TEROR-TEROR DI KOTA MEDAN TAHUN 1970-1981.

TEROR- TEROR DI KOTA MEDAN TAHUN 1970-1981

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
EKO SUSILO
NIM. 309321010

PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIMED
2013

ABSTRAK
EKO SUSILO,NIM : 309321010, “TEROR-TEROR DI KOTA MEDAN TAHUN 19701981”PENDIDIKAN SEJARAH, FAKULTAS ILMU, UNIVERSITAS NEGERI,
MEDAN.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1). menghetahui latar belakang terjadinya tindakan

Teror yang di lakukan oleh Teroris di kota Medan. 2) menguraikan aksi Teror yang di
lakukan oleh Teroris di kota Medan.3) Untuk menghetaui perkembangan tindakan Teror yang
di lakukan oleh Teroris di kota Medan.
Penelitian ini berkaitan dengan peristiwa yang sudah terjadi di waktun yang
lalu,sehingga peneliti menggunakan metode penelitian lapangan (Filed Research)i dan studi
pustaka (library risearch) untuk menyelesaikan atau mengkajimasalah yang diteli. Dengan
demikian di harapakan penelitian ini dapat berjalan dengan baik.
Di era tahun 1970an tepatnya di tahun 1976 terjadi sebuah peledakan yang cukup
dasyat dan menggemparkan masyarakat medan, empat tempat di ledakan dalam waktu yang
tidak terlalu jau dan ini merupakan hal pertama yang terjadi di kota medan sejak masa orde
baru. Dan ke empat tempat itu: bioskop riang, bar Appolo,Gereja Kristus raja dan
gereja methodis.

v

DAFTAR ISI
HAL
ABSTRAK.............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv

BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................1
B.IDENTIFIKASI MASALAH.....................................................................5
C. PEMBATASAN MASALAH....... .............................................................5
D. RUMUSAN MASALAH...........................................................................5
E. TUJUAN PENELITIAN............................................................................6
F. MANFAAT PENELITIAN........................................................................6
BAB II.

KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................8
A. LANDASAN TEORITIS.............................................................................8
1. TEROR............................................................................................8
2.

TERORIS........................................................................................8

3. TERORISME...................................................................................9
4. KONPLIK......................................................................................11
5. PERUBAHANSOSIAL.................................................................14
B. KERANGKA BERFIKIR......................................................................... ..16

BAB III :METODELOGI PENELLITIAN........................................................................18
A. METODE PENELITIAN................................................................................18
B. SUMBER DATA.............................................................................................19
C. INFORMAN PENELITIAN............................................................................21
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA................................................................21
E. TEKNIK ANALISIS DATA............................................................................23

v

BAB IV : PEMBAHASAN....................................................................................................25
A. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN.......................................................................25
1. KEADAAN GEOGRAFIS...............................................................................25
2. KEADAAN DEMOGRAFIS...........................................................................28
3. KEHIDUPAN SOSIAL....................................................................................32
B. HASIL PENELITIAN.................................................................................................34
1. SEJARAH TEROR..........................................................................................43
2. LATAR BELAKANG TINDAKAN TEROR ................................................47
3. TEROR DI KOTA MEDAN............................................................................49
a. TEROR YANG DI LAKUKAN PEMERINTAH ..............................49
b. BOM DI BAR APOLLO......................................................................55

c. BOM DI BIOSKOP RIARG................................................................56
d. BOM DI GEREJA KHATOLIK..........................................................57
e. BOM DI GEREJA METHODIST........................................................58
f. PEMBAJAKAN PESAWAT WOYLA...............................................59

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................64
A. KESIMPULAN.....................................................................................................64
B. SARAN..................................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................67
LAMPIRAN PEDOMAN WAWAN CARA.......................................................................68
DAFTAR NAMA INFORMAN............................................................................................70
LAMPIRAN GAMBAR
LAMPIRAN SURAT
IDENTITAS PENULIS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Medan merupakan kota metropolitan yang menawarkan sejuta mimpi dan

harapan, seperti halnya Jakrta,Medan memiliki daya tarik tersendiri yang dapat
memikat orang untuk datang dan mengaduh nasib di Medan,Kehidupan yang
keras,kebutuhan hidup yang tinggi senantiasa menghiasi waja-waja Penduduknya,
Medan terus berkembang mengikuti perkembangan jaman, Gedung-gedung
bertingkat terus di bangun, pusat perbelanjaan modren menghiasi pusat kota,
begitu pula halnya dengan hiburan juga berkembang pesat yang tidak lagi
mengenal waktu istirahat siang dan malam selalu ada hiburan yang dapat di
nikmati oleh penggemar masing-masing.
Medan juga merupakan kota yang memiliki komposisi penduduk yang
pluraris, banyak terdapat suku/etnis yang berbeda-beda di kota Medan, mulai dari
suku Melayu, Batak, Jawa, Minang,Aceh dan lain-lain, di Kota Medan juga
terdapat Etnis Tienghoa/Cina, India/Banggali, agama Juga terdapat banyak dari
yang Animisme/Dinamisme sampai Monotisme. Masyarakatnya hidup dengan
rukun dan damai, bahkan ada yang mengatakan bahwa Miniaturnya Indonesia
adalah kota Medan. Hal ini dikarenakan hampir komplitnya komposisi
suku/etnis,budaya di Kota Medan.
Tetapi saya tertarik pada cerita orang-orang tua yang berada di kota
Medan, tentang kota medan tempo dahulu, bahwa di era tahun 1970an, kota

medan merupakan kota yang sangat tidak aman bahkan sangat mencekam,rasa

was-was,takut selalu meneror perasaan masyarakat kota Medan.
Masyarakat ragu-ragu untuk keluar pada malam hari, di karenakan takut
menjadi korban kejahatan yang di lakukan oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab, tindakan kriminalitas merajai jalan-jalan hingga gang-gang
sempit di kota Medan, tiada hari tanpa kriminalitas.
Di medan sendiri waktu itu ada sebuah penjarah yang sangat di takuti oleh
masyarakat kota Medan yang terletak di jalan Gandi dan penjarah ini sekarang
tidak di gunakan lagi bangunannya sudah di robohkan dan di ganti dengan
perumahan warga. Penjarah ini memiliki sebuah ruangan yang di sebut sebagai
ruangan kapal selam, di karenakan ruangannya terletak di bawah permukaan
tanah.
Lebih paranya lagi hampir setiap saluran pembuangan air di kota Medan
melintasi penjara ini sehingga pada saat hujan akan terjadi luapan dari saluran
pembuangan air dan menggenangi ruangan penjara ini, ruangannya tidak terlalu
besar dan tidak terlalu tinggi sunggu ruangan yang sangat menakutkan, setiap
narapidana yang perna tinggal di penjara ini bila masuk dalam keadaan sehat
segar bugar maka keluar akan menderita penyakit yang sangat menyedihkan, hal
ini yang di ungkapkan oleh pak Timsar Jubir seorang mantan narapidana yang di
tangkap atas tuduhan sebagai pemimpin sebuah organisasi yang melakukan teror
di kota Medan yang dijuluki pemerinta sebagai Komando Jihad.

Dalam persi pemerintahan Orde Baru Komando Jihad adalah sebuah
kelompok ekstremis Islam Indonesia yang lahir pada periode awal 1970-an hingga

1981. Komando Jihad adalah sebuah kelompok yang melakukan tindakan teror di
Indonesia dengan cara melakukan pengeboman dan penembakan. Komando Jihad
merupakan bagian atau cabang dari Darul Islam, sebuah kelompok ekstremis
Islam yang bercita-cita mendirikan Negara Islam di Indonesia, dan gerakan
esktremis Islam ini pada dasarnya telah dimulai sejak tahun 1940-an.
Komando jihad sendiri menurut pemerintah adalah organisasi

yang

melakukan kerusakan pada klub-klub malam dan tempat-tempat hiburan malam
seperti Baar Apolo yang terletak di jalan Sutomo simpang Bawean Medan,
Bioskop Riang yang terletak di jalan pandu yang sekarang bernama jalan Ani
Idrus, kemudian sebuah gereja di kota Medan dan Pembajakan pesawat Garuda
Indonesia Penerbangan 206 dengan jumlah penumpang 48 Orang, atau juga
dikenal dengan sebutan Peristiwa Woyla pada hari sabtu tanggal 28 maret 1981,
sebuah penerbangan maskapai Garuda Indonesia dari Jakarta menuju Bandara
Polonia, Medan yang trassit di palembang yang mengalami insiden pembajakan

di Udara pada pukul 10.10 Wib setelah pesawat melewati bandara Simpang Tiga,
Pekan Baru.
Selanjutnya di ketahui bahwa Capiten Pilot Herman Rante penerbang DC9 PK-GJN di paksa dengan todongan senjata mengalikan tujuan penerbangannya
ke bandara Bayan Lepas, Penang, Malasysia. Di bandara Bayan Lepas Penang,
para Pembajak Minta di kirimkan makanan, peta penerbangan untuk kapten
pesawat. Dan di lakukan pengisian bahan bakar Pesawat., Permintaan para
pembajak di luluskan oleh Perdana Mentri malasysia. Pada pukul 16.05 waktu
malasysia peswat Woyla meninggalkan bandara Bayan Lepas, Penang dan menuju

Bangkok dan mendarat di Bandara Internasional Don Muang, pada pukul 17,05
waktu Thailand, dan pesawat Woyla di parkir di spot A Apron pangkalan udara
kerajaan Thailand yang berjarak sekitar dua kilometer dengan terminal bandara.
Sedangkan menurut pak Timsar Jubir organisasi yang di pimpinya bukan
Komando Jihad seperti yang di tuduhkan oleh pemerintah. Hal ini tentu sangat
menarik untuk di kaji karena Peristiwa ini Merupakan peristiwa lokal tetapi
berdampak Internasional,dan masih banyak lagi peristiwa-peristiwa yang terjadi di
Kota Medan .
Dari hal tersebut di atas penulis tertarik untuk menghetahui lebih lanjut
mengenai masalah teror di kota Medan. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini
penulis akan melakukan penelitian yang berjudul Teror-Teror Di Kota Medan

Tahun 1970-1981

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang di paparkan di atas, maka yang
menjadi Identifikasi masalah adalah sebagai berikut:
1.

Sejarah tindakan Teror yang di lakukan oleh teroris di kota Medan .

2.

Latar belakang terjadinya tindakan Teror yang di lakukan oleh teroris
di kota Medan

3.

Teror-teror di Kota Medan yang di lakukan oleh Teroris.

C. Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah yang akan di telitih yaitu Tindakan kekerasan

yang di sebut dengan aksi Teror yang di lakukan oleh Teroris yang terjadi di kota
Medan pada tahun 1970-1981.

D.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah:
1.

Apa yang melatar belakangi terjadinya tindakan Teror.

2.

Bagaimanah sejarah aksi Teror yang di lakukan Teroris di Kota
Medan tahun 1970-1981.

3.

Apa akibat dari Aksi Teror yang di lakukan oleh Teroris yang terjadi
di Kota Medan.


E.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menghetahui latar belakang terjadinya tindakan Teror yang di
lakukan oleh Teroris di kota Medan.
2. Untuk menguraikan aksi Teror yang di lakukan oleh Teroris di kota
Medan.
3. Untuk menghetaui perkembangan tindakan Teror yang di lakukan
oleh Teroris di kota Medan.

F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, maka di harapkan penelitian ini
bermanfaat untuk :
1.

Melalui penelitian ini, di harapkan dapat Memberikan manfaat kepada
pembaca akan bahaya tindakan Teror yang di lakukan oleh teroris serta
pemahaman Terorisme yang dapat merugikan orang banyak sehingga dapat
menjaga diri dan keluarga dari aksi teror.

2.

Sebagai bahan perbandingan kepada peneliti lain yang ingin menelitih
masalah-masalah yang sama dengan tempat dan waktu yang berbeda

3.

Melalui penelitian ini di harapkan dapat mempereratkan persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia khususnya di kota Medan agar tidak muda
terpropokasi dengan bahaya tindakan Teror yang di lakukan oleh Teroris
serta pemahaman Terorisme.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN.
Berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan maka dapat di
ambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Teror sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan di perkirakan telah
ada sejak jaman Yunani kuno dan Romawi kuno, dan pada abad
pertengahaan dalam konteks ini terorisme di artikan sebagai
kekerasan atau ancaman yang di lakukan untuk menciptakan rasa
takut dalam masyarakat.
2. Latar belakang teror di kota medan di tahun 1976 disebabkan
karena pada masa itu adanya ketidak puasan dari sekelompok
masyarakat yang merasakan sebuah perlakuan yang tidak adil yang
di lakukan pemerintah Orde baru khususnya di bidang politik.
Misalnya : pemerintah bertindak otoriter, tidak memberikan
kesempatan kepada umat muslim untuk menyalurkan aspirasinya
dan berkembang apa adanya. Seperti pada saat kejatuhan orde lama
dan masuknya orde baru, ada sebuah keinginan dari umat islam di
indonesia untuk menghidupkan kembali partai Majelis Syuroh
Muslimin Indonesia(MASYUMI), tetapi tidak di ijinkan oleh
pemerintah Orde Baru. Akhirnya kami membentuk partai
PARMUSI, dan pada tahun 1974

PARMUSI

mengadakan

muktamar yang perama di malang, dan dari hasil Muktamar
tersebut memutuskan untuk mengangkat Mr. Mohammad Room
sebagai ketua PARMUSI tetapi Pemerintah tidak mengakui dan
malah mengangkat orang yang tidak di pilih oleh para peserta
Muktamar, hal ini kami anggap sebagai sebuah ke dhzoliman yang
di lakukan pemerintah Orde baru. Hal ini yang memicu kami untuk

melakukan sebuah aksi Pengeboman denga tujuan memberikan
shok trapy kepada pemerintah Orde Baru agar pemerintah sadar
akan kekeliruan yang telah di lakuakan sehinggaga kami
melakukan aksi pengeboman.
3. Pelaku dari aksi penyerangan atau peledakan adalah Sudirman
Timsar Zubil. Beliau sendiri lahir di Bukit Tinggi,31-12-1950,
beliau di penjara selama 22 tahun dari tahun 1977-1999, beliau
tinggal di jalan gaharu 26 B.
4. Latar belakang di pilihnya bar Apolo,bioskop Riarg adalah karena
Barr Apolo Itu sarang maksiat sebab di Bar Apolo itu tempat
bertemunya para Pemabuk, Penjudi,dan orang yang hobinya cuman
melakukan kemaksiatan, apabila tempat seperti ini terus di biarkan
akan merusak generasi muda, dan ada anggapan bahwa hal ini di
biarkan oleh pemerintah, bukan hanya di biarkan tetapi terkesan
bahwa pemerintah melindungi tempat ini, kemudian mengapa
Bioskop Riarg juga diledakan, karena bioskop Riang memutar
film-film dan tarian yang berbau dengan porno grafi sehingga
Timsar Zubil dan rekan-rekannya meledakan Bioskop Riarg karena
aktifitas

Bioskop Riarg sangat tidak pantas dan bertetntangan

dengan kebudayaan timur.
5. Sedangkan alasan kami meledakan Gereja Khtolik Kristus Raja
dan gereja Methodis karena kami melihat ada ketidak adilan yang
di

berikan

melaksanakan

pemerintah
agama

dalam
dimana

penyebaran
kami

dan

melihat

kebebasan
penginjilan/

pengkristenisasian di lakukan dengan leluasa dan di biarkan
melanggar ketetuan yang di sepakati antara pemeluk agama dalam
hal penyebaran agama yakni larangan untuk mengajak orang yang
sudah beragama untuk meninggalkan agama yang di anutnya dan
masuk keagama yang di anut pengajaknya.
B. SARAN
Adapun yang menjadi saran dalam penelitian ini yaitu:
1. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa
sebenarnya masalah teror yang di lakukan oleh para teroris itu
dapat di minimalisir dari sistem pendidikan, karena apabila mata
pelajaran Agama dapat di tambah makah dapat di masukan materimateri tentang keberagaman, kerukunan, dan saling menghargai.
2. Maslah teror harus di sikapi secara serius dengan partisipasi dari
semua elemen masyarakat, tentunya dari lingkngan keluarga sebagi
unit terkecil dalam masyarakat
3. Kepada seluru masyarakat indonesia jangan muda terpropokasi
dengan berita-berita yang di sajikan oleh media masa, karena
mediamasa

juga

menentukatan

keharmonisan

hubungan

masyarakat
4. Kepada masyarakat indonesi dan kepada para pemuda indonesia

diharapkan harus lebih selektif dalam menerima informasi, baik
berupa pemahaman agama maupun pemahaman lain yang bersifat
idiologi.

DAFTAR PUSTAKA

Abas,Nasir & Sukabdi, Zora A.Jaukan Aku Dari Terorisme, Jakarta ,Grafindo. 2010
Al-Anshari,Fauzan, Saya Teroris (Sebuah “Pleidoi”).Jakarta. Republika.2002
Dijk,C.Van, Darul Islam sebuah pemberontakan, Jakarta. Grafiti.1995
Hakim,LuqmanTeroris di Indonesia.Surakarta,Forum Studi Islam Surakarta FSIS.
2004
Gottschalk,megerti Sejarah, Depok, Univesitas Indonesia. 2006
Simanjuntak,B.A.Konflik Status dan kekuasaan Orang Batak Toba. Yogyakarta:
Jendela. 2002
Samsuddin.Helius. Metodelogi Sejarah. Yogyakarta: Ombak. 2007
Shakuntal,IB.Mengungkap Teror Bom di Medan, Medan.Pusat Data Investigasi
Poltabes Medan dan Sekitarnya. 2004
Subroto,Hendro, Sintong Panjaitan: Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando
Jakarta, kompas. 2009
Suhrahman,M.Anwar & Kusmagi, Marye Agung 69 Konsfirasi Dunia Varsi
Wikileaks Jakarta,Raih Asa Sukses.2011
Sztompka.piort, Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta, Prenada.2010