Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2010

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai
perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang terdiri dari keputusan
pendanaan, investasi dan kebijakan dividen. Struktur modal merupakan salah satu
keputusan keuangan yang kompleks karena berhubungan dengan variabel
keputusan keuangan lainnya dalam mencapai tujuan perusahaan. Pemilihan antara
pendanaan hutang dan ekuitas sering disebut dengan keputusan struktur modal.
Pendanaan ekuitas yang menjadi fokus penelitian ini karena investor
ekuitas yang telah menanamkan uangnya menerima pangsa saham dan menjadi
pemegang saham, pemilik sebagian perusahaan. Kombinasi pendanaan ekuitas
pada akhirnya menciptakan struktur kepemilikan yang berbeda pula. Menurut
beberapa peneliti struktur kepemilikan dipercaya mampu mempengaruhi jalannya
perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam
mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Hal ini
disebabkan oleh karena adanya kontrol yang mereka miliki.
Perusahaan property dan real estate merupakan bidang yang menjanjikan
untuk berkembang di Indonesia melihat potensi jumlah penduduk yang terus
bertambah besar, semakin banyaknya pembangunan di sektor perumahaan,
apartemen, pusat-pusat perbelanjaan, gedung-gedung perkantoran dan rasio

kepemilikan rumah yang cukup rendah. Selain itu jenis usaha ini membutuhkan
dana yang besar untuk keperluan investasi dan operasional perusahaan sehingga

Universitas Sumatera Utara

sumber pendanaan yang beragam akan menciptakan struktur kepemilikan
perusahaan real estate dan property yang beragam pula.
Perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada
umumnya merupakan perusahaan yang telah memiliki struktur organisasi terpisah
antara pihak pemilik (principal) dan pengelolanya (agent). Pemilik terdiri dari
para pemegang saham dan stakeholder, sedangkan pihak pengelolanya terdiri dari
pihak manajemen yang ditunjuk oleh pemilik untuk menjalankan aktivitas
perusahaan. Berdasarkan teori agensi (agency theory) Sheifer dan Vishny (1997
dalam wening kartikan hal 2), manajer professional (professional managers)
dipekerjakan

untuk

mengelola


usaha

perusahaan dengan

tujuan

untuk

memaksimalkan laba perusahaan dan kekayaan pemegang saham, namun pada
prakteknya manajer tidak sejalan dengan kepentingan pemilik melainkan
mengesampingkan efisiensi penggunaan sumber dana. Hal ini terjadi karena
manajer cenderung berusaha mengutamakan kepentingan pribadinya dan
mengorbankan kepentingan para pemegang saham. Menurut Jensen dan Meckling
(1976 dalam Dyah sih Rahayu hal 181), apa yang dilakukan manajer tersebut akan
menambah biaya bagi perusahaan sehingga menyebabkan penurunan keuntungan
perusahaan dan berpengaruh terhadap harga saham sehingga menurunkan nilai
perusahaan.
Konflik agensi (agency conflict) dipicu juga oleh pengelola (manajer) yang
mempunyai informasi mengenai perusahaan, yang tidak dimiliki pemilik
perusahaan (asymmetric information). Adanya asimetri informasi dan konflik

kepentingan yang terjadi dapat memotivasi manajer untuk menyajikan informasi

Universitas Sumatera Utara

yang tidak benar kepada pemilik, terutama bila informasi tersebut berkaitan
dengan pengukuran kinerja manajer.
Menurut Bathala, et. al., (1994:40) beberapa alternatif yang dapat
digunakan untuk mengurangi agency costs, antara lain: “1) mensejajarkan
kepentingan manajemen dengan mengikutsertakan manajer untuk memiliki saham
perusahaan tersebut (insider ownership), (2) meningkatkan dividend payout ratio,
(3) melibatkan pihak ketiga (debtholders) yang masuk melalui kebijakan hutang,
dan (4) meningkatkan kepemilikan institusional”.
Kepemilikan institusional dapat menurunkan teori agensi, karena investor
institusional

merupakan

pihak

yang


dapat

memonitor

agen

dengan

kepemilikannya yang besar, sehingga motivasi manajer untuk melakukan aktivitas
yang merugikan pemilik menjadi berkurang dan sekaligus meningkatkan kinerja
perusahaan. Selain itu perannya sebagai monitoring yang efektif menggantikan
posisi hutang dan menyebabkan penurunan hutang. (Bathala et al 1994 dalam
Wening Kartikawati hal 3) juga menemukan bahwa kepemilikan institusional
menggantikan kepemilikan manajerial dalam mengontrol agency cost.
Selain

kepemilikan institusional, peningkatan hutang juga

dapat


menurunkan besarnya konflik antara pemegang saham dengan manajer karena
adanya peran monitoring, Hal ini disebabkan kreditur dapat mempengaruhi
perilaku dan tindakan manajer untuk dapat memenuhi perjanjian pinjaman (debt
covenant). Hal ini memberikan pengawasan lebih terhadap manajemen bagi
pemberi pinjaman dibandingkan pemegang saham (shareholders). Disamping itu
hutang juga akan menurunkan excess cash flow yang ada dalam perusahaan

Universitas Sumatera Utara

sehingga menurunkan kemungkinan adanya pemborosan yang dilakukan oleh
manajemen. Adanya kewajiban membayar beban hutang berimbas pada
penurunan penggunaan sumber dana untuk kebutuhan pribadi manajer diharapkan
akan memaksimalkan laba yang pada akhirnya terukur sebagai peningkatan
kinerja perusahaan.
Perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi, menanggung biaya modal
yang lebih tinggi dibanding perusahaan dengan tingkat hutang yang rendah.
Pengelompokan pemilik menjadi pemilik dengan kepemilikan mayoritas
(controlling) dan pemilik dengan kepemilikan minoritas disebabkan oleh adanya
kepemilikan yang terkonsentrasi pada beberapa pemilik. Semakin tinggi

konsentrasi kepemilikan organisasi tertentu, semakin tinggi pula kinerja
organisasi tersebut dibanding dengan organisasi yang kepemilikannya tersebar
(diffuse).
Hal ini disebabkan kepemilikan insttusional dapat menangani masalah
agensi antara manajemen dan pemilik. Sebaliknya, kepemilikan yang tersebar
(diffuse) memungkinkan para manajer memperoleh keleluasaan (managerial
discretion) dalam menjalankan organisasi yang bisa jadi tidak konsisten dengan
kepentingan pemilik yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. menurutnya
perusahaan yang konsentrasi kepemilikan oleh pihak-pihak terbatas tinggi,
kinerjanya akan lebih baik dibanding perusahaan yang kepemilikannya relatif
tersebar (diffuse).
Dan judul ini pernah di teliti oleh Dini Nur’aeni (2010) dan hasil dari
penelitian tersebut mengatakan bahwa pengaruh struktur kepemilikan saham

Universitas Sumatera Utara

terhadap kinerja perusahaan. Dan Penelitian tersebut menggunakan struktur
kepemilikan saham berupa struktur kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional, kepemilikan publik dan kepemilikan asing sebagai variabel
independen. Sedangkan kinerja perusahaan diukur dengan return on asset (ROA).

Objek penelitian menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dalam rentang waktu 2006-2008. Metode pengambilan sampel
yang digunakan adalah purposive sampling dan model analisis data yang
digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kepemilikan manajemen dan kepemilikan saham oleh publik tidak berpengaruh
terhadap kinerja perusahaan, sedangkan kepemilikan saham institusional dan
asing, badan hukum, pemerintah serta bagian-bagiannya yang berstatus luar negeri
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, saya memutuskan untuk berfokus dan meneliti
kembali pada pengaruh kepemilikan institusional terhadap kinerja keuangan,
melihat belum ada peneliti terdahulu yang berfokus pada kepemilikan
institusional. Selain itu, hasil penelitian terdahulu yang memasukkan unsur
pengaruh kepemilikan institusional terhadap kinerja perusahaan menunjukkan
hasil yang berbeda-beda. Untuk itu penelitian ini mengunakan variabel
independen berupa kepemilikan institusional, yang mana akan menguji pengaruh
terhadap variabel dependen yaitu kinerja keuangan perusahaan. Maka penulis
tertarik untuk mengambil judul “Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan Property dan
Real estate yang Terdaftar di BEI 2008-2010)”.


Universitas Sumatera Utara

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.

Apakah kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap
kenerja perusahaan property dan real estate yang terdaftardi Bursa
Efek Indonesia?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui lebih dalam pengaruh kepemilikan institusional terhadap
kinerja perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:

1.

Bagi peneliti, sebagai bahan pembelajaran untuk menambah
pengetahuan dan wawasan peneliti khususnya mengenai pengaruh
kepemilikan institusional terhadap kinerja perusahaan.

2.

Bagi pemilik dan pengelola perusahaan, Penelitian ini diharapkan
dapat

menjadi

bahan

masukan

dan

pertimbangan


dalam

meningkatkan kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan
kepemilikan institusional.

Universitas Sumatera Utara

3.

Bagi calon peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian sejenis.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Kinerja Pasar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 35 89

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010

2 60 84

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2010

0 3 67

Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2010

0 0 12

Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2010

0 0 1

Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2010

0 1 14

Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2010

0 0 2

Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2010

0 0 9