Analisis Biomekanika Buruh Panen Berondolan Guna Peningkatan Produktivitas Kerja (Kasus: PTPN III Kebun Rambutan)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.1.

Latar Belakang Masalah
Pekerjaan manual (manual task) dapat diartikan sebagai pekerjaan yang

meliputi kegiatan mengangkat (lifting ), mendorong (pushing ), menarik (pulling),
membawa (carrying), memindahkan (moving), atau memegang (holding) suatu
benda/item. Beberapa pekerjaan manual dilakukan dengan cara yang berbahaya
yang dapat menyebabkan keluhan pada otot. Dalam upaya mengetahui dan
meminimumkan kelelahan serta risiko cedera tulang dan otot saat bekerja, maka
diperlukan perancangan atau penambahan fasilitas dan stasiun kerja seergonomis
mungkin. Salah satu penerapannya dapat dilakukan dengan cara analisis
biomekanika.
Pengaruh kelelahan otot akibat sikap kerja yang tidak ergomis
ditunjukkan pada riset “The Prevalence of Musculoskeletal Disorder and
Association With Productivity Loss: A Preliminary Study Among Labour Intensive
Manual Harvesting Activities in Oil Palm Plantation ” (Yee Guan, 2013) Keluhan


MSDs terjadi pada operator akibat beban kerja yang berlebihan dimana yang
menjadi objek penelitian adalah pemanen di perkebunan kelapa sawit Malaysia.
Penelitian dilakukan terhadap pemanen kelapa sawit yang sifat pekerjaannya
secara berulang-ulang (repetitif). Instrumen yang digunakan adalah Sta ndard
Nordic Qustionare (SNQ) untuk mengidentifikasi risiko kerja. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa adanya signifikansi kelelahan otot terhadap produktivitas

Universitas Sumatera Utara

pemanen di perkebunan kelapa sawit Malaysia. Penelitian menunjukkan adanya
produktivitas kerja yang menurun akibat keluhan pada otot yang diselesaikan
dengan menggunakan metode biomekanika, dimana produktivitas juga mengalami
penurunan sebesar 2,09 %.
Pengaruh kelelahan otot terhadap produktivitas ditunjukkan pada riset
“Evaluasi Ergonomi Biomekanika Terhadap Kenyamanan Kerja Pada Perajin
Gerabah Kasongan Yogyakarta” (Dyah Santi, 2013). Hasil riset menunjukkan
adanya keluhan akibat pembebanan tubuh operator perajin gerabah. Keluhan
umumnya dirasakan selama melakukan aktivitas. Hal ini mengidentifikasikan
bahwa fasilitas kerja aktual tidak ergonomis dan harus segera dibenahi dan

dilakukan perancangan alat bantu dengan tujuan memperkecil resiko cedera yang
diketahui dengan melakukan perhitungan biomekanika pada segmen tubuh
operator.
Pada penelitian ini analisis biomekanika dilakukan pada buruh panen
berondolan kelapa sawit yang diamati di Afdeling VII PT. Perkebunan Nusantara
III Kebun Rambutan yang memiliki luas sekitar 541,22 Ha. Afdeling VII Kebun
Rambutan memiliki 13 buruh panen untuk lahan kelapa sawit. Proses pengutipan
brondolan kelapa sawit dilakukan secara manual dengan sebuah karung dan
kemudian membawanya ke tempat pengumpulan hasil (TPH). Proses pengutipan
brondolan kelapa sawit dilakukan dengan postur jongkok, membungkuk dan
kemudian berdiri secara berulang–ulang hampir selama 6 jam tiap harinya.
Kondisi jongkok yang berulang-ulang menyebabkan buruh panen cenderung
mengalami kelelahan pada otot. Hal ini terlihat dari seringnya buruh panen

Universitas Sumatera Utara

brondolan mengurut pinggang dan lamanya buruh panen brondolan untuk berdiri
tegak dari posisi jongkok atau membungkuk.
Dalam upaya mengurangi kelelahan buruh panen berondolan, salah satu
perusahaan manufaktur di Malaysia telah memproduksi alat bantu pengutip

berondolan yang dipasarkan di kota Medan. PTPN III telah memiliki alat bantu
tersebut sebanyak satu unit tetapi belum dilakukan uji coba di lapangan. Di lain
sisi, pihak Bidang Rekayasa Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan Pusat
Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) juga ingin melakukan uji coba terhadap alat
bantu tersebut untuk mendapatkan analisis secara akademis dan mengetahui
keuntungan maupun kelemahan penggunaan alat bantu pengutip berondolan
tersebut. Oleh karena itu, Pihak PPKS bekerja sama dengan tim peneliti
melakukan uji coba alat bantu tersebut. Diharapkan dalam penelitian ini resiko
kelelahan otot buruh panen berondolan kelapa sawit dapat diturunkan.
Berdasarkan pengamatan pendahuluan terhadap lima orang buruh panen dengan
menggunakan Standard Nordic Quistionaire (SNQ) diperoleh bahwa terjadi
kelelahan pada otot lengan, otot kaki, otot pinggang serta lutut. Pembebanan yang
berlebihan dan waktu lama dalam melakukan aktivitas pengutipan berondolan
mengakibatkan kelelahan pada otot dan energi otot yang berlebihan, sehingga
dalam penelitian akan dilakukan analisis terhadap energi yang dibutuhkan otot
buruh panen berondolan dengan menggunakan metode biomekanika.
Para buruh panen biasanya dapat mengutip berondolan sekitar 70 sampai
80 Kg per hari secara manual. Penggunaan alat bantu dalam mengutip berondolan
diharapkan dapat membantu buruh panen dalam meningkatkan produktivitas


Universitas Sumatera Utara

kerja. Produktivitas dapat ditingkatkan apabila fasilitas kerja yang tersedia sesuai
dengan sikap tubuh yang ergonomis sehingga buruh panen dapat bekerja dengan
efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien (EASNE).

1.2.

Rumusan Masalah
Permasalahan yang terjadi pada PTPN III Kebun Rambutan adalah sikap

kerja yang tidak ergonomis dan pembebanan tubuh yang berlebihan saat
melakukan aktivitas pengutipan berondolan kelapa sawit sehingga membutuhkan
energi otot yang besar dan diperlukan adanya perbaikan fasilitas kerja.

1.3

Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini merupakan road map penelitian dengan topik


ergonomi kelapa sawit. Road map penelitian ini menganalisis sikap kerja buruh
panen dan lingkungan kerja pada proses pengutipan brondolan di PT. Perkebunan
Nusantara Sumatera Utara yang diketuai oleh pembimbing II. Adapun ruang
lingkup penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.1.

Universitas Sumatera Utara

Ergonomi Kebun Kelapa
Sawit
Postur Kerja
Pengutip
Berondolan
Analisis Biomekanika
Pengutip Berondolan

Ruang Lingkup yang diteliti
di Tugas Akhir ini

Alat-Alat Bantu
Pengutip

Berondolan

Ergonomi Kelapa
Sawit

Ergonomi Pabrik Kelapa
Sawit
Layout Pabrik

Peta Kerja

Waktu Standart

Gambar 1.1 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian pada tugas akhir ini merupakan analisis
biomekanika terhadap buruh panen pengutip berondolan. Analisis biomekanika
dilakukan untuk membandingkan penilaian energi otot yang dibutuhkan buruh
panen secara manual dan dengan menggunakan alat bantu. Penilaian energi otot
pada buruh panen dilakukan untuk mengendalikan resiko kerja yang diakibatkan
oleh sikap tubuh yang tidak ergonomis. Usulan alat bantu dilakukan untuk

mengurangi besarnya energi otot yang dibutuhkan buruh panen dan diharapkan
mampu meningkatkan produktivitas.

1.4.

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

dan menurunkan energi otot yang dibutuhkan oleh buruh panen saat melakukan
aktivitas dengan memberikan usulan alat bantu.

Universitas Sumatera Utara

1.5.

Asumsi dan Batasan Masalah
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah:
1.

Buruh panen yang diteliti berada dalam kondisi yang sehat, tidak berada

dalam tekanan dan bekerja secara normal.

2.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berada pada kondisi
baik dan sesuai standar.

3.

Prosedur

kerja

tidak

mengalami

perubahan

selama


penelitian

berlangsung.
4.

Buruh panen yang diamati sudah berpengalaman dan telah terbiasa
dalam pekerjaanya.

5.

Tempat kerja dan susunan fasilitas kerja tidak menjadi penghambat,
artinya operator leluasa bekerja.
Batasan-batasan pada penelitian ini antara lain:

1.

Penelitian dilakukan pada lahan kelapa sawit Afdeling VII PT.
Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan.


2.

Identifikasi keluhan sakit untuk setiap segmen tubuh hanya dilakukan
pada saat buruh panen mengutip berondolan kelapa sawit.

3.

Faktor lingkungan kerja tidak mempengaruhi hasil dari penelitian yang
dilakukan.

4.

Uji coba alat bantu hanya dilakukan kepada satu orang operator karena
keterbatasan waktu dan kebijakan PTPN III.

5.

Alat bantu usulan hanya dapat digunakan pada permukaan tanah yang
datar.


Universitas Sumatera Utara

1.6.

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberi batuan kepada perusahaan dalam pengusulan alat bantu untuk
menurunkan keluhan pada otot serta meningkatkan produktivitas.
2. Sebagai sarana bagi mahasiswa dalam menerapkan dan mengembangkan
ilmu pengetahuan yang didapat semasa perkuliahan dan membandingkan
antara teori yang diperoleh dengan kondisi aktual pada perusahaan.
3. Sebagai sarana yang dapat mempererat kerjasama antara perusahaan
dengan Departeman Teknik Industri Universitas Sumatera Utara.

1.7.

Sistematika Penulisan Laporan Tugas Sarjana
Sistematika penulisan laporan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :
Pada bab I Pendahuluan diuraikan latar belakang masalah, rumusan

masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, asumsi dan batasan
penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan tugas akhir.
Pada bab II Gambaran Umum Perusahaan, berisikan sejarah perusahaan,
ruang lingkup bidang usaha, organisasi dan manajemen, struktur organisasi
perusahaan, tenaga dan jam kerja perusahaan, dan proses pemanenan, serta
beberapa hal yang mendukung mengenai PTPN III Kebun Rambutan.
Pada bab III Landasan Teori, Musculoskeletal Disorders (MSDs), teoriteori tentang biomekanika, produktivitas ergonomi dan pembebanan kerja.
Pada bab IV berisikan mengenai tempat dan waktu penelitian, subjek
penelitian, jenis penelitian, teknik pengambilan sampel, sumber data, instrumen

Universitas Sumatera Utara

penelitian, variabel penelitian, metode penelitian, kerangka konseptual, serta
metode analisis dan pemecahan masalah.
Pada bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi tentang
pengumpulan data meliputi data keluhan operator, elemen kegiatan kerja aktual,
fasilitas kerja aktual dan data denyut nadi setiap operator. Pengolahan data
meliputi analisis perhitungan Fm (energi total otot) pada aspek biomekanika,
perhitungan produktivitas kerja serta perhitungan aspek fisiologi setiap operator.
Pada bab VI Analisis dan Pemecahan Masalah, meliputi analisis mengenai
kondisi kerja aktual (tingkat MSDs, perhitungan nilai Fm pada biomekanika,
produktivitas ergonomi), rancangan fasilitas usulan, dan kondisi kerja setelah
perbaikan (perbandingan kondisi kerja aktual dan usulan, perbandingan level
risiko dan tindakan postur kerja aktual dan usulan, serta perbandingan nilai Fm,
aktual dan usulan).
Pada bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi rangkuman dari hasil
penelitian serta saran yang bermanfaat untuk perusahaan dan penelitian
selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara