KEPASTIAN HUKUM KREDITOR PEMEGANG SERTIFIKAT JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DAPAT MELAKUKAN EKSEKUSI AKIBAT TUNTUTAN HAK NORMATIF PARA BURUH KEPADA PERUSAHAAN.

KEPASTIAN HUKUM KREDITOR PEMEGANG SERTIFIKAT JAMINAN
FIDUSIA YANG TIDAK DAPAT MELAKUKAN EKSEKUSI AKIBAT
TUNTUTAN HAK NORMATIF PARA BURUH KEPADA PERUSAHAAN
BAGASKORO RIZKY PRADANA
110110110465
ABSTRAK
Pelaksanaan kepastian hukum bagi kreditor pemegang sertifikat
jaminan fidusia di Indonesia tidaklah luput dari segelintir permasalahan
meskipun Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia
telah memberikan kepastian hukum bahwa kreditor pemegang sertifikat
jaminan fidusia memiliki hak preferen dalam pelunasan utang oleh debitor.
Permasalahan mana seperti yang dialami Bangkok Bank Public Company
Limited sebagai kreditor pemegang sertifikat jaminan fidusia yang tidak
dapat melakukan eksekusi terhadap objek jaminan fidusianya akibat
adanya tuntutan hak normatif para buruh kepada PT Industri Kayu Meranti
Mustika. Timbul benturan kepentingan, di satu sisi Bangkok Bank Public
Company Limited berkedudukan sebagai kreditor separatis berhak
mendapatkan pelunasan utang terlebih dahulu, disisi lain pembayaran hak
normatif buruh dirasa penting untuk dibayar secepatnya. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapat kajian mengenai kepastian hukum kreditor
pemegang sertifikat jaminan fidusia di Indonesia, dan memberikan saran

terkait upaya apa yang dapat dilakukan kreditor jaminan fidusia dalam
melindungi hak-haknya.
Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode
pendekatan yuridis normatif dengan melakukan penelitian kepustakaan
menggunakan data berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tersier.
Spesifikasi penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitis dengan
tahap penelitian yang terdiri atas dua tahap yaitu studi kepustakaan dan
wawancara. Adapun metode analisis yang digunakan adalah yuridis
kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan kepastian hukum
terhadap kreditor pemegang jaminan fidusia belum seluruhnya berjalan
seperti apa yang dicita-citakan oleh Undang-Undang Jaminan Fidusia.
Terdapat kendala-kendala baik dari segi yuridis dan non yuridis yang
menghalangi kreditor untuk melakukan eksekusi jaminan fidusia. Namun
dari apa yang terjadi, kreditor jaminan fidusia tetap dapat mendapatkan
pelunasan piutang oleh debitor, karena segala kekayaan debitor baik yang
sudah ada maupun baru ada dikemudian hari menjadi jaminan untuk
pelunasan utang-utangnya kepada kreditor.

iv


LEGAL CAPACITY OF THE CREDITOR AS HOLDER OF FIDUCIA
CERTIFICATE IN WHICH EXECUTION IS UNENFORCEABLE DUE TO THE
NORMATIVE RIGHTS CLAIM FROM THE LABOR AGAINST COMPANY

BAGASKORO RIZKY PRADANA
110110110465

ABSTRACT
The implementation of legal certainty for creditor as holder of fiduciary
guarantee certificate in indonesia has not been excluded from a few problems
although Act Number 42 year 1999 about Fiduciary Guarantee has given legal
certainty that creditor as holder of fiduciary guarantee having preferred rights in debt
extinguishment by debitor. The problems which such experienced by Bangkok Bank
Public Company Limited as creditor who hold fiduciary guarantee that could not do the
execution of an fiduciary object as a consequence of demands labor’s normative rights
against Industri Kayu Meranti Mustika Limited Company. Conflict of interests arise, on
one side, Bangkok Bank Public Company Limited was located as creditors of debt
extinguishment of separatist entitled to obtain beforehand, on the other side, the
payment of labor’s normative rights is Important to be paid immediately. This study

aimed to get assessment on legal certainty for creditors as holder of fiduciary
guarantee in indonesia, and give advice what the creditors of fiduciary security can do
in protecting their rights
The method used for this analyses is normative juridical approach by
conducting library research using the the primary, secondary and tertiary legal
materials data. Research specifications use a descriptive analytical research in two
stages namely the study of literature and interviews. The method of analysis used is
qualitative juridical.
The results of research showed that the implementation of legal certainty
towards creditors as holder of fiduciary guarantee certificate has not been fully walk
as the act of fiduciary guarantee. There are obstacles in terms of juridical and non
juridical that blocks creditors to do execution fiducia guarantee. But from what
happened, Bangkok Bank Public Company Limited still can get the repayment of
receivable by debitor, because debitor’s assets both existing and will be, become
guarantee for the repayment of its debts to creditor.

5