AKIBAT HUKUM ATAS EKSEKUSI BENDA JAMINAN PINJAMAN YANG TIDAK MENCUKUPI UNTUKPELUNASAN UTANG DI KOPERASI SUTA PARIKRAMA KARANGASEM.

(1)

i

SKRIPSI

AKIBAT HUKUM ATAS EKSEKUSI BENDA

JAMINAN PINJAMAN YANG TIDAK MENCUKUPI

UNTUK PELUNASAN UTANG

DI KOPERASI SUTA PARIKRAMA KARANGASEM

IDA BAGUS PRATYAHARA NIM. 1003005169

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016


(2)

iv

Lembar Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

(Marwanto, SH.M.,Hum) NIP. 196001011986021001

Pembimbing II

(Ida Ayu Sukihana, SH.,MH) NIP. 195703111986012001


(3)

v

SKRIPSI INI TELAH DIUJI

PADA TANGGAL : 27 Agustus 2016

Panitia Penguji Skripsi

Berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana Nomor : 226/UN.14.1.11/PP.02.05/2016 Tanggal : 27 Agustus 2016

Ketua : Marwanto, SH.M.,Hum. ……….

Sekretaris : Ida Ayu Sukihana, SH.,MH ……….

Anggota : 1. Nyoman Darmadha, SH.,MH. ……….

2. A.A. Ketut Sukranatha, SH.,MH. ……….

3. Dr. I Wayan Novy Purwanto, SH.,M.Kn. ……….


(4)

vi

KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa ataslimpahan Asung Kertha Wara Nugraha-Nya,penyusunan skripsi yang berjudul “Akibat Hukum Atas Eksekusi Benda Jaminan Pinjaman Yang Tidak Mencukupi Untuk Pelunasan Utang Di Koperasi Suta Parikrama Karangasem” dapatdiselesaikan tepat pada waktunya guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelarkesarjanaan dalam bidang hukum pada Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari penyajiannya maupun dalam penyusunannya.Hal ini semata-mata karena kemampuan dan pengetahuan penulis yang sangat terbatas.Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan bantuan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini.

Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan secaramoril maupun materiil dari berbagai pihak. Untuk itu melalui kesempatan ini, penulis inginmengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH.M Hum, Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana.


(5)

vii

2. Bapak Dr. Gede Made Swardhana, SH., MH., Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Udayana.

3. Ibu Dr. Ni Ketut Sri Utari, SH., MH, Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Udayana.

4. Bapak I Gede Yusa, SH., MH, Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Udayana.

5. Bapak Dr. I Wayan Wiryawan, SH., MH Ketua Bagian Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Udayana

6. Ibu Made Suksma Prinjandini Salain, SH., MH. LLM Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan dan petunjuk selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

7. Bapak Marwanto, SH. M.,Hum Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Ida Ayu Sukihana, SH.,MH, Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah membimbing, mendidik, membekali ilmu pengetahuan serta Segenap Staf Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Udayana, yang telah membantu dalam mengurus segala keperluan administrasi selama penulis kuliah.

10.Orang Tua Penulis, Bapak (Ida Made Oka Santosa) dan Ibu (Ida Ayu Made Astika) tercinta atas segala perhatian dan kasih sayangnya. Adik (Ida Ayu Made Padmayoni dan Ida Bagus Paramadi) tercinta atas segala perhatian dan kasih sayangnya, serta keluarga besar penulis yang telah memberikan dorongan baik


(6)

viii

berupa moril maupun materiil kepada penulis selama penulis mengikuti perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

11.Bapak Drs. I Made Wirawan selaku Ketua Koperasi Simpan Pinjam Suta Parikrama beserta seluruh Pegawai Koperasi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 12.Bapak I Komang Matra dan Ibu Ni Made Sekartini selaku narasumber sebagai

nasabah Koperasi Simpan Pinjam Suta Parikrama yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data demi terselesaikannya skripsi ini.

13.Teman-teman penulis yang telah memberikan semangat dan dorongan selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Udayana, khususnya seluruh teman-teman angkatan 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga atas segala jasa dan budi baik yang telah diberikan dengan tulus ikhlaskepada penulis mendapat imbalan yang setimpal dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa.Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, Juni 2016


(7)

ix

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa karya Ilmiah/Penulisan Hukum/ Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau ditertibkan oleh penulis lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila karya ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini terbukti merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja mengajukankarya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah tanpa tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.

Denpasar, Juni 2016 Yang menyatakan,

(Ida Bagus Pratyahara) NIM. 1003005169


(8)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ... i

HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii

HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI ... v

KATA PENGANTAR ... vi

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... ix

DAFTAR ISI ... x

ABSTRAK ... xiii

ABSTRACT ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Ruang Lingkup Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

a. TujuanUmum ... 6

b. Tujuan Khusus ... 7

1.5Manfaat Penelitian ... ...7

a. Manfaat Teoritis ... 7

b. Manfaat Praktis ... 7

1.6 Landasan Teoritis ... 8

1.7 Metode Penelitian ... 18

a. Jenis Penelitian ... 19

b. Sifat Penelitian... 19

c. Data dan Sumber Data ... 20

d. Teknik Pengumpulan Data ... 21


(9)

xi

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KOPERASI, JAMINAN, KREDIT DAN UTANG

2.1Koperasi... 25

2.1.1 Pengertian Koperasi ... 25

2.1.2 Landasan, Asas, dan Prinsip Koperasi ... 27

2.1.3 Organisasi Kelembagaan Koperasi ... 33

2.2Jaminan ... 39

2.2.1Pengertian Jaminan ... 39

2.2.2Jenis Jaminan ... 39

2.2.3Sifat Jaminan ... 42

2.3Kredit ... 44

2.3.1 Pengertian Kredit ... 44

2.3.2 Dasar Pemberian Kredit ... 46

2.3.3 Macam-Macam Kredit ... 50

2.4Utang ... 54

2.4.1 Pengetian Utang ... 54

2.4.2 Jenis-jenis Utang ... 55

BAB III DASAR KOPERASI SIMPAN PINJAM SUTA PARIKRAMA MEMBERIKAN KREDIT MELEBIHI DARI JAMINAN 3.1 Tujuan Pemberian Kredit ... 56

3.2 Syarat Jaminan dalam Pemberian Kredit di Koperasi Simpan Pinjam Suta Parikrama ... 62

BAB IV AKIBAT HUKUM ATAS EKSEKUSI BENDA JAMINAN KREDIT YANG TIDAK MENCUKUPI UNTUK PELUNASAN HUTANG PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SUTA PARIKRAMA JIKA TERJADI KREDIT MACET 4.1 Bentuk-Bentuk Wanprestasi dalam Perjanjian Pinjam Meminjam Uang ... 73


(10)

xii

4.2 Akibat Hukum Eksekusi Benda jaminan Kredit yang

Tidak Mencukupi Untuk Pelunasan Hutang, JikaTerjadi Kredit

Macet ... 80 4.3 Penyelesaian Atas Eksekusi Benda Jaminan Kredit yang

Tidak Mencukupi untuk Pelunasan Hutang pada Koperasi

Simpan Pinjam Suta Parikrama, jika Terjadi Kredit Macet ... 82 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 92 5.2 Saran ... 93 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR INFORMAN DAFTAR RESPONDEN LAMPIRAN


(11)

xiii ABSTRAK

Koperasi adalah “Suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para anggotanya”. Permasalahan yang seringkali dihadapi oleh lembaga keuangan yang salah satunya Koperasi Simpan Pinjam adalah terletak pada hal pinjaman yang dilakukan oleh anggota yang sewaktu-waktu dapat melakukan wanprestasi.Terkait pada permasalahan tersebut, sepanjang perjalanan Koperasi Suta Parikrama pernah terjadi permasalahan tentang benda jaminan kredit yang tidak mencukupi untuk pelunasan utang.

Kasus yang terjadi pada I Komang Matra yaitu I Komang Matra menjaminkan sebuah mobil pick up untuk mendapat kredit sebesar Rp. 40.000.000 (empat puluh juta rupiah), namun sepanjang berjalannya kredit tersebut I Komang Matra tidak mampu memenuhi kewajibannya untuk melunasi pinjaman terhadap Koperasi Suta Parikrama. Dalam penelitian ini akan membahas tentang akibat hukum atas eksekusi benda jaminan kredit yang tidak mencukupi untuk pelunasan utang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Empiris berdasarkan pada kenyataan dilapangan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Berdasarkan keputusan Koperasi Suta Parikrama terhadap kasus yang menimpa I Komang Matra diperoleh 3 kemungkinan cara yang dapat ditempuh untuk melakukan pelunasan terhadap pinjaman tersebut yaitu sebagai berikut: pertama, apabila sisa hutang debitur kurang dari Rp.5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) maka pihak koperasi akan memberi kesernpatan kepada debitur untuk melakukan perpanjangan kredit sampai semua sisa hutang debitur dapat dilunasi. Kedua, apabila sisa hutang debitur lebih dari Rp.5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) maka Pihak Koperasi dapat mengajukan permohonan penetapan pengadilan untuk melelang atau menjual harta kekayaan milik debitur sesuai dengan Perjanjian Kredit yang telah disepakati. Jika ada itikad yang tidak baik dari pihak debitur maka pihak koperasi dapat menyita harta kekayaan lain milik debitur dengan mengajukan gugatan ke Pengadilan untuk dimintakan sita jaminan terhadap harta kekayaan lain milik debitur sesuai dengan pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Dan ketiga, apabila setelah eksekusi harta kekayaan lain milik debitur ternyata masih belum cukup untuk melunasi hutang debitur maka pihak koperasi akan menarik setoran pokok, sertifikat modal usaha, Selisih Hasil Usaha (SHU) beserta aset-aset milik debitur sebagai anggota koperasi untuk menutupi kekurangan pelunasan hutang debitur.

Kata kunci : Eksekusi, Koperasi Simpan Pinjam, setoran Pokok, Sertifikat Modal Koperasi


(12)

xiv

Koperasi is "a gathering of people or agencies that provide the freedom of entry and exit as a member by working together in a family run business to increase the well-being of its members". Problems often faced by financial institutions, one of which is a Loan Koperasi, is the fact that the loans made by the member at any time can turn to be a tort. Related to the issues, throughout the course of Koperasi Suta Parikrama, this issues were also found with regard to insufficient credit guarantees for the repayment of debt.

The case happened to I Komang Matra, I Komang Matra guarantees a pick up car to get credit as much as Rp 40,000,000 (forty million rupiahs), but as the credit goes along I Komang Matra could not meet its obligations to pay off loans to Koperasi Suta Parikrama. This study will discuss about the legal consequences over the execution of the credit guarantee of the objects is insufficient to repay the debt. This type of research is empirical research based on the reality in the field by the method of interview, observation, and documentation.

Based on the Decision of Koperasi Suta Parikrama against cases that afflict I Komang Matra retrieved three possible ways that can be taken to repay the loan

against that is as follows: first, when the rest of the debtor’s debt less is than Rp

5,000,000 (five million rupiahs) the Koperasi will give an opportunity to the debtor to perform credit extension to all the rest of the debtor’s debt so that it can be

repaid. Second, when the rest of the debtor’s debt is still more than Rp. 5,000,000

(five million rupiahs) the Koperasi may applies for designation to of the Court to auction or sell the property belonging to the debtor in accordance with the Credit Agreement which had been agreed upon. If there is not a good faith from the debtor, the Koperasi can confiscates other property belonging to the debtor by filing a lawsuit to court for confiscation requested security against other treasures belonging to the debtor in accordance with article 1131 and 1132 book of Civil Law Legislation. The third, if after the execution of other property belonging to the debtor, it is still the case that it is apparently not enough to pay off the debts of the debtor then the Koperasi party will pull the staple deposit, certificate of Venture Capital, Business Revenue Residue with assets belonging to the debtor as a Koperasi members to cover the deficiency payment of debts of the debtor.


(1)

ix

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa karya Ilmiah/Penulisan Hukum/ Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau ditertibkan oleh penulis lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila karya ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini terbukti merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja mengajukankarya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah tanpa tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.

Denpasar, Juni 2016 Yang menyatakan,

(Ida Bagus Pratyahara) NIM. 1003005169


(2)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ... i

HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii

HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI ... v

KATA PENGANTAR ... vi

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... ix

DAFTAR ISI ... x

ABSTRAK ... xiii

ABSTRACT ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Ruang Lingkup Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

a. TujuanUmum ... 6

b. Tujuan Khusus ... 7

1.5Manfaat Penelitian ... ...7

a. Manfaat Teoritis ... 7

b. Manfaat Praktis ... 7

1.6 Landasan Teoritis ... 8

1.7 Metode Penelitian ... 18

a. Jenis Penelitian ... 19

b. Sifat Penelitian... 19

c. Data dan Sumber Data ... 20

d. Teknik Pengumpulan Data ... 21


(3)

xi

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KOPERASI, JAMINAN, KREDIT DAN UTANG

2.1Koperasi... 25

2.1.1 Pengertian Koperasi ... 25

2.1.2 Landasan, Asas, dan Prinsip Koperasi ... 27

2.1.3 Organisasi Kelembagaan Koperasi ... 33

2.2Jaminan ... 39

2.2.1Pengertian Jaminan ... 39

2.2.2Jenis Jaminan ... 39

2.2.3Sifat Jaminan ... 42

2.3Kredit ... 44

2.3.1 Pengertian Kredit ... 44

2.3.2 Dasar Pemberian Kredit ... 46

2.3.3 Macam-Macam Kredit ... 50

2.4Utang ... 54

2.4.1 Pengetian Utang ... 54

2.4.2 Jenis-jenis Utang ... 55

BAB III DASAR KOPERASI SIMPAN PINJAM SUTA PARIKRAMA MEMBERIKAN KREDIT MELEBIHI DARI JAMINAN 3.1 Tujuan Pemberian Kredit ... 56

3.2 Syarat Jaminan dalam Pemberian Kredit di Koperasi Simpan Pinjam Suta Parikrama ... 62

BAB IV AKIBAT HUKUM ATAS EKSEKUSI BENDA JAMINAN KREDIT YANG TIDAK MENCUKUPI UNTUK PELUNASAN HUTANG PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SUTA PARIKRAMA JIKA TERJADI KREDIT MACET 4.1 Bentuk-Bentuk Wanprestasi dalam Perjanjian Pinjam Meminjam Uang ... 73


(4)

xii

4.2 Akibat Hukum Eksekusi Benda jaminan Kredit yang

Tidak Mencukupi Untuk Pelunasan Hutang, JikaTerjadi Kredit

Macet ... 80 4.3 Penyelesaian Atas Eksekusi Benda Jaminan Kredit yang

Tidak Mencukupi untuk Pelunasan Hutang pada Koperasi

Simpan Pinjam Suta Parikrama, jika Terjadi Kredit Macet ... 82 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 92 5.2 Saran ... 93 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR INFORMAN DAFTAR RESPONDEN LAMPIRAN


(5)

xiii ABSTRAK

Koperasi adalah “Suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para anggotanya”. Permasalahan yang seringkali dihadapi oleh lembaga keuangan yang salah satunya Koperasi Simpan Pinjam adalah terletak pada hal pinjaman yang dilakukan oleh anggota yang sewaktu-waktu dapat melakukan wanprestasi.Terkait pada permasalahan tersebut, sepanjang perjalanan Koperasi Suta Parikrama pernah terjadi permasalahan tentang benda jaminan kredit yang tidak mencukupi untuk pelunasan utang.

Kasus yang terjadi pada I Komang Matra yaitu I Komang Matra menjaminkan sebuah mobil pick up untuk mendapat kredit sebesar Rp. 40.000.000 (empat puluh juta rupiah), namun sepanjang berjalannya kredit tersebut I Komang Matra tidak mampu memenuhi kewajibannya untuk melunasi pinjaman terhadap Koperasi Suta Parikrama. Dalam penelitian ini akan membahas tentang akibat hukum atas eksekusi benda jaminan kredit yang tidak mencukupi untuk pelunasan utang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Empiris berdasarkan pada kenyataan dilapangan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Berdasarkan keputusan Koperasi Suta Parikrama terhadap kasus yang menimpa I Komang Matra diperoleh 3 kemungkinan cara yang dapat ditempuh untuk melakukan pelunasan terhadap pinjaman tersebut yaitu sebagai berikut: pertama, apabila sisa hutang debitur kurang dari Rp.5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) maka pihak koperasi akan memberi kesernpatan kepada debitur untuk melakukan perpanjangan kredit sampai semua sisa hutang debitur dapat dilunasi. Kedua, apabila sisa hutang debitur lebih dari Rp.5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) maka Pihak Koperasi dapat mengajukan permohonan penetapan pengadilan untuk melelang atau menjual harta kekayaan milik debitur sesuai dengan Perjanjian Kredit yang telah disepakati. Jika ada itikad yang tidak baik dari pihak debitur maka pihak koperasi dapat menyita harta kekayaan lain milik debitur dengan mengajukan gugatan ke Pengadilan untuk dimintakan sita jaminan terhadap harta kekayaan lain milik debitur sesuai dengan pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Dan ketiga, apabila setelah eksekusi harta kekayaan lain milik debitur ternyata masih belum cukup untuk melunasi hutang debitur maka pihak koperasi akan menarik setoran pokok, sertifikat modal usaha, Selisih Hasil Usaha (SHU) beserta aset-aset milik debitur sebagai anggota koperasi untuk menutupi kekurangan pelunasan hutang debitur.

Kata kunci : Eksekusi, Koperasi Simpan Pinjam, setoran Pokok, Sertifikat Modal Koperasi


(6)

xiv

Koperasi is "a gathering of people or agencies that provide the freedom of entry and exit as a member by working together in a family run business to increase the well-being of its members". Problems often faced by financial institutions, one of which is a Loan Koperasi, is the fact that the loans made by the member at any time can turn to be a tort. Related to the issues, throughout the course of Koperasi Suta Parikrama, this issues were also found with regard to insufficient credit guarantees for the repayment of debt.

The case happened to I Komang Matra, I Komang Matra guarantees a pick up car to get credit as much as Rp 40,000,000 (forty million rupiahs), but as the credit goes along I Komang Matra could not meet its obligations to pay off loans to Koperasi Suta Parikrama. This study will discuss about the legal consequences over the execution of the credit guarantee of the objects is insufficient to repay the debt. This type of research is empirical research based on the reality in the field by the method of interview, observation, and documentation.

Based on the Decision of Koperasi Suta Parikrama against cases that afflict I Komang Matra retrieved three possible ways that can be taken to repay the loan

against that is as follows: first, when the rest of the debtor’s debt less is than Rp

5,000,000 (five million rupiahs) the Koperasi will give an opportunity to the debtor to perform credit extension to all the rest of the debtor’s debt so that it can be

repaid. Second, when the rest of the debtor’s debt is still more than Rp. 5,000,000

(five million rupiahs) the Koperasi may applies for designation to of the Court to auction or sell the property belonging to the debtor in accordance with the Credit Agreement which had been agreed upon. If there is not a good faith from the debtor, the Koperasi can confiscates other property belonging to the debtor by filing a lawsuit to court for confiscation requested security against other treasures belonging to the debtor in accordance with article 1131 and 1132 book of Civil Law Legislation. The third, if after the execution of other property belonging to the debtor, it is still the case that it is apparently not enough to pay off the debts of the debtor then the Koperasi party will pull the staple deposit, certificate of Venture Capital, Business Revenue Residue with assets belonging to the debtor as a Koperasi members to cover the deficiency payment of debts of the debtor.