PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.
1
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA MELALUI
PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
PAINGIN
NIM: 081188710052
SEKOLAH PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
1
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA MELALUI
PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
PAINGIN
NIM: 081188710052
SEKOLAH PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAJIAMAN MATEMATIK DAN
KEMAMPLTAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA MELALTII
PENDEKATAII PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TESIS
Disusun dan diajukan oleh
PAINGIN
NIM: 081188710052
Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal S Jsnuari 2013 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Prcgram Studi Pendidikan Matematika
Medan. 8 Januari 2013
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing
I,
Prof. Dr. Sahv7-r. M.Si. MM
NIP. 19600426 198s03 I 003
l\[IP. 19610205 198803 1 003
-:"'$
a4
Ketua Program Studi
Pendid ikan -lVlatematika
euJ
70121 198903
o
I
Medan
22
'rKr#*.*'u
00r
t?
41
Pascasarjana
s-4
2
Lember Persetujuan Pembimbing
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK DAN
KEMAMPUAI{ BERPIKIR. KRITIS SISWA SMA MELALUI
PENDEKATAN PEIVIBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TESIS
OIeh:
PAINGIN
NIM: 081188710052
Medan,8 Januari 2013
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing
I,
NIP. 19610205 198803
I
003
Mengetahui:
Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika
&
4
Edi Svahputra, M.Pd
19570121 198903
I 00r
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PEI\DIDIKAN
No
l.
Tanda Tangan
Nama
Prof, Dr.$ahat Saraeih" M.Pd
NrP. 19610205198803 1 003
Prof, Dr. Sah,var" M,Si. MM
t|IP.
19600426 198503 1 003
Prof. I)ian Armanto. M.Pd. MA. M.Sc. Ph.D
NrP. 19631110 198803 1 001
Dr. Ilasratuddin. M.Pd
lTrP. 19631231199103
I
030
D{. Lisyanto-.M.Pd
NrP. 19660706 199303 I 002
tr
Pernyataan Tidak Melakukan Plaeiat dan Memalsqkan Data
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama
PAINGIN
NIM
081 188710052
Angkatan
XV (Lima belas)
Prodi
Pendidikan Matematika
Judul
Tesis "Meningkatkan Kemampuan Pemahaman
Matematik dan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pendekatan
Pembelaiaran Berbasis Masalah
"
dengan ini menyatakan bahwa:
1. Benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan
dikerjakan oleh
orang lain;
2. Saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan tesis saya;
3. Saya tidak ada merubah atau memalsukan data penelitian saya.
Jika ternyata di kemudian hari diketahui saya telah melakukan salah satu hal
diatas, maka saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pelepasan gelar
saya.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.
Diketahui oleh
Assisten Direktur I,
(Syarifuddino M.Sc., Ph.D.)
NIP. 19591 122198601 1001
Medan, 8 Desember 2012
Saya yang membuat pernyataan,
( Paingin )
ABSTRAK
Paingin (2013). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematik dan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan
pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis pada kelas siswa yang mengikuti
pembelajaran berbasis masalah dan pada kelas siswa yang mengikuti pembelajaran
konvesional. Selain itu untuk mengetahui pola dan variasi jawaban siswa terhadap
kemampuan pemahaman matematik dan berpikir kritis pada kedua pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gebang. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X dengan sampel 2 kelas yang dipilih secara acak dengan
menggunakan simple random sampling. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian ini merupakan studi semi eksperimen dengan desain berbentuk randomized pre
test-post test control group design yang menggunakan dua macam instrumen tes.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri dari tes
kemampuan pemahaman matematik dan tes berpikir kritis siswa pada pokok bahasan
sistem persamaan linear. Pengolahan data untuk melihat terdapatnya perbedaan
peningkatan kemampuan pemahaman matematik dan peningkatan kemampuan berpikir
kritis siswa antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan berbasis
masalah dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan konvensional
digunakan uji gain ternormalisasi, uji statistik berupa uji-t setelah pengujian persyaratan
terpenuhi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan
pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan
pendekatan PBM dibanding dengan siswa dengan pendekatan konvensional. Selain itu,
siswa yang diajar dengan pendekatan PBM memiliki variasi jawaban yang lebih variatif
dibanding siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional pada tes kemampuan
pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis. Dengan mencermati hasil
penelitian tersebut, peneliti menyarankan kepada guru SMA untuk menggunakan
pendekatan pembelajaran berbasis masalah sebagai salah satu alternatif dalam
meningkatkan kemampuan pemahaman matematik dan berpikir kritis siswa.
Kata kunci : Pembelajaran Berbasis Masalah, Pemahaman Matematik, Kemampuan
berpikir kritis
i
ABSTRACT
Paingin (2013). Improved Ability of Understanding Mathematics and Critical Thinking
Skills of High School Students Through Problem Based Learning Approach
This research aimed to know the differences ability of understanding mathematics and
critical thinking in the class of students that follow problem based learning and in the
class of students that follow conventional learning. Moreover, to know patterns and
variations answers of students to mathematical comprehension and critical thinking at
both of learning approach.This research was conducted in SMA Negeri 1 Gebang.
Population of this research is all of students of X grade with 2 classes which was selected
randomly by simple random sampling.This research is kuantitatif research. This research
is semi experimental study designed with randomized pre test-post test control group
design which use two types of instrument of test.
The instruments was used to collect data in this study consisted of testing the ability of
understanding mathematics and students’ critical thinking test on the subject of system of
linear equations. Processing the data to see the presence of differences improved ability
of understanding mathematics students' critical thinking skills among students who
received problem-based learning approach and the students who received the
conventional approach is normalized gain test, statistical tests such as t-test after testing
requirements are met.
This research shows that there are difference improved ability of understanding
mathematics and students’ critical thinking skills who are taught by PBM approach and
conventional approach. Moreover, patterns and variations answers of students who are
taught by PBM approach are more varied than students taught with conventional
approach at the test of understanding mathematics and students’ critical thinking. By
looking at the results, the researchers suggested that high school teachers using problembased learning approach as an alternative to improve their understanding of mathematics
and critical thinking of students.
Keywords: Problem Based Learning, Understanding Mathematics, Critical Thinking
Skills
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmad dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis ini dengan baik. Sholawat beriringkan salam penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW, serta seluruh keluarga dan sahabat-sahabatnya
Tesis ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematik dan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pendekatan Pembelajaran
Berbasis Masalah”. Penelitian ini merupakan tugas akhir untuk memenuhi
persyaratan dalam memperoleh gelar magister pendidikan di Universitas Negeri
Medan. Dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, penulis telah banyak menerima
bimbingan, arahan dan motivasi dari para Dosen dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis dengan kerendahan hati
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd selaku Dosen pembimbing I
yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan
memberi arahan dalam penulisan tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Sahyar, MM, MSi selaku Dosen pembimbing II yang
telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi
motivasi dalam penulisan tesis ini.
3. Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd, MA, M.Sc, Ph.D, Bapak Dr.
Hasratuddin, M.Pd. dan Bapak Dr. Lisyanto, M.Pd selaku Narasumber
sekaligus Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan dalam
penyelesaian tesis ini.
4. Bapak Prof. Dr. H.Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
5. Bapak Prof. Dr. H. Adul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Dr. Edi Syahputra, M.Pd selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika, Bapak
Dr. Hasratuddin, M.Pd selaku
Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika , Bapak/Ibu Dosen
dan Pegawai Program Studi Pendidikan matematika Program
iii
Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberi bantuan
dan dorongan sehingga selesai tesis ini.
7. Ibunda Mursih yang telah memberi dorongan dan do’a dalam
penyelesaian studi ananda.
8. Istri tercinta Suyanti, S.Pd yang telah banyak memberi dukungan,
motivasi dan rela berkorban demi kelancaran studi penulis sehingga
selesai tesis ini.
9. Anak-anakku tersayang Yusni Puspa Sari, S.St, Diana Sartika, Kurnia
Putri yang penuh pengertian dan memberi semangat dalam
penyelesaian tesis ini.
10. Zainul Arif yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tesis
ini.
11. Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan Angkatan XV yang telah banyak memberi semangat dalam
penyelesaian tesis ini.
Akhirnya kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian
tesis ini , kiranya Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan oleh
berbagai pihak kepada penulis. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Januari 2013
Penulis
Paingin
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................
i
KATA PENGANTAR...............................................................................
iii
DAFTAR ISI.............................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................
1
A.
Latar Belakang ................................................................
1
B.
Identifikasi Masalah ........................................................
7
C.
Rumusan Masalah ...........................................................
8
D.
Tujuan Penelitian ............................................................
9
E.
Manfaat Penelitian........................................................... 10
F.
Definisi Operasional........................................................ 11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA............................................................... 12
A.
Kemampuan Pemahaman Matematik............................... 12
B.
Kemampuan Berpikir Kritis............................................. 17
C.
Belajar Berbasis Masalah ................................................ 26
D.
Pembelajaran Berbasisi Masalah...................................... 29
a. Ciri-ciri Pembelajaran berbasis masalah ..................... 29
b. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah ...................... 33
c. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah .... 34
d. Bahan Ajar Sistem Persamaan Linear dan Sistem
Persamaan Tidak Linear ............................................. 40
E.
Teori Belajar yang Melandasi Teori Pembelajaran Berbasis
Masalah........................................................................... 54
F.
Pembelajaran Konvensional ............................................ 57
G.
Perbedaan Pedagogik Pembelajaran Berbasis Masalah dan
Konvensional .................................................................. 59
H.
Hasil Penelitian yang Relevan ......................................... 61
I.
Kerangka Konseptual ...................................................... 64
J.
Hipotesis ......................................................................... 69
v
Halaman
BAB III
METODOLOGI ..................................................................... 71
A.
Jenis Penelitian................................................................ 71
B.
Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………….. 71
C.
Populasi dan Sampel ....................................................... 72
D.
Desain Penelitian............................................................. 73
E.
Variabel Penelitian .......................................................... 74
F.
Instrumen Penelitian........................................................ 75
1.
Tes Kemampuan Pemahaman Matematik ................ 75
2. Tes Kemampuan Berpikir Kritis ............................... 75
3. Lembar Pengamatan ................................................. 77
BAB IV
G.
Uji Coba Instrumen ......................................................... 78
H.
Analisis Data................................................................... 86
I.
Prosedur Penelitian.......................................................... 87
1.
Tahap Persiapan ...................................................... 87
2.
Tahap Pelaksanaan .................................................. 88
3.
Tahap Analisis Data ................................................. 90
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ...................... 95
A.
Hasil Penelitian ............................................................... 95
1.
Hasil Uji Coba Perangkat Pembelajaran dan
Instrumen Penelitian ................................................. 95
a. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ............... 95
b. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ................... 96
2.
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Matematik ........ 101
3.
Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematik ... 103
4.
Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa............ 109
5.
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ....... 110
6.
Variasi Jawaban Siswa ............................................ 115
a.
Variasi Jawaban Siswa Untuk Kemampuan
Pemahaman Matematik ................................ 115
vi
Halaman
b. Variasi Jawaban Siswa Untuk Kemampuan
Berpikir Kritis .............................................. 123
B.
BAB V
Pembahasan Hasil Penelitian ........................................... 130
1.
Kemampuan Pemahaman Matematik ......................... 133
2.
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.............................. 135
3.
Variasi Jawaban Siswa .............................................. 136
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 139
A.
Kesimpulan ..................................................................... 139
B.
Saran ............................................................................... 140
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 143
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Sintaksis untuk PBM……………………………...………
35
Tabel 2.2
KND……………………………...……………………….
37
Tabel 2.3
Perbedaan Pembelajaran PBL dan Pembelajaran
Konvensional........................................................................
Tabel 3.1
Tabel Weiner tentang Keterkaitan antara Variabel Bebas
dan Terikat...........................................................................
Tabel 3.2
60
74
Keterkaitan Permasalahan, Hipotesis, dan Jenis Uji Statistik
yang Digunakan.....................................................................
87
Tabel 4.1
Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran.................................
95
Tabel 4.2
Hasil Validasi Tes Uji Coba Kemampuan Pemahaman
Matematik..............................................................................
Tabel 4.3
Hasil Validasi Tes Uji Coba Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa......................................................................................
Tabel 4.4
Rangkuman
Tabel 4.10
100
Rangkuman Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Kemampuan Pemahaman Matematik....................................
Tabel 4.9
99
Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ......................................
Tabel 4.8
98
Rangkuman Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal
Kemampuan Pemahaman Matematik………………………
Tabel 4.7
97
Hasil Reliabilitas Soal Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa......................................................................................
Tabel 4.6
97
Hasil Reliabilitas Soal Kemampuan Pemahaman Matematik
.............................................................................
Tabel 4.5
96
100
Rangkuman Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa .......................................
101
Rekapitulasi Kemampuan Pemahaman Matematik………...
102
xi
Tabel 4.11
Skor Terendah, Skor Tertinggi, Rata-Rata, dan Deviasi
Standar
Peningkatan
Kemampuan
Pemahaman
Matematik……………………………………….................
Tabel 4.12
104
Gain Ternormalisasi Tes Kemampuan Pemahaman
Matematik Kelas Eksperimen dan
Kontrol...................................................................................
Tabel 4.13
105
Hasil Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Tes Kemampuan
Pemahaman Matematik Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol...................................................................................
Tabel 4.14
106
Hasil Uji Homogenitas Gain Ternormalisasi Kemampuan
Pemahaman Matematik Kelas Eksperimen dan
Kontrol...................................................................................
Tabel 4.15
107
Uji Perbedaan rerata gain Ternormalisasi Kemampuan
Berpikir KritisKelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen............................................................................
Tabel 4.16
Rekapitulasi Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa.....................................................................................
Tabel 4.17
108
109
Skor Terendah, Skor Tertinggi, Rata-Rata, dan Deviasi
Standar Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa......................................................................................
Tabel 4.18
Gain Ternormalisasi Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kelas Eksperimen dan Kontrol.……………..............
Tabel 4.19
111
112
Hasil Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Tes Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Kelas Eksperimen
dan Kelas kontrol………………………...…………………
Tabel 4.20
113
Hasil Uji Homogenitas Gain Ternormalisasi Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen.............................................................................
Tabel 4.21
114
Uji Perbedaan Rerata Gain Ternormalisasi Tes
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen.............................................................................
xii
114
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1
Rekapitulasi Kemampuan Pemahaman Matematik pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol…………………….
Gambar 4.2
Skor Gain Pemahaman Matematik Pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol …………… …………….
Gambar 4.3
126
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 4 Kemampuan Berpikir
Kritis...................................................................
Gambar 4.14
125
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 3 Kemampuan Berpikir
Kritis…………………………………………………........
Gambar 4.13
124
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 2 Kemampuan Berpikir
Kritis…………………………………………………........
Gambar 4.12
122
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 1 Kemampuan Berpikir
Kritis……………………………………………………...
Gambar 4.11
121
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 5 Kemampuan
Pemahaman Matematik………………………………
Gambar 4.10
120
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 4 Kemampuan
Pemahaman Matematik …………………………………
Gambar 4.9
118
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 3 Kemampuan
Pemahaman Matematik…………………………………
Gambar 4.8
117
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 2 Kemampuan
Pemahaman Matemati…………………………………...
Gambar 4.7
112
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 1 Kemampuan
Pemahaman Matematik…………………………………...
Gambar 4.6
110
Skor Gain Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol…………………………...
Gambar 4.5
105
Rekapitulasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol…………………….
Gambar 4.4
103
127
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 5 Kemampuan Berpikir
Kritis ...................................................................................
xiii
129
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A .......................................................................................... 147
1.Kisi-Kisi Kemampuan Pemahaman Matematik......................... 148
2.Kisi-Kisi Kemampuan Berpikir Kritis....................................... 150
3.Tes Pemahaman Matematik...................................................... 152
4.Tes Berpikir Kritis.................................................................... 154
5.Kunci Jawaban Tes Kemampuan Pemahaman Matematik......... 156
6.Kunci Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kritis....................... 162
LAMPIRAN B .......................................................................................... 167
1.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.......................................... 168
2.Lembar Aktivitas Siswa............................................................ 212
LAMPIRAN C .......................................................................................... 230
1.Hasil Validasi Rencana Pembelajaran....................................... 231
2.Hasil Validasi LAS................................................................... 232
3.Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Pemahaman Matematik ......... 250
4.Hasil Uji CobaTes Kemampuan Berpikir Kritis ........................ 252
LAMPIRAN D .......................................................................................... 271
1.Data Hasil Pretes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Eksperimen) .................................................................. 273
2.Data Hasil Pretes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Kontrol)......................................................................... 275
3.Data Hasil Pretes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Eksperimen) .................................................................. 277
4.Data Hasil Pretes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Kontrol)......................................................................... 279
5.Data Hasil Postes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Eksperimen) .................................................................. 281
6.Data Hasil Postes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Kontrol)......................................................................... 283
viii
Halaman
7.Data Hasil Postes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Eksperimen) .................................................................. 285
8.Data Hasil Postes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Kontrol)......................................................................... 287
9.Uji Normalitas Pretes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Eksperimen) .................................................................. 289
10.Uji Normalitas Pretes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Kontrol)......................................................................... 291
11.Uji Homogenitas Pretes Kemampuan Pemahaman Matematik.. 293
12.Uji Normalitas Pretes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Eksperimen) .................................................................. 295
13.Uji Normalitas Pretes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Kontrol)......................................................................... 297
14.Uji Homogenitas Pretes Kemampuan Berpikir Kritis . ............. 299
15.Uji Normalitas Postes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Eksperimen) .................................................................. 301
16.Uji Normalitas Postes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Kontrol)......................................................................... 303
17.Uji Normalitas Postes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Eksperimen) .................................................................. 305
18.Uji Normalitas Postes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Kontrol)......................................................................... 307
19.Uji Homogenitas Postes Kemampuan Pemahaman Matematik.. 309
20.Uji Homogenitas Postes Kemampuan Berpikir Kritis .............. 311
21.Data Hasil Perhitungan Skor Gain Ternormalisasi Tes
Pemahaman Matematik Kelas Eksperimen (Bentuk Uraian) ..... 313
22.Data Hasil Perhitungan Skor Gain Ternormalisasi Tes
Pemahaman Matematik Kelas Kontrol (Bentuk Uraian)............ 315
ix
Halaman
23.Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Kemampuan
Pemahaman Matematik (Kelas Eksperimen)............................. 317
24.Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman
Matematik (Kelas Kontrol) ....................................................... 319
25.Uji Homogenitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman
Matematik ............................................................................... 321
26.Uji Perbedaan Rerata Gain Ternormalisasi Kemampuan
Pemahaman Matematik ............................................................ 323
27.Data Hasil Perhitungan Skor Gain Ternormalisasi Tes
Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen
(Bentuk Uraian)........................................................................ 325
28.Data Hasil Perhitungan Skor Gain Ternormalisasi Tes
Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Kontrol (Bentuk Uraian) ..... 327
29.Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Kemampuan
Berpikir Kritis(Kelas Eksperimen)............................................ 329
30.Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Kemampuan
Berpikir Kritis (Kelas Kontrol) ................................................. 331
31.Uji Homogenitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Berpikir
Kritis ....................................................................................... 333
32.Uji Perbedaan Rerata Gain Ternormalisasi Kemampuan
Berpikir Kritis .......................................................................... 335
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang
dewasa ini, kita perlu melakukan upaya peningkatan mutu pendidikan baik itu
prestasi belajar siswa maupun kemampuan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Keberhasilan proses belajar matematika tidak terlepas dari
persiapan siswa dan persiapan guru. Siswa yang siap untuk belajar matematika
akan merasa senang dan dengan penuh perhatian mengikuti pelajaran tersebut,
oleh karena itu guru harus berupaya memelihara dan mengembangkan minat dan
kesiapan belajar siswa.
Adapun tujuan pembelajaran matematika disekolah terungkap dalam Standar Isi
(2006: 388) bahwa :
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
2
Melihat tujuan pembelajaran matematika di atas jelaslah bahwa siswa
dituntut memiliki suatu kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan
berpikir. Kemampuan berpikir sering diasosiasikan dengan aktifitas mental dalam
memperoleh pengetahuan dan memecahkan masalah. Kemampuan berpikir siswa
berhubungan erat dengan kegiatan belajarnya. Pada saat belajar, siswa
menggunakan kemampuan berpikirnya untuk memahami pengetahuan dan
memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu salah satu tugas guru adalah
untuk mendorong siswa agar dapat belajar matematika dengan baik. Sementara
kemampuan berpikir siswa sangat bergantung pada kualitas dan kuantitas hasil
belajar yang diperoleh.
Disamping itu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) (2006: 81) mata
pelajaran Matematika, kompetensi yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar
matematika di SMA adalah siswa memiliki kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis
dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama.
Tuntutan dari Standar Kompetensi Matematika tersebut adalah siswa memahami
pengertian-pengertian dalam matematika dan memiliki keterampilan untuk dapat
memecahkan persoalan baik dalam matematika maupun mata pelajaran lain, serta
dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman siswa dalam mempelajari matematika
tidak terpisah-pisah, antara suatu konsep dengan konsep lain yang saling terkait,
pemahaman siswa pada topik tertentu akan menuntut pemahaman siswa dalam
topik sebelumnya. Selanjutnya siswa dapat melakukan analisis dan menarik
kesimpulan dari apa yang telah dipelajari. Untuk dapat memahami matematika
siswa harus memahami dua hal pokok tentang matematika. Pertama, siswa harus
dapat memahami konsep, prinsip, hukum, aturan dan menarik kesimpulan yang
3
diperoleh dengan cara mengkontruksi pengetahuannya sendiri. Kedua siswa harus
dapat memahami cara memperoleh semua itu dengan bimbingan guru.
Berdasarkan hal tersebut maka pemahaman matematik dan berpikir kritis
merupakan kemampuan yang sangat penting dalam belajar matematika. Sehingga
kemampuan pemahaman
dan berpikir kritis perlu dimiliki setiap siswa dan
ditingkatkan.
Pembelajaran matematika yang dilakukan di sekolah selama ini terutama
di SMA
kurang memberi motivasi kepada siswa dalam pembentukan
pengetahuan matematika mereka. Siswa lebih banyak bergantung pada guru
sehingga sikap ketergantungan inilah yang kemudian menjadi karakteristik siswa
yang secara tidak sadar telah guru biarkan tumbuh dan berkembang melalui gaya
pembelajaran tersebut. Padahal yang diinginkan adalah manusia Indonesia yang
mandiri, mampu untuk memunculkan gagasan dan ide yang kreatif serta mampu
menghadapi tantangan atau permasalahan yang sedang dihadapi.
Belajar matematika selama ini masih kurang diminati oleh para siswa
bahkan belajar matematika seakan menakutkan bagi siswa. Hal ini terjadi karena
pembelajaran matematika selama ini hanya cenderung berupa kegiatan
menghitung angka-angka yang seolah-olah tidak ada makna dan kaitannya dengan
peningkatan kemampuan berpikir untuk memecahkan berbagai persoalan
(M. Sholikhan, 2009).
Hal ini tentu akan menghasilkan prestasi siswa yang
rendah sehingga tidak mampu berkompetisi dalam bidang keilmuan maupun
dalam menghasilkan gagasan-gagasan baru. Rendahnya kemampuan pemahaman
dan berpikir kritis siswa dapat kita lihat dari rendahnya hasil ulangan, nilai raport
dan SKHUN.
4
Rendahnya mutu pembelajaran dapat diartikan kurang efektifitasnya
proses pembelajaran. Pada prakteknya penerapan proses belajar mengajar kurang
mendorong pencapaian kemampuan berpikir kritis. Dua faktor penyebab berpikir
kritis tidak berkembang selama pendidikan adalah kurikulum yang umumnya
dirancang dengan target materi yang luas sehingga guru lebih terfokus pada
penyelesaian materi dan kurangnya pemahaman guru tentang metode pengajaran
yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis (Anderson et al., 1997;
Bloomer,1998; Kember, 1997;Citin Pithers RT,Soden R,2000 dalam Sudaryanto )
Saat sekarang ini sistem pembelajaran harus sesuai dengan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Jadi pendidikan tidak hanya ditekankan pada aspek
kognitif saja tetapi juga afektif dan psikomotorik.
Keberhasilan pembelajaran dalam arti tercapainya standar kompetensi,
sangat bergantung pada kemampuan guru mengelola pembelajaran yang dapat
menciptakan situasi yang memungkinkan siswa belajar sehingga merupakan titik
awal berhasilnya pembelajaran. Banyak teori dan hasil penelitian para ahli
pendidikan yang menunjukkan bahwa pembelajaran akan berhasil bila siswa
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Sesuai dengan hal tersebut
perlunya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan
pemahaman dan berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan pembelajaran yang
berpusat pada siswa .
Metode pembelajaran yang kurang efektif dan efisien menyebabkan tidak
seimbangnya
kemampuan
kognitif,
afektif
dan
psikomotorik,
misalnya
pembelajaran yang monoton dari waktu ke waktu, guru yang bersifat otoriter dan
kurang bersahabat dengan siswa, sehingga siswa merasa bosan dan kurang minat
5
belajar. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru sebagai tenaga pengajar dan
pendidik harus selalu memberikan kesempatan belajar kepada siswa dengan
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Juga mengupayakan
siswa untuk memiliki hubungan yang erat dengan guru, dengan teman-temanya
dan juga lingkungan sekitarnya.
Salah
satu
masalah
yang
menonjol
adalah
rendahnya
kualitas
pembelajaran matematika dan hasil belajar matematika siswa. Rendahnya mutu
pendidikan matematika di Indonesia secara kwalitatif dapat kita lihat dari hasil
survei Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS). Pada
survey TIMSS tahun 2007
yang diikuti 48 negara ,siswa siswa Indonesia
menempati urutan 41 (Yanti Herlanti, 2009).
Masalah rendahnya mutu pendidikan matematika diantaranya adalah
rendahnya kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis.
Hal ini sesuai dengan temuan peneliti pada ulangan harian yang dilakukan di
SMA Negeri 1 Gebang pada tanggal 7 Desember 2009, dimana dari hasil ulangan
harian siswa kelas X1 yang terdiri dari 31 siswa dalam mengerjakan soal yang
menuntut kemampuan pemahaman siswa yaitu soal ”Lusi membayar Rp.
22.000,00 untuk membeli 3 potong kue brownies dan sepotong kue bolu. Pada
toko yang sama Rini membayar Rp. 24.000,00 membeli 2 potong kue brownies
dan 3 potong kue bolu”.
a. Buatlah model matematika dari masalah di atas.
b. Metode apa yang ada gunakan untuk menyelesaikan masalah di atas.
c. Jika Rina membeli kue 1 potong kue brownies dan 1 potong kue bolu pada
toko yang sama, berapakah yang harus dibayarnya.
6
Dari analisis hasil jawaban siswa diperoleh 41,67% menjawab benar, 58,33%
menjawab salah, dan dari jawaban yang salah siswa menjawab:
a + b = 22.000
x3
= 68.000
a + b = 24.000
x2
= 42.000
12.000
Jadi 1 kue brownies dan 1 kue bolu harus dibayar adalah 12.000
Hal ini menunjukkan rendahnya pemahaman matematik.
Sedangkan pada soal yang menuntut kemampuan berpikir kritis siswa dalam
bentuk soal Budi membeli 2 koper dan 5 tas seharga Rp. 600.000,00. Pada toko
yang sama Andi membeli 3 koper dan 2 tas yang sama dengan harga 570.000,00.
Jika pada toko yang sama Ali membeli 1 koper dan 2 tas benarkah Ali harus
membayar Rp. 270.000,00. Dari analisis hasil jawaban siswa diperoleh 36.1%
menjawab benar, 63,9% menjawab salah, dan dari jawaban yang salah siswa
memberi jawaban : Tidak, karena Ali harus membayar Rp. 230.000,-bukan Rp.
270.000,- karena harga 5 tas = Rp. 600.000,- sedangkan harga 2 tas = Rp.
570.000,- jadi Rp. 600.000
Rp. 570.000
30.000
Harga 5 tas – 2 tas = 3 tas . Rp. 600.000 : 3 = Rp. 200.000,Dari jawaban siswa tersebut menunjukkan bahwa rendahnya kemampuan siswa
untuk menguji kebenaran jawaban. Hal ini menunjukkan rendahnya kemampuan
berpikir kritis siswa.
Salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan matematika dan
khususnya rendahnya kemampuan pemahaman dan berpikir kritis adalah
pembelajaran konvensional yang berorientasi pada guru dan soal soal biasa yang
cenderung hanya membutuhkan kemampuan hafalan siswa.Banyak kritik pada
dunia pendidikan kita bahwa apa yang diajarkan di kelas-kelas sama sekali jauh
dari apa yang terjadi di dunia praktek, Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
atau Problem Based Learning (PBL) yang mencoba menutupi kesenjangan ini .
7
Dengan kemampuan pendidik membangun masalah yang sarat dengan konteks
praktik, pembelajaran bisa “merasakan” lebih baik konteks dilapangan (M.Taufiq
Amin, 2009: 28). Dengan proses yang mendorong siswa untuk mempertanyakan,
kritis, reflektif, maka manfaat ini bisa berpeluang terjadi. Siswa dianjurkan untuk
tidak
terburu-buru
menyimpulkan,
mencoba
menyimpulkan,
mencoba
menemukan landasan atas argumennya, dan fakta-fakta yang mendukung alasan.
Pembelajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsang berpikir
tingkat tinggi dengan situasi berorientasi pada masalah termasuk di dalamnya
belajar bagaimana belajar. Peran guru dalam pembelajaran berbasis masalah
adalah
menyajikan
masalah,
mengajukan
pertanyaan
dan
memfasilitasi
penyelidikan dan dialog. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) tidak mungkin
terjadi kecuali jika guru menciptakan lingkungan kelas tempat pertukaran ide-ide
yang terbuka dan jujur dapat terjadi (Richard I. Arends, 2008: 41). Secara garis
besar pembelajaran berbasis masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi
masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada
mereka melakukan penyelidikan secara inquiri.
Pembelajaran berbasis masalah memungkinkan kemampuan pemahaman
matematik dan berpikir kritis siswa SMA
dapat ditingkatkan. Maka melalui
penelitian ini akan diungkap kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan
berpikir kritis siswa SMA melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah.
B. Identifikasi Masalah
Salah satu masalah utama dalam pendidikan matematika di Indonesia
adalah rendahnya mutu pendidikan matematika. Sesuai dengan latar belakang di
8
atas maka dapat diidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya mutu
matematika yaitu :
1. Kurangnya kemampuan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran
matematika.
2. Kurang dikembangkannya kemampuan berpikir kritis siswa dalam belajar
matematika.
3. Anggapan umum yang menyatakan matematika merupakan mata pelajaran
yang sulit.
4. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru dan siswa pasif.
5. Guru mengajar dengan pendekatan konvensional dan kurang berkaitan
dengan kehidupan nyata.
6. Penerapan pendekatan pembelajaran berbasis masalah yang masih kurang
digunakan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka masalah utama dalam
penelitian ini adalah : Bagaimana peningkatan kemampuan pemahaman
matematik dan kemampuan berpikir kritis siswa SMA melalui pendekatan
pembelajaran berbasis masalah.
Rumusan masalah di atas dapat dijabarkan menjadi pertanyaan sebagai
berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman
matematik
siswa
yang
proses
pembelajarannya
menggunakan
9
pendekatan berbasis masalah dibanding dengan siswa yang proses
pembelajarannya dengan pendekatan konvensional.
2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis
matematika siswa yang proses pembelajarannya menggunakan
pendekatan berbasis masalah
dibanding dengan siswa yang
pembelajarannya dengan pendekatan konvensional.
3. Bagaimana variasi jawaban siswa terhadap kemampuan pemahaman
dan berpikir kritis siswa yang proses pembelajarannya menggunakan
pendekatan berbasis masalah .
D. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang
objektif mengenai kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan berpikir
kritis siswa SMA melalui pembelajaran PBM.
Secara khusus tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan
pemahaman matematik siswa yang proses pembelajarannya menggunakan
pendekatan berbasis masalah dibanding dengan siswa yang proses
pembelajarannya dengan pendekatan konvensional.
2.
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan
berpikir
kritis
matematika
siswa
yang
proses
pembelajarannya
menggunakan pendekatan berbasis masalah dibanding dengan siswa yang
pembelajarannya dengan pendekatan konvensional.
3. Untuk
mengetahui
variasi
jawaban
siswa
terhadap
kemampuan
pemahaman matematik dan berpikir kritis pada kedua pembelajaran.
10
E. Manfaat Penelitian
Secara umum penelitian mengenai matematika yaitu mengenai prestasi
belajar siswa, kemampuan siswa dan guru maupun aspek-aspek yang berkaitan
dengan pembelajaran sangat penting, karena kemampuan berpikir logis analitis,
sistematis, kritis, kreatif, dan kemampuan pemecahan masalah serta kemampuan
bekerja sama sangat diperlukan baik dalam matematika itu sendiri, mata pelajaran
lain, dan dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan informasi tentang alternatif
pendekatan pembelajaran matematika sebagai usaha-usaha perbaikan mutu
pembelajaran matematika. Bagi siswa penerapan pembelajaran berbasis masalah
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan berpikir kritis. Bagi
guru permodelan ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan tentang
pendekatan pembelajaran matematika yang diterapkan di dalam kelas.
Manfaat praktis penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru agar dapat menerapkan pendekatan
pembelajaran
berbasis
masalah
untuk
meningkatkan
kemampuan
pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis siswa SMA.
2. Memberikan pemahaman kepada guru tentang pendekatan pembelajaran
berbasis masalah.
3. Memberikan
gambaran
tentang
variasi
jawaban
siswa
terhadap
kemampuan pemahaman matematik dan berpikir kritis siswa SMA pada
pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dan
pembelajaran konvensional.
11
4. Memberikan informasi akademis bagi peneliti yang ingin meneliti lebih
dalam tentang pendekatan pembelajaran berbasis masalah.
F. Definisi Operasional
Berikut ini adalah beberapa istilah yang perlu didefinisikan secara
operasional agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan untuk memberi arah
yang jelas dalam pelaksanaannya. Beberapa istilah yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1. Pembelajaran matematika dengan pendekatan berbasis masalah adalah suatu
bentuk pembelajaran yang dimulai dari guru memperkenalkan pada siswa
tentang situasi masalah, mengorganisir siswa untuk belajar (membantu siswa
dalam mendefenisikan masalah), membimbing investigasi yang dilakukan
siswa terhadap situasi masalah yang disajikan baik secara individu maupun
kelas, membantu siswa dalam mengembangkan dan menyajikan hasil kerja
serta menganalisis dan mengevaluasi proses penyelesaian masalah yang telah
dilakukan siswa.
2. Pemahaman matematik yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada
Bloom (dalam Hasanah, 2004), yang meliputi pemahaman
pengubahan
(translasi), kemampuan pemberian arti (interpretasi), dan kemampuan
memperkirakan (ekstrapolasi).
3. Kemampuan berpikir kritis siswa dalam
penelitian ini mengacu pada
Hassoubah (dalam Manurung, 2010), yang meliputi kemampuan siswa dalam
menguji, menentukan jawaban rasional, dan mengevaluasi aspek-aspek yang
fokus pada masalah.
143
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A.C, (2008) Contextual Teaching and Learning (Menjadikan Kegiatan
Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna). Bandung: MLC.
Achmad, A, Memaha berpikir kritis. http://re-searchengines.com/1007arief3.html
(13 mei 2010).
Amin, M.T, (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning
(Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pembelajar di Era Pengetahuan).
Jakarta: Kencana.
Amir, M. T, (2009), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta
: Kencana Prenada Media Group.
Arends, R.I, (2008). Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar). Celaban:
Pustaka Belaban.
Ayres, F.JR, (2004), Matematika Universitas. Jakarta : Erlangga.
Bachman, E, (2005), Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif, Jakarta :
Prestasi Pustaka.
Budhi, W.S, (1995), Aljabar Linear, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Departemen Pendidikan Nasional, (2006). Kumpulan Permendiknas Tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Panduan KTSP. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Fisher, A, (2009), Berpikir Kritis. Jakarta : Jakarta
Haryono, A.D, “Prinsip Mengajar Matematika” http://aflah.wordpress.com
agustus 2009).
(29
Hasanah , A, (2004). “Mengembangkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran
Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran
Berbasis Masalah yang Menekankan pada Representasi Matematika”.
Bandung : PPs UPI Bandung.
Herlanti, Y, “Prestasi Sains Indonesia di TIMSS” http://yherlanti.wordpress.com
(29 Agustus 2009).
Hudojo, H. (1998). Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Depdikbud.
144
Ibrahim, M. dan Nur, M. (2000). Pembelajaran Berdasarkan masalah. Surabaya:
UNESA University Press.
Iskandar, (2009). Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru). CipayungCiputat: Gaung Persada Press.
Ismail. (2002) Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction).
Makalah disajikan pada pelatihan TOT pembelajaran kontekstual.
Surabaya: tidak diterbitkan.
Kurniawan, K, http://rudyks3-majalengka.blogspot.com/2009/01/kemampuanpemahaman-dan-pemecahan.html. ( 14 Januari 2009)
Manurung, S L, (2010), Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis dan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan Menggunakan
Software Autograph (PPs UNIMED)
Muhfahroyin, http://muhfahroyin.blogspot.com (13 Mei 2010)
Mulyanto , A . Tuntutan di Era Krisis : Pembiasaan Berpikir Kritis dengan
Pembiasaan Membaca Kritis . http://www.fkip-uninus.org/artikel-fkipuninus-bandung/arsip-artikel/58-tuntutan-di-era-krisis-pembiasaanberpikir-kritis-dengan-pembiasaan-membaca-kritis. ( 28 Oktober 2010 )
Napitupulu, E.E, (2008). Mengembangkan Kemampuan Menalar dan
Memecahkan Masalah melelui Pembelajaran Berbasis Masalah . Medan :
PPs Unimed, Jurnal Pendidikan Matematika Edisi Juni 2008.
Poedjiadi, A. (1999). Pengantar Filsafat Ilmu Bagi Pendidik. Bandung : Yayasan
Cendrwasih.
Poerwadarminta, A. (1999). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Riyanto, Y, (2009). Paradigma Baru Pembelajaran (Sebagai referensi Bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas)
Jakarta : Kencana.
Ruseffendi, (1993). Statistik Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi 1993.
Sanjaya, W, (2008). Strategi Pembelajaran (Berorientasi Standar Proses
Pendidikan). Jakarta : Kencana.
145
Sari, N .F, (2009). Efektivitas Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dan
Teknik Peta Konsep dalam Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 2 Malang Semester Genap Tahun
6
Ajaran 2006-2007 .http://www.pdfchaser.com/Efektivitas-Penerapan-PembelajaranBerbasis-Masalah-dan- Teknik-.html ( 23 Oktober 2010)
Schafersman,S.D, An introduction to critical thingking,
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:BPKXKmbpYSE
J:www.freeinquiry.com/criticalthinking.html+strategies+for+teaching+critical+thinking&cd=5&hl=id&ct
=clnk&gl=id (13 mei 2010).
Sholikhan, M, “Hakikat
(23 Agustus 2009).
Mengajar
Matematika”
http://google.co.id
Sudaryanto,http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:kUGX_tFU
MNIJ:www.fk.undip.ac.id/pengembangan-pendidikan/78-clinicalreasoning-dan-berpikirkritis.html+memahami+berpikir+kritis&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id
tanggal : 13 Mei 2010.
Sugandi , A.I, (2009). Mengembangkan Kemampuan Pemahaman dan
Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui
Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah. Medan : PPs Unimed.
Suhendra (2005). Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Kelas Kecil untuk
Mengembangkan Kemampuan Siswa SMA pada Aspek Problem Solving
Matematik (Studi Eksperimen pada Kelas XI pada SMA Negeri 1
Belinyu). Tesis (tidak diterbitkan).
Suherman A. E. dkk., (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: JICA-UPI.
Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
Suriadi (2006). Pembelajaran dengan Pendekatan Discovery yang Menekankan
Aspek Analogi untuk Meningkatkan Pemahaman Matematika dan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA. (PPs UPI Bandung).
Suria, S, J.S (1998). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Sinar
Harapan.
Suryabrata, S, (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Suryadi, D (2006). Model Bahan ajar dan Kerangka Kerja Pedagogis Matematika
untuk Menumbuhkembankan Kemampuan Berpikir Matematik Tingkat
146
Tinggi. Jurnal Pendidikan Berbagai Pendekatan dalam Pembelajaran No. 4
Tahun XXV 2006.
Suyatno,http://garduguru.blogspot.com/2008/12/metode-pembelajaran-berbasismasalah.htmhttp://garduguru.blogspot.com/2008/12/metodepembelajaranberbasis-masalah.htm tanggal : 23 oktober 2009.
Suyatno, (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidorajo : Masmedia Buana
Pustaka.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. J
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA MELALUI
PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
PAINGIN
NIM: 081188710052
SEKOLAH PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
1
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA MELALUI
PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
PAINGIN
NIM: 081188710052
SEKOLAH PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAJIAMAN MATEMATIK DAN
KEMAMPLTAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA MELALTII
PENDEKATAII PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TESIS
Disusun dan diajukan oleh
PAINGIN
NIM: 081188710052
Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal S Jsnuari 2013 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Prcgram Studi Pendidikan Matematika
Medan. 8 Januari 2013
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing
I,
Prof. Dr. Sahv7-r. M.Si. MM
NIP. 19600426 198s03 I 003
l\[IP. 19610205 198803 1 003
-:"'$
a4
Ketua Program Studi
Pendid ikan -lVlatematika
euJ
70121 198903
o
I
Medan
22
'rKr#*.*'u
00r
t?
41
Pascasarjana
s-4
2
Lember Persetujuan Pembimbing
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK DAN
KEMAMPUAI{ BERPIKIR. KRITIS SISWA SMA MELALUI
PENDEKATAN PEIVIBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TESIS
OIeh:
PAINGIN
NIM: 081188710052
Medan,8 Januari 2013
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing
I,
NIP. 19610205 198803
I
003
Mengetahui:
Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika
&
4
Edi Svahputra, M.Pd
19570121 198903
I 00r
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PEI\DIDIKAN
No
l.
Tanda Tangan
Nama
Prof, Dr.$ahat Saraeih" M.Pd
NrP. 19610205198803 1 003
Prof, Dr. Sah,var" M,Si. MM
t|IP.
19600426 198503 1 003
Prof. I)ian Armanto. M.Pd. MA. M.Sc. Ph.D
NrP. 19631110 198803 1 001
Dr. Ilasratuddin. M.Pd
lTrP. 19631231199103
I
030
D{. Lisyanto-.M.Pd
NrP. 19660706 199303 I 002
tr
Pernyataan Tidak Melakukan Plaeiat dan Memalsqkan Data
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama
PAINGIN
NIM
081 188710052
Angkatan
XV (Lima belas)
Prodi
Pendidikan Matematika
Judul
Tesis "Meningkatkan Kemampuan Pemahaman
Matematik dan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pendekatan
Pembelaiaran Berbasis Masalah
"
dengan ini menyatakan bahwa:
1. Benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan
dikerjakan oleh
orang lain;
2. Saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan tesis saya;
3. Saya tidak ada merubah atau memalsukan data penelitian saya.
Jika ternyata di kemudian hari diketahui saya telah melakukan salah satu hal
diatas, maka saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pelepasan gelar
saya.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.
Diketahui oleh
Assisten Direktur I,
(Syarifuddino M.Sc., Ph.D.)
NIP. 19591 122198601 1001
Medan, 8 Desember 2012
Saya yang membuat pernyataan,
( Paingin )
ABSTRAK
Paingin (2013). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematik dan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan
pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis pada kelas siswa yang mengikuti
pembelajaran berbasis masalah dan pada kelas siswa yang mengikuti pembelajaran
konvesional. Selain itu untuk mengetahui pola dan variasi jawaban siswa terhadap
kemampuan pemahaman matematik dan berpikir kritis pada kedua pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gebang. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X dengan sampel 2 kelas yang dipilih secara acak dengan
menggunakan simple random sampling. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian ini merupakan studi semi eksperimen dengan desain berbentuk randomized pre
test-post test control group design yang menggunakan dua macam instrumen tes.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri dari tes
kemampuan pemahaman matematik dan tes berpikir kritis siswa pada pokok bahasan
sistem persamaan linear. Pengolahan data untuk melihat terdapatnya perbedaan
peningkatan kemampuan pemahaman matematik dan peningkatan kemampuan berpikir
kritis siswa antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan berbasis
masalah dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan konvensional
digunakan uji gain ternormalisasi, uji statistik berupa uji-t setelah pengujian persyaratan
terpenuhi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan
pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan
pendekatan PBM dibanding dengan siswa dengan pendekatan konvensional. Selain itu,
siswa yang diajar dengan pendekatan PBM memiliki variasi jawaban yang lebih variatif
dibanding siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional pada tes kemampuan
pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis. Dengan mencermati hasil
penelitian tersebut, peneliti menyarankan kepada guru SMA untuk menggunakan
pendekatan pembelajaran berbasis masalah sebagai salah satu alternatif dalam
meningkatkan kemampuan pemahaman matematik dan berpikir kritis siswa.
Kata kunci : Pembelajaran Berbasis Masalah, Pemahaman Matematik, Kemampuan
berpikir kritis
i
ABSTRACT
Paingin (2013). Improved Ability of Understanding Mathematics and Critical Thinking
Skills of High School Students Through Problem Based Learning Approach
This research aimed to know the differences ability of understanding mathematics and
critical thinking in the class of students that follow problem based learning and in the
class of students that follow conventional learning. Moreover, to know patterns and
variations answers of students to mathematical comprehension and critical thinking at
both of learning approach.This research was conducted in SMA Negeri 1 Gebang.
Population of this research is all of students of X grade with 2 classes which was selected
randomly by simple random sampling.This research is kuantitatif research. This research
is semi experimental study designed with randomized pre test-post test control group
design which use two types of instrument of test.
The instruments was used to collect data in this study consisted of testing the ability of
understanding mathematics and students’ critical thinking test on the subject of system of
linear equations. Processing the data to see the presence of differences improved ability
of understanding mathematics students' critical thinking skills among students who
received problem-based learning approach and the students who received the
conventional approach is normalized gain test, statistical tests such as t-test after testing
requirements are met.
This research shows that there are difference improved ability of understanding
mathematics and students’ critical thinking skills who are taught by PBM approach and
conventional approach. Moreover, patterns and variations answers of students who are
taught by PBM approach are more varied than students taught with conventional
approach at the test of understanding mathematics and students’ critical thinking. By
looking at the results, the researchers suggested that high school teachers using problembased learning approach as an alternative to improve their understanding of mathematics
and critical thinking of students.
Keywords: Problem Based Learning, Understanding Mathematics, Critical Thinking
Skills
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmad dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis ini dengan baik. Sholawat beriringkan salam penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW, serta seluruh keluarga dan sahabat-sahabatnya
Tesis ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematik dan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pendekatan Pembelajaran
Berbasis Masalah”. Penelitian ini merupakan tugas akhir untuk memenuhi
persyaratan dalam memperoleh gelar magister pendidikan di Universitas Negeri
Medan. Dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, penulis telah banyak menerima
bimbingan, arahan dan motivasi dari para Dosen dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis dengan kerendahan hati
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd selaku Dosen pembimbing I
yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan
memberi arahan dalam penulisan tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Sahyar, MM, MSi selaku Dosen pembimbing II yang
telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi
motivasi dalam penulisan tesis ini.
3. Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd, MA, M.Sc, Ph.D, Bapak Dr.
Hasratuddin, M.Pd. dan Bapak Dr. Lisyanto, M.Pd selaku Narasumber
sekaligus Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan dalam
penyelesaian tesis ini.
4. Bapak Prof. Dr. H.Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
5. Bapak Prof. Dr. H. Adul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Dr. Edi Syahputra, M.Pd selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika, Bapak
Dr. Hasratuddin, M.Pd selaku
Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika , Bapak/Ibu Dosen
dan Pegawai Program Studi Pendidikan matematika Program
iii
Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberi bantuan
dan dorongan sehingga selesai tesis ini.
7. Ibunda Mursih yang telah memberi dorongan dan do’a dalam
penyelesaian studi ananda.
8. Istri tercinta Suyanti, S.Pd yang telah banyak memberi dukungan,
motivasi dan rela berkorban demi kelancaran studi penulis sehingga
selesai tesis ini.
9. Anak-anakku tersayang Yusni Puspa Sari, S.St, Diana Sartika, Kurnia
Putri yang penuh pengertian dan memberi semangat dalam
penyelesaian tesis ini.
10. Zainul Arif yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tesis
ini.
11. Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan Angkatan XV yang telah banyak memberi semangat dalam
penyelesaian tesis ini.
Akhirnya kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian
tesis ini , kiranya Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan oleh
berbagai pihak kepada penulis. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Januari 2013
Penulis
Paingin
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................
i
KATA PENGANTAR...............................................................................
iii
DAFTAR ISI.............................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................
1
A.
Latar Belakang ................................................................
1
B.
Identifikasi Masalah ........................................................
7
C.
Rumusan Masalah ...........................................................
8
D.
Tujuan Penelitian ............................................................
9
E.
Manfaat Penelitian........................................................... 10
F.
Definisi Operasional........................................................ 11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA............................................................... 12
A.
Kemampuan Pemahaman Matematik............................... 12
B.
Kemampuan Berpikir Kritis............................................. 17
C.
Belajar Berbasis Masalah ................................................ 26
D.
Pembelajaran Berbasisi Masalah...................................... 29
a. Ciri-ciri Pembelajaran berbasis masalah ..................... 29
b. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah ...................... 33
c. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah .... 34
d. Bahan Ajar Sistem Persamaan Linear dan Sistem
Persamaan Tidak Linear ............................................. 40
E.
Teori Belajar yang Melandasi Teori Pembelajaran Berbasis
Masalah........................................................................... 54
F.
Pembelajaran Konvensional ............................................ 57
G.
Perbedaan Pedagogik Pembelajaran Berbasis Masalah dan
Konvensional .................................................................. 59
H.
Hasil Penelitian yang Relevan ......................................... 61
I.
Kerangka Konseptual ...................................................... 64
J.
Hipotesis ......................................................................... 69
v
Halaman
BAB III
METODOLOGI ..................................................................... 71
A.
Jenis Penelitian................................................................ 71
B.
Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………….. 71
C.
Populasi dan Sampel ....................................................... 72
D.
Desain Penelitian............................................................. 73
E.
Variabel Penelitian .......................................................... 74
F.
Instrumen Penelitian........................................................ 75
1.
Tes Kemampuan Pemahaman Matematik ................ 75
2. Tes Kemampuan Berpikir Kritis ............................... 75
3. Lembar Pengamatan ................................................. 77
BAB IV
G.
Uji Coba Instrumen ......................................................... 78
H.
Analisis Data................................................................... 86
I.
Prosedur Penelitian.......................................................... 87
1.
Tahap Persiapan ...................................................... 87
2.
Tahap Pelaksanaan .................................................. 88
3.
Tahap Analisis Data ................................................. 90
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ...................... 95
A.
Hasil Penelitian ............................................................... 95
1.
Hasil Uji Coba Perangkat Pembelajaran dan
Instrumen Penelitian ................................................. 95
a. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ............... 95
b. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ................... 96
2.
Deskripsi Kemampuan Pemahaman Matematik ........ 101
3.
Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematik ... 103
4.
Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa............ 109
5.
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ....... 110
6.
Variasi Jawaban Siswa ............................................ 115
a.
Variasi Jawaban Siswa Untuk Kemampuan
Pemahaman Matematik ................................ 115
vi
Halaman
b. Variasi Jawaban Siswa Untuk Kemampuan
Berpikir Kritis .............................................. 123
B.
BAB V
Pembahasan Hasil Penelitian ........................................... 130
1.
Kemampuan Pemahaman Matematik ......................... 133
2.
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.............................. 135
3.
Variasi Jawaban Siswa .............................................. 136
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 139
A.
Kesimpulan ..................................................................... 139
B.
Saran ............................................................................... 140
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 143
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Sintaksis untuk PBM……………………………...………
35
Tabel 2.2
KND……………………………...……………………….
37
Tabel 2.3
Perbedaan Pembelajaran PBL dan Pembelajaran
Konvensional........................................................................
Tabel 3.1
Tabel Weiner tentang Keterkaitan antara Variabel Bebas
dan Terikat...........................................................................
Tabel 3.2
60
74
Keterkaitan Permasalahan, Hipotesis, dan Jenis Uji Statistik
yang Digunakan.....................................................................
87
Tabel 4.1
Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran.................................
95
Tabel 4.2
Hasil Validasi Tes Uji Coba Kemampuan Pemahaman
Matematik..............................................................................
Tabel 4.3
Hasil Validasi Tes Uji Coba Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa......................................................................................
Tabel 4.4
Rangkuman
Tabel 4.10
100
Rangkuman Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Kemampuan Pemahaman Matematik....................................
Tabel 4.9
99
Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ......................................
Tabel 4.8
98
Rangkuman Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal
Kemampuan Pemahaman Matematik………………………
Tabel 4.7
97
Hasil Reliabilitas Soal Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa......................................................................................
Tabel 4.6
97
Hasil Reliabilitas Soal Kemampuan Pemahaman Matematik
.............................................................................
Tabel 4.5
96
100
Rangkuman Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa .......................................
101
Rekapitulasi Kemampuan Pemahaman Matematik………...
102
xi
Tabel 4.11
Skor Terendah, Skor Tertinggi, Rata-Rata, dan Deviasi
Standar
Peningkatan
Kemampuan
Pemahaman
Matematik……………………………………….................
Tabel 4.12
104
Gain Ternormalisasi Tes Kemampuan Pemahaman
Matematik Kelas Eksperimen dan
Kontrol...................................................................................
Tabel 4.13
105
Hasil Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Tes Kemampuan
Pemahaman Matematik Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol...................................................................................
Tabel 4.14
106
Hasil Uji Homogenitas Gain Ternormalisasi Kemampuan
Pemahaman Matematik Kelas Eksperimen dan
Kontrol...................................................................................
Tabel 4.15
107
Uji Perbedaan rerata gain Ternormalisasi Kemampuan
Berpikir KritisKelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen............................................................................
Tabel 4.16
Rekapitulasi Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa.....................................................................................
Tabel 4.17
108
109
Skor Terendah, Skor Tertinggi, Rata-Rata, dan Deviasi
Standar Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa......................................................................................
Tabel 4.18
Gain Ternormalisasi Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kelas Eksperimen dan Kontrol.……………..............
Tabel 4.19
111
112
Hasil Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Tes Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Kelas Eksperimen
dan Kelas kontrol………………………...…………………
Tabel 4.20
113
Hasil Uji Homogenitas Gain Ternormalisasi Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen.............................................................................
Tabel 4.21
114
Uji Perbedaan Rerata Gain Ternormalisasi Tes
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen.............................................................................
xii
114
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1
Rekapitulasi Kemampuan Pemahaman Matematik pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol…………………….
Gambar 4.2
Skor Gain Pemahaman Matematik Pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol …………… …………….
Gambar 4.3
126
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 4 Kemampuan Berpikir
Kritis...................................................................
Gambar 4.14
125
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 3 Kemampuan Berpikir
Kritis…………………………………………………........
Gambar 4.13
124
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 2 Kemampuan Berpikir
Kritis…………………………………………………........
Gambar 4.12
122
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 1 Kemampuan Berpikir
Kritis……………………………………………………...
Gambar 4.11
121
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 5 Kemampuan
Pemahaman Matematik………………………………
Gambar 4.10
120
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 4 Kemampuan
Pemahaman Matematik …………………………………
Gambar 4.9
118
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 3 Kemampuan
Pemahaman Matematik…………………………………
Gambar 4.8
117
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 2 Kemampuan
Pemahaman Matemati…………………………………...
Gambar 4.7
112
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 1 Kemampuan
Pemahaman Matematik…………………………………...
Gambar 4.6
110
Skor Gain Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol…………………………...
Gambar 4.5
105
Rekapitulasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol…………………….
Gambar 4.4
103
127
Pola Jawaban Butir Soal Nomor 5 Kemampuan Berpikir
Kritis ...................................................................................
xiii
129
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A .......................................................................................... 147
1.Kisi-Kisi Kemampuan Pemahaman Matematik......................... 148
2.Kisi-Kisi Kemampuan Berpikir Kritis....................................... 150
3.Tes Pemahaman Matematik...................................................... 152
4.Tes Berpikir Kritis.................................................................... 154
5.Kunci Jawaban Tes Kemampuan Pemahaman Matematik......... 156
6.Kunci Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kritis....................... 162
LAMPIRAN B .......................................................................................... 167
1.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.......................................... 168
2.Lembar Aktivitas Siswa............................................................ 212
LAMPIRAN C .......................................................................................... 230
1.Hasil Validasi Rencana Pembelajaran....................................... 231
2.Hasil Validasi LAS................................................................... 232
3.Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Pemahaman Matematik ......... 250
4.Hasil Uji CobaTes Kemampuan Berpikir Kritis ........................ 252
LAMPIRAN D .......................................................................................... 271
1.Data Hasil Pretes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Eksperimen) .................................................................. 273
2.Data Hasil Pretes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Kontrol)......................................................................... 275
3.Data Hasil Pretes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Eksperimen) .................................................................. 277
4.Data Hasil Pretes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Kontrol)......................................................................... 279
5.Data Hasil Postes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Eksperimen) .................................................................. 281
6.Data Hasil Postes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Kontrol)......................................................................... 283
viii
Halaman
7.Data Hasil Postes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Eksperimen) .................................................................. 285
8.Data Hasil Postes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Kontrol)......................................................................... 287
9.Uji Normalitas Pretes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Eksperimen) .................................................................. 289
10.Uji Normalitas Pretes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Kontrol)......................................................................... 291
11.Uji Homogenitas Pretes Kemampuan Pemahaman Matematik.. 293
12.Uji Normalitas Pretes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Eksperimen) .................................................................. 295
13.Uji Normalitas Pretes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Kontrol)......................................................................... 297
14.Uji Homogenitas Pretes Kemampuan Berpikir Kritis . ............. 299
15.Uji Normalitas Postes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Eksperimen) .................................................................. 301
16.Uji Normalitas Postes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Kontrol)......................................................................... 303
17.Uji Normalitas Postes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Eksperimen) .................................................................. 305
18.Uji Normalitas Postes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Kontrol)......................................................................... 307
19.Uji Homogenitas Postes Kemampuan Pemahaman Matematik.. 309
20.Uji Homogenitas Postes Kemampuan Berpikir Kritis .............. 311
21.Data Hasil Perhitungan Skor Gain Ternormalisasi Tes
Pemahaman Matematik Kelas Eksperimen (Bentuk Uraian) ..... 313
22.Data Hasil Perhitungan Skor Gain Ternormalisasi Tes
Pemahaman Matematik Kelas Kontrol (Bentuk Uraian)............ 315
ix
Halaman
23.Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Kemampuan
Pemahaman Matematik (Kelas Eksperimen)............................. 317
24.Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman
Matematik (Kelas Kontrol) ....................................................... 319
25.Uji Homogenitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman
Matematik ............................................................................... 321
26.Uji Perbedaan Rerata Gain Ternormalisasi Kemampuan
Pemahaman Matematik ............................................................ 323
27.Data Hasil Perhitungan Skor Gain Ternormalisasi Tes
Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen
(Bentuk Uraian)........................................................................ 325
28.Data Hasil Perhitungan Skor Gain Ternormalisasi Tes
Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Kontrol (Bentuk Uraian) ..... 327
29.Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Kemampuan
Berpikir Kritis(Kelas Eksperimen)............................................ 329
30.Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Kemampuan
Berpikir Kritis (Kelas Kontrol) ................................................. 331
31.Uji Homogenitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Berpikir
Kritis ....................................................................................... 333
32.Uji Perbedaan Rerata Gain Ternormalisasi Kemampuan
Berpikir Kritis .......................................................................... 335
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang
dewasa ini, kita perlu melakukan upaya peningkatan mutu pendidikan baik itu
prestasi belajar siswa maupun kemampuan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Keberhasilan proses belajar matematika tidak terlepas dari
persiapan siswa dan persiapan guru. Siswa yang siap untuk belajar matematika
akan merasa senang dan dengan penuh perhatian mengikuti pelajaran tersebut,
oleh karena itu guru harus berupaya memelihara dan mengembangkan minat dan
kesiapan belajar siswa.
Adapun tujuan pembelajaran matematika disekolah terungkap dalam Standar Isi
(2006: 388) bahwa :
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
2
Melihat tujuan pembelajaran matematika di atas jelaslah bahwa siswa
dituntut memiliki suatu kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan
berpikir. Kemampuan berpikir sering diasosiasikan dengan aktifitas mental dalam
memperoleh pengetahuan dan memecahkan masalah. Kemampuan berpikir siswa
berhubungan erat dengan kegiatan belajarnya. Pada saat belajar, siswa
menggunakan kemampuan berpikirnya untuk memahami pengetahuan dan
memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu salah satu tugas guru adalah
untuk mendorong siswa agar dapat belajar matematika dengan baik. Sementara
kemampuan berpikir siswa sangat bergantung pada kualitas dan kuantitas hasil
belajar yang diperoleh.
Disamping itu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) (2006: 81) mata
pelajaran Matematika, kompetensi yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar
matematika di SMA adalah siswa memiliki kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis
dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama.
Tuntutan dari Standar Kompetensi Matematika tersebut adalah siswa memahami
pengertian-pengertian dalam matematika dan memiliki keterampilan untuk dapat
memecahkan persoalan baik dalam matematika maupun mata pelajaran lain, serta
dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman siswa dalam mempelajari matematika
tidak terpisah-pisah, antara suatu konsep dengan konsep lain yang saling terkait,
pemahaman siswa pada topik tertentu akan menuntut pemahaman siswa dalam
topik sebelumnya. Selanjutnya siswa dapat melakukan analisis dan menarik
kesimpulan dari apa yang telah dipelajari. Untuk dapat memahami matematika
siswa harus memahami dua hal pokok tentang matematika. Pertama, siswa harus
dapat memahami konsep, prinsip, hukum, aturan dan menarik kesimpulan yang
3
diperoleh dengan cara mengkontruksi pengetahuannya sendiri. Kedua siswa harus
dapat memahami cara memperoleh semua itu dengan bimbingan guru.
Berdasarkan hal tersebut maka pemahaman matematik dan berpikir kritis
merupakan kemampuan yang sangat penting dalam belajar matematika. Sehingga
kemampuan pemahaman
dan berpikir kritis perlu dimiliki setiap siswa dan
ditingkatkan.
Pembelajaran matematika yang dilakukan di sekolah selama ini terutama
di SMA
kurang memberi motivasi kepada siswa dalam pembentukan
pengetahuan matematika mereka. Siswa lebih banyak bergantung pada guru
sehingga sikap ketergantungan inilah yang kemudian menjadi karakteristik siswa
yang secara tidak sadar telah guru biarkan tumbuh dan berkembang melalui gaya
pembelajaran tersebut. Padahal yang diinginkan adalah manusia Indonesia yang
mandiri, mampu untuk memunculkan gagasan dan ide yang kreatif serta mampu
menghadapi tantangan atau permasalahan yang sedang dihadapi.
Belajar matematika selama ini masih kurang diminati oleh para siswa
bahkan belajar matematika seakan menakutkan bagi siswa. Hal ini terjadi karena
pembelajaran matematika selama ini hanya cenderung berupa kegiatan
menghitung angka-angka yang seolah-olah tidak ada makna dan kaitannya dengan
peningkatan kemampuan berpikir untuk memecahkan berbagai persoalan
(M. Sholikhan, 2009).
Hal ini tentu akan menghasilkan prestasi siswa yang
rendah sehingga tidak mampu berkompetisi dalam bidang keilmuan maupun
dalam menghasilkan gagasan-gagasan baru. Rendahnya kemampuan pemahaman
dan berpikir kritis siswa dapat kita lihat dari rendahnya hasil ulangan, nilai raport
dan SKHUN.
4
Rendahnya mutu pembelajaran dapat diartikan kurang efektifitasnya
proses pembelajaran. Pada prakteknya penerapan proses belajar mengajar kurang
mendorong pencapaian kemampuan berpikir kritis. Dua faktor penyebab berpikir
kritis tidak berkembang selama pendidikan adalah kurikulum yang umumnya
dirancang dengan target materi yang luas sehingga guru lebih terfokus pada
penyelesaian materi dan kurangnya pemahaman guru tentang metode pengajaran
yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis (Anderson et al., 1997;
Bloomer,1998; Kember, 1997;Citin Pithers RT,Soden R,2000 dalam Sudaryanto )
Saat sekarang ini sistem pembelajaran harus sesuai dengan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Jadi pendidikan tidak hanya ditekankan pada aspek
kognitif saja tetapi juga afektif dan psikomotorik.
Keberhasilan pembelajaran dalam arti tercapainya standar kompetensi,
sangat bergantung pada kemampuan guru mengelola pembelajaran yang dapat
menciptakan situasi yang memungkinkan siswa belajar sehingga merupakan titik
awal berhasilnya pembelajaran. Banyak teori dan hasil penelitian para ahli
pendidikan yang menunjukkan bahwa pembelajaran akan berhasil bila siswa
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Sesuai dengan hal tersebut
perlunya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan
pemahaman dan berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan pembelajaran yang
berpusat pada siswa .
Metode pembelajaran yang kurang efektif dan efisien menyebabkan tidak
seimbangnya
kemampuan
kognitif,
afektif
dan
psikomotorik,
misalnya
pembelajaran yang monoton dari waktu ke waktu, guru yang bersifat otoriter dan
kurang bersahabat dengan siswa, sehingga siswa merasa bosan dan kurang minat
5
belajar. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru sebagai tenaga pengajar dan
pendidik harus selalu memberikan kesempatan belajar kepada siswa dengan
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Juga mengupayakan
siswa untuk memiliki hubungan yang erat dengan guru, dengan teman-temanya
dan juga lingkungan sekitarnya.
Salah
satu
masalah
yang
menonjol
adalah
rendahnya
kualitas
pembelajaran matematika dan hasil belajar matematika siswa. Rendahnya mutu
pendidikan matematika di Indonesia secara kwalitatif dapat kita lihat dari hasil
survei Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS). Pada
survey TIMSS tahun 2007
yang diikuti 48 negara ,siswa siswa Indonesia
menempati urutan 41 (Yanti Herlanti, 2009).
Masalah rendahnya mutu pendidikan matematika diantaranya adalah
rendahnya kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis.
Hal ini sesuai dengan temuan peneliti pada ulangan harian yang dilakukan di
SMA Negeri 1 Gebang pada tanggal 7 Desember 2009, dimana dari hasil ulangan
harian siswa kelas X1 yang terdiri dari 31 siswa dalam mengerjakan soal yang
menuntut kemampuan pemahaman siswa yaitu soal ”Lusi membayar Rp.
22.000,00 untuk membeli 3 potong kue brownies dan sepotong kue bolu. Pada
toko yang sama Rini membayar Rp. 24.000,00 membeli 2 potong kue brownies
dan 3 potong kue bolu”.
a. Buatlah model matematika dari masalah di atas.
b. Metode apa yang ada gunakan untuk menyelesaikan masalah di atas.
c. Jika Rina membeli kue 1 potong kue brownies dan 1 potong kue bolu pada
toko yang sama, berapakah yang harus dibayarnya.
6
Dari analisis hasil jawaban siswa diperoleh 41,67% menjawab benar, 58,33%
menjawab salah, dan dari jawaban yang salah siswa menjawab:
a + b = 22.000
x3
= 68.000
a + b = 24.000
x2
= 42.000
12.000
Jadi 1 kue brownies dan 1 kue bolu harus dibayar adalah 12.000
Hal ini menunjukkan rendahnya pemahaman matematik.
Sedangkan pada soal yang menuntut kemampuan berpikir kritis siswa dalam
bentuk soal Budi membeli 2 koper dan 5 tas seharga Rp. 600.000,00. Pada toko
yang sama Andi membeli 3 koper dan 2 tas yang sama dengan harga 570.000,00.
Jika pada toko yang sama Ali membeli 1 koper dan 2 tas benarkah Ali harus
membayar Rp. 270.000,00. Dari analisis hasil jawaban siswa diperoleh 36.1%
menjawab benar, 63,9% menjawab salah, dan dari jawaban yang salah siswa
memberi jawaban : Tidak, karena Ali harus membayar Rp. 230.000,-bukan Rp.
270.000,- karena harga 5 tas = Rp. 600.000,- sedangkan harga 2 tas = Rp.
570.000,- jadi Rp. 600.000
Rp. 570.000
30.000
Harga 5 tas – 2 tas = 3 tas . Rp. 600.000 : 3 = Rp. 200.000,Dari jawaban siswa tersebut menunjukkan bahwa rendahnya kemampuan siswa
untuk menguji kebenaran jawaban. Hal ini menunjukkan rendahnya kemampuan
berpikir kritis siswa.
Salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan matematika dan
khususnya rendahnya kemampuan pemahaman dan berpikir kritis adalah
pembelajaran konvensional yang berorientasi pada guru dan soal soal biasa yang
cenderung hanya membutuhkan kemampuan hafalan siswa.Banyak kritik pada
dunia pendidikan kita bahwa apa yang diajarkan di kelas-kelas sama sekali jauh
dari apa yang terjadi di dunia praktek, Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
atau Problem Based Learning (PBL) yang mencoba menutupi kesenjangan ini .
7
Dengan kemampuan pendidik membangun masalah yang sarat dengan konteks
praktik, pembelajaran bisa “merasakan” lebih baik konteks dilapangan (M.Taufiq
Amin, 2009: 28). Dengan proses yang mendorong siswa untuk mempertanyakan,
kritis, reflektif, maka manfaat ini bisa berpeluang terjadi. Siswa dianjurkan untuk
tidak
terburu-buru
menyimpulkan,
mencoba
menyimpulkan,
mencoba
menemukan landasan atas argumennya, dan fakta-fakta yang mendukung alasan.
Pembelajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsang berpikir
tingkat tinggi dengan situasi berorientasi pada masalah termasuk di dalamnya
belajar bagaimana belajar. Peran guru dalam pembelajaran berbasis masalah
adalah
menyajikan
masalah,
mengajukan
pertanyaan
dan
memfasilitasi
penyelidikan dan dialog. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) tidak mungkin
terjadi kecuali jika guru menciptakan lingkungan kelas tempat pertukaran ide-ide
yang terbuka dan jujur dapat terjadi (Richard I. Arends, 2008: 41). Secara garis
besar pembelajaran berbasis masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi
masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada
mereka melakukan penyelidikan secara inquiri.
Pembelajaran berbasis masalah memungkinkan kemampuan pemahaman
matematik dan berpikir kritis siswa SMA
dapat ditingkatkan. Maka melalui
penelitian ini akan diungkap kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan
berpikir kritis siswa SMA melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah.
B. Identifikasi Masalah
Salah satu masalah utama dalam pendidikan matematika di Indonesia
adalah rendahnya mutu pendidikan matematika. Sesuai dengan latar belakang di
8
atas maka dapat diidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya mutu
matematika yaitu :
1. Kurangnya kemampuan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran
matematika.
2. Kurang dikembangkannya kemampuan berpikir kritis siswa dalam belajar
matematika.
3. Anggapan umum yang menyatakan matematika merupakan mata pelajaran
yang sulit.
4. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru dan siswa pasif.
5. Guru mengajar dengan pendekatan konvensional dan kurang berkaitan
dengan kehidupan nyata.
6. Penerapan pendekatan pembelajaran berbasis masalah yang masih kurang
digunakan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka masalah utama dalam
penelitian ini adalah : Bagaimana peningkatan kemampuan pemahaman
matematik dan kemampuan berpikir kritis siswa SMA melalui pendekatan
pembelajaran berbasis masalah.
Rumusan masalah di atas dapat dijabarkan menjadi pertanyaan sebagai
berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman
matematik
siswa
yang
proses
pembelajarannya
menggunakan
9
pendekatan berbasis masalah dibanding dengan siswa yang proses
pembelajarannya dengan pendekatan konvensional.
2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis
matematika siswa yang proses pembelajarannya menggunakan
pendekatan berbasis masalah
dibanding dengan siswa yang
pembelajarannya dengan pendekatan konvensional.
3. Bagaimana variasi jawaban siswa terhadap kemampuan pemahaman
dan berpikir kritis siswa yang proses pembelajarannya menggunakan
pendekatan berbasis masalah .
D. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang
objektif mengenai kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan berpikir
kritis siswa SMA melalui pembelajaran PBM.
Secara khusus tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan
pemahaman matematik siswa yang proses pembelajarannya menggunakan
pendekatan berbasis masalah dibanding dengan siswa yang proses
pembelajarannya dengan pendekatan konvensional.
2.
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan
berpikir
kritis
matematika
siswa
yang
proses
pembelajarannya
menggunakan pendekatan berbasis masalah dibanding dengan siswa yang
pembelajarannya dengan pendekatan konvensional.
3. Untuk
mengetahui
variasi
jawaban
siswa
terhadap
kemampuan
pemahaman matematik dan berpikir kritis pada kedua pembelajaran.
10
E. Manfaat Penelitian
Secara umum penelitian mengenai matematika yaitu mengenai prestasi
belajar siswa, kemampuan siswa dan guru maupun aspek-aspek yang berkaitan
dengan pembelajaran sangat penting, karena kemampuan berpikir logis analitis,
sistematis, kritis, kreatif, dan kemampuan pemecahan masalah serta kemampuan
bekerja sama sangat diperlukan baik dalam matematika itu sendiri, mata pelajaran
lain, dan dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan informasi tentang alternatif
pendekatan pembelajaran matematika sebagai usaha-usaha perbaikan mutu
pembelajaran matematika. Bagi siswa penerapan pembelajaran berbasis masalah
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan berpikir kritis. Bagi
guru permodelan ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan tentang
pendekatan pembelajaran matematika yang diterapkan di dalam kelas.
Manfaat praktis penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru agar dapat menerapkan pendekatan
pembelajaran
berbasis
masalah
untuk
meningkatkan
kemampuan
pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis siswa SMA.
2. Memberikan pemahaman kepada guru tentang pendekatan pembelajaran
berbasis masalah.
3. Memberikan
gambaran
tentang
variasi
jawaban
siswa
terhadap
kemampuan pemahaman matematik dan berpikir kritis siswa SMA pada
pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dan
pembelajaran konvensional.
11
4. Memberikan informasi akademis bagi peneliti yang ingin meneliti lebih
dalam tentang pendekatan pembelajaran berbasis masalah.
F. Definisi Operasional
Berikut ini adalah beberapa istilah yang perlu didefinisikan secara
operasional agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan untuk memberi arah
yang jelas dalam pelaksanaannya. Beberapa istilah yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1. Pembelajaran matematika dengan pendekatan berbasis masalah adalah suatu
bentuk pembelajaran yang dimulai dari guru memperkenalkan pada siswa
tentang situasi masalah, mengorganisir siswa untuk belajar (membantu siswa
dalam mendefenisikan masalah), membimbing investigasi yang dilakukan
siswa terhadap situasi masalah yang disajikan baik secara individu maupun
kelas, membantu siswa dalam mengembangkan dan menyajikan hasil kerja
serta menganalisis dan mengevaluasi proses penyelesaian masalah yang telah
dilakukan siswa.
2. Pemahaman matematik yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada
Bloom (dalam Hasanah, 2004), yang meliputi pemahaman
pengubahan
(translasi), kemampuan pemberian arti (interpretasi), dan kemampuan
memperkirakan (ekstrapolasi).
3. Kemampuan berpikir kritis siswa dalam
penelitian ini mengacu pada
Hassoubah (dalam Manurung, 2010), yang meliputi kemampuan siswa dalam
menguji, menentukan jawaban rasional, dan mengevaluasi aspek-aspek yang
fokus pada masalah.
143
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A.C, (2008) Contextual Teaching and Learning (Menjadikan Kegiatan
Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna). Bandung: MLC.
Achmad, A, Memaha berpikir kritis. http://re-searchengines.com/1007arief3.html
(13 mei 2010).
Amin, M.T, (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning
(Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pembelajar di Era Pengetahuan).
Jakarta: Kencana.
Amir, M. T, (2009), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta
: Kencana Prenada Media Group.
Arends, R.I, (2008). Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar). Celaban:
Pustaka Belaban.
Ayres, F.JR, (2004), Matematika Universitas. Jakarta : Erlangga.
Bachman, E, (2005), Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif, Jakarta :
Prestasi Pustaka.
Budhi, W.S, (1995), Aljabar Linear, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Departemen Pendidikan Nasional, (2006). Kumpulan Permendiknas Tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Panduan KTSP. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Fisher, A, (2009), Berpikir Kritis. Jakarta : Jakarta
Haryono, A.D, “Prinsip Mengajar Matematika” http://aflah.wordpress.com
agustus 2009).
(29
Hasanah , A, (2004). “Mengembangkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran
Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran
Berbasis Masalah yang Menekankan pada Representasi Matematika”.
Bandung : PPs UPI Bandung.
Herlanti, Y, “Prestasi Sains Indonesia di TIMSS” http://yherlanti.wordpress.com
(29 Agustus 2009).
Hudojo, H. (1998). Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Depdikbud.
144
Ibrahim, M. dan Nur, M. (2000). Pembelajaran Berdasarkan masalah. Surabaya:
UNESA University Press.
Iskandar, (2009). Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru). CipayungCiputat: Gaung Persada Press.
Ismail. (2002) Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction).
Makalah disajikan pada pelatihan TOT pembelajaran kontekstual.
Surabaya: tidak diterbitkan.
Kurniawan, K, http://rudyks3-majalengka.blogspot.com/2009/01/kemampuanpemahaman-dan-pemecahan.html. ( 14 Januari 2009)
Manurung, S L, (2010), Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis dan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan Menggunakan
Software Autograph (PPs UNIMED)
Muhfahroyin, http://muhfahroyin.blogspot.com (13 Mei 2010)
Mulyanto , A . Tuntutan di Era Krisis : Pembiasaan Berpikir Kritis dengan
Pembiasaan Membaca Kritis . http://www.fkip-uninus.org/artikel-fkipuninus-bandung/arsip-artikel/58-tuntutan-di-era-krisis-pembiasaanberpikir-kritis-dengan-pembiasaan-membaca-kritis. ( 28 Oktober 2010 )
Napitupulu, E.E, (2008). Mengembangkan Kemampuan Menalar dan
Memecahkan Masalah melelui Pembelajaran Berbasis Masalah . Medan :
PPs Unimed, Jurnal Pendidikan Matematika Edisi Juni 2008.
Poedjiadi, A. (1999). Pengantar Filsafat Ilmu Bagi Pendidik. Bandung : Yayasan
Cendrwasih.
Poerwadarminta, A. (1999). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Riyanto, Y, (2009). Paradigma Baru Pembelajaran (Sebagai referensi Bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas)
Jakarta : Kencana.
Ruseffendi, (1993). Statistik Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi 1993.
Sanjaya, W, (2008). Strategi Pembelajaran (Berorientasi Standar Proses
Pendidikan). Jakarta : Kencana.
145
Sari, N .F, (2009). Efektivitas Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dan
Teknik Peta Konsep dalam Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 2 Malang Semester Genap Tahun
6
Ajaran 2006-2007 .http://www.pdfchaser.com/Efektivitas-Penerapan-PembelajaranBerbasis-Masalah-dan- Teknik-.html ( 23 Oktober 2010)
Schafersman,S.D, An introduction to critical thingking,
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:BPKXKmbpYSE
J:www.freeinquiry.com/criticalthinking.html+strategies+for+teaching+critical+thinking&cd=5&hl=id&ct
=clnk&gl=id (13 mei 2010).
Sholikhan, M, “Hakikat
(23 Agustus 2009).
Mengajar
Matematika”
http://google.co.id
Sudaryanto,http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:kUGX_tFU
MNIJ:www.fk.undip.ac.id/pengembangan-pendidikan/78-clinicalreasoning-dan-berpikirkritis.html+memahami+berpikir+kritis&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id
tanggal : 13 Mei 2010.
Sugandi , A.I, (2009). Mengembangkan Kemampuan Pemahaman dan
Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui
Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah. Medan : PPs Unimed.
Suhendra (2005). Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Kelas Kecil untuk
Mengembangkan Kemampuan Siswa SMA pada Aspek Problem Solving
Matematik (Studi Eksperimen pada Kelas XI pada SMA Negeri 1
Belinyu). Tesis (tidak diterbitkan).
Suherman A. E. dkk., (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: JICA-UPI.
Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
Suriadi (2006). Pembelajaran dengan Pendekatan Discovery yang Menekankan
Aspek Analogi untuk Meningkatkan Pemahaman Matematika dan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA. (PPs UPI Bandung).
Suria, S, J.S (1998). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Sinar
Harapan.
Suryabrata, S, (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Suryadi, D (2006). Model Bahan ajar dan Kerangka Kerja Pedagogis Matematika
untuk Menumbuhkembankan Kemampuan Berpikir Matematik Tingkat
146
Tinggi. Jurnal Pendidikan Berbagai Pendekatan dalam Pembelajaran No. 4
Tahun XXV 2006.
Suyatno,http://garduguru.blogspot.com/2008/12/metode-pembelajaran-berbasismasalah.htmhttp://garduguru.blogspot.com/2008/12/metodepembelajaranberbasis-masalah.htm tanggal : 23 oktober 2009.
Suyatno, (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidorajo : Masmedia Buana
Pustaka.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. J