PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER DENGAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 STABAT T.A. 2011/2012.

(1)

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN STUDENT FACILITATOR

AND EXPLAINING (SFE) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1

STABAT T.A. 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memenuhi Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH : RAUDHATUNNISA

NIM : 708310129

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

iv ABSTRAK

Raudhatunnisa. Nim 708310129. “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Numbered Head Together Dengan Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Stabat T.A. 2011/2012”. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Program Studi Pendidikan Tata Niaga. Universitas Negeri Medan 2012.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar Ekonomi siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar Ekonomi siswa di kelas X dengan menerapkan Kolaborasi Model Pembelajaran Numbered Head Together Dengan Student Facilitator And Explaining di SMA Negeri 1 Stabat T.A. 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Stabat. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X yang berjumlah 40 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes untuk melihat hasil belajar dan lembar observasi aktivitas siswa untuk melihat aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Teknik analisis data dilakukan dalam beberapa tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.

Dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I diperoleh (2,5%) atau 1 orang untuk aktivitas sangat baik, (22,5%) atau 9 orang untuk aktivitas baik, (45%) atau 18 orang untuk aktivitas cukup baik dan, (30%) atau 12 orang untuk aktivitas kurang baik. Sedangkan pada siklus ke II diperoleh (10%) atau 4 orang untuk aktivitas sangat baik, (75%) atau 30 orang untuk aktivitas baik, (12,5%) atau 5 orang untuk aktivitas cukup baik, dan (2,5%) atau 1 orang untuk aktivitas kurang baik. Selanjutnya dari data nilai hasil belajar siswa pada siklus I jumlah siswa yang tuntas dalam belajar adalah (70%) atau 28 siswa, sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas dalam belajar adalah (95%) atau 38 siswa.

Dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together Dengan Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ekonomi SMA Negeri 1 Stabat Tahum Ajaran 2011/2012.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Numbered Head Together, Student Facilitator And Explaining, Aktivitas Belajar Siswa dan Hasil Belajar Ekonomi.


(3)

v ABSTRACT

Raudhatunnisa, Nim. 708310129. “Application of collaboration Numbered Head Together with Student Facilitator And Explaining Learning Model to Increase Economic Activity and Student Learning Outcomes Class X State 1 Senior High School Stabat Academic Year 2011/2012. Thesis. Faculty of Economics. Economic Education Programs. Education Studies Business Administration Program. State University of Medan in 2012.

The problem in this is the low economic activity and learning outcomes of students in the learning process. This studu aims to determine the increase in economic activity and learning outcomes of students in class X by Application of collaboration Numbered Head Together with Student Facilitator And Explaining Learning Model to Increase Economic Activity and Student Learning Outcomes Class X State 1 Senior High School Stabat Academic Year 2011/2012.

This research is a class act (Classroom Action Research) carried out in State 1 Senior High School Stabat. The subject of this study is the class X which amounts to 40 people. Data collection techniques in this study is a test to see the result of study and observation of the student activity sheet to see the learning activities of students during the learning process takes place. Techniques of data analysis carried out in several stages of data reduction, presentation of data and draw conclusions.

From of the observation of the student activity showed an increase in student activity from cycle I to cycle II. On the cycle I gained 2,5% or 1 people for a very good activity, 22,5% or 9 people for both activity, 45% or 18 people for quite well activity and 30% or 12 people for not good activity. Whereas in the second cycle obtained 10% or 4 people for a very good activity, 75% or 30 people for both activity, 12,5% or 5 people for quite well activity and 2,5% or 1 people for is not good activity. Furthermore, from the data value student learning outcomes in the cycle I the number of students who completed the study wa 70% or 28 students, whereas in the second cycle the number of students who completed the study was 95% or 38 students.

Can be concluded that by applying the learning collaboration model Numbered Head Together with Student Facilitator And Explaining can increase economic activity and learning outcomes in State 1 Senior High School Stabat Academic Year 2011/2012.

Keywords : Non Learning Colaboration Model Numbered Head Together, Student Facilitator And Explaining, and Learning Outcomes of economics.


(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah ... 5

1.4. Rumusan Masalah ... 6

1.5. Tujuan Penelitian ... 6

1.6. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1. Kajian Teoritis ... 8

2.1.1. Model Pembelajaran Numbered Head Together .... 8

2.1.2. Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining ... 12

2.1.3. Pengertian Belajar ... 15

2.1.4. Hasil Belajar ... 17


(5)

2.1.5. Hasil Belajar Ekonomi ... 21

2.1.6. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Numbered Head Together dengan Student Facilitator And Explainning ... 23

2.1.7. Hakikat Aktivitas Belajar ... 26

2.2. Penelitian Yang Relevan ... 29

2.3. Kerangka Berfikir ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

3.1.1. Lokasi Penelitian ... 36

3.1.2. Waktu Penelitian ... 36

3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... 36

3.2.1. Subjek Penelitian ... 36

3.2.2. Objek Penelitian ... 37

3.3. Definisi Operasional ... 37

3.4. Prosedur Penelitian ... 38

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.6. Teknik Analisis Data ... 46

3.6.1. Reduksi Data ... 46

3.6.2. Penyajian Data ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 48

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 48

4.2. Analisis Data ... 51

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54


(6)

4.3.1. Siklus I ... 54

4.3.2. Siklus II ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1. Kesimpulan ... 61

5.2. Saran ... 62 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel

Tabel 1.1. Persentase Ketuntasan Belajar ... 3

Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ... 11

Tabel 2.2. Aktivitas Dalam Model Student Facilitator and Explaining ... 14

Tabel 3.1. Kegiatan Siklus Tindakan Kelas ... 41

Tabel 3.2 Observasi Aktivitas Siswa... 44

Tabel 4.1 Perolehan Hasil Belajar Siswa ... 49

Tabel 4.2 Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan II ... 50

Tabel 4.3 Peningkatan Hasil dan Aktivitas Belajar Siswa ... 53


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Gambar 3.1 Siklus Model Penelitian Tindakan Kelas ... 39 Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Siswa ... 49 Gambar 4.2 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 51


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 3 Materi Pelajaran

Lampiran 4 Instrumen Tes

Lampiran 5 Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Siklus I

Lampiran 6 Tabel Peningkatan Hasil Belajar

Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Pada Siklus I

Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Pada Siklus II

Lampiran 9 Peningkatan Hasil dan Aktivitas Belajar Siswa


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat dan canggih didukung pula oleh arus globalisasi yang semakin hebat. Fenomena ini memunculkan adanya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bertanah air.

Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidik dan kompleksnya masalah kehidupan menurut Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan mampu berkompetensi. Selain itu, pendidikan merupakan wadah kegiatan yang dapat dipandang sebagi pencetak SDM yang bermutu tinggi. Pendidikan di Indonesia masih mengalami banyak masalah yang mana hasil belajar siswa di Indonesia masih rendah. Rendahnya mutu pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak baik pemerintah, para pendidik, bahkan pihak yang tidak berhubungan langsung dengan pendidikan.

Dalam meningkatkan mutu pendidikan banyak usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah melalui dinas pendidikan nasional . Usaha tersebut antara lain melakukan perubahan kurikulum, penataran dan pelatihan dan melengkapi sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pendidikan.


(11)

Namun usaha yang dilakukan pemerintah tersebut belum mencapai hasil yang maksimal, hasil belajar siswa masih tetap rendah. Hal ini terjadi karena pendidik masih monoton dalam mengajar, tidak menggunakan model-model pembelajaran yang menarik, sehingga mengakibatkan siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar. Guru yang selalu mendominasi kegiatan belajar mengajar membuat siswa sulit mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Adanya persepsi bahwa guru dianggap sebagai sumber satu-satunya dalam proses belajar mengajar membuat siswa tidak aktif dan merasa bahwa mereka cukup menjadi pendengar yang baik dalam proses belajar mengajar. Kurangnya peran siswa tersebut menyebabkan hasil belajar siswa juga rendah.

Hal utama yang harus diperhatikan dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu proses belajar mengajar, karena dengan pelaksanaan proses belajar mengajar yang baik, tujuan pendidikan akan tercapai. Selain itu, pemilihan model pembelajaran sewaktu melakukan proses belajar mengajar sangat penting karena dapat memberikan kontribusi yang baik dalam meningkatkan kualitas siswa dan mampu mengarahkan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan belajar tercapai yaitu siswa yang tidak tahu menjadi tahu, dan terjadilah perubahan sikap atau moral anak menjadi lebih baik, dengan kata lain ranah kognitif, afektif dan psikomotorik telah tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Keadaan ini juga dapat dilihat melalui pengamatan yang peneliti lakukan di sekolah SMA Negeri 1 Stabat bahwa kondisi pembelajaran masih bersifat konvensional, yang mana proses pembelajaran masih didominasi oleh guru dan tidak memberikan kesempatan bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri


(12)

melalui penemuan dan proses berpikirnya. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun demikian, guru condong menerapkan model tersebut, sebab tidak perlu memikirkan alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau referensi lain. Dalam hal ini, siswa tidak diajarkan srategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berpikir dan memotivasi diri sendiri (self motivation), padahal aspek-aspek tersebut merupakan kunci keberhasilan dalam suatu pembelajaran.

Berdasarkan studi pendahuluan, diketahui bahwa hasil belajar Ekonomi dapat dilihat dari nilai ulangan yang diperoleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat masih kurang maksimal. Berikut data hasil belajar nilai ulangan siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat.

Tabel 1.1

Persentase Ketuntasan Belajar

No Kelas T % T.T % Jumlah

1 X-A 32 20% 8 80% 40

2 X-B 32 20% 8 80% 40

3 X-C 30 25% 10 75% 40

4 X-D 28 30% 12 70% 40

5 X-E 26 35% 14 65% 40

6 X-F 24 40% 16 60% 40

7 X-G 26 35% 14 65% 40

8 X-H 30 25% 10 75% 40

9 X-I 28 30% 12 70% 40

Keterangan : TT = Tidak Tuntas ; T= Tuntas Sumber : Data diolah dari dokumen guru


(13)

Siswa dikatakan belum tuntas jika memperoleh nilai < 75% menurut Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah pada pelajaran Ekonomi. Jadi, peneliti mengambil kesimpulan bahwa kelas X-F merupakan kelas yang tepat untuk dijadikan sebagai subjek penelitian, dimana nilai hasil belajar ekonomi di kelas X-F lebih rendah dibandingkan dengan kelas yang lain. Masalah ini ditemukan dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas, oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar dengan prinsip pembelajaran inovatif untuk meningkatkan gairah belajar siswa dan dapat membantu siswa untuk memahami materi ajar dan aplikasi serta relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu tindakan alternatif yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah kepasifan peserta didik adalah dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dengan Student Facilitator and Explaining. Model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi kelompok dan menjelaskan kembali apa yang telah dijelaskan guru, sehingga siswa berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya agar menjadi lebih aktif. Numbered Head Together (NHT) dan Student Facilitator and Explaining (SFE) adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa atau peserta didik untuk mempresentasekan ide/pendapat pada siswa lainnya, sekaligus melatih kecakapan berbicara secara individu. Setiap siswa dapat memberikan ide-ide baru bagi siswa lainnya, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(14)

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka penliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan Student Facilitator and Explaining (SFE) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Stabat T.A. 2011/2012”.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Mengapa hasil belajar ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Stabat masih kurang maksimal?

2. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat kurang maksimal?

3. Apakah penerapan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan Student Facilitator and Explaining (SFE) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2011/2012?

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang terdapat pada penelitian ini, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :


(15)

1. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan Student Facilitator and Explaining (SFE).

2. Hasil belajar Ekonomi yang diteliti adalah hasil belajar Ekonomi siswa pada pokok bahasan Uang di kelas X SMA Negeri 1 Stabat T.A. 2011/2012.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan Student Facilitator and Explaining (SFE) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ekonomi siswa pada pokok bahasan Uang di kelas X SMA Negeri 1 Stabat T.A. 2011/2012.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar Ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Stabat T.A. 2011/2012 melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan Student Facilitator and Explaining (SFE).

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Ekonomi melalui penerapan kolaborasi model


(16)

pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan Student Facilitator and Explaining (SFE) di kelas X SMA Negeri 1 Stabat.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai

Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan Student Facilitator and Explainning (SFE).

2. Sebagai bahan masukan bagi para guru dalam menjalankan PBM (Proses Belajar Mengajar) khususnya pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Stabat.

3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademika Fakultas Ekonomi UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang sejenis.


(17)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Model pembelajaran Numbered Head Together dengan Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi uang. Pada siklus I hasil yang diperoleh sebesar 70% atau sebanyak 28 orang yang tuntas belajar dan memperoleh nilai diatas atau sama dengan 70. Sedangkan pada siklus II terdapat peningkatan yang cukup signifikan yaitu hasil belajar yang diperoleh siswa sebesar 95% atau sebanyak 38 orang yang memperoleh nilai minimal 75. Perolehan angka 95% pada siklus II ini mengisyaratkan bahwa telah tercapai batas tuntas indicator yang telah ditetapkan yaitu 85% siswa memperoleh nilai minimal 75.

2. Disamping hasil belajar siswa, kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together dengan Student Facilitator and Explaining juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini terlihat dari semangat dan antussias siswa untuk menampilkan yang terbaik di depan kelas.

3. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa hasil belajar menggunakan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together dengan Student Facilitator and Explaining dapat melatih siswa berbicara


(18)

2

di depan orang banyak, dapat menambah semangat belajar dan selanjutnya pembelajaran ini juga dapat menuntun siswa lebih aktif.

5.2 Saran

1. Dengan berhasilnya model pembelajaran ini, guru dapat mencoba menggunakan model pembelajaran ini sebagai alternative dalam pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. 2. Dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together

dengan Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi uang.

3. Agar dapat menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together dengan Student Facilitator and Explaining secara tepat, guru perlu melakukan pelatihan-pelatihan atau mengikuti penataran-penataran yang disiapkan pihak sekolah dengan mengundang pihak instruktur yang berkompeten.

4. Guru perlu merencanakan secara matang scenario pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga dapat mengubah peran guru dari teacher centered menjadi student centered.

5. Agar suasana kelas menjadi hidup dan dinamis, hendaknya guru lebih berperan aktif dalam menerapkan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang dapat menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan di dalam kelas.


(1)

Siswa dikatakan belum tuntas jika memperoleh nilai < 75% menurut Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah pada pelajaran Ekonomi. Jadi, peneliti mengambil kesimpulan bahwa kelas X-F merupakan kelas yang tepat untuk dijadikan sebagai subjek penelitian, dimana nilai hasil belajar ekonomi di kelas X-F lebih rendah dibandingkan dengan kelas yang lain. Masalah ini ditemukan dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas, oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar dengan prinsip pembelajaran inovatif untuk meningkatkan gairah belajar siswa dan dapat membantu siswa untuk memahami materi ajar dan aplikasi serta relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu tindakan alternatif yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah kepasifan peserta didik adalah dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dengan Student Facilitator and Explaining. Model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi kelompok dan menjelaskan kembali apa yang telah dijelaskan guru, sehingga siswa berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya agar menjadi lebih aktif. Numbered Head Together (NHT) dan Student Facilitator and Explaining (SFE) adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa atau peserta didik untuk mempresentasekan ide/pendapat pada siswa lainnya, sekaligus melatih kecakapan berbicara secara individu. Setiap siswa dapat memberikan ide-ide baru bagi siswa lainnya, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(2)

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka penliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan Student Facilitator and Explaining (SFE) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Stabat T.A. 2011/2012”.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Mengapa hasil belajar ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Stabat masih kurang maksimal?

2. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat kurang maksimal?

3. Apakah penerapan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan Student Facilitator and Explaining (SFE) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2011/2012?

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang terdapat pada penelitian ini, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :


(3)

1. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan Student Facilitator and Explaining (SFE).

2. Hasil belajar Ekonomi yang diteliti adalah hasil belajar Ekonomi siswa pada pokok bahasan Uang di kelas X SMA Negeri 1 Stabat T.A. 2011/2012.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan Student Facilitator and Explaining (SFE) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ekonomi siswa pada pokok bahasan Uang di kelas X SMA Negeri 1 Stabat T.A. 2011/2012.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar Ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Stabat T.A. 2011/2012 melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan Student Facilitator and Explaining (SFE).

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Ekonomi melalui penerapan kolaborasi model


(4)

pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan Student Facilitator and Explaining (SFE) di kelas X SMA Negeri 1 Stabat.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai

Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan Student Facilitator and Explainning (SFE).

2. Sebagai bahan masukan bagi para guru dalam menjalankan PBM (Proses Belajar Mengajar) khususnya pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Stabat.

3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademika Fakultas Ekonomi UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang sejenis.


(5)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Model pembelajaran Numbered Head Together dengan Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi uang. Pada siklus I hasil yang diperoleh sebesar 70% atau sebanyak 28 orang yang tuntas belajar dan memperoleh nilai diatas atau sama dengan 70. Sedangkan pada siklus II terdapat peningkatan yang cukup signifikan yaitu hasil belajar yang diperoleh siswa sebesar 95% atau sebanyak 38 orang yang memperoleh nilai minimal 75. Perolehan angka 95% pada siklus II ini mengisyaratkan bahwa telah tercapai batas tuntas indicator yang telah ditetapkan yaitu 85% siswa memperoleh nilai minimal 75.

2. Disamping hasil belajar siswa, kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together dengan Student Facilitator and Explaining juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini terlihat dari semangat dan antussias siswa untuk menampilkan yang terbaik di depan kelas.

3. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa hasil belajar menggunakan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together dengan Student Facilitator and Explaining dapat melatih siswa berbicara


(6)

2

di depan orang banyak, dapat menambah semangat belajar dan selanjutnya pembelajaran ini juga dapat menuntun siswa lebih aktif.

5.2 Saran

1. Dengan berhasilnya model pembelajaran ini, guru dapat mencoba menggunakan model pembelajaran ini sebagai alternative dalam pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. 2. Dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together

dengan Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi uang.

3. Agar dapat menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together dengan Student Facilitator and Explaining secara tepat, guru perlu melakukan pelatihan-pelatihan atau mengikuti penataran-penataran yang disiapkan pihak sekolah dengan mengundang pihak instruktur yang berkompeten.

4. Guru perlu merencanakan secara matang scenario pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga dapat mengubah peran guru dari teacher centered menjadi student centered.

5. Agar suasana kelas menjadi hidup dan dinamis, hendaknya guru lebih berperan aktif dalam menerapkan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang dapat menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan di dalam kelas.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 BANDA ACEH

0 4 1

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII.2 SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 2 BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN

1 17 59

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII.2 SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 2 BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN

0 6 60

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 3 SIMBARWARINGIN

0 6 83

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KOTA AGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 139

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DAN COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BAN

0 5 93

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNGTAHUN PELAJARAN 2

2 4 81

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALIREJO

0 5 53

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII SEMESTER GANJIL PADA SMP ISLAM JENDERAL SUDIRMAN TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

1 6 73

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN EKONOMI Shaleha,Junaidi,Sulistyarini

0 0 17