi
b)
Where
(dimana),
untuk
mengetahui
tempat
fenomena
ala
terjadi
c)
When
(kapan),
untuk
mengetahui
waktu
terjadinya
fenomena
alam

d) Who (siapa), untuk mengetahui subjek/pelaku yang menyebabkan
e) How (bagaimana), untuk mengetahui proses terjadinya fenomena alam

fenomena

alam

terjadi

Salah satu contoh fenomena alam adalah gempa bumi di Yogyakarta dan Jateng tanggal 27 Mei 2006. Gempa
merupakan fenomena alam yang sangat merugikan manusia. Analisis peristiwa gempa bumi di Yogyakarta dan
Jateng
dilakukan
dengan
mengajukan
pertanyaan
berikut:
a)
Apa
fenomena
alam
yang
terjadi
?
gempa
bumi
b)
Kapan
terjadinya?
27
Mei
2006
c) Dimana terjadi gempa bumi tersebut? Sebagian wilayah D I Yogyakarta dan Kab. Klaten Jateng
d)
Mengapa
terjadi
peristiwa
itu?
Karena
adanya
pergerakan
lempeng
tektonik
e)
Siapa/apa
yang
menyebabkannya?
Adanya
tumbukan
antara
2
lempeng
tektonik
f) Bagaimana gempa bumi itu terjadi? Indonesia terletak di antara tiga lempeng tektonik yang terus bergerak.
Ketiga lempeng tersebut adalah lempeng Eurasia, Indo Australia dan Fasifik. Apabila terjadi tumbukan lempeng
mengakibatkan gempa bumi. Jai, gempa bumi di Yoyakarta terjadi karena tumbukan lempeng indo Australia dan
Eurasia yang menyebabkan lempeng indo Austalia menujam ke bawah lempeng Eurasia di zona subduksi
2.
Pendekatan
Ekologi
(Ecological
Approach)
Pendekatan ekologi adalah suatu metodologi untuk mendekati, menelaah, dan menganalisis satuan gejala atau
masalah
geografi
dengan
menerapkan
konsep
dan
prinsip
ekologi.
Pendekatan ini tidak hanya menekankan pada interaksi organisme dengan lingkungan, tetapi juga dikaitkan
dengan fenomena yang ada dan juga perilaku manusia. Karena pada dasarnya lingkungan geografi mempunyai
dua sisi, yaitu prilaku dan fenomena lingkungan. Prilaku mencakup 2 aspek, yaitu pengembangan gagasan dan
kesadaran lingkungan. Interaksi kedua inilah yang menjadi ciri khas pendekatan ini. Terdapat perbedaan yang
khas antara studi geografi dengan ekologi dalam menganalisis suatu fenomena di permukaan bumi, salah satu
teori di dalam pendekatan dan analisis ekologi adalah teori lingkungan. Geografi memandang lingkungan hidup
manusia terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan biologis, dan sosial.
Contoh
Batas
Letak
Luas
Bentuk
Tumbuhan
Manusia
Hewan
Tanah
Iklim
Air
Tradisi
Kelompok
Masyarakat

kerangka

analisis

pendekatan

ekologi:

adat

Pemerintah
Kepartaian
Menggunakan keenam (6) pertanyaan geografi bisa dilakukan. Contoh analisis yang lain mengenai terjadinya
banjir
di
Sinjai,
dapat
diawali
dengan
tindakan:
a. Identifikasi kondisi fisik yang mendorong terjadinya bencana seperti jenis tanah, topografi, dam vegetasi di
lokasi
itu.
b. Identifikasi sikap dan prilaku masyarakat dalam mengelola alam di lokasi tersebut
c.
Identifikasi
budi
daya
yang
ada
kaitannya
dengan
alih
fungsi
lahan
d. Menganalisis hubungan antara budidaya dan dampak yang ditimbulkannya hingga menyebabkan banjir
e. Menggunakan hasil analisis, mencoba menemukan alternatif pemecahan masalah

3.
Pendekatan
Komplek
Wilayah
Pendekatan ini merupakan integrasi dari pendekatan keruangan dan ekologi. Pendekatan ini menekankan pada
kompleksitas gejala dari eksistensi wilayah.. Analisis geografi dalam pendekatan ini mempelajari fenomena atau
kejadian berdasarkan hubungan aspek-aspek suatu wilayah tertentu yang berkaitan dengan wilayah lainnya.
Artinya, permasalahan yang dikaji dalam pendekatan kompleks wilayah adalah permasalahan keruangan
komplek antar wilayah yang tidak dapat diselesaikan dengan hanya pada satu ruang tertentu.
Contohnya: permasalahan banjir. Untuk mengatasi banjir, tidak mungkin yang diatasi daerah yang terkena
banjir saja. Jika yang di atasi hanya daerah yang terkena banjir masalah banjir tidak akan dapat teratasi. Hal ini
disebabkan permasalahan banjir terkait dengan sistem DAS (Daerah Aliran Sungai). Jadi untuk mengatasi
permasalahan banjir harus diperhatikan wilayah bawah (dataran rendah), wilayah tengah (hilir), dan wilayah
atas (hulu).
PRINSIP-PRINSIP
GEOGRAFI
Prinsip merupakan dasar yang digunakan sebagai landasan menjelaskan suatu fenomena atau masalah yang
terjadi. Prinsip juga berfungsi sebagai pegangan atau pedoman dasar dalam memahami suatu fenomena. Untuk
melakukan pengamatan terhadap unsur alam dan manusia terdapat beberapa prinsip yang harus dipegang, yang
menjadi dasar dalam pengkajian dan pengungkapan gejala, variasi, faktor-faktor masalah geografi. Di muka
bumi terdapat beberapa gejala alam yang mempengaruhi kehidupan manusia, timbulnya gejala alam tidak dapat
diminta dan tidak dapat pula ditolak oleh manusia. Corak kehidupan manusia sedikit banyak dipengaruhi oleh
gejala alam.
Beberapa
gejala
alam




 Bentuk permukaan bumi

yang

mempengaruhi

kehidupan

manusia

antara

lain:
Iklim
bumi
Vulkanisme
medan

Gempa
Bentuk

Beberapa
prinsip
geografi
antara
lain:
a)
Prinsip
Penyebaran
Yaitu : suatu gejala dan fakta yang tersebar tidak merata di permukaan bumi yang meliputi bentang alam,
tumbuhan dan manusia. Dengan memperhatikan dan menggambarkan persebaran fakta tadi dalam ruang,
pengungkapan persoalan dalam ruang, pengungkapan persoalan yang berkenaan dengan gejala dan fakta dapat
terarah
dengan
baik.
b)
Prinsip
Interelasi
Yaitu: suatu hubungan saling terkait dalam ruang antara gejala yang satu dengan yang lain. Setelah pola
persebaran dan fakta geografi dalam ruang terlihat, hubungan antara faktor fisis dan faktor manusia dapat
terungkap. Berdasarkan antara hubungan itu, pengungkapan karakteristik gejala atau fakta geografi di tempat
atau
wilayah
tertentu
juga
dapat
dilakukan.
c)
Prinsip
Deskripsi
Yaitu: penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki/dipelajari. Deskripsi selain disajikan dengan
tulisan juga dengan kata-kata tapi dapat juga disajikan dengan grafik, diagram, tabel, gambar atau peta.
Contoh
Kepadatan
NO
1
2
3
4
5

penduduk
Pulau

deskripsi
menurut
Luas

pulau
(km2)

dengan
Indonesia
Kepadatan

tahun
per

tabel:
2000
km2

6
7
Jawa
Bali
Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Papua
127.499
73.135
547.891
191.800
77.871
421.981
953
148
22
79
30
5

Sumatera
dan

Nusa

tenggara

482.393

94

d)
Prinsip
Korologi
Yaitu: gejala, fakta ataupun masalah geografi di suatu tempat yang ditinjau dari sebarannya, interelasinya,
interaksinya dan integrasinya dalam ruang. Hal ini dikarenakan suatu ruang akan memberikan karakteristik pada
kesatuan gejala. Prinsip korologi merupakan prinsip geografi yang komprehensif karena memadukan prinsipprinsip lainnya. Prinsip ini merupakan ciri dari geografi modern. Pada prinsip korologi ini, gejala, fakta dan
masalah geografi ditinjau persebarannya, interelasinya, interaksinya dalam hubungan pada ruang tertentu.
Faktor sebab dan akibat terjadinya suatu gejala dan masalah selalu terjadi dan tidak dapat dilepaskan dari ruang
yang bersangkutan. Ruang ini memberikan karakteristik pada kesatuan gejala, kesatuan fungsi, dan kesatuan
bentuk.
ASPEK-ASPEK
GEOGRAFI
Kajian geografi mempunyai ruang lingkup yang sangat luas sehingga ilmu lainnya banyak yang berkaitan
dengan geografi keterkaitan ini dapat dibedakan menurut aspek fisik dan aspek sosial, kedua aspek ini yang
menjadi dasar pembagian ilmu geografi menjadi dua cabang utama.
A.
Aspek
fisik
Aspek fisik adalah semua kenampakan fisik yang ada dipermukaan bumi atau ilmu dari geografi yang
mempelajari peristiwa alam yang terjadi di permukaan bumi baik di darat, laut, maupun udara beserta gaya yang
menyebabkan terjadinya peristiwa tersebut.
Yang
termasuk
a.
Lapisan
b.
Lapisan
c. Lapisan udara (Atmosfer)

aspek
air
permukaan

fisik
(
kulit

bumi

adalah:
Hidrosfer)
(Litosfer)

Dalam mempelajari aspek fisik tersebut diatas maka ada perlu ilmu khusus yang mempelajari antara lain:
a. Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk muka bumi dan segala proses yang
menghasilkan
bentuk-bentuk
tersebut.
b.
Pedologi
adalah
ilmu
yang
mermpelajari
tentang
tanah
(ilmu
tanah)
c.
Hidrologi
adalah
ilmu
yang
mempelajari
tentang
air

d. Meteorologi adalah ilmu ytang mampelajari tentang atmosfer, misalnya udara, cuaca, suhu, dan angin dan
sebagainya.
B.
Aspek
sosial
l Adalah seluruh masalah sosial, budaya, ekonomi yang terjadi karena aktifitas manusia dipermukaan bumi, atau
mempelajari hubungan dan pengaruh secara timbal balik antara penduduk dan keadaan alam serta aktivitas dari
usaha manusia dalam menyesuaikan diri dengan keadaan alam demi kemakmuran dan kesejahteraan hidupnya.
Dalam
mempelajari
aspek
sosial
ilmu
geografi
terbagi
atas:
a. Geografi penduduk adalah ilmu yang mempelajari struktur, proses, dan persebaran penduduk disuatu wilayah.
b. Geografi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tata laku manusia dalam lingkungan
c. Geografi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang aktifitas manusia dalam mengelola sumber daya
alam
dan
persebarannya
dipermukaan
bumi.
Dalam geosfer peristiwa alam banyak yang berkaitan dengan kehidupan manusia secara langsung maupun tidak
langsung. Secara langsung manusia dapat merasakan sedangkan secara tidak langsung berpengaruh terhadap
manusia walaupun manusia tersebut tidak merasakan.
Kajian aspek fisik dan sosial dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari antara lain:
a. Gejala pada atmosfer menimbulkan perubahan musim sehingga kemudian muncul jenis pakaian yang
digunakan
penduduk.
b.
Gejala
hidrosfer
menimbulkan
besar
kecilnya
cadangan
air
didalam
tanah
c. Gejala biosfer menimbulkan kondisi biologi lingkungan, kemudian mempengaruhi keadaan lingkungan fisik
d. Gejala antroposfer menimbulkan kondisi lingkungan kehidupan tertentu, kemudian mempengaruhi keadaan
lingkungan sosial.
SEJARAH BUMI
I.
PROSES
TERJADINYA
BUMI
Berdasarkan penelitian para ahli astronomi, bumi adalah sebuah planet (benda langit yang tidak mempunyai
cahaya sendiri)dan berputar pada orbitnya, diterangi oleh sebuah bintang (benda langit yang mempunyai cahaya
sendiri)yang dalam hal ini adalah matahari. Untuk memahami proses terbentuknya bumi, diterangkan oleh para
ahli dengan teori-teori terjadinya tata surya dan jagad raya karena bumi termasuk salah satu planet dalam
system
tata
surya
kita.
Bumi terbentuk dalam waktu yang sangat panjang. Bumi merupakan bagian dari gumpalan gas yang terlepas
dari gumpalan unitnya. Walaupun gumpalan itu terlepas jauh, namun gumpalan itu terus berputar mengelilingi
gumpalan intinya, yaitu matahari. Gumpalan-gumpalan gas inilah yang disebut planet. Gumpalan-gumpalan gas
ini kemudian mendingin, menjadi keras dan padat. Di planet yang kita huni inilah yang disebut dengan kerak
bumi. Berikut ini beberapa teori mengenai terbentuknya bumi dan tata surya yang dikemukakan oleh para ahli
terdahulu.
Teori
tentang
Terbentuknya
Bumi
dan
Tata
Surya
A.
Teori
Kondensasi
/Solar
Nebula
/Teori
Kabut
(Imanuel
Kant
1724-1804
)
Teori ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1755 oleh Immanuel Kant, seorang ahli filsafat berkebangsaan
Jerman. Pada tahun 1796, teori ini dikembangkan oleh seorang ahli matematika Prancis, Pierre de Laplace.
Teori ini mengungkapkan bhawa di jagad raya terdapat gumpalan kabut pijar yang berputar perlahan-lahan.
Akibat perputaran itu, sebagian massa kabut terlepas membentuk gelang-gelang yang mengelilingi bagian
utama kabut itu. Bagian tengah kabut itu lama kelamaan menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi
matahari. Sementara itu, bagian kabut sekitarnya berubah menjadi planet-planet beserta satelitnya.
B.
Teori
Pasang
Surut
Bintang
(James
Jeans
dan
Harold
Jeffreys
1971)
Pada masa dahulu kala, ada sebuah bintang yang melintas dekat ke matahari. Adanya gaya tarik bintang tersebut

membuat permukaan matahari menjadi pasang surut. Sebagian massa matahari itu tertarik ke arah bintang,
sehingga membentuk sebuah tonjolan seperti cerutu. Tonjolan tersebut terputus dan akhirnya terlepas dari
matahari. Massa gas yang terlepas tadi membentuk tetesan – tetesan raksasa dengan ukuran yang berbeda-beda.
Tetesan ini membeku dan menjadi planet-planet yang ada di alam semesta ini. Peristiwa inilah yang
menyebabkan planet-planet terletak pada satu bidang edar dan besar kemungkinan pada suatu saat nanti
membentuk satu garis lurus. Teori pasang surut bintang di kembangkan oleh dua orang sarjana berkebangsaan
Inggris,
James
Jeans
dan
Harold
Jeffreys
pada
tahun
1971.
Kelemahan
teori
ini:
1.
Bintang
apakah
yang
lewat
itu
2.
Apakah
bintang
itu
hanya
lewat
sekali
3. Berapa jarak antara bintang itu dengan matahari pada waktu berpapasan
C.
Teori
Peledakan
Bintang
Seorang ahli astronomis Inggris, Fred Hoyle mengemukakan sebuah teori yang dikenal peledakan bintang pada
tahun 1956. Menurut teori ini, kemungkinan matahari memiliki kawan berupa sebuah bintang dan pada mulanya
berevolusi satu sama lainya. Suatu ketika bintang tersebut memadat dan terjerat ke dalam orbit keliling
matahari. Bintang ini selanjutnya meledak di ruang angkasa. Materi-materi ledakan itu akhirnya menjadi planetplanet. Teori ini juga disebut sebagai teori bintang kembar. Teori ini didukung oleh banyak ahli astronomi
karena ternyata telah diketahui memang ada.
D. Teori Planetesimal / Vorteks (forest ray moulton dan tc chamberlain tahun 1900)
Mengemukakan didalam kabut itu terdapat material padat yang berhamburan disebut planetesimal, benda padat
itulah yang saling menarik diantara sesamanya karena gaya tarik masing-masing, sehingga lama kelamaan
terbentuklah gumpalan yang besar yang dinamakan planet.
E.
Teori
Proto
Planet
(Carl
Von
Weizsaeker
dan
G.P
kuiper)
Tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan debu yang jumlahnya sangat banyak. Lebih dari 15.000 juta
tahun yang lalu salah satu gumpalan membentuk gumpalan bola. Pada saat itulah terjadi pilinan, dengan adanya
pilinan, gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram, yaitu tebal dibahagian tengah saling menekan
sehingga menimbulkan panas dan cahaya. Bagian tengah itu kemudian menjadi matahari. Partikel-partikel
bagian tepi membentuk planet-planet dan satelit, oleh karena itu bahan-bahan planet tersebut proto-planet.
F.
Teori
Big
Bang
(Teori
ledakan
besar)
Sekitar 10-20 miyar tahun yang lalu, terjadi ledakan besar dari gas panas yang mengakibatkan terbentuknya
alam semesta ini. Ledakan besar ini memuntahkan segala sesuatu yang membentuk alam semesta. Alam semesta
mengembang dan menjadi dingin. Pecahan-pecahan yang dimuntahkan oleh ledakan yang dingin itulah yang
menjadi berbagai jenis atom, galaksi, bintang dan planet. Alam semesta terus mengembang dan galaksi saling
menjauh membentuk tata surya yang didalamnya termasuk bumi kita. Teori ini dikembangkan oleh seorang ahli
fisika
pada
tahun
1981,
Alan
Guth.
Dari beberapa teori dapat dilihat bahwa bumi terbentuk bersamaan dengan terjadinya jagat raya dan dalam
waktu yang lama. Namun, bumi tidak berhenti berproses sejak terbentuk hingga sekarang, sehingga bumi selalu
mengalami perkembangan dan perubahan.
Sesudah bumi terjadi bersama denga planet-planet maka bahan bahan yang lebih berat menggumpal di dalam
intinya, sedangkan keraknya terdiri dari unsur-unsur Silisium dan Aluminium. Sesudah itu menyusul lapisan
yang agak dalam lagi, dengan unsur utama Silisium dan Magnesium. Lebih ke dalam lagi terdapat lapisan yang
banyak mengandung unsur persenyawaan logam Sulfida. Yang paling dalam adalah inti, yang mengandung Besi
dan
Nikel
Era
Sejarah
Pembentukan
bumi
dapat
dibagi
empat,
yaitu:
1.
Prakambrium
Lapisan –lapisan selalu terdapat di bawah lapisan yang mengandung fosil. Lapisan batuan dikatakan berumur
prakambrium jika tertutup lapisan yang berfosil prakambrium. Lapisan prakambrium terdiri dari batuan-batuan

berhablur, baik yang berasal dari pembentukan magma cair, maupun dari peleburan kembali sedimen-sedimen
dan batuan lainnya, yang disebabkan oleh perubahan kimiawi dan fisis pada sedimen-sedimen dan batuan beku.
2.
Paleozoikum
a.
Kambrium
Ditandai adnya endapan-endapan yang mengandung jasad-jasad fosil yang telah mencapai tingkat
perkembangan yang tinggi. Semuia masih hidup terbatas pada air laut, terutama jasad-jasad samudera
contohnya:
archaecyatha
dan
binatang
petunjuk.
b.
Silur
Penyebaran fauna lebih luas dibandingkan pada zaman kambrium. Banyak kelompok binatang baru muncul,
diantaranyavertebrata
atau
binatang
bertulang
belakang.
c.
Devon
Bercirikan munculnya tumbuhan darat dan bunatang bertulang belakang. Devon terbagi 3 yaitu: devon bawah,
devon
tengah,
dan
devon
atas.
d.
Carbon
Di tandai dengan timbulnya sejumlah besar carbon bebas di berbagai bagian dunia.
e. Perm
Jadi pada zaman paleozoikum dapat disebut mulai ada tingkat kehidupan. Pada saat itu mulai timbal berbagai
kehidupan seperti tumbuhan daratan pertama, ikan, dan ubur-ubur yang tingkat kehidupannya masih sangat
sederhana.
3.
Mesozoikum
Terdiri dari zaman Kapur, Jura dan Trias. Zaman kapur berumur lebih kurang lebih 900 juta tahun, jura 145 juta
tahun, dan trias 190 juta tahun. Ketiga zaman ini disebut tingkat kehidupan pertengahan.
4.
Kenozoikum/Neozoikum
Terdiri
dari
zaman
tersier
dan
kwarter
dan
merupakan
tingkat
kehidupan
baru.
SEJARAH
PERKEMBANGAN
MUKA
BUMI
a.
Teori
Apungan/
Hanyutan
Benua
(Continental
Drift
Theory)
Teori in dikemukakan oleh Alfred Wagener pada tahun 1915. Menurutnya, kira-kira 200 tahun yang lalu
terdapat satu buah daratan yang dikelilingi oleh lautan. Daratan atau benua besar ini dinamakan Pangea, yang
dikelilingi oleh lautan yang luas bernama Panthalassa. Selama berjuta-juta tahun benua ini bergerak dan
akhirnya terpisah satu sama lain seperti yang kita lihat sekarang.
Keterangan:
a. 200 juta tahun yang lalu hanya ada sebuah massa daratan yang sangat luas, yang disebut Pangea (seluruh
bumi) dan satu samudera yang sangat besar, Panthalassa, serta ada sebuah anak laut yang panjang, Laut Thetys,
yang
membentang
menuju
pusat
Pangea.
b. 180 juta tahu yang lalu Pangea terbelah menjadi dua oleh laut Thetys. Bagian utara adalah Laurasia, yang
meliputi Amerika utara, Eropa dan sebagian besar Asia. Bagian selatan adalah Gondwanaland, yang meliputi
Amerika
selatan,
Afrika,
Australia,
Antartika,
dan
India.
c. 135 juta tahun yang lalu Samudera Atlantik selatan muncul di antara benua Afrika dan Amerika selatan.
Kemudian, India terlepas dari Afrika bergeser menuju Asia. Benua Eropa dan Amerika Utar masih menjadi satu
saat
itu.
d. Sekarang Amerika utara dan Eropa terpisah menjauh, setelah terpecah 60 jura tahun yang lalu. India
mendesak Asia, Austaralia bergerak ke daerah tropis dan antartika bergerak menuju kutub selatan. Bagian laut
Thetys yang memisahkan Afrika dengan Eropa semakin kecil dan membentuk laut Mediteran.
Teori hanyutan benua banyak didukung oleh para ahli berdasarkan bukti-bukti yang ada. Bukti-bukti yang
digunakan
untuk
mendukung
teori
hanyutan
benua
adalah
sebagai
berikut:
1. Tepi laut di bagain timur Amerika Selatan dan tepi laut di bagian barat Afrika terlihat memiliki potongan
yang
cocok
satu
sama
lain
2. Batuan di Amerika selatan dan di Afrika memiliki jenis dan umur batuan yang sama
3. Barisan gunung dan daratan tinggi di Amerika Selatan dan Afrika akan menjadi satu rangkaian jika disatukan

4. Struktur batuan induk di tepi lautan Atlantik di Afrika, Amerika Utara, dan Eropa memiliki potongan dengan
bentuk
yang
cocok
satu
sama
lain
Selain bukti-bukti yang menguatkan, teori hanyutan benua ini juga memiliki kelemaha, yaitu:
1. Teori ini tidak dapat menjelaskan bagaimana dan mengapa benua-benua ini dapat bergerak
2. Teori ini tidak dapat menjelaskan berapa bgian Laurasiadan Gondwana yang tidak diuraikan.
2.
Teori
Konveksi
Mengemukakan bahwa di dalam lapisan astenosfer terjadi aliran konveksi ke arah vertikal. Aliran tersebut
berpengaruh sampai ke kerak bumi yang ada di atasnya. Aliran konveksi yang merambat ke dalam kerak bumi
menyebabkan batuan kerak bumi menjadi lunak. Gerak aliran dari dalam menyebabkan permukaan bumi
menjadi
tidak
rata.
Salah seorang pengikut teori konveksi, Harry H. Hessmengemukakan tentang aliran konveksi yagn sampai ke
permukaan bumi di punggung tengah samudera. Di puncak gunggung tengah samudera tersebut, lava megalir
terus dari dalam kemudian tersebar ke kedua sisinya dan membeku membentuk kerak bumi.
3.
Teori
Perebakan
Dasar
Laut
Merupakan pengembangan teori konveksi oleh Robert Diesz. Mengemukakan bahwa perubahan kerak bumi
didasar laut yang bergerak disebabkan oleh adanya daya dari aarus konveksi yang terjadi di dalam mantel bumi.
Dalam mantel bumi terdapat gerakan-gerakan partikel yang disebut arus konveksi. Tenaga yang dihasilkan
mendorong magma ke atas sehingga kerak bumi yang merupakan dasar samudera merbak danbergerak saling
menjauh.
Tenaga dari dalam mantel bumi terus mendorong magma sehingga mengisi rekahan-rekahan kerak bumi tadi.
Magma yang membeku ini membentuk barisan celah samudera yang memanjang sepanjang rekahan di dasar
laut.
Teori ini dibuktikan dengan mengukur umur batuan. Batuan penyusun dasar laut yang dekat dengan celah
samudera berumur lebih muda dibandingkan dengan batuan yang jauh dari celah samudera. Hal ini
membuktikan bahwacelah samudera baru terbentuk setelah terjadi proses.
KARAKTERISTIK PERLAPISAN BUMI
Berapa dalamkah bumi ini? jari-jari bumi diperkirakan 6.400 km, sedangkan lubang penggalian terdalam baru
sekitar 5 km. Sehingga tidak mungkin rasanya dilakukan penggalian hingga menembus sisi lain bumi. Orang
yang pertama sekali mengemukakan pendapatnya mengenai bagian dalam bumi adalah Plato. Ia berpendapat
bahwa bumi terdiri atas sebuah masa pijar dan dikelilingi lapisan batuan atau kerak bumi. Masa pijat tersebut
kadang mencapai permukaan bumi melalui pipa-pipa gunung api dalam bentuk lava.
Pandangan dari Plato, lambat laun bergeser, penyelidikan seismologi dengan pertolongan alat-alat seismograf
telah memberikan pandangan lain mengenai perlapisan dalam bumi. Penyelidikan ini membuktikan bahwa di
dalam bumi ditemukan lapisan–lapisan yang dibatasi oleh bidang diskontinu (tidak tersambung). Bidang
tersebut ditemukan pada jarak kira-kira 60 km dan diberi nama bidang diskontinu dari Mohorovicic, bidang lain
ditemukan pada jarak1.200 km dan 2.900 km dari permukaan bumi. Pada jarak 2.900 km terdapat inti bumi
yang memiliki jari-jari 3.500 km. Banyak ahli berpendapat bahwa inti bumi terdiri atas unsur-unsur besi dan
nikel.
Suess dan Wiechert mengadakan pembagian perlapisan bagian dalam bumi sebagai berikut:
a.
Kerak
bumi
Bagian ini memiliki ketebalan 30-70 km, terdiri dari batuan-batuan basa dan masam yang memiliki berat jenis
Kira-kira 2,7 gram/cm3. Bagian atas dan tengah kerak bumi disebut lapisan sial karena sebagian besar terdiri
dari zat-zat silisium dan aluminium, sedangkan bagian bawah disebut sima karena sebagian besar terdiri atas
zat-zat silisium dan magnesium. Kerak bumi dibagi menjadi dua, kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua
memiliki
ketebalan
lebih
besar
dibandingkan
dengan
kerak
samudera.
Dibagian kerak bumi dapat dilihat berbagai bentuk muka bumi seperti gunung api, pegunungan, lembah, sungai,
danau, perairan laut, ataupun samudera yang terbentuk pada lapisan ini.

b.
Selubung
Bumi
atau
Sisik
silikat
Lapisan ini memiliki ketebalan kira-kira 1.200 km dan memiliki berat jenis 3,4-4 gram/cm. Kerak Bumi dan
selubung bumi ini merupakan lapisan litosfer.
c.
Lapisan
antara
atau
Chalkosfera
Lapisan ini memiliki ketebalan kira-kira 1.200 km dengan berat jenis kira-kira 6,4 gram/cm3. Lapisan ini
sebagian besar merupakan sisik oksida dan sulfida.
d.
Inti
BesiNikel
atau
Barysfera
Inti bumi tersusun dari nikel dan besi sehingga disebut juga lapisan nife (niccolum= nikel dan ferrum=besi).
Lapisan ini memiliki jari-jari kira-kira 3.500 km dan terdiri atas inti luar dan inti dalam. Inti luar memiliki suhu
hampir 2.2000C dan ketebalanlaipsan kira-kira 2000 km. Sedangkan pada bagian pusat inti dalam memiliki
suhu mencapai 4.5000C.
TEORI LEMPENG TEKTONIK DAN KAITANNYA DENGAN PERSEBARAN GUNUNG API DAN
GEMPA
BUMI
Pergerakan benua dan dasar laut menurut para ahli disebabkan adanya lempeng dalam kerak bumi. Lempenglempeng ini terapung-apung di atas mantel bumi. Arus konveksi yang kuat di dalam astenosfer menggerakkan
lempeng-lempeng ini di permukaan bumi. Teori inilah yang dinamakan teori lempeng tektonik
Secara garis besar lempeng di dunia dibagi menjadi dua, yaotu lempeng samudera ynag merupakan dasar laut,
dan lempeng benua yang merupakan daratan. Lempeng samudera memiliki berat jenis yang lebih berat
dibandingkan lempeng benua. Lempeng samudera sering kita disebut dengan lapisan sima dan lempeng benua
disebut
lapisan
sial.
Lempengan yang menyusun bumi terdiri atas lempeng tektonik yang besar dan kecil. Lempeng tektonik yang
besar,
antara
lain:
1.
Lempeng
Fasisik,
meliputi
wilayah
lautan
Fasifik
2.
Lempeng
Amerika
Utara,
meliputi
wilayah
Amerika
Utara
3.
Lempeng
Amerika
Selatan,
meliputi
wilayah
Amerika
Selatan
4. Lempeng Afrika, meliputi wilayah Afrika, lautan Atlantik bagian timur, dan lautan Hindia bagian barat
5.
Lempeng
Eurasia,
meliputi
Eropa,
Asia
termasuk
Indonesia
6. Lempeng Hindia Australia, meliputi wilayah Lautan Hindia, subkontinen India, dan Australia bagian barat.
7.
Lempeng
Antartika,
meliputi
benua
dan
lautan
Antartika
Selain lempeng tektonik yang besar, bumi juga tersusun atas lempeng-lempeng taktonik yang berukuran kecil,
antara
lain:
1.
Lempeng
Nazca
2.
Lempeng
Cocos
3.
Lempeng
Filipina
4.
Lempeng
Karibia
5.
Lempeng
Arab
6.
Lempeng
Juan
de
fuca
7.
Lempeng
Rivera
8.
Lempeng
Gorda
9.
Lempeng
Scotia
Pergerakan lempeng tektonik ini menyebabkan bentukan-bentukan alam, sehingga membentuk batas yang
memiliki tiga sifat yaitu: divergen atau menjauh, konvergen atau saling bertumbukan, dan lateral displacement
atau
sesar
mendatar.
a.
Batas
Divergen
Batas divergen terjadi ketika lempeng-lempeng bergerak saling menjauh (proses saling menjauhnya dasar
samudera). Magma mengalir keluara dari astenosfer dan terbentuklah lapisan batuan (litosfer) baru. Pada kasus
ini, tekanan yang berasal dari dalam bumi sangat besar sedangkan kerak bumi sangat tipis sehingga
menyebabkan terjadinya batas divergen. Daerah yang banyak memiliki batas divergen adalah Afrika bagian
timur dan Laut Merah.

b.
Batas
Konvergen
Batas konvergen terjadi ketika sebuah lempeng terbentuk dan saling menjauh satu sama lain di suatu area, maka
ditempat lain akan terjadi komvergensi dan tumbukan antar lempeng. Besarnya kekuatan tumpukan tergantung
lapisan batuan lempeng. Masa lempeng benua lebih ringan di bandingkan masa lempeng samudra. Lempeng
dengan masa lebih ringan akan mendorong lempeng dengan masa lebih berat kebawah. Proses inilah yang
disebut dengan subdaksi dan daerah yang terbentuk subdaksi disebut dengan zona subdaksi.
Zona subdaksi dan batas konvergen ini dapat terjadi jika ada pertemuan dan tumpukan antara lempeng samudra
denagn lempeng benua, lempeng samudra dengan lempeng samudra dan lempeng benua dengan lempeng
benua.
c.
Leteral
displacement
atau
sesat
mendatar/transform/saling
bergesekan.
Lateral displacement terjadi ketika dua lempeng bergerak pada garis yang sama, tidak saling menjauh dan
bertumpukan, misal satu bergerak ke utara dan satu ke selatan tanpa ada rekahan atau dikenal dengan
pergeseran. Kejadian ini tidak menyebabkan penghilangan atau pemunculan kerak bumi, tetapi sepanjang
daerah itu akan terbentuk sesar. Gerakan lempeng tektonik menyebabkan gempa bumi dan terbentuknya
gunung.
Ada tiga tipe batas-batas lempeng yang masing-masing dibedakan dari jenis pergerakanya, yaitu:
1. Divergen yaitu lempeng-lempeng bergerak saling menjauh yang menyebabkan naiknya material dari mantel
bumi
dan
membentuk
lantai
samudera
yang
luas.
2. Konvergen yaitu lempeng-lempeng bergerak saling mendekati yang menyebabkan salah satuv dari lempeng
tersebut
masuk
kedalam
mantel
bumi
dan
berada
dibawah
lempeng
lainnya
3. Patahan transfrom yaitu lempeng-lempeng bergerak saling bergesekan tampa menyebabkan penghancuran
pada
litosfer.
JAGAT RAYA/ALAM SEMESTA / COSMOS
Jagat raya adalah sebuah ruang tempat segenap benda langit berada, termasuk bumi tempat manusia hidup
Salah satu teori yang menjelaskan terbentuknya Jagat Raya adalah Teori Bing-Bang
PANDANGAN
MANUSIA
TENTANG
JAGAT
RAYA

Pandangan
Antroposentris
(Antropos
=
manusia,
centrum/centris
=pusat)
Antroposentris adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia sebagai pusat segalanya di alam ini.

Pandangan
Geosentris
(geo
=
bumi)
Geosentris
adalah
pandangan
yang
menganggap
bumi
sebagai
pusat
jagat
raya.
Ahli
pendukung
pandangan
ini
antara
lain
Thales
dan
Anaximander

Pandangan
Heliosentris
(helios
=
matahari)
Heliosentris adalah pandangan yang menyatakan bahwa pusat jagat raya adalah matahari.
Pelopor
pandangan
ini
adalah
Nicolaus
Copernicus

Pandangan
Galaktosentris
Galaktosentris yaitu pandangan yang menyatakan bahwa pusat alam semesta adalah galaksi.
Pandangan ini merupakan hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
SATUAN
JARAK
Satuan
Astronomi
(SA)

Satu
satuan
astronomi
adalah


1
SA
=
• Biasanya hanya digunakan untuk menghitung
Tahun
• Satu satuan tahun cahaya ialah

1
TC
=

DI
JAGAT
RAYA
atau
Astronomical
Unit
(AU)
satu
kali
jarak
rata-rata
bumi
ke
m