Analisis Struktur Modal yang Optimal untuk Memaksimalkan Nilai Perusahaan pada PT Multi Husada Farma.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the optimum capital structure that can maximize the firm value. Research object is done at PT Multi Husada Farma, based on their financial statement in 2005 until 2008. Variable that’s used include capital structure and firm value. The capital structure that’s analyzed include cost of equity, cost of long term debt, and cost of capital. The result shows that if we combine the long term debt and equity in capital structure, the firm value will increase compare to if the company only use it’s own capital in their capital structure.

Keywords: Capital structure, cost of equity, cost of long term debt, cost of capital, firm value.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan struktur modal yang optimal sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Objek penelitian dilakukan pada PT Multi Husada Farma, berdasarkan laporan keuangan tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Variabel yang digunakan meliputi struktur modal dan nilai perusahaan. Struktur modal yang diteliti meliputi biaya modal sendiri, biaya hutang jangka panjang, dan biaya modal keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengkombinasikan hutang jangka panjang dan modal sendiri dalam struktur modal, maka nilai perusahaan akan mengalami peningkatan dibandingkan jika perusahaan hanya menggunakan modal sendiri dalam struktur modalnya.

Kata – kata kunci: Struktur modal, biaya modal sendiri, biaya hutang jangka panjang, biaya modal keseluruhan, nilai perusahaan.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... ix

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Keuangan ... 7

2.1.1 Faktor – Faktor yang Memengaruhi Struktur Keuangan ... 7

2.2 Struktur Modal ... 9

2.2.1 Hutang Jangka Panjang ... 10

2.2.1.1 Jenis Hutang Jangka Panjang ... 11

2.2.1.2 Keputusan Penggunaan Hutang Jangka Panjang ... 11

2.2.1.3 Kelebihan Penggunaan Hutang Jangka Panjang ... 12

2.2.1.4 Kelemahan Penggunaan Hutang Jangka Panjang ... 13

2.2.2 Saham Preferen ... 13

2.2.2.1 Jenis Saham Preferen ... 14

2.2.2.2 Kelebihan Penggunaan Saham Preferen ... 14

2.2.2.3 Kelemahan Penggunaan Saham Preferen ... 15

2.2.3 Modal Pemegang Saham ... 15

2.3 Teori Struktur Modal ... 16

2.3.1 Modigliani – Miller (MM) Theory ... 16

2.3.2 Trade – Off Theory ... 19

2.3.3 Pecking Order Theory ... 19

2.3.4 Equity Market Timing ... 21

2.4 Biaya Modal ... 21

2.4.1 Faktor – Faktor yang Memengaruhi Biaya Modal ... 22

2.5 Nilai Perusahaan ... 23


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.7 Kerangka Pemikiran ... 25

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 27

3.1.1 PT Multi Husada Farma ... 27

3.2 Metode Penelitian ... 29

3.2.1 Jenis Penelitian ... 29

3.2.2 Jenis dan Sumber Data ... 30

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 31

3.3.1 Biaya Modal ... 31

3.3.1.1 Biaya Hutang ... 32

3.3.1.2 Biaya Modal Saham Preferen ... 33

3.3.1.3 Biaya Modal Ekuitas ... 34

3.3.1.4 Biaya Modal Keseluruhan ... 35

3.3.2 Nilai Perusahaan ... 36

3.3.3 Peramalan ... 36

3.3.3.1 Metode Rata – Rata Kumulatif ... 37

3.3.3.2 Metode Regresi Linear Sederhana ... 37

3.4 Desain Variabel ... 38

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Struktur Modal Perusahaan Berdasarkan Pecking Order Theory ... 39

4.2 Pengolahan Data Sebelum Restrukturisasi Struktur Modal ... 41

4.2.1 Laba Bersih ... 41

4.2.2 Biaya Penggunaan Modal Sendiri ... 43

4.2.3 Biaya Modal Keseluruhan ... 44

4.2.4 Nilai Perusahaan ... 45

4.3 Pengolahan Data Setelah Restrukturisasi Struktur Modal ... 46

4.3.1 Peramalan Pertumbuhan Laba Bersih ... 47

4.3.2 Biaya Penggunaan Modal Sendiri ... 48

4.3.3 Biaya Penggunaan Hutang Jangka Panjang ... 49

4.3.4 Biaya Modal Keseluruhan ... 50

4.3.5 Nilai Perusahaan ... 53

4.4 Perbandingan Penggunaan Pecking Order Theory dengan Trade – Off Theory 56 4.5 Peramalan Kebutuhan Modal ... 58

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 61


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA ... 64 LAMPIRAN


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Variabel ... 38 Tabel 4.1 Total Modal PT Multi Husada Farma Tahun 2005 – 2008 ... 39 Tabel 4.2 Laba Bersih PT Multi Husada Farma Tahun 2005 – 2008 ... 41 Tabel 4.3 Biaya Penggunaan Modal Sendiri

Sebelum Restrukturisasi Struktur Modal ... 43 Tabel 4.4 Biaya Modal Keseluruhan Sebelum Restrukturisasi Struktur Modal 44 Tabel 4.5 Nilai Perusahaan Sebelum Restrukturisasi Struktur Modal ... 45 Tabel 4.6 Peramalan Pertumbuhan Laba Bersih ... 47 Tabel 4.7 Biaya Penggunaan Modal Sendiri

Setelah Restrukturisasi Struktur Modal ... 49 Tabel 4.8 Biaya Penggunaan Hutang Jangka Panjang

Setelah Restrukturisasi Struktur Modal ... 50 Tabel 4.9 Alternatif Bobot Biaya Modal Keseluruhan ... 51 Tabel 4.10 Alternatif Biaya Modal Keseluruhan

Setelah Restrukturisasi Struktur Modal ... 52 Tabel 4.11 Peramalan Laba Bersih Tahun 2011 ... 54 Tabel 4.12 Alternatif Nilai Perusahaan Setelah Restrukturisasi Struktur Modal 54 Tabel 4.13 Perbandingan Pecking Order Theory dengan Trade – Off Theory 56 Tabel 4.14 Laba Ditahan Tahun 2005 – 2008 ... 59 Tabel 4.15 Peramalan Kebutuhan Modal ... 59


(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perhitungan Peramalan Kebutuhan Modal Lampiran B Suku Bunga Bank Indonesia

Lampiran C Laporan Laba Rugi PT Multi Husada Farma Tahun 2005 Lampiran D Laporan Laba Rugi PT Multi Husada Farma Tahun 2006 Lampiran E Laporan Laba Rugi PT Multi Husada Farma Tahun 2007 Lampiran F Laporan Laba Rugi PT Multi Husada Farma Tahun 2008 Lampiran G Neraca PT Multi Husada Farma Tahun 2005

Lampiran H Neraca PT Multi Husada Farma Tahun 2006 Lampiran I Neraca PT Multi Husada Farma Tahun 2007 Lampiran J Neraca PT Multi Husada Farma Tahun 2008


(9)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat dewasa ini menciptakan suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan. Persaingan bagi kelangsungan hidup dan perkembangan menjadi perusahaan besar dalam dunia usaha menjadi tantangan perusahaan dalam operasinya. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan dihadapkan pada tuntutan agar mempunyai keunggulan bersaing baik dalam teknologi, produk yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Namun, untuk memiliki keunggulan itu, perusahaan memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana yang besar pula. Keterbatasan dana yang dimiliki perusahaan seringkali menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan perusahaan menjadi perusahaan besar dan memiliki keunggulan bersaing atas produk-produk yang dihasilkannya. Untuk mengatasi ketersediaan dana itu, perusahaan harus mencari sumber-sumber pendanaan yang dapat menyediakan dana dalam jumlah besar untuk membiayai investasi baru yang dilakukan perusahaan yang juga semakin besar.

Dalam permulaan usaha, biasanya suatu perusahaan memiliki struktur modal yang terdiri dari hasil usaha perusahaan itu sendiri (sumber internal). Namun, dengan semakin berkembangnya usaha seringkali kebutuhan dana dari sumber internal ini tidak mencukupi dikarenakan semakin besar perusahaan maka semakin meningkat pula kebutuhan dananya. Untuk itu, perusahaan harus mencari alternatif pendanaan yang baru dari luar perusahaan (sumber eksternal).


(10)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 2

Struktur modal merupakan salah satu tugas yang paling penting yang dilakukan oleh seorang manajer keuangan. Weston dan Copeland (1997:19) memberikan definisi struktur modal sebagai pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Manajemen struktur modal ini memiliki tujuan untuk memadukan sumber – sumber dana yang permanen yang digunakan perusahaan untuk operasionalnya yang akan memaksimalkan nilai perusahaan itu sendiri.

Wasis (1981) menyatakan bahwa struktur modal harus dapat dibedakan dengan struktur keuangan (www.jurnal-sdm.blogspot.com). Struktur keuangan menyatakan dengan cara bagaimana harta perusahaan dibiayai. Oleh karena itu struktur keuangan adalah keseluruhan yang terdapat di dalam Neraca sebelah kredit. Pada neraca sebelah kredit terdapat hutang jangka panjang maupun jangka pendek, dan modal sendiri baik jangka panjang maupun jangka pendek. Jadi struktur keuangan mencakup semua pembelanjaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sebaliknya struktur modal hanya menyangkut pembelanjaan jangka panjang saja, tidak termasuk pembelanjaan jangka pendek.

Menurut penelitian Yuhasril yang berjudul ” Analisis Faktor – Faktor yang Memengaruhi Struktur Modal Perusahaan Farmasi yang Telah Go Public di BEJ” (2006), struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian, sehingga dapat memaksimumkan nilai perusahaan. Pada dasarnya nilai perusahaan adalah tujuan yang akan dicapai oleh setiap perusahaan, yaitu meningkatkan dan memaksimalkan kemakmuran pemilik perusahaan.


(11)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 3

Dalam definisi struktur modal telah dinyatakan bahwa hutang jangka panjang merupakan salah satu bagian dari struktur modal yang dapat berpotensi untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Hutang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi (satu tahun) dihitung dari tanggal pembuatan neraca per 31 Desember. Trade-OffTheory

menyatakan bahwa “Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, penghematan pajak (tax shield) dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan (financial distress)”.

Pada kenyataannya, banyak perusahaan yang berpikir bahwa penggunaan hutang jangka panjang akan menimbulkan biaya tambahan bagi perusahaan sehingga dalam struktur modal lebih baik tidak menggunakan hutang jangka panjang. Mereka berpkir bahwa struktur modal yang terdiri dari modal sendiri yang melimpah adalah struktur yang paling optimal dan dapat memaksimalkan nilai perusahaan (www.jurnal-sdm.blogspot.com).

PT Multi Husada Farma adalah suatu perusahaan yang bergerak di industri farmasi sebagai distributor persediaan farmasi. Sebagaimana telah diketahui, kondisi usaha distributor farmasi sedang mengalami suatu tantangan yang cukup berat. Perbandingan pabrik farmasi dengan distributor farmasi seperti piramida terbalik. Jumlah pabrik farmasi jauh lebih sedikit dibandingkan dengan distributor farmasi, sehingga ketidakseimbangan ini semakin mendorong tidak efisiennya biaya operasional pendistribusian obat. Tetapi dalam kondisi tersebut, PT Multi Husada Farma merupakan salah satu distributor yang dapat bertahan.


(12)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 4

Berdasarkan data yang diperoleh, PT Multi Husada Farma merupakan salah satu perusahaan yang dalam struktur modalnya tidak menggunakan hutang jangka panjang. Sampai saat ini sumber modal perusahaan tersebut hanya berasal dari modal sendiri.

Berdasarkan fakta tersebut, maka diperlukan suatu penelitian mengenai proporsi penggunaan modal sendiri dan hutang jangka panjang dalam struktur modal perusahaan yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan sehingga perusahaan memiliki aternatif tambahan untuk memperoleh sumber pembiayaan jangka panjangnya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menelitinya lebih lanjut dalam penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Struktur Modal yang Optimal untuk Memaksimalkan Nilai Perusahaan pada PT Multi Husada Farma”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah, yaitu:

1. Bagaimana kondisi struktur modal PT Multi Husada Farma berdasarkan pecking order theory?

2. Berapa biaya modal yang ditimbulkan sebelum perusahaan melakukan restrukturisasi struktur modal?

3. Berapa struktur modal perusahaan yang optimal sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan?

4. Berapa biaya modal yang ditimbulkan setelah perusahaan melakukan restrukturisasi struktur modal?


(13)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 5

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, tujuan penulis mengadakan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kondisi struktur modal PT Multi Husada Farma berdasarkan pecking order theory.

2. Mengetahui biaya modal yang ditimbulkan sebelum perusahaan melakukan restrukturisasi struktur modal.

3. Mengetahui struktur modal perusahaan yang optimal sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

4. Mengetahui biaya modal yang ditimbulkan setelah perusahaan melakukan restrukturisasi struktur modal.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi beberapa pihak yaitu: 1. Bagi Penulis

Penelitian ini menambah wawasan dan pengetahuan mengenai penggunaan struktur modal yang optimal untuk meningkatkan nilai perusahaan. Melalui penelitian ini juga penulis dapat menerapkan teori – teori yang telah dipelajari pada praktik yang sesungguhnya. Serta penelititan ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 6

2. Bagi Perusahaan

Penulis berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh informasi dan alternatif mengenai struktur modal yang optimal, sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

3. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak akademisi yang membutuhkan. Selain itu diharapkan dapat juga digunakan sebagai bahan referensi, pembanding serta tambahan pengetahuan mengenai analisis penggunaan struktur modal yang optimal untuk meningkatkan nilai perusahaan.


(15)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap komponen struktur modal PT Multi Husada Farma, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan pecking order theory, sampai saat ini PT Multi Husada Farma menetapkan struktur modalnya hanya terdiri dari modal sendiri yang bersumber dari laba ditahan. Jadi, biaya modal keseluruhan hanya bersumber dari biaya akibat penggunaan modal sendiri. Kondisi terakhir perusahaan (tahun 2008) memperlihatkan bahwa biaya modal keseluruhan yang bersumber dari penggunaan modal sendiri adalah sebesar 139,89%, dengan nilai perusahaan yang dihasilkan sebesar Rp 340.393.398,93.

2. Setelah mengetahui hasil peramalan kebutuhan modal untuk tahun 2011, jika perusahaan tetap menerapkan pecking order theory dengan asumsi menggunakan modal sendiri sebesar 100%, maka biaya modal keseluruhan yang akan timbul akibat penggunaan modal sendiri adalah sebesar 32,62%, dengan nilai perusahaan yang dihasilkan sebesar Rp 1.436.188.090,79.

3. Perusahaan dapat menerapkan teori lain dalam struktur modalnya, yaitu trade- off theory. Dengan menerapkan teori ini, diperoleh hasil bahwa struktur modal yang paling optimal untuk tahun 2011 adalah terdiri dari hutang jangka panjang sebesar 100%. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, komposisi tersebut merupakan komposisi yang paling optimal yang dapat menghasilkan


(16)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha

62 nilai perusahaan dengan nilai maksimal. Dengan komposisi struktur modal tersebut, perusahaan dapat menghemat biaya modal keseluruhan karena biaya yang ditimbulkan menjadi lebih kecil, yaitu sebesar 5,14%, Disamping memperoleh penghematan biaya modal keseluruhan, dengan menerapkan trade - off theory ini juga perusahaan dapat memperoleh nilai perusahaan yang lebih maksimal, yaitu sebesar Rp 1.811.558.537,19.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil simpulan, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis, jika PT Multi Husada Farma ingin memperoleh nilai perusahaan yang maksimal pada tahun 2011, maka PT Multi Husada Farma dapat menggunakan hutang jangka panjang dalam struktur modalnya. Untuk menentukan besarnya hutang jangka panjang yang akan diambil, perusahaan harus mempertimbangkan faktor – faktor, seperti jumlah aset yang dimiliki, kemampuan perusahaan dalam membayar hutang dan besarnya biaya bunga. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan dapat meminimalisasi risiko yang akan timbul akibat penggunaan hutang, seperti risiko gagal bayar.

2. Bagi penelitian selanjutnya yang akan meneliti mengenai penggunaan struktur modal yang optimal untuk memaksimalkan nilai perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk memperdalam penelitian yang akan dilakukan. Jika peneliti selanjutnya ingin melakukan penelitian lebih lanjut,


(17)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha

63 maka dapat menggunakan objek perusahaan yang telah go public, sehingga data – data yang diperlukan dalam melakukan analisis tersedia lebih lengkap. Penelitian serupa juga sebaiknya menyertakan perhitungan biaya kebangkrutan, agar perusahaan dapat mengetahui besarnya risiko yang diperoleh jika perusahaan teresebut akan menggunakan hutang jangka panjang dalam jumlah tertentu.


(18)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Gitman, Lawrence J.2006.Principles of Managerial Finance.11th Edition.Pearson

Addison Wesley, Boston.

Hanafi, Mamduh M.2004.Manajemen Keuangan.BPFE, Yogyakarta

Hasan, Iqbal.2001.Pokok – Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif).Bumi Aksara, Jakarta.

Kasmir dan Jakfar.2009.Studi Kelayakan Bisnis.Kencana, Jakarta.

Nazir, Moh.1983.Metode Penelitian.Ghalia Indonesia, Jakarta.

Suliyanto.2006.Metode Riset Bisnis.Andi, Yogyakarta.

Suryaningrum, Lubuk Novi.2007.Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usah (SHU) Pada KPRI di Kota Semarang.Fakultas Ekonomi.Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Tampubolon, Manahan P. 2005. Manajemen Keuangan Konseptual, Problem dan Studi Kasus.Ghalia, Bogor.

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland.1997.Manajemen Keuangan.Jilid 2.Diterjemahkan oleh : drs. A. Jaka Wasana MSM dan Ir. Kibrandoko MSM.Binarupa Aksara, Jakarta.


(19)

Universitas Kristen Maranatha 65 Yuhasril.2006.Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Farmasi Yang Telah Go Publik di Bursa Efek Jakarta.Fakultas EkonomiUniversitas Mercu Buana, Jakarta.

www.bi.go.id www.cwma.or.id www.docstoc.com.

www.jurnal-sdm.blogspot.com. www.scribd.com.

www.wikipedia.com.


(1)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 6

2. Bagi Perusahaan

Penulis berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh informasi dan alternatif mengenai struktur modal yang optimal, sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

3. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak akademisi yang membutuhkan. Selain itu diharapkan dapat juga digunakan sebagai bahan referensi, pembanding serta tambahan pengetahuan mengenai analisis penggunaan struktur modal yang optimal untuk meningkatkan nilai perusahaan.


(2)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap komponen struktur modal PT Multi Husada Farma, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan pecking order theory, sampai saat ini PT Multi Husada Farma menetapkan struktur modalnya hanya terdiri dari modal sendiri yang bersumber dari laba ditahan. Jadi, biaya modal keseluruhan hanya bersumber dari biaya akibat penggunaan modal sendiri. Kondisi terakhir perusahaan (tahun 2008) memperlihatkan bahwa biaya modal keseluruhan yang bersumber dari penggunaan modal sendiri adalah sebesar 139,89%, dengan nilai perusahaan yang dihasilkan sebesar Rp 340.393.398,93.

2. Setelah mengetahui hasil peramalan kebutuhan modal untuk tahun 2011, jika perusahaan tetap menerapkan pecking order theory dengan asumsi menggunakan modal sendiri sebesar 100%, maka biaya modal keseluruhan yang akan timbul akibat penggunaan modal sendiri adalah sebesar 32,62%, dengan nilai perusahaan yang dihasilkan sebesar Rp 1.436.188.090,79.

3. Perusahaan dapat menerapkan teori lain dalam struktur modalnya, yaitu trade- off theory. Dengan menerapkan teori ini, diperoleh hasil bahwa struktur modal yang paling optimal untuk tahun 2011 adalah terdiri dari hutang jangka panjang sebesar 100%. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, komposisi tersebut merupakan komposisi yang paling optimal yang dapat menghasilkan


(3)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 62

nilai perusahaan dengan nilai maksimal. Dengan komposisi struktur modal tersebut, perusahaan dapat menghemat biaya modal keseluruhan karena biaya yang ditimbulkan menjadi lebih kecil, yaitu sebesar 5,14%, Disamping memperoleh penghematan biaya modal keseluruhan, dengan menerapkan trade - off theory ini juga perusahaan dapat memperoleh nilai perusahaan yang lebih maksimal, yaitu sebesar Rp 1.811.558.537,19.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil simpulan, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis, jika PT Multi Husada Farma ingin memperoleh nilai perusahaan yang maksimal pada tahun 2011, maka PT Multi Husada Farma dapat menggunakan hutang jangka panjang dalam struktur modalnya. Untuk menentukan besarnya hutang jangka panjang yang akan diambil, perusahaan harus mempertimbangkan faktor – faktor, seperti jumlah aset yang dimiliki, kemampuan perusahaan dalam membayar hutang dan besarnya biaya bunga. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan dapat meminimalisasi risiko yang akan timbul akibat penggunaan hutang, seperti risiko gagal bayar.

2. Bagi penelitian selanjutnya yang akan meneliti mengenai penggunaan struktur modal yang optimal untuk memaksimalkan nilai perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk memperdalam penelitian yang akan dilakukan. Jika peneliti selanjutnya ingin melakukan penelitian lebih lanjut,


(4)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 63

maka dapat menggunakan objek perusahaan yang telah go public, sehingga data – data yang diperlukan dalam melakukan analisis tersedia lebih lengkap. Penelitian serupa juga sebaiknya menyertakan perhitungan biaya kebangkrutan, agar perusahaan dapat mengetahui besarnya risiko yang diperoleh jika perusahaan teresebut akan menggunakan hutang jangka panjang dalam jumlah tertentu.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Gitman, Lawrence J.2006.Principles of Managerial Finance.11th Edition.Pearson

Addison Wesley, Boston.

Hanafi, Mamduh M.2004.Manajemen Keuangan.BPFE, Yogyakarta

Hasan, Iqbal.2001.Pokok – Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif).Bumi Aksara,

Jakarta.

Kasmir dan Jakfar.2009.Studi Kelayakan Bisnis.Kencana, Jakarta.

Nazir, Moh.1983.Metode Penelitian.Ghalia Indonesia, Jakarta.

Suliyanto.2006.Metode Riset Bisnis.Andi, Yogyakarta.

Suryaningrum, Lubuk Novi.2007.Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Perolehan Sisa

Hasil Usah (SHU) Pada KPRI di Kota Semarang.Fakultas Ekonomi.Universitas

Negeri Semarang, Semarang.

Tampubolon, Manahan P. 2005. Manajemen Keuangan Konseptual, Problem dan Studi

Kasus.Ghalia, Bogor.

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland.1997.Manajemen Keuangan.Jilid

2.Diterjemahkan oleh : drs. A. Jaka Wasana MSM dan Ir. Kibrandoko MSM.Binarupa Aksara, Jakarta.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

65

Yuhasril.2006.Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal

Perusahaan Farmasi Yang Telah Go Publik di Bursa Efek Jakarta.Fakultas

EkonomiUniversitasMercu Buana, Jakarta.

www.bi.go.id www.cwma.or.id www.docstoc.com.

www.jurnal-sdm.blogspot.com. www.scribd.com.

www.wikipedia.com.