PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERMEDIAKAN AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMP MUHAMMADIYAH 01 MEDAN.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERMEDIAKAN AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMP MUHAMMADIYAH 01 MEDAN

TESIS

O l e h :

RAHMAWIDA PUTRI

NIM : 8126173022

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

i

ABSTRAK

Rahmawida Putri: Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Bermediakan Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Muhammadiyah 01 Medan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual (PBLM); strategi pembelajaran berbasis masalah (PBL); dan pembelajaran konvensional (K) terhadap hasil belajar biologi dan kemampuan berpikir kritis siswa SMP Muhammadiyah 01 Medan T.A. 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan sampel penelitian sebanyak 3 kelas terdiri dari kelas pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual; kelas pembelajaran berbasis masalah; dan kelas konvensional. Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan berpikir kritis sebanyak 10 soal dan tes hasil belajar biologi sebanyak 27 soal yang telah divalidkan. Data dianalisis dengan menggunakan teknik Analisis Covarians (ANACOVA) dan uji lanjut Bonferroni dengan bantuan program SPSS 19.0 dan Systat 13.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual secara signifikan tidak berbeda dibanding dengan pembelajaran berbasis masalah; 2) Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual secara signifikan lebih tinggi dibanding dengan pembelajaran konvensional; 3) Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah secara signifikan lebih tinggi dibanding dengan pembelajaran konvensional; : 4) kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual secara signifikan tidak berbeda dibanding dengan pembelajaran berbasis masalah; 5) Kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual secara signifikan lebih tinggi dibanding pembelajaran konvensional; 6) Kemampuan berpikir siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah secara signifikan lebih tinggi dibanding dengan pembelajaran konvensional. Dengan demikian terdapat pengaruh pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.

Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Bermediakan Audio Visual, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Konvensional, Hasil Belajar, dan Kemampuan Berpikir Kritis.


(5)

ii

ABSTRACT

Rahmawida Putri: Effects of Problem Based Learning Strategies of media Audio Visual Against Biological Learning Outcomes and Critical Thinking Ability Students SMP Muhammadiyah 01 Medan. Thesis. Terrain: Graduate UNIMED, 2014.

This study aims to determine the effect of problem-based learning strategies mediated audio-visual (PBLM); strategy of problem-based learning (PBL) and the conventional learning (K) on the biology of learning outcomes and critical thinking skills of students of SMP Muhammadiyah 01 Medan TA 2013/2014 .

This study was a quasi-experimental study with a sample composed of as many as three classes of problem-based learning class of media audio-visual, class of problem-based learning, and conventional classes. The research instrument using critical thinking skills tests as much as 10 questions and the test results of biological studies as many as 27 questions. Data were analyzed using analysis techniques Covarians (ANACOVA) and further Bonferroni test with SPSS 19.0 and Systat 13.0.

The results showed: 1) Student learning outcomes are learned with based learning mediated audiovisual not significantly different than the problem-based learning; 2) Student learning outcomes are learned with problem-problem-based learning mediated audiovisual significantly higher than with learning conventional; 3) student learning outcomes are learned with problem-based learning is significantly higher than with conventional learning; 4) critical thinking skills of students who learned with problem-based learning mediated audiovisual not significantly different than the problem-based learning; 5) critical thinking skills of students who learned with problem-based learning mediated audiovisual significantly higher than conventional learning; 6) ability to think of students who learned with problem-based learning were significantly higher compared with conventional learning . Thus there is a problem-based learning effect of media on the results of audio-visual learning and critical thinking skills of students .

Keywords : Problem Based Learning Strategies of Media Audio Visual, Problem Based Learning Strategy, Conventional Learning, Learning Outcomes, and Critical Thinking .


(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukus penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah member rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Bermediakan Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Muhammadiyah 01 Medan” yang disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi Program Studi Pendidikan Biologi pada Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapakan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan pemikiran dari pembimbing yang terhormat Bapak Syarifuudin, M.Sc., Ph.D. selaku dosen pembimbing I dan Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd. selaku dosen pembimbing II. Terima kasih atas segala saran, nasihat, bimbingan, motivasi, dan kemudahan yang selalu Bapak berikan.

Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaian ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

 Bapak dan Ibu Dosen Pembina matakuliah di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Program Studi Pendidikan Biologi yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

 Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 01 Medan, Bapak Paiman, S.Pd. dan seluruh guru-guru serta para staf yang telah melayani dan memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan penelitian, khususnya ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Ibu Suryani, S.Pd. dan Bapak Sulyan Pulungan, S.Pd. selaku guru Biologi yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.

 Orang tuaku tercinta (Ayah Drs. H. Umar Khatib, M.Pd. dan Ibu Hj. Lela Hayati, M.Pd.) dan adik-adik (Rahmi Ramadhani, S.Pdi, Fitri Khairina, Ainil Mardiyah, Fauzan Ramadhan, Amanda Khairunnisa, dan Adinda Khairani) yang senantiasa memotivasi dalam menempuh pendidikan ini.


(7)

 Semua sahabat seperjuangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi T.P. 2012/2013 terutama kepada sahabat saya Mia Sartika, S.Pd yang telah memberikan bantuan dan motivasi serta atas kebersamaan dan persaudaraan yang terjalin selama menjalani studi di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

 Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu demi satu yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan studi.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, karunia, dan berkahnya kepada segenap pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini. Akhirnya, penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua yang membutuhkannya. Sangat disadari, tiada gading yang tak retak, oleh karenanya penulis mengharalkan segala masukan demi kesempurnaan tesis ini.

Medan, Maret 2014 Penulis,

Rahmawida Putri NIM. 8126173022


(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ... viii

Daftar Lampiran ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. Kerangka Teoritis ... 12

1. Belajar dan Hasil Belajar Biologi ... 12

2. Berfikir Kritis ... 14

3. Pembelajaran Berbasis Masalah ... 17

4. Pembelajaran Konvensional ... 23

5. Media Pembelajaran ... 26

6. Materi Ekosistem Kelas VII Semester Genap ... 28

7. Penelitian Relevan ... 40

B. Kerangka Berfikir ... 41

C. Hipotesis Penelitian ... 44

D. Hipotesis Statistik ... 47

BAB III METODE PENELITIAN ... 49

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 49


(9)

vi

C. Desain Penelitian ... 50

D. Defenisi Operasional Variabel ... 51

E. Prosedur Penelitian ... 52

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 57

G. Teknik Pengumpulan Data ... 60

H. Instrumen Pengumpulan Data ... 61

1. Instrumen Tes Hasil Belajar ... 62

2. Instrumen Tes Berpikir Kritis ... 64

I. Validasi Instrumen ... 64

J. Uji Coba Instrumen ... 65

1. Tes Hasil Belajar ... 65

2. Tes Berpikir Kritis ... 70

K. Teknik Analisis Data ... 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 78

A. Hasil Penelitian ... 78

1. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ... 78

2. Deskripsi Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 80

3. Pengaruh Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa ... 82

4. Pengaruh Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 83

5. Pengujian Lanjut ... 84

6. Pengujian Hipotesis ... 90

B. Pembahasan ... 92

1. Pengaruh Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar ... 92

2. Pengaruh Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis ... 95

C. Keterbatasan Penelitian ... 96

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 98

A. Simpulan ... 98

B. Implikasi ... 99

C. Saran ... 100


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) ... 20

Tabel 2.2. Perbedaan antara Kelompok Belajar Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Kelompok Belajar Konvensional ... 24

Tabel 3.1. Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Medan pada Tahun Ajaran 2013/ 2014 ... 50

Tabel 3.2. Pretest-Posttest Control Group Design ... 51

Tabel 3.3. Langkah-langkah Pembelajaran Konvensional ... 57

Tabel 3.4. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah ... 58

Tabel 3.5. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah Bermediakan Audio Visual ... 59

Tabel 3.6. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Materi Ekosistem ... 63

Tabel 3.8. Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis Materi Ekosistem ... 64

Tabel 3.9. Kategori Validitas Suatu Tes (Tes Hasil Belajar) ... 67

Tabel 3.10. Kategori Reliabilitas Suatu Tes (Tes Hasil Belajar) ... 68

Tabel 3.11. Kategori Indeks Daya Pembeda Suatu Tes (Tes Hasil Belajar)... 68

Tabel 3.12. Kategori Indeks Kesukaran Soal Tes (Tes Hasil Belajar)... 69

Tabel 3.13. Kategori Validitas Suatu Tes (Tes Berpikir Kritis) ... 71

Tabel 3.14. Kategori Reliabilitas Suatu Tes (Tes Berpikir Kritis) ... 72

Tabel 3.15. Kategori Indeks Daya Pembeda Suatu Tes (Tes Berpikir Kritis) ... 72

Tabel 3.16. Kategori Indeks Kesukaran Soal Tes (Tes Berpikir Kritis) ... 73

Tabel 4.1. Perbandingan Kemampuan Siswa dalam Menjawab Tes Pretes Hasil Belajar Materi Ekosistem Berdasarkan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom ... 84

Tabel 4.2. Perbandingan Kemampuan Siswa dalam Menjawab Tes Postes Hasil Belajar Materi Ekosistem Berdasarkan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom ... 11

Tabel 4.3.Perbandingan Kemampuan Siswa dalam Menjawab Tes Pretes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Materi Ekosistem Berdasarkan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom ... 115

Tabel 4.4.Perbandingan Kemampuan Siswa dalam Menjawab Tes Postes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Materi Ekosistem Berdasarkan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom ... 122


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Posisi Media dalam Pembelajaran ... 26

Gambar 2.2. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran ... 27

Gambar 2.3. Rantai Makanan ... 33

Gambar 2.4. Jaring-Jaring Makanan ... 33

Gambar 2.5. Piramida Makanan ... 34

Gambar 2.6. Arus Energi ... 34

Gambar 2.7. Siklus Air ... 35

Gambar 2.8. Grafik Perbandingan Jumlah Produsen, Herbivora, dan Karnivora ... 35

Gambar 3.1. Bagan Rancangan Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 56

Gambar 4.1. Rata-Rata Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Muhammadiyah 01 Medan T.A. 2013/2014 ... 79

Gambar 4.2. Rata-Rata Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Muhammadiyah 01 Medan T.A. 2013/2014 ... 81

Gambar 4.3. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Bermediakan Audio Visual, Pembelajaran Berbasis Masalah, dan Pembelajaran Konvensional Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 82

Gambar 4.4. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Bermediakan Audio Visual, Pembelajaran Berbasis Masalah, dan Pembelajaran Tradisional Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 83

Gambar 4.5. Pengaruh Pembelajaran Terhadap Kemampuan Menjawab Tes Hasil Belajar Berdasarkan Ranah Kognitif C1 ... 85

Gambar 4.6. Pengaruh Pembelajaran Terhadap Kemampuan Menjawab Tes Hasil Belajar Berdasarkan Ranah Kognitif C2 ... 86

Gambar 4.7. Pengaruh Pembelajaran Terhadap Kemampuan Menjawab Tes Hasil Belajar Berdasarkan Ranah Kognitif C3 ... 87

Gambar 4.8. Pengaruh Pembelajaran Terhadap Kemampuan Menjawab Tes Hasil Belajar Berdasarkan Ranah Kognitif C4 ... 88

Gambar 4.9. Pengaruh Pembelajaran Terhadap Kemampuan Menjawab Tes Hasil Belajar Berdasarkan Ranah Kognitif C5 ... 89


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rubrik Berpikir Kritis ... 105

Lampiran 2. Silabus Pembelajaran ... 107

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran Tradisional……. ... 113

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran Berbasis Masalah……. ... 122

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran Berbasis Masalah Bermediakan Audio Visual……. ... 139

Lampiran 6. Tes Hasil Belajar ... 157

Lampiran 7. Tes Hasil Belajar ... 161

Lampiran 8. Tabel Validasi Butir Soal Hasil Belajar ... 164

Lampiran 9. Tabel Reliabilitas Butir Soal Hasil Belajar ... 165

Lampiran 10. Tabel Uji Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Soal Hasil Belajar ... 166

Lampiran 11. Tabel Validasi Butir Soal Kemampuan Berpikir Kritis ... 168

Lampiran 12. Tabel Reliabilitas Butir Soal Kemampuan Berpikir Kritis ... 169

Lampiran 13. Tabel Uji Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Soal Kemampuan Berpikir Kritis ... 170

Lampiran 14 . Perhitungan Korelasi Product Moment untuk Uji Validitas Tes Hasil Belajar Biologi……. ... 171

Lampiran 15 . Perhitungan Korelasi Product Moment untuk Uji Validitas Tes Kemampuan Berpikir Kritis……. ... 172

Lampiran 16. Pengujian Reliabilitas Item Tes Hasil Belajar Biologi……. ... 173

Lampiran 17 . Pengujian Reliabilitas Item Tes Kemampuan Berpikir Kritis……. ... 174

Lampiran 18 . Data Mentah Pretes Siswa Kelas Konvensional……. ... 175

Lampiran 19 . Data Mentah Pretes Siswa Kelas PBL……. ... 177

Lampiran 20 . Data Mentah Pretes Siswa Kelas PBLM……. ... 179

Lampiran 21 . Data Mentah Postes Siswa Kelas Konvensional……. ... 181


(13)

Lampiran 23 . Data Mentah Postes Siswa Kelas PBLM……. ... 185

Lampiran 24 . Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Kelas Konvensional……. ... 187

Lampiran 25 . Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Kelas PBL……. ... 188

Lampiran 26 . Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Kelas PBLM……. ... 189

Lampiran 27 . Rekapitulasi Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Konvensional……. ... 187

Lampiran 28 . Rekapitulasi Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas PBL……. ... 188

Lampiran 29 . Rekapitulasi Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas PBLM……. ... 189

Lampiran 30 . Rata-Rata dan Standar Deviasi……... 190

Lampiran 31 . Uji Normalitas Data Hasil Belajar……. ... 192

Lampiran 32 . Uji Normalitas Data Kemampuan Berpikir Kritis……. ... 194

Lampiran 33 . Analysis of Covarians (ANACOVA) Hasil Belajar Biologi……. ... 196

Lampiran 34 . Analysis of Covarians (ANACOVA) Kemampuan Berpikir Kritis……. 200

Lampiran 35 . Uji Lanjut Bonferroni Hasil Belajar……. ... 204

Lampiran 36 . Uji Lanjut Bonferroni Kemampuan Berpikir Kritis……. ... 207


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan tidak pernah terlepas dari kegiatan belajar, keberhasilan pendidikan sangat terpengaruh oleh proses pembelajaran. Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2003:35). Salah satu tanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang mungkin disebabkan terjadinya perubahan pada peningkatan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.

Tujuan proses belajar mengajar secara ideal yaitu agar semua peserta didik

dapat menguasai bahan belajar secara maksimal. Hal inilah yang disebut “mastery

learning” atau belajar tuntas, yang merupakan sebuah pola pembelajaran yang

mengaruskan pencapaan siswa secara tuntas, terhadap setiap unit pembahasan dan pemberian tes formatid pada setiap pembelajaran baik sebelum maupun sesudahnya untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran yang telah mereka pelajari serta penguasaan minimal 80% dari isi kurikulum.

Hasil pembelajaran biologi diharapkan dapat membantu proses penguasaan konsep biologi, berpikir kritis, kreativitas, kemampuan memecahkan masalah, sikap dan ketrampilan berkomunikasi. Lewis (1994:47) menyatakan bahwa belajar melalui stimulus gambar atau visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat dan mengenali. Keterlibatan berbagai organ tubuh mulai telinga (audio), mata (visual), dan tangan (kinetic) membuat informasi lebih mudah dimengerti. De-Porter dalam Arikunto (2006:214), mengungkapkan bahwa manusia


(15)

dapat menyerap suatu materi pembelajaran sebanyak 50% dari apa yang didengar dan dilihatnya (audio-visual), sedangkan yang dilihatnya (visual) sebanyak 30%, dan dari yang didengarnya (audio) sebanyak 20%, serta dari yang dibacanya hanya 10%.

Dalam pembelajaran biologi sangat dibutuhkan suatu kegiatan yang melibatkan siswa dalam memecahkan suatu masalah, karena tidak semua materi pelajaran yang disajikan oleh guru dapat dimengerti siswa jika hanya disampaikan melalui ceramah. Oleh karena itu, agar siswa dapat mempelajari dan memahami materi pelajaran biologi lebih bermakna diperlukan strategi atau pendekatan pembelajaran yang tepat dan mampu meningkatkan ketrampilan siswa dalam memecahkan masalah. Pendekatan pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Dengan adanya gairah belajar, anak didik tidak akan sukar mencapai tujuan pembelajaran, karena bukan guru yang memaksakan anak didik untuk mencapai tujuan tetapi anak didiklah dengan sadar untuk mencapai tujuan (Djamarah dan Zain, 2002:80).

Berdasarkan pengamatan ditemukan masalah pada hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa SMP Muhammadiyah 01 Medan. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya: siswa sering mengalami kesulitan dalam memahami istilah dalam biologi yang umumnya berbahasa latin, kurang layaknya buku paket yang dibagikan kepada siswa. Selain karena kurangnya pengetahuan guru dalam menggunakan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar, guru juga mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuan berfikir siswa khususnya pada materi ekosistem yang disebabkan kurang memadainya sarana dan prasarana yang disediakan oleh pihak sekolah. Selain itu, guru masih menggunakan metode


(16)

ceramah dan tanya jawab tanpa menggunakan alat bantu peraga baik media berupa charta maupun media animasi atau video pembelajaran, sehingga siswa siswa sulit mengembangkan kemampuan berfikir kritisnya dalam memahami materi yang diajarkan. Untuk itu dalam pembelajarannya perlu digunakan strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan siswa berpartisipasi secara aktif dalam belajar bekerjasama atau berkelompok untuk memecahkan masalah dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, sehingga kriteria ketuntasan minimal dapat tercapai. Strategi problem based learning merupakan pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis, yang mengatakan bahawa pengetahuan tidak statis, tetapi berevolusi dan berubah secara konstan selama siswa mengonstruksikan pengalaman-pengalaman baru yang memaksa mereka untuk mendasarkan diri dan memodifikasi pengetahuan sebelumnya. Guru berperan sebagai penyaji masalah, penanya, mengadakan dialog, pemberi fasilitas penelitian, menyiapkan dukungan dan dorongan yang dapat meningkatkan pertumbuhan intelektual peserta didik. Prinsip utama pendekatan konstruktivis adalah pengetahuan tidak diterima secara pasif, tetapi dibangun secara aktif oleh individu (Nasution, 2008:207).

Pengajaran berdasarkan masalah membantu siswa untuk memproses informasi yang ada dibenaknya dan menyusun pengetahuan mereka tentang dunia sosial dan sekitarnya sehingga efektif untuk pengajaran berfikir kritis. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Trianto (2010:92) bahwa pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berfikir kritis. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Taufik (2012:21) menyatakan bahwa metode problem based learning dapat berpartisipasi aktif terhadap kemampuan berpikir dan dapat mengembangkan kemampuan penalaran mahasiswa program studi


(17)

pendidikan biologi FMPA Universitas Jambi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yokhebed (2012:185) kecenderungan dosen mengajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional membuat peneliti menggunakan model pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, keterampilan sosial, sikap ilmiah dan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar mahasiswa pendidikan biologi FKIP UNTAN Semester II yang mengambil mata kuliah pengetahuan lingkungan.

Penelitian yang dilakukan oleh Hasruddin (2009:48) yang bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan berpikir kritis dengan memberdayakan kemampuan berpikirnya melalui berbagai pendekatan yang dapat diaplikasikan, salah satu diantaranya adalah dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Melalui penerapan pembelajaran kontekstual, siswa melibatkan diri dalam proses berpikir, sharing antar teman, bertanya, mengobservasi, menemukan, merefleksi, dan mengkonstruksi pengetahuannya. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Afandi, Sugiyanto, dan Widha (2012:92) bahwa faktor kemandirian belajar dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa FKIP, Universitas Tanjungpura Pontianak, dapat mempengaruhi prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik mahasiswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Setiasih dan Hakim (2012:9-10) menyatakan bahwa hal yang menyebabkan hasil ulangan dan tugas siswa SMP Negeri 2 Sumbang rendah dikarenakan metode pengajaran guru yang masih menggunakan metode konvensional yang menyebabkan siswa menjadi jenuh dan tidak bersemangat untuk mengikuti pelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru adalah dengan memanfaatkan teknologi komputer sebagai media pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan prestasi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sumbang dalam belajar biologi khusunya pokok bahasan ekosistem. Hal ini sejalan


(18)

dengan penelitian yang dilakukan oleh Waryanto (2009:3) dengan menggunakan media audio visual dalam menunjang pembelajaran di SMP Negeri 2 Kendari yang bertujuan untuk mengembangkan mitra kognitif yang menyangkut kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan gerak dan serasi, dapat menunjukkan serangkaian gambar diam tanpa suara sebagai media foto, dan film bingkai meskipun kurang ekonomis. Melalui media audio visual, siswa dapat langsung menerima umpan balik terhadap kemampuan mereka sehingga mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Samodra (2009:708-709) menyatakan bahwa multimedia pembelajaran interaktif tentang sistem reproduksi pada manusia yang memenuhi unsur-unsur informasi bahan penarik perhatian, materi dan teori, visualisasi, latihan soal, dan evaluasi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Kemampuan berpikir kritis sangat penting diajarkan di sekolah karena keterampilan ini sangat diperlukan oleh siswa untuk sukses dalam kehidupannya (Afcariono,2008:66). Oleh karena itu, seorang ahli pendidikan, John Dewey, sejak awal mengharapkan agar siswa diajarkan kecakapan berpikir kritis. Untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa perlu diperhatikan bagaimana latar belakang filosofis dan psikologisnya. Latar belakang filosofis adalah proses interaksi yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, misalnya tujuan perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor (Astika, 2013:2). Pembelajaran yang diarahkan untuk memiliki kemampuan berfikir kritis memiliki tiga karakteristik utama, yaitu: (1) kemampuan berfikir menekankan pada proses mental siswa secara maksimal; (2) kemampuan berfikir dibangun dalam nuansa dialogis dan proses tanya jawab terus menerus; dan (3) kemampuan berfikir yang dapat menyadarkan kepada dua sisi yang sama pentingnya, yaitu sisi proses dan hasil belajar (Hasruddin, 2009: 50).


(19)

Dari uraian di atas dan banyaknya penelitian yang menunujukkan keberhasilan dalam penggunaan pembelajaran kooperatif dengan strategi pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar siswa, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual terhadap hasil belajar siswa dan kemampuan berfikir siswa SMP Muhammadiyah 01 Medan dengan membuat perangkat pembelajaran berbasis masalah dan perangkat pembelajaran berbasis masalah yang bermediakan audio visual dan mengujinya dalam penelitian quasi eksperimen.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran karena guru dalam proses pembelajaran masih bersifat teacher centered, (2) Buku paket yang kurang layak, (3) Belum adanya inovasi dalam menerapkan strategi pembelajaran, (4) Pada waktu pembelajaran, guru tidak menggunakan media pembelajaran padahal idealnya siswa belajar dengan bantuan media bahkan mereka harus belajar langsung ke alam, (5) Hasil belajar biologi siswa kelas VII masih tergolong rendah, (6) Kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah, dan (7) Materi ekosistem yang berhubungan dengan kehidupan nyata menuntut kemampuan berpikir kritis siswa belum diajarkan secara optimal.

C. Batasan Masalah

Untuk mendapatkan pembahasan yang tepat sasaran dan menghindari pembahasan yang terlalu luas, perlu dibatasi masalah dalam penelitian ini: (1)


(20)

Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII SMP Swasta Muhammdiyah 01 Medan tahun pembelajaran 2013/2014, (2) Penerapan strategi pembelajaran PBL bermediakan audio visual pada materi ekosistem untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berfikir kritis siswa SMP Muhammadiyah 01 Medan, (3) Variabel terikat pada penelitian ini berupa hasil belajar siswa pada aspek kognitif dan kemampuan berfikir kritis pada pokok bahasan ekosistem kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Medan, dan (4) Pembelajaran dilakukan pada siswa dan dijadikan tiga kelompok yaitu kelompok pertama dengan pembelajaran tradisional yang menggunakan metode ceramah, tanya-jawab, dan penugasan, kelompok kedua dengan pembelajaran berbasis masalah, dan kelompok ketiga dengan pembelajaran berbasis masalah yang bermediakan audio visual.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual dibandingkan dengan hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah?

2. Apakah terdapat pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual dibandingkan dengan hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional?


(21)

3. Apakah terdapat pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah dibandingkan dengan hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional? 4. Apakah terdapat pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan berpikir kritis

siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah?

5. Apakah terdapat pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional?

6. Apakah terdapat pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual dibandingkan dengan hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah.

2. Pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual dibandingkan


(22)

dengan hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.

3. Pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah dibandingkan dengan hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.

4. Pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah.

5. Pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.

6. Pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.

Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat : (1) Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang berbagai alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan, (2) Sebagai sumbangan pikiran dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, (3) Sebagai bahan literatur atau referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh


(23)

gambaran mengenai penggunaan strategi pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar biologi dan kemampuan berpikir kritis siswa, dan (4) Sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan bagi peneliti pendidikan yang berkaitan dengan penelitian ini

Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat: (1) Memberi inovasi dalam dunia pendidikan khususnya dalam pemilihan pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran biologi, (2) Memberi motivasi kepada guru khususnya guru biologu untuk mengembangkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan video pembelajaran, (3) Memberi gambaran bagaimana penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dan strategi pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai masalah yang berkaitan dengan materi pelajaran terutama materi pelajaran biologi, dan (4) Memberi motivasi kepada siswa agar lebih berprestasi dengan belajar secara aktif untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi pelajaran terutama materi pelajaran biologi.


(24)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan, maka diperoleh simpulan bahwa: 1. Hasil belajar siswa pada materi ekosistem di kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Medan yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual tidak berbeda signifikan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah. Meskipun demikian, kemampuan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual lebih tinggi dalam menjawab soal pada ranah kognitif C4, dan C5 jika dibandingkan dengan pembelajaran berbasis masalah.

2. Hasil belajar siswa pada materi ekosistem di kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Medan yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual berbeda signifikan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Kemampuan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual lebih tinggi dalam menjawab soal pada ranah kognitif C2 dan C3 jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

3. Hasil belajar siswa pada materi ekosistem di kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Medan yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah berbeda signifikan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Kemampuan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dalam menjawab soal pada ranah kognitif C2 jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Namun demikian, hasil belajar


(25)

siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional lebih tinggi dalam menjawab soal pada ranah C1 jika dibandingkan dengan pembelajaran berbasis masalah.

4. Kemampuan berpikir kritis siswa pada materi ekosistem di kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Medan yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual tidak berbeda signifikan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah. 5. Kemampuan berpikir kritis siswa pada materi ekosistem di kelas VII SMP

Muhammadiyah 01 Medan yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual berbeda signifikan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.

6. Kemampuan berpikir kritis siswa pada materi ekosistem di kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Medan yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah berbeda signifikan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.

B. Implikasi

Inti pelaksanaan pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar tersebut sangat mengentukan kesuksesan guru dan sekolah dalam melaksanakan pendidikan. Sebaliknya, ketibakberhasilan guru dan sekolah ditunjukkan oleh buruknya kegiatan belajar mengajar. Efektivitas pembelajaran tidak bisa terjadi dengan sendirinya, tetapi diusahakan oleh guru melalui upaya penciptaan kondisi belajar mengajar yang kondusif. Pendekatan pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, seorang guru diharapkan dapat merancang atau merencanakan


(26)

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif selama proses belajar mengajar. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual, untuk melibatkan siswa aktif dan dilatih dalam memecahkan masalah yang diberikan.

Agar siswa memperoleh hasil belajar yang lebih optimal, maka penerapan pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran biologi diperlukan persiapan yang matang, mulai dari pemilihan masalah yang akan dibahas, menjelaskan proses pembelajaran yang dilakukan, sampai memberikan motivasi dan bimbingan kepada siswa dalam proses pemecahan masalah yang diberikan, karenanya agar siswa memperoleh hasil yang lebih optimal, amaka alangkah baiknya jika dalam proses pembelajaran siswa dilatih untuk dapat memiliki kemampuan kooperatif (bekerjasama dalam kelompok) dan kemampuan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapkan kepada mereka.

Pada dasarnya, suatu permasalahan tidak mungkin dapat dipecahkan sendirian, akan tetapi membutuhkan bantuan atau kerjasama dengan orang lain. Kerja sama saling member dan menerima sangat dibutuhkan untuk memecahkan suatu persoalan. Karenanya pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual akan lebih baik dibandingkan dengan hanya menerapkan pembelajaran berbasis masalah saja dan bahkan lebih baik dibandingkan hanya dengan menerapkan pembelajaran konvensional.

C. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindakan lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:


(27)

1. Penggunaan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual pada kelompok siswa yang sebelumnya terbiasa dengan pola belajar yang berpusat pada guru, hendaknya melatihkan sintaks pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual sebelum melaksanakan penelitian agar siswa merasa siap dan memahami peran sertanya sehingga proses belajar dengan desain pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual ini berjalan lebih efektif dan efisien. 2. Penggunaan tes berpikir kritis ini cenderung baru peneliti kembangkan, hendaknya

perlu lebih dikembangkan lagi agar sesuai dengan sasaran yang diinginkan.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai pengaruh pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis agar dapat menerapkan pada kelompok siswa minimal dua kelas setiap perlakuan dan melakukan pengumpulan data penelitian dalam jangka waktu yang lebih panjang.


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Sugiyanto, Widha, S. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Pendekatan Metakognitif melalui Model Reciprocal Learning dan Problem Based Learning ditinjau dari Kemandirian Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Inkuiri, Vol 1 (2) 2012:86-92. http://jurnal.pasca.uns.ac.id Afcariono, M. 2008. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan Inovatif Vol 3 (2): 65-68.

Abdurrahman dan Bintaoro. 2000. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Amstrong, N. 2007. Cooperative Learning in Industrial-Sized Biology Classes,

CBE-Life Sciences Education, (6)163-171.

Anggareni. 2013. Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA; Singaraja. Arends, R.I. 2008. Learning to Teach. Belajar untuk Mengajar. Edisi Dua.

(Penterjemah: Helly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Astika, U., Suma, I.K., Suastra, W. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Sikap Ilmiah dan Keterampilan Berpikir Kritis. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA Vol 3.

Aunurrahman. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Cahyadi, F.D., Suciati, Probosari, R.M. 2012. Penerapan Blended Learning dalam Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA 4 Putra SMA RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Sukoharjo Tahun Pembelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi Vol 4 (1) 2012: 15-22.

Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV Publisher

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah dan Zain.2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gunawan, M.A. 2008. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X di SMA NW Pancor Tahun


(29)

Pembelajaran 2007/2008. Artikel Penelitian, http://www.wordpress.com , diakses 21 Maret 2010.

Hasruddin. 2009. Memaksimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Kontekstual. Jurnal Tabularasa, PPS UNIMED, Vol.6 (1) 2009:48-60.

Karyani. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Bebantuan Media Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Kelas VII SMP Gugus 8 Gianyar. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Lewis, G., dan Slade, C. 1994. Critical Comunication. Australia: Prentice Hall.

Nasution, S. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhadi dan Senduk, A.G. 2004. Pembelajaran Kotekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

Primadanti, R., Kaspul, Ajizah, A. 2011. Pengaruh Penggnaan Media Internet terhaap Pemahaman Sub Konsep Gangguan pada Sistem Gerak di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Amuntai. Jurnal Wahana-Bio, Vol VI 2011: 107-120.

Purwanto, M. 2000. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rahmatan, H., Liliasari., Redjeki, S. 2013. Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif pada Topik Katabolisme Karbohidrat untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Mahasiswa Calon Guru Biologi. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (JPII) Vol 2(1) 2013: 1-7.

Riduwan, 2012. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Riyanto. 2008. Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Samodra, D.W., Suhartono, V., Santosa, S. 2009. Multimedia Pembelajaran Reproduksi pada Manusia. Jurnal Teknologi Informasi Vol 5(2) 2009: 695-710.

Sanjaya, W. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi . Jakarta: Kencana.

Sanjaya. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Setiasih, W.A. dan Hakil, D.K. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Ekosistem guna Peningkatan Prestasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sumbang. Jurnal JUITA Vol II (1) 2012: 9-20.

Setiawan, I.G.A.N. 2008. Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X-2 SMA Laboraturium Singaraja, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, Lembaga Penelitian Undiksha, 2(1), 42-59.


(30)

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ristia, Tia. 2012. Model Pembelajaran Problem Solving dengan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Semarang: Unnes Journal of Biology Education.

Taufik. 2012. Implementasi Pembelajaran Problem Based Learning di Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Jambi. Jurnal Bidik Vol 1(1) 2012: 16-21.

Tim Penyusun. 2010. Paket Sukses Menghadapi UN & US SMP/MTs 2010/2011. Bandung: Yrama Widya.

Tim Penyusun. 2010. Sukses UN SMP/MTs 2011. Jakarta: Wahyu Media.

Tim Penyusun. 2011. Kiat Sukses UNAS 2011 Kelas IX SMP/MTs. Yogyakarta: Andi. Trianto, 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana. Waryanto, Nur Hadi. 2009. Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta.

Yokhebed, Sudarisman, S., Widha, S. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dngan Pendekatan Keterampilan Proses Sains untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar . Jurnal Inkuiri Vol 1 (3) 2012: 9-20.


(1)

siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional lebih tinggi dalam menjawab soal pada ranah C1 jika dibandingkan dengan pembelajaran berbasis masalah.

4. Kemampuan berpikir kritis siswa pada materi ekosistem di kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Medan yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual tidak berbeda signifikan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah. 5. Kemampuan berpikir kritis siswa pada materi ekosistem di kelas VII SMP

Muhammadiyah 01 Medan yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual berbeda signifikan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.

6. Kemampuan berpikir kritis siswa pada materi ekosistem di kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Medan yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah berbeda signifikan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.

B. Implikasi

Inti pelaksanaan pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar tersebut sangat mengentukan kesuksesan guru dan sekolah dalam melaksanakan pendidikan. Sebaliknya, ketibakberhasilan guru dan sekolah ditunjukkan oleh buruknya kegiatan belajar mengajar. Efektivitas pembelajaran tidak bisa terjadi dengan sendirinya, tetapi diusahakan oleh guru melalui upaya penciptaan kondisi belajar mengajar yang kondusif. Pendekatan pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, seorang guru diharapkan dapat merancang atau merencanakan


(2)

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif selama proses belajar mengajar. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual, untuk melibatkan siswa aktif dan dilatih dalam memecahkan masalah yang diberikan.

Agar siswa memperoleh hasil belajar yang lebih optimal, maka penerapan pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran biologi diperlukan persiapan yang matang, mulai dari pemilihan masalah yang akan dibahas, menjelaskan proses pembelajaran yang dilakukan, sampai memberikan motivasi dan bimbingan kepada siswa dalam proses pemecahan masalah yang diberikan, karenanya agar siswa memperoleh hasil yang lebih optimal, amaka alangkah baiknya jika dalam proses pembelajaran siswa dilatih untuk dapat memiliki kemampuan kooperatif (bekerjasama dalam kelompok) dan kemampuan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapkan kepada mereka.

Pada dasarnya, suatu permasalahan tidak mungkin dapat dipecahkan sendirian, akan tetapi membutuhkan bantuan atau kerjasama dengan orang lain. Kerja sama saling member dan menerima sangat dibutuhkan untuk memecahkan suatu persoalan. Karenanya pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual akan lebih baik dibandingkan dengan hanya menerapkan pembelajaran berbasis masalah saja dan bahkan lebih baik dibandingkan hanya dengan menerapkan pembelajaran konvensional.

C. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindakan lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:


(3)

1. Penggunaan pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual pada kelompok siswa yang sebelumnya terbiasa dengan pola belajar yang berpusat pada guru, hendaknya melatihkan sintaks pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual sebelum melaksanakan penelitian agar siswa merasa siap dan memahami peran sertanya sehingga proses belajar dengan desain pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual ini berjalan lebih efektif dan efisien. 2. Penggunaan tes berpikir kritis ini cenderung baru peneliti kembangkan, hendaknya

perlu lebih dikembangkan lagi agar sesuai dengan sasaran yang diinginkan.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai pengaruh pembelajaran berbasis masalah bermediakan audio visual terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis agar dapat menerapkan pada kelompok siswa minimal dua kelas setiap perlakuan dan melakukan pengumpulan data penelitian dalam jangka waktu yang lebih panjang.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Sugiyanto, Widha, S. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Pendekatan Metakognitif melalui Model Reciprocal Learning dan Problem Based Learning ditinjau dari Kemandirian Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Inkuiri, Vol 1 (2) 2012:86-92. http://jurnal.pasca.uns.ac.id Afcariono, M. 2008. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan Inovatif Vol 3 (2): 65-68.

Abdurrahman dan Bintaoro. 2000. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Amstrong, N. 2007. Cooperative Learning in Industrial-Sized Biology Classes,

CBE-Life Sciences Education, (6)163-171.

Anggareni. 2013. Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA; Singaraja. Arends, R.I. 2008. Learning to Teach. Belajar untuk Mengajar. Edisi Dua.

(Penterjemah: Helly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Astika, U., Suma, I.K., Suastra, W. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Sikap Ilmiah dan Keterampilan Berpikir Kritis. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA Vol 3.

Aunurrahman. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Cahyadi, F.D., Suciati, Probosari, R.M. 2012. Penerapan Blended Learning dalam Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA 4 Putra SMA RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Sukoharjo Tahun Pembelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi Vol 4 (1) 2012: 15-22.

Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV Publisher

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah dan Zain.2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gunawan, M.A. 2008. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X di SMA NW Pancor Tahun


(5)

Pembelajaran 2007/2008. Artikel Penelitian, http://www.wordpress.com , diakses 21 Maret 2010.

Hasruddin. 2009. Memaksimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Kontekstual. Jurnal Tabularasa, PPS UNIMED, Vol.6 (1) 2009:48-60.

Karyani. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Bebantuan Media Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Kelas VII SMP Gugus 8 Gianyar. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Lewis, G., dan Slade, C. 1994. Critical Comunication. Australia: Prentice Hall.

Nasution, S. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhadi dan Senduk, A.G. 2004. Pembelajaran Kotekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

Primadanti, R., Kaspul, Ajizah, A. 2011. Pengaruh Penggnaan Media Internet terhaap Pemahaman Sub Konsep Gangguan pada Sistem Gerak di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Amuntai. Jurnal Wahana-Bio, Vol VI 2011: 107-120.

Purwanto, M. 2000. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rahmatan, H., Liliasari., Redjeki, S. 2013. Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif pada Topik Katabolisme Karbohidrat untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Mahasiswa Calon Guru Biologi. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (JPII) Vol 2(1) 2013: 1-7.

Riduwan, 2012. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Riyanto. 2008. Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Samodra, D.W., Suhartono, V., Santosa, S. 2009. Multimedia Pembelajaran Reproduksi pada Manusia. Jurnal Teknologi Informasi Vol 5(2) 2009: 695-710.

Sanjaya, W. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi . Jakarta: Kencana.

Sanjaya. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Setiasih, W.A. dan Hakil, D.K. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Ekosistem guna Peningkatan Prestasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sumbang. Jurnal JUITA Vol II (1) 2012: 9-20.

Setiawan, I.G.A.N. 2008. Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X-2 SMA Laboraturium Singaraja, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, Lembaga Penelitian Undiksha, 2(1), 42-59.


(6)

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ristia, Tia. 2012. Model Pembelajaran Problem Solving dengan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Semarang: Unnes Journal of Biology Education.

Taufik. 2012. Implementasi Pembelajaran Problem Based Learning di Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Jambi. Jurnal Bidik Vol 1(1) 2012: 16-21.

Tim Penyusun. 2010. Paket Sukses Menghadapi UN & US SMP/MTs 2010/2011. Bandung: Yrama Widya.

Tim Penyusun. 2010. Sukses UN SMP/MTs 2011. Jakarta: Wahyu Media.

Tim Penyusun. 2011. Kiat Sukses UNAS 2011 Kelas IX SMP/MTs. Yogyakarta: Andi. Trianto, 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana. Waryanto, Nur Hadi. 2009. Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta.

Yokhebed, Sudarisman, S., Widha, S. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dngan Pendekatan Keterampilan Proses Sains untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar . Jurnal Inkuiri Vol 1 (3) 2012: 9-20.


Dokumen yang terkait

Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar biologi pada siswa kelas X SMA Muhammadiyah 9 Brondong

0 4 26

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, DAN RETENSI SISWA SISTEM EKSKRESI DI SMP SWASTA MARKUS MEDAN.

0 3 22

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP SWASTA PTPN IV GUNUNG BAYU KABUPATEN SIMALUNGUN.

0 2 27

KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA PADA PEMBELAJARAN Kemampuan Berfikir Kritis Siswa SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Pada Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum.

0 1 14

KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA PADA PEMBELAJARAN Kemampuan Berfikir Kritis Siswa SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Pada Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum.

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM Peningkatan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran problem solving dengan pendekatan scientific(ptk pembelajaran

0 1 16

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMAN 1 BATANG KUIS.

0 1 23

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 15

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 LUBUK PAKAM.

0 2 32