T1 132009037 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada dan tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional peneliti dapat mengetahui hubungan atau pengaruh variasi dalam sebuah variabel dengan variabel lain. Besar atau tingginya hubungan atau pengaruh dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.
1.2. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2006), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik, sifat yang dimiliki objek/subjek itu. Dari pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan subjek penelitian dimana individu yang akan dikenai perilaku atau dapat dikatakan sebagai keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti. Populasi penelitian ini adalah semua guru di SMA Kartika III-I Banyubiru. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 30 orang. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling.
(2)
Berikut ini tabel 3.1. keadaan guru di SMA Kartika III-I Banyubiru :
Tabel 3.1. Keadaan Guru SMA di Kartika III-I Banyubiru Tahun Ajaran 2012/2013
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki-laki 13
2 Perempuan 17
Jumlah 30
*Sumber : Data Primer SMA Kartika III-I Banyubiru 1.3. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mengubah. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang akan diubah.
Dalam penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Persepsi Guru terhadap Lingkungan Kerja dengan Disiplin di SMA Kartika III-I Banyubiru Tahun Ajaran 2012/2013”, penulis menggunakan 2 variabel. Berikut rincian masing-masing variable tersebut :
1. Variable terikat : Disiplin (Y)
2. Variable bebas : Persepsi Guru terhadap Lingkungan Kerja (X)
1.4. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini yang menjadi definisi operasional adalah persepsi guru,
(3)
Persepsi guru adalah penilaian guru terhadap kondisi yang ada dalam lingkungan sekolah tempat guru bekerja, yang nantinya akan menentukan guru tingkah laku atau tindakan guru terhadap rekan sekerjanya, kepala sekolah, staff atau karyawan sekolah dan murid-murid di sekolah tersebut.
Lingkungan kerja adalah kondisi seperti keadaan runag kerja, hubungan antara guru dengan Kepala Sekolah, rekan sekerja dan siswa sekolah yang memberikan pengaruh terhadap guru sehingga guru berdaya guna untuk menghasilkan sesuatu dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Disiplin adalah ketaatan seorang guru terhadap peraturan-peraturan yang berlaku di sekolah baik yang berbentuk tertulis maupun non tertulis. Disiplin di sekolah mencakup budaya tertib, budaya bersih dan budaya kerja.
1.5. Teknik Pengumpulan Data
Nasir ( dalam Ridwan, 2009 ) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan skala sikap. Untuk skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan mengembangkan teorinya Parker, Tiffin, Mc. Cormick dan Gautama dan untuk skala sikap disiplin mengembangkan teorinya GDN (Gerakan Disiplin Nasional).
(4)
Berikut adalah alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini : 3.5.1. Persepsi Guru terhadap Lingkungan Kerja
Skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja merupakan skala sikap yang digunakan untuk mengungkap sejauh mana persepsi guru terhadap lingkungan kerja. Skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja terdiri dari 45 item. Skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja menggunakan teori dari Parker, Tiffin, Mc.Cormick dan Gautama.
Tabel 3.2
Kisi-kisi penyusunan instrumen penelitian
Skala sikap Persepsi Guru terhadap Lingkungan Kerja
No Variabel Aspek Indikator No. Item
1 Persepsi terhadap lingkungan kerja
a. Kondisi Fisik
b.Kondisi Psikologis c. Kondisi Materiil d. Kebijaksanaan Sekolah
e. Syarat Kerja
f. Alat / Sarana Prasarana
- Kegiatan Belajar Mengajar, suhu udara, penerangan, tingkat kebisingan, tata ruang kerja.
- Hubungan antar guru, hubungan antara guru dan pimpinan,
hubungan antara guru dengan siswa.
- Ruang kerja - Kenaikan gaji,
tunjangan, kebebasan. - Imbalan kerja
- LCD, Laboratorium, kamar mandi, ruang ibadah, perpustakaan, ruang serba guna, ruang
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 10, 11, 12 13, 14, 15,16 17, 18 19, 20, 21, 22, 23 24, 25 26, 27, 28, 29, 30, 31
(5)
h.Pimpinan i. Kerjasama
kelompok
j.Produktivitas
- Sikap pimpinan - Kerjasama antar
kelompok (guru, kep. Sek, murid, staff karyawan). - Keuletan guru,
kemalasan guru. 34, 35, 36 37, 38 39, 40, 41, 42 43, 44, 45 3.5.2. Disiplin
Skala sikap disiplin merupakan skala sikap yang digunakan untuk mengungkap sejauh mana tingkat kedisiplinan guru. Skala sikap disiplin terdiri dari 25 item. Skala sikap disiplin menggunakan teori dari GDN (Gerakan Disiplin Nasional).
Tabel 3.3 Kisi-kisi penyusunan instrumen penelitian Skala sikap Disiplin
No Variabel Aspek Indikator No. Item
2 Disiplin a. Budaya tertib
b. Budaya bersih
c. Budaya kerja
- Datang tepat waktu - Pulang tepat
waktu - Tertib
administrasi - Tertib belajar - Tertib menilai - Menjaga
kesehatana - Pakaian bersih - kerja bersih - fasilitas kerja
bersih - lingkungan
bersih - tekun - ulet
- pekerja keras
46 47 48 49, 50 51 52, 53 54 55 56 57, 58 59 60 61
(6)
- tidak menunda kerja
- kerja tuntas
62, 63
64, 65, 66, 67, 68, 69, 70 1.6. Uji Coba Instrumen
Dalam penelitian ini penulis melakukan uji coba skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja dengan disiplin dilakukan pada guru di SMA Kartika III-I Banyubiru Tahun Ajaran 2012/2013.
1.6.1. Perhitungan Validitas
Untuk mengetahui apakah skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukuranya, diperlukan suatu proses pengujian validitas atau validasi. Untuk menentukan validitas item digunakan acuan menurut Ali (1987) yang menyatakan bahwa suatu item dikatakan valid jika koefisien korelasi teruji dengan batas bawahnya sama dengan 0,20 (validitas rendah). Berikut ini adalah kreteria untuk menentukan validitas item menurut Ali, sebagai berikut:
0,00-0,20 : dianggap tidak ada validitas 0,20-0,40 : validitas rendah
0,40-0,60 : validitas sedang 0,60-0,80 : validitas tinggi 0,80-1,00 : validitas sempurna
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen atau keajegan jawaban responden terhadap pernyataan dalam instrumen digunakan teknik Cronbach’s alpa dengan bantuan program SPSS. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas
(7)
α>0,9 = Istimewa
0,8<α≤0,9 = Baik
0,7<α≤ 0,7 = Dipertanyakan α< 0,6 = Tidak dapat diterima
Berdasarkan pengujian validitas yang telah diuji oleh penulis, dari keseluruhan skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja yang berjumlah 45 item, tidak ada item yang tidak valid begitu juga untuk item-item dalam skala sikap disiplin yang berjumlah 25 item karena item-item memiliki nilai koefisien korelasi di atas 0,20. Untuk skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja, item yang memiliki nilai koefisien korelasi tertinggi adalah item nomer 28 dengan nilai koefisien korelasi 0,792 dan item yang memiliki nilai koefisien korelasi terendah adalah item nomer 5 dengan nilai koefisien korelasi 0,202. Untuk skala sikap disiplin, item yang memiliki nilai koefisien korelasi tertinggi adalah item nomer 5 dengan nilai koefisien korelasi 0,823 dan item yang memiliki nilai koefisien korelasi terendah adalah item nomer 20 dengan nilai koefisien korelasi 0,215.
1.6.2. Perhitungan Reliabilitas
Selain validitas maka perlu dilakukan uji reliabilitas. Salah satu ciri instrumen ukur yang berkualitas baik adalah reliabel (reliable), yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat dengan eror pengukuran kecil. Koefisien reliabilitas (rxy’) berada dalam rentang angka dari 0 sampai dengan 1,00. Sekalipun bila koefisien reliabilitas semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti pengukuran semakin reliabel, namun dalam kenyataan pengukuran psikologi
(8)
koefisien sempurna yang mencapai angka rxy’=1,00 belum pernah dijumpai (Azwar, 2012).
Dalam uji coba instrumen skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja diperoleh hasil reliabilitas sebesar 0,905. Di bawah ini merupakan tabel reliabilitas skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja.
Tabel 3.4. Hasil uji reliabilitas persepsi guru terhadap lingkungan kerja
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.905 45
Dalam uji coba instrumen skala sikap disiplin diperoleh hasil reliabilitas sebesar 0,866. Di bawah ini merupakan tabel reliabilitas skala sikap disiplin.
Tabel 3.5 Hasil uji reliabilitas disiplin Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.866 25
(9)
3.7. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data statistik. Untuk menguji hubungan yang signifikan antara persepsi guru terhadap lingkungan kerja dengan disiplin menggunakan program teknik korelasi Kendall’s tau-b dengan bantuan program SPSS for Windows release 16.0.
(1)
Berikut adalah alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini : 3.5.1. Persepsi Guru terhadap Lingkungan Kerja
Skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja merupakan skala sikap yang digunakan untuk mengungkap sejauh mana persepsi guru terhadap lingkungan kerja. Skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja terdiri dari 45 item. Skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja menggunakan teori dari Parker, Tiffin, Mc.Cormick dan Gautama.
Tabel 3.2
Kisi-kisi penyusunan instrumen penelitian
Skala sikap Persepsi Guru terhadap Lingkungan Kerja
No Variabel Aspek Indikator No. Item
1 Persepsi terhadap lingkungan kerja
a. Kondisi Fisik
b.Kondisi Psikologis c. Kondisi Materiil d. Kebijaksanaan Sekolah
e. Syarat Kerja
f. Alat / Sarana Prasarana
g.Tempat Kerja
- Kegiatan Belajar Mengajar, suhu udara, penerangan, tingkat kebisingan, tata ruang kerja.
- Hubungan antar guru, hubungan antara guru dan pimpinan,
hubungan antara guru dengan siswa.
- Ruang kerja - Kenaikan gaji,
tunjangan, kebebasan. - Imbalan kerja
- LCD, Laboratorium, kamar mandi, ruang ibadah, perpustakaan, ruang serba guna, ruang konseling, ruang guru, kantin, UKS, dll. - Luas, kebersihan
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 10, 11, 12 13, 14, 15,16 17, 18 19, 20, 21, 22, 23 24, 25 26, 27, 28, 29, 30, 31 32, 33,
(2)
h.Pimpinan i. Kerjasama
kelompok
j.Produktivitas
- Sikap pimpinan - Kerjasama antar
kelompok (guru, kep. Sek, murid, staff karyawan). - Keuletan guru,
kemalasan guru. 34, 35, 36 37, 38 39, 40, 41, 42 43, 44, 45 3.5.2. Disiplin
Skala sikap disiplin merupakan skala sikap yang digunakan untuk mengungkap sejauh mana tingkat kedisiplinan guru. Skala sikap disiplin terdiri dari 25 item. Skala sikap disiplin menggunakan teori dari GDN (Gerakan Disiplin Nasional).
Tabel 3.3 Kisi-kisi penyusunan instrumen penelitian Skala sikap Disiplin
No Variabel Aspek Indikator No. Item
2 Disiplin a. Budaya tertib
b. Budaya bersih
c. Budaya kerja
- Datang tepat waktu - Pulang tepat
waktu - Tertib
administrasi - Tertib belajar - Tertib menilai - Menjaga
kesehatana - Pakaian bersih - kerja bersih - fasilitas kerja
bersih - lingkungan
bersih - tekun - ulet
- pekerja keras
46 47 48 49, 50 51 52, 53 54 55 56 57, 58 59 60 61
(3)
- tidak menunda kerja
- kerja tuntas
62, 63
64, 65, 66, 67, 68, 69, 70 1.6. Uji Coba Instrumen
Dalam penelitian ini penulis melakukan uji coba skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja dengan disiplin dilakukan pada guru di SMA Kartika III-I Banyubiru Tahun Ajaran 2012/2013.
1.6.1. Perhitungan Validitas
Untuk mengetahui apakah skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukuranya, diperlukan suatu proses pengujian validitas atau validasi. Untuk menentukan validitas item digunakan acuan menurut Ali (1987) yang menyatakan bahwa suatu item dikatakan valid jika koefisien korelasi teruji dengan batas bawahnya sama dengan 0,20 (validitas rendah). Berikut ini adalah kreteria untuk menentukan validitas item menurut Ali, sebagai berikut:
0,00-0,20 : dianggap tidak ada validitas 0,20-0,40 : validitas rendah
0,40-0,60 : validitas sedang 0,60-0,80 : validitas tinggi 0,80-1,00 : validitas sempurna
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen atau keajegan jawaban responden terhadap pernyataan dalam instrumen digunakan teknik Cronbach’s alpa dengan bantuan program SPSS. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut:
(4)
α>0,9 = Istimewa
0,8<α≤0,9 = Baik
0,7<α≤ 0,7 = Dipertanyakan
α< 0,6 = Tidak dapat diterima
Berdasarkan pengujian validitas yang telah diuji oleh penulis, dari keseluruhan skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja yang berjumlah 45 item, tidak ada item yang tidak valid begitu juga untuk item-item dalam skala sikap disiplin yang berjumlah 25 item karena item-item memiliki nilai koefisien korelasi di atas 0,20. Untuk skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja, item yang memiliki nilai koefisien korelasi tertinggi adalah item nomer 28 dengan nilai koefisien korelasi 0,792 dan item yang memiliki nilai koefisien korelasi terendah adalah item nomer 5 dengan nilai koefisien korelasi 0,202. Untuk skala sikap disiplin, item yang memiliki nilai koefisien korelasi tertinggi adalah item nomer 5 dengan nilai koefisien korelasi 0,823 dan item yang memiliki nilai koefisien korelasi terendah adalah item nomer 20 dengan nilai koefisien korelasi 0,215.
1.6.2. Perhitungan Reliabilitas
Selain validitas maka perlu dilakukan uji reliabilitas. Salah satu ciri instrumen ukur yang berkualitas baik adalah reliabel (reliable), yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat dengan eror pengukuran kecil. Koefisien reliabilitas (rxy’) berada dalam rentang angka dari 0 sampai dengan 1,00. Sekalipun bila koefisien reliabilitas semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti pengukuran semakin reliabel, namun dalam kenyataan pengukuran psikologi
(5)
koefisien sempurna yang mencapai angka rxy’=1,00 belum pernah dijumpai (Azwar, 2012).
Dalam uji coba instrumen skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja diperoleh hasil reliabilitas sebesar 0,905. Di bawah ini merupakan tabel reliabilitas skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja.
Tabel 3.4. Hasil uji reliabilitas persepsi guru terhadap lingkungan kerja
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.905 45
Dalam uji coba instrumen skala sikap disiplin diperoleh hasil reliabilitas sebesar 0,866. Di bawah ini merupakan tabel reliabilitas skala sikap disiplin.
Tabel 3.5 Hasil uji reliabilitas disiplin Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.866 25
Dengan demikian skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja dan skala sikap disiplin sudah dapat digunakan untuk penelitian atau instrumen sudah reliabel.
(6)
3.7. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data statistik. Untuk menguji hubungan yang signifikan antara persepsi guru terhadap lingkungan kerja dengan disiplin menggunakan program teknik korelasi Kendall’s tau-b dengan bantuan program SPSS for Windows release 16.0.