Pengaruh Komunikasi Penyelia terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Afektif Organisasi.

(1)

 

Universitas Kristen Maranatha 

The Influence of Communication Supervisor

on Job Satisfaction and

Affective Commitment Organization

Abstract

This study was conducted to verificate communication supervisor and its impact on job satisfaction and affective commitment with employee in the Bumi Asih Jaya Hotel Bandung as the respondents. Data were collected through direct survey in the Bumi Asih Jaya Hotel Bandung. Questionnaires were distributed to 47 employee of Bumi Asih Jaya Hotel, with respondent rate 100%. In this study, there were only supervisor communication and affective commitment variables that fulfilled the reliability test, and those two variables could be used for the next test. On the other hand, job satisfaction variable could not be used because of the criteria was not appropriate. From 2 hypothesis have been tested in this study, there were none of hypothesis been accepted but the correlation & regression analysis showed that , there were positive correlation & regression between those variables but it was not significant.


(2)

 

Universitas Kristen Maranatha 

Pengaruh Komunikasi Penyelia Terhadap

Kepuasan Kerja dan Komitmen Afektif Organisasi

Intisari

Penelitian ini mencoba untuk memverifikasi tentang hubungan dan pengaruh komunikasi penyelia terhadap kepuasan kerja dan komitmen afektif dengan mengambil sampel yaitu karyawan pada Hotel Bumi Asih Jaya Bandung. Data dikumpulkan melalui survei langsung pada hotel Bumi Asih Jaya Bandung. Kuesioner dibagikan kepada 47 karyawan hotel Bumi Asih Jaya Bandung, dengan tingkat pengembalian 100%. Pada penelitian ini, hanya variabel komunikasi penyelia dan komitmen organisasi yang memenuhi kriteria pengujian reliabilitas dan kedua variabel tersebut dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya. Sedangkan variabel kepuasan kerja tidak dapat digunakan karena tidak memenuhi kriteria. Dari 2 hipotesis yang diuji didalam penelitian ini, tidak ada hipotesis yang diterima tetapi analisis hubungan dan pengaruh menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh positif diantara kedua variabel tetapi tidak signifikan. Kata kunci: komunikasi penyelia, kepuasan kerja, komitmen afektif.


(3)

 

Universitas Kristen Maranatha 

DAFTAR ISI

Halaman Judul... i

Halaman Pengesahan... ii

Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi... iii

Abstract... iv

Intisari... v

Kata Pengantar... vi

Daftar Isi... x

Daftar Tabel... xii

Daftar Gambar... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 7

1.5 Model Penelitian... 8

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian... 8

1.7 Sistematika Penulisan Laporan Penelitian... 8

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Komunikasi... 10

2.1.1 Pengertian Komunikasi... 10

2.1.2 Komunikasi Penyelia... 10

2.1.3 Proses Komunikasi... 11

2.1.4 Komunikasi Yang Efektif... 13

2.1.5 Hambatan Komunikasi Efektif... 14

2.1.6 Arah Komunikasi... 16

2.2 Kepuasan Kerja... 17

2.2.1 Pengertian Kepuasan Kerja... 17

2.2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja... 18

2.2.3 Dampak Ketidakpuasan Kerja... 20

2.2.4 Hubungan dan Pengaruh Komunikasi Penyelia dengan Kepuasan Kerja... 21

2.3 Komitmen Organisasi... 23

2.3.1 Pengertian Komitmen Organisasi... 23

2.3.2 Karakteristik Perilaku Karyawan Yang Berkomitmen... 24

2.3.3 Jenis-jenis Komitmen... 25

2.3.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komitmen... 27

2.3.5 Tingkatan Proses Komitmen Organisasi... 28

2.3.6 Hubungan dan Pengaruh Komunikasi Penyelia Dengan Komitmen Organisasi... 29


(4)

 

Universitas Kristen Maranatha 

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel... 32

3.2 Teknik Pengambilan Sampel... 32

3.3 Metode Pengumpulan Data... 32

3.3.1 Studi Survei... 32

3.3.2 Studi Literatur... 33

3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel... 34

3.4.1 Pengukuran Independen... 34

3.4.1.1 Komunikasi Penyelia... 34

3.4.2 Pengukuran Dependen... 34

3.4.2.1 Kepuasan Kerja... 34

3.4.2.2 Komitmen Afektif Organisasi... 34

3.4.3 Variabel Kontrol... 35

3.4.4 Metode Analisis... 35

3.4.4.1 Pengujian Validitas... 35

3.4.4.2 Pengujian Reliabilitas... 36

3.4.4.3 Alat Analisis... 37

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL 4.1 Karakteristik Responden... 38

4.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas... 40

4.2.1 Hasil Uji Validitas... 40

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas... 43

4.3 Uji Hipotesis... 45

4.4 Pembahasan Hasil... 47

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 53

5.2 Implikasi Penelitian... 53

5.3 Keterbatasan Penelitian dan Saran Untuk Penelitian Mendatang... 54

Daftar Pustaka... 56 Lampiran


(5)

 

Universitas Kristen Maranatha 

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penelitian-penelitian Sebelumnya Tentang Komunikasi Penyelia.. 5

Tabel 3.1 Analisis Kuantitatif... 33

Tabel 4.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian... 38

Tabel 4.2 Profil Responden... 39

Tabel 4.3 Factor Loading Untuk Setiap Butir Instrumen dan Variabel Dengan Analisis Faktor... 42

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Untuk Tiap Variabel... 43

Tabel 4.5 Item Total Correlation dan Koefisien Cronbach's Alpha untuk tiap item instrument dan variabel penelitian... 44

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Untuk Tiap Variabel... 45

Tabel 4.7 Hasil Analisis Korelasi dan Regresi... 46


(6)

 

Universitas Kristen Maranatha 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Penelitian... 8 Gambar 2.1 3 Model Komitmen... 26 Gambar 2.2 Ringkasan Hipotesis... 31


(7)

Bab I Pendahuluan  

1 Universitas Kristen Maranatha  

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia diciptakan Tuhan sebagai mahluk sosial, oleh karena itu manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. Di dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia tidak dapat dilepaskan dari dunia komunikasi, mulai dari bangun tidur hingga akan tidur kembali. Kegiatan komunikasi yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dapat menggunakan berbagai media komunikasi yang ada, baik media komunikasi non-elektronik maupun media elektronik. Dalam dunia bisnis juga tidak dapat dilepaskan dari dunia komunikasi, baik perusahaan berskala kecil, menengah, maupun besar. Komunikasi melibatkan dua orang atau lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal non-verbal.

Organisasi adalah sekelompok orang masyarakat yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, dan komunikasi adalah perekat yang memungkinkan kelompok masyarakat tersebut secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan baik. Pengertian komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antarindividu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan (Purwanto, 2006). Namun komunikasi tidak sekedar proses penyampaian informasi yang simbol-simbolnya dapat dilihat, didengar, dan dimengerti, tetapi proses penyampaian


(8)

Bab I Pendahuluan  

2 Universitas Kristen Maranatha  

informasi secara keseluruhan, termasuk didalamnya perasaan dan sikap dari orang yang menyampaikan komunikasi tersebut (Thoha, 2003).

Keberhasilan komunikasi dalam suatu organisasi merupakan aset penting bagi pencapaian sasaran atau tujuan organisasi. Dengan komunikasi, maka akan menambah produktivitas, mengantipasi masalah, mengkoordinir kerja, mengevaluasi kerja, meningkatkan relasi, dan membuat keputusan. Oleh karena itu, komunikasi merupakan faktor yang penting demi pencapaian tujuan suatu organisasi. Keberhasilan komunikasi yang tercermin dalam efektivitas dan efesiensinya merupakan alat perekat organisasi, yang juga mempengaruhi tujuan komunikasi organisasi yang bersangkutan. Komunikasi yang efektif dapat dilihat dari keberhasilan dalam pencapaian tujuan pada suatu komunikasi tersebut, sedangkan komunikasi yang efisien merupakan ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu dengan baik dan tepat (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya).

Terdapat tiga elemen yang berinteraksi dalam proses komunikasi, yaitu: pribadi sendiri, orang lain dan lingkungan di mana komunikasi itu dilangsungkan (Towner, 2002). Komunikasi dalam suatu perusahaan melibatkan sumber daya manusia yang ada dalam suatu perusahaan dan kedudukan sumber daya manusia di dalam perusahaan sangat penting. Oleh karena itu, setiap individu dalam suatu organisasi (bisnis maupun nonbisnis) dalam kehidupan sehari-harinya tidak dapat dilepaskan dengan dunia komunikasi.

Salah satu arah komunikasi dalam suatu perusahaan adalah komunikasi ke bawah. Komunikasi ke bawah terjadi jika penyelia mengirimkan pesan kepada


(9)

Bab I Pendahuluan  

3 Universitas Kristen Maranatha  

satu orang bawahan atau lebih. Pola kebawah yang digunakan adalah untuk menetapkan sasaran, memberikan intruksi pekerjaan, menginformasikan kebijakan dan prosedur ke bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan perhatian dan mengemukakan umpan balik tentang kinerja (Robbins, 2006). Dengan adanya komunikasi yang baik antara atasan ke bawahan, maka dapat menciptakan hubungan yang baik dan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi.

Seperti yang dinyatakan oleh Goris (2007), komunikasi merupakan hal yang penting dalam suatu organisasi. Komunikasi yang terjadi pada individu dan pekerjaannya akan berdampak pada kinerja dan kepuasan kerja pada karyawan. Pendapat Brayfield, et al (2006; dalam Panggabean, 2006) mengemukakan bahwa kepuasan kerja merupakan cerminan dari sikap seseorang terhadap pekerjaannya. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi kepuasan yang dirasakan, demikian juga sebaliknya. Seseorang dapat dikatakan puas bila tidak ada kesenjangan antara yang diinginkan dengan persepsinya atas kenyataan karena batas minimum yang diinginkan telah terpenuhi pada suatu perusahaan atau organisasi.

Kepuasan atas kualitas kehidupan kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi. Seorang yang merasa puas bekerja dalam suatu organisasi akan memiliki kecenderungan untuk lebih memiliki komitmen yang tinggi. Dalam hal ini dinyatakan bahwa kepuasan kerja secara langsung mempengaruhi komitmen organisasi. Kepuasan kerja dan komitmen organisasi dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya kondisi kerja, hubungan dengan


(10)

Bab I Pendahuluan  

4 Universitas Kristen Maranatha  

atasan, hubungan dengan rekan kerja, kompensasi, pekerjaan itu sendiri, peluang promosi, dll. Vuuren, et al (2007) mengatakan bahwa, sangat mudah untuk menunjukkan pengaruh yang berbahaya dari kurangnya komunikasi seorang atasan/penyelia dan juga bisa menunjukkan konsekuensi positif dari seseorang atasan/penyelia dengan kemampuan komunikasi yang baik yaitu komitmen organisasi. Dalam hal ini, ditunjukkan bahwa bagaimana kepuasan kerja karyawan dengan komunikasi manajerial berhubungan dengan komitmen organisasi. Roberts dan O’Reilly (1974; dalam Roberts dan O’Reilly 1979) juga menyatakan bahwa terdapat hubungan penting antara komunikasi dan kepuasan kerja, serta komitmen organisasi dan iklim organisasi.

Pendapat Salancik (1977; dalam Putti, et al 1990), bahwa komitmen mengacu pada proses di mana individu yang datang memihak pada nilai-nilai dari organisasi dan berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tersebut. Komitmen dalam suatu organisasi mencerminkan bagaimana seseorang individu mengikat dirinya dengan organisasi dan juga terikat dengan tujuan-tujuan perusahaan atau organisasi tersebut. Para atasan/penyelia harus dapat meningkatkan kepuasan kerja dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat komitmen yang tinggi. Karyawan yang mempunyai komitmen yang tinggi akan lebih menguntungkan dan produktif di mana mereka akan memberi waktu mereka lebih banyak untuk pekerjaan mereka dan melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik untuk perusahaan, sehingga apa yang diharapkan oleh perusahaan atau organisasi dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan perusahaan atau organisasi.


(11)

Bab I Pendahuluan  

5 Universitas Kristen Maranatha  

Pada penelitian ini, peneliti akan memverifikasi penelitian-penelitian sebelumnya tentang hubungan dan pengaruh komunikasi penyelia terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi, khususnya komitmen afektif. Penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya terdapat pada tabel 1.

Tabel 1.1

Penelitian-penelitian Sebelumnya Tentang Komunikasi Penyelia

No Peneliti (tahun) Hubungan antar

variabel Hipotesis Sampel

Hasil Penelitian

1 Robert & O’Reilly (1979)

Komunikasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja,

komitmen dan iklim organisasi

+

579 perwira dan personil yang tercatat di dalam 3

militer berteknologi

tinggi

+

2 Putti, et al ( 1990) Kepuasan komunikasi berpengaruh terhadap komitmen organisasi + 121 karyawan kerah putih dalam sebuah perusahaan teknik mesin +

3 Miles (1996)

Komunikasi penyelia terhadap kepuasan kerja

karyawan + 713 penyedia telekomuni-kasi di Belanda +

4 Johlke & Duhan (2000)

Komunikasi Penyelia berpengaruh terhadap penampilan kerja &

kepuasan kerja + 124 karyawan jasa dari sebagian besar pengendali hama nasional di Amerika bagian Barat dan tenggara +

5 Vuuren (2006)

Komunikasi penyelia berpengaruh terhadap komitmen afektif organisasi + 376 karyawan di perusahaan manufaktur di Amerika Serikat bagian tenggara +

Sumber: Robert & O’Reilly (1979); Putti, et al ( 1990); Miles et al (1996); Johlke & Duhan (2000); Vuuren, et al (2007).

Dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu yaitu: Robert & O’Reilly (1979), Miles (1996) dan Johlke & Duhan


(12)

Bab I Pendahuluan  

6 Universitas Kristen Maranatha  

(2000) membuktikan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh positif antara komunikasi atasan (penyelia) terhadap kepuasan kerja karyawan. Dan berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh: Robert & O’Reilly (1979), Putti, et al (1990) dan Vuuren (2007), membuktikan juga bahwa terdapat hubungan dan pengaruh yang positif antara komunikasi atasan (penyelia) terhadap komitmen karyawan di dalam suatu organisasi/perusahaan.

Berdasarkan teori-teori dan penelitian-penelitian terdahulu, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dan menuangkannya dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Komunikasi Penyelia Terhadap Kepuasan Kerja dan

Komitmen Afektif Organisasi”. Di dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk

memverifikasi tentang hubungan dan pengaruh komunikasi penyelia terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi, khususnya komitmen afektif dengan mengambil sampel yaitu karyawan pada Hotel Bumi Asih Jaya.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, dapat diidentifikasikan masalah-masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi penyelia dengan kepuasan kerja karyawan?

2. Apakah terdapat pengaruh antara komunikasi penyelia terhadap kepuasan kerja karyawan?

3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi penyelia dengan komitmen afektif organisasi?


(13)

Bab I Pendahuluan  

7 Universitas Kristen Maranatha  

4. Apakah terdapat pengaruh antara komunikasi penyelia terhadap komitmen afektif organisasi?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah:

1. Untuk memberikan bukti secara empiris apakah terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi penyelia dengan kepuasan kerja karyawan. 2. Untuk memberikan bukti secara empiris apakah terdapat pengaruh antara

komunikasi penyelia terhadap kepuasan kerja karyawan.

3. Untuk memberikan bukti secara empiris apakah terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi penyelia dengan komitmen afektif organisasi. 4. Untuk memberikan bukti secara empiris apakah terdapat pengaruh antara

komunikasi penyelia terhadap komitmen afektif organisasi.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Untuk penulis untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai hubungan dan pengaruh komunikasi penyelia-karyawan terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi.

2. Bagi perusahaan, sebagai informasi dan masukan yang bermanfaat dan pertimbangan untuk lebih meningkatkan lagi hal – hal positif dalam perusahaan terutama mengenai seberapa besar pengaruh komunikasi terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi.


(14)

Bab I Pendahuluan  

8 Universitas Kristen Maranatha  

3. Untuk pihak – pihak lain, sebagai suatu acuan bagi pihak yang membutuhkan untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan tentang peran komunikasi dalam meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen organisasi.

1.5 Model Penelitian

Gambar 1.1 Model Penelitian

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti mengadakan penelitian di Hotel Bumi Asih Jaya, Jalan Soekarno Hatta No. 452A Bandung. Waktu penelitian mulai dari Mei-Juli 2009.

1.7 Sistematika Penulisan Laporan Penelitian

Berikut merupakan penyajian penelitian yang akan dilakukan:

Bab 1 Pendahuluan yang terdiri atas Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Model Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian, Sistematika Penulisan Laporan Penelitian.

Komunikasi Penyelia

Kepuasan Kerja


(15)

Bab I Pendahuluan  

9 Universitas Kristen Maranatha  

Bab 2 Kerangka teori dan hipotesis yang terdiri atas variabel-variabel penelitian dan hubungan dan pengaruh antar variabel, serta hipotesis yang diajukan berdasarkan berdasarkan literatur atau penelitian sebelumnya.

Bab 3 Metode penelitian yang terdiri atas sampel, teknik pengambilan sampel, metode pengumpulan data, dan pengukuran variabel serta metode analisis data.

Bab 4 Analisis data dan pembahasan hasil yang terdiri atas hasil pengumpulan data karakteristik responden, hasil pengujian validitas, reliabilitas, uji hipotesis serta berbagai pembahasan hasil-hasil penelitian tersebut.

Bab 5 Penutup yang terdiri atas simpulan, implikasi penelitian, keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian mendatang.


(16)

Bab V Simpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran  

53 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini secara empiris menindaklanjuti penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Miles et al. (1996), dan Vuuren et al. (2007) dengan sampel yang berbeda. Berdasarkan data yang telah dianalisis dengan sampel karyawan hotel Bumi Asih Jaya Bandung diperoleh hasil bahwa, hipotesis 1 dan hipotesis 2 tidak diuji dalam penelitian ini karena tidak memenuhi kriteria untuk uji reliabilitas. Hipotesis 3 dan hipotesis 4 yang diajukan dalam penelitian ini, menyatakan bahwa komunikasi penyelia berhubungan dan berpengaruh positif terhadap komitmen afektif. Namun hubungan dan pengaruh komunikasi penyelia terhadap komitmen afektif tidak signifikan. Dalam penelitian ini menyatakan bahwa, terdapat hubungan antara komunikasi penyelia dengan komitmen afektif organisasi, namun komunikasi penyelia tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap komitmen afektif organisasi.

Dari 2 hipotesis yang dapat diuji didalam penelitian ini, yaitu hipotesis 3 dan hipotesis 4 menyatakan bahwa tidak ada hipotesis yang diterima. Analisis hubungan dan pengaruh menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh positif diantara kedua variabel tetapi tidak signifikan. Dalam penelitian ini, penulis beranggapan bahwa hubungan dan pengaruh komunikasi penyelia terhadap komitmen afektif mungkin dipengaruhi oleh faktor lainnya.


(17)

Bab V Simpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran  

54 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Implikasi Penelitian

Berdasarkan berbagai penemuan dan simpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa implikasi yang kiranya dapat menjadi sumber informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di hotel Bumi Asih Jaya Bandung. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya membuktikan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh komunikasi penyelia terhadap komitmen afektif, namun pada hotel hotel Bumi Asih Jaya Bandung tidak terdapat hubungan dan pengaruh komunikasi penyelia terhadap komitmen afektif yang signifikan. Meskipun demikian, pihak perusahaan tetap perlu melakukan perbaikan komunikasi penyelia terhadap karyawan. Karena komunikasi merupakan salah satu sarana penting untuk meningkatkan komitmen afektif pada Hotel Bumi Asih Jaya Bandung.

Komunikasi yang efektif akan membuat karyawan dapat menikmati pekerjaan mereka, karyawan akan berusaha keras dalam mencapai tujuan perusahaan dan akan memberi diri, pemikiran serta perhatian yang tinggi terhadap organisasi. Melalui komitmen organisasi yang tinggi, maka akan memberikan dampak positif bagi perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan akan lebih mudah mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dengan partisipasi yang diberikan oleh karyawan. Namun, selain faktor komunikasi penyelia mungkin ada faktor lain yang perlu diperhatikan sehingga dapat meningkatkan komitmen afektif perusahaan, yaitu gaji, motivasi, gaya kepemimpinan, dan lain-lain.


(18)

Bab V Simpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran  

55 Universitas Kristen Maranatha Beberapa keterbatasan penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut: pertama, penelitian ini hanya dilakukan pada satu hotel saja, yaitu Hotel Bumi Asih Jaya Bandung dengan jumlah responden yang sedikit yaitu 47 orang. Kedua, pada penelitian ini, variabel kepuasan kerja tidak lulus dalam uji relabilitas, oleh karena itu tidak dapat dilakukan uji selanjutnya. Ketiga, Penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan yang mungkin saja terjadi dan dapat mempengaruhi hasil temuan. Oleh karena itu, agar memperoleh hasil yang lebih layak diperlukan penelitian yang sejenis untuk mendukung penelitian sebelumnya. Untuk penelitian berikutnya yang disarankan sebagai berikut: pertama, penelitian berikutnya akan lebih baik jika dilakukan dengan sampel karyawan hotel dengan beberapa setting hotel dan tidak hanya di wilayah Bandung aja serta dengan tingkat responden yang lebih banyak. Kedua, karena pada instrumen kepuasan kerja pada penelitian ini tidak lulus uji reliabilitas, oleh karena itu pada penelitian berikutnya disarankan memakai instrumen kepuasan kerja dengan menggunakan instrumen yang sudah pernah digunakan oleh peneliti lain dengan tingkat reliabilitas diatas 0,7. Ketiga, untuk penelitian mendatang perlu memperluas variabel penelitian misalnya menguji hubungan dan pengaruh komunikasi penyelia dan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan komitmen afektif organisasi.


(19)

Daftar Pustaka  

56 Universitas Kristen Maranatha  

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, Komang, et al., (2008). Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Boehman, Joseph (2006). Affective, Continuance, and Normative Commitment Among Student Affairs Professionals. Dissertation of Graduate Faculty of North Carolina State University. Diakses dari www.google.com tanggal 16

Maret 2009.

Danim, Sudarwan. (2008). Kinerja Staf dan Organisasi. Perspektif pendidikan, pelatihan, pengembangan, dan Kewidyaiswaraan Berbasis Kinerja. Bandung: CV Pustaka setia.

Goris, Jose R. (2007). Effects of satisfaction with communication on the relationship between individual-job congruence and job performance/satisfaction, Journal of Management Development, Vol.

26 No. 8, pp. 737-752.

Hariandja, M. T. E. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Pengadaan, pengembangan, pengkompensasian, dan peningkatan produktivitas pegawai. Jakarta: Grasindo.

Hasibuan, Malayu. S. P. (1987). Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Ed ke-3 Jakarta: CV Haji Masagung.

Jogiyanto. (2007). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Johlke, M. C., & Duhan, D. F. (2000). Supervisor Communication Practices and Service Employee Job Outcomes, Journal of Service Research, Vol. 3 No.

2,pp 154-165.

Mangkunegara, A. P., (2000). Manajemen Sumber Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Martoyo, Susilo (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Ed ke-4. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Miles, E. W., et al., (2006). Job level as a systemic variable in predicting the relationship between supervisory communication and job satisfaction,

Journal of Occupational and Orgaizational Psychhology, 69:277-292. Pace, R. W., & Faules, D. F. (2006). Komunikasi Organisasi, Strategi

meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Panggabean, Mutiara S. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor


(20)

Daftar Pustaka  

57 Universitas Kristen Maranatha  

Panggabean, Mutiara S. (2006). Hubungan di Antara Keterlibatan Kerja, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi, Jurnal Manajemen Sumber daya Manusia & Organisasi, Vol.1 No.1.

Penley, Larry E. (1985). Studying Interpersonal Communication in Organizations: a Leadership Application, Academy of Management Journal, 28:309-326. Pragita, Prila (2008). Pengaruh Work-Family Conflict Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan: Studi Empiris pada Profesi Polisi Wanita di kantor Polwiltabes Bandung. Skripsi Program Strata (S1) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha. Tidak untuk dipublikasikan. Purwanto, Djoko (2006). Komunikasi Bisnis. Ed ke-3. Jakarta: Erlangga.

Putti, J. M., Aryee, Samuel and Phua, Joseph (1990). Communication Relationship Satisfaction and Organizational Commitment, Group & Organization Studies, Vol. 15 No. 1, pp 44-52.

Riorini, S.V., & Yuniasri, Satriani. (2006). Pengaruh Organizational Commitment Terhadap Service Quality Pada Banking Call Centries. Jurnal Manajemen

Sumber Daya Manusia, Vol.1 No.1.

Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT INDEKS Kelompok Gramedia.

Roberts, K. H., & O’Reilly, C.A., III. (1979). Some Correlations of Communication Roles in organizations, Academy of Manajement Journal (pre-1986), California: University of California,Berkeley.

Santosa, The Elisabeth Cintya. (2006). Analisis Hubungan Faktor-Faktor Pembelajaran dan Pengembangan dengan Persepsi Job Content Plateauing. Studi Empiris pada Dosen-dosen Tetap di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Laporan Riset. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha, Tidak dipublikasikan.

Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi Yohyakarta. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Thoha, Mifta (2003). Perilaku Organisasi: konsep dasar dan aplikasinya Ed ke-1. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Towner, Lesley (2002). Mengelola Stres Pekerja . Jakarta: PT Elex Komputido Kelompok Gramedia.

Umar, Husein (1999). Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.


(21)

Daftar Pustaka  

58 Universitas Kristen Maranatha  

Vuuren, Mark Van, De Jong, M.D.T. and Seydel, E.R. (2007). Direct and indirect effects of supervisor communication on organizational commitment, Corporate Communication: An International Journal, Vol. 12 No 2, pp. 116-128.


(1)

Bab V Simpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran  

53 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini secara empiris menindaklanjuti penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Miles et al. (1996), dan Vuuren et al. (2007) dengan sampel yang berbeda. Berdasarkan data yang telah dianalisis dengan sampel karyawan hotel Bumi Asih Jaya Bandung diperoleh hasil bahwa, hipotesis 1 dan hipotesis 2 tidak diuji dalam penelitian ini karena tidak memenuhi kriteria untuk uji reliabilitas. Hipotesis 3 dan hipotesis 4 yang diajukan dalam penelitian ini, menyatakan bahwa komunikasi penyelia berhubungan dan berpengaruh positif terhadap komitmen afektif. Namun hubungan dan pengaruh komunikasi penyelia terhadap komitmen afektif tidak signifikan. Dalam penelitian ini menyatakan bahwa, terdapat hubungan antara komunikasi penyelia dengan komitmen afektif organisasi, namun komunikasi penyelia tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap komitmen afektif organisasi.

Dari 2 hipotesis yang dapat diuji didalam penelitian ini, yaitu hipotesis 3 dan hipotesis 4 menyatakan bahwa tidak ada hipotesis yang diterima. Analisis hubungan dan pengaruh menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh positif diantara kedua variabel tetapi tidak signifikan. Dalam penelitian ini, penulis beranggapan bahwa hubungan dan pengaruh komunikasi penyelia terhadap komitmen afektif mungkin dipengaruhi oleh faktor lainnya.


(2)

Bab V Simpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran  

54 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Implikasi Penelitian

Berdasarkan berbagai penemuan dan simpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa implikasi yang kiranya dapat menjadi sumber informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di hotel Bumi Asih Jaya Bandung. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya membuktikan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh komunikasi penyelia terhadap komitmen afektif, namun pada hotel hotel Bumi Asih Jaya Bandung tidak terdapat hubungan dan pengaruh komunikasi penyelia terhadap komitmen afektif yang signifikan. Meskipun demikian, pihak perusahaan tetap perlu melakukan perbaikan komunikasi penyelia terhadap karyawan. Karena komunikasi merupakan salah satu sarana penting untuk meningkatkan komitmen afektif pada Hotel Bumi Asih Jaya Bandung.

Komunikasi yang efektif akan membuat karyawan dapat menikmati pekerjaan mereka, karyawan akan berusaha keras dalam mencapai tujuan perusahaan dan akan memberi diri, pemikiran serta perhatian yang tinggi terhadap organisasi. Melalui komitmen organisasi yang tinggi, maka akan memberikan dampak positif bagi perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan akan lebih mudah mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dengan partisipasi yang diberikan oleh karyawan. Namun, selain faktor komunikasi penyelia mungkin ada faktor lain yang perlu diperhatikan sehingga dapat meningkatkan komitmen afektif perusahaan, yaitu gaji, motivasi, gaya kepemimpinan, dan lain-lain.


(3)

Bab V Simpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran  

55 Universitas Kristen Maranatha Beberapa keterbatasan penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut: pertama, penelitian ini hanya dilakukan pada satu hotel saja, yaitu Hotel Bumi Asih Jaya Bandung dengan jumlah responden yang sedikit yaitu 47 orang. Kedua, pada penelitian ini, variabel kepuasan kerja tidak lulus dalam uji relabilitas, oleh karena itu tidak dapat dilakukan uji selanjutnya. Ketiga, Penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan yang mungkin saja terjadi dan dapat mempengaruhi hasil temuan. Oleh karena itu, agar memperoleh hasil yang lebih layak diperlukan penelitian yang sejenis untuk mendukung penelitian sebelumnya. Untuk penelitian berikutnya yang disarankan sebagai berikut: pertama, penelitian berikutnya akan lebih baik jika dilakukan dengan sampel karyawan hotel dengan beberapa setting hotel dan tidak hanya di wilayah Bandung aja serta dengan tingkat responden yang lebih banyak. Kedua, karena pada instrumen kepuasan kerja pada penelitian ini tidak lulus uji reliabilitas, oleh karena itu pada penelitian berikutnya disarankan memakai instrumen kepuasan kerja dengan menggunakan instrumen yang sudah pernah digunakan oleh peneliti lain dengan tingkat reliabilitas diatas 0,7. Ketiga, untuk penelitian mendatang perlu memperluas variabel penelitian misalnya menguji hubungan dan pengaruh komunikasi penyelia dan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan komitmen afektif organisasi.


(4)

Daftar Pustaka  

56 Universitas Kristen Maranatha  

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, Komang, et al., (2008). Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Boehman, Joseph (2006). Affective, Continuance, and Normative Commitment Among Student Affairs Professionals. Dissertation of Graduate Faculty of North Carolina State University. Diakses dari www.google.com tanggal 16

Maret 2009.

Danim, Sudarwan. (2008). Kinerja Staf dan Organisasi. Perspektif pendidikan, pelatihan, pengembangan, dan Kewidyaiswaraan Berbasis Kinerja. Bandung: CV Pustaka setia.

Goris, Jose R. (2007). Effects of satisfaction with communication on the relationship between individual-job congruence and job performance/satisfaction, Journal of Management Development, Vol.

26 No. 8, pp. 737-752.

Hariandja, M. T. E. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Pengadaan, pengembangan, pengkompensasian, dan peningkatan produktivitas pegawai. Jakarta: Grasindo.

Hasibuan, Malayu. S. P. (1987). Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Ed ke-3 Jakarta: CV Haji Masagung.

Jogiyanto. (2007). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Johlke, M. C., & Duhan, D. F. (2000). Supervisor Communication Practices and Service Employee Job Outcomes, Journal of Service Research, Vol. 3 No.

2,pp 154-165.

Mangkunegara, A. P., (2000). Manajemen Sumber Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Martoyo, Susilo (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Ed ke-4. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Miles, E. W., et al., (2006). Job level as a systemic variable in predicting the relationship between supervisory communication and job satisfaction,

Journal of Occupational and Orgaizational Psychhology, 69:277-292. Pace, R. W., & Faules, D. F. (2006). Komunikasi Organisasi, Strategi

meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Panggabean, Mutiara S. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor


(5)

Daftar Pustaka  

57 Universitas Kristen Maranatha  

Panggabean, Mutiara S. (2006). Hubungan di Antara Keterlibatan Kerja, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi, Jurnal Manajemen Sumber daya Manusia & Organisasi, Vol.1 No.1.

Penley, Larry E. (1985). Studying Interpersonal Communication in Organizations: a Leadership Application, Academy of Management Journal, 28:309-326. Pragita, Prila (2008). Pengaruh Work-Family Conflict Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan: Studi Empiris pada Profesi Polisi Wanita di kantor Polwiltabes Bandung. Skripsi Program Strata (S1) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha. Tidak untuk dipublikasikan. Purwanto, Djoko (2006). Komunikasi Bisnis. Ed ke-3. Jakarta: Erlangga.

Putti, J. M., Aryee, Samuel and Phua, Joseph (1990). Communication Relationship Satisfaction and Organizational Commitment, Group & Organization Studies, Vol. 15 No. 1, pp 44-52.

Riorini, S.V., & Yuniasri, Satriani. (2006). Pengaruh Organizational Commitment Terhadap Service Quality Pada Banking Call Centries. Jurnal Manajemen

Sumber Daya Manusia, Vol.1 No.1.

Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT INDEKS

Kelompok Gramedia.

Roberts, K. H., & O’Reilly, C.A., III. (1979). Some Correlations of Communication Roles in organizations, Academy of Manajement Journal (pre-1986), California: University of California,Berkeley.

Santosa, The Elisabeth Cintya. (2006). Analisis Hubungan Faktor-Faktor Pembelajaran dan Pengembangan dengan Persepsi Job Content Plateauing. Studi Empiris pada Dosen-dosen Tetap di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Laporan Riset. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha, Tidak dipublikasikan.

Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi Yohyakarta. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Thoha, Mifta (2003). Perilaku Organisasi: konsep dasar dan aplikasinya Ed ke-1. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Towner, Lesley (2002). Mengelola Stres Pekerja . Jakarta: PT Elex Komputido

Kelompok Gramedia.

Umar, Husein (1999). Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.


(6)

Daftar Pustaka  

58 Universitas Kristen Maranatha  

Vuuren, Mark Van, De Jong, M.D.T. and Seydel, E.R. (2007). Direct and indirect effects of supervisor communication on organizational commitment, Corporate Communication: An International Journal, Vol. 12 No 2, pp. 116-128.