Kecamatan Ngaliyan Renstra

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rakhmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami diberi
petunjuk untuk dapat menyusun program kegiatan yang akan kami
laksanakan selama kurun waktu 2010 – 2015 yang

tercantum dalam

( Renstra ) 2010 – 2015 untuk Kecamatan

laporan Rencana Strategis

Ngaliyan Kota Semarang, sebagai

bahan untuk menentukan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2010 - 2015.

Dokumen perencanaan ini sangat diperlukan guna menajamkan
rumusan sasaran, program yang sesuai serta dapat mendukung aplikasi

strategi, arah kebijakan maupun rangkaian program pembangunan dalam
kurun waktu lima tahun kedepan ( 2010 – 2015 ).
Dalam penyusunan Rencana Strategis ( Renstra ) 2010 – 2015 Kecamatan
Ngaliyan adalah disesuaikan dengan visi dan misi Walikota Semarang
periode 2010 – 2015, diharapkan program – program yang akan kami
laksanakan dapat selaras serta dapat mewujudkan harapan dan cita-cita
Pemerintah

Kota

Semarang,

guna

mewujudkan

masyarakat

Kota


Semarang agar berbudaya dan sejahtera.

Kami menyadari bahwa apa yang kami sampaikan tentu saja masih
banyak kekurangan serta kesalahan, maka kami sangat mengharapkan
bimbingan

serta

petunjuk

demi

sempurnanya

pembuatan

Rencana Strategis ( Renstra ) dimasa yang akan datang.

laporan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ( SPPN ) yang
tertuang dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 dan Undang
– undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah
Mengamanat,

bahwa

dalam

rangka

penyelenggaraan

pemerintahan yang baik
( Good Governance ), pemerintah daerah berkewajiban menyusun

perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan system
perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan
daerah tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah ( RPJMD ) untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun.RPJMD
sebagaimana tertuang dalam Pasal 19 ayat (2) Undang-undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional ( SPPN ) ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah
paling lambat 3 ( tiga ) bulan setelah Kepala Daerah dilantik. Dalam
rangka itu maka diperlukan pengembangan dan penerapan system
pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan legimate
sehingga

penyelenggaraan

dalam

pembangunan

dapat


berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Berkaitan dengan amanat Undang – undang tersebut dan
dilantiknya Walikota dan wakil Walikota Semarang periode 2010 –
2015 pada tanggal 19 Juli 2010, maka dalam rangka menyusun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah ( RPJMD ) Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015, maka Kecamatan Ngaliyan membuat
Rencana Strategis ( Renstra ) program – program 5 tahun kedepan (
2010 – 2015 ). Pemerintah Kecamatan sebagai salah satu Satuan
Kerja Perangkat daerah ( SKPD ) dilingkungan Pemerintah Kota
Semarang sesuai dengan Perda Nomor 54 Tahun 2008 tentang
Penjabaran Tugas dan Fungsi

1

Kecamatan Kota Semarang mempunyai tugas yaitu melaksanakan
kewenangan

pemerintahan


yang

dilimpahkan

oleh

Walikota

Semarang untuk menangani sebagian urusan Otonomi Daerah.
Sebagai tindak lanjut dan ketentuan dimaksud Pemerintah
Kecamatan Ngaliyan telah menyusun Rencana Strategis ( Renstra )
Kecamatan

Ngaliyan

perencanaan

Tahun

komprehensif




2010
lima

2015

tahunan

sebagai
yang

dokumen
selanjutnya

digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah daerah ( Renstra SKPD ) Kota Semarang dalam
melaksanakan kegiatan pembangunan selama kurun waktu 2010 2015.


1.2.

LANDASAN HUKUM
Rencana Strategis ( Renstra ) Kecamatan Ngalian tahun 2010 –
2015 guna menunjang Program Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang tahun 2010 – 2015
disusun berdasarkan :
1.

Undang – undang Nomor 16 tahun 1950 tentang Pembentukan
daerah – daerah kota besar dalam lingkungan Propinsi Djawa
Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan Dalam daerah
Istimewa Jogjakarta:

2.

Undang




undang

Nomor

28

tahun

1999

tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme ( Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851 );
3.

Undang – undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 47, Tambahan Lembara Negara Republik Indonesia
Nomor 4286 );

4.

Undang



undang

Perbendaharaan

Nomor

Negara

(

1


Tahunm

Lembaran

2004

tentang

Negara

republic

Indonesia tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355 );

2

5.

Undang – undang Nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang – undangan ( Lembaran Negara
Republik

Indonesia

Tahun

2004

Nomor

53,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 ):
6.

Undang – undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tangggung jawab Keuangan Negara (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor

4400 );
7.

Undang – undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
Republik

Indonesia

Tahun

2004

( Lembaran Negara

Nomor

104,

Tambahan

Lembara Negara Republik Indonesia Nomor 4421 );
8.

Undang



undang

Nomor

32

Tahunm

2004

tentang

Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437 ); sebagaimana telah diubah beberapa
kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara
Republik

Indonesia

Tahun

2008

Nomor

59,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );
Undang – undang Nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang – undangan ( Lembaran Negara
Republik

Indonesia

Tahun

2004

Nomor

53,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 ):
9.

Undang – undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan daerah ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia

10.

Nomor 4438 );

Undang – undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005 – 2025
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembara Negara Republik Indonesia Nomor 4700 );

3

11.

Undang–undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penatan
Ruang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725 ):

12.

Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1976 tentang Perluasan
Kotamadya daerah Tingkat II Semarang ( Lembaran Negara
Republik

Indonesia

Tahun

1976

Nomor

Lembaran Negara Republik Indonesia
13.

Peraturan

Pemerintah

Nomor

50

25,

Tambahan

Nomor 3079 );

tahun

1992

tentang

Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten – kabupaten
daerah Tingkat II Purbalingga Cilacap,Wonogiri,Jepara dan
Kendal serta Penataan Kecamatan di Wilayah Ktamadya
daerah Tingkat II Semarang dalam wilayah Propinsi daerah
Tingkat I Jawa Tengah ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 89 );
12.

Peraturan Pemerintah

Nomor 16 tahun 1976 tentang

Perluasan Kotamadya daerah Tingkat II Semarang ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
14.

Peraturan

Pemerintah

Nomor

58

Nomor 3079 );

tahun

2005

tentang

Pengelolaan Keuangan daerah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun

2005

Nomor

140 , tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );
15.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2008
tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 19, Tambahan
Indonesia

16.

Lembaran

Negara

Republik

Nomor 4815 );

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817 );

17.

Peraturan Pemerintah

Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2009 - 2014
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor ….,
Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor
4

);

18.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Nomor 3 tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Jawa Tengah tahun 2005 - 2025 ( Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E );
19.

Peraturan Daerah Kota Semarang

Nomor 11 tahun 2006

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Daerah
Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 1 Seri E,

Tambahan

Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 1 );
20.

Peraturan Daerah Kota Semarang

Nomor 9 tahun 2007

tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan
Daerah

( Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun

Nomor

2008

3 , tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang

Nomor 13 );
21.

Peraturan Daerah Kota Semarang

Nomor 5 tahun 2008

tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan
Daerah Kota Semarang ( Lembaran Daerah Kota Semarang
Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan
Semarang
22.

Lembaran

Daerah Kota

Nomor 18 );

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 tahun 2010 tentang
Rencana

Pembangunan

Jangka

Panjang

Daerah

Kota

Semarang Tahun 2005 – 2025 ( Lembaran Daerah Kota
Semarang

Nomor

Semarang Nomor

1.3.

, Tambahan Lembaran Daerah Kota
);

MAKSUD DAN TUJUAN
Sebagai suatu dokumen perencanaan, Rencana Strategis
( Renstra ) Kecamatan Ngaliyan yang tertuang dalam RPJMD Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015 dimaksudkan untuk :
1. Memberikan

arah

sekaligus

menjadi

pedoman

bagi

seluruh

pemangku kepentingan dalam mewujudkan cita – cita dan tujuan
pembangunan diwilayah Kecamatan Ngaliyan, khususnya danb
Kota Semarang secara berkesinambungan, selama kurun waktu
2010 – 2015

5

Sedangkan tujuan dari penyusunan dokumen ini adalah :
1. Menetapkan visi dan misi Kepala Daerah Kota Semarang periode
2010 -2015 yang memuat Gambaran Umum. Kondisi Wilayah,
Gambaran

Pengelolaan

Keuangan

Daerah

dan

Kerangka

Pendanaan, Analisis Isu-isu strategis, Strategi dan Arah kebijakan.
2. Memberikan landasan

sekaligus

menjadi

acuan

bagi

seluruh

komponen pelaku pembangunan daerah ( Pemerintah, dunia
usaha dan masyarakat ) dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan
pembangunan

daerah

secara

berkesinambungan

dan

berkelanjutan.
3. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan
daerah.

1.4

KEDUDUKAN RENSTRA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA

Kedudukan

antara Rencana Strategis Kecamatan Ngaliyan

tahun 2010 – 2015 dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah daerah ( RPJMD ) Kota Semarang Tahun 2010 – 2015
adalah merupakan dokumen perencanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan sebagai bahan acuan dalam penentuan dokumen
RPJMD Kota Semarang Tahun 2010 2015.

Kedudukan

dokumen

RPJMD

Kota

Semarang

mengacu

kepada Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, mengacu
pada Undang – undang Nomor 25 tahun 2004 pasal 5 dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. RPJMD Kota Semarang tahun 2010 – 2015 merupakan penjabaran
dari Visi dan Misi Kepala Daerah Terpilih, yang penyusunannya
berpedoman pada RPJPD Kota Semarang Tahun 2005 – 2025
dengan memperhatikan RPJP Nasional dan Provinsi Jawa Tengah.

7

2. RPJMD Kota Semarang merupakan dokumen perencanaan yang
bersifat taktis strategis, dalam proses penyusunannya dilakukan
secara

partisipatif

dengan

melibatkan

seluruh

pemangku

kepentingan pembangunan serta mempedomani Peraturan
Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
dan mengacu pada arah pembangunan RPJM Nasional Tahun
2009 – 2014 serta RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2008 – 2013.
3. RPJMD Kota Semarang tahun 2011 digunakan sebagai pedoman
penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
( Renstra SKPD ), Rencana Kerja Perangkat Daerah ( RKPD ) dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ).

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang.

1.2

Landasan Hukum.

1.3

Maksud dan Tujuan.

1.4

Sistematika Penulisan.

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1

Kondisi Umum

2.2

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD.

2.3

Sumber Daya.

2.4

Kinerja Pelayanan SKPD.

2.5

Tantangan

dan

peluang

Pengembangan

Pelayanan.
BAB III

ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB IV

VISI,

MISI,

TUJUAN

KEBIJAKAN.

8

DAN

SASARAN,

STRATEGI

DAN

BAB V

RENCANA
KINERJA

PROGRAM

DAN

KEGIATAN,

KELOMPOK

SASARAN

KINERJA

KECAMATAN

DAN

INDIKATOR
PENDANAAN

INDIKATIF

BAB VI

INDIKATOR

NGALIYAN

MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VII

PENUTUP

9

YANG

BAB II
GAMBARAN UMUM DAN KONDISI DAERAH

2.1

KONDISI UMUM
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 1992
tentang Pembentukan Kecamatan di wilayah Kabupaten daerah
Tingkat II Probolinggo, Cilacap, Wonogiri, Jepara dan Kendal serta
Penataan Kecamatan di wilayah Kotamadya Semarang ditetapkan
memiliki 10 wilayah kelurahan dengan 109 RW dan 768 RT.

Kecamatan Ngaliyan mempunyai luas 3.181,96 Ha dengan 10
kelurahan

yang

ada,

terdapat

2

wilayah

kelurahan

yang

mempunyai wilayah terluas yaitu Kelurahan Podorejo dengan luas
wilayah 605,349 Ha, dan Kelurahan Ngaliyan dengan luas wilayah
527,645 Ha.Sedangkan kelurahan yang mempunyai wilayah luas
terkecil adalah Kelurahan kalipancur dengan luas wilayah 125,370
Ha diikuti oleh Kelurahan Purwoyoso dengan luas wilayah seluas
99,152 Ha.
Tabel 2.1
DATA WILAYAH KELURAHAN DALAM LUAS ( Ha )

NO

KELURAHAN

LUAS
( Ha )

1.

GONDORIYO

271,363

2.

PDOREJO

605,349

3.

BRINGIN

106,458

4.

PURWOYOSO

99,152

5.

KALIPANCUR

125,370

6.

BAMBANKEREP

128,376

7.

NGALIYAN

527,645

8.

TAMBAKAJI

383,040

9.

WONOSARI

323,549

10.

WATES

381,996

JUMLAH

3.181,96

Sumber : Data Olahan Kecamatan

10

Potensi

pengembangan

kawasan/wilayah

berdasarkan

deskriptif karakteristik wilayah berpedoman pada Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Semarang, maka wilayah yang berpotensi
untuk dikembangkan sebagai budidaya diwilayah Kecamatan
Ngaliyan adalah :

a. Letak dan Kondisi Geografis.
Seiring dengan perkembangan Kota Semarang Kecamatan
Ngaliyan berkembang menjadi wilayah yang memfokuskan pada
pelayanan public. Berdasarkan lokasinya wilayah Kecamatan
Ngaliyan terutama di kawasan Jl. Prof. Dr. hamka yang
merupakan urat nadi perekonomian di Kecamatan Ngaliyan,
Swalayan Ono serta PKL di sepanjang Jalan Raya Jrakah Boja.
Kawasan perindustrian juga semakin berkembang, terutama di
wilayah jalan Gatot Subroto atau sering disebut Kawasan Industri
candi dan Kawasan Industri Tambakaji.
Belum lagi adanya pasar – pasar tradisional seperti pasar
Mangkang, pasar Jrakah, pasar Ngaliyan disamping juga ada
pasar desa di wilayah kelurahan Purwoyoso, juga semakin
menambah

aktifitas

perdagangan

di

wilayah

Kecamatan

Ngaliyan.

Secara Topografis Kecamatan Ngaliyan adalah merupakan
bagian dari wilayah Kota Semarang, yang menunjukkan daerah
kemiringan atau merupakan kategori lereng III ( 15 – 40 % ).
Pemanfaatan lahan karena merupakanm daerah yang selalu
berkembang,

banyak

digunakan

untuk

pemukiman

atau

perumahan, kawasan industry dan jalan.

Kondisi Hidrologi, potensi air di Kecamatan Ngaliyan bersumber
pada sungai Kali Silandak dan kali Bringin.

Secara Klimatologi Kecamatan Ngaliyan seperti kondisi umum
di Indonesia, mempunyai iklim tropik basah.

11

Berdasarkan pengamatanbahwa curah hujan di Kota Semarang
mempunyai sebaran yang tidak merata sepanjang tahun.

Potensi pengembangan kawasan wilayah berdasarkan deskriptif
karakteristik wilayah dan berpedoman pada Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Semarang, maka wilayah Kecamatan
Ngaliyan berpotensi dalam hal pengembangan :

1). Kawasan Industri Candi yang direncanakan sebagai kawasan
industry estate dengan areal seluas kurang lebih 912,04 Ha.
Penetapan kawasan ini sebagai industrial Estate didukung
oleh kedekatannya dengan wilayah tenaga kerja dan areal
promosi Jawa Tengah, yaitu adanya jalan tol.

2).Kawasan Wisata/rekreasi, merupakan kawasan yang dominasi
pemanfaatan ruangnya untuk kegiatan – kegiatan wisata
rekreasi.
Sesuai

dengan

potensi

yang

dimiliki,

fasilitas

rekreasi

Kecamatan Ngaliyan adalah :
-

Wisata

satwa

Kelurahan

berada

Wonosari

dikawasan

yang

kebun

ditekankan

binatang

pada

upaya

pelestarian satwa dan lingkungan alam didalamnya.
-

Wisata mainan anak Taman Lele, diharapkan dapat
mendukung fungsi Kecamatan Ngaliyan sebagai kawasan
percobaan.

3). Kawasan Perumahan dan Pemukiman.
Adalah kawasan yang pemanfaatannya untuk perumahan
dan pemukiman, serta berfungsi sebagai tempat tinggal atau
lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan
sarana lingkungan,Kawasan ini terdiri dari kawasan perumahan
yang

dibangun

oleh

penduduk

sendiri

dibangun

oleh

perusahaan pembangunan perumahan dan dibangun oleh
pemerintah.

12

4). Kawasan Wilayah Rawan Bencana.
Kecamatan Ngaliyan dengan karakteristik wilayah berpotensi
terhadap terjadinya bencana alam dengan bencana banjir
dan tanah longsor.Bila dikaji lebih jauh kedua macam
bencana di wilayah Kecamatan Ngaliyan saling terkait,
dengan sebab dampak pembangunan. Banjir sering terjadi
dialiran sungai atau dataran rendah dikiri dan dikanan alur
sungai, yang kemiringan muka tanahnya sangat landai dan
relative datar.Aliran air dikawasan tersebut menuju sangat
lamban sehingga mengakibatkan potensi banjir menjadi lebih
besar, baik oleh luapan air sungai maupun karena hujan
kiriman.
Kawasan ini bila dilalui oleh sungai yang mempunyai Daerah
Aliran Sungai ( DAS ) cukup besar, seperti Kali Bringin dan kali
Silandak, sangat memiliki potensi bencana banjir yang cukup
besar juga.Potensi bencana banjir akan lebih besar apabila
terjadi hujan cukup besar didaerah hulu dan hujan local
daerah tersebut.

Secara Demografi wilayah Kecamatan Ngaliyan mempunyai
luas 3.181,96 Ha, secara administrative Kecamatan Ngaliyan
terbagi menjadi 10 Kelurahan dengan jumlah penduduk
seluruhnya 114.114 jiwa terdiri dari 57.050 laki-laki dan 57.064
perempuan yang tertampuing dalam 33.429 KK, terdiri dari
26.329 KK laki-laki dan 7.100 Perempuan.Adapun warga yang
sudah mempunyai KTP sebanyak 36.599 untuk laki-laki dan
37.008 untuk perempuan.
Berikut table perkembangan jumlah penduduk dari tahun 2006
– 2009.

13

NO

Tabel 02
Jumlah penduduk kecamatan Ngaliyan
Tahun 2006 – 2009
JUMLAH PENDUDUK
TAHUN
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
KET

1.
1.
2.
3.
4.

2.
2006
2007
2008
2009

3.
50.500
52.447
54.524
55.312

4.
50.958
52.455
54.571
55.493

5.
101.858
104.902
109.095
110.805

6.

Peningkatan jumlah penduduk tersebut dipengaruhi oleh jumlah
kelahiran

dan

pendatang.

Banyaknya

pendatang

diwilayah

Kecamatan Ngaliyan karena wilayah Kecamatan Ngaliyan adalah
merupakan perluasan wilayah pemukiman serta pengambangan
perumahan.

Batas wilayah administrative Kecamatan Ngaliyan sebelah Utara
adalah

Kecamatan

Tugu,

sebelah

Timur

adalah

Kecamatan

Semarang Barat, sebelah Selatan adalah Kecamatan Mijen dan
Gunung Pati, dan sebelah Barat adalah Kabupaten Kendal.

2.2

TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

1.

Tugas
Berdasarkan surat keputusan Walikota Semarang nomor 54
tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Funsi Kecamatan
Kota Semarang, Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh walikota
untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

2.

Fungsi
a.

Perumusan kebijakan teknis di bidang pemerintahan,
bidang pembangunan bidang kesejahteraan social,
bidang kependudukan serta bidang ketentraman dan
ketertiban di kecamatan.

14

b.

Penyusunan rencana program dan rencana anggaran
dibidang

pemerintahan,

bidang

pembangunan,

bidang kesejahteraan sosial, bidang kependudukan
serta

bidang

ketentraman

dan

ketertiban

di

Kecamatan.
c.

Pengkoordinasian pelaksanaan tugas kecamatan.

d.

Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat.

e.

Pengkoordinasian

upaya

penyelenggaraan

ketentraman dan ketertiban umum.
f.

Pengkoordinasian

penerapan

dan

penegakan

Peraturan Per Undang – undangan.
g.

Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum.

h.

Pengkoordinasian

penyelenggaraan

kegiatan

pemerintahan ditingkat Kecamatan.
i.

Pengkoordinasian penyelenggaraan pemerintahan desa
/ kelurahan.

j.

Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi
ruang lingkup tugasnya dan

atau yang belum

dapat dilaksanakan pemerintah desa/kelurahan.
k.

Pelaksanaan fungsi Pejabat Pembuat Akta Tanah
( PPAT ) sementara.

l.

Pembinaan terhadap Unit Pelaksanan Teknis Instansi
Pemerintah diwilayahnya.

m.

Pengelolaan urusan kesekretariatan kecamatan.

n.

Pelaksanaan urusan yang dilimpahkan oleh Walikota.

o.

Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan
dan pengendalian serta monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas kecamatan.

p.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Struktur organisasi Kecamatan Ngaliyan terdiri dari :
1.

Camat.

2.

Sekretaris Kecamatan membawahi 3 Sub Bag yaitu :
-. Ka. Sub. Bag. Perencanaan dan Evaluasi.
- Ka. Sub. Bag. Umum dan Kepegawaian.
- Ka. Sub. Bag. Keuangan.
15

3.

Kepala Seksi Kecamatan Ngaliyan terdiri dari :
- Kasi Pemerintahan.
- Kasi Pembangunan.
- Kasi Kesejahteraan Sosial.
- Kasi Kependudukan.
- Kasi Ketentraman dan Ketertiban Umum.

4.

Lurah.

5.

Sekretaris Kelurahan.

6.

Kepala Seksi Kelurahan se Kecamatan Ngaliyan terdiri
dari :
- Kasi Pemerintahan.
- Kasi Pembangunan.
- Kasi Kesejahteraan Sosial.
- Kasi Ketentraman dan Ketertiban Umum.

2.3

SUMBER DAYA

Sebagian besar penduduk Kecamatan Ngaliyan sebagai
petani

sebanyak

13.623

orang,

nelayan

sebanyak

2

orang,

pengusaha 5.778 orang, pengrajin 1963 orang, buruh 26.903 orang,
pedagang 5.749 orang, pengangkutan 2.775 orang, PNS/ABRI 9.801
orang, pensiunan PNS/ABRI 10.172 orang.

Dari segi geografisnya Kecamatan Ngaliyan terletak pada
daerah perbukitan yang sudah mengalami berbagai perubahan
karena berbagai aktivitas manusia.
Jumlah karyawan / karyawati dilingkungan Kecamatan Ngaliyan
sebanyak 105 orang yang terdiri dari 92 ( Sembilan puluh dua )
orang PNS , 8 ( delapan ) orang SPNS dan 5 ( lima ) orang TPHL.

Dengan perincian :

a. Menurut jenis kelamin :
-

Laki – laki

:

orang.

-

Perempuan

:

orang.

16

b. Menurut tingkat pendidikan :
-

Pasca Sarjana ( S 2 ) :

3 orang.

-

Sarjana ( S1 )

-

Sarjana Muda ( D 3 ) :

-

SLTA

: 44 orang.

-

SLTP

:

4 orang.

-

SD

:

4 orang.

2 orang.

: 30 orang.
7 orang.

c. Menurut Golongan :
-

Golongan IV

:

-

Golongan III

: 63 orang.

-

Golongan II

: 25 orang.

-

Golongan I

:

2 orang.

d. Menurut jabatan Eselon :
-

Eselon III/a

:

1 orang.

-

Eselon III/b

:

1 orang.

-

Eselon IV/a

:

5 orang.

-

Eselon IV/b

: 53 orang.

-

Staf

: 32 orang.

Guna menunjang kelancaran dalam pelaksanaan tugas – tugas
di

Kecamatan

Ngaliyan

didukung

dengan

peralatan

dan

perlengkapan berupa :
1. Kendaraan Dinas Camat roda 4

sebanyak 1 ( satu ) buah.

2. Kendaraan dinas roda 2 sebanyak 5 ( lima ) buah
3. Komputer sebanyak 4 ( empat ) buah dan computer notebook
sebanyak 7 ( tujuh ) buah laptop sebanyak 2 ( dua ) buah.

Jumlah tersebut jauh dari memadahi bila dibandungkan dengan
beban kerja yang sangat berat, hal ini tentunya perlu pemikiran dan
penanganan dimasa mendatang.

2.4

KINERJA PELAYANAN SKPD
Kecamatan Ngaliyan bersama – sama dengan Kelurahan se
Kecamatan Ngaliyan telah melaksanakan kebijakan – kebijakan
yang sudah sesuai dengan tugas, pokok dan fungsinya di dalam
17

mengadakan pelayanan kepada masyarakat dalam berbagai
macam bidang antara lain dengan peningkatan sarana dan
prasarana

aparatur,

peningkatan

perkantoran,

meningkatkan

membangun

kelurahan,

pelayanan

partisipasi

memfasilitasi

administrasi

masyarakat
masyarakat

dalam
dengan

Pemerintah Kota Semarang dalam peningkatan serta pemerataan
pembangunan baik fisik maupun non fisik,melalui sosialisasi maupun
pelayanan secara langsung kepada warga masyarakat, dengan
peningkatan keberdayaan masyarakat.

2.5

ANALISIS KINERJA PELAYANAN.
Bahwa dalam melaksanakan kebijakan – kebijakan yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah melalui tugas pokok dan fungsinya,
memang mengalami beberapa permasalahan dan hambatan,
yang semuanya itu dapat dicarikan solusi atau jalan yang harus
ditempuh dalam menangani segala permasalahan yang ada.

18

BAB III
ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Analisis terhadap isu – isu strategis adalah merupakan bagian
penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana
pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan – tahapan yang
dilakukan sebelumnya.

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya
yang signifikan bagi daerah / masyarakat dimasa yang akan dating.Dapat
juga dikatakan sebagai suatu kondisi . kejadian penting / keadaan yang
apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar
atau

sebaliknya

akan

menghilangkan

peluang

apabila

tidak

dimanfaatkan.Karakteristik suatu isu strategi diperlukan analisis terhadap
berbagai fakta dan informasi kunci yang telah diidentifikasi untuk dipilih
menjadi isu strategis.

Faktor penting lain yang perlu diperhatikan dalam merumuskan isuisu strtategis adalah telaahan ytterhadap Visi, Misi dan program Kepala
daerah terpilih. Hal tersebut bertujuan agar rumusan isu yang dihasilkan
selaras dengan cita-cita dan harapan masyarakat terhadap Kepala
Daerah dan wakil Kepala Daerah terpilih.

Dalam menentukan

data atau informasi yang akan dijadikan

sebagai isu strategis dilakukan dengan memperhatikan criteria sebagai
berikut :
1. Memiliki pengaruh yang besar terhadap pencapaian sasaran
pembangunan nasional.
2. Merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah.
3. Luasnya dampak yang ditimbulkan terhadap public.
4. Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah.
5. Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola.
6. Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.

19

Berdasarkan kriteria tersebut setelah dilakukan penilaian terhadap
berbagai isu-isu strategis, maka yang menjadi isu strategis pembangunan 5
( lima ) tahun kedepan Kecamatan Ngaliyan tahun 2010 – 2015 adalah
sebagai berikut :
1. Urusan Lingkungan Hidup.
- Pengelolaan kebersihan dan persampahan.
2. Urusan Kepegawaian.
- Profesionalisme birokrasi.
- Budaya kerja birokrasi.
3. Urusan Pemerintahan Umum.
- Pelayanan terhadap public yang belum maksimal.
- Keterbukaan informasi terhadap public.
4. Urusan Keberdayaan Masyarakat.
- Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
5. Urusan Pembangunan.
- Keserasian pembangunan sarana prasarana wilayah.

Dari berbagai macam isu strategis disemua urusan penyelenggaraan
pemerintahan yang menjadi prioritas untuk ditangani dalam jangka
menengah ( 2010-2015 ) adalah sebagaimana yang tercantum dalam “
Sapta Program “ berikut ini :
1. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.
2. Penanggulangan rob dan banjir.
3. Peningkatan infrastruktur.
4. Peningkatan pelayanan publik.
5. Kesetaraan Gender.
6. Peningkatan pelayanan pendidikan.
7. Peningkatan pelayanan kesehatan.

20

3.2

TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM WALIKOTA SEMARANG DAN
WAKIL WALIKOTA SEMARANG
1. Visi
Dengan

Visi



TERWUJUDNYA

SEMARANG

KOTA

PERDAGANGAN DAN JASA, YANG BERBUDAYA MENUJU MASYARAKAT
SEJAHTERA.”
Mengandung maksud serta kunci pokok yaitu Kota Perdagangan,
Kota Jasa, Kota Berbudaya dan Sejahtera, yang artinya :
Kota Perdagangan, mengandung arti kota yang mendasarkan
bentuk

aktifitas

dalam

pengembangan

ekonomi

yang

menitikberatkan pada aspek perniagaan sesuai dengan karakteristik
masyarakat dan kota yang didalamnya melekat penyelenggaraan
fungsi jasa yang menjadi tulang punggung pembangunan dalam
rangka mewujudkan kesejahteraan

masyarakat dengan tidak

meninggalkan potensi lainnya.

Pengembangan kota perdagangan diarahkan pada upaya untuk
lebih meningkatkan produktifitas, sehingga mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi kota secara keseluruhan.

Kota Jasa, tidak lepas dari status kota perdagangan, karena
perdagangan akan selalu terkait dengan persoalan perniagaan
atau proses transaksi dan distribusi barang dan jasa. Kota jasa lebih
menekankan pada fungsi kota dalam pelayanan publik diberbagai
bidang.

Kota

berbudaya,

bahwa

penyelengaraan

pemerintahan

dan

pembangunan senantiaasa dilandasi selutuh aspek kebudayaan (
akal, logika,nurani dan jasa ) yang telah tumbuh menjadi kearifan
lokal

seperti

nilai-nilai

religiusitas,

kemanusiaan,

kebersamaan,

persaudaraan. Ketertiban dan sikap ketauladan lainnya dalam

lingkungan

budaya

pembangunan

masyarakat,

karakter

yang

sehingga

menghasilkan

mengedepankan

perasaan,

manusiawi dan menghargai hak asasi manusia.

Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dewasa ini
menjadi

semakin

kompleks

pemecahan masalah

yang

sehingga

dibutuhkan

pendekatan

semakin

komprehensip.Percepatan

pembangunan yang dilaksanakan tentunya tidak serta merta
melahirkan kesejahteraan dan kemaslahatan bagi orang banyak,
bahkan kadang membawa dampak terhadap tatanan sosial
kemasyarakatan, khususnya menyangkut kesenjangan kelas, konflik
sosial yang meluas, kekerasan kolektif dan materialisme tanpa hati
nurani.Pendekatan

budaya

berbagai

terhadap

upaya

seyogyanya
solusi

menjadi

persoalan

arah

tersebut

utama
krena

pendekatan budaya yang pada hakekatnya adalah pendekatan
kemanusiaan.

Sejahtera,

pemberian

otonomi

bagi

kepala

daerah

pada

hakekatnya merupakan proses pemberdayaan kolektif bagi seluruh
pemangu kepentingan yang terkait dengan penyelenggaraan
pemerintah daerah, agar tercipta ruang lebih leluasa bagi segenap
jajaran birokrasi pemerintah daerah untuk memenuhi seluruh tugas
dan tanggung jawabnya dengan baik dan benar, disamping
membuka peluang bagi warga masyarakat untuk meningkatkan
kebudayaannya

sehingga

mampu

dan

mau

secara

mandiri

memenuhi segala kebutuhan hidup dan kehidupannya.Adapun
sejahtera dalam visi ini mengarah pada tujuan terlayani dan
terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa aman secara adil dalam
segala bidang antara lain :

1. Kota

Semarang

prasarananya

tidak

tetapi

hanya

juga

mampu

mampu

membangun

menyediakan

sarana

pelayanan

kesehatan, pendidikan yang murah dan berkualitas.

2. Kota Semarang mampu meningkatkan pelayanan dasar

dalam

bidang kesejahteraan sosial yang adil dan menjangkau seluruh
lapisan masyarakat.

3. Kota

Semarang mampu menjaga ketentraman dan ketertiban

seluruh lapisan masyarakat.

Dengan demikian visi Walikota Semarang dan Wakil walikota
Semarang mengandung maksud bahwa kedepan Kota semarang
diharapkan menjadi kota perdagangan dan jasa yang dapat
melayani seluruh aktifitas masyarakat kota dan daerah, yang
memiliki derajat kualitas budaya masyarakat yang tinggi, baik dari
segi keimanan serta ketaqwaan, unggul dan berdaya saing tinggi,
berperadaban tinggi, profesional serta berwawasan kedepan yang
luas

dengan

tetap

menjamin

keberlanjutan

sumberdaya manusia dan kearifan lokalnya

pengelolaan

secara bertanggung

jawab yang mendasarkan pada aspek perdagangan dan jasa
sebagai tulang punggung pembangunan dalam pencapaian
kesejahteraan masyarakat.
Dalam mewujudkan visi

“ TERWUJUDNYA SEMARANG KOTA

PERDAGANGAN DAN JASA YANG BERBUDAYA MENUJU MASYARAKAT
SEJAHTERA.”

Dapat

ditempuh

melalui

5

(

lima

)

misi

pembangunan daerah adalah sebagai berikut :

a. Mewujudkan sumberdaya manusia dan masyarakat Kota
semarang yang berkualitas.Bahwa pembangunan diarahkan
pada

peningkatan

kualitas

sumberdaya

manusia

yang

memiliki tingkat pendidikan dan derajat kesehatan yang tinggi,
bernbudi luhur disertai toleransi yang tinggi dengan didasari
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa.

b. Mewujudkan pemerintahan kota
meningkatkan kualitas

yang efektif dan efisien,

pelayanan

publik, serta menjunjung

tinggi supremasi hukum.
Penyelenggaraan

pemerintahan

diarahkan

pelaksanaan ekonomi daerah secara nyata,
dan

akuntabel

pemerintahan

dengan

yang

baik

menerapkan
(

Good

pada

efektif, efisien

prinsip



Governance

prinsip
)

dan

pemerintah yang bersih ( Clean Governance) sehingga

mampu

memberikan

pelayanan

yang

prima

kepada

masyarakat yang disertai dengan penegakan supremasi
hukum.perwujudan pelayanan publik mencakup beberapa
aspek, yaitu sumber daya aparatur, regulasi dan kebijakan
serta standart pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.

c. Mewujudkan kemandirian dan daya saing daerah.
Pembangunan diarahkan peda peningkatan kemampuan
perekonomian daerah dengan struktur perekonomian yang
kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif yang berbasis pada potensi unggulan
daerah, berorientasi ekonomi kerakyatan dan sektor ekonomi
basis yang mempunyai daya saing, baik ditingkat lokal,
nasional, maupun internasional.

d. Mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang
berkelanjutan.
Pembangunan diarahkan pada peningkatan pemanfaatan
tata ruang dan pembangunan infrastruktur wilayah secara
efektif dan efisien dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat
kota dengan tetap memperhatikan

konsep pembangunan

yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

e. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera.
Pembangunan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat

yang

memiliki

kehidupan

yang

layak

dan

bermartabat serta terpenuhinya kebutuhan dasar manusia.

3.3

TELAAHAN

RENCANA

PEMBANGUNAN

JANGKA

MENENGAH

DAERAH ( RPJMD ) 2010 -2015.

Untuk

mencapai

kelima

misi

dalam

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah daerah ( RPJMD ) 2010 -2015
telah dirumuskan tujuan dan sasaran pada masing-masing misi
adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan sumberdaya manusia dan masyarakat Kota
Semarang yang berkualitas.

2. Mewujudkan pemerintahan kota yang efektif dan efisien,
meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta menjunjung
tinggi sepremasi hukum.
3. Mewujudkan kemandirian dan daya saing daerah.
4. Mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang
berkelanjutan
5. Mewujdukan kehidupan masyarakat yang sejahtera.

3.4.

TELAAHAN

RENCANA

TATA

RUANG

WILAYAH

DAN

KAJIAN

LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

-

Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana
pengelolaan sampah serta

pengembangan kegiatan

penanganan sampah dalam bentuk pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir.

-

Pengembangan kuantitas dan kualitas ruang terbuka hijau
dengan meningkatkan serta melibatkan peran serta masyarakaat
dengan program program 1 juta pohon yang memiliki nilai
ekonomis sosial dan estetika.

BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
KECAMATAN NGALIYAN

4.1

VISI DAN MISI

Pembangunan di Kota Semarang dapat disadari sepenuhnya
sudah

berjalan

sesuai

tahapan

yang

direncanakan.

Namun

menghadapi perubahan dinamika pembangunan global yang
begitu cepat, maka diperlukan antisipasi agar Kota Semarang
umumnya dan wilayah Kecamatan Ngaliyan khususnya mampu
tumbuh dan berkembang sejajar dengan kota metropolitan yang
lainnya di Indonesia.
Dari rumusan prioritas pembangunan yang diamanatkan oleh RPJMD
Kota Semarang tahun 2005 – 2025, untuk periode pembangunan
2010 – 2015 telah dipilih pendekatan motivasi kepada seluruh
pemangku kepentingan untuk membangkitkan komitmen bahwa
keberhasilan pembangunan tidak hanya merupakan tanggung
jawab pemerintah semata tetapi merupakan tanggung jawab
seluruh masyarakat Kota Semarang.
Dengan motto “ Waktunya Semarang Setara “ adalah
merupakan motto Kota Semarang, sehingga agar lebih mudah
mengimplementasikan Visi dan Misi Kota Semarang tahun 2010 –
2015 tersebut dimaksudkan juga sebagai momentum kebangkitan
bagi seluruh masyarakat Kota Semarang agar mampu sejajar
dengan kota – kota metropolitan lainnya dalam segala aspek
kehidupan guna mencapai kesejahteraan bersama.
“ Setara” juga dapat dimaknai sebagai akronim Semarang Kota
Sejahtera yang merupakan sasaran akhir pembangunan.

21

Sebagaimana tercantum dalam Visi Kota Semarang tahun 2010 2015 yaitu :
“ Terwujudnya Semarang Kota Perdagangan dan Jasa,berbudaya
menuju Masyarakat Sejahtera.”

Dalam menetapkan Visi Kecamatan Ngaliyan untuk tahun
2010 – 2015 tentu saja mengacu dan sejalan dengan Visi yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah Kota Semarang yaitu :
1.

Visi.
“ Terwujudnya Pelayanan Yang lebih Baik, Berbudaya menuju
masyarakat sejahtera “.

Untuk mewujudkan Visi Kecamatan Ngaliyan tersebut kita akan
mengambil langkah – langkah kionkrit terhadap apa yang
harus

dilaksanakan

program

dengan

memprioritaskan

program

pembangunan yang diwujudkan dalam



Sapta

Program.

Dimana dalam Visi adalah merupakan kondisi yang
diinginkan pada akhir perencanaan yang di reprensentasikan
dalam sejumlah sasaran hasil pembangunan yang dicapaiu
melalui program – program pembangunan dalam bentuk
rencana kerja.
Penentuan Visi ini berdasarkan pada Peraturan daerah Nomor
6 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang daerah ( RPJP ) 2005 – 2025 dan merupakan
kesepakatan dari pada stke holder pemerintah Kecamatan
Ngaliyan dan factor – factor strategis, maka dirumuskan Visi
tersebut.

Dalam Visi tersebut memiliki 3 ( tiga ) kunci pokok yaitu :
Pelayanan yang baik, Berbudaya dan Sejahtera.

Pelayanan Yang Baik, adalah merupakan harapan untuk lima
tahun mendatang penyediaan jasa dalam layanan public
secara memadai, baik menvakup standart pelayanan
22

Sesuai kualitas yang diharapkan masyarakat dan dapat
memberikan mutu pelayanan maupun kualitas sumber daya
manusia dalam memberikan pelayanan, mengutamakan
kepentingan masyarakat sebagai pelanggan yang harus
dilayani dengan sebaik – baiknya.

Berbudaya,

mengandung

arti

agar

penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan senantiasa dilandasi aspek
kebudayaan yang terdiri dari cipta, rasa dan karsa yang telah
tumbuh menjadi kearifan masyarakat seperti pelaksanaan
nilai-nilai

religiusitas,

kemanusiaan,

kebersamaan,

persaudaraan, ketertiban dan sikap ketauladanan dalam
lingkungan

budaya

masyarakat,

sehingga

menghasilkan

pembangunan karakter yang mengedepankan kehalusan
budi dan perasaan, manusiawi dan pengamatan terhadap
Hak Azasi Manusia.
Pendekatan budaya sudah seyogyanya menjadi arah utama
berbagai

upaya

pendekatan

solusi

budaya

permasalahan

yang

pada

tersebut,

karena

hakekatnya

adalah

pendekatan kemanusiaan dan sesungguhnya budaya itu
memiliki sifat kekinian dan aktif

sebagai proses penataan

sosial, ekonomi, politik dan teknologi.

Sejahtera,agar tercipta ruang bagi segenap jajaran birokrasi
pemerintah daerah, maka untuk memenuhi seluruh tugas dan
tanggung jawab dengan baik dan benar, sedangkan disisilain
terbuka peluang bagi warga masyarakat untuk meningkatkan
keberdayannya sehingga mampu dan mau secara mandiri
memenuhi segala kebutuhan hidup dan kehidupannya.
Sejahtera dalam Visi ini memiliki tujuan yaitu terlayani dan
terpenuhinya kebutuhan dasar hidup dan rasa aman, tentram
serta adil dalam segala bidang.

Dengan demikian Visi tersebut mengandung pengertian
bahwa dalam kurun lima tahun kedepan Kecamatan Ngaliyan
khususnya dan Kota Semarang pada umumnya diharapkan
menjadi baik dalam hal memberikan pelayanan dengan
meningkatnya
23

Budaya masyarakat yang lebih baik dari segi keimanan dan
ketaqwaan,keunggulan

dan

berbudaya

saing

tinggi,berperadaban tinggi,professional serta berwawasan ke
depan dengan tetap memperhatikan sumber daya manusia
serta bertanggung jawab pada pencapaian kesejahteraan
masyarakat.

2.

Misi, Strategi dan Arah Kebijakan.
Untuk mewujudkan Visi “ Terwujudnya Pelayanan Yang
Lebih Baik, Berbudaya menuju Masyarakat Sejahtera.”
Ditempuh dengan melalui Misi sebagai berikut :

a.

Mewujudkan

sumberdaya

manusia/aparatur

dalam

memberikan system pelayanan kepada masyarakat
secara terpadu dan lebih cepat,bersih dan berwibawa.

Adalah merupakan pembangunan yang diarahkan pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki
tingkat pendidikan yang tinggi, berbudi luhur disertai toleransi
yang tinggi dengan didasari keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Misi pertama ini dilaksanakan dengan langkah – langkah :
Strategi sebagai berikut :
1.

Peningkatan

kualitas

dan

profesionalisme

pegawai

sehingga mampu meningkatkan wawasan.
2.

Peningkatan ketersediaan informasi sebagai penunjang
pelayanan kepada masyarakat.

3.

Menyelenggarakan pemerintahan yang efektif, efisien,
meningkatkan

kualitas

pelayanan

public

serta

menjunjung tinggi supremasi hokum.
4.

Mewujudkan Tata Ruang Wilayah dan Infrastruktur yang
berkelanjutan.

5.

Mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

24

Arah Kebijakan yang dilakukan untuk mewujudkan Misi
pertama adalah :
1.

Mengembangkan kualitas dan kuantitas aparatur.

2.

Meningkatkan dan menjunjung tinggi keluhuran budi
dan nilai-nali religiusitas dalam penciptaan iklim budaya
yang bernilai luhur di masyarakat.

3.

membuka

informasi

seluas



luasnya

terhadap

pelayanan yang dibutuhkan masyarakat.

b.

Menyelenggarakan

pemerintahan

yang

efektif

dan

efisien serta meningkatkan kualitas pelayanan public
serta menjunjung tinggi Supremasi Hukum
Untuk menerapkan prinsip – prinsip pemerintahan yang baik
dan

bersih

(

Good

Governance

)

sehingga

mampu

memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat yang
disertai dengan penegakan supremasi hokum dan Hak Azasi
Manusia. Perwujudan pelayanan public mencakup beberapa
aspek yaitu sumberdaya aparatur,regulasi serta kebijakan
dalam standart pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Misi Kedua, dilaksanakan dengan langkah – langkah :
Strategi yang dilaksanakan :
1.
2.

Penguatan keterbukaan informasi terhadap public.
Peningkatan

peran

serta

masyarakat

dalam

pembangunan.
3.

Peningkatan managemen pengelolaan kepegawaian.

4.

Penciptaan iklim kondusif kepada masyarakat.

Arah kebijakan yang digunakan untuk mewujudkan strategi
tersebut adalah :
1.

Melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap hasil
pembangunan dan perbaikan regulasi.

2.

Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan pelayanan
berbasis pada asas pemerintahan yang baik pada
semua sector pemerintah daerah.
25

3.

Meningkatkan

kapasitas

kebijakan

publik

yang

proporsional.
4.

Meningkatkan

peran

serta

masyarakat

dalam

penyelenggaraan pelayanan publik serta mendorong
keterbukaan pada informasi publik.

c.

Mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang
berkelanjutan.

Adalah merupakan pembangunan yang diarahkan pada
peningkatan tata ruang dan pembangunan infrastruktur
wilayah

secara

efektif

dan

efisien

dalam

pemenuhan

kebutuhan masyarakat kota dengan memperhatikan konsep
pembangunan

yang

berwawasan

lingkungan

dan

berkelanjutan.
Misi Ketiga, dilaksanakan dengan langkah – langkah :
Strategi :
1.

Peningkatan kualitas dan peran serta masyarakat
dalam pembangunan.

2.

Peningkatan dan pengembangan fasilitas pelayanan
publik.

3.

Peningkatan

kapasitas

dan

aksebilitas

infrastruktur

ekonomi dalam pelayanan publik.
4.

Peningkatan

pengelolaan

pembangunan

sarana

prasarana wilayah.
5.

Peningkatan

kualitas

keberdayaan

Lembaga

Keberdayaan Masyarakat Kelurahan.
6.

Meningkatnya

partisipasi

masyarakat

dalam

pembangunan wilayah.

Arah Kebijakan yang dilakukan untuk mewujudkan Misi ketiga
adalah :
1.

Meningkatnya

sarana

prasarana

daerah

untuk

meningkatkan pelayanan publik secara terbuka dan
berkesinambungan.
26

2.

Meningkatnya pendayagunaan lingkungan hidup untuk
meningkatkan

ekonomi

masyarakat

secara

berkesinambungan.
3.

Fasilitasi

pembangunan

sarana

prasarana

pembangunan wilayah.
4.

Fasilitasi

pemberdayaan

lembaga

dan

organisasi

kemasyarakatan.

d.

Mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera

Diharapkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat
yang memiliki kehidupan yang layak dan bermanfaat serta
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia dengan titik berat
pada penanggulangan kemiskinan dan pengarusutamaan
Gender.

Misi Keempat, dilaksanakan dengan langkah-langkah :
Strategi :
1.

Peningkatan

peran

serta

perempuan

dalam

pembangunan.
2.
3.

Peningkatan pembangunan sarana prasarana wilayah.
Meningkatkan

kualitas

keberdayaan

lembaga

keberdayaan masyarakat kelurahan.
4.

Meningkatkan

partisipasi

masyarakat

dalam

pembangunan wilayah.

Arah kebijakan yang dilaksanakan untuk mewujudkan misi
keempat adalah :
1.

Fasilitasi dan pembinaan kepada organisasi perempuan

( PKK ).
2.

Fasilitasi pembangunan sarana prasarana wilayah.

3.

Fasilitasi

pemberdayaan

masyarakat

27

lembaga

dan

organisasi

BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1.

PROGRAM DAN KEGIATAN.
1.
Program Pelayanan administrasi perkantoran.
Kegiatan :
a.
Penyediaan jasa surat menyurat.
b.
Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik.
c.
Penyediaan Alat Tulis Kantor.
d.
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.
e.
Penyediaan Makan dan minuman rapat.
f.
Rapat Konsultasi ke Luar Daerah.
g.
Operasional Kelurahan Percontohan Persiapan SKPD.
2.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana serta kualitas
Aparatur.
Kegiatan :
a.
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor.
b.
Pengadaan Peralatan Rumah Jabatan/Dinas.
c.
pengadaan Mebeleur.
d.
Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas.
e.
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.
f.
pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional.
g.
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan Gedung kantor.
h.
Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur.
i.
Rehabilitasi sedang/berat Rumah Dinas.
j.
Rehabilitasi sedang/berat Gedung Kantor.

3.

Program Peningkatan Pengambangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan.
Kegiatan :
a.
Penyusunan laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar kinerja
SKPD.

4.

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.
Kegiatan :
a.
peningkatan operasional dan pemeliharaan prasarana
dan sarana persampahan.

5.

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan.
Kegiatan :
a.
Koordinasi Penilaian Kota Sehat Adipura.
28

6.

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan.
Kegiatan :
a.
Pemberdayaan Lembaga dan organisasi masyarakat
Pedesaan.

7.

Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam
membangun Desa.
Kegiatan :
a.
Pembinaan kelompok Masyarakat pembangunan Desa.
b.
Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Desa.
c.
monitoring, Evaluasi dan pelaporan.
d.
Fasilitasi Pelaksanaan Pembangunan Hasil Musrenbang.
e.
Pembinaan kelompok Masyarakat Pembangunan
kelurahan Percontohan.
f.
Fasilitasi peningkatan Potensi Wilayah Kelurahan
Percontohan SKPD.

5.2.

INDIKATOR KINERJA.
1.
Terpenuhinya kepuasan pelayanan kepada masyarakat.
2.
Terpenuhinya sumberdaya aparatur, sarana prasarana serta
kualitas aparatur dalam mewujudkan pelayanan kepada
masyarakat.
3.
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
wilayah.
4.
Meningkatnya wilayah yang aman serta bebas dari bencana.
5.
Berkurangnya pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

5.3

KELOMPOK SASARAN.
1. Masyarakat.
2. Aparatur Kecamatan.
3. Aparatur Kelurahan
4. Sarana dan prasarana perkantoran.
5. Sarana dan Prasarana jalan serta lingkungan.

5.4

PENDANAAN INDIKATIF.
Pendanaan bersumber dari Anggaran Pembangunan Bantuan
Daerah ( APBD ) Kota semarang.

29

BAB VI
INDIKATOR KINERJA KECAMATAN NGALIYAN YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN

Indikator kinerja daerah adalah Indikator Kinerja yang mencerminkan
keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan.Dalam hal
ini Indikator Kinerja daerah lebih menggambarkan tujuan akhir dari
pemerintahan yang ditunjukkan dengan parameter kualitas manusia
yang secara internasional diukur dengan Indeks Pembangunan
manusia ( IPM ).
Tabel 03
Indikator Kinerja Kecamatan Ngaliyan
Tahun 2011 - 2015

NO

KONDISI

TARGET CAPAIAN SETIAP

KONDISI

KINERJA

TAHUN

KINERJA

INDIKATOR

PADA

PADA

KINERJA

AWAL

AKHIR

KECAMATAN

PERIODE

PERIODE

NGALIYAN

RPJMD

RPJMD

( 2010 )
1.
A.

2.

2011 2012 2013 2014 2015

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

10

10

10

10

10

10

11

11

11

11

11

11

11

Otonomi Daerah,
Pemerintahan
Umum. Administrasi
Keuangan daerah,
Perangkat daerah,
kepegawaian dan
persandian

1.

Pemberdayaan
Masyarakat
Desa/Kelurahan

1.1

Jumlah kelompok
Binaan PKK

1.2

Jumlah Organisasi
Pemuda/Karang
taruna

30

1.3 Jumlah kelompok
FIM & KIM

2.

11

11

11

11

11

11

11

1

1

1

1

1

1

1

11

11

11

11

11

11

11

1

1

1

1

1

1

1

Kearsipan

2.1 Pengelolaan Arsip
secara baku
2.2 Peningkatan SDM
pengelola karsipan
3.

Komunikasi dan
Informatika

3.1 Jumlah jaringan
komunikasi ( Jumlah
jaringan telepon
genggam /
stasioner )
4.

Lingkungan Hidup

4.1 Persentasi
penanganan
sampah
5.

Perencanaan
Pembangunan
daerah

5.1 Tersedianya
dokumen
perencanaan
Renstra

31

BAB VII
PENUTUP
Demikian Rencana Strategis ( Renstra ) 2010 – 2015 Kecamatan
Ngaliyan disusun sebagai acuan serta merupakan arah kebijakan dalam
capaian kinerja 5 ( lima ) tahun kedepan, agar lebih terarah dan terfokus
serta terukur dari tingkat keberhasilannya, sehingga akan mendukung
dalam pencapaian kinerja Kecamatan Ngaliyan yang selanjutnya dapat
mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Kami mohon maaf apabila dalam pembuatan laporan ini masih
banyak kesalahan maupun kekurangan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rakhmat dan
karunia Nya kepada kita dalam segenap langkah pengabdian dalam
pelaksanaan tugas.

Semarang,

Desember 2010

CAMAT NGALIYAN

DRS. BUDI RAHARDJO
Pembina
NIP. 19570414 198503 1 018

19

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
1. PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

1.2

Landasan Hukum

1.3

Maksud dan Tujuan

1.4

Sistematika Penulisan

2. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1

Kondisi Umum

2.2

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.3

Sumber Daya

2.4

Kinerja Pelayanan SKPD

2.5

Tantangan dan peluang Pengembangan Pelayanan

3. ISU – ISU STRTAGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

4. VISI, MISI, TUJUAN DAN