ANALISIS PENGGUNAAN AFIKS PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAPMODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN.

(1)

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKS PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPLEMENTASINYA

TERHADAPMODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Khoirunnisa

1103687

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG 2015


(2)

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKS PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS

IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Oleh

Khoirunnisa

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memeperoleh Gelar Sarjana Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Khoirunnisa 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN


(4)

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman Pernyataan

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Penggunaan

Afiks Pada Cerpen KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya) dan Implementasinya Terhadap Model Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Di Kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri Taman” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan ataupun pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika ilmu atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Serang, Juni 2015

ttd.

Khoirunnisa


(5)

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Khoirunnisa (2015). Penelitian ini berjudul “Analisis Penggunaan Afiks Pada Cerpen KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya) dan Implementasinya Terhadap Penggunaan Model Pembelajaran Menulis Karangan Narasi di Kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri Taman”. Menulis merupakan salah satu dari ke empat aspek yang ada dalam keterampilan berbahasa. Menulis banyak ragamnya including adalah menulis karangan narasi. Pada kenyataan yang ada di lapangan bahwa Pembuatan karangan narasi di kelas IV SD Negeri Taman dalam penulisannya masih kurang baik, salah satunya yaitu penggunaan afiks. Penggunaan afiks dalam sebuah tulisan seharusnya diperhatikan karena jika salah dalam penempatan afiks maka akan memunculkan makna berbeda. Maka penggunaan model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran menulis karangan narasi perlu diterapkan. Maka dari itu, penulis ingin memberikan inovasi dalam pembelajaran menulis karangan narasi melalui cara menganalisis cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya) sebagai model pembelajaran. Tujuan dalam penelitian ini dintaranya (1) Diketahuinya jenis penggunaan afiks dalam cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya). (2) Diketahuinya langkah-langkah penggunaan afiks dalam pembelajaran menulis karangan narasi. (3) Didapatkannya model pembelajaran menulis karangan narasi untuk siswa kelas IV SD dengan menggunakan hasil analisis penggunaan afiks. Metode yang di gunakan oleh peneliti yaitu metode deskriptif dan instrumen penelitiannya dibantu dengan analisis dokumen, wawancara, dan observasi. Hasil yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan adalah ditemukannya berbagai macam penggunaan afiks di antaranya prefiks (–ber, -me, -di, -ter, -se, dan –ke), infiks (–em-.), sufiks (kan, -nya, -an, -i), konfiks (ke-an, per-an, se-nya, ber-an, pe-an), klofiks (me-I, me-kan, di-I, di-kan, memper-I, memper-kan, ter-I), dan sedangkan simulfiks tidak ditemukan dalam cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya). Dari hasil analisis inilah yang digunakan sebagai model pembelajaran menulis karangan narasi di kelas IV Sekolah Dasar (SD). Model yang digunakan di ambil dari model yang sudah ada yaitu model pembartasan. Penerapan model pembatasan dengan cara siswa mencari afiks yang ada dalam cerpen kemudian siswa menulis karangan narasi dan memperhatikan penggunaan afiks yang telah mereka dapat. Setelah diujicobakan dapat disimpulkan bahwa siswa masih belum tepat dalam penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan kosakata sedangkan penggunaan afiks sudah baik. Hal tersebut dilihat dari hasil penilaian dengan kategori 6 siswa yang mendapatkan hasil sangat baik, 8 mendapatkan nilai baik, 7 siswa mendapatkan hasil cukup baik, dan 2 orang siswa mendapatkan nilai yang kurang baik.


(6)

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Abstract

Khoirunnisa (2015). Penelitian ini berjudul “Analisis Penggunaan Afiks Pada Cerpen KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya) dan Implementasinya Terhadap Penggunaan Model Pembelajaran Menulis Karangan Narasi di Kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri Taman”. Writing is one of the four aspects of the language skills. Writing manifold including is writing a narrative essay. In the reality on the ground that the Creation narrative essay in fourth grade State Park in the writing is still not good, one of which is the use of affixes. Affixes use in an article should be considered because if one of the placement affix it will bring a different meaning. Then use the appropriate learning model for teaching writing narrative essay needs to be applied. Therefore, the author wants to deliver innovation in teaching essay writing narrative stories through analyzing KKPK (Small pieces Have work) as a learning model. The aim in this study dintaranya (1) Knowledgeable types affixes use in stories KKPK (Small pieces Have Work). (2) The identification steps affixes use in teaching essay writing narrative. (3) Obtainment learning model essay writing narrative for fourth grade students using the results of the analysis of the use of affixes. The method used by the researchers is descriptive method and research instrument assisted with the analysis of documents, interviews, and observations. The results of the research that has been done is finding a wide variety of which affixes use prefixes (-ber, -me, -in, -ter, -se, and -to), infix (-em-.), Suffix (-kan , her, -an, -i), konfiks (to the late, per-an, se her, ber-an, pe-an), klofiks (me-first, me-kan, in-I, di- right, take into-I, take into-kan, ter-I), and while simulfiks not found in stories KKPK (Small pieces Have Work). From the results of this analysis were used as a model of learning writing a narrative essay in fourth grade elementary school (SD). The model used in the capture of an existing model which is a model pembartasan. The application of the model limitations by way of students seeking affix that exist in the short story and then the students write a narrative essay and pay attention to the use of affixes that they can. Having been tested can be concluded that the student is still not precise in the use of capital letters, punctuation, and vocabulary while the use of affixes already good. It is seen from the results of the assessment by category 6 students who obtain excellent results, 8 to get good grades, 7 students get good results, and 2 students get poor grades. Keywords: affix, learning model, and narrative essays.


(7)

vi Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Definisi Istilah ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Afiks ... 5

B. Model Pembelajaran ... 7

C. Karangan Narasi ... 9

D. Kajian Penelitian Terdahulu ... 12

E. Kerangka Berfikir ... 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN


(8)

vii Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Pendekatan Penelitian ... 15

B. Metode Penelitian ... 15

C. Latar/Seting Penelitian ... 15

D. Subjek Penelitian ... 16

E. Instrument Penelitian ... 16

F. Prosedur Penelitian ... 17

G. Teknik Penelitian ... 20

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Data Temuan ... 22

B. Analisis Data Temuan ... 39

C. Model Pembelajaran Menulis Karangan Narasi ... 44

D. Hasil Uji Coba Model Pembelajaran Menulis Karangan Narasi... ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57 BIBLIOGRAFI


(9)

viii Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Observasi ... 17

Tabel 4.1 Skenario Pembelajaran ... 47

Tabel 4.2 Kriteria Penilaian ... 54


(10)

ix Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir ... 14 Bagan 3.1 Prosedur Penelitian ... 19


(11)

x Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Posisi Awal Pembelajaran... 49

Gambar 4.2 Posisi Kelompok ... 50

Gambar 4.3 Posisi Mengerjakan Karangan Narasi ... 51

Gambar 4.4 Karangan Siswa ... 52

Gambar 4.5 Karangan Siswa ... 52


(12)

xi Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Keputusan Surat Izin Observasi

Surat Pernyataan Telah Melakukan Observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Gambar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Gambar Hasil Karangan Siswa


(13)

1 Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Menulis merupakan salah satu dari ke empat aspek yang ada dalam keterampilan berbahasa. Bentuk tulisan bisa berupa teks wacana, karangan, majalah, cerpen, novel, puisi, dan lain sebagainya. Proses dalam menulis membutuhkan latihan untuk menghasilkan sebuah karya. Tulisan yang dihasilkan dari kegiatan menulis bisa dilakukan kapan saja baik di sekolah maupun rumah. Di lingkungan sekolah biasanya ada pembelajaran menulis dimana siswa harus menciptakan sebuah tulisan baik itu tema yang sudah ditentukan ataupun tidak ditentukan (bebas). Sedangkan di lingkungan rumah, menulis bisa dilakukan ketika sedang menulis buku harian. Karangan bisa dibedakan menjadi beberapa jenis dan salah satunya adalah karangan narasi.

“Narasi merupakan karangan yang menyajikan serangkaian

peristiwa. Karangan ini berusaha menyampaikan serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis), dengan maksud memberi arti kepada sebuah kejadian atau serentetan kejadian, dan agar pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu” (Novi Resmini, dkk. 2010, hlm. 132). Karangan narasi ini bisa kita jumpai pada setiap jenjang pendidikan. Kemampuan menulis ini perlu di latih sejak anak berada di jenjang pendidikan awal. Dalam proses menulis perlulah dicermati bagaimana cara penulisan yang baik, baik dilihat dari segi tanda baca, kosakata, penggunaan huruf kapital, dsb. Selain hal-hal tersebut juga penggunaan afiksasi atau bisa juga disebut dengan kata imbuhan perlu diperhatikan. “ Afiksasi adalah morfem yang tidak dapat menjadi dasar dalam pembentukan kata, tetapi hanya menjadi unsur pembentuk dalam proses afikasi” (Chaer, Abdul. 2008, hlm. 23).

Pembuatan karangan narasi di kelas IV SD Negeri Taman dalam penulisannya masih kurang baik. Hal tersebut bisa dilihat dari penggunaan


(14)

2

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

huruf kapital, tanda baca tidak sesuai dan tidak digunakan, kalimat yang tidak tepat, terdapat kata yang berlebihan, serta masih terdapat penggunaan afiks yang salah. Dari data yang diperoleh, karangan narasi yang dibuat siswa ternyata afiks yang digunakan masih kurang tepat.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran menulis karangan narasi perlu diterapkan. Pada kenyataan dilapangan ternyata guru tidak menggunakan model pembelajaran untuk menunjang kegiatan menulis karangan narasi. Penggunaan model penggunaan afiks bisa di terapkan dalam pembelajaran. Analisis yang dilakukan pada cerpen KKPK merupakan langkah awal sebagai pembentukan media pembelajaran dalam menulis karangan narasi. Cerpen KKPK yang sudah di analisis oleh peneliti digunakan sebagai pembelajaran menulis karangan narasi. Penggunaan model afiks yang diterapkan di kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri taman saat pembelajaran menulis karangan narasi dalam penggunaan imbuhan (afiks) diharapkan dapat menghasilkan tulisan yang baik. Penggunaan afiks pada tulisan khususnya karangan narasi sangat penting supaya setiap susunan kalimatnya dapat dimengerti oleh pembaca.

Maka dari itu, penelitian yang berjudul ”Analisis Penggunaan Afiks Pada Cerpen KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya) dan Implementasinya Terhadap Model Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Di Kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri Taman“ penulis ingin

memberikan suatu inovasi untuk pembelajaran menulis khususnya menulis karangan narasi dengan menggunakan afik yang tepat.

B. Rumusan Masalah

Setelah mengetahui latar belakang masalah, selanjutnya merumuskan masalah diantaranya;

a. Apa saja jenis penggunaan afiks dalam cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya)?

b. Bagaimana langkah-langkah penggunaan afiks dalam pembelajaran menulis karangan narasi?


(15)

3

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Bagaimana model pembelajaran menulis karangan narasi di kelas IV SD dengan memanfaatkan hasil analisis penggunaan afiks pada cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya)?

C. Tujuan Penelitian

Rumusan masalah yang sudah diketahui akan memberikan jawaban mengenai tujuan apa saja yang harus dicapai dalam penelitian. Tujuan penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian diantaranya adalah;

a. Diketahuinya jenis penggunaan afiks dalam cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya).

b. Diketahuinya langkah-langkah penggunaan afiks dalam pembelajaran menulis karangan narasi.

c. Didapatkannya model pembelajaran menulis karangan narasi untuk siswa kelas IV SD dengan menggunakan hasil analisis penggunaan afiks.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari hasil analisis penggunaan afiks pada cerpen KKPK sebagai model pembelajaran diantaranya:

1. Manfaat bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini bermanfaat sebagai referensi untuk peneliti selanjutnya dalam menganalisis afik yang akan digunakan sebagai menulis karangan narasi.

2. Manfaat bagi guru

Bahan diskusi bagi guru dalam pengajaran Bahasa Indonesia untuk memberikan pengetahuan dan bimbingan mengenai menulis karangan narasi dan diharapkan untuk dijadikan model pembelajaran menulis karangan narasi.

3. Manfaat Bagi Siswa

Meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi untuk siswa kelas IV SD sehingga berpengaruh juga terhadap hasil belajar siswa.


(16)

4

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemampuan menulis siswa dapat berkembang, dapat menumbuhkan minat menulis didalam diri siswa, tulisan siswa dapat menempatkan sistematika penulisan yang baik dalam proses menulis dan dapat mengetahui bagaimana menulis karangan narasi.

4. Manfaat Bagi Sekolah

Pemberian informasi mengenai pemilihan materi dan bentuk keterampilan proses menulis karangan eksposisi untuk memudahkan dalam penyampaian materinya. Sehingga siswa dapat melaksanakan pembelajaran tanpa adanya hambatan dalam pelaksanaannya.

E. Definisi Istilah

1.

Afiks adalah bentuk kebahasaan terikat yang hanya mempunyai arti gramatikal, yang merupakan unsur langsung suatu kata, tetapi bukan merupakan bentuk dasar, yang memiliki kesanggupan untuk membentuk kata-kata baru. (Muslich, Masnur.2008, hlm. 41)

2.

Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan pembelajaran dan membimbing di kelas atau yang lain. Joyce dan Weil (Rusman, 2012: 133).

3. Karangan narasi (berasal dari narration berarti bercerita) adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, dan merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau berlangsung dalam suatu kesatuan waktu. Finoza (Dalman, 2014, hlm. 105).


(17)

15 Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena penelitian dilakukan sesuai dengan apa yang dilihat dari hasil temuan di lapangan bahwa pembelajaran menulis karangan narasi di kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri Taman kurang baik dalam penggunaan afiks. Bogdan dan

Taylor (Arifin, Zainal. 2011, hlm. 140) mengatakan bahwa “Penelitian

kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang

diamati.”

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. “Penelitian

deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia” Nana Syaodih.S. (2011, hlm. 72). Penulis menggunakan metode deskriptif karena menganalisis, mengkategorikan, mendeskripsikan mengenai penggunaan afiks dalam cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya). Selain itu penelitian deskriptif menurut Arifin, Zainal (2011, hlm. 54) adalah

“Penelitian deskriptif berusaha mendeskripsikan suatu peristiwa atau kejadian yang menjadi peristiwa tersebut”. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan metode deskriptif merupakan penelitian yang disajikan dalam bentuk penggambaran situasi yang ada di lapangan.

C. Latar/Seting Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 02 April 2015 hingga 12 Juni 2015 kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri Taman.


(18)

16

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa untuk menggunakan pemakaian afiks pada cerpen KKPK di Sekolah Dasar (SD) Negeri Taman kelas IV yang berjumlah 50 siswa.

E. Instrument Penelitian

Instrument dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri karena peneliti terlibat langsung dalam menganalisis pemakaian afiks pada cerpen KKPK. Menurut Guba dan Lincoln (dalam Arifin, Zainal. 2011, hlm. 169)

mengemukakan bahwa “apabila metode penelitian telah jelas kualitatif,

maka instrument yang digunakan, yaitu manusia, dalam hal ini peneliti

sendiri.” Selain itu, instrument penelitian dibantu dengan melakukan

analisis dokumen, wawancara, serta observasi. 1. Analisis dokumen

Analisis dokumen ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan dokumen berupa cerpen KKPK, daftar nama siswa, dan pengambilan foto saat dilakukannya penelitian.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan melalui cara menanyakan kepada wali kelas mengenai pembelajaran bahasa Indonesia dalam menulis karangan narasi. Wawancara dilakukan supaya peneliti bisa mengetahui apa saja yang masih salah dalam menulis karangan narasi. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru wali kelas ternyata siswa masih kesulitan dalam menulis karangan narasi.

3. Observasi

Observasi dilakukan sebelum penelitian, dimana peneliti mencari lokasi dan subjek mana yang akan di teliti. Lokasi yang akan di teliti berada di Sekolah Dasar (SD) Negeri Taman dan subjeknya siswa


(19)

17

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam penggunaan afiks. Observasi yang dilakukan untuk mencari kesalahan dalam penulisan karangan narasi sebagai model pembelajaran menulis karangan narasi dengan penggunaan.

Tabel 3.1 Pedoman Observasi

No Nama

Siswa

Kriteria penilaian

Skor Nilai Tulisan Karangan

Narasi

Sistematika Penulisan

Penggunaan Afiks

1 2 3 4 5

F. Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan terdapat prosedur untuk memperoleh data. Prosedur yang dilakukan peneliti diantaranya.

1. Analisis

Analisis yang dilakukan dalam penelitian dengan cara menganalisis cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya). Hal yang di analisis pada cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya) adalah penggunaan afiks yang terdiri dari prefiks, infiks, sufiks, konfiks, klofiks, dan simulfiks.

2. Menentukan Model

Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan model pembelajaran yang sudah ada dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Model pembelajaran yang digunakan dalam menulis karangan narasi yaitu menggunakan model pembatasan. Penerapan model pembatasan dilakukan


(20)

18

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

supaya dapat menimbulkan kegiatan pembelajaran yang baik. selain model pembatasan yang diterapkan, peneliti juga mengambil teknik penyajian penemuan, metode komunikatif, pendekatan proses kelompok, dan media pembelajaran menulis karangan narasi dalam penggunaan afiks di kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri Taman.

3. Pelaksanaan Model

Langkah awal dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan peneliti saat proses pembelajaran berlangsung yaitu memberikan materi kepada siswa tentang afiks. Langkah ke dua, siswa di bagi kedalam beberapa kelompok. Ke tiga, membagikan salah satu cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya) kepada setiap kelompok dan menemukan afiks yang terdapat dalam cerpen. Ke empat, hasil yang telah di temukan siswa kemudian di tulis ke dalam tabel. Ke lima, guru membagikan potongan kertas kepada setiap siswa dengan cara di kocok. Ke enam, guru memberikan penjelasan mengenai karangan narasi. Dan langkah yang terakhir adalah siswa menuliskan karangan narasi dengan afiks yang sudah di dapat.


(21)

19

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian

PROSEDUR PENELITIAN

Analisis

Analisis yang dilakukan dalam penelitian dengan cara menganalisis cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya). Hal yang di analisis pada cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya) adalah penggunaan afiks yang terdiri dari prefiks, infiks, sufiks, konfiks, klofiks, dan simulfiks.

Menentukan Model

Model pembelajaran yang digunakan dalam menulis karangan narasi yaitu menggunakan model pembatasan. Model pembatas merupakan pengajaran bahasa dengan jalan menggunakan langsung bahasa yang sedang dipelajari itu, tetapi dengan seleksi kosakata dan seleksi tatabahasa yang ditekankan adalah unsur-unsur bahasa yang amat penting. Selain model pembatasan yang diterapkan, peneliti juga mengambil teknik penyajian

penemuan, metode

komunikatif, pendekatan proses kelompok, dan media pembelajaran menulis karangan narasi dalam penggunaan afiks di kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri

Pelaksaan Model

Langkah awal

memberikan materi kepada siswa tentang karangan narasi dan afiks. Langkah ke dua, siswa di bagi sembilan kelompok. Ke tiga, membagikan salah satu cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya) kepada setiap kelompok dan menemukan afiks yang terdapat dalam cerpen. Ke empat, hasil yang telah di temukan siswa kemudian di tulis ke dalam tabel. Ke lima, guru membagikan potongan kertas kepada setiap siswa dengan cara di kocok. Dan langkah yang terakhir adalah siswa menuliskan karangan narasi dengan afiks yang sudah di dapat.


(22)

20

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Penelitian

1. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian kualitatif yang digunakan yaitu observasi partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Observasi partisipan dilakukan karena peneliti terlibat atau berperan dalam melakukan penelitian. Wawancara mendalam dilakukan untuk mendapatkan data dengan cara tanya jawab dengan narasumber yaitu wali kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri Taman. Studi dokumentasi dipilih sebagai alat dalam pengumpulan data untuk melengkapi data dan data bisa berupa surat-surat, foto, laporan, dan sebagainya.

2. Teknik analisis data

“Analisis data merupakan upaya berlanjut, berulang, dan sistematis.” (Arifin, Zainal. 2011, hlm. 171) begitu pula dengan

pendapat Bogdan dan Biken (dalam Arifin, Zainal. 2011, hlm. 171)

mengemukakan “analisis data adalah proses yang dilakukan secara

sistematis untuk mencari, menemukan, dan menyusun transkip wawancara, catatan-catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya yang telah dikumpulkan peneliti dengan teknik-teknik pengumpulan data

lainnya”. Analisis data dilakukan dua tahap diantaranya yaitu;

a. Analisis sebelum di lapangan

Data yang diperoleh sebelum di lapangan menempuh dari berbagai cara. Awalnya peneliti mengobservasi sekolah yang akan diteliti. Di sekolah peneliti mewawancarai guru kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri Taman dan menanyakan masalah apa saja yang ada di mata pelajaran B.Indonesia. Setelah melakukan wawancara, peneliti melakukan tes menulis karangan narasi ternyata dari hasil karangan siswa masih terdapat penggunaan afiks yang kurang benar.


(23)

21

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Analisis selama di lapangan

1. Reduksi data

Pada tahap ini peneliti memilih data yang relevan dengan tujuan dan masalah yang diteliti. Peneliti melakukan wawancara mengenai materi pembelajaran bahasa Indonesia yang dianggap sulit oleh siswa. Dari data inilah yang perlu dicatat untuk memudahkan peneliti dalam pengumpulan data. Data-data yang dipilih sesuai dengan kenyataan dilapangan. Data yang sudah terpilih dikelompokan sesuai dengan judul penelitian.

2. Penyajian data

Setelah mereduksi data dengan cara melakukan wawancara dan data dikelompokkan sesuai dengan jenis atau pengelompokannya maka data selajutnya penyajian data. Penyajian data dideskripsi dan data harus jelas supaya orang lain mengerti tentang isi dari penelitian.

3. Menarik simpulan/verivikasi

Setelah tahap-tahap tersebut selanjutnya data yang telah ditemukan dapat ditarik kesimpulan sehingga data dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana penggunaan afiks pada cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya) dalam menulis karangan narasi.


(24)

56 Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, bahwa ditemukannya berbagai macam penggunaan afiks di antaranya prefiks, infiks, sufiks, konfiks, klofiks, dan sedangkan simulfiks tidak ditemukan dalam cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya). Afiks prefiks diantaranya ada prefiks ber-, me-, di-, ter-, se-, dan ke-. Infiks hanya terdapat –em-. Sufiks yang terdapat pada KKPK diantaranya sufiks –kan, -nya, -an, -i. Terdapat konfiks ke-an, per-an, se--nya, ber-an, pe-an dan klofiks me-i, me-kan, di-i, di-kan, memper-i, memper-kan, ter-i.

Penggunaan afiks yang terdapat dalam karangan narasi yang dibuat oleh siswa masih tidak tepat dalam penempatannya. Selain itu, penggunaan huruf kapital yang tidak tepat, penggunaan kata-kata yang berlebihan, tidak ada tanda baca, dan terdapat kalimat yang tidak tepat. Penggunaan afiks saat proses pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan pengertian mengenai afiks, mencari kata yang menggunakan afiks, memberikan kata afiks, dan menulis karangan narasi dengan memperhatikan kata afiks yang didapat. Pemanfaatan analisis cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya) yang dibuat sebagai model pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pembatasan dalam kegiatan belajar mengajar, siswa menjadi lebih aktif sehingga terjalinnya komunikasi yang baik antara guru dengan siswa. Selain itu dalam pembelajaran menulis karangan narasi yang menggunakan model pembatasan, siswa mampu membuat karangan narasi dengan memperhatikan penggunaan afiks. Penggunaan model pembelajaran dalam menulis karangan narasi menjadikan pembelajaran menulis karangan narasi dapat menarik.

Dari hasil nilai siswa yang didapat bahwa terdapat 6 siswa yang mendapatkan hasil sangat baik, 8 mendapatkan nilai baik, 7 siswa


(25)

57

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendapatkan hasil cukup baik, dan 2 orang siswa mendapatkan nilai yang kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan model pembatasan dapat dijadikan salah satu alternativ model untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menulis karangan narasi.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, guru sebaiknya menyiapkan sebuah model pembelajaran yang sesuai untuk menulis karangan narasi. Dimana, model pembelajaran terdapat metode, teknik, dan pendekatan serta penggunaan media untuk mendukung kegiatan belajar mengajar khususnya untuk menulis karangan narasi supaya lebih menyenangkan. Model pembatasan merupakan salah satu contoh model pembelajaran menulis karangan narasi yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran menulis. Kegiatan menulis karangan narasi guru tidak boleh mengabaikan dari segi penggunaan afiks karena jika penempatan afiksnya salah maka akan berbeda makna. Karangan narasi yang menggunakan afiks dengan tepat maka akan menjadikan sebuah karangan yang bisa di mengerti oleh pembaca. Analisis yang telah ditemukan pada karangan narasi bahwa penempatan afiks, sistematika penulisan, penggunaan EYD masih belum sesuai maka dari itu karangan narasi yang dibuat oleh siswa supaya lebih diperhatikan lagi dalam penggunaan afiks. Pemberian motivasipun penting supaya siswa lebih semangat untuk belajar dan materi yang disampaikan bisa siswa tangkap dengan baik.


(26)

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BIBLIOGRAFI

Chaer, A. (2012). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalman. (2012). Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Jasmine, N. A. (2013). My Book My Friend. Bandung: DAR! Mizan.

Keraf, G. (1982). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia.

Mujibul Hasan Siddiqui dan Sharif Khan. (2007). Models of teaching (theory and research). New delhi: S.B Nangia.

Mulyasa, E. (2011). Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Novi Resmini, Y. C. (2010). Membaca dan Menulis di SD. Bandung: UPI PRESS.

Sukmadinata, N. S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Wibowo, W. (2011). MANAJEMEN BAHASA (Pengorganisasian Karangan Pragmatik dalam Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa dan Praktisi Bisnis). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Wishon dan Burks . (1980). Lets Write English. America: Litton Educational Publishing.

Zainal, Arifin. (2011). Penelititan Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Zuriah, N. (2006). Metodologi Penelitian (Sosial dan Pendidikan). Jakarta: PT Bumi Aksara.


(1)

19

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.1

Prosedur Penelitian

PROSEDUR PENELITIAN

Analisis Analisis yang dilakukan dalam penelitian dengan cara menganalisis cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya). Hal yang di analisis pada cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya) adalah penggunaan afiks yang terdiri dari prefiks, infiks, sufiks, konfiks, klofiks, dan simulfiks.

Menentukan Model Model pembelajaran yang digunakan dalam menulis karangan narasi yaitu menggunakan model pembatasan. Model pembatas merupakan pengajaran bahasa dengan jalan menggunakan langsung bahasa yang sedang dipelajari itu, tetapi dengan seleksi kosakata dan seleksi tatabahasa yang ditekankan adalah unsur-unsur bahasa yang amat penting. Selain model pembatasan yang diterapkan, peneliti juga mengambil teknik penyajian

penemuan, metode

komunikatif, pendekatan proses kelompok, dan media pembelajaran menulis karangan narasi dalam penggunaan afiks di kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri

Pelaksaan Model

Langkah awal

memberikan materi kepada siswa tentang karangan narasi dan afiks. Langkah ke dua, siswa di bagi sembilan kelompok. Ke tiga, membagikan salah satu cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya) kepada setiap kelompok dan menemukan afiks yang terdapat dalam cerpen. Ke empat, hasil yang telah di temukan siswa kemudian di tulis ke dalam tabel. Ke lima, guru membagikan potongan kertas kepada setiap siswa dengan cara di kocok. Dan langkah yang terakhir adalah siswa menuliskan karangan narasi dengan afiks yang sudah di dapat.


(2)

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Teknik Penelitian

1. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian kualitatif yang digunakan yaitu observasi partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Observasi partisipan dilakukan karena peneliti terlibat atau berperan dalam melakukan penelitian. Wawancara mendalam dilakukan untuk mendapatkan data dengan cara tanya jawab dengan narasumber yaitu wali kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri Taman. Studi dokumentasi dipilih sebagai alat dalam pengumpulan data untuk melengkapi data dan data bisa berupa surat-surat, foto, laporan, dan sebagainya.

2. Teknik analisis data

“Analisis data merupakan upaya berlanjut, berulang, dan sistematis.” (Arifin, Zainal. 2011, hlm. 171) begitu pula dengan pendapat Bogdan dan Biken (dalam Arifin, Zainal. 2011, hlm. 171) mengemukakan “analisis data adalah proses yang dilakukan secara sistematis untuk mencari, menemukan, dan menyusun transkip wawancara, catatan-catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya yang telah dikumpulkan peneliti dengan teknik-teknik pengumpulan data lainnya”. Analisis data dilakukan dua tahap diantaranya yaitu;

a. Analisis sebelum di lapangan

Data yang diperoleh sebelum di lapangan menempuh dari berbagai cara. Awalnya peneliti mengobservasi sekolah yang akan diteliti. Di sekolah peneliti mewawancarai guru kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri Taman dan menanyakan masalah apa saja yang ada di mata pelajaran B.Indonesia. Setelah melakukan wawancara, peneliti melakukan tes menulis karangan narasi ternyata dari hasil karangan siswa masih terdapat penggunaan afiks yang kurang benar.


(3)

21

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Analisis selama di lapangan

1. Reduksi data

Pada tahap ini peneliti memilih data yang relevan dengan tujuan dan masalah yang diteliti. Peneliti melakukan wawancara mengenai materi pembelajaran bahasa Indonesia yang dianggap sulit oleh siswa. Dari data inilah yang perlu dicatat untuk memudahkan peneliti dalam pengumpulan data. Data-data yang dipilih sesuai dengan kenyataan dilapangan. Data yang sudah terpilih dikelompokan sesuai dengan judul penelitian.

2. Penyajian data

Setelah mereduksi data dengan cara melakukan wawancara dan data dikelompokkan sesuai dengan jenis atau pengelompokannya maka data selajutnya penyajian data. Penyajian data dideskripsi dan data harus jelas supaya orang lain mengerti tentang isi dari penelitian.

3. Menarik simpulan/verivikasi

Setelah tahap-tahap tersebut selanjutnya data yang telah ditemukan dapat ditarik kesimpulan sehingga data dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana penggunaan afiks pada cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya) dalam menulis karangan narasi.


(4)

56

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, bahwa ditemukannya berbagai macam penggunaan afiks di antaranya prefiks, infiks, sufiks, konfiks, klofiks, dan sedangkan simulfiks tidak ditemukan dalam cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya). Afiks prefiks diantaranya ada prefiks ber-, me-, di-, ter-, se-, dan ke-. Infiks hanya terdapat –em-. Sufiks yang terdapat pada KKPK diantaranya sufiks –kan, -nya, -an, -i. Terdapat konfiks ke-an, per-an, se--nya, ber-an, pe-an dan klofiks me-i, me-kan, di-i, di-kan, memper-i, memper-kan, ter-i.

Penggunaan afiks yang terdapat dalam karangan narasi yang dibuat oleh siswa masih tidak tepat dalam penempatannya. Selain itu, penggunaan huruf kapital yang tidak tepat, penggunaan kata-kata yang berlebihan, tidak ada tanda baca, dan terdapat kalimat yang tidak tepat. Penggunaan afiks saat proses pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan pengertian mengenai afiks, mencari kata yang menggunakan afiks, memberikan kata afiks, dan menulis karangan narasi dengan memperhatikan kata afiks yang didapat. Pemanfaatan analisis cerpen KKPK (Kecil-kecil Punya Karya) yang dibuat sebagai model pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pembatasan dalam kegiatan belajar mengajar, siswa menjadi lebih aktif sehingga terjalinnya komunikasi yang baik antara guru dengan siswa. Selain itu dalam pembelajaran menulis karangan narasi yang menggunakan model pembatasan, siswa mampu membuat karangan narasi dengan memperhatikan penggunaan afiks. Penggunaan model pembelajaran dalam menulis karangan narasi menjadikan pembelajaran menulis karangan narasi dapat menarik.

Dari hasil nilai siswa yang didapat bahwa terdapat 6 siswa yang mendapatkan hasil sangat baik, 8 mendapatkan nilai baik, 7 siswa


(5)

57

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendapatkan hasil cukup baik, dan 2 orang siswa mendapatkan nilai yang kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan model pembatasan dapat dijadikan salah satu alternativ model untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menulis karangan narasi.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, guru sebaiknya menyiapkan sebuah model pembelajaran yang sesuai untuk menulis karangan narasi. Dimana, model pembelajaran terdapat metode, teknik, dan pendekatan serta penggunaan media untuk mendukung kegiatan belajar mengajar khususnya untuk menulis karangan narasi supaya lebih menyenangkan. Model pembatasan merupakan salah satu contoh model pembelajaran menulis karangan narasi yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran menulis. Kegiatan menulis karangan narasi guru tidak boleh mengabaikan dari segi penggunaan afiks karena jika penempatan afiksnya salah maka akan berbeda makna. Karangan narasi yang menggunakan afiks dengan tepat maka akan menjadikan sebuah karangan yang bisa di mengerti oleh pembaca. Analisis yang telah ditemukan pada karangan narasi bahwa penempatan afiks, sistematika penulisan, penggunaan EYD masih belum sesuai maka dari itu karangan narasi yang dibuat oleh siswa supaya lebih diperhatikan lagi dalam penggunaan afiks. Pemberian motivasipun penting supaya siswa lebih semangat untuk belajar dan materi yang disampaikan bisa siswa tangkap dengan baik.


(6)

Khoirunnisa, 2015

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSI PADA CERPEN KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) DAN IMPELEMTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI TAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BIBLIOGRAFI

Chaer, A. (2012). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Dalman. (2012). Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Jasmine, N. A. (2013). My Book My Friend. Bandung: DAR! Mizan. Keraf, G. (1982). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia.

Mujibul Hasan Siddiqui dan Sharif Khan. (2007). Models of teaching (theory and research). New delhi: S.B Nangia.

Mulyasa, E. (2011). Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Novi Resmini, Y. C. (2010). Membaca dan Menulis di SD. Bandung: UPI PRESS. Sukmadinata, N. S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Wibowo, W. (2011). MANAJEMEN BAHASA (Pengorganisasian Karangan Pragmatik dalam Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa dan Praktisi Bisnis). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Wishon dan Burks . (1980). Lets Write English. America: Litton Educational Publishing.

Zainal, Arifin. (2011). Penelititan Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Zuriah, N. (2006). Metodologi Penelitian (Sosial dan Pendidikan). Jakarta: PT Bumi Aksara.


Dokumen yang terkait

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DI SMP

1 60 18

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN AFIKS Analisis Kesalahan Penggunaan Afiks pada Karangan Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sambi.

1 4 14

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSASI PADA BUKU CERITA BUKIT MIMPI GITYA DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SEKOLAH DASAR.

0 1 27

ANALISIS CERPEN KKPK DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERITA ANAK DI KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 1 25

ANALISIS KONTEN DAN NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM KOMIK KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS CERITA DI SEKOLAH DASAR.

1 3 27

ANALISIS PRAGMATIK NOVEL KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SINGER WANNA BE SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PERCAKAPAN BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR.

1 8 24

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA, NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERITA ANAK KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) KARYA WANDA AMYRA MAYSHARA, DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR.

0 0 16

ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI-NILAI MORAL NOVEL KKPK (KECIL-KECIL PUNYA KARYA) SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM PENYUSUNAN BAHAN AJAR DI SEKOLAH DASAR - repository UPI T PD 1402880 Title

0 0 5

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

0 1 14

GAYA HIDUP MODERN DALAM FIKSI ANAK SERIAL KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK)

0 0 14