T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tekanan Darah Mahasiswa dengan Latar Belakang Etnik yang Berbeda di Salatiga T1 BAB II

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tekanan darah
Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa
oleh jantung terhadap dinding arteri. Pada manusia, darah dipompa
melalui dua sistem sirkulasi terpisah dalam jantung yaitu sirkulasi
pulmonal dan sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan jantung memompa
darah yang kurang O2 ke paru-paru melalui sirkulasi pulmonal di
mana CO2 dilepaskan dan O2masuk ke darah. Darah yang
mengandung O2 kembali ke sisi kiri jantung dan dipompa keluar
dari ventrikel kiri menuju aorta melalui sirkulasi sistemik di mana
O2akan dipasok ke seluruh tubuh. Darah mengandung O2 akan
melewati arteri menuju jaringan tubuh, sementara darah kurang O2
akan melewati vena dari jaringan tubuh menuju ke jantung.
Tekanan darah diukur dalam milimeter air raksa (mmHg), dan
dicatat sebagai dua nilai yang berbeda yaitu tekanan darah sistolik
dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik terjadi ketika
ventrikel berkontraksi dan mengeluarkan darah ke arteri sedangkan
tekanan darah diastolik terjadi ketika ventrikel berelaksasi dan terisi
dengan darah dari atrium. Tekanan darah rata-rata orang dewasa
muda yang sehat (sekitar 20 tahun) adalah 120/80 mmHg. Nilai

pertama (120) merupakan sistolik dan nilai kedua (80) merupakan
tekanan darah diastolik. Untuk mengukur tekanan darah, dapat
menggunakan sfigmomanometer yang ditempatkan di atas arteri
brakialis pada lengan. (Barbeau TR, 2004).

1

2
2.2 Cara mengukur tekanan darah
Ada beberapa cara untuk mengukur tekanan darah agar
mendapat tekanan darah yang benar dengan cara izinkan
pasien untuk duduk selama beberapa menit di tempat yang
tenang sebelum awal pengukuran tekanan darah, kemudian
ambil dua pengukuran tekanan darah dengan jarak waktu 1-2
menit, dan pengukuran tambahan jika yang pertama dan yang
kedua sangat berbeda. Mengukur tekanan darah di kedua
lengan

pada


kunjungan

pertama

untuk

mendeteksi

kemungkinan perbedaan karena penyakit pembuluh darah
perifer. Misalnya, mengambil nilai yang lebih tinggi sebagai
salah satu referensi, mengukur tekanan darah 1-5 menit setelah
asumsi posisi berdiri pada kalanagan lanjut usia, pasien
diabetes, dan dalam kondisi lain di mana hipotensi yang
mungkin sering curigai.Mengukur dengan palpasi denyut nadi
(setidaknya 30 detik) setelah pengukuran kedua dalam posisi
duduk (Giuseppe, dkk, 2007).
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah
Faktor genetik

sangat mempengaruhi tekanan darah


seseorang. Jenis kelamin dan Ras termasuk dalam faktor
genetik. Untuk jenis kelamin secara

klinis

tidak

ada

perbedaan yang signifikan dari tekanan darah pada laki-laki
atau perempuan.

(Potter & Perry, 2005). Wanita umumnya

memiliki tekanan darah lebih rendah dari pada pria pada usia
yang sama, hal ini akibat dari variasi hormon. Setelah
menopause, wanita umumnya memiliki tekanan darah lebih
tinggi dari sebelumnya (Berman, 2009).Menurut Kozier et al
(2009), Ras juga mempengaruhi tekanan darah dimana pria

Amerika Afrika berusia di atas 35 tahun memiliki tekanan darah

3
yang lebih tinggi daripada pria Amerika Eropa dengan usia yang
sama.
Pola makan akan mempengaruhi kesehatan terutama
pembuluh darah dan jantung, kebiasaan masyarakat Sumatra
Barat mengkonsumsi makanan kolesterol lebih tinggi, budaya
makan masyarakat dengan masakan yang enak-enak, sering
mengkonsumsi daging sapi berupa rendang, lemak tinggi (otak,
paru, minyak) sehingga masyarakat Suku Minang jauh lebih
banyak punya potensi menderita tekanan darah tinggi, jantung
koroner, penyakit stroke dari pada suku-suku lain di Indonesia.
(Meyenti, 2006)

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24