Dae Jang Geum - Perancangan Busana Couture untuk Wanita Muda dengan Inspirasi Film Drama Korea.

(1)

ii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

The fashion collection title Dae Jang Geum / 대 장금 is a first women doctor in South Korean in period of King Soengjong government at Joseon Kingdom.

First figuren in concept Dae Jang Geum / 대장금 is a Joseon Kingdom. Because Dae Jang Geum / 대장금 clothes design relation with Korean traditional clothes call Hanbok who usually use in the kingdom. The modern Hanbok design with building blend and from Dae Jang Geum / 대장금 character.

Design Dae Jang Geum / 대장금 blend with a colour of cloth with tosca taffeta, red taffeta, and gold taffeta and applicated with manipulating fabric payetan use brocade corneli and flower shaped embroidery. This collection made with phases and techniques in accordance with the above concept. Worked phases begin with drafting techniques, cutting, manipulating fabric, and finishing.

The purpose of making this design was make alternatife creation couture fashion that is inspired by clothes that is traditional korean hanbok.

It can be concluded that the Kingdom of Joseon and a movie not only to tourism and to watch but could be the inspiration in designing the poured into fashion

Keyword : Joseon Kingdom, Dae Jang Geum / 대장금 character, Hanbok, Couture, South Korean


(2)

i

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Koleksi busana couture ini berjudul Dae Jang Geum/ 대장금, Terisnpirasi dari sebuah film drama yang berasal dari Korea Selatan. Bercerita tentang seorang wanita yang bernama Dae Jang Geum/ 대장금 yang menjadi dokter wanita pertama di Korea Selatan pada masa pemerintahan Raja Seongjong di kerajaan Joseon.

Figure utama dalam konsep Dae Jang Geum/ 대장금 adalah sebuah kerajaan Joseon. Desain baju Dae Jang Geum/ 대장금 berhubungan dengan baju tradisional Korea yaitu hanbok yang biasa digunakan di dalam kerajaan. Hanbok didesain secara modern dengan perpaduan bagunan dan karakter dari Dae Jang Geum/ 대장금.

Desain Dae Jang Geum/ 대 장금 memadukan warna kain menggunakan taffeta tosca, taffeta merah dan taffeta emas dan diaplikasikan dengan manipulating fabric payetan menggunakan brukat corneli dan bordiran berbentuk bunga. Koleksi ini dibuat dengan tahapan dan tehnik yang sesuai dengan konsep yang diangkat. Tahapan pengerjaan dimulai dengan tehnik drafting, cutting, manipulating fabric dan finishing.

Tujuan pembuatan desain ini membuat alternatife kreasi busana couture yang terinspirasi dari baju tradisional Korea yaitu Hanbok.

Dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Joseon dan sebuah film tidak hanya untuk berpariwisata dan untuk ditonton tetapi bisa menjadi inspirasi dalam mendesain yang dituangkan ke dalam fashion.

Keyword : Kerajaan Joseon, Karakter Dae Jang Geum/ 대 장금, Hanbok, Couture, Korea Selatan


(3)

v

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Abstrak……….i

Abstract………..ii

Kata Pengantar………..iii

Daftar Isi……….…..v

Daftar Tabel………...………ix

Daftar Gambar………...………x

Daftar Lampiran……….xi

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang………..…1

1.2 Identifikasi Masalah………..2

1.3 Batasan Masalah………2

1.4 Tujuan Perancangan………...3

1.5 Metode Perancangan……….3

1.6 Sistematika Penulisan………5

BAB 2 Kerangka Teori 2.1 Prinsip dalam Fashion………6


(4)

vi

Universitas Kristen Maranatha

2.1.1 Fashion………..6

2.1.2 Style………..6

2.2 Teori Busana……….7

2.2.1 Detail Busana……….,.…7

2.2.1.1 Kerah………...7

2.2.1.2 Neckline………...8

2.2.1.3 Dress………8

2.2.1.4 Blus..………8

2.2.1.5 Rok………...9

2.2.1.6 Sleeve………...9

2.2.1.7 Cuff………....10

2.2.1.8 Openings………10

2.2.1.9 Cape………....11

2.2.1.10 Cloak………...11

2.3 Prinsip-prinsip Desain dan Teori Warna………11

2.3.1 Prinsip-prinsip dalam Komposisi Desain……….11

2.3.2 Teori Warna………12


(5)

vii

Universitas Kristen Maranatha

2.4.1 Tekstil……….13

2.4.2 Surface Treatment………...14

2.5 Klarifikasi Fashion berdasarkan Ekslusifitas Market………15

2.6 Teori Pola……….17

2.6.1 Garis-garis Dasar……….……….19

2.6.2 Pengukuran……….20

2.6.2.1 Ukuran Lingkar/ Garis Horizontal……….21

2.6.2.2 Ukuran Panjang/ Garis Vertical……….22

2.7 Teori Jahit……….24

2.7.1 Hand Sewing Technique………24

2.7.2 Machine Seams……….25

BAB 3 Deskripsi Objek Studi 3.1 Dae Jang Geum/ 대 장금………26

3.2 Kerajaan Joseon (Gyeongbokgung)……….28

3.3 Trend………31

3.3.1 Adroit………...31


(6)

viii

Universitas Kristen Maranatha BAB 4 Konsep Perancangan

4.1 Perancangan Umum……….………….35

4.1.1 Image Board………..35

4.1.2 Konsep………..35

4.2 Perancangan Khusus...………..36

Busana 1……….37

Busana 2……….39

Busana 3……….41

Busana 4……….43

BAB 5 Penutup 5.1 Kesimpulan……….45

5.2 Saran………45

Daftar Pustaka……….46


(7)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Metode Perancangan………..3

Tabel 2 Busana 1……….38

Tabel 3 Busana 2………40

Tabel 4 Busana 3………42


(8)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Palet warna………12

Gambar 2.2 Pola dasar………..19

Gambar 2.3 Cara mengukur badan………23

Gambar 3.1 Cover Dae Jang Geum………..26

Gambar 3.2 Kerajaan Josen Gyeongbokgung………..…………28

Gambar 3.3 Kerajaan Josen Gyeongbokgung………..……30

Gambar 3.4 Kerajaan Josen Gyeongbokgung………..30

Gambar 3.5 Adroit………..………….31

Gambar 3.6 Algorithm………..………...33

Gambar 3.7 Contoh gambar sub-tema Algorithm………...34

Gambar 4.1 Image board Dae Jang Geum……….……….35

Gambar 4.2 Busana 1……….37

Gambar 4.3 Busana 2……….39

Gambar 4.4 Busana 3……….41


(9)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Ukuran model dan pola kecil……….48

Lampiran B Material………..54

Lampiran C Dokumentasi Busana………..55

Lampiran D Gambar technical drawing………..63

Lampiran E Ilustrasi Fashion………...71

Lampiran F Reka bahan………..75

Lampiran G Proses pembuatan………76

Lampiran H Rincian harga material……….82


(10)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budaya atau Kebudayaan berasal dari bahasa Sanserketa yaitu buddhayah yang merupakan kata jamak dari buddhi (budi dan akal). Poespowardojo (1993), mengatakan secara harfiah budaya berasal dari bahasa latin yaitu Colere adalah mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang. Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang berkembang dan diwariskan dari generasi ke generasi sehingga budaya terbentuk dari berbagai unsur seperti agama, politik, adat istiadat, bahasa, karya seni dan bangunan.

Budaya asing yang sangat berpengaruh untuk Indonesia saat ini adalah budaya Korea Selatan yang sangat berkembang pesat dalam berbagai aspek baik dalam bidang ekonomi, bidang teknologi, bidang fashion, dan bidang pemasarannya yaitu, bangunan, alat-alat kecantikan, entertaiment dan fashionnya. Fenomena budaya Korea Selatan mulai meluas di Indonesia pertama kalinya terkenal dengan K-POP (Korean Pop) yaitu memperkenalkan musik yang dikolaborasikan dengan tarian

dance pada tahun 2000-an. Setelah itu Korea juga mulai memperkenalkan K-DRAMA

(Korean Drama) pertama kalinya tahun 2000-an contohnya adalah sebuah drama Korea yang menjadi inspirasi dalam project desainer kali ini yang berjudul “Jewel in The Palace” diproduksi oleh saluran TV MBC di Korea Selatan pada tahun 2003. Drama Korea menjadi inspirasi desainer dalam perancangan busana kali ini. ”Jewel in The Palace” mengalami kesuksesan besar di Indonesia, Iran, RRC, Taiwan, Kanada, Hong Kong, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand dan Chicago, hingga memperluas demam budaya Korea Selatan yang sudah meluas di Asia sejak awal 2000-an. Drama ini dibuat berdasarkan sejarah kisah nyata seorang dokter wanita pertama yang ada di Korea Selatan pada masa pemerintahan Raja Seongjong, Raja Yeonsan-gun (1494-1506) dan Raja Jungjong (1506-1544) zaman Kerajaan Dinasti Joseon. Kisah ini diangkat untuk mengembalikan sebuah sejarah Korea yang sudah


(11)

2

Universitas Kristen Maranatha lama hilang agar masyarakat Korea Selatan maupun masyarakat di luar Korea Selatan mengetahui sejarah Korea ini.

Memadukan budaya Korea dan fashion yang terinspirasi dari Dae Jang Geum/ 대 장금 diangkat menjadi tema dalam perancangan busana couture. Perancangan koleksi busana ini juga bertujuan membuat variasi busana couture yang variatif, memperlihatkan baju ciri khas Korea yaitu hanbok yang sudah dibuat modern.

Melihat peluang tersebut, desainer membuat rancangan busana ethnic modern

dengan siluet symetris. Penerapan konsep terlihat dari siluet symetris yang diadaptasi dari bagunan Kerajaan Joseon, Korea Selatan dan karakter Dae Jang Geum/ 대장금. Koleksi busana couture ini ditargetkan untuk para wanita yang berusia 17-25 tahun yang percaya diri, selalu ingin tampil beda.

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam proses perancangan ditemukan beberapa masalah yang dapat menghambat dalam proses produksi, yaitu:

1. Bagaimana mengadaptasi budaya Korea yaitu baju tradisional Korea hanbok dengan fashion modern?

2. Bagaimana memadukan warna sebuah kerajaan ke dalam fashion? 3. Bagaimana membuat variasi busana baru dengan sebuah siluet symetris

yang diadaptasi dari bagunan kerajaan Joseon, Korea Selatan?

4. Bagaimana membuat desain yang terinspirasi dari sebuah karakter Dae Jang Geum/ 대 장금ke dalam fashion?

5. Bagaimana menciptakan variasi busana couture dengan penerapan manipulating jure yang diaplikasi dengan bordir dan payetan?


(12)

3

Universitas Kristen Maranatha Perancangan busana couture untuk wanita muda dengan inspirasi Film Korea “ Jewel in The Pallace” terkait dengan bidang fashion, maka ruang lingkup masalah dibatasi pada:

1. Memanfaatkan karakter Dae Jang Geum/대 장금 yang mempengaruhi desain baju yaitu berani, pantang menyerah dan lemah lembut.

2. Struktural bangunan kerajaan Dinasti Joseon, Korea Selatan yang mempengaruhi siluet symetris dan warna.

3. Tehnik yang digunakan adalah jure yang diaplikasikan dengan payetan dan bordir.

1.4 Tujuan Perancangan

1. Memberikan alternatif busana couture dengan inspirasi salah satu film drama Korea “Jewel in The Pallace”

2. Membuat kreasi baru hanbok modern dengan detail manipulating jure yang diaplikasi dengan payetan dan bordir.

3. Koleksi busana couture ini ditunjukan kepada para wanita Indonesia yang berusia 17-25 tahun yang percaya diri, selalu ingin tampil beda dan bisa digunakan untuk acara dengan tema, undangan, fashion show, red carpet dan acara costume.

1.5 Metode Perancangan

Metode yang dibagi menjadi pra-produksi yang merupakan langkah awal dalam proses pembuatan busana, kemudian dilanjutkan ke tahap produksi pembuatan koleksi dan pasca produksi yang merupakan tahap akhir dalam proses perancangan yang masing-masing akan dijabarkan dalam bentuk bagan berikut ini :

PRA PRODUKSI

Pencarian tema dan konsep


(13)

4

Universitas Kristen Maranatha Perancangan desain

Penyusunan konsep Pembuatan moodboard

Pemilihan warna dan material

PRODUKSI

Pembuatan pola dasar

Proses pecah pola

Penjiplakan pola ke bahan

Cutting

Penjahitan busana

PASCA PRODUKSI


(14)

5

Universitas Kristen Maranatha Pameran dan Fashion Show


(15)

6

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir terdiri dari 5 bab pembahasan, yaitu :

Bab 1 Pendahuluan, berisikan tentang latar belakang, konsep, identifiskasi masalah pada busana, menjelaskan batasan masalah pada busana, tujuan perancangan busana, metode perancangan busana dan sistematika penulisan.

Bab 2 Kerangka Teori, berisikan teori dasar yang terkait langsung terhadap konsep desain perancangan debagai penunjang karya yang bersumber dari buku maupun website yang berakreditasi.

Bab 3 Deskripsi Objek Studi, yang berisi tentang deskripsi dari unsur desain objek yang digunakan pada desain. Pembahasan secara mendalam mengenai sumber inspirasi.

Bab 4 Konsep Perancangan, yaitu penjelasan secara mendetail mengenai konsep yang diangkat beserta masing-masing unsur.

Bab 5 Penutup, yang berisi kesimpulan yaitu pembahasan yang dirumuskan dalam ringkasan berdasarkan hasil perancangan. Dilanjutkan dengan saran dan kritik sebagai gagasan agar selanjutnya dapat menghasilkan rancangan yang lebih baik.


(16)

7

Universitas Kristen Maranatha BAB 2

KERANGKA TEORI

2.1 Prinsip dalam fashion 2.1.1 Fashion

Kennedy (2013:11), dalam bukunya “Fashion Design Referenced”,

mengatakan secara umum fashion dapat dipahami sebagai pergeseran yang mencakup siluet, tekstil, warna, detil, dan kreatifitas yang dianut oleh sekelompok orang dalam waktu tertentu. Gaya tersebut bisa dirancang atau diproyeksikan oleh desainer atau muncul di masyarakat sebagai suatu kultur dan subkultur. Fashion juga dapat dilihat sebagai keseluruhan sistem inovasi, produksi, pemasaran, dan pemakaian. Fashion merupakan praktik estetik yang menghasilkan produk yang berguna dan menguntungkan.

Industri fashion berkembang konstan, dengan perkembangan teknologi, perubahan global, dan perkembangan atau perputaran trend. Terdapat dua musim utama dalam kalender fashion, autumn/winter dan spring/summer. Dua musim tersebut merupakan saat ketika desianer mengeluarkan koleksi yang mengangkat tampilan terbaru dan jenis kain yang sesuai musim tersebut. 2.1.2 Style

Style dapat dikatakan sebagai sesuatu yang karena ketika fashion berubah,

style tidak berubah. Setiap style memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dari style yang lain, misalnya style busana era Abad Pertengahan di Eropa, style busana di era Byzantine, dan sebagainya.

Style juga dapat dikatakan sebagai sesuatu yang tidak konstan dalam hal modifikasi dalam fashion. Style merupakan bentuk dasar suatu busana. Ketika bentuk dasar suatu busana dimodifikasi, style yang baru akan menjadi fashion


(17)

46

Universitas Kristen Maranatha BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari keseluruhan proses perancangan tugas akhir berupa koleksi busana yang berjudul Dae Jang Geum/대장금, kesimpulan yang didapat adalah:

Keseluruhan proses pembuatan koleksi ini memberikan hasil yang maksimal. Konsep tersampaikan dan tercermin dengan baik pada koleksi busana melalui pemilihan warna, material dan detail pada busana. Nuansa Kerajaan Joseon, Korea Selatan sangat terasa dari pemilihan busana yaitu busana tradisional korea Hanbok dengan tiga warna kerajaan korea yaitu tosca, gold dan merah dalam setiap baju tiga warna ini memiliki porsi masing-masing, serta ditunjamg dengan manipulating fabric yang unik dan sangat mencerminkan konsep yang diangkat, dalam hal ini adalah Kerajaan Joseon.

Dapat pula disimpulakan bahwa Kerajaan Joseon, Korea Selatan tidak hanya menjadi salah satu pariwisata di Korea tetapi dengan inspirasi Kerajaan Joseon ini bisa dituangkan ke dalam fashion.

5.2 Saran

Dalam pembuatan koleksi busana ini, terdapat beberapa kendala dan kesulitan. Namun, kendala dan kesulitan yang terjadi dapat teratasi dengan baik. Setelah mengalami berbagai tahapan proses, desainer hendak menyampaikan beberapa pesan, diantaranya :

1. Hendaknya kita memperkirakan estimasi waktu pembuatan suatu karya seni dengan tidak mengabaikan resiko-resiko yang mungkin terjadi.

2. Perekrutan sumber daya manusia dengan skill yang tinggi sangat diperlukan dalam pembuatan koleksi busana couture.

3. Proses checking harus dilakukan secara teliti.

Diharapkan laporan tugas akhir ini memberikan manfaat, informasi, inspirasi dan motivasi bagi pembacanya.


(18)

47 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Poespo,Goet. 2009. A to Z Istilah Fashion. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

2. Brown, Carol. 2010. Fashion and Textile : The Essential Careers Guide : Laurence King Publishing

3. Kennedy, Alicia., Emily Banis Toehrers, Jay Calderin. 2013. Fashion Design Referenced. United States of America : Rockport Publishers a Member of Quayside Publishing Group

4. Koester . Bryan. 1991. Fashion Terms and Style for Women’s Garment

5. Alwi, Hasan. Dkk. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

6. Suryawati. 2011. Membuat Pola. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama 7. Midiani, Dini., dkk. 2014.Trend Forecast 2015/2016 Re+Habitat. Jakarta :

BD+A Design Referensi Online

1.

http://4.bp.blogspot.com/-f17fvTy7SC4/UOP134uM2tI/AAAAAAAAAEY/I4gFEHnC58M/s1600/colo r-wheel.jpg

2. http://anaarisanti.blogspot.com/2010/03/pola-dasar-badan-wanita-dewasa.html

3. http://sulastrihandmade.blogspot.com/2014/02/cara-mengukur-badan.html 4.

http://www.kapanlagi.com/showbiz/asian-star/mbc-siap-produksi-k-drama-dae-jang-geum-2-c8fdd6.html 5.

http://korea.panduanwisata.id/korea-selatan-wisata-asia/seoul/istana-gyeongbokgung-sisa-kejayaan-yang-masih-tampak-agung/ 6. http://www.imdb.com/title/tt0409546/

7. http://daftarsinopsis.blogspot.com/2011/09/jewe l-in-palace-dae-jang-geum-1-72.html 8. DVD Jewel In The Palace tahun 2003


(1)

Perancangan desain Penyusunan konsep Pembuatan moodboard

Pemilihan warna dan material

PRODUKSI

Pembuatan pola dasar

Proses pecah pola

Penjiplakan pola ke bahan

Cutting

Penjahitan busana

PASCA PRODUKSI


(2)

(3)

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir terdiri dari 5 bab pembahasan, yaitu :

Bab 1 Pendahuluan, berisikan tentang latar belakang, konsep, identifiskasi masalah pada busana, menjelaskan batasan masalah pada busana, tujuan perancangan busana, metode perancangan busana dan sistematika penulisan.

Bab 2 Kerangka Teori, berisikan teori dasar yang terkait langsung terhadap konsep desain perancangan debagai penunjang karya yang bersumber dari buku maupun website yang berakreditasi.

Bab 3 Deskripsi Objek Studi, yang berisi tentang deskripsi dari unsur desain objek yang digunakan pada desain. Pembahasan secara mendalam mengenai sumber inspirasi.

Bab 4 Konsep Perancangan, yaitu penjelasan secara mendetail mengenai konsep yang diangkat beserta masing-masing unsur.

Bab 5 Penutup, yang berisi kesimpulan yaitu pembahasan yang dirumuskan dalam ringkasan berdasarkan hasil perancangan. Dilanjutkan dengan saran dan kritik sebagai gagasan agar selanjutnya dapat menghasilkan rancangan yang lebih baik.


(4)

BAB 2

KERANGKA TEORI

2.1 Prinsip dalam fashion 2.1.1 Fashion

Kennedy (2013:11), dalam bukunya “Fashion Design Referenced”,

mengatakan secara umum fashion dapat dipahami sebagai pergeseran yang mencakup siluet, tekstil, warna, detil, dan kreatifitas yang dianut oleh sekelompok orang dalam waktu tertentu. Gaya tersebut bisa dirancang atau diproyeksikan oleh desainer atau muncul di masyarakat sebagai suatu kultur dan subkultur. Fashion juga dapat dilihat sebagai keseluruhan sistem inovasi, produksi, pemasaran, dan pemakaian. Fashion merupakan praktik estetik yang menghasilkan produk yang berguna dan menguntungkan.

Industri fashion berkembang konstan, dengan perkembangan teknologi, perubahan global, dan perkembangan atau perputaran trend. Terdapat dua musim utama dalam kalender fashion, autumn/winter dan spring/summer. Dua musim tersebut merupakan saat ketika desianer mengeluarkan koleksi yang mengangkat tampilan terbaru dan jenis kain yang sesuai musim tersebut.

2.1.2 Style

Style dapat dikatakan sebagai sesuatu yang karena ketika fashion berubah,

style tidak berubah. Setiap style memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dari style yang lain, misalnya style busana era Abad Pertengahan di Eropa, style busana di era Byzantine, dan sebagainya.

Style juga dapat dikatakan sebagai sesuatu yang tidak konstan dalam hal modifikasi dalam fashion. Style merupakan bentuk dasar suatu busana. Ketika bentuk dasar suatu busana dimodifikasi, style yang baru akan menjadi fashion


(5)

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari keseluruhan proses perancangan tugas akhir berupa koleksi busana yang berjudul Dae Jang Geum/대장금, kesimpulan yang didapat adalah:

Keseluruhan proses pembuatan koleksi ini memberikan hasil yang maksimal. Konsep tersampaikan dan tercermin dengan baik pada koleksi busana melalui pemilihan warna, material dan detail pada busana. Nuansa Kerajaan Joseon, Korea Selatan sangat terasa dari pemilihan busana yaitu busana tradisional korea Hanbok dengan tiga warna kerajaan korea yaitu tosca, gold dan merah dalam setiap baju tiga warna ini memiliki porsi masing-masing, serta ditunjamg dengan manipulating fabric yang unik dan sangat mencerminkan konsep yang diangkat, dalam hal ini adalah Kerajaan Joseon.

Dapat pula disimpulakan bahwa Kerajaan Joseon, Korea Selatan tidak hanya menjadi salah satu pariwisata di Korea tetapi dengan inspirasi Kerajaan Joseon ini bisa dituangkan ke dalam fashion.

5.2 Saran

Dalam pembuatan koleksi busana ini, terdapat beberapa kendala dan kesulitan. Namun, kendala dan kesulitan yang terjadi dapat teratasi dengan baik. Setelah mengalami berbagai tahapan proses, desainer hendak menyampaikan beberapa pesan, diantaranya :

1. Hendaknya kita memperkirakan estimasi waktu pembuatan suatu karya seni dengan tidak mengabaikan resiko-resiko yang mungkin terjadi.

2. Perekrutan sumber daya manusia dengan skill yang tinggi sangat diperlukan dalam pembuatan koleksi busana couture.

3. Proses checking harus dilakukan secara teliti.

Diharapkan laporan tugas akhir ini memberikan manfaat, informasi, inspirasi dan motivasi bagi pembacanya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Poespo,Goet. 2009. A to Z Istilah Fashion. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

2. Brown, Carol. 2010. Fashion and Textile : The Essential Careers Guide : Laurence King Publishing

3. Kennedy, Alicia., Emily Banis Toehrers, Jay Calderin. 2013. Fashion Design Referenced. United States of America : Rockport Publishers a Member of Quayside Publishing Group

4. Koester . Bryan. 1991. Fashion Terms and Style for Women’s Garment

5. Alwi, Hasan. Dkk. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

6. Suryawati. 2011. Membuat Pola. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama 7. Midiani, Dini., dkk. 2014.Trend Forecast 2015/2016 Re+Habitat. Jakarta :

BD+A Design

Referensi Online

1.

http://4.bp.blogspot.com/-f17fvTy7SC4/UOP134uM2tI/AAAAAAAAAEY/I4gFEHnC58M/s1600/colo r-wheel.jpg

2. http://anaarisanti.blogspot.com/2010/03/pola-dasar-badan-wanita-dewasa.html

3. http://sulastrihandmade.blogspot.com/2014/02/cara-mengukur-badan.html 4.

http://www.kapanlagi.com/showbiz/asian-star/mbc-siap-produksi-k-drama-dae-jang-geum-2-c8fdd6.html 5.

http://korea.panduanwisata.id/korea-selatan-wisata-asia/seoul/istana-gyeongbokgung-sisa-kejayaan-yang-masih-tampak-agung/ 6. http://www.imdb.com/title/tt0409546/

7. http://daftarsinopsis.blogspot.com/2011/09/jewe l-in-palace-dae-jang-geum-1-72.html