Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Pembayaran Pajak Restoran Di Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah disebutkan bahwa Pemerintah Daerah memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah, berasal dari Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 juga menjelaskan tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pendapatan Asli Daerah, yang antara lain berupa Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, daerah mampu melaksanakan otonomi, yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.

Berdasarkan kutipan tersebut jelas diketahui salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah berasal dari Pajak Daerah. Pajak Daerah adalah pungutan daerah menurut peraturan yang ditetapkan guna pembiayaan pengeluaran daerah sebagai badan hukum publik yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 sebagai perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak


(2)

Daerah dan Retribusi Daerah, dimana Pajak Daerah terbagi menjadi dua jenis,yaitu Pajak Provinsi yang terdiri dari :

1. Pajak Kendaraan Bermotor

2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 4. Pajak Air Permukaan

5. Pajak Rokok

Pajak Kabupaten dan Kota yang terdiri dari : 1.Pajak Hotel

2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Reklame

5. Pajak Penerangan Jalan 6. Pajak Parkir

7. Pajak Air Tanah

8. Pajak Sarang Burung Walet

9. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

Pajak Restoran adalah salah satu pajak yang dikelola langsung olehPemerintah Daerah, yang memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah guna mendukung kesinambungan kota Medan. Pajak Restoran juga


(3)

dalammenyelenggarakan Pajak Restoran tersebut, Pemerintah Daerah melalui DinasPendapatan Daerah Kota Medan harus mengawasi proses pelaksanaan PajakRestoran ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah yang telahditetapkan.

Berdasarkan Perda Kota Medan No. 12 tahun 2003, Pajak Restoranadalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. Restoranadalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman dengan dipungutbayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung,bar dan sejenisnya termasuk jasa boga/katering.

Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan mempunyai peranan yang sangatbesar dalam menyelenggarakan Pajak Restoran di kota Medan. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar dan melaporkanPajak Restoran pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan, dimana pihak DinasPendapatan Kota Medan harus melakukan kegiatan yang lebih intensif dalamrangka meningkatkan Pendapatan Asli Daaerah (PAD).

Dalam pelaksanaan Pajak Restoran tersebut tentunya masih

banyakditemukan permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan terutama bagiPemerintah Daerah. Oleh, karena itu, petugas yang berwenang dalam pelaksanaanPajak Restoran ini harus lebih meningkatkan kinerjanya, sehingga dapatmengatasi permasalahan yang timbul, Apabila permasalahan tersebut dapatdiatasi, tentunya akan dapat meningkatkan Penerimaan Daerah, yang nantinyaakan dapat digunakan sebagai pembagunan daerah.


(4)

Hal inilah yang menjadikan penulis tertarik dan memilih Kantor DinasPendapatan Daerah Kota Medan sebagai tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri(PKLM), dan “Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Pembayaran PajakRestoran Di Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan” sebagai objek yangmenarik untuk dijadikan wadah Praktik Kerja Lapangan.

B. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) merupakan suatu

kegiatanpenerapanilmu yang diperoleh mahasiswa selama bangku perkuliahan agar mengenal situasi dunia kerja sekaligus untuk meningkatkan kualitas mahasiswaitu sendiri. Kegiatan PKLM ini memiliki beberapa tujuan dan manfaat bagimahasiswa, pihak universitas, intansi atau badan yang dijadikan tempatmelaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri tersebut.

Adapun tujuan diadakannya PKLM, yaitu:

1.1 Untuk mengetahui tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam pembayaran PajakRestoran di Dinas Pendaptan Daerah Kota Medan.

1.2 Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat penerimaanPajak

Restoran dalam menigkatkan Pendapatan Asli Daerah pada

Dinas Pendapatan Daeran Kota Medan

1.3 Untuk mengetahui upaya-upaya untuk mengoptimalkan penerimaan Pajak Restoran dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pendapatan daerah Kota Medan.


(5)

2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri 2.1Bagi Mahasiswa yaitu:

a. Dapat mempraktikkan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dalamdunia kerja.

b. Mengetahui dan memahami cara Dinas Pendapatan Daerah Kota Medandalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah khususnya PajakRestoran

c. Dapat melaksanakan observasi tentang pengelolaan Pajak Restoran d. Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa menyangkut system

dan prosedur dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Restoran di DinasPendapatan Daerah Kota Medan.

2.2Bagi Instansi Pemerintahkhususnyadi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan yaitu:

a. Diharapkan dapat memberi masukan dan saran bagi penyempurnaan sistem administrasi dan pemungutan Pajak Restoran di Dinas Pendapatan DaerahKota Medan.

b. Dapat meningkatkan hubungan baik dan kerja sama dengan pihak ProgramStudi Diploma III Administrasi Perpajakan.


(6)

c. Agar dapat membantu Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan dalam halmensosialisasikan pentingnya Pajak Restoran terhadap pembangunan Kota Medan kepada masyarakat.

2.3Bagi Universitas khususnyaProgram Studi Diploma III Administrasi Perpajakan yaitu:

a. Menambah hubungan kerja sama antar Universitas khususnya Program StudiDiploma III Administrasi Perpajakan dengan Pemerintah KotaMedan khususnya Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan.

b. Mempromosikan Sumber Daya Manusia yang potensial di Program StudiDiploma III Administrasi Perpajakan..

C. Uraian Teoritis 1. Definisi Pajak

a. Berdasarkan Undang-Undang No. 28 tahun 2007 TentangKetentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi dan badan yangbersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

b. Menurut Prof.Dr.Rochmat Soemitro, SH, Pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)


(7)

dengan tidak mendapat jasa timbale balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan, danyang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

c. Berdasarkan Undang-Undang No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah,Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yangterutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2. Objek dan Subjek Pajak Restoran

Berdasarkan Perda Kota Medan No. 12 tahun 2003 adapun yang menjadi objek dan subjek Pajak Restoran yakni meliputi:

a. Objek Pajak Restoran

Objek Pajak Restoran adalah setiap pelayanan yang disediakan denganpembayaran di restoran termasuk rumah makan, kafetaria, kantin, warung,bar dan sejenisnya termasuk jasa boga/katering dan meliputi pelayananpenjualan makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli,baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain.


(8)

Dikecualikan dari objek Pajak Restoran adalah :

1. Pelayanan yang disediakan oleh restoran yang nilai penjualannya tidak melebihi Rp.600.000

2. Penjualan makanan dan atau minuman ditempat yang disertai dengan Fasilitas penyantapan di hotel.

b. Subjek Pajak

1. Subjek Pajak Restoran adalah orang pribadi atau badan yangmelakukan pembayaranatas pelayanan restoran.

2) Wajib Pajak Restoran adalah pengusaha restoran. 3. Tarif Pajak Restoran

a. Dasar pengenaaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang dilakukankepada restoran.

b.Tarif Pajak Restoran adalah sebesar 10% (sepuluh persen).

c.Besarnya pokok Pajak Restoran dihitung.dengan cara

mengalikantarif pajakdengan dasar pengenaan Pajak Restoran. D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun yang menjadi ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiriyaitu:

1. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam pembayaran Pajak Restoran. 2. Peran dan upaya yang dilakukan Dinas Pendapatan Daerah KotaMedan

dalammengoptimalkan kepatuhan Wajib Pajak dalampembayaran Pajak Restoran di Kota Medan.


(9)

3. Data penerimaan Pajak Restoran pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medantahun 2012-2014

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun yang menjadi metode dalam melaksanakan praktik kerja lapangan mandiri ini, penulis akan melakukan metode-metode terapan yang telah dibuat sesuai dengan ketentuan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakanyaitu:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang akan dilakukan penulis adalah mencari judul yang tepat.Kemudian mengajukan judul untuk mendapatkan persetujuan dari KetuaJurusan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan. 2. Persiapan Studi Literatur

Persiapan studi literatur yang akan dilakukan penulis adalah persiapan dalam mencari dan mempersiapkan sesuatu yang berhubungan dan dapat dijadikan sumberoleh penulis dalam menjalankan praktik kerja lapangan mandiri ini.

3. Observasi Lapangan

Penulis dalam melakukan observasi lapangan sesuai dengan

peraturan yang berlaku, dimana dalam observasi ini penulis mencari data

dan informasi pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan.

Serta mempelajari data-data yangberhubungan dengan masalah-masalah yang akan dibahas yang nantinya akan dijadikan bukti dalam daftar dokumen penulis.


(10)

4. Pengumpulan Data

Dalam hal ini yang menjadikan laporan penulis sesuai adalah data yang diperoleh, darimana dan bagaimana data tersebut diperoleh. Dengan

memperhatikanlokasi, penulis mengadakan praktik kerja

lapangan mandiri,dan sumber-sumber yang digunakan penulis untuk penambahan data, misalnyabuku-buku mengenai materi yang akan dibahas, wawancara yang akan dilakukan penulis, dan lainnya.

Penulis melakukan pengumpulan data melalui:

a. Data Primer : data yang diperoleh melalui wawancara terhadap orang-orang yang dianggap mampu memberikan masukan dan informasiserta observasi penulis dilapangan tempat objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

b. Data Sekunder : data/informasi yang diperoleh melalui studi

literaturseperti sumber-sumber pustaka, Undang-Undang,

dokumentasi maupun literatur lain yang berhubungan dengan objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

5. Analisis Data dan Evaluasi

Data yang berhasil dikumpulkan oleh penulis, terlebih dahulu dianalisis Untuk mengetahui kebenaran akan data tersebut, dan sesuai atau tidaknya dengan materi. Pengamatan data ini akan dilakukan dengan evaluasi akan sumber data dan banyaknya data yang akan diperoleh.


(11)

Pengumpulan data yang akan dilakukan penulis masih berdasarkan prosedur yang ditetapkan, yaitu dengan cara memaparkan hal-hal yang akan dibawakan. Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam praktik kerja lapangan mandiri ini, penulis menggunakan 3 (tiga) teknik pengumpulandata, yaitu:

1. Daftar pertanyaan, yaitu dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan pada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap masalah yang diteliti. 2. Daftar Observasi, yaitu dengan cara pengamatan dan pencatatan langsung

terhadap fenomena yang terjadi di Kantor Dinas Pendapatan Kota Medan. 3. Daftar dokumentasi, yaitu data yang berisikan dokumentasi yang didapat

oleh penulis selama melakukan praktik kerja lapangan mandiri di tempat yang ditentukan.

G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Untuk mempermudah pembahasan maka sistematika penulisan laporan PKLM ini dibuat dalam 5 (lima) bab yang terdiri dari:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah PKLM,tujuan dan manfaat PKLM, serta ruang lingkup, metode praktik kerja lapangan mandiri dan sistematika penulisan laporan PKLM.

BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM

Pada bab ini diberikan gambaran umum mengenai lokasi penulis melakukan praktik kerja lapangan mandiri. Dalam bab ini juga akan


(12)

diuraikan mengenai struktur organisasi, tugas dan fungsi dari Kantor Dinas Pendapatan Kota Medan.

BAB III : GAMBARAN DATA PKLM

Pada bab ini diuraikan dan dideskripsikan mengenai tingkatkepatuhan wajib Pajak membayar Pajak Restoran serta peran dan upaya yang dilakukan Dinas Pendapatan Daerak Kota Medan untuk mengoptimalkan Pajak Restoran di Kota Medan.

BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI DATA

Pada bab ini penulis menganalisis dan mengevaluasi masalah yang dihadapi mengenai masalah yang timbul dan alternatif pemecahanmasalah juga evaluasi terhadap alternatif pemecahan masalah tersebut.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini merupakan kesimpulan dari semua yang telah diuraikanpada bab-bab sebelumnya, dan akan diberikan saran-saran terhadappelaksanaan PKLM agar lebih baik dimasa yang akan datang.


(1)

dengan tidak mendapat jasa timbale balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan, danyang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

c. Berdasarkan Undang-Undang No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah,Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yangterutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2. Objek dan Subjek Pajak Restoran

Berdasarkan Perda Kota Medan No. 12 tahun 2003 adapun yang menjadi objek dan subjek Pajak Restoran yakni meliputi:

a. Objek Pajak Restoran

Objek Pajak Restoran adalah setiap pelayanan yang disediakan denganpembayaran di restoran termasuk rumah makan, kafetaria, kantin, warung,bar dan sejenisnya termasuk jasa boga/katering dan meliputi pelayananpenjualan makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli,baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain.


(2)

Dikecualikan dari objek Pajak Restoran adalah :

1. Pelayanan yang disediakan oleh restoran yang nilai penjualannya tidak melebihi Rp.600.000

2. Penjualan makanan dan atau minuman ditempat yang disertai dengan Fasilitas penyantapan di hotel.

b. Subjek Pajak

1. Subjek Pajak Restoran adalah orang pribadi atau badan yangmelakukan pembayaranatas pelayanan restoran.

2) Wajib Pajak Restoran adalah pengusaha restoran. 3. Tarif Pajak Restoran

a. Dasar pengenaaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang dilakukankepada restoran.

b.Tarif Pajak Restoran adalah sebesar 10% (sepuluh persen).

c.Besarnya pokok Pajak Restoran dihitung.dengan cara mengalikantarif pajakdengan dasar pengenaan Pajak Restoran.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun yang menjadi ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiriyaitu:

1. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam pembayaran Pajak Restoran. 2. Peran dan upaya yang dilakukan Dinas Pendapatan Daerah KotaMedan

dalammengoptimalkan kepatuhan Wajib Pajak dalampembayaran Pajak Restoran di Kota Medan.


(3)

3. Data penerimaan Pajak Restoran pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medantahun 2012-2014

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun yang menjadi metode dalam melaksanakan praktik kerja lapangan mandiri ini, penulis akan melakukan metode-metode terapan yang telah dibuat sesuai dengan ketentuan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakanyaitu:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang akan dilakukan penulis adalah mencari judul yang tepat.Kemudian mengajukan judul untuk mendapatkan persetujuan dari KetuaJurusan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan. 2. Persiapan Studi Literatur

Persiapan studi literatur yang akan dilakukan penulis adalah persiapan dalam mencari dan mempersiapkan sesuatu yang berhubungan dan dapat dijadikan sumberoleh penulis dalam menjalankan praktik kerja lapangan mandiri ini.

3. Observasi Lapangan

Penulis dalam melakukan observasi lapangan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dimana dalam observasi ini penulis mencari data dan informasi pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan. Serta mempelajari data-data yangberhubungan dengan masalah-masalah yang akan dibahas yang nantinya akan dijadikan bukti dalam daftar dokumen penulis.


(4)

4. Pengumpulan Data

Dalam hal ini yang menjadikan laporan penulis sesuai adalah data yang diperoleh, darimana dan bagaimana data tersebut diperoleh. Dengan memperhatikanlokasi, penulis mengadakan praktik kerja lapangan mandiri,dan sumber-sumber yang digunakan penulis untuk penambahan data, misalnyabuku-buku mengenai materi yang akan dibahas, wawancara yang akan dilakukan penulis, dan lainnya.

Penulis melakukan pengumpulan data melalui:

a. Data Primer : data yang diperoleh melalui wawancara terhadap orang-orang yang dianggap mampu memberikan masukan dan informasiserta observasi penulis dilapangan tempat objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

b. Data Sekunder : data/informasi yang diperoleh melalui studi literaturseperti sumber-sumber pustaka, Undang-Undang, dokumentasi maupun literatur lain yang berhubungan dengan objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

5. Analisis Data dan Evaluasi

Data yang berhasil dikumpulkan oleh penulis, terlebih dahulu dianalisis Untuk mengetahui kebenaran akan data tersebut, dan sesuai atau tidaknya dengan materi. Pengamatan data ini akan dilakukan dengan evaluasi akan sumber data dan banyaknya data yang akan diperoleh.


(5)

Pengumpulan data yang akan dilakukan penulis masih berdasarkan prosedur yang ditetapkan, yaitu dengan cara memaparkan hal-hal yang akan dibawakan. Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam praktik kerja lapangan mandiri ini, penulis menggunakan 3 (tiga) teknik pengumpulandata, yaitu:

1. Daftar pertanyaan, yaitu dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan pada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap masalah yang diteliti. 2. Daftar Observasi, yaitu dengan cara pengamatan dan pencatatan langsung

terhadap fenomena yang terjadi di Kantor Dinas Pendapatan Kota Medan. 3. Daftar dokumentasi, yaitu data yang berisikan dokumentasi yang didapat

oleh penulis selama melakukan praktik kerja lapangan mandiri di tempat yang ditentukan.

G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Untuk mempermudah pembahasan maka sistematika penulisan laporan PKLM ini dibuat dalam 5 (lima) bab yang terdiri dari:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah PKLM,tujuan dan manfaat PKLM, serta ruang lingkup, metode praktik kerja lapangan mandiri dan sistematika penulisan laporan PKLM.

BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM

Pada bab ini diberikan gambaran umum mengenai lokasi penulis melakukan praktik kerja lapangan mandiri. Dalam bab ini juga akan


(6)

diuraikan mengenai struktur organisasi, tugas dan fungsi dari Kantor Dinas Pendapatan Kota Medan.

BAB III : GAMBARAN DATA PKLM

Pada bab ini diuraikan dan dideskripsikan mengenai tingkatkepatuhan wajib Pajak membayar Pajak Restoran serta peran dan upaya yang dilakukan Dinas Pendapatan Daerak Kota Medan untuk mengoptimalkan Pajak Restoran di Kota Medan.

BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI DATA

Pada bab ini penulis menganalisis dan mengevaluasi masalah yang dihadapi mengenai masalah yang timbul dan alternatif pemecahanmasalah juga evaluasi terhadap alternatif pemecahan masalah tersebut.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini merupakan kesimpulan dari semua yang telah diuraikanpada bab-bab sebelumnya, dan akan diberikan saran-saran terhadappelaksanaan PKLM agar lebih baik dimasa yang akan datang.