T0__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pencatatan Persediaan Benang di PT. Tiga Manunggal Synthetic Industries T0 BAB IV

BAB IV
HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS

4.1
4.1.1

ANALISIS
Kondisi Perusahaan
Bagian Gudang merupakan bagian yang mempunyai tanggung jawab atas

pengeluaran dan pemasukkan benang yang dikelolanya kepada bagian utama PPC.
Transaksi yang dilakukan di gudang benang yakni penerimaan dan pengeluaran
benang untuk proses produksi kain maupun produksi benang twist. Selain
pemasukkan dan pengeluaran benang bagian gudang juga menyimpan benang
yang dikembalikan oleh bagian-bagian produksi karena sisa. Informasi yang
dilaporkan adalah Laporan pemasukkan dan pengaluaran benang (twist maupun
non twist) dan Laporan Stok Benang.
Benang yang disimpan dan dikelola oleh bagian gudang secara umum ada
dua macam yakni benang dari pemasok langsung atau biasa disebut bahan baku
dan benang twist atau bahan baku yang sudah diolah. Bahan Baku diproduksi di
Bagian Twisting(Twisting I, II, III)


untuk dibuat menjadi benang twist dan

diproduksi di Bagian Produksi lain seperti Bagian Sizing dan Bagian Weaving
untuk dibuat menjadi kain grey(kain mentah). Benang Twist yang sudah jadi di
simpan di gudang benang twist yang terpisah dari bahan baku. Benang twist akan
diproduksi di Bagian Sizing dan Weaving.

Gambaran alur pengolahan benang menjadi kain seperti gambar berikut:

DIAGRAM PROSES PRODUKSI KAIN

Benang

Benang Lusi

F. Twisting

Benang Pakan


Twisting

Twisting

Sizing

Beaming

Sec, Warper

Drawing

Drawing

Winding

Winding

Weaving


Dyeing

Verpacking

Finishing

Gambar 4.1 Alur Proses Pengolahan Benang

Penjelasan dari proses produksi sebagai berikut:
1. Benang Lusi

: Benang anyaman/tenunan dengan arah membujur
(diTimatex : ada 2 macam alur proses).

2. Benang Pakan

: Benang anyaman/tenunan dengan arah melintang (di
Timatex : ada 2 macam alur proses)Anyaman Lusi
dan pakan membentuk kain.


3. False teisting

: disebut juga proses texturizing, yaitu mengubah
benang filament (filament yarn/flat yarn) menjadi
textured yarn (DTY).

4. Sizing

:

adalah

proses

penganjian

/melapisi

benang


dengansize/bahan kanji yang dipakai adalah bahan
kimia (PVA+Acrylic).
5. Beaming

: Kelanjutan

dari

proses

Sizing,

yaitu

proses

menggulung benang ke beam/kelos. Yang dimaksud
beam disini adalah beam/kelos yang dipasang dimesin
tenun/weaving sebagai tempat gulungan benang lusi.
6. Drawing


: adalah proses penyucukan/pemasukan benang pada
lobang gun/held wire, untuk membentuk motif
anyaman, serta dilanjutkan dengan penyisiran untuk
menentukan kerapatan/tetal/density benang lusi.

7. Twisting

: Proses me-mlintir benang antara 1000 T/M (Twist per

meter) s/d 2400 T/M. Tujuan memberikan efek
drep/jatuh pada kain saat nantinya pada proses
pencelupan. Arah plintiran bisa kearah kanan (searah
jarum jam) dan sebaliknya.
8. Sectional Warping : menggulung benang twist kedalam beam/kelosYang
dimaksud beam disini adalah beam/kelos yang
dipasang dimesin tenun/ weving sebagai tempat
gulungan benang lusi (tanpa melalui proses sizing).

9. Winding


: menggulung

benang

pakan

pada

bentuk/sarana

tertentu agar dapat dipakai dimesin tenun. Untuk
mesin tenun tropong/Shutle loom : benang digulung
pada palet kayu (pim winding).Untuk mesin tenun
rapier : benang digulung pada kelos plastik besar
(jumbo winding).
10. Weaving

: Proses menenun/ menganyam kain dari benang lusi


dan benang pakan. Kombinasi bengang lusi dan pakan
di atas berupa (1) x (3) atau (1) x (4) - - - atau (2) x
(3) atau (2) x (4)
11. Dyeing

:

Proses pencelupan dari kain mentah (Greige
hasilweaving) menjadi kain jadi /kain celupan
diproses pencelupan ini sebenarnya dibagi dalam
beberapa tahap, namun intinya adalah memproses
kain celup yang sipa pakai.

12. Verpacking

: Proses packing pada gulungan kain : diberi label,

stampingm dibungkus plastik dsb, kemudian di
masukkan Box - - siap kirim.
13. Finishing


: Pengecekan barang siap kirim meliputi alamat, jenis
isi qwantityisi dsb, kadang-kadang diteruskan dengan
dimuat ke angkutan.

4.1.2

Prosedur Transaksi Persediaan Benang Yang Sedang Berjalan
Transaksi yang berhubungan dengan persediaan bahan baku kain/ benang di

PT TIMATEX adalah pengeluaran dan penerimaan benang untuk proses produksi
kain dan produksi benang twist.Uraian prosedur- prosedur tersebut sebagai
berikut:


Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku
1. Departeman PPC menerima Form Production Order For Weaving dari
Kantor Pusat.
2. Berdasarkan Form Production For Weaving, Textile Design, dan Daftar
Stock Persediaan Benang, menghitung kebutuhan produksi. Apabila

benang tidak tersedia maka membuat Permintaan Benang.
3. Setelah Permintaan Benang diotorisasi oleh Kepala Dep. PPC dan Wakil
Pimpinan Perusahaan, dikirim ke Kantor Pusat.
4. Kantor Pusat membuat Purchase Order dan dikirim ke Pemasok.
5. Pemasok menghubungi dan melukan penawaran harga. Setah sepakat
pemasok menandatangani Purchase Order dan mengirimnya ke Kantor
Pusat. Kemudian Kantor mengirim ke pabrik di Dep. Produksi dan
diarsip bersama dengan Permintaan Benang.



Prosedur Penerimaan Bahan Baku Dari Pemasok.
1. Bagian Gudang menerima bahan baku

beserta dokumen Nota

Penyerahan, Surat Jalan dan Bukti Timbangan dari pemasok.

2. Bagian Gudang memeriksa barang beserta dokumen yang disertakan,
kemudian membuat Bon Penerimaan Barang sebanyank 6 rangkap.

3. Petugas administrasi di gudang mencatat data penerimaan Bahan Baku di
File Stock Bahan Baku. Setelah Bon Penerimaan Barang ditanda tangani
dan dicatat, Kemudian Lembar 1 sampai 5 diberikan ke Bagian PPC
beserta Nota Penyerahan, Surat Jalan dan Bukti Timbangan. Bon
Penerimaan Barang lembar 6 diarsip oleh Bagian Gudang.
4. Bagian PPC mengisi No. PO, Harga, dan no Kaber di Surat Jalan
berdasarkan dokumen yang diterima dari Gudang dan Purchase Order.
Setelah diisi, membuat Pemberitahuan Pemasukan Barang yang terdiri
dari 5 rangkap yang ditandatangani oleh Kepala Dep. PPC. Apabila
pemasok dari kawasan berikat, menggunkan Pemberitahuan Pemasukkan
Barang BC 4.0, dan jika bukan dari kawasan berikan menggunakan
Pemberitahuan Pemasukan Barang BC 2.3.
5. Pemberitahuan Pemasukkan Barang diperiksa oleh kantor Bea dan Cukai
dan ditandatangani oleh pejabat Bea dan Cukai. Kantor Bea dan Cukai
diberi Rangkap 3 dan 4 beserata Bon Penerimaan Barang Rangkap 5.
Rangkap 5 Pemberitahuan Pemasukkan Barang diberikan ke Bagian
akuntansi beserta Bon Penerimaan Barang Rangkap 4.
6. Berdasarkan Bon Penerimaan Barang Bagian PPC mencatat ke dalam
aplikasi ITInventory, dan mencatat ke catatan Pemasukkan Benang Dari
Luar berdasarkan Bukti Timbangan, Nota Penyerahan, Surat Jalan,
Pemberitahuan Pemasukkan Barang rangkap 1 dan 2 serta Bon

Penerimaan Barang rangkap 3. Dokumen-dokumen tersebut kemudian
diarsip urut tanggal oleh Bagian PPC.
7. Bon Penerimaan Barang rangkap 1 dan 2 diarsip oleh Kantor Pusat PT
Tiga Manunggal.


Prosedur Pengeluaran Bahan Baku Untuk Produksi Benang Twist.
1. Bagian Twisting menyipakan Nota Permintaan Twistsebanyak 2 rangkap
berdasarkan Jadwal Produksi Twisting. Jadwal Produksi Twisting
tersebut dibuat karena ada Order Twist dari bagian PPC.
2. Nota Permintaan Twist yang sudah ditandatangani oleh kepala Bagian
Twisting, diberikan kepada Bagian Gudang.

3. Bagian Gudang menyiapkan Bahan Baku dan Nota Pengeluaran Ke
Bagian sebanyak 4 rangkap. Kepala Bagian Gudang kemudian
menandatangni Nota Pengeluaran Ke Bagian dan Nota Permintaan Twist.
4. Bahan Baku dan dokumen diserahkan ke Bagian Twisting. Bagian
Twisting memeriksa apakah sudah sesuai permintaan, apabila ada yang
tidak sesuai dikembalikan ke gudang untuk disiapkan lagi. Barang yang
sudah sesuai dengan permintaan disimpan oleh Bagian Twisting untuk
proses produksi, kemudian membuat Bon Pemasukan Barang sebanyak 3
rangkap. Ka Bagian Twisting menandatangani Bon tersebut dan Nota
Pengeluaran Ke Bagian.
5. Nota Permintaan Barang rangkap 1, Nota Pengeluaran Ke Bagian
rangkap 1-3, dan Bon Pemasukan Barang rangkap 1-3 diberikan ke

Bagian Gudang yang sebelumnya Bon Pemasukan Barang juga sudah
ditandatangni oleh Kepala Bagian Gudang.
6. Nota Permintaan rangkap 2, Nota Pengeluran Ke Bagian rangkap 4, dan
Bon Pemasukan Barang rangkap 4 diarsip oleh Bagian twisting urut
tanggal.
7. Bagian Gudang mencatat ke dalam file Stok Bahan Bahan Baku
berdasarkan dokumen yang diterima dari Bagian Twisting dan membuat
Laporan Harian . Nota Pengeluaran Barang Ke Bagian rangkap 1 dan 2,
Bon Pemasukan Barang rangkap 1 dan 2 dan Laporan Harian diberikan
ke Bagian PPC. Nota Permintaan Barang rangkap 1, Nota Pengeluaran ke
Bagian rangkap 3 dan Bon Pemasukan Barang rangkap 3 diarsip oleh
Bagian Gudang urut tanggal.
8. Di Bagian PPC mencatat pengeluaran benang ke dalam aplikasi
ITInventory berdasarkan Nota Pengeluaran Barang rangkap 2 dan Bon

Pemasukan Barang rangkap 2, kemudian diarsip urut nomor di Bagian
PPC beserta Laporan Harian.
9. Nota Pengeluaran Ke Bagian dan Bon Pemasukkan Barang rangkap 1
sebagai arsip Kantor Pusat PT Tiga Manunggal.


Prosedur Penerimaan Benang Twist Dari Bagian Twisting
1. Bahan baku yang sudah diproduksi menjadi benang twist diberikan ke
Bagian Gudang beserta Bon Penyerahan Produksi Twisting sebanyak 4
rangkap. Bon Penyerahan Produksi Twisting tersebut sebelumnya
ditandatangani oleh Kepala Bagian Twisting.

2. Bagian Gudang memerikasa Barang dengan Bon tersebut, jika sesuai
maka Bagian Gudang menyipakan Bon Pemasukan Barang sebanyak 4
rangkap.
3. Kepala Bagian Gudang dan Kepala Bagian Twisting menandatangani
Bon Penyerahan Produksi Twisting dan Bon Pemasukkan Barang.
4. Bon Penyerahan Produksi Twisting rangkap 1-3 dan Bon Pemasukan
Barang rangkap 4 diberikan ke Bagian Twisting.
5. Bagian

Twisting

membuat

Laporan

Produksi

Twisting

dan

menyerahkannya ke Bagian PPC beserta Bon Penyerahan Produksi
Twisting rangkap 1-2. Bon Penyerahan Produksi Twisting rangkap 3 dan

Bon Pemasukan Barang rangkap 4 diarsip berdasarkan nomor oleh
Bagian Twisting.
6. Bagian Gudang mencatat pemasukan Benang twist di file Stock Benang
Twist berdasarkan Bon Penyerahan Produksi Twisting dan Bon

Pemasukan Barang. Bon Penyerahan Produksi Twist rangkap 4 dan Bon
Pemasukan Barang rangkap 3 diarsip oleh Bagian Gudang. Bon
Pemasukan Barang rangkap 1 dan 2 dan Laporan Harian diberikan ke
Bagian PPC.
4.1.3

Analisis Sistem Informasi Perusahaan
Sistem informasi yang diterapkan di PT Tiga Manunggal khususnya di

Departemen Planning, Production and Control(PPC) sudah menggunakan sistem
informasi terkemputerisasi untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran bahan
baku kain. Di PPC atau bagian utama departemen menggunakan aplikasi Foxpro

untuk memasukkan transaksi penerimaan dan pengeluaran benang yang berasal
dari bagian gudang. Selain menggunakan aplikasi Foxpro untuk mencatat
transaksi, karyawan yang menangani pekerjaan ini juga bertanggung jawab
kepada Bea Cukai atas pemasukkan dan pengeluaran barang. Pertanggung
jawaban ini dilakukan menggunakan web yang terhubung dengan aplikasi. Untuk
mengatasi adanya kesalahan pencatatan di melalui aplikasi, karyawan yang
bersangkutan menggunkan rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran benang untuk
mencocokannya dengan hasil pencatatan melalui aplikasi. Rekapitulasi ini
menggunakan Microsoft Excel yang kemudian dicetak.
Dalam pencatatan persediaan benang di bagian gudang sudah berjalan
lancar, namun pencatatan serta pembuatan laporan yang dikerjakan dirasa kurang
efektif dan efisien, selain itu keamanan data yang disimpan masih kurang atau
masih dapat diakses oleh orang lain
4.2

Kebutuhan
Permasalahan yang dihadapi oleh bagian gudang khususnya dalam

pencatatan persediaan perlu adanya sistem informasi yang terkomputerisasi.
Sistem informasi terkompuertisasi yang akan dikembangkan sekaligus dibahas
dalam laporan ini menggunakan Java Netbean dan Jasperreport sebagai
pendukung, dan database MySQL. Dengan menggunakan aplikasi ini transaksitransaksi yang terjadi di gudang akan dimasukkan secara mudah dan
menghasilkan laporan yang otomatis, selain itu dengan pengelolaan data dalam
datebase akan menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan.

Hardware yang tersedia di gudang yakni seperangkat komputer (Windows
XP ) yang masih dapat digunakan untuk pengembangan sistem informasi ini dan

aplikasi yang dibutuhkan untuk digunakan adalah dengan menginstal server
XAMPP untuk menyimpan database MySQL.
4.3

Jadwal
Berikut jadwal perancangan program aplikasi gudang benang dengan target

mingguan:
Tabel 4.1 Jadwal Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

Bulan
Januari
2015

Februari
2015

Maret
2015

April 2015

Minggu
Target Pekerjaan
ke
1 dan 2 Analisis Kondisi Perusahaan
Analisis Sistem Informasi yang digunakan dan
3
analisis permasalahan
4 dan 5 Desain Struktur data, desain database
Rancangan DFD, Relasi, Kamus Data, tampilan
6
program
7 Membuat Database, Relasi
8 Menbuat Tampilan Program
Coding Data Dasar (Simpan, Ubah dan Hapus),
9 dan 10
Login
10 dan Coding Transaksi Penerimaan Bahan baku dan
11 benang
11 dan Coding Transaksi Pengeluaran Bahan baku dan
12 benang
12 Coding Rancangan Laporan dan Cetak Laporan
13 Finishing Program dan Implementasi program

4.4
4.4.1

Perancangan
Rancangan Data Flow Diagram

Gambar 4.2 Rancangan DFD Level 0 Pencatatan Bahan Baku Dan Benang

Secara garis besar pembahasan laporan dan analisis sistem informasi
mengenai pencatatan persediaan benang. Pada gambar 4.1 merupakan proses
pencatatan yang dilakukan di gudang. Seperti yang dikemukakan sebelumnya
bahwa benang di perusahaan ada 2 jenis yakni bahan baku dan benang twist.

Gambar 4.3 Rancangan DFD Level 1 Pencatatan Persediaan Bahan Baku

Pada gambar 4.2 merupakan sistem pencatatan persediaan benang non-twist
atau yang biasa disenut bahan baku. Bahan baku yang keluar dapat langsung
masuk produksi kain dan ada yang melalui proses twisting di bagian twisting.

Gambar 4.4 Rancangan DFD Level 1 Pencatatan Persediaan Benang

Benang yang merupakan hasil proses twisting lebih dulu disimpan di bagian
gudang baru kemudian diproses oleh bagian-bagian produksi kain. Dari transaksitransaksi tersebut bagian gudang melaporakan informasi pemasukan dan
pengeluaran ke bagian utama PPC sebagai bentuk tanggung jawab bagian gudang.

4.4.2

Rancanagn Entity Relation Diagram (ERD)

Gambar 4.5 Rancangan ERD

Dari rancangan DFD dapat diketahui entitas-entitas yang terlibat dalam
sistem pencatatan persediaan benang. Dengan ini dapat dibuat sebuah relasi antar
entitas yang digambarkan dalam ERD gambar 4.4 diatas.
4.4.3

Rancangan Kamus Data
Dalam suatu program pengolah data tentu terdapat tempat penyimpanan

data yang disusun dalam suatu kumpulan tabel dan mempunyai relasi antara satu
dengan yang lain yakni database. Tabel-tabel program tersebut disusun
berdasarkan rancanagan tabel atau kamus data. Dibawah ini merupakan kamus
data dari aplikasi persediaan bahan baku yang telah dibuat :

1.

Nama tabel : user
Tabel 4.2. Tabel User

Field Name

Type

Size

int

-

username

varchar

50

Nama User

password

varchar

50

Kata Sandi

id

2.

Descripition

Id user (Primery Key)

Nama tabel : tb_pemasok
Tabel 4.3. Tabel Data Pemasok

Field Name

Type

Size

kodepmsk

char

3

Kode pemasok (Primery Key)

namapmsk

varchar

30

Nama Pemasok

alamat

varchar

50

Alamat Pemasok

telp

varchar

15

No Telepon

3.

Descripition

Nama tabel : tb_bb
Tabel 4.4. Tabel Data Bahan Baku (Benang Non Twist)

Field Name

Type

Size

kodebb

char

3

Kode pemasok (Primery Key)

namabb

varchar

30

Nama Bahan Baku

kodepmsk

varchar

50

Kode Pemasok (Foreign Key)

lot

varchar

15

Lot

int

11

Saldo Bahan Baku

jumlah
4.

Descripition

Nama tabel : tb_bn
Tabel 4.5. Tabel Data Benang twist

Field Name

Type

Size

Descripition

kodebn

char

5

Kode Benang Twist(Primery Key)

kodebb

char

5

Kode Bahan Baku (Foreign Key)

twist

varchar

4

Jumlah twist

jtwist

varchar

1

Jenis twist (S / Z )

stdr

varchar

4

Standard

ket

varchar

20

Keterangan benang / Jenis Benang

jmlbobbin

int

-

Jumlah Bobbin

jmlkg

int

-

Jumlah Kg

5.

Nama tabel : tb_bgn
Tabel 4.6. Tabel Bagian

Field Name

Type

Size

kodebgn

char

5

Kode Bagian (Primery Key)

namabgn

varchar

20

Nama Bagian

6.

Descripition

tb_tbbm
Tabel 4.7. Tabel Detail Bahan Baku Masuk

Field Name

Type

Size

varchar

25

date

-

varchar

10

Asal bahan baku

kodebb

char

5

Kode bahan baku (Foreign Key)

kgbbm

int

-

Jumlah kg bahan baku masuk

nobonbb
tglbbm
dari

7.

Descripition

No bon (Index)
Tanggal bahan baku masuk

tb_tbbk
Tabel 4.8. Tabel Detail Bahan Baku Keluar

Field Name

Type

Size

varchar

25

tglbbk

date

-

Tanggal bahan baku keluar

kodebgn

char

5

Bahan baku ke bagian

kodebb

char

5

Kode bahan baku (Foreign Key)

kgbbk

int

-

Jumlah kg bahan baku keluar

nonotabb

8.

Descripition

No nota (Index)

tb_dreturbb
Tabel 4.9. Tabel Detail Retur Bahan Baku

Field Name

Type

Size

Descripition

noretbb

varchar

20

No retur bahan baku(Index)

kodebb

char

5

Kode bahan baku (Foreign Key)

tglretbb

date

-

Tanggal benang twistdikembalikan

kodebgn

char

5

Benang twist dari bagian

kgretbb

int

-

Jumlah kg bahan baku dikembalikan

9.

tb_tbnm
Tabel 4.10. Tabel Detail Benang Twist Masuk

Field Name

Type

Size

nobonbn

varchar

25

No bon (Index)

kodebn

char

5

Kode benang twist(Foreign Key)

tglbnm

date

-

Tanggal benang twistmasuk

kodebgn

char

5

Benang twist dari bagian

int

-

kg benang twist masuk

kgbnm
10.

Descripition

tb_tbnk
Tabel 4.11. Tabel Detail Benang TwistKeluar

Field Name

Type

Size

varchar

25

tglbnk

date

-

Tanggal benang twistkeluar

kodebgn

char

5

Benangt twist ke bagian

kodebn

char

5

Kode benang twist(Foreign Key)

kgbnk

int

-

Kgbenang twist keluar

nonotabn

11.

Descripition

No nota (Index)

tb_dreturbn
Tabel 4.12. Tabel Detail Retur Benang Twist

Field Name

Type

Size

Descripition

noretbn

varchar

20

No retur benang twist(Index)

kodebn

char

5

Kode benang twist(Foreign Key)

tglretbn

date

-

Tanggal benang twistdikembalikakn

kodebgn

char

5

Benang twist dari bagian

retbobbin

int

-

Bobbin dikembalikan

kgretbn

int

-

kg benang dikembalikan

4.4.4

Rancanagn Relasi Tabel

tb_tbbm
nobonbb
tglbbm
dari
kodebb*
kgbbm
tb_tbbk
nonotabb
tglbbk
kodebgn
kodebb *
kgbbk

tb_pemasok
kodepmsk
namapmsk
alamat
telp

tb_bb
kodebb
namabb
kodepmsk
lot
jumlah

tb_dreturbb
noreturbb
tglretbb
kodebgn
kodebb
kgretbb
tb_bgn
tb_tbnm
nobonbn
tglbnm
kodebgn
kodebn
bobbin
kgbnm

tb_bn
kodebn
kodebb
twist
jenistwist
stdr
jumlah

tb_tbnk
nobonbn
tglbnk
kodebgn
kodebn
bobbin
kgbnk

tb_dreturbn
noreturbn
tglretbn
kodebgn
kodebn
kgretbn

Gambar 4.6 Rancangan Relasi Tabel

kodebgn
namabgn

4.4.5
1.

Rancangan Tampilan Pengguna
Login Aplikasi Gudang

Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Login

Gambar 4.7 merupakan tampilan yang pertama kali muncul saat aplikasi
dijalankan. Di dalam tampilan ini user diharuskan memasukkan username serta
password sebelum masuk ke bagian utama aplikasi. Tujuan dari tampilan ini agar

data transaksi dalam aplikasi hanya diolah oleh orang yang bertanggungjawab atas
data yang disimpan.
2.

Tampilan Data Pemasok dan Bagian

Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Halaman Utama

Setelah karyawan berhasil login, maka gambar 4.8 adalah tampilan yang
yang akan muncul Pada tampilan ini berisi fungsi dari masing- masing tombol
yang berada di bagian atas.
3.

Tampian Data Pemasok dan Bagian

Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Data Pemasok dan Data Bagian

Gambar 4.9 merupakan rancangan tampilan daftar pemasok dan daftar
bagian yang berhubungan dengan transaksi pemasukan dan pengeluaran benang.
Untuk menambah daftar, mengubah, dan menghapus daftar pemasok maupun
bagian melalui tampilan ini. Selain itu pada daftar pemasok karyawan dapat
mencetak daftar pemasok. Karena data pemasok dan bagian merupakan data yang
akan digunakan dalam transaksi pemasukan maupun pengeluaran benang,
menghapus data hanya bisa digunakan pada data yang belum pernah atau tidak
dipakai dalam transaksi. Untuk mengetahui apakah data pernah digunakan atau
belum, dapat dilihat dengan meng-klik pada baris data yang dimaksud.
4.

Tampilan Data Benang Non-twist dan Benang Twist

Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Daftar Benang

Tampilan daftar benang seperti gambar 4.10 dibuat dalam bentuk tab, tab
bahan baku dan tab benang twist. Bagian gambar atas adalah tampilan daftar
benang twist dan di bawahnya adalah tampilan daftar bahan baku. Secara umum
operasi kedua tampilan ini sama, hanya data yang dimasukkan. Operasi yang
dapat dilakuakan adalah menambah, mengubah, dan menghapus. Sama halnya
pada tampilan daftar pemasok dan bagian, fungsi hapus disini hanya dapat
digunakan untuk data yang belum pernah atau tidak digunakan dalam transaksi.

5.

Tampilan Transaksi Benang

Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Transaksi Bahan Baku Masuk

Memasukkan data barang yang masuk dan keluar melalui tampilan seperti
pada gambar 4.11. Keterangan untuk masing-masing tab sebagai berikut :
a. Bahan Baku Masuk : memasukkan data bahan baku masuk dari pemasok
dan retur dari bagian. Untuk membedakan barang dari pemasok dengan
retur bagian, cek bok “Retur Bagian” sebagai penanda transaksi tersebut
adalah retur barang dari (bagian twisting atau bagian produksi kain).
b. Bahan Baku Keluar : memasukkan data bahan baku keluar baik ke bagian
twisting maupun ke bagian produksi kain.

c. Benang Twist Masuk : memasukkan data benang twist yang masuk dari
bagian twisting atau retur dari bagian produksi kain. Penanda retur sama
dengan retur yang ada di Bahan Baku Masuk.
d. Benang Twist Keluar : memasukkan data benang twist yang keluar untuk
produksi.

Secara umum cara memasukkan data masing-masing tab sama, dimana saat
panel terbuka tombol tambah yang aktif. Perbedaan memasukkan data bahan baku
dan benang twist adalah data yang dimasukkan. Setelah data ditambahkan ke
dalam tabel, tombol simpan dan hapus akan aktif. Tombol simpan digunakan
untuk menyimpan transaksi. Setelah tersimpan tombol simpan dan hapus tidak
aktif kembali. Tombol hapus digunakan unuk menghapus data yang ditambah di
tabel sebelum disimpan.
6.

Tampilan Data Transaksi Yang Telah Dimasukkan

Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Rekap Transaksi

Data- data yang telah dimasukkan dapat dilihat melalui tampilan seperti
gambar 4.12. Untuk melihat data, terlebih dulu memasukkan periode dengan
mengisi tanggal awal dan akhir. Data yang tampil adalah data nota/bon, untuk
melihat detail dari nota/bon melalui tombol detail. Tombol hapus untuk
menghapus nota/ bon termasuk detail barangnya. Jenis transaksi yang akan
ditampilkan dapat dipilih melalui combobox transaksi.

7.

Tampilan Data Transaksi Yang Telah Dimasukkan

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Mencetak Laporan

Gambar 4.13 merupakan tampilan yang digunakan untuk mencari data
laporan maupun mencetak laporan. Jenis laporan yang akan di tampilkan dipilih
melalui combobox Transaksi.
4.5

Implementasi

1.

Tampilan Login Awal

Gambar 4.14 Login

Untuk masuk ke dalam aplikasi dengan cara :
1. Masukkan username dengan “admin”.
2. Masukkan password dengan “admingudang”
3. Tekan tombol Login, apabila username dan password yang dimasukkan
sesuai, maka akan muncul Menu Utama.
4. Apabila username dan password salah akan muncul notifikasi bahwa
username dan password salah.

Gambar 4.15 Peringatan Login Gagal

2.

Data Pemasok dan Bagian

Gambar 4.16 Halaman Utama

Setelah berhasil masuk aplikasi, tampilan gambar 4.16 adalah yang akan
muncul.
3.

Data Pemasok dan Bagian

Gambar 4.17 Daftar Pemasok dan Bagian

Untuk menambahkan data pemasok dan bagian, secara garis besar sama
hanya beda tempat untuk menambahkan. Cara menambah data dengan mengisi
semua data sesuai dengan tempat yang disediakan kemudian tekan tombol
“Tambah” untuk menyimpan.
Cara memperbaharui dan menghapus data berbeda dengan cara menyimpan.
Yakni dengan cara :
1. Pilih data pada tabel / menuliskan kode data yang akan diperbaharui.
2. Tekan tombol cari untuk menampilkan detail dari kode.
3. Setelah data yang diperbaharui, tekan tombol “Ubah” untuk mennyimpan
perubahan.
4. Apabila ingin menghapus, setelah kode muncul langsung tekan tombol
“Hapus”.

4.

Data Benang Non-twist dan Benang Twist

Gambar 4.18 Tampilan Daftar Bahan Baku (Benang Non-Twist)

Gambar 4.18 merupakan tampilan daftar barang. Cara menambah,
mengubah dan menghapus sama dengan cara yang ada pada daftar pemasok dan
daftar bagian.

Gambar 4.19 Tampilan Daftar Benang Twist

5.

Input Transaksi Pemasukkan dan Pengeluaran Barang

Gambar 4.20 Tampilan Memasukkan Transaksi

Gambar 4.21 Tampilan Cari Barang

Bagian Utama dalam aplikasi terdapat pada tampilan transaksi ini. Dalam
tampilan ini terdapat 4 jenis transaksi yang dibagi dalam bentuk tab.

Cara untuk memasukkan data pemasukan bahan baku sebagai berikut:
1. Masukkan semua data sesuai tempat yang disediakan. Apabila Bahan Baku
yang diterima merupakan barang retur (khusus data pemasukkan (barang),
pastikan untuk meng-klik ceckbox.
2. Untuk mengisi data barang dengan menekan tombol “CARI” dan akan
tambil data barang seperti gambar 4.21.
3. Setelah data barang tampil, isi jumlah barang dan tekan tombol
“TAMBAH” untuk memasukkan barang ke dalam tabel. Apabila terjadi
kesalahan, data yang tampil di tabel dapat dihapus dengan dengan mengklik data yang dimaksud, kemudian tekan tombol “HAPUS”.
4. Apabila data barang sudah dimasukkan semua tekan tombol SIMPAN untuk
menyimpan transaksi.
Cara memasukkan data transaksi lain seperti “Bahan Baku Keluar”,
“Benang Masuk”, dan “Benang Keluar” sama dengan cara yang ada diatas.

Gambar 4.22 Tampilan Memasukkan Transaksi

6.

Data Transaksi Benang Masuk dan Keluar

Gambar 4.23 Tampilan Rekap Pemasukkan dan Pengeluaran Barang

Data transaksi yang sudah dimasukkan pada panel transaksi dapat dilihat
memalui tampilan gambar 4.23. Untuk melihat data dengan cara :
1. Pilih jenis transaksi yang akan ditampilkan.
2. Masukkan tanggal mulai sampai tanggal akhir transaksi yang akan dilihat.
Apabila data yang akan ditampilkan hanya satu hari, masukkan kedua
tanggal dengan tanggal yang sama.
3. Tekan tombol cari, maka data akan tampil pada tabel. Untuk melihat detail
transaksi, klik transaksi yang ingin dilihat atau tekan tombol “DETAIL”.
Untuk menghapus transaksi yakni setelah detail transaksi tampil seperti
langkah ke-tiga diatas, kemudian tekan tombol “HAPUS”.

Implementasi Relasi Tabel

Gambar 4.24 Implementasi Relasi Tabel

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Kuliah di PTN Kini Lebih Mahal

0 87 1