HUBUNGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD SWASTA PELANGI MEDAN T.A 2013/2014.

(1)

HUBUNGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN

PENGUATAN DENGAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA KELAS IV SD

SWASTA PELANGI MEDAN

T.A 2013/2014

SKRIPSI

Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Prasekolah Dan Sekolah Dasar

OLEH:

IRMA YUNITA R.

NIM 1103311037

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

Nama Nim Jurusan Judul

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang diajukan oleh : : Irma Yunita R.

:1103311037 : S-1 PGSD

: Hubungan Efektivitas Pemberian Penguatan Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Swasta Pelangi Medan TA. 2013/2014

Skripsi ini telah diuji dan dinyatakan telah lulus ujian sidang Medan, Juni20l4

Menyetujui,

Drs. Rahim Sitom M.S.

Nip: 19540602 197903 1 002

Mengetahui, Ke~ Jurusan PGSD

~

Drs.~Pd.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini Diajukan Oleb:

IRMA ¥UNIT A R. 1103311037

Program Studi Pendidikan Guru Sekolab Dasar Jurusan Pendidikan Prasekolab dan Sekolab Dasar

Telah Dipertabankan dalam Ujian Skripsi pada Tanggal 5 Juni 2014 dan Dinyatakan Telab Memenubi Syarat untuk Memperoleb Gelar Sarjana

Pendidikan

Medan, Juni 2014 Panitia Ujian

Drs. Kbairul Anwar, M.Pd NIP. 19580709 1985011001


(4)

LEMBAR PENGES.AHA.'l TIM PENGUJI

:!Ill a : Inna Yunita R.

m :1103311037

: Pendidikan Guru Seko!ah Dasar

: Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar i»rodi

IJ.rusan

ludu! : Hubungan Efektivitas Pemberian Penguatan Dengan Motivasi Belajar

Siswa Kelas IV SD Swasta Pelangi Medan T.A 2013/2014

Skripsi ini telah diuji dan dinyatakan telah memenuhi pcrsyaratan untuk memperoleh

ge ar Sarjana Pendidikan.

'o Dosen Pembimbing/Penguji

l. Drs. Rahim Sitompul, M.S NIP. 19540602 197903 1 002

.,

...

Dra. Syamsuarni, M.Pd NIP. 19500513 197412 2 001

3. Drs. Khairul Anwar, M.Pd NIP. 19580709 198501 1 001

4. Dra. Herawaty Bukit, M.Pd NIP. 19540818 197903 2 001

Keterangan Tanda Tangao Pembimbing

Skripsi

~

~

Penguji I

Penguji II


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala kekuatan, keridhoan dan rahmat-Nya yang amat besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Di Universitas Negeri Medan.

Penulis juga menghaturkan ribuan syukur dan terima kasih kepada Ayahanda M. Yunus dan Ibunda tercinta, Siti Hadizah yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, ilmu dan semangat yang amat berguna bagi penulis dalam menjalani setiap tahap kehidupan. Semua yang Ayahanda dan Ibunda berikan takkan bisa terbalaskan.

Skripsi ini berjudul “Hubungan Efektivitas Pemberian Penguatan Dengan

Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Swasta Pelangi Medan T.A 2013/2014”. Selama dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat masukan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof.Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Drs. Nasrun Nasution, M.S Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

3. Prof.Dr. Yusnadi, M.S Pembantu Dekan I, Drs. Aman Simare-mare, M.S Pembantu Dekan II, dan Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.


(6)

iii

4. Drs. Khairul Anwar, M.Pd Ketua jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

5. Drs. Ramli Sitorus, M.Ed Sekretaris jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

6. Drs. Rahim Sitompul, M.S selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah sangat profesional dalam memberikan bimbingan, nasihat, dukungan, dan arahan kepada penulis hingga proses penulisan skripsi ini selesai.

7. Dra. Syamsuarni, M.Pd, Drs. Khairul Anwar, M.Pd, Dra. Herawaty Bukit, M.Pd selaku Dosen penyelaras dan penguji skripsi ini.

8. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang penuh kesabaran dan keikhlasan dalam memberikan pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan.

9. Ibu Sunarti, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Swasta Pelangi Medan yang telah membantu dalam penelitian ini.

10.Saudara kandungku tercinta Muhammad Rizki Juniarta Ananda dan Abang Hendrik Syahputra, Adi Awansyah Putra, Imam Syahputra, Edy Suranta Sinuraya, Rizki Waida, Annisa Kusuma Wardani, Ayub Fuad, M. Khaidir Ali, M. Beni Yusuf yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis.

11.Kepada seluruh sahabat terbaikku, Kakak Dha, Kakak Jan, Kakak May, Kakak Lida, Kakak Saa dan Bebehku Tersayang Sri Kumariasih serta seluruh teman-teman PGSD B-Ekstensi 2010 yang telah


(7)

iv

memberikan bantuan, candaan, juga memori yang sangat indah selama perkuliahan. Penulis selalu membutuhkan kalian.

12.Kepada seluruh kakak ku Risvayani, Nelly Febri Trisna, Ana Dian Pertiwi S.Pd, Ari Antika Pane, S.Pd, Syafraini PA serta Adik-adikku Mildatun, Faridatun, Tikatun, Melan Sari, Yusraini, Ayu Lestari Sambas, Nurul Azmi Sambas, Wita, dan Yanti yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.

13.Kepada teman-teman satu PS ku Jaitun Sirait, Nurul Lizahara, Putri Listiyarini, dan Rayyi Sucippitari yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14.Kepada seluruh staf pengajar dan Tata Usaha di sekolah SD Swasta Pelangi Medan.

15.Kepada seluruh siswa/siswi kelas IV SD Swasta Pelangi Medan. 16.Kepada seluruh orang yang menyayangi penulis, penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya.

Mengingat keterbatasan dan kemampuan yang ada, skripsi ini tentu masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan sumbangan saran dan kritikan yang bermanfaat demi perbaikan dari semua pihak.

Medan, Juni 2014 Penulis,

Irma Yunita R. NIM. 1103311037


(8)

i

ABSTRAK

Irma Yunita R., NIM 1103311037. Hubungan Efektivitas Pemberian Penguatan Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Swasta Pelangi Medan T.A 2013/2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UNIMED 2014.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efektivitas pemberian penguatan dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Swasta Pelangi T.A 2013/2014. Manfaat penelitian ini adalah sebagai salah satu bahan pertimbangan baik bagi guru, calon guru maupun pengelola pendidikan untuk lebih peduli terhadap kualitas kinerja guru khususnya dalam meningkatkan keterampilan pemberian penguatan.

Peneliti mengambil sampel dengan menggunakan teknik Total Sampling sehingga diperoleh 50 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan menggunakan Product Moment pada uji korelasi, dan uji t dengan taraf signifikan α = 0,05. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan skala Likert yang terdiri dari 4 opsional, yakni sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Dari hasil pengujian instrumen yakni validitas dan reliabilitas maka diperoleh 15 item valid dari variabel pemberian penguatan dan 18 item valid dari variabel motivasi belajar.

Berdasarkan analisis deskriptif dan statistik, variabel pemberian penguatan yang ditandai oleh dua aspek, yakni pemberian penguatan secara verbal dan pemberian penguatan secara non verbal berada pada kategori baik. Sedangkan variabel motivasi belajar yang ditandai dengan aspek tekun & ulet, aspek minat, aspek mandiri, dan aspek hasrat berada pada kategori baik juga. Hasil statistik uji korelasi Carl Pearson antara kedua variabel tersebut diperoleh: rxy > rtabel yaitu

0,743 > 0,279. Dan uji keberartian (uji t) diperoleh thitung > ttabel yaitu 7,68 > 1,67.

Maka hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan positif yang signifikan antara efektivitas pemberian penguatan dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Swasta Pelangi Medan T.A 2013/2014, diterima.

Berdasarkan hasil pengujian dan dengan diterimanya hipotesis penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara efektivitas pemberian penguatan dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Swasta Pelangi Medan T.A 2013/2014. Hal ini menunjukkan bahwa semakin efektiv pemberian penguatan yang diberikan guru, maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa.


(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 5

1.3Batasan Masalah ... 5

1.4Rumusan Masalah ... 6

1.5Tujuan Penelitian ... 6

1.6Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1 Efektivitas Pemberian Penguatan ... 8

2.1.1.1 Pengertian Efektivitas ... 8

2.1.1.2 Pengertian Penguatan ... 8

2.1.1.3 Tujuan Pemberian Penguatan ... 11

2.1.1.4 Jenis-jenis Penguatan ... 13


(10)

2.1.1.6 Cara Menggunakan Penguatan ... 19

2.1.2 Motivasi Belajar ... 20

2.1.2.1 Pengertian Belajar ... 20

2.1.2.2 Pengertian Motivasi Belajar ... 22

2.1.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa ... 24

2.1.2.4 Indikator Motivasi Belajar ... 25

2.1.2.5 Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar ... 27

2.1.3 Penelitian Yang Relevan ... 31

2.2 Kerangka Berpikir ... 33

2.3 Hipotesis Tindakan ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Jenis Penelitian ... 36

3.2 Populasi dan Sampel ... 36

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 37

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.5 Uji Instrumen Penelitian ... 43

3.6 Teknik Analisis Data ... 49

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 52

4.2 Persiapan Penelitian ... 53

4.3 Deskripsi Analisis Data Penelitian ... 53

4.3.1 Analisis Deskriptif Efektivitas Pemberian Penguatan ... 54


(11)

4.4 Analisis Statistik Data Penelitian ... 59

4.4.1 Analisis Statistik Efektivitas Pemberian Penguatan ... 59

4.4.2 Analisis Statistik Motivasi Belajar Siswa ... 60

4.5 Uji Kecenderungan ... 61

4.5.1 Uji Kecenderungan Efektivitas Pemberian Penguatan ... 62

4.5.2 Uji Kecenderungan Motivasi Belajar Siswa ... 63

4.6 Uji Hipotesis ... 65

4.6.1 Uji Korelasi ... 65

4.6.2 Uji Keberartian ... 65

4.7 Pembahasan Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71 LAMPIRAN


(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Kisi-Kisi Penyusunan Angket Sebelum Uji Coba ... 41

2. Hasil Uji Validitas Angket ... 45

3. Interpretasi Nilai r ... 46

4. Hasil Uji Reliabilitas Angket ... 46

5. Kisi-Kisi Angket Setelah Uji Coba ... 47

6. Jadwal Rencana Kegiatan Penelitian ... 50

7. Distribusi Jawaban Responden Tentang Aspek Pemberian Penguatan Secara Verbal ... 54

8. Distribusi Jawaban Responden Tentang Aspek Pemberian Penguatan Secara Non Verbal ... 55

9. Distribusi Jawaban Responden Tentang Aspek Tekun dan Ulet ... 56

10.Distribusi Jawaban Responden Tentang Aspek Minat Yang Tinggi ... 57

11.Distribusi Jawaban Responden Tentang Aspek Mandiri ... 58

12.Distribusi Jawaban Responden Tentang Aspek Hasrat ... 58

13.Daftar Distribusi Frekuensi Data Kelompok X ... 59

14.Daftar Distribusi Frekuensi Data Kelompok Y ... 60

15.Uji Kecenderungan Efektivitas Pemberian Penguatan ... 62

16.Uji Kecenderungan Motivasi Belajar Siswa ... 63

17.Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X dan Y ... 65


(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Histogram Distribusi Frekuensi Efektivitas Pemberian Penguatan ... 60

2. Histogram Distribusi Motivasi Belajar Siswa ... 61

3. Histogram Uji Kecenderungan Efektivitas Pemberian Penguatan ... 63


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan belajarnya. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil belajar yang optimal dibutuhkan partisipasi yang tinggi dari peserta didik.

Syarat kelas yang efektif adalah adanya keterlibatan, tanggung jawab, dan umpan balik dari peserta didik. Keterlibatan peserta didik merupakan syarat pertama dalam kegiatan belajar di kelas. Keterlibatan peserta didik harus memiliki arti penting sebagai bagian dari dirinya dan perlu diarahkan secara baik oleh guru sebagai sumber belajar.

Untuk mendorong partisipasi peserta didik dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain memberikan pertanyaan dan menanggapi respon peserta didik secara positif, menggunakan pengalaman berstruktur, menggunakan beberapa instrumen dan menggunakan metose yang bervariasi yang lebih banyak melibatkan peserta didik. Hal ini di latar belakangi oleh karena peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi merupakan subjek dalam pembelajaran. Untuk itu, peserta didik harus disiapkan sejak awal sehingga ia mampu bersosialisasi dengan lingkungannya.

Dalam belajar, motivasi merupakan salah satu faktor yang mendorong keberhasilan siswa. Dengan adanya motivasi maka kegiatan belajar siswa akan semakin optimal. Kaitannya dengan kegiatan belajar, motivasi belajar sangat besar pengaruhnya dengan prestasi. Dengan motivasi yang tinggi maka setiap


(15)

2

siswa akan memiliki pandangan yang kuat dan mengetahui upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan dengan kegiatan belajarnya sehingga mereka akan melaksanakan tugasnya bukan karena keterpaksaan akan tetapi dengan senang hati. Hanya saja tinggal bagaimana cara yang dapat dilakukan agar siswa memiliki motivasi yang tinggi pada pelajarannya. Dalam hal ini maka peranan guru sangatlah diharapkan dalam memicu siswa untuk berprestasi sebab guru merupakan bagian dari sumber belajar bagi siswa.

Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh kiat masing-masing guru di kelas. Dalam pandangan psikologi belajar, keberhasilan belajar itu lebih banyak ditentukan oleh tenaga pengajarnya. Hal ini disebabkan tenaga pengajar selain sebagai orang yang berperan sebagai transformasi pengetahuan dan keterampilan, juga memandu segenap proses pembelajaran. Agar dapat mencapai tujuan dalam pembelajaran, seorang guru harus memiliki kompetensi untuk menunjang pencapaian tujuan tersebut. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah keterampilan memberi penguatan, sehingga dapat memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Dalam proses belajar mengajar, guru adalah orang yang memberikan pelajaran dan siswa adalah orang yang menerima pelajaran. Dalam penyampaian materi pelajaran, guru seringkali mendapatkan kendala-kendala terutama kendala dari siswa itu sendiri. Kendala-kendala itu merupakan suatu masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan yang harus dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar itu disebabkan antara masing-masing siswa memiliki perbedaan-perbedaan yang disebabkan oleh aspek intelektual, psikologis dan biologis yang


(16)

3

menyebabkan tingkah laku yang bervariasi antara yang satu dengan yang lainnya. Kondisi seperti ini juga banyak menimbulkan persoalan dalam penggunaan penguatan, baik itu penguatan verbal maupun non verbal. Guru harus pandai-pandai menerapkan kompetensi ini agar dapat memotivasi siswa dan tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai.

Siswa selalu membutuhkan suatu kepastian dari kegiatan yang dilakukan, apakah benar dan salah. Dengan demikian siswa akan selalu memiliki pengetahuan tentang hasil (knowledge of result) yang sekaligus merupakan penguat (reinforce) bagi dirinya sendiri. Seorang siswa belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan (reinforcement).

Dalam suatu pembelajaran, siswa yang memiliki perbuatan baik, seperti tingkah laku maupun prestasi, harus diberikan penghargaan atau pujian. Diharapkan dengan penghargaan atau pujian itu siswa akan termotivasi berusaha berbuat yang lebih baik lagi. Misalnya guru tersenyum atau mengucapkan kata

“bagus” kepada siswa yang berpakaian rapi, siswa yang dapat menyelesaikan

pekerjaan rumah dengan baik dan benar. Siswa akan merasa puas dengan hasil yang telah dicapai bahkan akan berusaha berbuat yang lebih baik lagi. Dalam kegiatan belajar mengajar, pemberian penguatan sangat penting dalam meningkatkan keefektifan kegiatan pembelajaran. Pemberian respon positif guru kepada siswa yang berperilaku memuaskan membuat siswa senang karena merasa mempunyai kemampuan lebih dibandingkan dengan siswa-siswa yang lain.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SD Swasta Pelangi Medan, beberapa guru masih sering mengabaikan pentingnya pemberian penguatan sehingga motivasi siswa untuk belajar masih tergolong rendah. Jarang


(17)

4

sekali guru memperhatikan siswa secara keseluruhan. Kebanyakan guru tidak pernah memuji hasil belajar siswa. Hal ini menyebabkan semakin hari motivasi belajar siswa semakin rendah. Kebanyakan dalam proses pembelajaran, guru hanya berceramah, menyuruh siswa membaca, dan kemudian mengerjakan soal. Setelah itu guru tidak ada memberikan penguatan sedikitpun sehingga lama kelamaan motivasi siswa untuk belajar semakin berkurang. Masalah tersebut bisa diketahui oleh peneliti karena tempat tinggal peneliti yang berdekatan dengan SD Swasta Pelangi Medan, hal ini memudahkan peneliti untuk melakukan observasi ataupun pengamatan terhadap siswa-siswa tersebut. Maka dari itu mengingat betapa pentingnya pemberian penguatan dalam proses belajar mengajar, sebaiknya para guru melatih diri secara teratur dan terarah dalam penggunaan keterampilan penguatan sehingga dapat diterapkan dalam pengajaran.

Dari hasil observasi awal menunjukkan bahwa pemberian penguatan memang perlu diberikan oleh guru dalam proses belajar mengajar, terutama kepada siswa yang bertingkah laku kurang baik dan kurang berprestasi dengan memberikan dorongan dan nasehat agar siswa tersebut dapat merubah tingkah lakunya dan dapat berbuat lebih baik lagi. Sebaliknya, yang memiliki kelebihan dibandingkan siswa yang lain juga perlu diberikan penguatan agar perilakunya berulang kembali bahkan bila perlu dapat meningkat.

Tetapi, diakui bahwa pemberian penguatan dengan kalimat dan kata-kata lebih sering digunakan dibandingkan dengan melakukan sentuhan. Walaupun demikian, siswa tetap merasa diperhatikan dan termotivasi. Termotivasinya siswa dalam belajar akan memudahkan seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Berhasilnya proses belajar mengajar akan menunjang keberhasilan


(18)

5

pendidikan dan pengajaran di sekolah. Maka disinilah tugas guru sebagai pendidik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu dengan memberikan rangsangan berupa penghargaan atau pujian sehingga siswa bisa menyelesaikan pelajaran dengan baik.

Dari uraian di atas, maka disampaikan bahwa pentingnya memberikan penguatan kepada siswa di sekolah baik dalam bentuk verbal maupun non verbal agar motivasi siswa untuk belajar semakin meningkat.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Efektivitas Pemberian Penguatan Dengan Motivasi Belajar Siswa kelas IV SD Swasta Pelangi Medan TA. 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Guru masih sering mengabaikan pentingnya pemberian penguatan 2. Motivasi siswa untuk belajar masih tergolong rendah

3. Guru tidak pernah memuji hasil belajar siswa

4. Dalam proses pembelajaran, guru hanya berceramah, menyuruh siswa membaca, dan kemudian mengerjakan soal

1.3 Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, maka dalam melaksanakan penelitian perlu dibatasi masalah yang diteliti. Adapun masalah dalam penelitian ini dibatasi


(19)

6

pada hubungan antara efektivitas pemberian penguatan dengan motivasi belajar siswa khususnya SD Pelangi Tahun Ajaran 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah “Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas pemberian

penguatan dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Swasta Pelangi Medan

Tahun Ajaran 2013/2014?”

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan efektivitas pemberian penguatan dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Swasta Pelangi Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Secara praktis hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak : 1. Siswa

Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui keterampilan pemberian penguatan yang diberikan oleh guru dan agar cara berfikir siswa agar lebih kritis sehingga siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

2. Guru

Meningkatkan keterampilan guru dalam memberikan penguatan terhadap motivasi belajar siswa


(20)

7

3. Sekolah

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi kepala sekolah dalam menigkatkan mutu pendidikan sekolah nantinya.

4. Peneliti lain

Penelitian ini dapat memotivasi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis sehingga dapat menghasilkan beragam pembelajaran baru dalam membaca khusunya dan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya.


(21)

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada data dan hasil penelitian. Adapun kesimpulan-kesimpulan yang dapat dikemukakan penulis adalah sebagai berikut :

1. Efektivitas pemberian penguatan adalah suatu upaya yang dilakukan dengan tepat terhadap tingkah laku yang memungkinkan siswa untuk mengulangi tingkah laku tersebut agar siswa lebih giat berpartisipasi dalam melaksanakan proses pembelajaran.

2. Pemberian penguatan diukur berdasarkan dua aspek utama yaitu pemberian penguatan secara verbal dan pemberian penguatan non verbal.

3. Pemberian penguatan secara verbal dengan aspek kata “benar, kata

“pintar”, kata”ya” berada pada kategori baik. Sementara satu aspek lainnya

yaitu kalimat menyatakan senang berada pada kategori cukup.

4. Pemberian penguatan secara non verbal dengan aspek member kesempatan dan pujian sebagian berada pada kategori sangat baik. Aspek senyuman, mengacungkan ibu jari, menghampiri, berada di samping, berjabat tangan, menepuk, mengelus, dan tanda checklist berada pada kategori baik. Sedangkan aspek anggukan kepala berada pada kategori cukup.

5. Pada kenyataannya tingkat efektivitas pemberian penguatan guru kelas IV SD Swasta Pelangi Medab TA. 2013/2014 berada pada kategori baik.


(22)

69

6. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

7. Motivasi belajar siswa diukur berdasarkan empat aspek utama yaitu tekun dan ulet, minat yang tinggi, mandiri dan hasrat.

8. Aspek tekun dan ulet yang ditandai dengan bekerja dalam waktu yang lama berada pada kategori sangat baik. Aspek tidak berhenti sebelum selesai, mencari solusi, memperhatikan, tidak menghiraukan gangguan, senang belajar dan tidak tergantung pada orang lain berada pada kategori baik. Sedangkan aspek mencatat hal-hal penting berada pada kategori cukup.

9. Aspek minat yang tinggi di tandai dengan menyerahkan tugas tepat waktu, membawa buku sesuai roster, antusias terhadap persoalan berada pada kategori baik. Sedangkan aspek aktif/sering bertanya berada pada kategori sangat baik.

10.Aspek mandiri yang ditandai dengan percaya diri, mempertahankan pendapat, mencari cara baru dan cepat bosan keseluruhannya berada pada kategori baik.

11.Aspek hasrat yang ditandai dengan keinginan mendapatkan ranking dan memiliki semangat seluruhnya berada pada kategori baik.

12.Secara keseluruhan tingkat motivasi belajar siswa kelas IV SD Swasta Pelangi Medan berada pada kategori baik.


(23)

70

13.Hasil pengujian hipotesis diketahui dari hasil perhitungan korelasi product moment antara variabel X dan variabel Y dengan hasil rxy hitung > rtabel

yaitu 0,743 > 0,279; sedangkan uji t diperoleh thitung > ttabel yaitu 7,68 >

1,67. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas pemberian penguatan dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Swasta Pelangi Medan Tahun Ajaran 2013/2014 diterima. Ini berarti bahwa semakin efektif pemberian penguatan maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran yang perlu disampaikan penulis sehubungan dengan penelitian ini. Adapun saran-saran penulis adalah :

1. Tingkat efektivitas pemberian penguatan dari kedua aspek yang telah disebutkan berada pada kategori baik. Akan tetapi guru sebaiknya meningkatkan keterampilannya dalam memberikan penguatan terhadap proses belajar siswa sehingga siswa akan termotivasi dalam belajar.

2. Tingkat motivasi belajar siswa yang ditandai dengan empat aspek secara keseluruhan berada pada kategori baik sehingga dapat dipertahankan atau ditingkatkan menjadi lebih baik dengan bantuan dari orangtua, guru, maupun masyarakat lingkungan sekitar.


(24)

71

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2010. Guru Profesional. Bandung : Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Ardiyansari, Novita. 2012. Hubungan Keterampilan Memberikan Penguatan

Verbal Dan Penguatan Nonverbal Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Se-Gugus Ii Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul Tahun Ajaran 2011/2012.

Asril, Zainal. 2011. Micro Teaching. Jakarta : Rajawali Pers.

Dalimunthe, M.Bukhori. 2009. Hubungan Keterampilan Penguatan dengan

Motivasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA Swasta Harapan Medan Tahun Ajaran 2008/2009.

Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Hambali. 2013. Hubungan Keterampilan Guru Dalam Memberikan Penguatan

(Reinforcement) Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS

(Kelas IV B SD IT Iqro’ 1 Kota Bengkulu)

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia. Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian.jakarta : Kencana.

Nisa, Khoirun dan Cahya Prasetya. 2012. Keterampilan Memberikan Penguatan

dalam Proses Pembelajaran.

http://areknerut.wordpress.com/2012/12/30/keterampilan-memberikan-penguatan-dalam-proses-pembelajaran/ diakses tanggal 16 Januari 2014 Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Jakarta : Ciputat Perss.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Perss.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.


(25)

RIWAYATIDDUP

I. Identitas Diri

ama Irma Yunita R.

Tempat/Tangga l Lahir Agama

Status Anak Ke

Jum lah Bersaudara AI am at

II. Identitas Orang Tua

Nama Ayah Nama Ibu Alamat

III. Riwayat Pendidikan I. T AHUN 1998-2004

2. TAHUN 2004-2007 3. TAHUN 2007-2010 4. TAHUN 2010-2014

Sidodadi, 10 Maret 1993 Islam

Belum Menikah

I dari 2 bersaudara 2 Orang

Lingk. Vl Rei, Kel. Bela Rakyat Kuala - Langkat

: M. Yunus Siti Hadizah

Lingk. VI Rei, Kel. Bela Rakyat Kuala - Langkat

SD Negeri No. 053964 Bela Rakyat SMP Negeri 1 Kuala

SMA Negeri 1 Kuala : PGSD S-1 UNIMED


(1)

3. Sekolah

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi kepala sekolah dalam

menigkatkan mutu pendidikan sekolah nantinya.

4. Peneliti lain

Penelitian ini dapat memotivasi peneliti lain untuk melakukan penelitian

sejenis sehingga dapat menghasilkan beragam pembelajaran baru dalam

membaca khusunya dan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada


(2)

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada data dan hasil penelitian.

Adapun kesimpulan-kesimpulan yang dapat dikemukakan penulis adalah sebagai

berikut :

1. Efektivitas pemberian penguatan adalah suatu upaya yang dilakukan

dengan tepat terhadap tingkah laku yang memungkinkan siswa untuk

mengulangi tingkah laku tersebut agar siswa lebih giat berpartisipasi

dalam melaksanakan proses pembelajaran.

2. Pemberian penguatan diukur berdasarkan dua aspek utama yaitu

pemberian penguatan secara verbal dan pemberian penguatan non verbal.

3. Pemberian penguatan secara verbal dengan aspek kata “benar, kata “pintar”, kata”ya” berada pada kategori baik. Sementara satu aspek lainnya yaitu kalimat menyatakan senang berada pada kategori cukup.

4. Pemberian penguatan secara non verbal dengan aspek member kesempatan

dan pujian sebagian berada pada kategori sangat baik. Aspek senyuman,

mengacungkan ibu jari, menghampiri, berada di samping, berjabat tangan,

menepuk, mengelus, dan tanda checklist berada pada kategori baik.

Sedangkan aspek anggukan kepala berada pada kategori cukup.

5. Pada kenyataannya tingkat efektivitas pemberian penguatan guru kelas IV


(3)

6. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri

maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan

memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki

oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

7. Motivasi belajar siswa diukur berdasarkan empat aspek utama yaitu tekun

dan ulet, minat yang tinggi, mandiri dan hasrat.

8. Aspek tekun dan ulet yang ditandai dengan bekerja dalam waktu yang

lama berada pada kategori sangat baik. Aspek tidak berhenti sebelum

selesai, mencari solusi, memperhatikan, tidak menghiraukan gangguan,

senang belajar dan tidak tergantung pada orang lain berada pada kategori

baik. Sedangkan aspek mencatat hal-hal penting berada pada kategori

cukup.

9. Aspek minat yang tinggi di tandai dengan menyerahkan tugas tepat waktu,

membawa buku sesuai roster, antusias terhadap persoalan berada pada

kategori baik. Sedangkan aspek aktif/sering bertanya berada pada kategori

sangat baik.

10.Aspek mandiri yang ditandai dengan percaya diri, mempertahankan

pendapat, mencari cara baru dan cepat bosan keseluruhannya berada pada

kategori baik.

11.Aspek hasrat yang ditandai dengan keinginan mendapatkan ranking dan

memiliki semangat seluruhnya berada pada kategori baik.

12.Secara keseluruhan tingkat motivasi belajar siswa kelas IV SD Swasta


(4)

70

13.Hasil pengujian hipotesis diketahui dari hasil perhitungan korelasi product

moment antara variabel X dan variabel Y dengan hasil rxy hitung > rtabel

yaitu 0,743 > 0,279; sedangkan uji t diperoleh thitung > ttabel yaitu 7,68 >

1,67. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan menyatakan bahwa

terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas pemberian penguatan

dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Swasta Pelangi Medan Tahun

Ajaran 2013/2014 diterima. Ini berarti bahwa semakin efektif pemberian

penguatan maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran

yang perlu disampaikan penulis sehubungan dengan penelitian ini. Adapun

saran-saran penulis adalah :

1. Tingkat efektivitas pemberian penguatan dari kedua aspek yang telah

disebutkan berada pada kategori baik. Akan tetapi guru sebaiknya

meningkatkan keterampilannya dalam memberikan penguatan terhadap

proses belajar siswa sehingga siswa akan termotivasi dalam belajar.

2. Tingkat motivasi belajar siswa yang ditandai dengan empat aspek secara

keseluruhan berada pada kategori baik sehingga dapat dipertahankan atau

ditingkatkan menjadi lebih baik dengan bantuan dari orangtua, guru,


(5)

71

Alma, Buchari. 2010. Guru Profesional. Bandung : Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Ardiyansari, Novita. 2012. Hubungan Keterampilan Memberikan Penguatan Verbal Dan Penguatan Nonverbal Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Se-Gugus Ii Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul Tahun Ajaran 2011/2012.

Asril, Zainal. 2011. Micro Teaching. Jakarta : Rajawali Pers.

Dalimunthe, M.Bukhori. 2009. Hubungan Keterampilan Penguatan dengan Motivasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA Swasta Harapan Medan Tahun Ajaran 2008/2009.

Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Hambali. 2013. Hubungan Keterampilan Guru Dalam Memberikan Penguatan (Reinforcement) Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS (Kelas IV B SD IT Iqro’ 1 Kota Bengkulu)

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian.jakarta : Kencana.

Nisa, Khoirun dan Cahya Prasetya. 2012. Keterampilan Memberikan Penguatan dalam Proses Pembelajaran.

http://areknerut.wordpress.com/2012/12/30/keterampilan-memberikan-penguatan-dalam-proses-pembelajaran/ diakses tanggal 16 Januari 2014

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Jakarta : Ciputat Perss.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Perss.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.


(6)

RIWAYATIDDUP

I. Identitas Diri

ama Irma Yunita R.

Tempat/Tangga l Lahir Agama

Status Anak Ke

Jum lah Bersaudara AI am at

II. Identitas Orang Tua

Nama Ayah Nama Ibu Alamat

III. Riwayat Pendidikan I. T AHUN 1998-2004

2. TAHUN 2004-2007

3. TAHUN 2007-2010 4. TAHUN 2010-2014

Sidodadi, 10 Maret 1993 Islam

Belum Menikah I dari 2 bersaudara 2 Orang

Lingk. Vl Rei, Kel. Bela Rakyat Kuala - Langkat

: M. Yunus Siti Hadizah

Lingk. VI Rei, Kel. Bela Rakyat Kuala - Langkat

SD Negeri No. 053964 Bela Rakyat SMP Negeri 1 Kuala

SMA Negeri 1 Kuala : PGSD S-1 UNIMED