Selanjutnya

REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM KERJA SAMA

ANTARA

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

DENGAN

THE NATIONAL SCHOOL OF ADMINISTRATION OF FRANCE

DALAM BIDANG
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia (selanjutnya disebut "Kemenpan-RB") dan The National School of
Administration of France (selanjutnya disebut "ENA"), untuk selanjutnya secara


bersama-sama disebut "Para Pihak".

Berkeinginan untuk meningkatkan kerja sama, membangun saluran komunikasi
yang efisien dan mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan antara
Kemenpan-RB dan ENA.

Merujuk

pac:Ja

Memorandum

Saling

Pengertian

antara

Kementerian


Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia dan
Kementerian Reformasi Negara, Desentralisasi dan Pelayanan Publik Republik

Perancis mengenai Kerja Sama di Bidang Reformasi Birokrasi yang ditandatangani
di Jakarta pada tanggal 1 Agustus 2013.

Sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku di Negara maslngmasing.

Telah mencapai kesepahaman bersama sebagai berikut:

Pasal 1
Tujuan dari Memorandum Kerja Sama ini (selanjutnya disebut "MKS") adalah untuk
memberikan dasar dalam peningkatan kerja sama di bidang pendidikan dan
pelatihan.

Pasal2
1. ENA akan menawarkan program pendidikan yang ditujukan untuk pegawai
negeri sipil Indonesia yang ditunjuk oleh Kemenpan-RB (selanjutnya disebut
sebagai "peserta").


2. ENA akan

menunjuk

"petugas"nya

untuk

mengawasi

kerjasama

dan

berkoordinasi dengan Kemenpan-RB terkait seluruh peserta dari Pemerintah
Indonesia dan program akademisnya.

3. Program bagi peserta pelatihan dari Kemenpan-RB di ENA dapat mencakup
topik-topik sebagai berikut: Hubungan lnternasional, Administrasi Publik,
Manajemen Publik, Studi Lokal dan Daerah, dan subyek lain yang disepakati

oleh kedua belah pihak.

Pasal3
Para peserta dari Kemenpan-RB tidak akan dibebani dengan persyaratan
tambahan untuk kurikulum yang diambil, tidak seperti siswa lain pada umumnya.

Pasal 4
Biaya pendidikan tidak boleh lebih besar dibandingkan dengan biaya pendaftaran
program .

PasalS

1. ENA bekerjasama dengan Kemenpan-RB akan mempromosikan program
yang ditawarkan serta menyedlakan informasi dan materi terkait tentang
tawaran pendidikan dalam rangka mendorong para pejabat pemeri ntah di
bawah naungan kemenpan-RB untuk mengikuti program ini.

2. ENA akan mendorong para peserta untuk menghadiri konferensi, seminar dan
kegiatan sekolah lainnya terkait dengan studi internasional selama periode
pelatihannya . ENA akan menginformasikan mengenai hal tersebut terlebih

dahulu kepada Kemenpan-RB.

Pasal6
1. Petugas yang ditunjuk oleh ENA untuk bertanggungjawab dalam kerja sama
dengan Kemenpan-RB akan membantu para peserta dalam pendaftaran
program.

2. Petugas yang ditunjuk oleh ENA tersebut, dibantu oleh siswa dari ENA yang
sedang mengikuti pelatihan magang di Kedutaan Perancis di Indonesia, akan
membantu Kemenpan-RB dalam mempersiapkan kandidat potensial Indonesia
yang merupakan pegawai negeri sipil untuk berpartisipasi dalam program
pelatihan ENA.

3. Semua proses administrasi , termasuk pengiriman aplikasi akan ditangani oleh
Kedutaan Perancis di Indonesia, dengan bantuan dari petugas ENA yang
disebutkan di atas.

4. ENA akan menginformasikan kepada Kemenpan-RB mengenai alasan-alasan
yang menjadi pertimbangan penolakan penerimaan peserta pelatihan.


5. Petugas ENA yang ditunjuk akan menglnformasikan kepada Kemenpan-RB
mengenai perkembangan akademik para peserta dan hal-hal terkait lainnya
dalam waktu yang wajar.

Pasal7
Dalam keadaan darurat, peserta harus dapat berkomunikasi dengan perwakilan
yang ditunjuk ol,eh Kemenpan-RB. Dalam hal ini ENA juga akan melakukan
komunikasi dengan Kemenpan-RB dalam waktu yang wajar.

Pasal8
1. Para Pihak akan membentuk Komite Pengarah yang bertugas untuk
mengawasi jalannya program, mendiskusikan agenda-agenda yang relevan
dan meningkatkan kualitas kerja sama. Komite pengarah ini terdiri dari orangorang yang ditunjuk oleh masing-masing Pihak.

2. Komite

Pengarah

akan


bertemu

secara

reguler,

sekurang-kurangnya

1 (satu) kali dalam setahun untuk mengkaji program yang ditawarkan
pelaksanaan MKS ini dan isu lain yang terkait.

Pasal9
MKS ini mulai berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh kedua belah
pihak. Atas permintaan salah satu pihak, MKS ini dapat diubah dengan perjanjian
tertulis yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Perubahan tersebut berlaku
efektif pada tanggal yang disetujui kedua belah pihak.

Pasal 10

Setiap perbedaan yang timbul dari interpretasi dan implementasi MKSS ini akan

diselesaikan secara damai melalui konsultasi dan negosiasi antara pihak.

Pasal 11

MKS ini berlaku efektif selama 5 tahun dan akan diperbaharui secara otomatis
untuk 5 tahun selanjutnya, kecuali jika salah satu pihak ingin mengakhiri MKS ini
dengan memberikan pemberitahuan secara tetulis kepada pihak lainnya.
Pengakhiran

memorandum

ini

berlaku

efektif

dalam

3


bulan

setelah

pemberitahuan tertulis disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lainnya.

Dibuat dalam rangkap dua pada tanggal 22 September 2015 dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa lnggris, semua naskah memiliki kekuatan hukum yang
sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka naskah dalam Bahasa
lnggris yang berlaku.

Deputi Bidang Kelembagaan

Director of The National School of

dan Tata Laksana

Administration of France


Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara
dan Reformasi Birokrasi,

Rini Widyantini

Nathalie Loiseau

REPUBLIJ[ INDONESIA

MEMORANDUM OF COOPERATION

BETWEEN

THE MINISTRY OF ADMINISTRATIVE AND BUREAUCRATIC REFORMS
OF THE REPUBLI C OF INDONESIA

AND

THE NATIONAL SCHOOL OF ADMINISTRATION OF FRANCE


IN THE FIELD OF EDUCATION AND TRAINING

The Ministry of Administrative and Bureaucratic Reforms of the Republ ic of
Indonesia (hereinafter referred to as "Kemenpan-RB) and the National School of
Administration of France (hereinafter referred to as "ENA"), hereinafter referred to
as "the Parties".

Desiring to promote cooperation, establish efficient communication channels and
develop a mutually beneficial relationship between Kemenpan-RB and ENA.

Referring to the Memorandum of Understanding between the Ministry of
Administrative and Bureaucratic Reforms of the Republic of Indonesia and the
Ministry of State Reform, Decentralization and Public

セ・イカゥ」ウ@

of the French

Republic on Cooperation in the Field of Bureaucratic Reform , signed in Jakarta on
1st August 2013.

Pursuant to the prevailing laws and regulations in their respective countries.

Have reached the following understanding:

Article 1

The purpose of this Memorandum of Cooperation (hereinafter referred to as
"MOC") is to provide a framework for enhancing cooperation in education and
training fields.

Article 2

1. ENA will offer programs for Indonesian civil servants who are dispatched by
Kemenpan-RB (hereinafter referred to as 'trainees').

2. ENA will designate an 'officer' from its side to oversee cooperation and work
closely with Kemenpan-RB regarding all Indonesian government trainees and
their academic programs.

3. The programs for trainees of Kemenpan-RB at ENA may cover the following
topics: International Relations, Public Administration, Public Management,
Regional and Local Studies, and any other subject agreed upon by both
Parties.

Article 3

The trainees of Kemenpan-RB will have no additional requirements for the
curriculum they take, as compared to other students.

Article 4

Tuition should be no more than the customary amount charged for enrollment for
the program.

Article 5

1. In cooperation with Kemenpan-RB, ENA shall promote programs and provide
information and related materials about its pedagogical offer in order to
encourage government's officials under the auspice of Kemenpan-RB to apply
for the program.

2. ENA will encourage trainees to attend conferences, seminars or any other
school events related to international studies during their train ing period. ENA
may notify Kemenpan-RB of such events in advance.

Article 6

1. The designated ENA officer in charge of the cooperation with Kemenpan-RB
will assist trainees in applying for the program.

2. The designated ENA officer assisted by the ENA trainees who do an internship
in the French embassy accredited to the Republic of Indonesia shall help
Kemenpan-RB in preparing the Indonesia's potential candidates from the civil
servants circle to participate in ENA's training program.

3.

All administrative processes including submitting application forms will be dealt
with by the French Embassy accredited to the Republic of Indonesia , with the
assistance of the above-mentioned ENA officer.

4. ENA will inform Kemenpan-RB of the reasons if it considers denying admission
of a trainee.

5. The designated ENA officer will inform Kemenpan-RB on the trainees'
academic progress and any other related matters within a reasonable time.

Article 7

A trainee should be able to contact the officer designated for Kemenpan-RB at any
time in the case of an emergency. In such cases, ENA should notify Kemenpan-RB
within a reasonable time.

A rtic le 8

1. The Parties will set up a steering committee in order to oversee the programs,
discuss any relevant agenda and improve the quality of the cooperation. The
steering committee will comprise those who are designated by the Parties
respectively.

2. The steering committee will meet on a regular basis, at least once a year to
review course offerings, the implementation of this MoC and any other issues.

Article 9

This MoC will come into effect on the date of signature by both Parties. At the
request of either Party, the MoC may be amended by mutual written agreement
signed by both Parties. An amendment will be effective on the date both Parties
agree upon.

Arti cle 10

Any differences arising out of the interpretation and implementation of this MoC will
be settled amicably through consultations and negotiations between the Parties.

Article 11

This MoC will remain in effect for 5 years and will be automatically renewed for
another 5 years unless either Party notifies the other in writing of its desire to
terminate the MoC. The termination will be effective 3 months after one Party
notifies the other.

Signed in duplicate on the 22nc1 of September 2015 in the Indonesian and English
language, all texts are being equally authentic. In case of any divergence in the
interpretation between the Parties, the English text will prevail.

Deputy Minister for Institutional Affairs

Director of The National School of

and Governance

Administration of France

of Ministry of Administrative
and Bureaucratic Reforms of
The Republic of Indonesia,

Rini Widyantini

Nathalie Loiseau