T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab MDR (Multi Drugs Resistance) pada Pasien TB di Rumah Sakit Paru dr Ario Wirawan Salatiga T1 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari keenam tema yang sudah
dijabarkan, terdapat 4 tema yang menjadi faktor penyebab TB
MDR (Multi drug Resistance) di Rumah Sakit Paru dr Ario
Wirawan Salatiga Sebagai berikut :
a) Kurangnya
pengetahuan
menyebabkan
tentang
keterlambatan
dalam
TB
MDR
akan
pemberian
terapi
pengobatan. Sehingga mengakibatkan resistance terhadap
obat anti tuberculosis serta membutuhkan waktu 12 sampai
24 bulan untuk melakukan proses pengobatan.
b) Perilaku mengabaikan perintah petugas kesehatan seperti
kebiasaan merokok
dan memberhentikan pengobatan
dikarenakan
fisik
kondisi
mulai
membaik,
seseorang
dikatakan sembuh harus berdasarkan hasil pemeriksaan
dokter tentang penyakit yang dideritanya. Sikap negative
atau kurang setuju yang diperlihatkan partisipan baik secara
tidak sadar maupun sengaja terhadap suatu pengobatan
akan mendorong perilaku tidak patuh dalam menyelesaikan
pengobatan.
66
67
c) Ekonomi yang rendah mempengaruhi seseorang untuk
melakukan pengobatan. Hal tersebut dikarenakan kondisi
tubuh menurun, sehingga menyebabkan ketidakmampun
untuk
melakukan
pekerjaan
seperti
biasanya
dan
berdampak pada penghasilan.
d) Semakin jauh jarak yang ditempuh penderita dalam
mengakses
pelayanan
kesehatan
maka
akan
mempengaruhi tingkat keberhasilan hal tersebut disebabkan
menurunya motivasi atau keinginan untuk melakukan
pengobatan dirumah sakit.
5.2 Saran
1. Bagi Pemerintah
Pemerintah diharapkan mampu memberikan dukungan
anggaran operasional bagi tenaga kesehatan untuk
meningkatkan kinerja di lapangan seperti penyuluhan
tentang pencegahan dan pengobatan. Tanpa dukungan
pemerintah, kinerja tenaga kesehatan tidak akan berjalan
secara maksimal. Penyuluhan tersebut dilakukan di rumah
sakit
atau
puskesmas
agar
masyarakat
mampu
memahami tanda dan gejala serta cara menangani
penyakit TB khusunya TB MDR agar mampu menurunkan
angka penderita TB MDR.
68
2. Bagi Masyarakat
Penyuluhan yang dilakukan dirumah sakit ataupun
puskesmas
bertujuan
agar
masyarakat
mampu
mengenali tanda dan gejala penyakit TB serta hindari
kontak dengan penderita TB. Melakukan pemeriksaan
dini ke pelayanan kesehatan terdekat ketika mengalami
batuk lebih dari 2 minggu dan demam disertai keringat
pada malam hari untuk mencegah resiko penularan.
3. Bagi Penderita
Penderita TB MDR diharapkan selalu melakukan
pemeriksaan rutin ke rumah sakit terdekat, selalu rutin
meminum obat sampai tuntas sesuai anjuran dari dokter
atau petugas kesehatan lainya.
4. Bagi peneliti Selanjutnya
Pada penelitian selanjutnya, peneliti berharap hasil
penelitian
ini
dapat
dikembangkan
lagi
dengan
melakukan penelitian lanjutan yang menekankan pada
gambaran perilaku depresi pada penderita TB MDR.
Dikarenakan penyakit TB MDR
memiliki proses
pengobatan yang lama 12 sampai 24 bulan serta
memiliki
peluang
sedikit
untuk
bertahan
hidup.
Mengingat dalam penelitian ini menggunakan metode
69
kualitatif,
maka
pengembangan
pada
penelitian
selanjutnya diharapakan dapat menggunakan metode
yang lain seperti metode kuantitatif.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari keenam tema yang sudah
dijabarkan, terdapat 4 tema yang menjadi faktor penyebab TB
MDR (Multi drug Resistance) di Rumah Sakit Paru dr Ario
Wirawan Salatiga Sebagai berikut :
a) Kurangnya
pengetahuan
menyebabkan
tentang
keterlambatan
dalam
TB
MDR
akan
pemberian
terapi
pengobatan. Sehingga mengakibatkan resistance terhadap
obat anti tuberculosis serta membutuhkan waktu 12 sampai
24 bulan untuk melakukan proses pengobatan.
b) Perilaku mengabaikan perintah petugas kesehatan seperti
kebiasaan merokok
dan memberhentikan pengobatan
dikarenakan
fisik
kondisi
mulai
membaik,
seseorang
dikatakan sembuh harus berdasarkan hasil pemeriksaan
dokter tentang penyakit yang dideritanya. Sikap negative
atau kurang setuju yang diperlihatkan partisipan baik secara
tidak sadar maupun sengaja terhadap suatu pengobatan
akan mendorong perilaku tidak patuh dalam menyelesaikan
pengobatan.
66
67
c) Ekonomi yang rendah mempengaruhi seseorang untuk
melakukan pengobatan. Hal tersebut dikarenakan kondisi
tubuh menurun, sehingga menyebabkan ketidakmampun
untuk
melakukan
pekerjaan
seperti
biasanya
dan
berdampak pada penghasilan.
d) Semakin jauh jarak yang ditempuh penderita dalam
mengakses
pelayanan
kesehatan
maka
akan
mempengaruhi tingkat keberhasilan hal tersebut disebabkan
menurunya motivasi atau keinginan untuk melakukan
pengobatan dirumah sakit.
5.2 Saran
1. Bagi Pemerintah
Pemerintah diharapkan mampu memberikan dukungan
anggaran operasional bagi tenaga kesehatan untuk
meningkatkan kinerja di lapangan seperti penyuluhan
tentang pencegahan dan pengobatan. Tanpa dukungan
pemerintah, kinerja tenaga kesehatan tidak akan berjalan
secara maksimal. Penyuluhan tersebut dilakukan di rumah
sakit
atau
puskesmas
agar
masyarakat
mampu
memahami tanda dan gejala serta cara menangani
penyakit TB khusunya TB MDR agar mampu menurunkan
angka penderita TB MDR.
68
2. Bagi Masyarakat
Penyuluhan yang dilakukan dirumah sakit ataupun
puskesmas
bertujuan
agar
masyarakat
mampu
mengenali tanda dan gejala penyakit TB serta hindari
kontak dengan penderita TB. Melakukan pemeriksaan
dini ke pelayanan kesehatan terdekat ketika mengalami
batuk lebih dari 2 minggu dan demam disertai keringat
pada malam hari untuk mencegah resiko penularan.
3. Bagi Penderita
Penderita TB MDR diharapkan selalu melakukan
pemeriksaan rutin ke rumah sakit terdekat, selalu rutin
meminum obat sampai tuntas sesuai anjuran dari dokter
atau petugas kesehatan lainya.
4. Bagi peneliti Selanjutnya
Pada penelitian selanjutnya, peneliti berharap hasil
penelitian
ini
dapat
dikembangkan
lagi
dengan
melakukan penelitian lanjutan yang menekankan pada
gambaran perilaku depresi pada penderita TB MDR.
Dikarenakan penyakit TB MDR
memiliki proses
pengobatan yang lama 12 sampai 24 bulan serta
memiliki
peluang
sedikit
untuk
bertahan
hidup.
Mengingat dalam penelitian ini menggunakan metode
69
kualitatif,
maka
pengembangan
pada
penelitian
selanjutnya diharapakan dapat menggunakan metode
yang lain seperti metode kuantitatif.