PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TATA SURYA DI KELAS X-2 SMA MUHAMMADIYAH-4 BABALAN KABUPATEN LANGKAT T.A 2013/2014.

(1)

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN CD INTERAKTIF UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS X-2 SMA MUHAMMADIYAH-4 BABALAN

KABUPATEN LANGKAT T.A 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

:

DYANI SYAFITRI K NIM. 309131011

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

(5)

vi ABSTRAK

Dyani Syafitri K, Nim 309131011. Penerapan Media Pembelajaran CD Interaktif Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tata Surya di Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan Kabupaten Langkat T.A 2013/2014. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan Aktifitas belajar siswa dengan penerapan media pembelajaran CD Interaktif pada materi Tata Surya di kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan Kabupaten Langkat T.A 2013/2014. (2) Peningkatan Hasil belajar siswa dengan penerapan dengan penerapan media pembelajaran CD Interaktif pada materi Tata Surya di kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan Kabupaten Langkat T.A 2013/2014.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di Kelas X- 2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan Kabupaten Langkat T.A 2013/2014. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-2 dengan jumlah sebanyak 37 orang dan objek dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa dengan penerapan media pembelajaran CD Interaktif pada materi Tata Surya di kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan Kabupaten Langkat T.A 2013/2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan: (1) aktivitas belajar siswa sebesar 16,44% dari siklus I sebesar 57,88% meningkat menjadi 74,32% pada siklus II dengan menerapakan media pemelajaran CD Interaktif pada materi Tata Surya. (2) hasil belajar siswa sebesar 36% dari siklus I sebesar 51% meningkat menjadi 87% pada siklus II menerapakan media pemelajaran CD Interaktif pada materi Tata Surya dengan menerapkan media pembelajaran CD Interaktif. Berarti hasil belajar telah tuntas secara klasikal. Aktivitas dan hasil belajar yang meningkat menjawab rumusan hipotesis tindakan yaitu penerapan Media Pembelajaran CD Interaktif Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tata Surya di Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan Kabupaten Langkat T.A 2013/2014 dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa hingga persentase ketuntasan klasikal minimal mencapai 85%.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan segala karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Penerapan Penerapan Media Pembelajaran CD Interaktif Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tata Surya di Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan Kabupaten Langkat T.A 2013/2014. Adapun tujuan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menghadapi rintangan dan hambatan. Namun, berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Bapak Dr. H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Ketua Jurusan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan sekaligus dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik untuk perbaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Minah Sinuhaji, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi atas waktu luangnya yang diberikan di sela-sela kesibukannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan mulai dari perumusan judul sampai terselesaikannya skripsi ini.

6. Bapak Drs. Julismin, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama perkuliahan.

7. Ibu Dra. Marlinang Sitompul, M.Pd dan Ibu Dra. Rosni, M.Pd, selaku dosen penguji, Bapak/Ibu dosen Pend.Geografi yang telah memberikan saran dan kritik untuk perbaikan skripsi ini.

8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi serta Pak Siagian selaku staf administrasi yang telah banyak membantu kelancaran administrasi penulis. 9. Teristimewa kepada kedua orang tua saya yang sangat saya cintai dan kasihi,


(7)

iv

dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa pula kepada adik- adik saya M. Syahril K dan Cindy Darvina K yang juga turut memotivasi Penulis. 10. Bapak M.I Taufik Nst, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah-4 Babalan

yang telah memberikan izin kepada Penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

11. Bapak Ahmad Guritno selaku guru geografi yang banyak membantu penulis dalam penelitian skripsi ini. Terima kasih buat bapak yang telah mau berkolaborasi dengan Penulis.

12. Seluruh Bapak/Ibu Guru di SDN 056030, SMP Swsta YP Nusantara, SMA Muhammadiyah-4 Babalan, yang telah membekali ilmunya kepada penulis selama di bangku sekolah.

13. Teman-teman seperjuangan A-Reguler 2009 terkhusus: Ami, Sofiah, Ariani, Juai, Hidayani, Ayu, Nia serta teman stambuk 2009, Mas Ichsan, bang fauzi, teman-teman kos dan teman-teman-teman-teman PPL SMP Negeri 5 Stabat.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

Medan, April 2014 Penulis

Dyani Syafitri K (309131011)


(8)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING……….i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAAN………..ii

KATA PENGANTAR……….iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………..………...v

ABSTRAK ... .vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN………...xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Kerangka Teoritis ... 6

B. PenelitianRelevan………....26

C.Kerangka Berpikir ... 28


(9)

viii

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A.Lokasi Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel... 30

C.Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 30

D.Jenis Penelitian ... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ... 34

F. Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 45

A.Keadaan Fisik ... 45

B. Keadaan Non Fisik ... 45

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A.Hasil Penelitian ... 52

B. Pembahasan ... 69

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

A.Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 75


(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 33

2 Kriteria Penilaian LKS Siklus I ... 35

3 Kriteria Penilaian LKS Siklus II ... 35

4 Kisi-Kisi Soal ... 37

5 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa ... 38

6 Kriteria Penilaian Aktivitas Guru ... 39

7 Keadaan Guru dan Pegawai SMA Muhammadiyah-4 Babalan ... 45

8 Jumlah Siswa SMA Muhammadiyah-4 Babalan Tahun 2013 ... 46

9 Sarana dan Prasarana SMA Muhammadiyah-4 Babalan Tahun 2013... 48

10 Media Pembelajaran Geografi SMA Muhammadiyah-4 Babalan ... 48

11 Nilai LKS Siswa Siklus I Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan .... 55

12 Nilai Postest Siswa Siklus I Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan 56 13 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 56

14 Skor Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 58

15 Nilai LKS Siswa Siklus II Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan .... 63

16 Nilai Postest Siswa Siklus II Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan 63 17 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II... 64


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1 Kerangka Berpikir ... 29

2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 32

3 Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah-4 Babalan Tahun 2013... 47

4 Peta Administrasi Kabupaten Langkat ... 49

5 Peta Administrasi Kecamatan Babalan ... 50

6 Denah SMA Muhammadiyah-4 Babalan Tahun 2013 ... 51

7 Guru Menjelaskan Materi Pembelajaran ... 53

8 Siswa Sedang Berdiskusi dengan Kelompoknya ... 54

9 Siswa Sedang Menjelaskan Topik Tentang Pengertian Tata Surya ... 55

10 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus ... 57

11 Observer Sedang Mengamati Aktivitas Siswa Siklus I ... 58

12 Grafik Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 59

13 Grafik Aktivitas Guru Siklus I ... 60

14 Siswa Sedang Menyimpulkan Materi Tata Surya ... 62

15 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 65

16 Observer Sedang Mengamati Aktivitas Belajar Siswa ... 65

17 Grafik Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 67

18 Grafik Perubahan Hasil Belajar Siswa ... 67


(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1 Silabus ... 77

2 RPP (Siklus I) ... 81

3 RPP (Siklus II) ... 85

4 Instrumen Penelitian (Siklus I) ... 89

5 Instrumen Penelitian (Siklus II) ... 93

6 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian... 97

7 Tabel Validitas Butir Soal Siklus I ... 98

8 Tabel Validitas Butir Soal Siklus II ... 100

9 Perhitungan Uji Validitas Butir Soal ... 102

10 Perhitungan Reliabilitas Tes ... 105

11 Lembar Postest Siswa (Siklus I) ... 107

12 Lembar Postest Siswa (Siklus II) ... 109

13 Kunci Jawaban Evaluasi Postest Siswa ... 112

14 Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 113

15 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus I... 114

16 Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 116

17 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 117

18 Nilai Postes Siklus I ... 120

19 Nilai Postes Siklus II ... 122

20 Nilai LKS ... 124

21 Tabel Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 125

22 Tabel Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 126

23 Tabel Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 127

24 Tabel Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 128

25 Tabel Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 129

26 Tabel Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 131


(13)

xii

28 Tabel Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 134 29 Daftar Nama Kelompok ... 135 30 Gambar Prasarana di SMA Negeri 1 Hinai ... 136


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat yang mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Upaya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas tersebut adalah dengan pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru yang professional, baik dari segi layanan maupun keahliannya. Guru dituntut untuk membantu perkembangan siswa dalam segi kognitif, afektif dan psikomotor dan mampu menciptakan kondisi yang kondusif agar siswa mampu belajar dengan baik srerta guru mampu menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui suatu kegiatan pembelajaran yang efektif.

Dalam beberapa tahun belakangan ini perkembangan teknologi informasi sangat cepat, sehingga perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi. Masyarakat tidak lagi terbatas pada informasi dari surat kabar dan majalah, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui media elektronik.

Penggunaan media yang tepat merupakan suatu alternatif untuk mengatasi rendahnya hasil belajar peserta didik khususnya pada mata pelajaran geografi. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam mengajar, diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam pemilihan media, harus dipertimbangkan dari segi kecocokannya terhadap materi yang diajarkan serta keadaan siswa yang meliputi kemampuan maupun waktu yang dimiliki.


(15)

2

Media pembelajaran meliputi alat secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri antara lain buku, tape recorder, kaset, kamera video, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Salah satu media pembelajaran melalui komputer adalah dengan menggunakan compact disc (CD) interaktif.

CD interaktif dipilih karena media ini memiliki ciri-ciri bentuk dan warna yang menarik. Pembelajaran dengan media CD Interaktif dapat dilakukan di sekolah menengah , karena media konvensional seperti slide/transparan sudah mulai di tinggalkan. media CD Interaktif membuat waktu pembelajaran lebih singkat dan biaya studi lebih ekonomis.

Guru dalam proses belajar mengajar harus mempunyai kemampuan untuk mengelola kelas dan menciptakan suasana yang menyenangkan bagi peserta didik agar peserta didik dapat termotivasi untuk belajar lebih giat. Disamping itu, hal yang perlu diperhatikan guru adalah penggunaan media yang sesuai dan tepat untuk setiap materi pelajaran yang diberikan, karena penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang efesian dan efektif.

Keberhasilan pendidikan salah satunya ditunjukkan dengan semakin meningkatnya hasil belajar anak didik. Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa antara lain adalah media yang digunakan dalam pembelajaran. Dengan demikian, salah satu tantangan yang dihadapi oleh guru adalah menentukan media pembelajaran yang digunakan dalam mengajar agar siswa dapat belajar lebih giat sehingga memperoleh hasil belajar yang tinggi.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dengan guru yang mengajar di kelas X SMA Muhammadiyah-4 Babalan diperoleh data bahwa pada tahun pelajaran


(16)

3

2012/2013 hasil belajar yang diperoleh siswa sangat rendah khususnya pada materi tata surya dan jagad raya, dimana tingkat kelulusan klasikal pada kelas X-1 mencapai 65% dari 32 orang, kelas X-2 mencapai 57% dari 32 orang dan X-3 hanya mencapai 62% dari 34 orang. Kurangya menerapkan strategi dalam proses pembelajaran. Selain itu, dalam pembelajaran guru lebih dominan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga dalam proses pembelajaran lebih terfokus pada guru sehingga aktivitas siswa hanya terfokus mendengarkan dan memperhatikan, aktivitas siswa tidak bervariasi. Masalah lain juga dapat dilihat dalam proses pembelajaran yaitu penggunaan media pembelajaran oleh guru belum maksimal/efektif. Kondisi seperti ini membuat siswa merasa jenuh dalam belajar sehingga berpengaruh terhadap motivasi atau minat belajar siswa.

Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan perbaikan dalam pembelajaran agar proses belajar mengajar terlaksana dengan baik dan hasil belajar meningkat. Hal ini akan ditanggulangi dengan penerapan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran.

Ada banyak aneka media pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa seperti tape recorder, kaset, kamera video, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Namun media pembelajaran yang akan digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan pada mata pelajaran geografi dengan materi pokok tata surya adalah media pembelajaran CD Interaktif. Media pembelajaran ini belum pernah digunakan sebelumnya oleh guru.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan peneliti memilih media pembelajaran CD Interaktif yaitu, pertama karena pendapat yang menyatakan bahwa peranan


(17)

4

media pembelajaran sangatlah penting dalam proses transformasi ilmu pengetahunan itu sendiri, karena media pembelajaran ini sangat penting untuk diperadakan dimana media pelajaran diperuntukkan untuk memotivasi siswa, memberikan pengalaman serta mempermudah siswa dalam mencerna dan menganalisis. Kemudian penelitian yang mengatakan bahwa media pembelajaran CD Interaktif dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, kedua, dengan penerapan mdia pembelajaran CD Interaktif konsep pembelajaran geografi khususnya materi tata surya dapat disajikan dengan cara yang menarik dan menyenangkan dengan melibatkan siswa sehingga media pembelajaran ini dapat membuat siswa mencapai indikator materi tata surya. B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar dan aktivitas belajar siswa yaitu:

1. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab.

2. Aktivitas siswa hanya terfokus mendengarkan dan memperhatikan dalam proses pembelajaran.

3. Penggunaan media pembelajara yang belum maksimal/efektif.

4. Kurangnya menerapkan strategi dalam pembelajaran khususnya pada materi tata surya.

C. Pembatasan Maslah

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang diteliti untuk menghindari pengembangan masalah-masalah yang begitu luas. Untuk itu batasan masalah pada penelitian ini khususnya pada aktivitas siswa dan hasil belajar siswa di kelas X-2 khususnya pada materi Tata Surya.


(18)

5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan menerapkan media pembelajaran CD Interaktif dapat meningkatkan aktiitas siswa Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A 2013/2014?

2. Apakah dengan menerapkan media pembelajaran CD Interaktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Penerapan media pembelajaran CD Interaktif dapat meningkatkan aktivitas siswa Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A 2013/2014.

2. Penerapan media pembelajaran CD Interaktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi geografi dalam memperluas wawasan guna meningkatkan kemampuan geografi siswa.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar geogafi siswa khususnya pada submateri tata surya.

3. Sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan metode pembelajaran yang tepat dalam kegiatan pembelajaran di sekolah di masaa yang akan datang.

4. Sebagai informasi dan pembanding bagi penelitian yang lain yang akan


(19)

52 BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian yang di lakukan di SMA Muhammadiyah-4 Babalan dengan menerapkan media pembelajaran CD Interaktif pada materi Tata Surya di kelas X-2 semester I tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus untuk mencapai standar kompetensi. Setiap siklus dalam penelitian ini memiliki waktu 2 x 45 menit. Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pratindakan

Kegiatan yang dilakukan pada pratindakan adalah sebagai berikut:

- Meminta izin kepada kepala sekolah SMA Muhammadiyah-4 Babalan untuk mengadakan penelitian.

- Observasi untuk mendapatkan gambaran awal tentang Muhammadiyah-4 Babalan secara keseluruhan serta keadaan kegiatan belajar mengajar terutama di kelas X-2

- Melakukan wawancara dan berkonsultasi dengan guru bidang studi Geografi yang mengajar di kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan yaitu Bapak Ahmad Guritno.

- Mengenalkan media pembelajaran CD Interaktif kepada guru bidang studi geografi.

- Melakukan uji validitas dan reliabilitas tes. 2. Pelaksanaan Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti dan guru mempersiapkan beberapa hal yakni: - Menyusun RPP


(20)

53

- Menyiapkan soal pretes, posttest dan LKS

- Menetapkan aspek-aspek aktivitas siswa yang akan diamati selama pembelajaran berlangsung dimana pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh 2 observer.

- Dalam pembelajaran akan dibagi kelompok dimana dalam kelompok tersebut terdiri dari 2 orang dengan materi yang berbeda pula.

- Siswa diberikan LKS saat pembelajaran berlangsung dan posttest diakhir pelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa.

b. Tindakan

Pada tahap ini merupakan penerapan dari rencana pelaksanaan pembelajaran mengenai materi Tata Surya yang dilaksanakan dengan menerapkan Media pembelajaran CD Interaktif yang dilaksanakan selama 2 Jam pelajaran (2 x45 menit). Kemudian guru membuka pelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pertemuan ini dan bertanya kepada siswa tentang Tata Surya yang diketahui siswa. Selanjutnya guru menyampaikan materi dengan menggunakan media pembelajaran CD Interkatif yang telah dipersiapkan. Guru menjelaskan pengertian Tata Surya dan teori terbentukya tata surya.

Gambar 7. Guru Menjelaskan Materi Pembelajaran di Kelas X- 2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan Tahun 2013.


(21)

54

Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dalam media CD Interaktif kepada siswa.Guru membagi kelompok menjadi 2 kelompok besar dimana masing-masing kelompok besar terdiri dari 2 orang siswa dalam bentuk berpasangan. Selanjutnya guru membagi materi tata surya menjadi sub-sub materi yang akan menjadi topik diskusi setiap kelompokbesar untuk memberikan penjelasan tentang materi yang sudah diberikan kepada masing-masing kelompok.

Gambar 8. Siswa Sedang Berdiskusi dengan Kelompoknya di Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan Tahun 2013

Masing-masing pasangan mendiskusikan tentang topik yang telah diberikan oleh guru. Guru meminta kelompok besar pertama untuk memberikan penjelasan tentang topik yang mereka diskusikan di depan kelas. Perwakilan dari kelompok besar 2 bertanya tenteng topik yang mereka jelaskan, begitu juga dengan kelompok besar 2 memberikan penjelasan tentang topik yang mereka diskusikan dan kelompok 1 memberikan pertanyaan kepada pasangan yang telah memberikan penjelasan tentang topik mereka.


(22)

55

Gambar 9. Siswa Sedang Menjelaskan Topik Tentang Pengertian Tata Surya di Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan Tahun 2013.

Setelah diskusi selesai maka guru meminta siswa memberikan kesimpulan dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti oleh siswa. Selanjutnya guru memberikan test kepada siswa dalam bentuk post test dan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai instrument untuk menilai hasil belajar siswa. Ketuntasan individual siswa pada siklus I dapat dilihat dari nilai LKS dan postest siswa pada siklus I. Berikut ini disajikan data nilai LKS dan postest siswa siklus I.

Tabel 11. Nilai LKS Siswa Siklus I Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A 2013/2014

No Nilai Frekuensi Persentase (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 50 55 60 65 70 75 80 85 90 100 1 1 4 3 5 5 6 1 5 6 2,70 2,70 10,81 8,19 13,51 13,51 16,22 2,70 13,51 16,22

Jumlah 37 100


(23)

56

Dari tabel 11 menunjukkan bahwa nilai tertinggi LKS siklus I adalah 100 yang dicapai oleh 6 orang yakni Amalia, Fanny Fadhillah, Hary Murdianto, Indah Fitria, Khairunnisa Sagala, Muhammad Raffi dan nilai terendah LKS siklus I adalah 50 yang diperoleh 1 orang yaitu Ismail Fadli. Nilai rata-rata LKS sikulus I adalah 77,83.

Tabel 12. Nilai Postest Siswa Siklus I Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A 2013/2014

No Nilai Frekuensi Persentase (%)

1 2 3 4 60 70 80 90 7 16 11 3 18,92 43,24 29,73 8,11

Jumlah 37 100

Sumber: Data Primer Olahan, 2013

Tabel 12 menunjukkan bahwa nilai terendah postest I yaitu 60 yang berarti jumlah benar sebanyak 6 soal. Jumlah siswa yang mencapai nilai tersebut sebanyak 7 orang. Nilai tertinggi postest I yaitu 90 yang berarti jumlah benar sebanyak 9 soal dengan jumlah siswa yang memperolehnya sebanyak 3 orang yaituAhmad Reza, Nana Utami, Putri Hamidah Nst. Sehingga diperoleh nilai rata-rata 72,97.

Selanjutnya, nilai ketuntasan belajar siswa pada siklus I diperoleh dari nilai LKS I + nilai postest I dibagi 2. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dapat di lihat pada lampiran 21. Untuk lebih jelas lihat pada tabel 13.

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A X-2013/X-2014

No Interval Frekuensi Persentase (%) Keterangan 1 2 3 4 5 6 7

60 - 64 65 - 69 70 - 74 75 - 79 80 - 84 85 - 89 90 - 95

3 6 6 5 8 7 2 8,10 16,21 16,21 13,51 21,62 18,91 5,40 TidakTuntas TidakTuntas TidakTuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

Jumlah 37 100


(24)

57

Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa nilai terendah yaitu 60 dengan jumlah 1 orang dan nilai tertinggi yaitu 90 dengan jumlah 2 orang. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar secara individual hanya 19 orang dengan nilai KKM >75 atau 51% ketuntasan belajar dan 18 orang yang dinyatakan tidak tuntas (49%). Untuk dapat mempermudah dalam melihat ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I secara visual dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A 2013/2014

Berdasarkan gambar persentase ketuntasan hasil belajar siswa diatas, secara klasikal ketuntassan hasil belajar belum tercapai karena hanya 51% yang mencapai ketuntasan individu sedangkan ketuntassan klasikal seharusnya adalah 85% dari seluruh siswa mencapaiKKM >75. Dengan demikian, hasil belajar siswa perlu ditingkatkan lagi dengan melanjutkan penelitian ke siklus II.

c. Pengamatan

Pada tahap ini, selama proses pembelajaran berlangsung observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa di kelas dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah diberikan oleh peneliti kepada observer. Selama proses pengamatan dilakukan, peneliti dengan observer telah menyatukan persepsi dalam pemberian skor penilaian terhadap aspek aktivitas yang akan diamati.

Tuntas, 51% Tidak


(25)

58

Gambar 11. Observer Sedang Mengamati Aktivitas Siswa Siklus I di Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan Tahun 2013.

Untuk mempermudah kegiatan observasi yang dilaksanakan, setiap siswa diberikan nomor punggung dan dada. Observer menggunakan lembar observasi sesuai dengan kriteria tiap jenis aktivitas belajar siswa. Observer menilai aktivitas belajar siswa dengan melihat nomor dada dan punggung pada siswa.Aspek yang diamati dalam proses pembelajaran adalah memperhatikan, bertanya, menjawab dan berdiskusi. Masing-masing aspek diberi skor 1-3.Berikut ini adalah tabel aktivitas belajar siswa pada siklus I.

Tabel 14. Skor Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A 2013/2014

N o.

Aktivitas yang Diamati

Skala Nilai Jumlah Rata-rata

Perse ntase

(%)

1 2 3 F S

F S F S F S 1. 2. 3. 4. Memperhatikan Bertanya Menjawab Berdiskusi 18 17 14 18 18 17 14 18 11 12 16 14 22 24 32 28 8 8 7 5 24 24 21 15 37 37 37 37 64 65 67 61 1,73 1,75 1,81 1,64 57.66 58.56 60.36 55.95 Jumlah 67 67 53 106 28 84 148 257 6.93 231,53

Rata-rata 1.74 57.88

Sumber: Data Primer Olahan, 2013

Keterangan: F = Frekuensi


(26)

59

S = Skor Nilai

Gambar12. Grafik Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A 2013/2014.

Berdasarkan tabel, hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada siklus I tergolong kategori cukup. Keempat aktivitas belajar yang tergolong cukup tersebut untuk memperhatikan memiliki rata-rata 1,73 (57,66%), bertanya 1,75 (58,56%), menjawab 1,81 (60,36%), dan berdiskusi 1,64 (55,95%). Rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 1,74 (cukup) dengan jumlah 57,88%.

Observasi terhadap aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan media pembelajaran CD Interaktifmeliputi 9 aspek. Hasil observasi pada aktivitas guru dapat dilihat gambar berikut:

52.00% 53.00% 54.00% 55.00% 56.00% 57.00% 58.00% 59.00% 60.00% 61.00%


(27)

60

Gambar 13. Grafik Aktivitas Guru Siklus I Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A 2013/2014

Berdasarkan gambarterdapat 4 aspek yang harus diperbaiki untuk Siklus II yaitu keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, dan praktek media pembelajaran CD Interaktif.

d. Refleksi

Hasil refleksi peneliti dan tim observer dalam siklus I, masih ditemukannya permasalahan dalam pembelajaran yang perlu ditingkatkan pada siklus II. Kekurangan tersebut yaitu: 1) penerapan media pembelajaran CD Interaktif yang belum maksimal sehingga aktvitas dan hasil belajar siswa masih rendah, 2)Aktivitas belajar siswa tergolong dalam kategori cukup,3) masih banyak siswa yang main-main dalam proses pembelajara,4)masih terdapat siswa yang kurang percaya diri atau malu dalam menjelaskan hasil diskusi di depan kelas dan pada sei Tanya jawab siswa juga malu, 5) pada tahap evaluasi, banyak siswa yang kurang maksimal selama mengerjakan postest, terlihat dari ketuntasan klasikal yang belum mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah.

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5


(28)

61

1. Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaann

Pada siklus II, RPP mengacu pada permasalahan yang terjadi pada siklus I dengan harapan akan meningkat aktivitas dan hasil belajar siswa pada siklus II. Yang akan ditekankan pada siklis II adalah: 1) penerapan media lebih menarik dan maksimal, 2) mengarahkan siswa agar lebih aktif dalam proses pembelaran, 3) mengarahkan siswa agar tidak main-main atau rebut pada saat proses pembelajaran, 4) memotivasi siswa agar lebih berani dalam mengemukakan hasil diskusi dan berani dalam hal bertanya dan menjawab, 5) mengarahkan pada siswa pada saat mengerjakan posttest agar lebih konsentrasi dan hasil belajarnya lebih optimal. b. Pelaksanaan Tindakan

Pada kegiatan awal, guru memastikan LKS sudah terkumpuldan siswa sudahduduk dengan kelompoknya masing- masing, kemudian memberikan pertanyaan kepada siswa tentang matahari sebagai pusat tata surya dan anggota tata surya, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pelaksanaan tindakan dalam kegiatan inti dimulai dengan guru menjelaskan materi tentang matahari sebagai pusat tata surya dan anggota tata surya dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif.

Setelah itu, guru menjelaskan kegiatan pembelajaran media CD Interaktifkepada siswa agar siswa tidak bingung. kemudian guru membacakan materi yang akan di diskusikan oleh masing- masing kelompok besar. Guru meminta kelompok besar pertama untuk memaparkan hasil diskusinya. Salah satu siswa kelompok pertama memberi tahu materi yang mereka bahas pada kelompok lain dan memberikan pertanyaan kepada kelompok lain sesuai materi. Dalam memberi pertanyaan dan menjawab pertanyaan siswa cukup berdiri dalam kelompoknya


(29)

62

masing- masing. Kegiatannya ini berlangsung hingga 4 kelompok diskusi memberikan pertanyaan pada kelompok lain dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain. Selama kegiatan ini berlangsung guru dan 3 observer lainnya berada di dekat masing- masing kelompok agar pada saat diskusi dan memulai tanya jawab murid tidak ribut dan tertib. Kemudian agar setiap murid mendapat kesempatan bertanya dan menjawab guru meminta kepada setiap ketua kelompok untuk memberi kesempatan dan membatasi anggotanya untuk bertanya dan menjawab pertanyaan sehingga setiap anggotanya secara bergiliran bisa bertanya dan menjawab pertanyaan yang kemudian dapat membuat kelompok tersebut mendapat peringkat baik dalam aktivitas dan mendapat penghargaan dari kelompok lainnya.

Setelah kegiatan inti selesai, maka guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran, bersama dengan siswa menyimpulkan materi dan tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran ini serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada guru mengenai materi yang kurang atau belum dipahami siswa.

Gambar 14. Siswa Sedang Menyimpulkan Materi Tata Surya di Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan Tahun 2013.


(30)

63

Selanjutnya guru memberikan test kepada siswa dalam bentuk post test dan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai instrument untuk menilai hasil belajar siswa.Ketuntasan individual siswa pada siklus II dapat dilihat dari nilai LKS dan postest siswa. Berikut ini disajikan data nilai LKS dan postest siswa siklus II.

Tabel 15. Nilai LKS Siswa Siklus II Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A 2013/2014

No. Nilai Frekuensi Persentase (%)

1 2 3 4 5 6 7 55 65 70 75 80 90 100 1 1 5 4 12 11 3 2,70 2,70 13,51 10,81 32,43 29,73 8,11

Jumlah 37 100

Sumber: Data Primer Olahan, 2013

Data tabel 15 menunjukkan bahwa nilai terendah LKS siklus II adalah 55 sebanyak 1 orang yaitu Jumiati dan nilai tertinggi LKS siklus IIadalah 100 diperoleh sebanyak 3 yaitu Fanny Fadhillah, Khairunnisa Sagala, Nana Utami. Nilai rata-rata LKS siklus II adalah 81,62.

Tabel 16. Nilai Postest Siswa Siklus II Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A 2013/2014

No. Nilai Frekuensi Persentase (%)

1 2 3 4 5 6 53 67 73 80 87 93 1 3 3 25 4 1 2,70 8,10 8,10 67,6 10,81 2,70

Jumlah 37 100

Sumber: Data Primer Olahan, 2013

Dari tabel 16 menunjukkan bahwa nilai terendah postest II yaitu 53 yang berarti jumlah benar sebanyak 8 soal dari 15 soal. Jumlah siswa yang mencapai nilai tersebut sebanyak 1 orang. Nilai tertinggi postest II yaitu 93 yang berarti jumlah


(31)

64

benar sebanyak 14 soal dengan jumlah siswa yang memperolehnya sebanyak 1 orang yaitu Nana Utami. Nilai rata-rata postest II adalah 78.73.

Selanjutnya, nilai ketuntasan belajar siswa pada siklus II diperoleh dari nilai LKS II + nilai postest II dibagi 2. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi ketuntasan hasil belajar siswa siklus II.

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A X-2013/X-2014

No. Interval Frekuensi Persentase (%) Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8

60 – 64 65 – 69 70 - 74 75 - 79 80 - 84

85 -89 90 - 94 95 - 99

1 2 1 9 12 9 2 1 2.70 5.41 2.70 24.32 32.43 24.32 5.41 2.70 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

Jumlah 37 100

Sumber: Data Primer Olahan, 2013

Dari tebel 17 dapat diketahui bahwa nilai terendah yaitu 64 dengan jumlah 2 orang dan nilai tertinggi yaitu 97 dengan jumlah 1 orang yang diraih oleh Nana Utami. Dari tabel jugadiperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II adalah 80,18. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar secara individual sebanyak 32 orang dengan nilai KKM >75atau 87% ketuntasan belajar secara klasikal.

Untuk dapat mempermudah dalam melihat ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus II secara visual dapat dilihat pada gambar 15 .


(32)

65

Gambar 15. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A 2013/2014

Berdasarkan perbaikan yang dilakukan pada siklus II, ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 87%, hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan terhadap ketuntasan hasil belajar sebesar 36%dan telah mencapai ketuntasan klasikal 85% sehingga dinyatakan tuntas.

c. Pengamatan

Observasi pada siklus II dilakukan oleh 3 orang observer terdiri dari Peneliti dan 2 orang rekan peneliti yaituTutia Rahmi dan Shofiyah Batubara.

Gambar 16. Observer Sedang Mengamati Aktivitas Belajar Siswa Siklus II di kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Tahun 2013

Tuntas 87% Tidak Tuntas


(33)

66

Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 14 berikut:

Tabel 18. Skor Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A 2013/2014

N o.

Aktivitas yang Diamati

Skala Nilai Jumlah Rat

a-rata

Perse ntase

(%)

1 2 3

F S

F S F S F S

1. 2. 3. 4. Memperhatikan Bertanya Menjawab Berdiskusi 7 7 8 5 7 7 8 5 12 17 17 14 24 34 34 28 18 13 12 18 54 39 36 54 37 37 37 37 85 80 78 87 2.3 2.16 2.11 2.35 76.58 72.07 70.27 78.38 Jumlah 27 27 60 120 61 183 148 330 8.92 297.3 Rata-rata 2.23 74.32

Sumber: Data Primer Olahan, 2013

Keterangan: F = Frekuensi S = Skor Nilai

Berdasarkan tabel 18 menunjukkan bahwa hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II kesemua aktivitasnya tergolong baik . Aktivitas tersebut memiliki rata- rata seperti memperhatikan 2,3 (76,58%), bertanya 2,15 (72,07%), menjawab 2,11 (70,27%), dan berdiskusi 2,35(78,38%). Rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus II ialah 2,23 (baik) dengan jumlah74,32%. Untuk dapat mempermudah dalam melihat aktivitas siswa dapat dilihat pada gambar 17.


(34)

67

Gambar 17. Grafik Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A 2013/2014

Aspek-aspek aktivitas siswa yang di amati mengalami peningkatan pada siklus II, aktivitas siswa tersebut mengalami peningkatan hingga 16,44% dari siklus I ke siklus II. Perbandingan aktivitas pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada gambar 18.

Gambar 18. Grafik Perubahan Hasil Belajar Siswa Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A 2013/2014

66.00% 68.00% 70.00% 72.00% 74.00% 76.00% 78.00% 80.00%

Memperhatikan Bertanya Menjawab Berdiskusi

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00%

Siklus I Siklus II


(35)

68

Observasi terhadap aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan media pembelajaran CD Interaktif meliputi 9 aspek. Hasil observasi pada aktivitas guru dapat dilihat pada berikut:

Gambar 16. Grafik Aktivitas Guru Siklus II Kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan T.A 2013/2014

d. Refleksi

Pelaksanaan siklus II merupakan hasil perbaikan dari pelaksanaan siklus I yang memberikan peningkatan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Selama berlangsungnya pelaksanaan siklus II, jumlah siswa pada aktivitas memperhatikan, bertanya, menjawab, dan berdiskusi mengalami peningkatan sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat terjadi karena guru melaksanakan beberapa tindakan sebagai cara untuk mengatasi kekurangan yang terjadi pada siklus I. Beberapa tindakan tersebut merupakan saran perbaikan dari peneliti dan observer seperti yang telah dijelaskan pada perencanaan siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai 87% secara klasikal. Dengan demikian pelaksanaan penelitian berakhir pada siklus II karena >85% siswa tuntas belajar secara klasikal dengan nilai KKM 75.

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5


(36)

69

B. Pembahasan

Hasil penelitian yang diperoleh dalam penerapan media pembelajaran CD Interaktifpada materi Tata Surya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dalam hal-hal berikut ini:

1. Aktivitas Belajar Siswa

Pada siklus I selama kegiatan pembelajaranCD Interaktif berlangsung, siswa belum menunjukkan aktivitas yang baik. hal ini dapat dilihat dari perolehan hasil perhitungan aktivitas siswa yang hanya tergolong cukup dengan rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 1,74 (cukup) dengan jumlah 57,88%. Hal ini dapat dikarenakan oleh penerapan media pembelajaran yang masih kurang dipahami oleh siswa. Pada saat guru menjelaskan kegiatan pembelajaranCD Interaktif masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru sehingga saat proses pembelajaran berlangsung siswa masih terlihat bingung dengan kegiatan pembelajaran CD Interaktif dan menjadikan aktivitas belajar siswa belum relevan dengan kegiatan pembelajaran.

Pada siklus II aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terjadi pada keempat aktivitas yang diamati dalam penelitian ini. Aktivitas- aktivitas tersebut meningkat dikarenakan adanya perbaikan pada siklus II. Dari hasil refleksi pada siklus I memberi gambaran untuk perbaikan pada siklus II. Pada kegiatan pembelajaran siklus II guru mulai memberikan motivasi kepada siswa dan meminta kepada ketua kelompok juga ikut memotivasi anggotannya, hal ini membuat siswa lebih percaya diri dalam bertanya dan menjawab pertanyaan.

Kemudian ketika siswa menjawab pertanyaan dari kelompok penanya dengan benar maka kelompok lainnya memberikan applaus (tepuk tangan) sehingga siswa lebih bersemangat dalam bertanya dan menjawab. Sebelumnya guru sudah


(37)

70

menjelaskan kegiatan pembelajaran CD Interaktif sehingga siswa pada saat pembelajaran sikuls II berjalan sudah memahami kegiatan CD Interaktif dan membuat pertanyaan sesuai materi yang telah diberikan.

Adanya perbaikan di siklus II menjadikan aktivitas belajar siswa meningkat sebesar 16,44% dari 57,88% di siklus I menjadi 74,32% di siklus II dengan menerapkan media pembelajaran CD Interaktif pada materi Tata Surya. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana (2005) dalam proses pembelajaran, perlu ada aktivitas. Aktivitas atau kegiatan yang dimaksud dalam proses pembelajaran adalah kegiatan yang mengarah pada proses perubahan tingkah laku siswa, seperti mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, bertaya, menjawab pertanyaan yang diajukan guru, mampu bekerja sama dengan orang lain, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

2. Hasil Belajar Siswa

Pada siklus I hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang di tetapkan, yaitu 85%. Sedangkan secara perorangan ketentuan belajar dianggap tercapai jika siswa telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75. Sejalan dengan pendapatSuryosubroto, (2009:64) yang menyatakan “Secara perorangan, ketentuan belajar dinyatakan telah terpenuhi jika seseorang (siswa) telah mencapai taraf penguasaan minimal yang ditetapkan bagi setiap unit bahan yang dipelajarinya”. Hal ini dipengaruhi oleh aktvitas siswa yang masih tergolong cukup sehingga hasil belajar juga masih rendah. Ketuntasan klasikal pada siklus I hanya mencapai 51%atau secara individual hanya 19 orang dan 49% belum mencapai ketuntasan ayitu sebanyak 18 orang.


(38)

71

Pada siklus II aktivitas belajar siswa mulai mengalami peningkatan menuju kearah yang lebih baik. Peningkatan aktivitas yang baik mempengaruhi hasil belajar siswa untuk lebih baik juga. Siswa mendapat pengetahuan yang lebih baik dengan aktivitas yang baik sehingga hasil belajar siswa mulai mengalami perubahan atau meningkat. Ketuntasan hasil belajar siswaa secara klasikal mencapai 87% atau 32 siswa yang tuntas dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 13% atau 5 siswa. Aktivitas siswa seperti memperhatikan, bertanya, menjawab, menanggapi dan menulis sedikit banyak membuat siswa mengingat materi yang telah disampaikan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memudahkan siswa dalam menjawab tes hasil belajar yang diberikan guru pada akhir pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Suryosubroto, (2009:64) yang mengemukakan secara klasikal, ketuntasan belajar dinyatakan telah dicapai jika sekurang-kurangnya 85% dari siswa dalam kelompok yang bersangkutan telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara perorangan.

Adanya peningkatan hasil belajar tersebut dapat terjadi karena proses belajar yang lebih baik pada siklus I ke siklus II dan hal ini berhubungan pula dengan aktivitas guru yang juga meningkat. Aktivitas guru yang lebih baik pada siklus II dikarenakan adanya diskusi dan saran atau perbaikan yang diberikan oleh observer kepada guru berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada siklus I, sehingga aktivitas praktek media pembelajaran berjalan dengan lebih baik. Sudjana (2009:22) “hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.

Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa yang baik menunjukkan bahwa penerapan media Pembelajaranl CD Interaktifyang dilaksanakan dengan baik dapat membantu siswa untuk memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sebesar 75.


(39)

72

Dengan aktivitas belajar siswa yang tergolong baik dan hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan klasikal 87% maka rumusan hipotesis tindakan dalam penelitian ini tercapai yaitu penerapan media pembelajaran CD Interaktif pada materi Tata Surya di kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan Kabupaten Langkat T.A 2013/2014 dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa hingga persentase ketuntasan klasikal minimal mencapai 87%


(40)

75

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press

Bastiantoro, Doni. 2012. Penggunaan Media CD Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X.5 SMA Negeri 1 Pakusari Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Materi Pelaku Ekonomi). Jurnal: Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Diniyati, Ari. 2012. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui

Penerapan Compact Disc (CD) Interaktif sebagai Media Pembelajaran pada Mata Kuliah Biogeografi Program Studi Pendidikan Geografi UMS. Jurnal. Surabaya: Faklutas Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Djamarah, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Ekawarna. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP Press

Miandi, Ahid. 2010. Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Media CD Interaktif Berbasis Teknologi Informatika Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 2 Yogyakarta I. Jurnal. Yogyakarta: Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya

Rahman, M. Fauzi. 2010. Efektivitas Penggunaan CD Interaktif Sebagai Media Pembelajaran Geografi Pokok Bahasan Atmosfer Kelas X SMA Negeri 2 Kisaran T.A (2009/2010). Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan MaknaPembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana

Slameto.2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT. RinekaCipta

Sudjana, Nana. 2009. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


(41)

76

Suprayitno, Amin.2010. Penggunaan Media CD Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV SD N Sayung 03. Jurnal. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: PustakaPelajar.

Suryabrata, Sumadi.2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada. Suryosubroto, B. 2009.Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: RinekaCipta UPPL Unimed, Tim. 2012. Materi Perkuliahan Microteaching Berbasis Kompetensi.


(1)

B. Pembahasan

Hasil penelitian yang diperoleh dalam penerapan media pembelajaran CD Interaktifpada materi Tata Surya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dalam hal-hal berikut ini:

1. Aktivitas Belajar Siswa

Pada siklus I selama kegiatan pembelajaranCD Interaktif berlangsung, siswa belum menunjukkan aktivitas yang baik. hal ini dapat dilihat dari perolehan hasil perhitungan aktivitas siswa yang hanya tergolong cukup dengan rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 1,74 (cukup) dengan jumlah 57,88%. Hal ini dapat dikarenakan oleh penerapan media pembelajaran yang masih kurang dipahami oleh siswa. Pada saat guru menjelaskan kegiatan pembelajaranCD Interaktif masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru sehingga saat proses pembelajaran berlangsung siswa masih terlihat bingung dengan kegiatan pembelajaran CD Interaktif dan menjadikan aktivitas belajar siswa belum relevan dengan kegiatan pembelajaran.

Pada siklus II aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terjadi pada keempat aktivitas yang diamati dalam penelitian ini. Aktivitas- aktivitas tersebut meningkat dikarenakan adanya perbaikan pada siklus II. Dari hasil refleksi pada siklus I memberi gambaran untuk perbaikan pada siklus II. Pada kegiatan pembelajaran siklus II guru mulai memberikan motivasi kepada siswa dan meminta kepada ketua kelompok juga ikut memotivasi anggotannya, hal ini membuat siswa lebih percaya diri dalam bertanya dan menjawab pertanyaan.

Kemudian ketika siswa menjawab pertanyaan dari kelompok penanya dengan benar maka kelompok lainnya memberikan applaus (tepuk tangan) sehingga siswa lebih bersemangat dalam bertanya dan menjawab. Sebelumnya guru sudah


(2)

menjelaskan kegiatan pembelajaran CD Interaktif sehingga siswa pada saat pembelajaran sikuls II berjalan sudah memahami kegiatan CD Interaktif dan membuat pertanyaan sesuai materi yang telah diberikan.

Adanya perbaikan di siklus II menjadikan aktivitas belajar siswa meningkat sebesar 16,44% dari 57,88% di siklus I menjadi 74,32% di siklus II dengan menerapkan media pembelajaran CD Interaktif pada materi Tata Surya. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana (2005) dalam proses pembelajaran, perlu ada aktivitas. Aktivitas atau kegiatan yang dimaksud dalam proses pembelajaran adalah kegiatan yang mengarah pada proses perubahan tingkah laku siswa, seperti mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, bertaya, menjawab pertanyaan yang diajukan guru, mampu bekerja sama dengan orang lain, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

2. Hasil Belajar Siswa

Pada siklus I hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang di tetapkan, yaitu 85%. Sedangkan secara perorangan ketentuan belajar dianggap tercapai jika siswa telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75. Sejalan dengan

pendapatSuryosubroto, (2009:64) yang menyatakan “Secara perorangan, ketentuan

belajar dinyatakan telah terpenuhi jika seseorang (siswa) telah mencapai taraf penguasaan minimal yang ditetapkan bagi setiap unit bahan yang dipelajarinya”. Hal ini dipengaruhi oleh aktvitas siswa yang masih tergolong cukup sehingga hasil belajar juga masih rendah. Ketuntasan klasikal pada siklus I hanya mencapai 51%atau secara individual hanya 19 orang dan 49% belum mencapai ketuntasan ayitu sebanyak 18 orang.


(3)

Pada siklus II aktivitas belajar siswa mulai mengalami peningkatan menuju kearah yang lebih baik. Peningkatan aktivitas yang baik mempengaruhi hasil belajar siswa untuk lebih baik juga. Siswa mendapat pengetahuan yang lebih baik dengan aktivitas yang baik sehingga hasil belajar siswa mulai mengalami perubahan atau meningkat. Ketuntasan hasil belajar siswaa secara klasikal mencapai 87% atau 32 siswa yang tuntas dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 13% atau 5 siswa. Aktivitas siswa seperti memperhatikan, bertanya, menjawab, menanggapi dan menulis sedikit banyak membuat siswa mengingat materi yang telah disampaikan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memudahkan siswa dalam menjawab tes hasil belajar yang diberikan guru pada akhir pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Suryosubroto, (2009:64) yang mengemukakan secara klasikal, ketuntasan belajar dinyatakan telah dicapai jika sekurang-kurangnya 85% dari siswa dalam kelompok yang bersangkutan telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara perorangan.

Adanya peningkatan hasil belajar tersebut dapat terjadi karena proses belajar yang lebih baik pada siklus I ke siklus II dan hal ini berhubungan pula dengan aktivitas guru yang juga meningkat. Aktivitas guru yang lebih baik pada siklus II dikarenakan adanya diskusi dan saran atau perbaikan yang diberikan oleh observer kepada guru berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada siklus I, sehingga aktivitas praktek media pembelajaran berjalan dengan lebih baik. Sudjana (2009:22) “hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.

Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa yang baik menunjukkan bahwa penerapan media Pembelajaranl CD Interaktifyang dilaksanakan dengan baik dapat membantu siswa untuk memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sebesar 75.


(4)

Dengan aktivitas belajar siswa yang tergolong baik dan hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan klasikal 87% maka rumusan hipotesis tindakan dalam penelitian ini tercapai yaitu penerapan media pembelajaran CD Interaktif pada materi Tata Surya di kelas X-2 SMA Muhammadiyah-4 Babalan Kabupaten Langkat T.A 2013/2014 dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa hingga persentase ketuntasan klasikal minimal mencapai 87%


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press

Bastiantoro, Doni. 2012. Penggunaan Media CD Interaktif Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X.5 SMA Negeri 1 Pakusari Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Materi Pelaku Ekonomi). Jurnal: Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Diniyati, Ari. 2012. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui

Penerapan Compact Disc (CD) Interaktif sebagai Media Pembelajaran pada Mata Kuliah Biogeografi Program Studi Pendidikan Geografi UMS. Jurnal. Surabaya: Faklutas Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Djamarah, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Ekawarna. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP Press

Miandi, Ahid. 2010. Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Media CD Interaktif Berbasis Teknologi Informatika Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 2 Yogyakarta I. Jurnal. Yogyakarta: Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya

Rahman, M. Fauzi. 2010. Efektivitas Penggunaan CD Interaktif Sebagai Media Pembelajaran Geografi Pokok Bahasan Atmosfer Kelas X SMA Negeri 2 Kisaran T.A (2009/2010). Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan MaknaPembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana

Slameto.2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT. RinekaCipta

Sudjana, Nana. 2009. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


(6)

Suprayitno, Amin.2010. Penggunaan Media CD Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV SD N Sayung 03. Jurnal. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: PustakaPelajar.

Suryabrata, Sumadi.2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada. Suryosubroto, B. 2009.Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: RinekaCipta UPPL Unimed, Tim. 2012. Materi Perkuliahan Microteaching Berbasis Kompetensi.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-2 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG

0 4 22

PENERAPAN ASESMEN KINERJA PADA KEGIATAN PRAKTIKUM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SMA BAHRUL ULLUM SEKAPUK UJUNG PANGKAH GRESIK

0 22 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN TEKNIK ICE BREAKING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SDN SITIREJO 04 KABUPATEN MALANG

7 73 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 UNGGUL DARUL IMARAH PADA MATERI LAJU REAKSI

0 2 1

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDA ACEH

1 7 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA

0 13 96

PENERAPAN MODEL ARTIKULASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 08 METRO SELATAN

0 18 80

PENERAPAN MEDIA REALIA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IA SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

7 93 76

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA INTERAKTIF MATERI TATA SURYA DI SDN BANYUAJUH KAMAL MADURA

0 4 8

PENERAPAN PEMBELAJARAN VIRTUAL CLASS PADA MATERI TEKS EKSPLANASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA 1 KUDUS TAHUN 2017

0 0 14