RINGKASAN MATERI BIOLOGI KELAS XI IPA SE

RINGKASAN MATERI BIOLOGI
KELAS XI IPA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
1. Organ-organ pencernaan pada manusia:

Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan. Alatalat pencernaan manusia terdiri dari:
- Saluran pencernaan: mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,
dan anus.
- Kelenjar pencernaan: terdapat di air liur, lambung, usus halus, pankreas, dan
hati.
Pankreas (menghasilkan enzim lipase untuk merubah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol)

Suyono (SMAN 23 Bandung)

1

2. Tabel: Organ – Enzim – Peran Enzim
No.

Organ


Enzim

1

Mulut

Ptialin

2

Lambung

- Pepsin
- Renin

3

Usus halus


- Enterokinase
- Laktase
- Erepsin
- Maltase
- Disakarase
- Peptidase
- Sukrase
- Lipase

4

Pankreas

- Amilase
- Tripsinogen

- Lipase

5


Hati

- Katalase

Suyono (SMAN 23 Bandung)

Peran Enzim
Mengubah amilum menjadi maltosa
(disakarida)
- Merombak protein menjadi pepton
- Mengubah kaseinogen menjadi
kasein (susu)
- Mengaktifkan tripsinogen yang
dihasilkan pankreas
- Mengubah laktosa menjadi glukosa
- Mengubah dipeptida/pepton
menjadi asam amino
- Mengubah maltosa menjadi glukosa
- Mengubah disakarida menjadi
monosakarida

- Mengubah polipeptida menjadi
asam amino
- Mencerna sukrosa menjadi glukosa
dan fruktosa
- Mengubah trigliserida menjadi
gliserol dan asam lemak
- Mengubah zat tepung menjadi gula
- Diaktifkan oleh enzim enterokinase
menjadi tripsin (Tripsin: mengubah
protein menjadi peptida dan asam
amino)
- Mengubah protein menjadi peptida
dan asam amino

- Menguraikan hidrogen peroksida
(H2O2) yang tidak baik bagi tubuh
makhluk hidup menjadi air (H20) dan
oksigen (O2)

2


SISTEM PERNAPASAN (RESPIRASI)
1. Gambar organ sistem pernapasan:

Rongga hidung
Faring
Esofagus
Laring
Paru paru kanan

Trakea
Paru paru kiri

Bronkus
Bronkiolus
Alveolus
Diafragma

Organ-organ pernapasan pada manusia:
- Hidung (Cavum nasalis)

- Tekak (Faring)
- Tenggorokan (Trakea)
- Cabang tenggorokan (Bronkus)
- Bronkiolus
- Alveolus: tempat pertukaran gas CO2 dan O2
- Paru-paru
2. Percobaan respirasi (Respirometer)
Percobaan respirasi (Respirometer) bertujuan untuk mengukur jumlah O2 yang
diambil/diserap pada proses respirasi hewan.
- Variabel bebas (faktor yang di ubah-ubah): berat serangga
- Variabel terikat (faktor yang dipengaruhi oleh variabel bebas): aktivitas atau
banyaknya Oksigen yang diserap serangga.
- Variabel kontrol (faktor yang harus dibuat sama): berat kapas, banyaknya
KOH

Suyono (SMAN 23 Bandung)

3

SISTEM EKSKRESI

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia melakukan berbagai aktivitas. Energi untuk
melakukan aktivitas tersebut berasal dari proses metabolisme tubuh. Metabolisme
dalam tubuh manusia tidak hanya menghasilkan zat-zat yang berguna bagi tubuh
tetapi juga menmghasilkan zat sisa. Zat-zat sisa tersebut kemudian dkeluarkan oleh
tubuh melalui suatu sistem yang disebut sistem ekskresi.
Organ-organ ekskresi pada manusia berupa: ginjal, kulit, hati, dan paru-paru.
1. Ginjal
Ginjal tersusun atas tiga bagian, yaitu korteks, medula, dan pelvis. Korteks
merupakan bagian luar ginjal. Bagian sebelah dalamnya disebut medula. Pelvis
merupakan bagian dalam dengan ruang kosong. Pada bagian korteks terdapat
nefron.
Nefron merupakan unit fungsional dan struktural terkecil pada ginjal. Pada
manusia terdapat sekitar satu juta nefron.
Struktur Nefron:
I
V
II
VI

III


IV

Keterangan:
I. Glomerulus
II. Kapsula Bowman
III. Tubulus Kontortus Proksimal
IV. Lengkung Henle
V. Tubulus Kontortus Distal
VI. Tubulus Kontortus Kolektivus (Tubulus pengumpul)
a. Proses pembentukan urine: filtrasi – reabsorpsi – augmentasi
- Filtrasi berlangsung di Kapsula Bowman dan Glomerulus.
- Reabsorpsi berlangsung di Tubulus Kontortus Proksimal dan Lengkung
Henle.
- Augmentasi berlangsung di Tubulus Kontortus Distal.
- Tubulus Kontortus Kolektivus sebagai tempat mengumpulnya urine
sesungguhnya.

Suyono (SMAN 23 Bandung)


4

b. Kelainan yang dapat terjadi pada ginjal:
- diabetes melitus: kekurangan insulin
- polyuria: kemampuan nefron untuk menyerap air menurun sehingga urine
menjadi banyak
- batu ginjal: terbentuk apabila urine mengalami jenuh garam-garam. Batu
bisa menyebabkan infeksi saluran kemih.
- albuminuria: kerusakan alat filtrasi sehingga urine mengandung albumin
- nefritis: akibat infeksi kuman pada glomerulus yang menyebabkan asam
urine kembali ke dalam darah menyebabkan uremia/oedema
(pembengkakan tubuh)
2. Hati
Hati merupakan organ bagian dalam manusia yang berukuran paling besar.
Zat yang dikeluarkan hati diantaranya: bilirubin, biliverdin.

Suyono (SMAN 23 Bandung)

5


SISTEM KOORDINASI
Sistem Koordinasi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengendalikan kerja
organ-organ tubuh supaya dapat melaksanakan fungsi tertentu dengan baik dan teratur.
Sistem Koordinasi atau Sistem Regulasi pada manusia meliputi sistem saraf dan
sistem hormon.
1. Sistem Saraf
a. Sistem Saraf Pusat
- Pembagian Sistem saraf pusat: terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang.
- Lobus otak (nama dan fungsinya):
o Lobus Oksipitalis, berperan penting terhadap terhadap penglihatan
o Lobus Temporalis: pusat pendengaran
o Lobus Frontalis: koordinasi dan pengendalian gerak otot dan berfikir,
belajar, memori, pandangan ke depan, analisis logis, kreativitas, dan
beberapa emosi
o Lobus Parietalis: pusat tanggapan (persepsi) terhadap rangsang yang
berupa sentuhan, tekanan, getaran, rasa sakit, suhu, dam rasa
b. Gerak
1) Gerak biasa: Rangsang → reseptor → neuron sensorik → otak → neuron
motorik → efektor

2) Gerak refleks : Rangsang → reseptor → neuron sensorik → neuron
konektor atau interneuron (di otak atau di sumsum tulang belakang) →
neuron motorik → efektor
-

-

Lengkung refleks adalah jarak tependek yang dilalui impuls untuk
gerak refleks
Fungsi neuron sensorik pada lengkung refleks yaitu untuk menerima
rangsang dari reseptor untuk diteruskan ke sumsum tulang belakang.
Contoh Gerak refleks:
o Jalannya saraf pada gerak mata bila terkena debu: reseptor –
neuron sensorik – interneuron di otak – neuron motorik –
efektor.
o Gerak reflek lutut (lutut dipukul): reseptor – neuron sensorik –
interneuron di sumsum tulang belakang – neuron motorik –
efektor.

c. Prinsip penghantaran/penjalaran impuls
- Penghantaran impuls melalui neuron: karena adanya perbedaan muatan
listrik antara bagian luar dan bagian dalam membran serabut saraf.
- Penghantaran impuls melalui sinapsis: apabila impuls telah sampai di
ujung akson akan melepaskan zat neurotransmitter.
2. Sistem Hormon
Hormon berfungsi untuk mengatur homeostatis, pertumbuhan, reproduksi,
metabolisme, dan tingkah laku. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon
yang dihasilkan tidak dialirkan melalui saluran tertentu, tetapi langsung menuju
pembuluh darah.

Suyono (SMAN 23 Bandung)

6

Beberapa hal yang berhubungan dengan sistem hormon diantaranya:
a. Kekurangan seksekresi hormon disebut hiposekresi. Contohnya: Hiposekresi
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid/kelenjar gondok ( yaitu hormon
tiroksin) semenjak embrio menyebabkan kretinisme, yaitu terjadi hambatan
pertumbuhan fisik dan mental sehingga mejadi kerdil.
b. Kelenjar Pituitari/Hipofisis. Salah satu hormon yang dihasilkannya yaitu FSH
(Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luiteinizing Hormon) berperan
dalam siklus menstruasi.
c. Hormon Insulin yang dihasilkan oleh kelenjar Pankreas/langerhans, berfungsi
mengatur kadar gula dalam darah (mengubah glukosa menjadi glikogen di
hati).
d. Hormon lainnya:
- Parathormon: meningkatkan konsentrasi kalsium dalam cairan tubuh
- Tiroksin: meningkatkan penggunaan energi, konsumsi oksigen,
pertumbuhan dan perkembangan
- Gonadotropin: aktivitas gonad (kelenjar kelamin)
- Prolaktin: produksi air susu
- Adenocorticotrophic Hormon (ACTH): sekresi glukokortikoid
(metabolisme karbohidrat)
3. Sistem Indra
Indra merupakan alat tubuh manusia yang dapat menerima rangsang dari
lingkungan luar (eksoreseptor). Manusia mempunyai lima alat indra, yaitu indra
penglihat (mata), indra pendengaran (telinga), indra pembau (hidung), indra
peraba (kulit), dan indra pengecap (lidah).
a. Indra Penglihat (Mata)
Mata merupakan indra penglihat yang menerima rangsang berupa cahaya
(fotoreseptor).
- Kelainan:
Kelainan refraksi:
o Miopi (rabun jauh): disebabkan lensa mata terlalu tebal atau bola mata
terlalu panjang.
(tidak jelas melihat benda yang jaraknya jauh, bayangan jatuh di depan
retina, dapat ditolong dengan kaca mata negatif).
o Hipermetropi (rabun dekat): kebalikan dari miopi. Fokus bayangan
benda yang dilhat jatuh di belakang retina, dapat dibantu dengan kaca
mata berlensa positif (plus).
o Astigmatisma (mata silindris): disebabkan oleh lengkung datar dan
lengkung tegak kornea tidak simetris sehingga focus benda terpecah
menjadi dua bayangan. Dapat diatasi dengan kaca mata berlensa
silinder.
o Presbiopi (rabun tua): berhubungan dengan menngkatnya usia
seseorang. Di atas usia 40 tahun, lensa mata banyak mengalami
kehilangan kelenturan sehingga tidak mampu memfokuskan bayangan
benda yang letaknya jauh maupun dekat dengan tajam. Diatasi dengan
kaca mata berlensa rangkap.
b. Indra Pendengar (Telinga)
Telinga merupakan indra pendengaran yang menerima rangsang berupa suara
(fonoreseptor).

Suyono (SMAN 23 Bandung)

7

-

-

Bagian-bagian telinga:
o Telinga luar: daun telinga (pinna) dan saluran pendengaran.
o Telinga tengah: merupakan rongga yang berisi uadara di dalam tulang
temporal. Antara telunga luar dan telinga dalam dipisahkan oleh
membran timpani (gendang telinga). Di dalam telinga tengah terdapat
saluran eustachius (penghubung telinga tengah dengan faring). Juga
terdapat tiga tulang pendengaran, yaitu: tulang martil (maleus),
landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes).
o Telinga dalam: cochlea (rumah siput), vestibuli (membran terdiri atas
sacula dan utricula), dan canalis semiserkularis (saluran setengah
lingkaran berjumlah 3 buah).
Proses mendengar: gelombang bunyi (getaran suara) – daun telinga lubang telinga – membran timpani – malleus – incus – stapes – tingkap
oval – cairan cochlea – nervus auditorius – otak (lobus temporalis) –
persepsi suara.

c. Indra Pembau (Hidung)
Hidung dapat mendeteksi rangsang zat kimia dalam bentuk gas di udara
(kemoreseptor).
- Saat kondisi sehat, hidung kita dapat mengenali berbagai aroma yang
terdapat di sekitar kita. Misalnya bau ayam goreng, sate, bangkai, ammnia,
dll.
- Ada hubungan antara indra pembau dan pengecap. Contohnya: apabila
mencium masakan yang sedap, air liur terangsang mau keluar.
d. Indra Peraba (Kulit)
Pada kulit terdapat reseptor yang peka terhadap rangsang fisik
(mekanoreseptor). Beberapa tipe reseptor pada kulit:
- Paccini: peka terhadap rangsangan berupa tekanan
- Ruffini: peka terhadap rangsangan panas
- Meisner: peka terhadap rangsangan sentuhan

Suyono (SMAN 23 Bandung)

8

-

Krause: peka terhadap rangsangan dingin
Ujung saraf tanpa selaput: peka terhadap rasa sakit/nyeri.

e. Indra Perasa (Lidah)
Lidah mempunyai reseptor yang peka terhadap zat kimia berbentuk cair
(kemoreseptor).

Suyono (SMAN 23 Bandung)

9

SISTEM REPRODUKSI
Manusia melakukan reproduksi (berkembang biak) untuk melestarikan jenisnya.
Manusia melakukan reproduksi dengan cara melahirkan anak. Sistem reproduksi
manusia dibedakan menjadi sistem reproduksi pria (laki-laki) dan sistem reproduksi
wanita.
1. Reproduksi Laki-laki
a. Ciri seks sekunder pada laki-laki:
- Rambut; Rambut kemaluan mulai tumbuh sekitar setahun setelah testis dan
penis mulai membesar.Rambut ketiak, rambut diwajah dan rambut tubuh
mulai tumbuh kalau pertumbuhan rambut kemaluan hampir selesai.Pada
mulanya rambut yang tumbuh hanya sedikit, halus, dan warnanya terang,
kemudian menjadi lebih gelap, lebih kasar, subur dan agak keriting.
- Kulit; Kulit menjadi lebih kasar, warnanya memucat dan pori-pori
menjadi lebih besar.
- Kelenjar; Kelenjar minyak atau yang memproduksi minyak dalam kulit
semakin membesar dan manjadi lebih aktif, sehingga dapat menimbulkan
jerawat.
- Otot; Otot berubah besar dan kuat.
b. Alat-alat reproduksi laki-laki:

Alat reproduksi laki-laki terdiri atas alat reproduksi luar dan alat reproduksi dalam.

Suyono (SMAN 23 Bandung)

10

Alat reproduksi luar berupa penis dan skrotum. Alat reproduksi dalam berupa
testis, saluran kelamin, dan kelenjar kelamin.
- Saluran kelamin
Sperma dari testis keluar tubuh melalui saluran kelamin. Saluran kelamin
meliputi epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.
• Epididimis, berfungsi sebagai alat pematangan dan penyimpanan
spermatozoa
• Vas deferens, merupakan saluran yang mengarah ke atas dan merupakan
lanjutan dari epididimis. Vas deferens berfungsi sebagai saluran yang
dilalui sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis.
• Vesikula seminalis (kantong sperma): merupakan kelanjutan dari vas
deferens. Vesikula seminalis menghasilkan cairan (semen) untuk memberi
makan sperma (sebagai sumber energi) dan untuk memudahkan gerakan
sperma.
• Saluran ejakulasi, merupakan saluran penghubung vesikula seminalis
dengan uretra. Saluran ejakulasi berfungsi untuk mengeluarkan sperma
menuju uretra.
• Uretra merupakan saluran reproduksi yang terakhir.
c. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma. Spermatogenesis terjadi
dalam tubulus seminiferus.
2. Reproduksi Wanita
a. Ciri seks sekunder pada wanita:
- Pinggul; Pinggul mulai bertambah lebar dan bulat sebagai
akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya minyak bawah
kulit.
- Payudara; segera setelah pinggul mulai membesar, kelenjar susu juga
berkembang, dan puting susu berkembang serta menjadi lebih bulat
- Rambut; rambut kemaluan tumbuh setelah pinggul dan payudara
berkembang
- Kulit; Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat
b. Alat-alat reproduksi wanita
Tuba fallopi

Ovarium

Suyono (SMAN 23 Bandung)

11

Alat reproduksi wanita terdiri atas alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
Alat kelamin luar berupa vulva dan labium. alat kelamin dalam berupa
ovarium dan saluran kelamin.
- Saluran kelamin, terdiri atas: vagina, uterus (rahim), dan tuba fallopi
(oviduk).
o Vagina merupakan saluran akhir alat reproduksi wanita. Vagina
bermuara di vulva. Vagina mengandung banyak lendir yang dihasilkan
kelenjar bartholin. Lendir ini berguna pada saat koitus dan
mempermudah kelahiran bayi.
o Uterus (rahim) berfungsi sebagai tempat pertumbuhan dan
perkembangan zigot setelah terjadi fertilisasi (pembuahan).
o Tuba fallopi merupakan saluran telur. Tuba fallopi berguna sebagai
tempat terjadinya fertilisasi.
- Ovarium merupakan penghasil ovum
c. Ovulasi adalah pelepasan/pengeluaran ovum dari ovarium. Ovulasi biasanya
terjadi pada hari ke-14 dihitung dari hari pertama menstruasi.
d. Proses kehamilan
Sel telur yang telah matang siap dibuahi sperma. Peleburan antara sel telur
dengan sperma disebut pembuahan atau fertilisasi. Fertilisasi terjadi di dalam
tuba fallopi dan menghailkan zigot.
Perkembangan zigot (sebelum mengalami implantasi): morula – blastula –
gastrula.
3. Metode Kontrasepsi
Metode kontrasepsi digunakan untuk membatasi jumlah anak atau menjarangkan
kelahiran.
Beberapa metode kontrasepsi, sebagai berikut:
a. Tanpa alat bantu.
Metode ini dilakukan dengan cara tidak melakukan hubungan seksual pada
masa subur. Misalnya KB sistem kalender.
b. Menggunakan alat bantu.
- Alat bantu kontrasepsi yang bertujuan mencegah pertemuan ovum dengan
sperma, contohnya: kondom, IUD, diafragma, dan spermisida.
- Alat bantu kontrasepsi yang bertujuan mencegah ovulasi, contohnya: pil
KB, susuk, an suntik.
- Sterilisasi:
• Vasektomi, dilakukan pada pria dengan cara mengikat atau memotong
saluran vas deferens.
• Tubektomi, dilakukan pada wanita denga cara mengikat atau
memotong tuba fallopi.

Suyono (SMAN 23 Bandung)

12

SISTEM KEKEBALAN TUBUH
Tubuh manusia mempunyai kemampuan untuk bertahan maupun melawan segala
macam organisme dan toksin yang dapat merusak sel, jaringan, maupun organ tubuh.
Kemampuan itu disebut dengan sistem kekebalan atau sistem imunitas.
Ssistem kekebalan tubuh tersusun komponen utama berupa sel darah putih (leukosit).
Sel darah putih dalam mekanisme kekebalan tubuh melalui dua cara, yaitu secara
fagositosis (memakan) antigen dan pembentukan antibodi. Fagositosis dlakukan oleh
monosit dan makrofag. Sedangkan pembentukan antibodi dilakukan oleh limfosit.
Sistem kerja antibodi dalam melawan antigen dapat dilakukan dengan beberapa cara,
yaitu:
• Aglutinin, dengan menggumpalkan antigen.
• Presipitin, dengan mengendapkan antigen.
• Opsonin, dengan mengaktifkan monosit untuk memakan antigen secara fagositosis.
• Lisis, dengan menghancurkan antigen.
• Antitoksin, dengan menawarkan racun.
Sel-sel pembentuk sistem kekebalan tubuh dibentuk oleh sel batang pada sumsum
tulang belakang. Salah satu sel yang dibentuk di sumsum tulang belakang ini adalah
limfosit. Limfosit dalam tubuh terdiri satu diantara dua macam limfosit, yaitu T
limposit atau B limposit.
T limposit berfungsi mencegah infeksi bakteri, virus, jamur, dan tahan terhadap
kanker serta alergi. B limfosit berdiferensiasi membentuk sel plasma. Sel plasma itu
selanjutnya akan menghasilkan imunoglobin. Imunoglobin berfungsi untuk melawan
bakteri Streptococcus, Meningococcus, virus campak, dan polio.
Sistem kekebalan manusia dibedakan:
1. Kekebalan aktif alami: terbentuk karena sel menghasilkan antibodi. Antibodi
diproduksi sebagai respon terhadap adanya antigen yang berasal dari kuman
penyakit yang masuk ke tubuh.
2. Kekebalan pasif alami: berupa antibodi yang diberikan oleh ibu kepada anak yang
dikandung selama kehamilan melalui plasenta atau air susu ibu (ASI).
3. Kekebalan aktif buatan: adalah sistem kekebalan yang sengaja dibuat dengan cara
menambahkan sejumlah kecil antigen yang berupa vaksin ke dalam tubuh. Vaksin
adalah bibit atau kuman penyakit yang sudah dilemahkan daya patogenitasnya.
Teknik semacam itu dikenal sebagai imunisasi.
4. Kekebalan pasif buatan: adalah kekebalan yang berupa antibodi yang sudah jadi
dimasukkan ke dalam tubuh (misalnya dengan cara menyuntikan antibodi).

Suyono (SMAN 23 Bandung)

13