PENERAPAN METODE DISKUSIKELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKANAKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROSFER KELAS X SMA NEGERI 1LAGUBOTI T A 2013-2014.
PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN
MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI HIDROSFER KELAS X
SMA NEGERI 1 LAGUBOTI T.A 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
MASTIKA RIA HUTAJULU NIM. 3103131044
(2)
(3)
(4)
(5)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala berkat dan penyertaan yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini dengan baik dengan judul “ Penerapan Metode Diskusi Kelompok Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrosfer Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti T.A 2013/2014. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak kekurangan dan rintangan karena keterbatasan dan kurangnya pengetahuan penulis, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan mengucapkan banyak terimakasih atas dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku rektor UNIMED beserta staf yang mendampingi beliau.
2. Bapak Dr. Restu, M.S selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta stafnya.
3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku sekretaris jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
(6)
iv
7. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si dan ibu Dra. Minah Sinuhaji, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini.
8. Bapak Hayat Siagian selaku pegawai administratif di Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak membantu penulis dalam kelancaran administratif penulis.
9. Bapak Beduan Siahaan, S.Pd selaku kepala SMA Negeri 1 Laguboti yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis dan membantu penulis dalam penelitian
10. Teristimewa buat kedua orangtuaku: Ayahanda U. Hutajulu dan Ibunda N. Pakpahan yang telah memberikan kasih sayang yang luar biasa hingga saya bisa seperti sekarang ini.
11. Kepada sahabat-sahabatku tercinta yaitu Daner Purba, Rindu Sanjaya, Cahya Simarmata, Ekali Frida, Fransiska Tamba, Fitri Siahaan, Apriani Sitinjak, Jeni Hutabarat, Yuni Sinaga, dan Exaudita Lbn Siantar. Terimakasih atas kebersamaan yang kita jalin mulai dari awal perkuliahan hingga sampai sekarang ini.
Semoga kebaikan yang mereka berikan mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juni 2014 Penulis,
(7)
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... ii
KATA PENGANTAR... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v
ABSTRAK ...vi
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR...ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I. PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Kerangka Teoritis... 9
B. Penelitian yang Relevan... 33
C. Kerangka Berpikir... 35
D. Hipotesis Tindakan ... 38
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 39
(8)
viii
BAB IV. DEKSKRIPSI WILAYAH PENELITIAN ... 56
A. Keadaan Fisik... 56
B. Keadaan Non Fisik ... 58
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68
A. Hasil Penelitian ... 68
B. Pembahasan... 96
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 101
A. Kesimpulan ... 101
B. Saran ... 102
DAFTAR PUSTAKA ... 103
(9)
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. Skenario Pembelajaran Diskusi Kelompok ... 15
2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 44
3. Kriteria Penelitian Aktivitas Siswa ... 47
4. Kriteria Penilaian Aktivitas Guru... 48
5. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Pada Aspek Kognitif... 50
6. Kriteria Penilaian Hasil Diskusi Kelompok... 52
7. Fasilitas Sekolah SMA Negeri 1 Laguboti ... 57
8. Fasilitas Belajar Geografi SMA Negeri 1 Laguboti... 58
9. Keadaan Guru Dan Pegawai SMA Negeri 1 Laguboti ... 60
10. Keadaan Siswa SMA Negeri 1 Laguboti ... 62
11. Frekuensi Nilai Siswa Siklus I ... 76
12. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ... 76
13. Aktivitas Belajar Siswa Per Aspek Pada Siklus I ... 79
14. Frekuensi Nilai Siswa Siklus II ... 89
15. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II... 89
(10)
x
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berfikir... 37
2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 43
3. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Laguboti... 64
4. Peta Administrasi Kabupaten Toba Samosir... 65
5. Peta Administrasi Kecamatan Laguboti... 66
6. Denah Sekolah SMA Negeri 1 Laguboti ... 67
7. Guru Sedang Menyampaikan Materi Pelajaran Kepada Siswa... 71
8. Siswa Sedang Memperhatikan Video Yang Diputar ... 72
9. Siswa Sedang Mengerjakan LKS Dengan Diskusi Kelompok ... 73
10. Siswa Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok... 74
11. Siswa Sedang Mengajukan Pertanyaan... 74
12. Siswa Sedang Mengerjakan Post Tes... 75
13. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 77
14. Observer Sedang Mengamati Aktivitas Siswa... 78
15. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I... 80
16. Grafik Aktivitas Guru Siklus I... 81
17. Guru Sedang Memberikan Motivasi ... 83
18. Guru Sedang Menjelaskan Materi Pelajaran... 84
19. Siswa Sedang Memperhatikan Video Yang Diputar ... 85
20. Siswa Sedang Melaksanakan Diskusi Kelompok ... 86
21. Siswa Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok... 86
22. Siswa Sedang Bertanya... 87
23. Siswa Sedang Mengerjakan Post Tes... 88
24. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II... 90
25. Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Per Siklus... 90
26. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 92
27. Grafik Peningkatan Per Aspek Aktivitas Belajar Siswa ... 93
28. Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Per Aspek ... 93
(11)
(12)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Silabus... 105
2. RPP Siklus I ... 107
3. RPP Siklus II ... 111
4. Instrumen Penelitian Siklus I ... 115
5. Instrumen Penelitian Siklus II... 119
6. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian... 123
7. Soal Post Tes Siklus I... 124
8. Soal Post Tes Siklus II ... 126
9. Kunci Jawaban Post Tes Siklus I dan II... 129
10. Soal LKS Siklus I... 130
11. Soal LKS Siklus II ... 132
12. Kunci Jawaban LKS Siklus I ... 134
13. Kunci Jawaban LKS Siklus II... 136
14. Tabel Validitas Siklus I... 137
15. Perhitungan Validitas Tes Siklus I... 140
16. Tabel Validitas Siklus II... 142
17. Perhitungan Validitas Tes Siklus II ……….. 143
18. Tabel Reliabilitas Tes Siklus I ... .... 145
19. Perhitungan Reliabilitas Tes Siklus I... 146
20. Tabel Reliabilitas Tes Siklus II... .... 147
21. Perhitungan Reliabilitas Tes Siklus II ... 148
22. Hasil Post Tes Siklus I ... 149
23. Hasil Post Tes Siklus II... 150
24. Nilai LKS Siklus I dan II ... 151
25. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I... 152
26. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 153
27. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I... 154
28. Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 156
(13)
30. Aktivitas Guru Siklus II ... 159 31. Kelompok Belajar ... 160
(14)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Oleh karena itu pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia agar mampu bersaing dalam meningkatkan sumber daya manusia dan menghadapi perkembangan zaman, sehingga komponen yang terkait dalam dunia pendidikan baik keluarga, masyarakat, dan pemerintah harus tetap melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Pendidikan dalam kehidupan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil perkembangan dan perubahan positif terjadi kepada setiap individu maupun kelompok. Oleh karenanya setiap individu harus selalu belajar yang prosesnya dimulai dari lahir hingga akhir hidupnya.
Usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia salah satunya adalah dengan mengeluarkan Undang-Undang No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, serta Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang merupakan kebijakan pemerintah tentang usaha pemerintah untuk menata dan memperbaiki standar pendidikan dan tenaga kependidikan di Indonesia.
(15)
2 Berdasarkan UU No. 14 tahun 2005 tentang dosen dan guru dinyatakan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang dikaitkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Guru sebagai tenaga profesional telah dipersiapakan dengan sadar dan sengaja untuk mengemban tugas mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembelajaran yang dilakukan peserta didik di sekolah. Profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang memerlukan kemampuan dan keterampilan khusus sesuai dengan bidangnya.
Geografi merupakan bagian dari ilmu sosial. Keberadaan geografi dalam struktur program pengajaran di SMA sangat penting untuk diajarkan karena geografi memberi pengetahuan, pembentukan nilai dan sikap serta keterampilan kepada siswa mulai diajak untuk melakukan kajian materi menurut kaidah keilmuan geografi. Sebagian orang menganggap bahwa geografi merupakan pelajaran yang rumit, namun sebagian juga menganggap bahwa geografi merupakan mata pelajaran yang menyenangkan untuk dipelajari.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang studi geografi di SMA Negeri 1 Laguboti (Suwandi Pangaribuan S.Pd), menjelaskan bahwa pada
(16)
3 Metode ini bersifat monoton dan membosankan sehingga para siswa menjadi kurang antusias, cenderung pasif, dan kurang tertarik dalam kegiatan belajar mengajar. Hal inilah yang menyebabkan hasil belajar yang dicapai siswa cenderung rendah.
Pada saat pembelajaran, beliau sering menggunakan media pembelajaran seperti atlas, globe, peta, laptop dan in focus. Namun, media yang ditampilkan tidak bervariasi. Guru tersebut lebih sering menggunakan media komputer berbenuk power point saja, sehingga siswa merasa bosan dan tidak dapat memacu semangat dan keaktifan siswa dalam pembelajaran, melainkan semakin menurun.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan salah satu siswa kelas X mengatakan bahwa dia tidak suka dengan penggunaan media yang monoton atau tidak bervariasi karena dapat menimbulkan kebosanan pada saat pembelajaran.
Selain dari faktor guru, rendahnya hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Laguboti juga disebabkan karena faktor dari siswa, salah satunya yaitu rendahnya aktivitas belajar. Pada saat pelajaran geografi berlangsung siswa cenderung pasif di dalam kelas, hanya beberapa siswa yang terlihat mencatat penjelasan guru, sedikit yang mempunyai buku panduan, dan sedikit siswa yang bertanya dan menanggapi pertanyaan yang diajukan guru. Hal ini menunjukkankan bahwa aktivitas siswa masih kurang dalam mengikuti pelajaran geografi. Kurangnya aktivitas siswa terhadap pelajaran geografi dapat menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal dan ketidaktertarikan siswa terhadap pembelajaran yang bersangkutan.
(17)
4 Hasil belajar geografi yang diperoleh dari data sekolah masih tergolong rendah, terlihat dari nilai formatif siswa kelas X-D pada Tahun Ajaran 2012/2013 khususnya pada materi hidrosfer dari 32 siswa hanya 15 siswa (47%) yang mampu memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum ( KKM ) yang telah ditetapkan yaitu 70, dan selebihnya 17 siswa (53%) belum memenuhi KKM. Sehingga dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa di kelas tersebut tidak tuntas secara keseluruhan baik ketuntasan individual maupun ketuntasan klasikal.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan perbaikan dalam pembelajaran agar proses belajar mengajar terlaksana dengan baik dan hasil belajar meningkat. Metode pembelajaran yang digunakan harus mendudukkan siswa sebagai pusat perhatian dan peran guru sebagai fasilitator dalam mengupayakan situasi memperkaya pengalaman belajar siswa. Selain itu juga diperlukan media pembelajaran yang bervariasi dan cocok digunakan di dalam kelas khususnya pada materi hidrosfer.
Saat ini telah berkembang metode pembelajaran yang cocok digunakan dalam pelajaran geografi. Metode pembelajaran dimaksudkan untuk memberi kesempatan siswa agar lebih aktif dalam belajar dan mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa secara maksimal, sehingga memudahkan
(18)
5 Metode diskusi kelompok adalah salah satu metode pembelajaran aktif dimana dalam proses pembelajaran peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok guna memecahkan dan mendiskusikan beberapa topik permasalahan. Topik yang didiskusikan berupa materi yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Pembelajaran dengan metode diskusi kelompok lebih mengutamakan pola kerjasama dalam kelompok sehingga peserta didik tidak ada yang merasa bahwa dirinya yang paling pintar dan menguasai materi. Dengan adanya metode diskusi kelompok, diharapkan peserta didik terbiasa untuk mengeluarkan pendapat dan bekerjasama dalam mengembangkan keterampilan.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Media pembelajaran bukan hanya berupa alat, namun segala sesuatu baik berupa materi maupun non-materi yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif merupakan bagian dari media pembelajaran. Multimedia interaktif pada pembelajaran merupakan penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.
(19)
6 Multimedia interaktif pada pembelajaran sangat cocok digunakan untuk mempelajari materi hidrosfer karena materi hidrosfer merupakan materi yang mengkaji fenomena yang tidak dapat dilihat dan diamati siswa secara langsung sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran.
Dengan adanya penerapan metode diskusi kelompok dengan menggunakan multimedia interaktif diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil pembelajaran geografi siswa khususnya pada materi Hidrosfer di SMA Negeri 1 Laguboti.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: (1) guru masih menggunakan metode ceramah (berpusat pada guru) sehingga siswa kurang aktif, (2) guru menggunakan media pembelajaran yang tidak bervariasi/monoton (3) aktivitas belajar siswa masih rendah, (4) rendahnya hasil belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka peneliti membatasi permasalahan yang akan diteliti yaitu meningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi
(20)
7 D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah dengan penerapan metode diskusi kelompok dengan menggunakan multimedia interaktif dapat meningkatkan aktivitas belajar geografi siswa pada materi hidrosfer kelas X SMA Negeri 1 Laguboti? 2. Apakah dengan penerapan metode diskusi kelompok dengan
menggunakan multimedia interaktif dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa pada materi hidrosfer kelas X SMA Negeri 1 Laguboti? E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Penerapan metode diskusi kelompok dengan menggunakan multimedia
interaktif dapat meningkatkan aktivitas belajar geografi siswa pada materi hidrosfer kelas X SMA Negeri 1 Laguboti
2. Penerapan metode diskusi kelompok dengan menggunakan multimedia interaktif dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa pada materi hidrosfer kelas X SMA Negeri 1 Laguboti
(21)
8 F. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini maka diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi sekolah, memberikan sumbangan pemikiran yang baik dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.
2. Bagi guru, sebagai referensi dalam pengaplikasian metode dan media pembelajaran terhadap siswa guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
3. Bagi siswa, mengembangkan kemampuan siswa serta meningkatkan keaktifan dalam proses belajar mengajar.
4. Bagi peneliti, menjadi bekal dalam pengaplikasian metode pembelajaran nantinya.
(22)
68
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil PenelitianHasil penelitian yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Laguboti diperoleh data mengenai pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok menggunakan multimedia interaktif pada materi Hidrosfer kelas X-D T.A 2013/2014 dan dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan, masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 × 45 menit) dan pada setiap akhir pembelajaran dilakukan evaluasi berupa tes hasil belajar (Post Test). Adapun tahapan-tahapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Pratindakan
Pelaksanaan pratindakan yang dilakukan dengan melakukan wawancara dengan guru geografi di SMA Negeri 1 Laguboti untuk mengetahui permasalahan serta kendala yang dihadapi oleh guru di dalam proses pembelajaran. Bentuk pratindakan lain adalah denga melihat hasil belajar siswa yang dilihat dari standar KKM yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Hasil belajar siswa masih tergolong rendah yaitu hanya 15 siswa (47%) yang mampu memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum ( KKM ) yang telah ditetapkan yaitu 70, dan selebihnya 17 siswa (53%) belum memenuhi KKM.
(23)
69 Melihat permasalahan tersebut, peneliti bersama dengan guru bidang studi berkonsultasi dan melakukan kolaborasi untuk menerapkan metode diskusi kelompok dengan menggunakan multimedia interaktif dalam proses pembelajaran khususnya pada materi hidrosfer.
2. Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan
Sejalan dengan hasil yang ditemukan pada tahap pratindakan maka peneliti bersama dengan guru merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan meliputi: 1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang telah ditetapkan yaitu hidrosfer dengan menggunakan metode diskusi kelompok dan multimedia interaktif (lampiran 2), 2) mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) (lampiran 10) dan soal-soal evaluasi sesuai dengan materi yang telah ditetapkan yang nantinya akan diberikan pada akhir pertemuan (lampiran 7), 3) mempersiapkan materi pembelajaran dan media pembelajaran yaitu berupa media bentuk video yang merupakan gabungan dari media berbentuk teks, animasi, suara, dan video, 4) membagi siswa ke dalam 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang (lampiran 29) dan setiap siswa diberikan nomor peserta atau nomor dada/pengenal agar mempermudah obsrerver di dalam
(24)
70 peneliti menjelaskan kepada observer mengenai tugas dan indikator yang akan diobservasi guna menyatukan persepsi dalam memberikan penilaian terhadap siswa. 7) peneliti menjelaskan langkah-langkah (sintaks) pembelajaran serta hal-hal yang harus dilaksanakan oleh guru pada saat melaksanakan pembelajaran.
b. Tindakan
Tahap ini merupakan pelaksanaan tindakan dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mengenai materi Hidrosfer yang dilaksanakan dengan menggunakan metode diskusi kelompok serta menggunakan multimedia interaktif yang dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 × 45 menit) dengan rincian guru membuka pelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa untuk serius dalam mengikuti kegiatan pembelajaran (5 menit). Selanjutnya guru membuka pelajaran dan menyampaikan materi secara singkat (10 menit). Pada saat penyajian kelas ini, siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan oleh guru karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat diskusi kelompok. (Lihat gambar 7)
(25)
71
Gambar. 7 Guru Sedang Menyampaikan Materi Pelajaran Kepada Siswa di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Setelah guru menjelaskan materi, guru memutar video yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. Siswa memperhatikan video yang diputar dengan serius karena apa yang disajikan/dijelaskan guru sebelumnya lebih diperdalam pada video yang diputar tersebut. Sehingga dengan itu siswa dapat lebih mudah mengerti pelajaran yang disampaikan oleh guru (10 menit).
71
Gambar. 7 Guru Sedang Menyampaikan Materi Pelajaran Kepada Siswa di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Setelah guru menjelaskan materi, guru memutar video yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. Siswa memperhatikan video yang diputar dengan serius karena apa yang disajikan/dijelaskan guru sebelumnya lebih diperdalam pada video yang diputar tersebut. Sehingga dengan itu siswa dapat lebih mudah mengerti pelajaran yang disampaikan oleh guru (10 menit).
71
Gambar. 7 Guru Sedang Menyampaikan Materi Pelajaran Kepada Siswa di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Setelah guru menjelaskan materi, guru memutar video yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. Siswa memperhatikan video yang diputar dengan serius karena apa yang disajikan/dijelaskan guru sebelumnya lebih diperdalam pada video yang diputar tersebut. Sehingga dengan itu siswa dapat lebih mudah mengerti pelajaran yang disampaikan oleh guru (10 menit).
(26)
72
Gambar 8. Siswa Sedang Memperhatikan Video Yang Diputar di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Setelah pemutaran video selesai, guru menanyakan bagian yang tidak dimengerti dari video tersebut dan menjelaskan kembali berdasarkan pertanyaan siswa.
Kemudian guru membimbing siswa untuk duduk dalam kelompok masing-masing yang telah ditentukan sebelumnya oleh guru dan peneliti. Kelompok yang telah ditentukan terdiri dari 5-6 orang tiap kelompok. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk didiskusikan yang mana setiap kelompok harus bekerjasama dalam membahas LKS yang telah dibagi. Sementara itu, guru mengawasi jalannya kegiatan diskusi serta membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan LKS (10 menit). (Lihat gambar 9)
72
Gambar 8. Siswa Sedang Memperhatikan Video Yang Diputar di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Setelah pemutaran video selesai, guru menanyakan bagian yang tidak dimengerti dari video tersebut dan menjelaskan kembali berdasarkan pertanyaan siswa.
Kemudian guru membimbing siswa untuk duduk dalam kelompok masing-masing yang telah ditentukan sebelumnya oleh guru dan peneliti. Kelompok yang telah ditentukan terdiri dari 5-6 orang tiap kelompok. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk didiskusikan yang mana setiap kelompok harus bekerjasama dalam membahas LKS yang telah dibagi. Sementara itu, guru mengawasi jalannya kegiatan diskusi serta membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan LKS (10 menit). (Lihat gambar 9)
72
Gambar 8. Siswa Sedang Memperhatikan Video Yang Diputar di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Setelah pemutaran video selesai, guru menanyakan bagian yang tidak dimengerti dari video tersebut dan menjelaskan kembali berdasarkan pertanyaan siswa.
Kemudian guru membimbing siswa untuk duduk dalam kelompok masing-masing yang telah ditentukan sebelumnya oleh guru dan peneliti. Kelompok yang telah ditentukan terdiri dari 5-6 orang tiap kelompok. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk didiskusikan yang mana setiap kelompok harus bekerjasama dalam membahas LKS yang telah dibagi. Sementara itu, guru mengawasi jalannya kegiatan diskusi serta membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan LKS (10 menit). (Lihat gambar 9)
(27)
73
Gambar 9. Siswa Sedang Mengerjakan LKS Dengan Diskusi Kelompok di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Setelah berdiskusi dan menyelesaikan LKS, guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok kemudian memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi penyaji. Setiap anggota kelompok harus berperan aktif dan mampu memberikan pendapat pada saat presentasi (30 menit).
73
Gambar 9. Siswa Sedang Mengerjakan LKS Dengan Diskusi Kelompok di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Setelah berdiskusi dan menyelesaikan LKS, guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok kemudian memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi penyaji. Setiap anggota kelompok harus berperan aktif dan mampu memberikan pendapat pada saat presentasi (30 menit).
73
Gambar 9. Siswa Sedang Mengerjakan LKS Dengan Diskusi Kelompok di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Setelah berdiskusi dan menyelesaikan LKS, guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok kemudian memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi penyaji. Setiap anggota kelompok harus berperan aktif dan mampu memberikan pendapat pada saat presentasi (30 menit).
(28)
74
Gambar 10. Siswa Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Gambar 11. Siswa Sedang Mengajukan Pertanyaan di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Setelah diskusi kelompok selesai dilaksanakan, guru memberikan komentar terhadap presentasi yang telah dilakukan oleh setiap kelompok. Kegiatan siklus I diakhiri dengan membimbing siswa untuk menyimpulkan 74
Gambar 10. Siswa Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Gambar 11. Siswa Sedang Mengajukan Pertanyaan di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Setelah diskusi kelompok selesai dilaksanakan, guru memberikan komentar terhadap presentasi yang telah dilakukan oleh setiap kelompok. Kegiatan siklus I diakhiri dengan membimbing siswa untuk menyimpulkan 74
Gambar 10. Siswa Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Gambar 11. Siswa Sedang Mengajukan Pertanyaan di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Setelah diskusi kelompok selesai dilaksanakan, guru memberikan komentar terhadap presentasi yang telah dilakukan oleh setiap kelompok. Kegiatan siklus I diakhiri dengan membimbing siswa untuk menyimpulkan
(29)
75 pelajaran (2 menit) kemudian guru memberikan post tes kepada siswa untuk melihat ketuntasan hasil belajar siswa (10 menit)
Gambar 12. Siswa Sedang Mengerjakan Post Tes di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Berdasarkan hasil penilaian yang telah diperoleh dari nilai LKS dan nilai post tes, menunjukkan bahwa siswa yang mencapai ketuntasan belajar secara individual hanya berjumlah 25 orang dari 34 orang siswa dengan nilai KKM ≥ 70 atau 73,52% ketuntasan belajar secara klasikal (lampiran 25). Ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I belum tercapai, karena ketuntasan belajar secara 75 pelajaran (2 menit) kemudian guru memberikan post tes kepada siswa untuk melihat ketuntasan hasil belajar siswa (10 menit)
Gambar 12. Siswa Sedang Mengerjakan Post Tes di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Berdasarkan hasil penilaian yang telah diperoleh dari nilai LKS dan nilai post tes, menunjukkan bahwa siswa yang mencapai ketuntasan belajar secara individual hanya berjumlah 25 orang dari 34 orang siswa dengan nilai KKM ≥ 70 atau 73,52% ketuntasan belajar secara klasikal (lampiran 25). Ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I belum tercapai, karena ketuntasan belajar secara
(30)
76 Tabel 11. Frekuensi Nilai Siswa Siklus I
No Nilai Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 4 5 6 55 60 65 70 75 80 3 6 0 11 7 7 8,82 17,65 0 32,35 20,59 20,59
Jumlah 34 100,00
Sumber : Data Primer Olahan, 2014
Dari tabel 11 menunjukkan bahwa nilai terrendah siswa pada siklus I adalah nilai 55 dengan jumlah siswa yang mencapai nilai tersebut sebanyak 3 orang, sedangkan nilai tertinggi adalah nilai 80 dengan jumlah siswa 7 orang.
Tabel 12. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
Ketuntasan Hasil Belajar Kategori Jumlah Siswa
≥ 70 Tuntas 25
<70 Tidak Tuntas 9
Jumlah 34
Sumber : Data Primer Olahan, 2014
Dari tabel 12 menunjukkan jumlah siswa yang berada di bawah nilai KKM <70 (tidak tuntas) adalah sebanyak 9 orang, sedangkan jumlah siswa yang berada pada nilai ≥ 70 (tuntas) adalah sebanyak 25 orang.
(31)
77 Untuk dapat mempermudah dalam melihat hasil ketuntasan hasil belajar siswa siklus I secara visual dapat dilihat pada gambar 14.
Gambar 13. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
c. Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas yang dilakukan siswa di dalam mengikuti proses pembelajaran. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang dimulai dari
(32)
78
Gambar.14 Observer Sedang Mengamati Aktivitas Siswa di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Untuk mempermudah observer di dalam melaksanakan observasi, siswa diberi tanda pengenal berupa nomor yang harus dipakai selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun jenis aktivitas yang diamati adalah: 1) memperhatikan, 2) bertanya, 3) menanggapi, dan 4) bersemangat. Masing-masing aspek diberi skor 1 sampai 3. Observer menggunakan lembar observasi sesuai dengan kriteria penilaian tiap aspek aktivitas belajar siswa secara individual. Hasil data observasi siswa secara individual pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 27 dan hasil persentase per aspek aktivitas belajar siswa secara klasikal dapat dilihat pada tabel 13 dan gambar 15.
(33)
101
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Aktivitas belajar siswa kelas X-D SMA Negeri 1 Laguboti dalam penerapan metode diskusi kelompok dengan menggunakan multimedia interaktif pada materi hidrosfer mengalami peningkatan. Peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 72,74% dan kemudian meningkat pada siklus II menjadi 82,50%.
2. Hasil belajar siswa kelas X-D SMA Negeri 1 Laguboti dalam penerapan metode diskusi kelompok dengan menggunakan multimedia interaktif pada materi hidrosfer menunjukkan ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan untuk setiap siklusnya. Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat sebesar 20,59% dari siklus I sebesar 73,52% menjadi 94,11% pada siklus II
(34)
102 B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis memberi saran sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa pada tiap siklus. Untuk itu diharapkan khususnya kepada guru bidang studi geografi di SMA Negeri 1 Laguboti agar memilih metode diskusi kelompok dengan menggunakan multimedia interaktif agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.
2. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Untuk itu apa yang menjadi kelemahan dalam penerapan metode diskusi kelompok dengan menggunakan multimedia interaktif dapat diperhatikan oleh guru bidang studi geografi di SMA Negeri 1 Laguboti agar dapat diantisipasi dalam penerapannya di dalam kelas.
(35)
103
DAFTAR PUSTAKA
Afandy. 2012. Peningkatan Hasil Belajar Melalui Model Inkuiri Kolaborasi Dengan Media Animasi Komputer Pada Materi Hidrosfer Kelas X SMA Negeri 6 Binjai.Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed
Arsyad, Azhar. 2007.Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Daryanto. 2010.Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa
Djamarah. 2011.Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Endarto, Danang dan Sugiyanto. 2008.Mengkaji Ilmu Geografi 1. Solo: Platinum Ferawati. 2012. Pengaruh Metode Kerja Kelompok Terhadap Minat Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Pkn Kelas VII SMP Negeri 22 Medan Tahun Pelajaran 2011/2012.Skripsi. Medan: Jurusan Pkn FIS-Unimed Gulo, W. 2008.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: PT. Grasindo
Hutajulu, Olnes. 2011. Desain Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Pembelajaran Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan Di Siswa SMK HKBP Pematangsiantar.Skripsi. Medan: Jurusan Teknik Elektro FT-Unimed
Kunandar. 2009.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta. Rajawali Pers
Manullang, Sapna. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Ak Di SMK N 1 Sibolga Tahun Ajaran 2010/2011.Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Ekonomi FE-Unimed Nova. 2012. Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Dengan Metode
Diskusi Kelompok Dan Media Berbasis Audio Visual Pada Materi Perairan Laut Kelas X Di SMA Swasta Yapim Biru-biru T.A 2011/2012.Skripsi.
(36)
104 Slameto. 2010.Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT.Rineka Cipta
Suryosubroto. 2009.Proses Belajar Mengajar Di Sekolah.Jakarta: PT. Rineka Cipta
(1)
77 Untuk dapat mempermudah dalam melihat hasil ketuntasan hasil belajar siswa siklus I secara visual dapat dilihat pada gambar 14.
Gambar 13. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
c. Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas yang dilakukan siswa di dalam mengikuti proses pembelajaran. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang dimulai dari awal pelaksanaan tindakan yang berupa penerapan metode diskusi kelompok dengan menggunakan multimedia interaktif.
(2)
Gambar.14 Observer Sedang Mengamati Aktivitas Siswa di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun 2014
Untuk mempermudah observer di dalam melaksanakan observasi, siswa diberi tanda pengenal berupa nomor yang harus dipakai selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun jenis aktivitas yang diamati adalah: 1) memperhatikan, 2) bertanya, 3) menanggapi, dan 4) bersemangat. Masing-masing aspek diberi skor 1 sampai 3. Observer menggunakan lembar observasi sesuai dengan kriteria penilaian tiap aspek aktivitas belajar siswa secara individual. Hasil data observasi siswa secara individual pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 27 dan hasil persentase per aspek aktivitas belajar siswa secara klasikal dapat dilihat pada tabel 13 dan gambar 15.
(3)
101
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KesimpulanDari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Aktivitas belajar siswa kelas X-D SMA Negeri 1 Laguboti dalam penerapan metode diskusi kelompok dengan menggunakan multimedia interaktif pada materi hidrosfer mengalami peningkatan. Peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 72,74% dan kemudian meningkat pada siklus II menjadi 82,50%.
2. Hasil belajar siswa kelas X-D SMA Negeri 1 Laguboti dalam penerapan metode diskusi kelompok dengan menggunakan multimedia interaktif pada materi hidrosfer menunjukkan ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan untuk setiap siklusnya. Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat sebesar 20,59% dari siklus I sebesar 73,52% menjadi 94,11% pada siklus II (tuntas secara klasikal jika ≥ 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan individual ≥ 70).
(4)
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis memberi saran sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa pada tiap siklus. Untuk itu diharapkan khususnya kepada guru bidang studi geografi di SMA Negeri 1 Laguboti agar memilih metode diskusi kelompok dengan menggunakan multimedia interaktif agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.
2. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Untuk itu apa yang menjadi kelemahan dalam penerapan metode diskusi kelompok dengan menggunakan multimedia interaktif dapat diperhatikan oleh guru bidang studi geografi di SMA Negeri 1 Laguboti agar dapat diantisipasi dalam penerapannya di dalam kelas.
(5)
103
DAFTAR PUSTAKA
Afandy. 2012. Peningkatan Hasil Belajar Melalui Model Inkuiri Kolaborasi Dengan Media Animasi Komputer Pada Materi Hidrosfer Kelas X SMA Negeri 6 Binjai.Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed
Arsyad, Azhar. 2007.Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Daryanto. 2010.Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa
Djamarah. 2011.Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Endarto, Danang dan Sugiyanto. 2008.Mengkaji Ilmu Geografi 1. Solo: Platinum Ferawati. 2012. Pengaruh Metode Kerja Kelompok Terhadap Minat Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Pkn Kelas VII SMP Negeri 22 Medan Tahun Pelajaran 2011/2012.Skripsi. Medan: Jurusan Pkn FIS-Unimed Gulo, W. 2008.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: PT. Grasindo
Hutajulu, Olnes. 2011. Desain Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Pembelajaran Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan Di Siswa SMK HKBP Pematangsiantar.Skripsi. Medan: Jurusan Teknik Elektro FT-Unimed
Kunandar. 2009.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta. Rajawali Pers
Manullang, Sapna. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Ak Di SMK N 1 Sibolga Tahun Ajaran 2010/2011.Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Ekonomi FE-Unimed Nova. 2012. Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Dengan Metode
Diskusi Kelompok Dan Media Berbasis Audio Visual Pada Materi Perairan Laut Kelas X Di SMA Swasta Yapim Biru-biru T.A 2011/2012.Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed
Pasaribu. 2010. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Diskusi Kelompok Dan Media Gambar Di Kelas X SMA Bisnis Dipanegara Tebing Tinggi T.A 2009/2010.Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Tata Niaga FE-Unimed
Rusman. 2011.Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers
(6)
Slameto. 2010.Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.Rineka Cipta
Suryosubroto. 2009.Proses Belajar Mengajar Di Sekolah.Jakarta: PT. Rineka Cipta