Post RPP BI 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 5
SatuanPendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Teks tanggapan deskriptif Tema/Subtema : CINTA lingkungan Hidup Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 x Tatap Muka)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pngetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret( mengunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang / teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya
1.Terbiasa menggunakan bahasa indonesia yang bak dan benar secara lisan
2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi
1. Terbiasa santun dalam
mengungkapkan pendapat dalam berdiskusi
2. Terbiasa mempertahankan pendapat dengan alasan yang logis dan
(2)
3. Terbiasa jujur dalam dalam mengungkap isi wacana esplanasi
3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, Teks tanggapan deskriptif, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan
1. Menjelaskan struktur isi teks Teks tanggapan deskriptif
2. Menyimpulkan ciri bahasa teks hasil Teks tanggapan deskriptif
4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, Teks tanggapan deskriptif, dan cerita pendek baik lisan maupun tulisan
1. Menjelaskan makna kata atau istilah dalam teks Teks tanggapan deskriptif
2. Menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks Teks tanggapan deskriptif
3. Menghubungkan isi teks Teks tanggapan deskriptif dengan peristiwa atau kenyataan di lingkungan sekolah maupun tempat tinggal.
C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan I
4. Setelah membaca model Teks tanggapan deskriptif, siswa menjelaskan struktur isi teks dengan penuh rasa tanggung jawab.
5. Setelah membaca model Teks tanggapan deskriptif, siswa menyimpulkan ciri bahasa Teks tanggapan deskriptif .
6. Terbiasa menggunakan bahasa indonesia yang bak dan benar secara lisan
7. Terbiasa santun dalam mengungkapkan pendapat dalam berdiskusi
8. Terbiasa mempertahankan pendapat dengan alasan yang logis dan bertanggung jawab
Pertemuan II
1. Setelah membaca model teks hasil , siswa menjelaskan makna kata atau istilah dalam teks tersebut
2. Setelah membaca model Teks tanggapan deskriptif, siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks
3. Setelah membaca model Teks tanggapan deskriptif, siswa mengungkapkan hubungan isi teks dengan kenyataan di lingkungan (sekolah/tinggal)
4. Selama proses belajar mengajar siswa jujur dalam mengungkapkan pendapat tentang isi eksplanasi
(3)
Materi Pembelajaran
Pertemuan I
a. Struktur isi Teks tanggapan deskriptif
b. Ciri bahasa Teks tanggapan deskriptif
c. Kebiasaan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar secara lisan
d. Kebiasaan santun dalam mengungkapkan pendapat dalam berdisku
e. Kebiasaan mempertahankan pendapat dengan alasan yang logis dan bertanggung jawab
Pertemuan II
f. Makna kata dan istilah dalam Teks tanggapan deskriptif g. Pertanyaan-pertanyaan tentang isi Teks tanggapan deskriptif h. Hubungan isi teks dengan kenyataan
i. Kebiasaan jujur dalam mengungkapkan isi eksplanasi D. Metode Pembelajaran
Metode discovery learning, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan presentasi.
E. Media
Teks tanggapan deskriptif, kartu pertanyaan, dan slide power point
F. Sumber Belajar
1. Buku Siswa Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan hal. 3-9 2. Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Ensklopedia
G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama)
Kegiatan Pendahuluan
1)Siswa menrespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan pembelajaran
2)Siswa menerima informasi kompetensi, meteri, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
3)Untuk menarik minat dan menggugah kesadaran siswa agar peka dan peduli terhadap peristiwa alam siswa diajak bernyanyi bersama yang berjudul “Pemandangan” karya A.T.Mahamud ( buku siswa hlm.113)
(4)
1) Mengamati :
Memahami alam sekitar/lingkungan melalui gambar, tayangan, lagu, puisi, dll.
Membaca Teks tanggapan deskriptif dengan cermat 2) Menanya
Peserta didik dengn atau tanpa bantuan guru menanya tentang Teks tanggapan deskriptif
( struktur dan ciriciri bahasa) 3) Mengeksplorasikan
Menjawab/mengajukan pertanyaan isi Teks tanggapan deskriptif (pertanyaan literal, inferensial, integratif, kritis)
Mendiskusikan struktur isi Teks tanggapan deskriptif (1) judul,
(2) pernyataan umum tentang suatu peristiwa atau suatu fenomena,
(3) rincian penjelasan yang berupa rangkaian paragraf yang menjelaskan tentang bagaimana sesuatu terjadi atau mengapa sesuatu terjadi, dan
(4) Intepretasi 4) Mengasosiasikan :
Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang struktur Teks tanggapan deskriptif untuk memperkuat pemahaman tentang teks
Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang isi Teks tanggapan deskriptif untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan dalam memahami isi Teks tanggapan deskriptif
4) Mengomunikasikan
Menjelaskan Teks tanggapan deskriptif dari segi struktur dan ciri bahasa yang runtut
Menjelaskan isi Teks tanggapan deskriptif dengan bahasa yang runtut
1
Kegiatan Penutup ( 5 menit )
a. Dengan sikap tanggung jawab siswa bersama guru menyimpulkan hal-hal menarik dan hambatan-hambatan dalam pembelajaran, serta
(5)
b. Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran berupa tugas mandiri terstruktur:
c. mendata kata-kata sulit dalam Teks tanggapan deskriptif;
d. mencari makna kata-kata tersebut dalam kamus atau eksiklopedia (jangan lupa menulis sumber informasi yang menjadi rujukan dalam mejelaskan makna kata tersebut). Hasil pekerjaan ketik atau ditulis yang rapi, mintalah orang tua atau kakakmu membaca dan menilai.
Pertemuan Kedua Kegiatan Pendahuluan
1) Siswa merespon salam dan mengumpulkan tugas mandiri pada pertemuan sebelumnya.
2) Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3) Siswa menerima informasi kompetensi, meteri, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
Kegiatan Inti 1)Mengamati :
Memahami alam sekitar/lingkungan melalui gambar, tayangan, lagu, puisi, dll.
Membaca Teks tanggapan deskriptif dengan cermat 1) Menanya
Peserta didik dengan atau tanpa menanya tentang kata atau istilah dalam Teks tanggapan deskriptif
Peserta didik dengan atau tanpa enanya hal yang berkaitan dengan isi eksplanasi
2) Mengeksplorasikan
Peserta didik mendiskusikan ciri bahasa teks hasil eksplanasi (kata sambung
untuk penahapan dan kata sambung yang menunjukkan sebab akibat)
Peserta didik mendiskusikan katakata sulit dan istilah dalam Teks tanggapan deskriptif yang dibaca
Peserta didik menjawab/mengajukan pertanyaan isi Teks tanggapan deskriptif (pertanyaan literal, inferensial, integratif, kritis)
3) Mengasosiasikan :
Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang isi Teks tanggapan deskriptif untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan dalam memahami isi Teks tanggapan deskriptif
(6)
4) Mengomunikasikan
Menjelaskan Teks tanggapan deskriptif dari segi struktur dan ciri bahasa yang runtut
Menjelaskan isi Teks tanggapan deskriptif dengan bahasa yang runtut Kegiatan Penutup
1. Bersama guru, siswa mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami struktur Teks tanggapan deskriptif
2. Dengan sikap peduli, responsif, dan santun siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan dalam memahami struktur Teks tanggapan deskriptif.
3. Dengan sikap tanggung jawab dan responsif, siswa menyimak informasi mengenai rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
H.Penilaian Jenis Tagihan:
Tugas individu, meringkas teks tanggapan deskriptif Tugas kelompok, meringkas teks tanggapan deskripstif
Tugas individu, menentukan manakah teks deskripsi sugesti dan deskripsi eksplanatori.
Tugas kelompok, menentukan manakah teks deskripsi sugesti dan deskripsi eksplanatori.
Bentuk Instrumen:
Uji petik kerja, meringkas teks tanggapan deskriptif dalam bentuk peta konsep dan
teks ringkas
Format pengamatan sikap untuk menilai sikap siswa dalam merespon peristiwa
pembelajaran.
Format pengamatan presentasi siswa
Tes uraian untuk mengidentifikasi teks deskripsi sugesti dan deskripsi eksplanatori.
Instrumen Penilaian
Pengamatan Sikap (lembar pengamatan sikap berserta rubrik penilaian sikap terdapat pada lampiran 1)
Soal tes uraian, kunci jawaban, dan pedoman penskoran terdapat pada lampiran 2 Tes unjuk kerja (uji petik kerja dan rubric terdapat pada lampiran 3)
Mengetahui Kepala Sekolah,
Mataram, 11 Juli 2014 Guru Mata Pelajaran
(7)
Lampiran 1 : Lembar pengamatan sikap
No. Nama Siswa 1 Religius2 3 4 1 2Jujur3 4 Tanggung jawab1 2 3 4 1 Santun2 3 4 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
(8)
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.
Rubrik penilaian sikap
Rubrik Sko
r
sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan
kegiatan 1
menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan
tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten 2
menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
3
menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
4
Lampiran 2: Uji Petik Kerja
(Disajikan teks tanggapan deskriptif berikut!)
Pantun Indonesia
1. Pantun merupakan tradisi lisan yang masih bertahan di beberapa daerah di Indonesia, khususnya daerah yang berbudaya Melayu. Pantun digunakan sebagai alat untuk bersosialisasi. Kegiatan seni berbalas pantun dilakukan pada upacara-upacara adat yang mempunyai nuansa Melayu.
2. Keseluruhan bentuk pantun berupa sampiran dan isi. Sampiran terletak pada baris pertama dan kedua dan biasanya tidak berhubungan secara langsung dengan bagian kedua. Baris ketiga dan keempat ialah bagian isi yang merupakan tujuan dari puisi tersebut. Sejumlah baris yang selalu genap merupakan satu kesatuan yang disebut bait/kuplet. Setiap baris terdiri atas empat kata yang dibentuk dari 8—12 suku kata (umumnya 10 suku kata). Persajakan antara sampiran dan isi selalu paralel (ab-ab). 3. Berdasarkan bentuk/jumlah baris tiap bait, pantun dibedakan menjadi pantun biasa,
pantun kilat, pantun berkait, dan talibun. Pantun biasa adalah pantun yang terdiri atas empat baris tiap bait. Pantun kilat/karmina adalah pantun yang hanya tersusun atas
(9)
dua baris. Pantun berkait merupakan pantun yang tersusun secara berangkai, saling mengait antara bait pertama dan bait berikutnya. Talibun adalah pantun yang terdiri atas lebih dari empat baris, tetapi selalu genap jumlahnya.
4. Berdasarkan isinya, pantun dibedakan menjadi pantun anak-anak (pantun bersuka cita, pantun berduka cita), pantun muda (pantun perkenalan, pantun berkasih-kasihan, pantun perceraian, pantun beriba hati, pantun dagang), pantun tua (pantun nasihat, pantun adat, pantun agama), pantun jenaka, dan pantun teka-teki.
Diolah dari sumber Kebijakan dalam 1001 Pantun (2004), karya John Gawa Dalam tugas ini kamu diminta membuat ringkasan dalam satu paragraf. Paragraf itu terdiri atas empat atau lima kalimat. Cara meringkas dapat kamu lakukan dengan mencatat ide-ide pokok teks tersebut, kemudian kamu buat ide-ide pokok itu menjadi kalimat. Kalimat yang dibuat harus kalimatmu sendiri, tidak diambil secara utuh dari kalimat di dalam teks. Perlu kamu perhatikan bahwa dalam membuat ringkasan kamu harus memulainya dengan definisi umum, kemudian diikuti dengan deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat atau kegunaan.
Lampiran 3: Tes Tertulis
H. Soal: Bacalah secara cermat kedua teks berikut! Teks 1
Teka-Teki Kematian Michael Jackson
Oki Novendra, pelajar kelas I SMA Negeri 1 Bogor, berhasil menyabet emas di Internasional Conference Young Scientists ke-17, ajang kompetisi ilmuwan muda tingkat dunia. Dia dapat memecahkan misteri kematian Michael Jackson.
Kematian Michael Jackson menggugah pelajar kelas 1 SMA Negeri 1 Bogor melakukan “investigasi”. Oki Novendra, sang pelajar, bahkan membuat teori. “Kalau menggunakan Demerol, kita bisa tahu berapa yang mengendap dalam darah dan menjadi penyebab serangan jantung,” katanya. Berdasarkan hitung-hitungan matematika, Oki menyimpulkan kematian raja musik pop tahun lalu itu akibat overdosis obat-obatan. Teori Oki meyakinkan tim juri International Conference Young Scientists ke-17 di Sanur, Bali. Pelajar kelahiran 1993 ini menggondol medali emas dengan penelitian berjudul “Mathematical Explanation on the Death of Michael Jackson”. Selain Oki, ada enam
(10)
Pengagum Jacko itu mengaku mendapat literatur pemodelan matematika yang dapat menghitung pengendapan obat dalam darah. Awalnya, penelitian Oki hanya bisa menjelaskan efek samping Demerol yang dikonsumsi Jacko. Akan tetapi, kemudian dia mendapat rumus aman untuk menghitung dosis obat yang wajar dikonsumsi dalam darah. Kematian Jacko menarik perhatiaannya sehingga ia melakukan uji karya ilmiah tentang kematian tragis penyanyi legendaris ini dalam perhitungan matematika. Uji karya itu dibeberkannya dalam ajang International Conference Young Scientists ke-17 di Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Selasa 13 April 2010.
Berdasarkan hasil karyanya Oki dapat menyimpulkan bahwa penyebab kematian Michael Jakson tahun lalu lebih kuat disebabkan karena overdosis.
“Saya dapat literatur pemodelan matematika yang dapat menghitung pengendapan obat dalam darah sehingga saya terpikir mencoba untuk mengambil sampel kasus Michael Jackson,” ujar Oki.
Siswa kelahiran 6 Oktober 1993 yang hobi bermain musik dan baseball ini mencoba mempresentasikan karyanya di depan juri. Ia merebut medali emas dan mendapatkan jaminan pendidikan yang dijanjikan pemerintah sebagai bentuk apresiasi atas prestasinya dalam olimpiade tingkat internasional ini.
“Manfaat yang saya peroleh dari penelitian ini awalnya hanya menjelaskan side effect obat Demerol yang dikonsumsi Michael Jackson. Akan tetapi, kemudian saya mendapat rumus aman untuk menghitung dosis obat yang wajar dikonsumsi dalam darah,” jelasnya.
Oki berharap dirinya dapat menjadi ilmuwan muda yang mewakili Indonesia dalam Internasional Conference Young Scientists ke-17 serta dapat mengharumkan nama bangsa.
Diolah dari sumber http://www.blog.binder724studio.com/?p=726 Teks 2
Dampak Kemacetan Lalu Lintas
Di banyak kota besar, kemacetan lalu lintas di jalan raya menjadi persoalan yang pelik. Sebenarnya, ini merupakan yang tidak aneh. Meskipun demikian, kemacetan lalu lintas merupakan keadaan yang menjengkelkan kita sebagai pengguna jalan.
Jika diperhatikan, pada waktu-waktu tertentu lalu lintas di jalan-jalan tampak macet. Pada pagi hari, kemacetan lalu lintas mulai terasa ketika warga masyarakat mulai berangkat ke tempat mereka bekerja dan para pelajar mulai berangkat ke sekolah. Pada siang hari kemacetan lalu lintas mencapai puncaknya.
Banyak hal yang menjadi kemacetan lalu lintas. Pertama, adanya persilangan dengan jalan kereta api. Kedua, semakin banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan-jalan. Ketiga, banyak jalan digunakan sebagai parkir kendaraan dan sebagai tempat para pedagang kaki lima berjualan. Keempat, sering terjadi lampu lalu lintas mati. Kelima, sikap kurang terpuji pada pengemudi, seperti memberhentikan kendaraannya tidak pada tempatnya dan saling mendahului denan kendaraan lainnya. Terakhir, polisi lalu lintas tidak tampak di tempat tugasnya, apalagi jika lampu lalu lintas mati.
(11)
Dengan demikian, akibat kemacetan lalu lintas pun muncul, seperti waktu yang terbuang percuma. Selain itu, bahan bakar juga terbuang percuma. Kemacetan lalu lintas juga dapat menyebabkan polusi udara dan suara. Bahkan, dapat mengakibatkan stres yang menyerang kesehatan rohani kita.
Diolah dari sumber http://www.jualbeliforum.com/sastra/276641-3-contoh-karangan-eksposisi.html#ixzz2N2WicJwq
1) Berdasarkan dua teks di atas, tentukanlah manakah di antara dua teks tersebut yang termasuk kategori deskripsi sugesti? Jelaskan pula alasamu!
2) Berdasarkan dua teks di atas, tentukanlah manakah di antara dua teks tersebut yang termasuk kategori deskripsi eksplanatori? Jelaskan pula alasamu!
II. Kunci
1. Yang termasuk kategori teks deskripsi sugestif adalah teks 2 karena ……… ………... 2. Yang termasuk kategori teks deskripsi eksplanatori adalah teks 1 karena …..………… ………...
III.Pedoman Penyekoran
No.
Soal Aspek dan Kriteria Skor
1
a. Jawaban tepat, alasan yang dikemukkan tepat dan lengkap (struktur dan ciri-ciri teks observasi)
b. Jawaban tepat, alasan yang dikemukkan tepat, namun kurang lengkap (struktur dan ciri-ciri teks observasi)
c. Jawaban tepat, alasan yang dikemukakan kurang tepat dan tidak lengkap (struktur dan ciri-ciri teks observasi)
d. Jawaban tepat, namun tidak disertai alasan
e. Jawaban salah, namun alasan yang dikemukakan logis f. Jawaban salah, dan tidak mengemukakan alasan
10 7 5 3 3 2
(12)
2
a. Jawaban tepat, alasan yang dikemukkan tepat dan lengkap (struktur dan ciri-ciri teks berita)
b. Jawaban tepat, alasan yang dikemukkan tepat, namun kurang lengkap (struktur dan ciri-ciri teks berita)
c. Jawaban tepat, alasan yang dikemukakan kurang tepat dan tidak lengkap (struktur dan ciri-ciri teks berita)
d. Jawaban tepat, namun tidak disertai alasan
e. Jawaban salah, namun alasan yang dikemukakan logis f. Jawaban salah, dan tidak mengemukakan alasan
10 7 5 3 3 2
Jumlah skor maksinal 20
IV.Penghitungan Nilai Skor Perolehan
N = ____________ X 100 Skor Maksimal
Lampiran 3: Penilaian Unjuk Kerja Presentasi
Penilaian Presentasi Lisan
Nama/Kelompok : Kelas/NIS : Tanggal :
No. Aspek Kurang (1) Baik (2) Amat Baik (3)
1. Persiapan Gagasan siswa tidak terorganisasi dan siswa tidak menguasai isi.
Gagasan siswa terorganisasikan; siswa tampak terlatih dan siap melakukan presentasi.
Gagasan siswa terorganisasikan, terkembang, dan terkait untuk mendukung tujuan; tujuan presentasi ditunjukkan secara
(13)
jelas.
2. Penyam-paian
Penyajian siswa tergantung banyak pada catatan/media visual; siswa lebih banyak membaca daripada melakukan presentasi. Siswa dapat menyampaikan dan tidak membaca materi presentasi. Presentasi siswa tampak alami dan santai tanpa mengurangi keseriusan. 3. Penampilan Pilihan pakaian siswa dan penampilan diri tidak sesuai dengan konteks; siswa kurang menghormati siswa lain. Pilihan pakaian siswa dan penampilan diri sesuai dengan konteks; siswa menghormati siswa lain.
Pilihan pakaian siswa dan penampilan diri sesuai dengan konteks; penampilan sesuai dengan harapan. 4. Komuni-kasi nonverbal Variasi ekspresi siswa dan kontak mata hanya sedikit.
Siswa menggunakan ekspresi wajah dan kontak mata untuk menjaga komunikasi dengan siswa lain.
Secara konsisten siswa menggunakan ekspresi wajah dan kontak mata dengan penuh makna. Gerakan siswa mengganggu dan/atau tidak tepat. Penggunaan gerakan siswa dapat membantu presentasi. Gerakan siswa menghidupkan presentasi.
5. Komuni-kasi verbal
Siswa seolah-olah berbicara pada diri sendiri; berbicara terlalu cepat sehingga yang dikatakan tidak dapat dipahami dengan baik; dan/atau tidak terdengar. Pengucapan umumnya dilakukan dengan baik; jeda terjaga dengan baik; volume suara dijaga sesuai dengan situasi.
Pengucapan siswa secara konsisten baik sehingga presentasi mudah dipahami; jeda terjaga dengan baik.
(14)
6. Peman-faatan peranti bahasa Penguasaan peranti bahasa terbatas; presentasi dipenuhi dengan bahasa gaul, jargon; peranti kebahasaan yang digunakan sangat membosankan. Penggunaan peranti bahasa sesuai dengan tujuan meskipun beberapa bagian presentasi tidak begitu jelas.
Peranti bahasa dimanfaatkan secara jelas, tepat, dan canggih.
7. Alat bantu visual Penggunaan teknologi visual mengganggu dan/atau tidak mendukung presentasi. Siswa memadukan penggunaan teknologi dan/atau audi-visual; penggunaannya mendukung presentasi.
Siswa secara kreatif mengintegrasikan teknologi/visual untuk presentasi.
8. Tanggap-an terhadap pertanya-an Tanggapan terhadap pertanyaan peserta kurang dikembangkan atau tidak jelas. Tanggapan terhadap pertanyaan peserta pada umumnya relevan, tetapi penjelasan masih kurang. Tanggapan terhadap pertanyaan peserta terfokus dan relevan; ringkasan disampaikan apabila diperlukan. 9. Isi Siswa masih kurang menguasai topic Siswa telah menguasai topik
Siswa telah menguasai topik yang sangat lengkap dengan perinciannya. Komentar:
(1)
dua baris. Pantun berkait merupakan pantun yang tersusun secara berangkai, saling mengait antara bait pertama dan bait berikutnya. Talibun adalah pantun yang terdiri atas lebih dari empat baris, tetapi selalu genap jumlahnya.
4. Berdasarkan isinya, pantun dibedakan menjadi pantun anak-anak (pantun bersuka cita, pantun berduka cita), pantun muda (pantun perkenalan, pantun berkasih-kasihan, pantun perceraian, pantun beriba hati, pantun dagang), pantun tua (pantun nasihat, pantun adat, pantun agama), pantun jenaka, dan pantun teka-teki.
Diolah dari sumber Kebijakan dalam 1001 Pantun (2004), karya John Gawa Dalam tugas ini kamu diminta membuat ringkasan dalam satu paragraf. Paragraf itu terdiri atas empat atau lima kalimat. Cara meringkas dapat kamu lakukan dengan mencatat ide-ide pokok teks tersebut, kemudian kamu buat ide-ide pokok itu menjadi kalimat. Kalimat yang dibuat harus kalimatmu sendiri, tidak diambil secara utuh dari kalimat di dalam teks. Perlu kamu perhatikan bahwa dalam membuat ringkasan kamu harus memulainya dengan definisi umum, kemudian diikuti dengan deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat atau kegunaan.
Lampiran 3: Tes Tertulis
H. Soal: Bacalah secara cermat kedua teks berikut!
Teks 1
Teka-Teki Kematian Michael Jackson
Oki Novendra, pelajar kelas I SMA Negeri 1 Bogor, berhasil menyabet emas di Internasional Conference Young Scientists ke-17, ajang kompetisi ilmuwan muda tingkat dunia. Dia dapat memecahkan misteri kematian Michael Jackson.
Kematian Michael Jackson menggugah pelajar kelas 1 SMA Negeri 1 Bogor melakukan “investigasi”. Oki Novendra, sang pelajar, bahkan membuat teori. “Kalau menggunakan Demerol, kita bisa tahu berapa yang mengendap dalam darah dan menjadi penyebab serangan jantung,” katanya. Berdasarkan hitung-hitungan matematika, Oki menyimpulkan kematian raja musik pop tahun lalu itu akibat overdosis obat-obatan. Teori Oki meyakinkan tim juri International Conference Young Scientists ke-17 di Sanur, Bali. Pelajar kelahiran 1993 ini menggondol medali emas dengan penelitian berjudul “Mathematical Explanation on the Death of Michael Jackson”. Selain Oki, ada enam medali emas lainnya yang digondol kontingen Indonesia.
(2)
Pengagum Jacko itu mengaku mendapat literatur pemodelan matematika yang dapat menghitung pengendapan obat dalam darah. Awalnya, penelitian Oki hanya bisa menjelaskan efek samping Demerol yang dikonsumsi Jacko. Akan tetapi, kemudian dia mendapat rumus aman untuk menghitung dosis obat yang wajar dikonsumsi dalam darah. Kematian Jacko menarik perhatiaannya sehingga ia melakukan uji karya ilmiah tentang kematian tragis penyanyi legendaris ini dalam perhitungan matematika. Uji karya itu dibeberkannya dalam ajang International Conference Young Scientists ke-17 di Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Selasa 13 April 2010.
Berdasarkan hasil karyanya Oki dapat menyimpulkan bahwa penyebab kematian Michael Jakson tahun lalu lebih kuat disebabkan karena overdosis.
“Saya dapat literatur pemodelan matematika yang dapat menghitung pengendapan obat dalam darah sehingga saya terpikir mencoba untuk mengambil sampel kasus Michael Jackson,” ujar Oki.
Siswa kelahiran 6 Oktober 1993 yang hobi bermain musik dan baseball ini mencoba mempresentasikan karyanya di depan juri. Ia merebut medali emas dan mendapatkan jaminan pendidikan yang dijanjikan pemerintah sebagai bentuk apresiasi atas prestasinya dalam olimpiade tingkat internasional ini.
“Manfaat yang saya peroleh dari penelitian ini awalnya hanya menjelaskan side effect obat Demerol yang dikonsumsi Michael Jackson. Akan tetapi, kemudian saya mendapat rumus aman untuk menghitung dosis obat yang wajar dikonsumsi dalam darah,” jelasnya.
Oki berharap dirinya dapat menjadi ilmuwan muda yang mewakili Indonesia dalam Internasional Conference Young Scientists ke-17 serta dapat mengharumkan nama bangsa. Diolah dari sumber http://www.blog.binder724studio.com/?p=726 Teks 2
Dampak Kemacetan Lalu Lintas
Di banyak kota besar, kemacetan lalu lintas di jalan raya menjadi persoalan yang pelik. Sebenarnya, ini merupakan yang tidak aneh. Meskipun demikian, kemacetan lalu lintas merupakan keadaan yang menjengkelkan kita sebagai pengguna jalan.
Jika diperhatikan, pada waktu-waktu tertentu lalu lintas di jalan-jalan tampak macet. Pada pagi hari, kemacetan lalu lintas mulai terasa ketika warga masyarakat mulai berangkat ke tempat mereka bekerja dan para pelajar mulai berangkat ke sekolah. Pada siang hari kemacetan lalu lintas mencapai puncaknya.
Banyak hal yang menjadi kemacetan lalu lintas. Pertama, adanya persilangan dengan jalan kereta api. Kedua, semakin banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan-jalan. Ketiga, banyak jalan digunakan sebagai parkir kendaraan dan sebagai tempat para pedagang kaki lima berjualan. Keempat, sering terjadi lampu lalu lintas mati. Kelima, sikap kurang terpuji pada pengemudi, seperti memberhentikan kendaraannya tidak pada tempatnya dan saling mendahului denan kendaraan lainnya. Terakhir, polisi lalu lintas tidak tampak di tempat tugasnya, apalagi jika lampu lalu lintas mati.
(3)
Dengan demikian, akibat kemacetan lalu lintas pun muncul, seperti waktu yang terbuang percuma. Selain itu, bahan bakar juga terbuang percuma. Kemacetan lalu lintas juga dapat menyebabkan polusi udara dan suara. Bahkan, dapat mengakibatkan stres yang menyerang kesehatan rohani kita.
Diolah dari sumber http://www.jualbeliforum.com/sastra/276641-3-contoh-karangan-eksposisi.html#ixzz2N2WicJwq
1) Berdasarkan dua teks di atas, tentukanlah manakah di antara dua teks tersebut yang termasuk kategori deskripsi sugesti? Jelaskan pula alasamu!
2) Berdasarkan dua teks di atas, tentukanlah manakah di antara dua teks tersebut yang termasuk kategori deskripsi eksplanatori? Jelaskan pula alasamu!
II. Kunci
1. Yang termasuk kategori teks deskripsi sugestif adalah teks 2 karena ……… ………... 2. Yang termasuk kategori teks deskripsi eksplanatori adalah teks 1 karena …..………… ………...
III. Pedoman Penyekoran No.
Soal Aspek dan Kriteria Skor
1
a. Jawaban tepat, alasan yang dikemukkan tepat dan lengkap (struktur dan ciri-ciri teks observasi)
b. Jawaban tepat, alasan yang dikemukkan tepat, namun kurang lengkap (struktur dan ciri-ciri teks observasi)
c. Jawaban tepat, alasan yang dikemukakan kurang tepat dan tidak lengkap (struktur dan ciri-ciri teks observasi)
d. Jawaban tepat, namun tidak disertai alasan
e. Jawaban salah, namun alasan yang dikemukakan logis f. Jawaban salah, dan tidak mengemukakan alasan
10 7 5 3 3 2
(4)
2
a. Jawaban tepat, alasan yang dikemukkan tepat dan lengkap (struktur dan ciri-ciri teks berita)
b. Jawaban tepat, alasan yang dikemukkan tepat, namun kurang lengkap (struktur dan ciri-ciri teks berita)
c. Jawaban tepat, alasan yang dikemukakan kurang tepat dan tidak lengkap (struktur dan ciri-ciri teks berita)
d. Jawaban tepat, namun tidak disertai alasan
e. Jawaban salah, namun alasan yang dikemukakan logis f. Jawaban salah, dan tidak mengemukakan alasan
10 7 5 3 3 2
Jumlah skor maksinal 20
IV. Penghitungan Nilai Skor Perolehan
N = ____________ X 100 Skor Maksimal
Lampiran 3: Penilaian Unjuk Kerja Presentasi
Penilaian Presentasi Lisan Nama/Kelompok :
Kelas/NIS : Tanggal :
No. Aspek Kurang (1) Baik (2) Amat Baik (3)
1. Persiapan Gagasan siswa tidak terorganisasi dan siswa tidak menguasai isi.
Gagasan siswa terorganisasikan; siswa tampak terlatih dan siap melakukan presentasi.
Gagasan siswa terorganisasikan, terkembang, dan terkait untuk mendukung tujuan; tujuan presentasi ditunjukkan secara
(5)
jelas.
2. Penyam-paian
Penyajian siswa tergantung banyak pada catatan/media visual; siswa lebih banyak membaca daripada melakukan presentasi. Siswa dapat menyampaikan dan tidak membaca materi presentasi. Presentasi siswa tampak alami dan santai tanpa mengurangi keseriusan. 3. Penampilan Pilihan pakaian siswa dan penampilan diri tidak sesuai dengan konteks; siswa kurang menghormati siswa lain. Pilihan pakaian siswa dan penampilan diri sesuai dengan konteks; siswa menghormati siswa lain.
Pilihan pakaian siswa dan penampilan diri sesuai dengan konteks; penampilan sesuai dengan harapan. 4. Komuni-kasi nonverbal Variasi ekspresi siswa dan kontak mata hanya sedikit.
Siswa menggunakan ekspresi wajah dan kontak mata untuk menjaga komunikasi dengan siswa lain.
Secara konsisten siswa menggunakan ekspresi wajah dan kontak mata dengan penuh makna. Gerakan siswa mengganggu dan/atau tidak tepat. Penggunaan gerakan siswa dapat membantu presentasi. Gerakan siswa menghidupkan presentasi.
5. Komuni-kasi verbal
Siswa seolah-olah berbicara pada diri sendiri; berbicara terlalu cepat sehingga yang dikatakan tidak dapat dipahami dengan baik; dan/atau tidak terdengar. Pengucapan umumnya dilakukan dengan baik; jeda terjaga dengan baik; volume suara dijaga sesuai dengan situasi.
Pengucapan siswa secara konsisten baik sehingga presentasi mudah dipahami; jeda terjaga dengan baik.
(6)
6.
Peman-faatan peranti bahasa
Penguasaan peranti bahasa terbatas; presentasi dipenuhi dengan bahasa gaul, jargon; peranti kebahasaan yang digunakan sangat
membosankan.
Penggunaan peranti bahasa sesuai dengan tujuan meskipun beberapa bagian presentasi tidak begitu jelas.
Peranti bahasa dimanfaatkan secara jelas, tepat, dan canggih.
7. Alat bantu visual
Penggunaan teknologi visual mengganggu dan/atau tidak mendukung presentasi.
Siswa memadukan penggunaan teknologi dan/atau audi-visual;
penggunaannya mendukung presentasi.
Siswa secara kreatif mengintegrasikan teknologi/visual untuk presentasi.
8. Tanggap-an terhadap pertanya-an
Tanggapan terhadap
pertanyaan peserta kurang
dikembangkan atau tidak jelas.
Tanggapan terhadap pertanyaan peserta pada umumnya relevan, tetapi penjelasan masih kurang.
Tanggapan terhadap pertanyaan peserta terfokus dan relevan; ringkasan
disampaikan apabila diperlukan.
9. Isi
Siswa masih kurang menguasai topic
Siswa telah menguasai topik
Siswa telah menguasai topik yang sangat lengkap dengan perinciannya. Komentar: