Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Anemia pada Eks Penderita Kusta di UPT Rumah Sakit Kusta Hutasalem Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir

DAFTAR PUSTAKA

Aguilar R. Moraleda C. Quinto L. Renom M. Mussacate, L. Macete E. 2012.
Challenges In The Diagnosis of Iron Deficiency in Children Exposed to
High Prevalence of Infections. US National Library Of Medicinenational
Institutes Of Health. 7(11).
Almatsier S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Arikunto S. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arisman M.B. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi, Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Besral, M., L & Sahar, L. 2007. Pengaruh Minum Teh Terhadap Kejadian Anemia
pada Usila di Kota Bandung. Akademi Perawat Depkes, Bandung.
Bhargava A. 2001. Dietary Intakes and Socioeconomic Factors are Associated with
The Hemoglobin Concentration of Bangladesh Women. Am J Clin Nutr,
vol 131, p:758-764.
BKKBN. 2013. 40 Persen Wanita Subur Di Indonesia Mengalami Anemia [Online].
Dari
http://www.bkkbn.go.id/_layouts/mobile/dispform.aspx?List=9c6767adabfe-48e3-9120-af89b76d56f4&View=174a5cf7-357b-4b83-a7acbe983c5ddb0e&ID=778 [Diakses: 13 Februari 2014]
Briawan D., Adrianto Y., & Ernawati D., 2012. Konsumsi Pangan, Bioavailibilitas
Zat Besi dan Status Anemia Siswi di Kabupaten Bogor. Prosiding Seminar
Hasil-Hasil Penelitian IPB 2012.

Dacre J. & Kopelman P. 2005. Buku Saku Keterampilan klinis. Cetakan pertama.
Jakarta: EGC.
Departemen Kesehatan RI. 2008. Strategi KIE Program Penanggulangan Anemia
Gizi Pada Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta: Direktorat Gizi
Masyarakat, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Djojosoebagio S., Suhardjo, Husaini MA, Piliang WG, Karyadi D. 1996. Anemi dan
Non Anemi Kurang Besi dalam Hubungannya dengan Aspek-Aspek
Fungsional II Khususnya Produktivitas Kerja. Bogor: Jurusan Fisiologi
dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, IPB.

Universitas Sumatera Utara

Djuanda, A., Hamzah, M., Aisah, S., 2008. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi
kelima. Cetakan ketiga. Jakarta: FK UI.
Gibson S. 1999. Iron Intake And Iron Status of Preschool Shildren: Association With
Breakfast Cereals, Vitamin C and meat. Public Health Nutrition, 1999
(2):521-528
Hardinsah dan Suhardjo. 1997. Ekonomi Gizi. Diktat. Bogor: Jurusan Gizi
Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, IPB.

Hulu DB. 2004. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Anemia dan Kaitannya
dengan Prestasi Belajar pada Siswi SMKN I Bogor. Skripsi. Bogor :
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Hurrell RF, Reddy M, Cook JD. 1999. Inhibiton of nonhaem iron absorpton in man
by polyphenolic containing beverages. British Journal of Nutrition, 1999
(81):289-295
Husaini MA. & Karyadi 1989. Study Nutrional Anemia an Assment of Information
Compilation For Supporting and Formulating Policy and Program.
Jakarta: Direktorat Bina Gizi Masyarakat dan Puslitbang Gizi Departemen
Kesehatan.
Jacobson RR. 1989. Treatment in: Medicine in the Tropics Leprosy, editor Hasting
CR: 1st ed, Curchill Livingstone, 1989: 193-99.
Kartono D, Soekatri M. 2004. Angka kecukupan mineral : besi, iodium, seng,
mangan, selenium. Di dalam: Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi
Daerah dan Globalisasi. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII;
Jakarta, 17-19 Mei 2004. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Khomsan A. 2004. Peranan Pangan dan Gizi Untuk Kualitas Hidup. Jakarta:
Gramedia.
Komite Nasional PBB Bidang Pangan dan Pertanian. 1992. Anemia Gizi. Seminar
Gizi Nasional, Persiapan ā€¯International Conference on Nutrition, Rome,

December 1992; Jakarta, 13-14 Januari 1992.
Linder, M.C., 1992. Biokimia, Nutrisi & Metabolisme (Parakhasi, A., penerjemah).
UI Press, Jakarta, p:264.
Lutz CA & Przytulski KR. 2006. Nutrition and Diet Therapy. Editors: Lutz CA,
Przytulski KR, FA. Davis. Co,. Philadelphia, pp 616 - 633.

Universitas Sumatera Utara

Mansoer A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1 Edisi 3. Aeculapius, Jakarta.
Maeyer D. 1995. Pencegahan dan Pengawasan Anemia Defisiensi Besi, WHO,
Jenewa. Diterjemahkan oleh Ronardy, DH Widya Medika. Jakarta
Indonesia, hal.11-36.
Mejia, L.A., & Chew, F., 1998. Hematological Effect of Suplementing Anemic
Children with Vitamin A Alone and In Combination with Vitamin A
Alone and In Combination Iron. Am J Clin Nutr vol. 48, p:595-600.
Mitrache C, Passweg JR, Libura J, Petrikkos L, Seiler WOS, Gratwohl A. 2001.
Anemia: an Indicator for Malnutrition in the Elderly. Ann
Hematol.80:295-8.
Muhilal dan Saidin, S., 1993. Ketelitian Hasil Penentuan Hemoglobin dengan Cara
Sianmethemoglobin, Cara Sahli dan Sianmethemoglobin. Penelitian Gizi

dan Makanan. Jilid 4. Depkes RI, Jakarta.
Mulyati, K. Pudji, Susilo, J. Leprosi. 2008. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Edisi
keempat. Jakarta: FK UI; .h.319-25.
Mulyawati, Y., 2003. Perbandingan Efek Suplementasi Tablet Tambah Darah dengan
dan Tanpa Vitamin C terhadap Kadar hemoglobin pada Pekerja Wanita di
Perusahaan Plywood Jakarta (Thesis). PPS Univ. Indonesia, Jakarta.. p: 6.
Nelson LJ, Schneider E, Wells CD, Moore M. 2004. Epidemiology of Childhood
Tuberculosis in the United States, 1993-2001: The Need for Continued
Vigilance. Journal Pediatric 2004; 114(2): 333-341
Ojofeitimi EO, Ogunjuyigbe PO, Sanusi, et al. 2008. Poor Dietary Intake of Energy
and Retinol among Pregnant Women: Implications for Pregnancy
Outcome in Southwest Nigeria. Pak. J. Nutr. 2008; 7(3):480-484.
Purbadewi Lindung dan Ulvie Yuliana Noor Setiawati. 2007. Tingkat Pengetahuan
Tentang Anemia dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil. Jurnal Gizi
Universitas Muhammadiyah Semarang April 2013, Volume 2, Nomor 1
Ramakrishnan. 2001. Nutritional Anemias. Washington, D.C: CRS Press.
Ravianto J. 2005. Produktivitas dan Manusia Indonesia. Jakarta: Lembaga Sarana
Informasi dan Produktivitas.

Universitas Sumatera Utara


Rea HT. 1999. Decrease in Mean Hemoglobin and Serum Albumin Values in
Erythema Nodosum and Lepromatous Leprosy in: International Journal of
Leprosy, Vol 9 No.4: 318-325.
Retnoningsih, 2004. Hubungan Tingkat Konsumsi Protein, Besi Dan Vitamin C
Dengan Kadar Hemoglobin Santri Putri Usia 13-18 Tahun (Studi Di
Pondok Pesantren Asrama Fathimiyah Miftahul Ilmi (Afmi), Babakan,
Ciwaringin, Kabupaten Cirebon)Tahun 2004. Undergraduate thesis,
Diponegoro University.
Riduwan. 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Cetakan ke-5 Penerbit:
Alfabeta, Bandung.
Riskesdas. 2007. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Rolfes SR, DeBruyne LK, Whitney EN, DeBruyne L. 1997. Life Span Nutrition :
Conception Through Life. Boulevard: West Publishing Company.
Ross J, Horton S. 1998. Economic Consequences of Iron Deficiency. Ottawa :
Micronutrien Initiative.
Said M. 2004. Hubungan Antara Asupan Zat Besi, Protein dan Kebiasaan Minum
Teh/Kopi dengan Kadar Hemoglobin (Hb). (Studi Pada Remaja Putri Di

Perumahan Nelayan Desa Klidang Lor Kecamatan Batang Kabupaten
Batang). Skripsi UNDIP. Semarang.
Santosh Jain Passi & Sheila C. Vir. 2001. Nutritional Anemias. CRC Press LLC.
Sediaoetama AD. 2008. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi di Indonesia.
Jakarta: PT Dian Rakyat.
Siregar, R.S. 2005. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi kedua. Cetakan
pertama. Jakarta: EGC.
Siska 1999. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kebiasaan Makan Sumber Zat
Besi dan Dampaknya terhadap Risiko Anemia pada Tenaga Kerja Wanita
di Jakarta Utara tahun 1999. Tesis FKM UI. Jakarta.
Smeltzer, C Suzanne. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Soekirman AG. 2000. Hubungan anemia kekurangan zat besi dengan konsentaransi
dan prestasi belajar. CV Petrajaya. Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Sulistyorini. 2006. Hubungan tingkat Konsumsi Zat Gizi Dengan Status Anemia Pada
Anak Sekolah Dasar di Daerah Endemis Malaria (Studi di SDN Ngreco III
Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan). Jurnal Media Gizi Indonesia.
Vol 1:3.

Sumarni S. 1998. Pendekatan Probabilitas untuk Menentukan Kecukupan Zat Besi
pada Wanitas Usia Subur. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI,
Jakarrta 1998.
Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. 2002. Penilaian Status Gizi, Malang : Program Gizi
Masyarakat. Universitas Brawijaya.
Suryani, Desri. 2006. Hubungan Malaria, Kecacingan, Dan Asupan Zat Besi Dengan
Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan Teluk Segara Kota
Bengkulu. Thesis. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Tatala, S., 1998. Low Dietary Iron Availability is a Mayor Cause of Anemia: a
Nutrutrition Survey in The Lindi District of Tanzania. Am J Clin Nutr, vol
68, p: 171-178.
USAID Micronutrient Program. 2004. A Strategic Apporoach to Anemia Control
Program. MOST, USAID, Micronutrient Program, Arlington, Virginia,
USA.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi X. 2012. Penyempurnaan Kecukupan Gizi
Untuk Orang Indonesia, 2012.
Winarno, FG. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumen. Jakarta: Gramedia.
. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia.
Wirakusumah, 1999. Perencanaan Menu Anemia Gizi Besi. Jakarta: Trubus
Agriwidaya.

World Health Organization. 2011. Veterinary public health [Online]. Dari
http://www.who.int/zoonoses/vph/en/. [Diakses: 13 Februari 2014]
Yip, R & Mehra, M. 1995. Individual Fuctional Roles Of Metalions In Vivo: Iron. In:
Handbook On Metalligands Interactions Of Biological Fluid. (Bethon, G.
and Dekker, eds.) New York. 207-17.
Yip, R. Dallman PR, & Johnson C., 1999. World Health Organization Hemoglobin
Cut-Off Points for The Detection of Anemia are Valid for an Indonesian
Population. Am J Clin Nutr. p:1669-74.

Universitas Sumatera Utara