PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN TAHUN 1970-2013.

PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN
TAHUN 1970-2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Sejarah

Oleh:
BETTY CAROLINA SILITONGA
308121029

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

ABSTRAK
Betty Carolina Silitonga NIM. 308121029, “Perkembangan Pusat
Pasar Medan Tahun 1970-2013”, Skripsi, Jurusan Pendidikan Sejarah,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2013.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui latar belakang berdirinya
Pusat Pasar di kota Medan (2) Mengetahui fungsi Pusat Pasar di kota Medan (3)
Mengetahui perkembangan Pusat Pasar di kota Medan dari tahun 1970-2013 (4)
Mengetahui dampak Pusat Pasar terhadap masyarakat sekitar. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian sejarah dengan pendekatan kualitatif. Peneliti
melakukan penelitian lapangan (field research) guna mencari dan mengumpulkan
data sebanyak-banyaknya yang ada di lapangan. Di dalam penelitian ini penulis
melakukannya langsung di Pusat Pasar, Kelurahan Pusat Pasar, Kecamatan Medan
Kota, Provinsi Sumatera Utara. Peneliti juga menggunakan penelitian pustaka
(library research), dengan cara menelaah buku atau dokumen yang relevan
terhadap masalah yang akan diteliti. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka yang berkaitan
dengan tujuan penelitian. Teknik analisa data yaitu dengan mengumpulkan data,
melakukan interpretasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Hasil
penelitian yang diperoleh adalah: Pada tanggal 29 April 1929 dalam sidangnya
Gemeenteraad mengusulkan pembangunan sebuah pasar di atas tanah bekas
pacuan kuda, yang oleh masyarakat disebut Pasar Lomba, pembangunannya
dimulai pada tanggal 2 April 1931 dan selesai pada tanggal 31 Desember 1932.
Pada awalnya pasar ini dijadikan sebagai tempat berkumpulnya pedagang kecil
pada hari-hari pasar, akan tetapi dengan semakin banyaknya jumlah pedagang

yang melebihi kapasitas yang telah ditentukan menyebabkan kondisi pasar
semrawut, untuk mengatasinya dilakukanlah perluasan pasar. Hal ini ditandai
dengan dibangunnya sarana infrastruktur pasar dan jalan. Pasar secara resmi
digunakan pada tanggal 1 Maret 1933 dan sejak saat itu disebut Pusat Pasar.
Adapun perkembangan yang terjadi tahun 1970-2013 yaitu terjadinya kebakaran
pada tahun 1971 yang menghanguskan dua dari empat bangunan yang ada , pada
tahun 1978 terjadi kebakaran besar di Pusat Pasar yang menghanguskan 2
bangunan yang tersisa, adanya pergantian kepengurusan pasar yaitu dari Dinas
Pasar menjadi Perusahaan Daerah Pasar, sarana dan prasarana yang ada di Pusat
Pasar, dan jenis barang dagangan yang ada di Pusat Pasar.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas segala kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “PERKEMBANGAN PUSAT PASAR MEDAN
TAHUN 1970-2013”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Pendidikan Sejarah. Penulis menyadari
bahwa di dalam skripsi ini masih terdapat banyak sekali kekurangan, baik dari
segi isi maupun dalam hal penyajian data, mengingat keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman penulis sendiri. Oleh sebab itu, dengan kerendahan hati, penulis

mengharapkan kritik dan saran serta sumbangan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis menyadari banyak kendala dan tantangan dalam penulisan skripsi
ini, tetapi atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini dapat
diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Ibnu Hajar
Damanik, M.si beserta seluruh staf rektoral.
2. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan DR.
Restu, M.S selaku Dosen FIS beserta stafnya.
3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku ketua Jurusan Pendidikan
Sejarah dan Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku Sekretaris
Jurusan Pendidikan Sejarah.
4. Ibu DR. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah membantu, membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi.

5. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan sekaligus Dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran kepada penulis.
6. Bapak Drs. Ponirin, M.Si dan Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum sebagai

dosen penguji saya yang telah memberikan masukan dan saran kepada
penulis.
7. Para Bapak dan Ibu Dosen di Lingkungan Program Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
8. Yang sangat saya sayangi dan saya cintai kedua orangtua saya yakni,
Tohap Silitonga dan Rosmiaty Manalu dan juga adik-adik saya yang
telah mendoakan, memberikan dukungan baik moril maupun materil
sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
9. Yang sangat saya sayangi dan saya cintai keluarga besar saya yang
telah memberikan motivasi kepada penulis sampai saat ini.
10. Kepada sahabat-sahabat saya, Evi, Nova, Senja, Dame, Rika.
11. Teman-teman seperjuangan saya, Santa Antinosa, Jonathan Sianturi,
Mulyani Sabatini, seluruh teman-teman yang ada dikelas C-Reguler
dan adik stambuk ’09 dan ‘10 yang tidak bisa disebutkan semuanya..
12. Teman-teman PPL saya di SMA Negeri I Sei Bamban
13. Kepada Bapak Kepala Balitbang Kota Medan beserta stafnya.
14. Kepada Bapak Direktur Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan beserta
stafnya.
15. Kepada Bapak Kepala Pasar Pusat Pasar Medan beserta stafnya.
16. Kepada seluruh staf PUSIS, Taman Baca Lukman Sinar, Perpustakaan

Daerah Sumatera Utara, Perpustakaan UNIMED, dan Ruang Baca FIS.

17. Kepada seluruh informan yang telah membantu penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
Medan,

Agustus 2013

Penulis

Betty Carolina Silitonga

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……………………………………………………………………
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….
DAFTAR ISI …………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................


1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................

4

C. Perumusan Masalah .................................................................................

4

D. Tujuan Penelitian ....................................................................................

4

E. Manfaat Penelitian ....................................................................................

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Konsep ......................................................................................


6

1. Konsep Perkembangan .........................................................................

6

2. Konsep Pasar ........................................................................................

7

3. Konsep Fungsi………………………………………………………..

9

B. Kerangka Berpikir…… .............................................................................

15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.

Metode Penelitian ....................................................................................

17

B.

Lokasi Penelitian .....................................................................................

17

C. Sumber Data .............................................................................................

17

1. Sumber primer...……………………………………………………...

17


2. Sumber Sekunder..……………………………………………………

18

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................

18

1. Observasi..……………………………………………………………

18

2. Wawancara…………………………………………………………….

19

3. Arsip/Dokumen……………………………………………………….

19


E. Teknik Analisis Data……………………………………………………..

19

BAB IV PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian……………………………………….

21

1.1 Geografis dan sejarah kecamatan Medan Kota………………………

21

1.2 Gambaran umum pusat pasar kota Medan…………………………...

23

1.3 Keadaan penduduk……………………….…………………………..

24


B. Sejarah Kota Medan……………………………………………………...

32

C. Latar Belakang Berdirinya Pusat Pasar…………………………………..

36

D. Fungsi Pasar Bagi Kehidupan Masyarakat……………………………….

39

1.Fungsi pasar dalam bidang ekonomi…………………………………...

40

1.1 Menambah lapangan pekerjaan…………………………………. 41
1.2 Sumber pendapatan daerah……………………………………… 42

E.

2.Fungsi pasar dalam bidang sosial-budaya ……………………………..

43

Perkembangan Pusat Pasar Medan……………………………………….

44

1.1 Pergantian kepengurusan……………………………………………..

44

1.2 Sarana dan prasarana…………………………………………………. 46
1.3 Jenis-jenis barang dagangan………………………………………….. 48
1.4 Aktivitas di Pusat Pasar Medan………………………………………. 49
1.5 Daya tarik/keunikan Pusat Pasar Medan……………………………… 51
F.

Dampak Pasar Bagi Kehidupan Masyarakat……………………………… 53
1. Dampak Ekonomi…………………………………………………….. 53
2. Dampak Sosial………………………………………………………… 54
3. Dampak Budaya………………………………………………………. 56

BAB V KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan……………………………………………………………….

58

B. Saran……………………………………………………………………..

61

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..

63

PETA
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
DAFTAR INFORMAN

-

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya sudah berlangsung sejak
manusia itu ada. Salah satu kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan tersebut
adalah memerlukan adanya pasar sebagai sarana pendukungnya. Sebelum
terbentuknya pasar, manusia sudah terlebih dahulu mengenal yang namanya
bercocok tanam. “ Dengan dikenalkan kegiatan bercocok tanam maka dapat
diperoleh sedikit gambaran mengenai pola-pola tempat tinggal kegiatan
perekonomian pada masa bercocok tanam tersebut. Hasil dari kegiatan itu sudah
diperdagangkan pula secara barter (tukar-menukar barang). Barang-barang yang
dipertukaran sudah diangkut dalam jarak yang jauh melalui sungai, laut dan darat.
Barang yang dipertukarkan bukan saja hasil-hasil dari aktivitas di luar kegiatan
bercocok tanam seperti gerabah, anyaman, dan alat-alat bekerja tetapi juga hasilhasil pertanian/ cocok tanam seperti keladi (talas), ubi, sukun, pisang, buah
kelapa, durian, salak, rambutan dan duku. R.P. Suyono dalam Leirissa (1996:7).”
Melakukan kegiatan transaksi jual beli antara produsen dan konsumen
pada dasarnya dapat terjadi dimana saja dan tidak harus dilakukan di tempattempat atau bangunan tertentu. Pada zaman dahulu misalnya, tempat pertemuan
antara penjual dan pembeli tidak diperlengkapi dengan bangunan-bangunan

permanen yang kokoh, tempat pertemuan itu dilakukan tidak secara tetap
melainkan

berpindah-pindah sesuai

dengan

kebutuhan

dan kepentingan

masyarakat. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya pengertian pasar lebih
dipahami sebagai suatu kegiatan yang melibatkan banyak orang dan dilakukan
pada tempat tertentu yang bersifat permanen dan dilakukan setiap hari.
Keberadaan pasar pada hakekatnya bertujuan untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat agar bisa memenuhi berbagai keinginan yang
dibutuhkan bagi kelangsungan hidup sehari-hari. Tetapi pada perkembangan
sekarang ini pasar tidak hanya berfungsi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan
hidup sehari-hari (keperluan akan makanan dan pakaian), namun juga
menawarkan benda-benda lain disamping kebutuhan pokok tersebut. Menyadari
pentingnya peranan pasar, maka kini hampir setiap kelompok masyarakat bahkan
di desa terpencil sekalipun memiliki pasar. Sebagai pusat (sentral), pasar dengan
segala perangkat yang ada di dalamnya secara tidak langsung menjadi panutan
bagi masyarakat sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa bukan hanya peranan
ekonomi tetapi juga peranan kebudayaan terhadap masyarakat di sekitarnya cukup
besar. Syarifuddin (1990:1-2)
Pasar

dibangun

di

tempat-tempat

strategis,

maksudnya

untuk

memungkinkan orang banyak berdatangan dan itu menempati misalnya
persimpangan jalan, di dekat pelabuhan atau stasiun dan sebagainya. Demikian
pula dengan Medan yang sudah sejak awal abad ke-19 merupakan pusat

berkumpulnya manusia yang kebanyakan beraktivitas di sektor perkebunan
maupun sektor-sektor penunjangnya dimana pasar menjadi salah satu kebutuhan
masyarakat. Koestoro (2006:47)
Pusat pasar merupakan pasar terbesar yang ada di kota Medan, didirikan
pada bulan Maret 1933. Pada awalnya Pusat pasar didirikan di atas tanah bekas
pacuan kuda yang oleh masyarakat disebut Pasar Lomba, sebagai pasar untuk
menampung segala kebutuhan pokok masyarakat yang semakin bertambah
banyak, dan tempat berkumpulnya pedagang kecil pada hari-hari pasar. Jenisjenis barang yang diperjual-belikan antara lain seperti: beras, sayur-mayur, ikan,
daging, buah-buahan, alat-alat rumah tangga, pakaian dan sepatu. Pusat pasar
mempunyai arti yang penting bagi kehidupan masyarakat, khususnya kota Medan
baik dalam kehidupan ekonominya (mata pencaharian) maupun kehidupan sosial
budaya.
Perkembangan Pusat pasar yang demikian cepat menjadikan Pusat Pasar
sebagai generator aktivitas komersial yang signifikan serta dinyatakan sebagai
kawasan pasar terbesar di Medan pada masanya. Selain pembangunan
infrastruktur pasar maka untuk menunjang proses transportasi barang dagangan,
pembangunan terminal kendaraan bermotor merupakan sarana vital dalam
menunjang kegiatan pasar, terutama bagi pasar yang terletak di pusat kota,
termasuk terminal di Pusat Pasar. Deni Sutrisna dalam --------,(2004:2,4)

Berdasarkan uraian-uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan mengangkat judul yakni : “Perkembangan Pusat Pasar Medan Dari Tahun
(1970-2013)”.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dikemukakan suatu
identifikasi sebagai berikut:
1. Latar belakang berdirinya Pusat Pasar di kota Medan
2. Fungsi Pusat Pasar di kota Medan
3. Perkembangan Pusat Pasar di kota Medan dari tahun 1970-2013
4. Dampak Pusat Pasar terhadap masyarakat sekitar
C.Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana latar belakang berdirinya Pusat Pasar di kota Medan
2. Bagaimana fungsi Pusat Pasar di kota Medan
3. Bagaimana perkembangan Pusat Pasar di kota Medan dari tahun 19702013
4. Bagaimana dampak Pusat Pasar terhadap masyarakat sekitar

D.Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Pusat Pasar di kota Medan
2. Untuk mengetahui fungsi Pusat Pasar di kota Medan
3. Untuk mengetahui perkembangan Pusat Pasar di kota Medan dari
tahun 1970-2013
4. Untuk mengetahui dampak Pusat Pasar terhadap masyarakat sekitar
E.Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan teoritis, praktis, dan akademis mengenai perkembangan
Pusat Pasar Medan dari tahun 1970-2013.
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai
perkembangan Pusat Pasar Medan dari tahun 1970-2013.
3. Untuk menambah bahan pembelajaran khususnya sejarah lokal bagi
mahasiswa jurusan pendidikan sejarah UNIMED.
4. Supaya masyarakat mengetahui perkembangan Pusat Pasar Medan dari
tahun 1970-2013.

5. Peneliti berharap kepada Pemerintah Kotamadya Medan, khususnya
Perusahaan Daerah pasar untuk tetap menjaga kelestarian Pusat Pasar
Medan.
6. Sebagai bahan lanjutan dalam melaksanakan penelitian mengenai
Pusat Pasar kota Medan.

BAB V
KESIMPULAN & SARAN

A.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Adapun pasar di kota Medan yang pertama kali dikenal adalah untuk
mensuplai kebutuhan konsumsi daging ternak, dibangun pada tahun 1886
terletak di jalan Perdagangan. Kemudian pasar diperluas untuk mensuplai
kebutuhan konsumsi ikan segar, sampai ke jalan Pembelian (sekarang
menjadi Pasar Ikan Lama). Dengan bertambahnya jumlah penduduk,
kebutuhan akan komoditi khususnya makanan pokok juga bertambah.
Maka pada tahun 1905 dibangunlah Pasar Sayur untuk keperluan
penjualan sayur-mayur yang terletak di jalan Cirebon (sekarang dikenal
dengan Pasar Hongkong). Adapun untuk penjualan alat perkakas dapur
maka pada tahun 1915 dibangun pasar di Petisah dan ketika itu orang lebih
mengenalnya dengan sebutan Pasar Bundar. Pada tanggal 29 April 1929
dalam

sidangnya

Gemeenteraad

(Pemerintah

Kotapraja

Medan)

mengusulkan pembangunan sebuah pasar di atas tanah bekas pacuan kuda,
yang oleh masyarakat disebut Pasar Lomba, pembangunan fisiknya
dimulai pada tanggal 2 April 1931 dan selesai pada tanggal 31 Desember

1932. Pada awalnya pasar ini dijadikan sebagai tempat berkumpulnya
pedagang kecil pada hari-hari pasar, akan tetapi dengan semakin ramainya
pasar dan banyaknya jumlah pedagang yang melebihi kapasitas tempat
dagang yang telah ditentukan sehingga menyebabkan kondisi pasar yang
sangat semrawut, untuk mengatasi hal tersebut dilakukanlah perluasan
pasar. Perluasan pasar ditandai dengan dibangunnya sarana infrastruktur
pasar dan jalan. Pasar secara resmi digunakan pada tanggal 1 Maret 1933
dan sejak saat itu disebut Pusat Pasar.
2. Adapun fungsi pasar dalam bidang ekonomi

bagi masyarakat pada

umumnya adalah sebagai tempat mendapatkan kebutuhan sehari-hari,
dapat menambah lapangan pekerjaan, menjadi sumber pendapatan daerah,
fungsi pasar dalam bidang sosial-budaya selain adanya hubungan interaksi
yang terjadi antara pedagang dan pembeli dalam aktivitas jual beli, pada
saat yang bersamaan pasar juga berfungsi sebagai tempat pertemuan
budaya yang berbeda-beda dan akan mempengaruhi antara satu dengan
yang lainnya.
3. Perkembangan Pusat Pasar ditandai dengan adanya pergantian pengurus
Pusat Pasar yakni melalui Peraturan Daerah Kota Madya Tingkat II Medan
nomor 15 tahun 1993, pengelolaan pasar yang selama ini dikelola oleh
Dinas Pasar telah beralih kepada Perusahaan Daerah Pasar hingga
sekarang, perkembangan sarana dan prasarana ditandai dengan adanya

penambahan sarana berupa tempat penitipan anak, adanya penggunaan
lift/eskalator, AC (sedang dalam tahap pengerjaan), dan perkembangan
jenis barang dagangan ditandai dengan adanya penambahan jenis barang
dagangan antara lain: aksesoris, alat tulis kantor, kaligrafi, lukisan,
cinderamata, emas dan berlian (perhiasan).
4. Dampak Pusat Pasar terhadap kehidupan masyarakat dalam bidang
ekonomi adanya peningkatan pendapatan yang diperoleh para pedagang,
dalam bidang sosial adanya sikap solidaritas yang ditunjukkan dalam
kehidupan sehari-hari baik pada saat di luar pasar seperti menghadiri
perayaan resepsi pesta pernikahan, memberikan bantuan berupa uang
kepada pedagang yang tertimpa musibah atau kemalangan, dan dalam
bidang budaya adanya perbedaan budaya di antara etnis yang ada di Pusat
Pasar ini menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi pembeli yang datang dan
menjadi tambahan pengetahuan bagi setiap individu yang ada di dalam
pasar.

B.SARAN
Melalui penelitian ini maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya pihak PD Pasar lebih tegas dalam melaksanakan peraturan yang
berlaku dan lebih konsisten dalam memelihara dan memajukan Pusat
Pasar, karena Pusat Pasar ini merupakan salah satu aset yang sangat
penting terutama dilihat secara historis Pusat Pasar merupakan salah satu
pasar tertua dan yang terbesar di kota Medan, hal ini tidak dapat dipungkiri
melihat Pusat Pasar yang sampai saat ini masih merupakan ikon
perbelanjaan di kota Medan karena menyediakan berbagai perlengkapan
barang-barang kebutuhan sehari-hari sekaligus berada di dekat Medan
Mall (pasar modern), pertokoan, dan pasar Sambu (pasar tradisional).
2. Pemerintah kota Medan dan pihak PD Pasar sebaiknya bekerjasama dalam
memperkenalkan Pusat Pasar sebagai salah satu tempat wisata yang layak
untuk dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara, dimana hal
ini tentu saja akan lebih melestarikan dan memajukan Pusat Pasar itu
sendiri.

3. Pemerintah kota Medan dan pihak PD Pasar harus bekerjasama dalam
melindungi dan melestarikan bangunan-bangunan lama yang ada di Pusat
Pasar guna untuk menambah daya tarik/eksotisme Pusat Pasar dan
mendidik anak-anak kita untuk mencintai sejarah lokalnya dan
menanamkan nilai-nilai sejarah agar generasi kita selanjutnya bangga akan
kekayaan

sejarah

yang

dimikinya,

belajar

dari

adanya

sejarah

(pengalaman) dalam menghadapi masa yang akan datang dan menjadi
sumber pendapatan daerah.
4. Kepada pihak PD Pasar sebaiknya harus bekerja lebih sungguh-sungguh
lagi dalam menjalankan tugasnya agar keberadaan Pusat Pasar yang
menjadi kebanggaan masyarakat kota Medan ini tidak hancur oleh karena
pihak-pihak tertentu. Melainkan masih dapat diwariskan kepada anak,
cucu kita di masa yang akan datang.
5. Pihak PD Pasar harus lebih tegas dalam menertibkan pedagang-pedagang
liar yang berdampak pada pendapatan pedagang tetap. Selain itu
berdampak pula pada keindahan pasar dan kenyamanan pembeli. Sehingga
hubungan antara pedagang dan pembeli terjalin dengan baik, begitupun
hubungan antara pedagang dan pihak PD Pasar.

DAFTAR PUSTAKA
Alexander, Avan, (2010), Parijs van Soematra, Rainmaker, Medan
Bangun, Mulya, (1974), Sumatera Utara Ditinjau Dari Sektor Pembangunan
Ekonomi dan Sosial, Kardina, Medan
Breman, Jan, (1997), Menjinakkan Sang Kuli, Grafiti, Jakarta
Geertz, Cliford, (1973), Penjaja dan Raja, LPEM Universitas Indonesia, Jakarta
Gottschalk, Louis, (1985), Mengerti Sejarah, UI-Press, Jakarta
Harsono, T. Dibyo dkk, (1995), Dampak Pembangunan Ekonomi (Pasar)
Terhadap Kehidupan Sosial-Budaya Daerah Riau, Depdikbud, Riau
Koestoro, Lucas dkk, (2006), Medan , Kota di Pesisir Timur Sumatera Utara dan
Peninggalan Tuanya, Balai Arkeologi, Medan
Leirissa, RZ dkk, (1996), Sejarah Perekonomian Indonesia, Defit Prima Karya,
Jakarta
Sanusi, Bachrawi, (2004), Pengantar Ekonomi Pembangunan, Rineka Cipta,
Jakarta
------------------, (2004), Pusat Pasar Medan, Sekilas Tentang Arsitektur dan
Sejarah Perkembangannya, dalam Berkala Arkeologi Sangkhakala No.13,
Balai Arkeologi, Medan
Sulaiman, Irchami dkk, (1988), Perdagangan, Pengusaha Cina dan Perilaku
Pasar, PT. Pustaka Grafika, Jakarta
Setiawati, dkk, (1999), Keberadaan Paguyuban-Paguyuban Etnik di Daerah
Perantauan Dalam Menunjang Pembinaan Persatuan dan Kesatuan,
Depdikbud, Jakarta
Sjamsuddin, Helius, (2007), Metodologi Sejarah, Ombak, Yogyakarta
1

Soekanto, Soerjono, (1982), Sosiologi Suatu Pengantar, UI-PRESS, Jakarta
Syarifuddin, dkk, (1990), Peranan Pasar Pada Masyarakat Pedesaan Daerah
Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta
Thayyib, Rustam dkk, ( 1959), 50 Tahun Kotapraja Medan, Djawatan Penerangan
Kotapraja-I Medan, Medan

2