PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, DAN RETENSI SISWA SISTEM EKSKRESI DI SMP SWASTA MARKUS MEDAN.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL

BELAJAR BIOLOGI, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS,

DAN RETENSI SISWA MATERI SISTEM EKSRESI

MANUSIA DI KELAS VIII SMP MARKUS MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

VENISHA ELISABETH A PARDEDE NIM : 8136174039

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Venisha Elisabeth A Pardede : Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Biologi, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Retensi Siswa Sistem Ekskresi di SMP Swasta Markus Medan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran terhadap: (1) hasil belajar, (2) kemampuan berpikir kritis, dan (3) retensi siswa pada materi sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan . Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan sampel penelitian sebanyak 3 kelas ditentukan dengan teknik purposive sampling. Kelas A dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis masalah, kelas B dengan strategi pembelajaran inkuiri, sedangkan kelas C (kontrol) dengan strategi pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian menggunakan tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda, tes kemampuan berpikir kritis dalam bentuk uraian, dan retensi dalam bentuk pilihan ganda. Teknik analisis data menggunakan Analisis Kovariat (ANAKOVA) pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan bantuan SPSS 21.0. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar (F=5,562; P=0,000). Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Discovery (76,13±7,706) secara signifikan lebih

tinggi dibandingkan dengan strategi PBL (72,54±12,691), maupun strategi Konvensional (69,05±7,430); (2) terdapat pengaruh yang signifikan strategi

pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis siswa (F= 9,247; P=0,000). Kemampuan berpikir kritis yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL (80,70±8,695) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan strategi

Discovery (79,57±7,057), maupun strategi Konvensional (71,95±9,712); (3)

terdapat pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran terhadap retensi siswa (F= 4,514; P=0,013). Retensi siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL (44,14±8,427) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan

strategi Discovery(38,72±6,251), maupun strategi Konvensional (33,26±7,485).

Kata Kunci: Hasil Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis, Retensi Siswa, Discovery, Problem Based Learning (PBL), dan Konvensional


(6)

ii ABSTRACT

Venisha Elisabeth A pardede : The Effect of Learning Strategy On Student s’ Learning Outcome, Student’s Critical Thinking Skills, and Retention at Grade VIII at Topic of Excretory System in SMP Swasta Markus Medan. Thesis. Postgraduate Study Program, State University of Medan (UNIMED). 2016.

This study was aimed to determine the effect of learning strategy on student’s: (1) Learning outcome, (2) Critical thinking ability, and (3) Retention at Topic Excretory System in SMP Swasta Markus Medan, with using quasi-experimental research methods. Sample was determined by using purposive sampling technique. Class A was learned with Discovery learning strategy, class B with problem-based learning strategy, while class C as the class control with conventional learning strategy. The research instruments used multiple choice of learning achievement, essay tests of critical thinking skills, multiple choice of retention. Data were analyzed using Covariate Analysis (ANACOVA) at significance level α = 0.05 with SPSS 21.0. The results showed that: (1) there was significant effect of learning strategy on student’s learning outcome (F = 5.562; P = 0.000). Student’s learning achievement that learned with discovery (76.13 ± 7.706) was significantly higher than the problem-based learning strategy (PBL) (72.54 ± 12.691), as well as the conventional strategy (68.530 ± 7.149); (2) there was significant effect of learning strategy on student’s critical thinking skills (F = 9.247; P = 0,000). Critical thinking skills of students that learned with problem-based learning strategy (PBL) (80.70 ± 8.695) was significantly higher than discovery learning strategy (79.57 ± 7.057), as well as the conventional strategy (73.000 ± 10.1 98); (3) there is significant effect of learning strategy on retention (F = 4.514; P = 0.013). Retention that learned with problem-based learning strategy (PBL) (44.14 ± 8.427) was significantly higher than the discovery strategy (38.72 ± 6.251), as well as the conventional strategy (33.26 ± 7.485). Keywords: Learning Outcome, Critical Thinking Skills, Retention,


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan Rahmat-NYA dalam memberi petunjuk dan kemudahan, sehingga tesis dengan judul " Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Biologi, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Retensi Siswa Sistem Ekskresi Manusia di Kelas VIII SMP Swasta Markus Medan" dapat diselesaikan.

Penyelesaian tesis ini merupakan salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Magister pada Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan. Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan pemikiran dari pembimbing yang terhormat Bapak Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si selaku dosen pembimbing II. Terima kasih atas segala saran, nasehat, bimbingan, motivasi, dan kemudahan yang selalu Ibu/Bapak berikan.

Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Si, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, dan Bapak Dr. Syarifuddin, M.Si, selaku narasumber, yang telah memberikan masukan dan saran untuk kesempurnaan tesis ini. Kepada Bapak Drs. Hudson Sidabutar, M.Si, dan Ibu Dr. Martina Restuati, M.Si, selaku validator ahli instrumen hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa, yang telah banyak memberi masukan dan saran untuk kesempurnaan instrumen penelitian.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada seluruh dosen, staf administrasi, teman-teman seangkatan 2013 khususnya kelas B2 Eksekutif dan seluruh keluarga besar Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama penulis menuntut ilmu di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Wesli Aritonang, selaku Pimpinan Perguruan SMP Markus Medan, Bapak Rinaldi Rumapea, S.Pd, selaku Guru Biologi di Sekolah SMP Markus Medan yang telah memberi izin dan memfasilitasi peneliti untuk melakukan penelitian pada siswa SMP Markus Medan.


(8)

iv

Ucapan teristimewa untuk orang yang saya kasihi dan hormati Bapak T. Pardede dan Ibunda R. Aritonang, doa, dorongan, semangat, dan pengorbanan baik moril maupun materil Bapak dan Mamak menuntun Saya dalam menyelesaikan studi ini. Terkhusus untuk kakak tersayang Vikha Pardede, M. Pd beserta abg Imran Tampubolon, SP, dan Grisellda, abang tersayang Battio Pardede, S.Pd, adik tercinta Firman Pardede, ST, suami terkasih Jefrry Hasiandy Silitonga, ST, dan Weny Pintalitna, M. Pd beserta Winny Limbong, M. Pd yang telah memberikan doa, semangat, dan pengorbanan baik moril maupun materil kepada penulis selama mengikuti pendidikan sampai selesai serta sahabat-sahabat lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Semoga Tuhan yang selalu memberkati dan memberikan anugrah, kasih, dan karunia kepada segenap pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini. Menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka saran dan kritik yang bersifat konstruktif dan inovatif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan. Amin.

Medan, April 2016

Penulis,

Venisha Elisabeth A Pardede NIM : 8136174039


(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis ... 7

2.1.1 Strategi Pembelajaran Discovery ... 7

2.1.2 Strategi Problem Based Learning (PBL) ... 11

2.1.3 Strategi Pembelajaran Konvensional ... 17

2.1.4 Hasil Belajar ... 18

2.1.5 Berpikir Kritis ... 20

2.1.6 Retensi ... 22

2.1.7 Materi Pelajaran Sistem Ekskresi ... 24

2.2 Penelitian Relevan ... 24

2.3 Kerangka Berpikir dan Hipotesis ... 25

2.3.1 Hipotesis ... 25

2.3.2 Hipotesis Penelitian ... 30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

3.3 Jenis dan Desain Penelitian ... 31

3.4 Variabel Penelitian ... 33

3.4.1 Variabel Bebas ... 33

3.4.2 Variabel Terikat ... 33

3.5 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 33


(10)

vi

3.5.2 Tahap Eksperimen ... 34

3.5.3 Tahap Pasca Eksperimen ... 35

3.6 Definisi Operasional ... 37

3.7 Pengontrolan Perlakuan ... 38

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.9 Pengontrolan Variabel ... 41

3.9.1 Validitas Konstruksi ... 41

3.9.2 Uji Coba Tes Hasil Belajar ... 41

3.9.3 Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 45

3.9.4 Uji Coba Tes Retensi ... 48

3.10 Teknik Pengumpulan Data ... 48

3.10.1 Instrumen Tes Hasil Belajar ... 49

3.10.2 Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 50

3.11. Teknik Analisis Data ... 52

3.11.1 Teknik Analisis Deskriftif ... 52

3.11.2 Teknik Analisis Inferensial ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 55

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ... 55

4.1.2 Uji Prasyarat Analisis Data ... 58

4.1.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 61

4.2 Pembahasan ... 66

4.2.1 Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar... 66

4.2.2 Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis ... 69

4.2.3 Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Retensi ... 73

4.3 Keterbatasan Penelitian ... 76

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 78

5.2 Implikasi ... 78

5.3 Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80


(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Hubungan Strategi PBL Dengan Kemampuan Berpikir Kritis

………... 13 Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian ... 34 Gambar 4.1 Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar

Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi

(F = 3,262; p = 0,042) ... 60 Gambar 4.2 Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi

(F = 3,505; p = 0,033) ... 61 Gambar 4.3 Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Retensi Siswa

Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Strategi PBL ... 14

Tabel 2.2 Peran Guru, Siswa, dan Masalah dalam PBL ... 15

Tabel 2.3 Aspek Kemampuan Berpikir Kritis ... 21

Tabel 2.4 Aspek Kemampuan Berpikir Kritis ... 19

Tabel 3.1 Desain Eksperimen ... 32

Tabel 3.2 Kategori Reliabilitas Tes Hasil Belajar ... 43

Tabel 3.3 Kategori Indeks Daya Pembeda Tes Hasil Belajar ... 44

Tabel 3.4 Kategori Indeks Kesukaran Tes Hasil Belajar ... 44

Tabel 3.5 Klasifikasi Reliabilitas Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 46

Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran Kemampuan Berpikir Kritis 47 Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 48

Tabel 3.8 Kisi-kisi Tes Hasi Belajar ... 49

Tabel 3.9 Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 51

Tabel 4.1 Deskripsi Statistik Data Penelitian ... 55

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian ... 59

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Data Penelitian ... 60

Tabel 4.1 Deskripsi Statistik Data Penelitian ... 56

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian ... 59

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Data Penelitian ... 60

Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis Penelitian ... 61


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Jika ditelisik pencapaian prestasi belajar IPA (biologi) siswa Indonesia menurun. Siswa Indonesia masih dominan dalam level rendah, atau lebih pada kemampuan menghafal. Salah satu bukti rendahnya prestasi belajar biologi siswa Indonesia terlihat dari hasil penilaian. Menurut data dari survei tiga tahunan Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2012, peringkat Indonesia untuk biologi hanya menduduki 63 dari 64 negara peserta pada rata-rata skor 375, padahal rata-rata skor internasional adalah 494. Rata-rata skor 375 menunjukkan bahwa kemampuan biologi siswa Indonesia terletak pada level terbawah (OECD, 2014). Hasil yang hampir sama juga terlihat dari kajian Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2011 yang menyatakan bahwa prestasi biologi siswa Indonesia berada pada urutan ke-38 dari 42 negara dengan skor rata-rata 386 (Mullis, 2012). Hasil-hasil survei yang dilakukan TIMSS dan PISA menggambarkan masih rendahnya kemampuan siswa di bidang biologi.

Perlu upaya peningkatan kualitas pendidikan sangat erat kaitannya dengan kualitas guru yang menyelenggarakan pendidikan di sekolah, dimana guru diharapkan mampu menciptakan suasana ataupun situasi yang membuat siswa dapat belajar dengan baik. Dengan adanya pembelajaran yang baik dan menyenangkan, siswa akan termotivasi untuk belajar dan tergantung pada bagaimana proses yang dilakukan oleh siswa sebagai anak didik. Untuk mewujudkan suasana belajar atau mewujudkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran, maka perlu diterapkan strategi pembelajaran yang dapat memberikan siswa pengalaman langsung dalam proses pembelajaran (Afcariano, 2008).

Pada proses belajar, guru akan memberikan ilmu pengetahuannya kepada siswa dan sebaliknya siswa akan menerima pengetahuan dari guru, karena itu dalam kegiatan mengajar guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar


(14)

2

secara efektif dan efisien, mengenai tujuan yang diharapkan. Seorang guru dapat mencapai hasil yang memadai dalam proses belajar mengajar, apabila guru selaku pendidik mampu mendayagunakan metode serta pemilihan media yang tepat dalam pengajaran. Untuk dapat melibatkan siswa aktif dan berpikir kritis secara mandiri dalam proses belajar mengajar di dalam kelas diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang tepat salah satunya penggunaan strategi pembelajaran.

Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat pada pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, metode pembelajaran yang tepat juga membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman dan mendapatkan informasi.

Berdasarkan informasi oleh bapak Rinaldi Rumapea, S.Pd guru biologi di SMP Markus Medan diperoleh data bahwa hasil belajar biologi belum memperoleh nilai KKM. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh yaitu rata-rata 60 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 65. Dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak mencapai kriteria yang diharapkan. Berdasarkan observasi di sekolah tersebut ternyata kegiatan belajar mengajar terlihat membosanakan dan sebagaian besar siswa tidak memperhatikan penjelasan guru serta asyik berbincang-bincang dengan teman sebangkunya. Bagi siswa yang pintar, mereka hanya memperdulikan diri sendiri (individual), tidak mau mengajak temannya diskusi dan tidak mau mengajarkan pelajaran yang tidak diketahui oleh temannya. Belum lagi banyak siswa yang membuat keributan dan mengganggu temannya yang ingin belajar. Kondisi seperti ini sangat tidak kondusif sebagai tempat belajar. Hal ini disebabkan guru kurang memperhatikan variasi bahkan monoton pada satu metode mengajar saja yaitu menggunakan metode belajar konvensional dengan ceramah dan tanya jawab. Tidak ada keterlibatan siswa selama pembelajaran berlangsung atau dikatakan pembelajran Teacher-Center.

Strategi pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah proses pembelajaran yang terjadi bila tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk


(15)

3

finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. Dalam mengaplikasikan strategi discovery learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar yang berorientasi pada guru menjadi berorientasi pada siswa (Kurniasih, 2014).

Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) adalah suatu strategi pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah (Khoir, 2012).

Menurut Suprihatin (2014) strategi pembelajaran discovery learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan. Jika hasil belajar siswa meningkat maka akan berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Menurut Benny (2014) dengan menggunakan strategi pembelajaran problem based learning, dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan dengan nilai rata-rata pretest 66,50% menjadi 85,60% pada rata-rata posttest. Kedua hasil penelitian diatas menyimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran discovery learning dan problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Apabila hasil belajar siswa meningkat maka pengetahuan kognitif yang didapatkan akan lebih lama melekat dalam ingatan, tercipta suasana belajar aktif, mempermudah penguasaan materi, peserta didik lebih kreatif, dan siswa akan memiliki kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi persoalan.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka diidentifikasikan pokok-pokok masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar biologi masih rendah khususnya pada materi sistem ekskresi manusia.


(16)

4

2. Kemampuan berpikir kritis siswa yang masih rendah dalam belajar materi sistem ekskresi manusia.

3. Retensi siswa juga masih rendah pada materi sistem ekskresi manusia.

4. Pemilihan strategi pembelajaran yang masih kurang tepat sehingga membuat siswa kurang berminat untuk mempelajari biologi yaitu strategi konvensional. 5. Guru cenderung menggunakan metode pembelajaran yang sama setiap mengajar, yaitu menggunakan metode ceramah tanpa ada variasi pembelajaran lain, sehingga siswa merasa bosan dan monoton serta siswa menjadi pasif karena hanya menerima materi saja.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Pengaruh strategi pembelajaran Discovery, PBL, dan Konvensional terhadap hasil belajar siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan. 2. Pengaruh strategi pembelajaran Discovery, PBL, dan Konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan.

3. Pengaruh strategi pembelajaran Discovery, PBL, dan Konvensional terhadap retensi siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan.

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran Discovery, PBL dan Konvensional terhadap hasil belajar siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan?

2. Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran Discovery, PBL dan Konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan?


(17)

5

3. Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran Discovery, PBL dan Konvensional terhadap retensi siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan?

1.5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Pengaruh penerapan strategi Discovery, PBL dan Konvensional terhadap hasil belajar siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan.

2. Pengaruh penerapan strategi Discovery, PBL dan Konvensional terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan.

3. Pengaruh penerapan strategi Discovery, PBL dan Konvensional terhadap retensi siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan.

1.6. Manfaat Penelitian 1.6.1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis hasil penelitian ini yaitu : (1) sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk dapat memperoleh gambaran mengenai pengaruh penggunaan strategi terhadap hasil belajar biologi, berpikir kritis dan retensi siswa pada materi ekskresi; dan (2) sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan bagi peneliti pendidikan yang relevan dimasa yang akan datang.

1.6.2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat : (1) sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan dan pengajaran dalam rangka peningkatan mutu guru; dan (2) sebagai umpan balik bagi guru biologi dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa melalui pendekatan pembelajaran yang tepat dan pengembangan kreativitas siswa.


(18)

74

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery learning, problem based learning dan konvensional learning terhadap hasil belajar pada materi sistem ekskresi manusia di kelas VIII SMP Markus Medan. Hasil belajar yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi discovery learning lebih baik dibandingkan dengan strategi problem based learning. Begitu juga dengan hasil belajar yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning lebih baik dari konvensional learning.

2. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery learning, problem based learning, dan konvensional learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem ekskresi manusia di kelas VIII SMP Markus Medan. Kemampuan Berpikir Kritis yang dibelajarkan dengan menggunakan straetgi problem based learning lebih baik dibandingkan dengan strategi discovery learning. Begitu juga dengan hasil belajar yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning lebih baik dari konvensional learning.

3. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran learning, problem based learning, dan konvensional learning terhadap retensi siswa pada materi sistem ekskresi manusia di kelas VIII SMP Markus Medan. Retensi yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi problem based learning lebih baik dibandingkan dengan strategi discovery learning. Begitu juga dengan hasil belajar yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning lebih baik dari konvensional learning.


(19)

75

5.2. Implikasi

Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa strategi Discovery dan PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi, melalui proses pembelajaran saling bekerjasama untuk menyelesaikan masalah. Dengan strategi pembelajaran Discovery, Problem Based Learning merupakan strategi pembelajaran yang membantu siswa menguasai suatu konsep, memecahkan suatu masalah melalui suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir, percaya kepada diri sendiri dan berani mengemukakan pendapatnya, berlatih bersikap positif, serta mampu berinteraksi sosial untuk mencapai tujuan pengajaran yang komprehensif.

Dengan pelaksanaan strategi discovery learning, problem based learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, mengemukakan pendapat siswa dengan baik, meningkatkan kognitif siswa, serta membangkitkan motivasi belajar siswa.

5.3. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan simpulan-simpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan hasil belajar biologi, guru disarankan untuk menggunakan strategi discovery learning.

2. Untuk Kemampuan Berpikir Kritis dan Retensi, guru disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran problem based learning (PBL)

3. Untuk penelitian lebih lanjut tentang materi-materi lain di luar materi sistem ekskresi pada bidang biologi.


(20)

76

DAFTAR PUSTAKA

Afcariono, M. (2008). Penerapan Strategi Pembelajaran PBL untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan Inovatif, 3(2): 65- 68.

Arends, R. I. (2008). Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar. Edisi ketujuh. buku dua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Abidin,Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Ata, K. (2012). Perbandingan Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis

Siswa Tentang Polusi Lingkungan Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran PBL dan Inquiry di SMK Negeri 4 Lhokseumawe. Tesis tidak diterbitkan. Medan : PPS UNIMED.

Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV Publisher.,

Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Duch, Barbara J., Allen, Deborah E., & White, Harold B. (2000). Problem-Based Learning: Preparing Students to Succeed in the 21st Century. (online). (http://www.hku.hk/caut/tdg/5/TeachingMatter/Dec.98.pdf, diakses 15Januari2015)

Damayanti, R., Muzayyinah, Karyanto, P. (2011). Penerapan Pendekatan Cotextual Teaching and Learing Berbasis Media terhadap Kemampuan kognitif Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kebakkramat Tahun Pelajaran 2010/2011. Pendidikan Biologi. 3(2): 17-25.

Elder, Linda (2007). Our Concept of Critical Thinking. Foundation for Critical Thinking. (Online), (http://www.criticalthinking.org, diakses 2 Januari 2015).

Ennis R H. (1985). Goals for A Critical Thinking Curriculum. In A.L. Costa (Ed). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Virginia: Assosiation for Supervisions and Curriculum Development (ASCD). Ennis, R. H. (2011). The Nature of Critical Thinking: An Outline of Critical


(21)

77

(http://faculty.education.illinois.edu/rhennis/documents/TheNatureofCritic alThinking_51711_000.pdf , diakses tanggal 19 Januari 2015).

Hamalik, O. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, O. (2001). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran: dasar-dasar dan strategi pelaksanaannya di Perguruan Tinggi. Bandung: Trigenda Karya.

Illahi, M.T. (2012). Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocation Skill. Jogjakarta: DIVA Press.

Johnson,E.B. (2002). Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press,Inc.

Lynch, C.L & Wolcott, Susan K. (2001). Helping Your Students Develop Critical

Thinking Skills. Idea Paper#37.(Online),

(http://www1.ben.edu/programs/faculty_resources/IDEA/Papers/Idea_Pap er_37%20Helping%20Your%20Students%20Develope%20Critical%20Thi nking%20Skills.pdf , diakses 2 Januari 2011).

Nur, M. (2001). Model Pembelajaran Kooperatif. Makalah pada Overseas fellowship Program Contextual Learning Development, Proyek Peningkatan Mutu SLTP Jakarta Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Direktorat pendidikan Dasar Menengah Departemen Pendidikan Nasional in collaboration with University of Wasington Collage of Education, State University of Surabaya, State University of Malang, and LAPI-ITB, Center of School Sciece and Mathematic Postgraduate Program of State University of Surabaya, Oktober 2001.

Rahmawati. (2011). Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Biologi, Kemampuan Berpikir Kritis, Aktivitas dan Sikap Ilmiah Mahasiswa di Universitas Almuslim Bireuan. Tesis tidak diterbitkan.

Ramadhani, Lailly. (2013). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Inkuiri dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Materi Pokok Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Swasta R.A. Kartini Sei Rampah Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: FMIPA UNIMED.

Rusman.(2010). Model- model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press.

Rose, C. & Nicoll, M. J. (2007). Accelerated Learning for The 21th Century. Jakarta: Yayasan Nuansa Cendekia


(22)

78

Roh, Kyeong Ha. (2003). Problem-Based Learning in Mathematics. Dalam ERIC Digest. ERIC Identifier: EDO-SE-03-07. (Online), (http://www.ericdigest.org, diakses 14 Desember 2014).

Sartika, M. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Efikasi Diri Terhadap Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Makanan Di SMA Negeri 3Medan. Tesis tidak diterbitkan. Medan : PPS Unimed.

Sagala, Syaiful. (2009) . Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sagala, H.S., & N.Sasmira. (2008). Efektivitas Metode Discovery Learning dengan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Pokok bahasan Mengenal Alat-Alat Kantor Kelas XI SMK Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2008/2009. Laporan Penelitian. Medan: Universitas Negeri Medan.

Setiawan, I. (2008). Penerapan peengajaran kontekstual berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas X2 SMA Laboratorium Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 2(1):42-49. Sohibi, M dan Siswanto, J. (2012). Pengaruh pembelajaran berbasis masalah dan

inkuiri terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika. Jurnal Pendidikan Inovatif3 (2): 135-144. Sudirman. (1992). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. & Rivai, A. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Syah, M. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tan, O. S. (2004). Cognition, Metacognition, and Problem-Based Learning, in Enhancing Thinking through Problem-based Learning Approaches. Singapore: Thomson Learning.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Wina, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Yokhebed, S. Sudarisman, dan W. Sunarno. (2012). Pembelajaran Biologi Menggunakan Model pembelajaran PBL dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar. Jurnal Inkuiri 1 (3) : 183-194.


(1)

3. Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran Discovery, PBL dan Konvensional terhadap retensi siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan?

1.5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Pengaruh penerapan strategi Discovery, PBL dan Konvensional terhadap hasil belajar siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan.

2. Pengaruh penerapan strategi Discovery, PBL dan Konvensional terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan.

3. Pengaruh penerapan strategi Discovery, PBL dan Konvensional terhadap retensi siswa tentang sistem ekskresi di SMP Swasta Markus Medan.

1.6. Manfaat Penelitian 1.6.1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis hasil penelitian ini yaitu : (1) sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk dapat memperoleh gambaran mengenai pengaruh penggunaan strategi terhadap hasil belajar biologi, berpikir kritis dan retensi siswa pada materi ekskresi; dan (2) sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan bagi peneliti pendidikan yang relevan dimasa yang akan datang.

1.6.2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat : (1) sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan dan pengajaran dalam rangka peningkatan mutu guru; dan (2) sebagai umpan balik bagi guru biologi dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa melalui pendekatan pembelajaran yang tepat dan pengembangan kreativitas siswa.


(2)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery learning, problem based learning dan konvensional learning terhadap hasil belajar pada materi sistem ekskresi manusia di kelas VIII SMP Markus Medan. Hasil belajar yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi discovery learning lebih baik dibandingkan dengan strategi problem based learning. Begitu juga dengan hasil belajar yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning lebih baik dari konvensional learning.

2. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery learning, problem based learning, dan konvensional learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem ekskresi manusia di kelas VIII SMP Markus Medan. Kemampuan Berpikir Kritis yang dibelajarkan dengan menggunakan straetgi problem based learning lebih baik dibandingkan dengan strategi discovery learning. Begitu juga dengan hasil belajar yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning lebih baik dari konvensional learning.

3. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran learning, problem based learning, dan konvensional learning terhadap retensi siswa pada materi sistem ekskresi manusia di kelas VIII SMP Markus Medan. Retensi yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi problem based learning lebih baik dibandingkan dengan strategi discovery learning. Begitu juga dengan hasil belajar yang dibelajarkan dengan strategi problem based learning lebih baik dari konvensional learning.


(3)

5.2. Implikasi

Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa strategi Discovery dan PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi, melalui proses pembelajaran saling bekerjasama untuk menyelesaikan masalah. Dengan strategi pembelajaran Discovery, Problem Based Learning merupakan strategi pembelajaran yang membantu siswa menguasai suatu konsep, memecahkan suatu masalah melalui suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir, percaya kepada diri sendiri dan berani mengemukakan pendapatnya, berlatih bersikap positif, serta mampu berinteraksi sosial untuk mencapai tujuan pengajaran yang komprehensif.

Dengan pelaksanaan strategi discovery learning, problem based learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, mengemukakan pendapat siswa dengan baik, meningkatkan kognitif siswa, serta membangkitkan motivasi belajar siswa.

5.3. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan simpulan-simpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan hasil belajar biologi, guru disarankan untuk menggunakan strategi discovery learning.

2. Untuk Kemampuan Berpikir Kritis dan Retensi, guru disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran problem based learning (PBL)

3. Untuk penelitian lebih lanjut tentang materi-materi lain di luar materi sistem ekskresi pada bidang biologi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Afcariono, M. (2008). Penerapan Strategi Pembelajaran PBL untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan Inovatif, 3(2): 65- 68.

Arends, R. I. (2008). Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar. Edisi ketujuh. buku dua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Abidin,Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Ata, K. (2012). Perbandingan Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis

Siswa Tentang Polusi Lingkungan Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran PBL dan Inquiry di SMK Negeri 4 Lhokseumawe. Tesis tidak diterbitkan. Medan : PPS UNIMED.

Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV Publisher.,

Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Duch, Barbara J., Allen, Deborah E., & White, Harold B. (2000). Problem-Based Learning: Preparing Students to Succeed in the 21st Century. (online). (http://www.hku.hk/caut/tdg/5/TeachingMatter/Dec.98.pdf, diakses 15Januari2015)

Damayanti, R., Muzayyinah, Karyanto, P. (2011). Penerapan Pendekatan Cotextual Teaching and Learing Berbasis Media terhadap Kemampuan kognitif Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kebakkramat Tahun Pelajaran 2010/2011. Pendidikan Biologi. 3(2): 17-25.

Elder, Linda (2007). Our Concept of Critical Thinking. Foundation for Critical Thinking. (Online), (http://www.criticalthinking.org, diakses 2 Januari 2015).

Ennis R H. (1985). Goals for A Critical Thinking Curriculum. In A.L. Costa (Ed). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Virginia: Assosiation for Supervisions and Curriculum Development (ASCD). Ennis, R. H. (2011). The Nature of Critical Thinking: An Outline of Critical


(5)

(http://faculty.education.illinois.edu/rhennis/documents/TheNatureofCritic alThinking_51711_000.pdf , diakses tanggal 19 Januari 2015).

Hamalik, O. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, O. (2001). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran: dasar-dasar dan strategi pelaksanaannya di Perguruan Tinggi. Bandung: Trigenda Karya.

Illahi, M.T. (2012). Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocation Skill. Jogjakarta: DIVA Press.

Johnson,E.B. (2002). Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press,Inc.

Lynch, C.L & Wolcott, Susan K. (2001). Helping Your Students Develop Critical

Thinking Skills. Idea Paper#37.(Online),

(http://www1.ben.edu/programs/faculty_resources/IDEA/Papers/Idea_Pap er_37%20Helping%20Your%20Students%20Develope%20Critical%20Thi nking%20Skills.pdf , diakses 2 Januari 2011).

Nur, M. (2001). Model Pembelajaran Kooperatif. Makalah pada Overseas fellowship Program Contextual Learning Development, Proyek Peningkatan Mutu SLTP Jakarta Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Direktorat pendidikan Dasar Menengah Departemen Pendidikan Nasional in collaboration with University of Wasington Collage of Education, State University of Surabaya, State University of Malang, and LAPI-ITB, Center of School Sciece and Mathematic Postgraduate Program of State University of Surabaya, Oktober 2001.

Rahmawati. (2011). Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Biologi, Kemampuan Berpikir Kritis, Aktivitas dan Sikap Ilmiah Mahasiswa di Universitas Almuslim Bireuan. Tesis tidak diterbitkan.

Ramadhani, Lailly. (2013). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Inkuiri dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Materi Pokok Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Swasta R.A. Kartini Sei Rampah Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: FMIPA UNIMED.

Rusman.(2010). Model- model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press.

Rose, C. & Nicoll, M. J. (2007). Accelerated Learning for The 21th Century. Jakarta: Yayasan Nuansa Cendekia


(6)

Roh, Kyeong Ha. (2003). Problem-Based Learning in Mathematics. Dalam ERIC Digest. ERIC Identifier: EDO-SE-03-07. (Online), (http://www.ericdigest.org, diakses 14 Desember 2014).

Sartika, M. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Efikasi Diri Terhadap Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Makanan Di SMA Negeri 3Medan. Tesis tidak diterbitkan. Medan : PPS Unimed.

Sagala, Syaiful. (2009) . Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sagala, H.S., & N.Sasmira. (2008). Efektivitas Metode Discovery Learning dengan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Pokok bahasan Mengenal Alat-Alat Kantor Kelas XI SMK Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2008/2009. Laporan Penelitian. Medan: Universitas Negeri Medan.

Setiawan, I. (2008). Penerapan peengajaran kontekstual berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas X2 SMA Laboratorium Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 2(1):42-49. Sohibi, M dan Siswanto, J. (2012). Pengaruh pembelajaran berbasis masalah dan

inkuiri terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika. Jurnal Pendidikan Inovatif3 (2): 135-144. Sudirman. (1992). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. & Rivai, A. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Syah, M. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tan, O. S. (2004). Cognition, Metacognition, and Problem-Based Learning, in Enhancing Thinking through Problem-based Learning Approaches. Singapore: Thomson Learning.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Wina, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Yokhebed, S. Sudarisman, dan W. Sunarno. (2012). Pembelajaran Biologi Menggunakan Model pembelajaran PBL dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar. Jurnal Inkuiri 1 (3) : 183-194.


Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII SMP SWASTA BRIGJEND KATAMSO MEDAN T.P. 2015/2016.

0 2 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP SWASTA AR-RAHMAN MEDAN.

0 2 27

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA SWASTA DARUSSALAM MEDAN.

0 11 34

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP SWASTA PTPN IV GUNUNG BAYU KABUPATEN SIMALUNGUN.

0 2 27

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF BIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 17 MEDAN.

0 13 28

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERMEDIAKAN AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMP MUHAMMADIYAH 01 MEDAN.

0 5 30

PENGARUH MODEL DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI DI SMP SWASTA MUHAMMADIYAH SERBELAWAN.

1 2 22

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 LUBUK PAKAM.

0 2 32

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BERPIKIR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP SWASTA TELADAN SUMATERA UTARA MEDAN.

0 0 27

PERSEPSI GURU BIOLOGI TERHADAP PEMBELAJARAN YANG MEMBERDAYAKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI DAN SWASTA TONDANO.

0 1 10