Rencana Strategis Sekolah Dasar (RENSTRA SD)

Rencana Strategis SD ...
(RENSTRA SEKOLAH)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara Republik
Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk itu setiap warga negara Indonesia tanpa
memandang status sosial, ras, etnis, agama dan gender berhak memperoleh pendidikan yang
bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Kehadiran pendidikan yang bermutu
merupakan pra-syarat adanya sumber daya manusia ( SDM ) yang berkualitas, yaitu warga
negara yang unggul secara intelektual, anggun dalam moral, kompeten menguasai IPTEK,
produktif berdaya saing terhadap bangsa laindi era global.
Keberhasilan pembangunan Nasional ditentukan terutama oleh kualitas sumber daya
manusianya baik yang menjadi pengambil keputusan , penentu dan para pelaku pengawasan
pembangunan. Hal ini menunjukan bahwa unsur manusialah yang menggerakan roda
pembangunan tersebut.
Mengingat sumber daya manusia merupakan aset nasional yang mendasar dan faktor
penentu utama bagi keberhasilan pembangunan, maka kualitas harus ditingkatkan terus menerus
sesuai dengan kemajauan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia secara keseluruhan, pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan dasar, dan peningkatan relevansi pendidikan merupakan

kebijakan dan program yang harus dilaksanakan di sekolah dasar, karena sekolah tersebut
merupakan pondasi yang amat menetukan keberhasilan pada jenjang berikutnya.

Untuk meningkatkan sumber daya manusia secara keseluruhan baik ilmu
pengetahuan dan teknologi, sesuai dengan Visi Kota Tasikmalaya yaitu “ Dengan Berlandaskan
Iman dan Taqwa Kota Tasikmalaya menjadi pusat perdagangan dan Industri termaju di priangan
timur tahun 2012.”, dan Misi Kota Tasikmalaya” Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Yang Beriman dan Bertaqwa”, yang diimplementasikan dalam Visi Sekolah “ SD ... Unggul
dalam prestasi, Berkepribadian dan berakhlak Mulia pada tahun 2015.
B. Landasan Hukum
Adapun landasan hukum yang dipergunakan untuk penyusunan Rencana Strategis Sekolah ini
ada beberapa hal :
1. UU No 20 / 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 4 ( pengelolaan dana pendidikan
berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilasi publik).
2. PP No 19 / 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 35 ( setiap satuan pendidikan
dikelola atas dasar rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4
tahun).
3. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen ( Lembaran Negara Tahun
2005 Nomor 157 ).
4.


Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

( Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41 ).
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Thaun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
6. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001, Tentang Pembentukan Kota Tasikmalaya.
C. Penyusunan Rencana Program

Berdasarkan hal tersebut penting kiranya Sekolah Dasar Negeri ... IV UPTD Pendidikan
Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya membuat program Rencana Strategis jangka pendek,
jangka menengah, maupun jangka panjang sebagai pedoman sekolah agar berkembang lebih
terarah, terrencana dan sistematis.
Dalam penyusunan rencana program, pihak sekolah bekerja sama dengan unsur
masyarakat yang diwakili oleh komite sekolah, baik dalam menentukan arah dan tujuan, serta
kebijakan yang akan ditempuh demi peningkatan pelayanan dan mutu pendidikan di Sekolah
Dasar Negeri ... IV UPTD Pendidikan Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya pada khususnya
dan kualitas pendidikan pada umumnya.
D. Tujuan
Rencana Strategis Sekolah Dasar Negeri ... IV Disusun Untuk :

1. Menjamin agar perubahan / tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan
tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah.
3. Menjamin terciptanya Intregitas, Sinkronisasi dan Sinergi baik antara pelaku sekolah, antar
sekolah dan Dinas Pendidikan Kab/Kota, dan antar waktu.
4. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencana, penganggaran , pelaksanaan dan
pengawasan.
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat ; dan
6.

Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif berkeadilan dan

berkelanjutan.
7. Mendukung koordinasi antara pelaku pendidikan

8. Menjamin terciptanya Intregitas, Sinkronisasi dan Sinergi baik antara sekolah dengan dinas
pendidikan, dinas pendidikan propinsi dan pusat
9.

Menjamin keterkaitan dan kosistensi antara perencana, penganggaran pelaksanaan, dan


pengawas; mengoptimalkan partisipasi masyarakat , dan
10. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisiensi, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.
BAB II
ANALISIS SWOT SEKOLAH
( SWOT )
Sebelum menetukan program rencana jangka panjang, jangka menengah mapun jangka
pendek, sekolah bersama komite sekolah perliu ;
1. Melakukan analisis lingkungan strategis sekolah.
2. Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status situasi pendidikan sekolah saat ini.
3. Memformulasikan pendidikan yang diharapkan di masa mendatang.
4. Mencari kesenjangan antara butir 2 dan 3.
5. Menyusun rencana strategis , dan Rencana Tahunan.
6. Melaksanakan rencana tahunan Memonitor dan mengevaluasi.
Setelah melakukan berbagai analisis tersebut sekolah bersama komite mencoba untuk
melakukan kajian mengenai kesenjangan / tantangan sekolah yang perlu dilibatkan untuk
mencapai setiap sasaran dan yang masih perlu diteliti tingkat kesiapannya dengan menentukan
kekuatan, ( Strenghts ), kelemahan ( weaknessees), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats).

A. Kekuatan ( Strenghts )
Sekolah Dasar Negeri ... IV mempunyia berbagai kekuatan diantaranya:
1. Posisi dan letak sekolah yang strategis
2. Jumlah siswa yang cukup memadai
3. Eksistensi Komite Sekolah yang proaktif dalam menggagas perubahan inovasi pendidikan
serta mengoptimalkan sumber daya sekolah.

4. Kepemimpinan sekolah yang demokratis, partisipatif, transparan dan senantiasa resvonsive
terhadap berbagai inovasi.
5. Kreatifitas peserta didik yang relatif lebih baik dibandingkan dengan peserta didik sekolah
lain.
6. Kerja sama yang harmonis terjalin dengan baik antara sekolah, komite sekolah dan orang tua.
7. Aktifitas PKG yang semakin baik.
8. Mekanisme pengawasan kinerja guru dan intensitas supervisi akademik yang semakin baik.
B.

Kelemahan (weaknessees )
Sekolah Dasar Negeri ... IV mempunyai berbagai kelemahan diantaranya :

1. Program / rencana strategis sekolah yang dirumuskan oleh pihak sekolah dan komite sekolah

terkendala oleh sarana dan prasarana dan dana yang kurang memadai.
2. Tenaga Pendidik belum semuanya berkualifikasi pendidikan sarjana ( SI ).
3. Sarana dan prasarana yang kurang memadai, diantaranya ;
a) Ruang kelas yang masih kurang tidak sesuai dengan rombel ( jumlah murid yang ada ).
b) Ruang laboratorium dan sarana komputer yang kurang memadai sehingga pembelajaran
ekstrakurikuler komputer menemui banyak kendala.
c) Ruang kantin yang tidak ada, sehingga kantin jujur berjalan kurang maksimal.
d) Tidak memilki sarana dan fasilitas olah raga yang memadai.
4. Prosentase tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi orang tua peserta didik yang masih
rendah bila dibanding dengan sekolah lain.
C. Peluang (opportunities )
Berdasarkan hasil analisa terhadap lingkungan eksternal SD ... IV dapat diidentifikasi 4
(empat) faktor yang merupakan peluang yang dimiliki SD ... IV , yaitu ;
1. Kebijakan pemerintah dalam hal desentralisasi pendidikan dan otonomi sekolah melalui
Implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah.
2. Ekpektasi / harapan orang tua siswa yang tinggi terhadap pentingnya layanan pendidikan
yang bermutu bagi anak-anaknya.
3.

Pertumbuhan kelas menengah di kota Tasikmalaya yang makin meningkat dari tahun


ketahun.
4.

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang berkaitan dengan proses

pembelajaran ( e-learning ) dalam era globalisasi.

D. Ancaman ( Threats )
Berdasarkan hasil analisa terhadap lingkungan eksternal SD ... IV dapat diidentifikasi 2 ( dua
) faktor yang merupakan ancaman bagi penyelenggara pendidikan di SD ... IV, yaitu ;
1. Dampak negatif dari budaya global yang menerpa peserta didik seperti konsumerisme,
hedonisme dan vermisisme sebagai urban life style.
2. Posisi sekolah yang dekat dengan komplek persekolahan yang lain yang tidak selalu memberi
pengaruh positif bagi perkembangan kehidupan siswa di lingkungan sekolah.