PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR SISWA SMK PADA PEMBELAJARAN PRAKTIKUM TITRASI KOMPLEKSOMETRI.

(1)

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR SISWA SMK PADA PEMBELAJARAN PRAKTIKUM TITRASI

KOMPLEKSOMETRI

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Jurusan Program Studi Ilmu Pendidikan alam

Oleh :

URIP MURYANTO 0907669

SEKOLAH PASCASRJANA

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

==========================================================

Pengembangan Instrumen Penilaian

Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran

Praktikum Titrasi Kompleksometri

Oleh Urip Muryanto

S.Si. Universitas Padjadjaran, 1998

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pasca Sarjana Program Studi

Pendidikan IPA

© Urip Muryanto 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN TESIS

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR SISWA SMK PADA PEMBELAJARAN PRAKTIKUM TITRASI

KOMPLEKSOMETRI

Oleh :

URIP MURYANTO 0907669

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I

(Dr. H. Kurnia) NIP. 195309061980021002

Pembimbing II

(Dr. Wahyu Sopandi, MA) NIP. 196605251990011001

Mengetahui Ketua Program Studi

(Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si) NIP. 195807121983032002


(4)

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan terhadap enam SMK, penilaian keterampilan siswa SMK dalam melakukan praktikum masih menggunakan penilaian berbasis paper and pencil test. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan instrumen penilaian psikomotor untuk menilai keterampilan siswa SMK dalam melaksanakan praktikum, khususnya titrasi kompleksometri. Metode yang digunakan menggunakan Research & Development (R & D), diawali dengan studi pendahuluan dilanjutkan tahap pengembangan sampai uji terbatas, instrumen yang dikembangkan adalah lembar observasi dengan menguji validitas, reliabilitas, dan kepraktisan instrumen pada keterampilan aspek penimbangan, pembuatan larutan baku primer, standarisasi larutan baku skunder, penyiapan sampel dan penentuan kadar sampel. Instrumen setelah divalidasi oleh tim ahli (judgement expert) dilakukan ujicoba lapangan terhadap 5 (lima) dan 10 (sepuluh) orang siswa dengan 5 (lima) orang observer. Hasil pengujian instrumen penilaian menunjukkan bahwa untuk aspek penimbangan memiliki validitas empiris 0,802 (tinggi), reliabilitas 0,847 (sangat tinggi), korelasi antar penilai (ICC) 0,931 (sangat tinggi), aspek pembuatan larutan baku primer validitas empiris 0,742 (tinggi), reliabilitas 0,567 (cukup), korelasi antar penilai 0,883 (sangat tinggi), aspek standarisasi larutan baku skunder validitas empiris 0,811 (sangat tinggi), reliabilitas 0,911 (sangat tinggi), korelasi antar penilai 0,852 (sangat tinggi), aspek penyiapan sampel validitas empiris 0,941 (sangat tinggi), reliabilitas 0,913 (sangat tinggi), korelasi antar penilai 0,924 (sangat tinggi), aspek penentuan kadar sampel validitas empiris 0,820 (sangat tinggi), reliabilitas 0,968 (sangat tinggi), korelasi antar penilai 0,791 (tinggi), dan tanggapan guru tentang kepraktisan instrumen yang digunakan terdapat pada kategori praktis.

Kata kunci : pengembangan instrumen penilaian, penilaian psikomotor, validitas, reliabilitas, kepraktisan instrumen penilaian, titrasi kompleksometri


(5)

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Based on preliminary studies conducted on six vocational schools, skills assessment of students has not used a good instrument, because it is still based on paper and pencil assessment. This study was conducted to develop an assessment instrument for psychomotoric skills on implementfor practical vocational students, especially complexometry titration. The method used is the Research & Development (R & D), previously with preliminary studied and development due to limited test, the instrument developed is observation sheet with test validity, reliability, and practicality on the skills aspect of weighing instruments, preparation of primary standard solution, standardization of secondary standard solution, sample preparation and determination of content of the sample. Instrument was validated by a team of experts (judgement expert) before conducting field test of the five (5) and ten (10) students with 5 (five) the observer. The test results of developed assesment on weighing aspect produce empirical validity of 0.802 (high), the reliability of 0.847 (very high), inter-rater correlation (ICC) of 0.931 (very high), preparationof the primary standard solutionaspect have empirical validityof 0.742 (high), reliability of 0.567 (enough), inter-rater correlation of 0.883 (very high), standardization of secondary standard solution aspects have empirical validity of 0.811 (very high), reliability of 0.911 (very high), inter-rater correlation of 0.852 (very high), sample preparation aspects have empirical validity of 0.941 (very high), reliability of 0.913 (very high), inter-rater correlation of 0.924 (very high), sample determination aspects have empirical validity of 0.820 (very high), reliability of 0.968 (very high), inter-rater correlation of 0.791 (high), and teachers responses on the practical aspect of the instruments used are in the practical category.

Keywords : development of assessment instrument, psychomotor assesssment, validity, reliability, the practicality of assessment instrument, complexometry titration


(6)

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN ...ii

HALAMAN PERNYATAAN ...iii

ABSTRAK ...iv

KATA PENGANTAR ...v

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR BAGAN ...ix

DAFTAR GAMBAR ...x

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ...1

B.Rumusan Masalah ...4

C.Pembatasan Masalah ...5

D.Tujuan Penelitian ...5

E. Manfaat Penelitian ...6

F. Penjelasan Istilah ...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Karakteristik dan Prinsip Pendidikan Kejuruan ...8

B.Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ...9

C.Penilaian dalam Pembelajaran ...11

D.Penilaian Psikomotor ...12

E. Metode Praktikum dalam Pembelajaran Kimia ...14

F. Deskripsi Pokok Bahasan “Titrasi Kompleksometri” ...15

G.Validitas Instrumen Penelitian ...16


(7)

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I. Kepraktisan Instrumen Penelitian ...24

J. Deskripsi Pokok Bahasan Titrasi Kompleksometri ...26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian ...36

B.Alur penelitian ...38

C.Sumber Data ...43

D.Instrumen Penelitian ...43

E. Teknik Pengolahan Data ...45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.Studi Pendahuluan ...53

B.Penyusunan Kisi-kisi Instrumen ...56

C.Penyusunan Instrumen Penilaian ...57

D.Validasi Instrumen ...58

E. Uji Coba Instrumen (I) ...60

F. Uji Coba Instrumen (II) ...69

G.Kepraktisan Instrumen ...74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 77

B.Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79


(8)

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Macam-macam Reliabilitas dan Prosedur Pelaksanaannya ... 23

Tabel 3.1. Kisi-kisi Angket Studi Pendahuluan ... 39

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Titrasi Kompleksometri ... 40

Tabel 3.3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kepraktisan Instrumen... 45

Tabel 3.4. Tafsiran Lembar Angket ... 46

Tabel 3.5. Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen ... 47

Tabel 3.6 & 3.7. Kriteria Validitas ... 48

Tabel 3.8. Tafsiran Koefisien Reliabilitas ... 50

Tabel 3.9. Tafsiran Skor Kepraktisan ... 52

Tabel 4.1. Kisi-kisi Lembar Observasi ... 56

Tabel 4.2. Contoh Format Instrumen Penilaian setelah Revisi ke-3 ... 58

Tabel 4.3. Daftar Nama Tim Ahli (Expert Judgement) ... 59

Tabel 4.4. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Aspek Menimbang ... 61

Tabel 4.5. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Membuat Larutan Baku Primer 62 Tabel 4.6. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Standarisasi Larutan Baku Skunder ... 63

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Aspek Penyiapan Sampel ... 65

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penetapan Kadar Sampel ... 66

Tabel 4.9. Validitas Instrumen per Aspek ... 68

Tabel 4.10. Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen ... 69

Tabel 4.11. Tabulasi Data Hasil Observasi Aspek Menimbang ... 70

Tabel 4.12. Hasil Perhitungan Reliabilitas & ICC Menimbang... 71


(9)

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.14. Hasil Perhitungan Reliabilitas & ICC Standarisasi Larutan ... 72

Tabel 4.15. Hasil Perhitungan Reliabilitas & ICC Penyiapan Sampel ... 72

Tabel 4.16. Hasil Perhitungan Reliabilitas & ICC Penentuan Kadar Sampel ... 73

Tabel 4.17. Rekapitulasi ICC Per Aspek ... 73

Tabel 4.18. Rekapitulasi Hasil angket Kepraktisan Instrumen ... 74

DAFTAR BAGAN Bagan 2.1. Skema tentang Validitas ... 20

Bagan 3.1. Langkah-langkah Research and Development... 37


(10)

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Hubungan validitas dan reliabilitas ... 22 Gambar 2.2. Gambar 2.2. Struktur EDTA ... 27


(11)

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LAMPIRAN

A.Instrumen yang digunakan

1. LKS Praktikum Titrasi Kompleksometri ... 83

2. Angket Studi Pendahuluan ... 87

3. Angket Kepraktisan Instrumen ... 91

4. Pedoman Wawancara... 94

B.Hasil Pengisian Instrumen 1. Angket Studi Pendahuluan ... 98

2. Angket Kepraktisan Konsumen ... 102

3. Tabulasi Angket Studi Pendahuluan ... 109

4. Penilaian Keterampilan Titrasi Kompleksometri Ujicoba I ... 110

5. Penilaian Keterampilan Titrasi Kompleksometri Ujicoba II ... 117

C.Draft Instrumen Penilaian Psikomotor Sebelum Validasi Expert 1. Draft I... 129

2. Draft II ... 135

3. Draft III ... 147

4. Draft IV ... 165


(12)

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Tabulasi Hasil Validasi Tim Ahli (Judgement Expert) / Perhitungan CVR ... 227

F. Tabulasi Hasil Ujicoba Instrumen I ... 233

G.Tabulasi Hasil Ujicoba Instrumen II ... 240

H.Tabulasi Hasil Instrumen Kepraktisan ... 246

I. Hasil Perhitungan SPSS Realibilitas ... 248

J. Hasil Perhitungan SPSS Korelasi Antar Penilai (ICC) ... 253

K.Standar Kompetensi Analisis Kimia ... 258

L. Produk Instrumen Penilaian Keterampilan Psikomotor untuk Sumatif ... 263

M.Produk Instrumen penilaian Keterampilan Psikomotor untuk Formatif ... 275

N.Surat Izin & Telah Melaksanakan Penelitian ... 279


(13)

1

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 25 ayat 4 menyatakan bahwa kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan dan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 20 Tahun 2007 menyebutkan bahwa salah satu prinsip penilaian adalah menyeluruh dan berkesinambungan. Hal ini berarti bahwa pembelajaran dan penilaian harus mengembangkan kompetensi peserta didik yang berhubungan dengan ranah kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan) dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 keberadaan SMK terdapat pada pasal 15 yang menyatakan bahwa “Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus”, dan dalam pasal 18 dinyatakan bahwa, ”Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat”. Dalam Permen No. 19 Tahun 2005 dinyatakan bahwa, “Kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya”.

SMK Kimia Analisis merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang bertujuan menghasilkan lulusan yang terampil dan siap kerja


(14)

2

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam bidang analisis kimia, sehingga diharapkan lulusan SMK Kimia Analisis mampu mengembangkan kompetensi profesionalnya. Seperti yang tertuang dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang kimia analisis, diharapkan siswa SMK Kimia Analisis kompeten untuk melakukan pekerjaan analis kimia. Agar siswa bisa terampil melakukan pekerjaan tersebut maka kegiatan pembelajaran di SMK lebih banyak menekankan pada kegiatan praktikum di laboratorium daripada kegiatan pembelajaran dengan penyampaian teori di kelas.

Dalam kegiatan praktikum kegiatan evaluasipun lebih banyak dilaksanakan untuk menilai bagaimana kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan praktikum, namun kenyataannya dalam penilaian praktikum biasanya hanya terbatas pada penilaian hasil tes tertulis dan penilaian laporan kelompok maupun laporan individu yang merupakan produk praktikum. Hal ini sesuai dengan yang ditulis oleh Hofstein (2004) yang dalam kenyataannya penilaian dalam praktikum masih berbasis paper and pencil test, walaupun dalam standar pendidikan sains direkomendasikan tentang penilaian untuk praktikum, misalnya penilaian kinerja/psikomotor.

Beberapa kendala yang sering dihadapi oleh para guru dalam menilai unjuk kerja/keterampilan psikomotor siswa yaitu: pertama, pedoman penyekoran dalam instrumen tidak jelas sehingga sukar digunakan, komponen-komponen yang dinilai sulit untuk diamati, sehingga cenderung diabaikan; kedua, penilai (rater) umumnya hanya satu orang yaitu guru bidang studi, sedangkan komponen-komponen yang dinilai dan jumlah siswa yang dinilai cukup banyak, sehingga sulit untuk mendapat pembanding untuk dijadikan bahan pertimbangan mengambil keputusan; ketiga, kemungkinan ada kecendrungan untuk memberi nilai tinggi atau sebaliknya, hal ini


(15)

3

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diakibatkan oleh instrumen yang digunakan belum memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas dan kepraktisannya.

Asesmen atau penilaian yang digunakan guru dalam praktikum biasanya menggunakan tes tradisional (paper and pencil test) yang tidak dapat mengungkap dampak pendidikan yang kompleks. Hal tersebut memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan Deborah (2007) yang menyatakan bahwa tes tradisional seperti ini dikritik karena mengabaikan kekritisan siswa, yang memainkan peran utama dalam proses pembelajaran. Selain itu masih menurut ahli, tes tradisional juga sulit mengukur pemahaman tentang hakekat sains dan proses bagaimana saintis bekerja (Marzano, 1994: NRC, 2000 dalam Wulan, 2007).

Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti dengan memberikan angket kepada lima orang guru dari enam SMK yang ada di Bandung menunjukkan data bahwa empat dari enam SMK tersebut belum menggunakan alat penilaian praktikum yang benar-benar mengukur / menilai keterampilan siswa SMK dalam melakukan suatu pekerjaan analisis kimia, karena alat penilaian yang digunakan baru menggunakan penilaian tes tertulis saja. Baru dua SMK yang sudah menggunakan lembar observasi, dan dari yang sudah menggunakan lembar observasi saja belum memiliki kriteria lembar observasi yang baik. Beberapa yang menjadi temuan misalnya, pada instrumen tes yang sudah ada belum memiliki rambu-rambu jawaban dan pedoman penskoran yang baik. Adakalanya soal dibuat tanpa rambu-rambu jawaban dan tidak disertakan pedoman penskoran yang jelas. Sedangkan yang terkait dengan instrumen penilaian tes keterampilan terletak pada rubrik penilaiannya. Rubrik penilaian yang ada pada umumnya masih abstrak dan belum diuraikan menjadi sebuah kriteria yang jelas dan mudah diamati. Kelemahan lain terkait dengan instrumen penilaian yang ada di lapangan


(16)

4

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ialah bahwa instrumen yang dikembangkan di lapangan belum pernah diujicobakan sebelumnya.

Mengingat permasalahan dalam instrumen penilaian keterampilan siswa di atas, terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebabnya antara lain kurangnya pengetahuan guru tentang cara penilaian, instrumen yang digunakan belum memenuhi kriteria yang baik, kalaupun instrumen yang ada sudah memenuhi kriteria yang baik tetapi dalam pelaksanannya tidak mudah dilaksanakan misalnya karena jumlah siswa yang terlalu banyak untuk diamati, perhitungan skor yang lama menyebabkan tidak praktis sehingga guru enggan untuk menggunakannya. Supaya guru dapat melakukan penilaian yang baik salah satu yang perlu dilakukan adalah mengembangkan instrumen penilaian yang valid, reliabel dan praktis.

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang mengembangkan instrumen penilaian untuk menilai kinerja/keterampilan psikomotor siswa. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Irlanari (2006) yang menganalisis keterampilan psikomotor siswa pada keterampilan praktikum titrasi asam basa, dimana instrumen penilaian yang digunakan mengemukakan indikator keterampilan kerja titrasi asam basa yang mencakup aspek menimbang, membuat larutan baku dan mentitrasi. Sedangkan Sayyidah (2012) yang mengembangkan instrumen lembar kinerja untuk penilaian psikomotor pada materi larutan penyangga dengan menampilkan instrumen penilaian psikomotor dalam bentuk rating scale. Kedua penelitian tersebut belum meninjau instrumen penilaian dari segi kepraktisan dan dengan bentuk rating scale, terdapat indikator yang belum terinci yang hal ini akan menimbulkan multitafsir antar penilai.

Peneliti memilih materi titrasi kompleksometri karena berdasarkan studi pendahuluan belum ada yang mengembangkan instrumen penilaian


(17)

5

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kinerja/psikomotor pada materi ini, selain itu mengacu kepada standar yang terdapat dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bahwa salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa SMK adalah melakukan analisis volumetri, dimana salah satu teknik analisis dalam volumetri adalah titrasi kompleksometri.

Mengingat hal di atas maka sangat penting disusun dan dikembangkan alat penilaian / instrumen yang mampu menilai keterampilan atau kompetensi siswa SMK yang terstandar, berdasarkan hal tersebut maka saya bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Bagaimanakah Produk Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri?”

Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah, maka rumusan masalah diuraikan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan penilaian keterampilan/psikomotor pada pembelajaran praktikum yang selama ini digunakan ?

2. Bagaimana validitas dan reliabilitas instrumen penilaian psikomotor siswa SMK yang dapat digunakan pada pembelajaran praktikum titrasi kompleksometri ?

3. Bagaimana tanggapan guru tentang feasibility/kepraktisan instrumen penilaian psikomotor siswa SMK pada pembelajaran praktikum titrasi kompleksometri ?


(18)

6

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Menghasilkan instrumen penilaian psikomotor siswa SMK pada pembelajaran titrasi kompleksometri yang teruji dari segi validitas, reliabilitas dan kepraktisan

2. Mengetahui pelaksanaan penilaian keterampilan/psikomotor pada pembelajaran praktikum yang selama ini digunakan

3. Mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penilaian psikomotor yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan siswa SMK pada pembelajaran praktikum titrasi kompleksometri

4. Mengetahui kepraktisan/feasibility penggunaan instrumen penilaian psikomotor siswa SMK pada pembelajaran praktikum titrasi kompleksometri.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat diantaranya : 1. Bagi Guru

a. Memberikan alternatif instrumen penilaian psikomotor yang dapat digunakan dalam pembelajaran praktikum titrasi kompleksometri b. Memberikan masukan dalam pengembangan instrumen penilaian


(19)

7

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Bagi Siswa

a. Menumbuhkan motivasi agar lebih teliti, cermat dan sungguh-sungguh dalam proses pembelajaran praktikum khususnya praktikum titrasi kompleksometri.

b. Memberikan umpan balik sehingga siswa mengetahui kekurangan kemampuan keterampilan mereka dalam kegiatan praktikum titrasi kompleksometri.

3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

E. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami istilah-istilah dalam penelitian ini maka berikut ini adalah penjelasan istilah dari variabel penelitian yang digunakan, yaitu :

1. Pengembangan merupakan proses perancangan dan perakitan alat ukur agar menjadi alat ukur yang berkualitas baik

2. Penilaian merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai

3. Penilaian psikomotor adalah pengumpulan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik dengan tinjauan terhadap kemampuan dalam melakukan atau mempraktekan suatu perbuatan yang berdasarkan potret atau profil kemampuanya.

4. Pembelajaran merupakan upaya pembimbingan terhadap siswa agar siswa secara sadar dan terarah berkeinginan untuk belajar sebaik-baiknya, sesuai dengan keadaan dan kemampuan siswa yang bersangkutan.


(20)

8

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Validitas instrumen merupakan ukuran instrumen tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur.

6. Reliabilitas instrumen merupakan ukuran keajegan, konsistensi dari suatu instrumen, mengukur kapan dan dimana saja harus memberikan hasil pengukuran yang konsisten.

7. Kepraktisan instrumen penilaian adalah kemudahan suatu tes, baik dalam mempersiapkan, menggunakan, mengolah atau menafsirkan, maupun mengadministrasikan.

8. Praktikum merupakan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik dan mental yang memberikan pengalaman dalam usahanya mengkonstruksi pengetahuan


(21)

36

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) diawali dengan studi pendahuluan sampai tahap uji produk dengan batasan uji produk terbatas. Dalam Sugiyono (2010) dijelaskan bahwa metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) merupakan dasar untuk mengembangkan produk tertentu yang akan dihasilkan, dalam hal ini produk tersebut adalah instrumen penilaian psikomotor. Sedangkan menurut Firman (2013), pengembangan tes adalah suatu proses perancangan dan perbaikan alat ukur (tes) agar menjadi alat ukur yang berkualitas baik.

Metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) dilaksanakan melalui beberapa langkah. Sukmadinata (2005) mengemukakan ada beberapa metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, yaitu : deskriptif, evaluatif dan eksperimental. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba pengembangan suatu produk. Produk yang dikembangkan kemudian diuji dengan serangkaian uji coba, dan untuk setiap kegiatan uji coba diadakan evaluasi. Berdasarkan temuan-temuan hasil uji coba diadakan penyempurnaan-penyempurnaan.

Langkah-langkah metode penelitian dan pengembangan meliputi : Studi pendahuluan yang meliputi studi literatur, studi lapangan, dan penyusunan draft awal produk, validasi desain, revisi dan perbaikkan desain, uji coba produk/uji terbatas, revisi produk (I), pengumpulan data, uji coba lebih luas /revisi produk (II) dan berikutnya produk massal.


(22)

37

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini dilakukan modifikasi berupa penyederhanaan tahapan penelitian menjadi : Tahapan studi pendahuluan, tahapan pengembangan, dan tahapan evaluasi.

Secara visual langkah-langkah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang dimodifikasi dapat dilihat bagan sebagai berikut :

Bagan 3.1. Bagan langkah-langkah Research and Development

Pada tahap pendahuluan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: studi pustaka, penyebaran angket ke lapangan yaitu ke beberapa SMK di Bandung, dan analisis keterampilan titrasi kompleksometri untuk menentukan keterampilan yang harus dikuasai/indikator dalam titrasi kompleksometri. Sedangkan pada tahap pengembangan dilakukan langkah penyusunan draft produk, uji coba terbatas/uji coba (I), kemudian uji coba lebih luas/uji coba instrumen (II).

Studi Pustaka Penyebaran angket ke Lapangan Uji coba Instrumen (I) Penyusunan Draft produk Uji coba Instrumen (II)

Penyebaran Angket & Wawancara

Evaluasi & Penyempurnaan

STUDI PENDAHULUAN PENGEMBANGAN EVALUASI

Analisis Keterampilan Titrasi Kompleksome tri Produk Akhir


(23)

38

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian tahap evaluasi meliputi penyebaran angket, melakukan wawancara, evaluasi dan penyempurnaan untuk mendapatkan produk akhir yang diharapkan.

Penelitian ini mengembangkan instrumen penilaian psikomotor pada keterampilan praktikum kompleksometri yang berupa pedoman observasi psikomotor. Hal yang akan dideskripsikan adalah mengenai kualitas instrumen meliputi validitas, reliabilitas dan kepraktisan/feasibilitas.

B. Alur Penelitian

Alur pelaksanaan dalam penelitian yang dilakukan ditunjukkan oleh bagan 3.2. sebagai berikut :

Penyusunan Instrumen Penilaian Psikomotor

Validasi Instrumen Penilaian Psikomotor Studi kepustakaan

Penilaian psikomotor Analisis Keterampilan

Tiitrasi Kompleksometri

Penyusunan kisi-kisi dan angket studi pendahuluan

Instrumen Penilaian Psikomotor Hasil Validasi

Uji Coba instrumen (I)

Pengolahan dan Analisis Data Studi Pendahuluan

Tahap Pengembangan

Penyusunan Kisi-kisi Instrumen Penilaian Psikomotor,

Revisi I Penyebaran angket studi


(24)

39

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penjelasan lebih rinci mengenai alur penelitian diuraikan dalam penjelasan berikut ini :

1. Tahap Studi Pendahuluan

a. Menyusun kisi-kisi angket untuk studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui instrumen penilaian keterampilan praktikum yang selama ini digunakan di beberapa SMK yang ada di Bandung.

Tabel 3.1. Kisi-kisi Angket Studi Pendahuluan

Hal yang ditanyakan Jumlah Pertanyaan

Bentuk instrumen penilaian yang digunakan

1

Kelengkapan Rambu-rambu dan pedoman penskoran

2

Kelengkapan Rubrik penilaian 2

Pengolahan dan Analisis Data Uji coba instrumen (II)

Evaluasi & Penyempurnaan

Produk Akhir

Revisi II

Penyebaran angket kepraktisan dan

wawancara Tahap Evaluasi


(25)

40

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kesesuaian rubrik dengan

keterampilan yang diukur

1

Instrumen pernah diujicobakan 1

Kendala yang dihadapi 1

Harapan dan keinginan 1

b. Penyusunan angket untuk mengetahui instrumen penilaian yang biasa digunakan dalam penilaian praktikum maka penyebaran angket dilakukan dengan menyebarkan kepada guru kimia yang membimbing praktikum dari beberapa SMK yang ada di Bandung.

c. Studi kepustakaan, dilakukan dengan menelaah berbagai sumber dari artikel-artikel, dan journal penelitian. Dalam hal ini dilakukan studi teori evaluasi dan penilaian, pengembangan instrumen dan pengujian validitas, reliabilitas suatu instrumen, kepraktisan instrumen, teori tentang titrasi kompleksometri dan penggunaan alat/bahan praktikum.

d. Analisis keterampilan titrasi kompleksometri, dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak sekolah tempat dilaksanakannya penelitian. Analisis terkait dengan prosedur praktikum titrasi kompleksometri yang biasa dilaksanakan, alat dan bahan yang digunakan, teknis pelaksanaan di sekolah, kemudian dari hasil analisis tersebut dimunculkan indikator-indikator yang merupakan keterampilan psikomotor dari titrasi kompleksometri. Indikator-indikator keterampilan psikomotor titrasi kompleksometri terdiri dari : Aspek penimbangan, pembuatan larutan baku primer, standarisasi larutan baku sekunder, penyiapan sampel dan penentuan kadar sampel.


(26)

41

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Penyusunan Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Psikomotor

Penyusunan kisi-kisi disusun agar tidak menyimpang dari bahan (materi) dan aspek psikomotor yang akan diobservasi. Bentuknya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perincian materi atau aspek beserta perimbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai.

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Titrasi Kompleksometri Aspek yang diobservasi Jumlah Indikator yang dinilai

Penimbangan 20

Pembuatan Larutan Baku primer 11

Standarisasi Larutan Baku Sekunder

33

Penyiapan Sampel 11

Penentuan Kadar Sampel 43

b. Penyusunan Instrumen Penilaian

Penyusunan instrumen penilaian mengacu pada rancangan yang telah ditentukan sebelumnya dalam kisi-kisi. Pengembangan instrumen penilaian disertai dengan landasan pemikiran dan keilmuan berdasarkan hasil pengumpulan informasi dan studi literatur.

Instrumen yang disusun berupa lembar observasi dimana lembar observasi yang digunakan berupa checklist keterampilan yang akan dinilai, oleh karena itu maka indikator yang akan dinilai harus dirumuskan secara rinci dan terdeskripsikan sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dari observer yang akan menggunakannya. Dengan bentuk checklist ini observer hanya mengamati apakah suatu indikator itu dilakukan atau tidak, berbeda dengan bentuk rating scale


(27)

42

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimana observer dalam pengisiannya memerlukan pertimbangan sehingga dirasa lebih menyulitkan.

c. Validitas Isi

Validasi merupakan kegiatan untuk menilai apakah rancangan instrumen penilaian yang ada betul-betul mengukur apa yang harus diukur. Validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum mencapai fakta di lapangan. Validasi instrumen yang telah disusun dilakukan dengan meminta pertimbangan dari para ahli dalam bidang yang diukur (judgement expert). Pakar yang diminta untuk memberikan pertimbangan berjumlah 7 orang yang terdiri dari dosen bidang analitik, dosen pengampu evaluasi dan praktisi guru SMK yang mengajar atau membimbing praktikum.

a. Revisi terhadap Instrumen

Setelah rancangan instrumen divalidasi oleh pakar beberapa hal yang harus diperbaiki kemudian ditindaklanjuti melalui tahap revisi. Revisi ini dilakukan bersama dengan pakar agar revisi lebih terarah dan tepat sasaran. Berdasarkan masukan dari pakar maka dilakukan revisi terhadap instrumen yang dikembangkan, perbaikan meliputi penulisan yang kurang tepat, kesesuaian indikator dengan keterampilan yang diukur.

b. Melakukan Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan sebanyak dua kali, uji coba yang pertama digunakan untuk mengobservasi siswa berjumlah 5 (lima) orang


(28)

43

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan uji coba ke dua digunakan untuk mengobservasi 10 orang siswa. Observasi dilakukan oleh 5 (lima) orang observer, sehingga masing-masing observer pada uji coba pertama mengobservasi 5 (lima) siswa dan pada uji coba kedua mengobservasi 10 siswa. Tujuan uji coba pertama adalah untuk mengetahui validitas empiris dan reliabilitas instrumen yang diujicobakan sedangkan uji coba kedua dilakukan untuk mengetahui konsistensi antar observer (interrater reliability).

d. Melakukan pengolahan data untuk menguji validitas empiris, reliabilitas instrumen dan konsistensi antar penilai (interrater reliability).

Setelah diujicobakan, maka data yang diperoleh diolah dengan terlebih dahulu diskor, kemudian dianalisis dengan teknik statistik dengan bantuan software SPSS.

e. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan

Peneliti merevisi instrumen berdasarkan masukan yang didapat dari hasil uji coba lapangan. Revisi dilakukan untuk memperbaiki item-item pernyataan yang tidak valid dan bagian yang dirasakan oleh pengguna instrumen masih kurang baik.

f. Memberikan angket dan melakukan wawancara dengan guru/observer. Angket diberikan kepada observer meminta tanggapan tentang kepraktisan instrumen yang digunakan. Sedangkan wawancara dilakukan untuk menggali informasi lebih dalam baik tentang instrumen yang digunakan maupun tentang teknis pelaksanaan dalam melakukan penilaian.


(29)

44

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Pengolahan data, penyempurnaan produk dan penarikan kesimpulan. Data yang diperoleh dikelompokkan menjadi data observasi, data angket dan data wawancara. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah sebagai dasar untuk penyempurnaan produk dan memperoleh kesimpulan.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa-siswi dan guru SMK kelas XII pada salah satu SMK negeri yang ada di Kota Bandung semester genap tahun akademik 2012/2013. Jumlah siswa yang diobservasi berjumlah 15 orang, terdiri dari 6 orang siswa dan 9 orang siswi yang sebelumnya sudah sering melakukan keterampilan titrasi. Sedangkan guru sebagai observer dan responden berjumlah 4 orang.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Lembar Observasi

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Observasi dapat digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik, seperti tingkah laku peserta didik pada waktu belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas, dan lain-lain (Arifin, 2009). Dalam penelitian ini lembar observasi digunakan untuk melihat indikator keterampilan psikomotor dalam melaksanakan kegiatan praktikum. Lembar observasi ini berisi tentang aktivitas siswa berupa keterampilan


(30)

45

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang akan diamati. Keterampilan psikomotor yang diobservasi meliputi 5 aspek kinerja, yakni penimbangan, pembuatan larutan baku primer, standarisasi larutan baku sekunder, penyiapan sampel dan tahap pengukuran kadar sampel. Lembar observasi ini diisi oleh observer yang mengamati 5 orang siswa.

b. Lembar Angket

Lembar tes berupa angket adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2006). Juga merupakan satu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden).

Keuntungan angket antara lain (1) responden dapat menjawab bebas tanpa dipengaruhi oleh hubungan dengan peneliti atau penilai, sehingga objektivitas dapat terjamin. (2) informasi atau data terkumpul lebih mudah karena itemnya homogen (3) dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari jumlah responden yang besar yang dijadikan sampel. Kelemahannya adalah (1) ada kemungkinan angket diisi oleh orang lain (2) hanya diperuntukkan bagi yang dapat melihat saja (3) responden hanya menjawab berdasarkan jawaban yang ada (Arifin, 2009).

Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bentuk terstruktur dan bentuk skala Likert. Untuk angket bentuk terstruktur disebarkan ke beberapa guru sekolah (SMK) yang ada di Bandung untuk mengetahui instrumen penilaian praktikum yang selama ini digunakan. Sedangkan angket bentuk skala Likert digunakan untuk mengetahui tanggapan guru/observer tentang kepraktisan instrumen yang digunakan. Bentuk angket skala Likert yang digunakan dimana tiap item pernyataan dibagi dalam lima skala, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S),


(31)

46

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak tahu (TT), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Setiap bobot pernyataan positif diberi bobot 5, 4, 3, 2, dan 1, sedangkan untuk pernyataan negatif diberi bobot sebaliknya, yaitu 1, 2, 3, 4, dan 5.

c. Pedoman Wawancara Guru

Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik. Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara (interviewer) atau guru dengan orang yang diwawancarai, sedangkan wawancara tidak langsung artinya pewawancara atau guru menanyakan sesuatu kepada peserta didik melalui perantaraan orang lain atau media (Arifin, 2009).

Pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan data lebih dalam mengenai kepraktisan instrumen penilaian yang dikembangkan, baik berkaitan dengan instrumen yang digunakan, teknis pelaksanaan penilaian, ataupun hal-hal lain yang tidak terungkap melalui angket kepada observer.

Tabel 3.3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kepraktisan Instrumen

Hal yang ditanyakan Jumlah Pertanyaan

Petunjuk pengisian Instrumen 1

Indikator yang harus diamati 2

Jumlah Indikator 1

Jumlah siswa 1


(32)

47

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Teknik Pengolahan Data

Pada penelitian ini, data dikumpulkan melalui pengisian format lembar observasi keterampilan psikomotor siswa, instrumen angket dan instrumen hasil wawancara. Beberapa teknik pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Pengolahan Lembar Angket Studi Pendahuluan

Pengolahan data hasil angket diolah dengan cara deksriptif dengan dilengkapi tafsiran prosentase. Tafsiran prosentase yang digunakan dengan menggunakan tabel berikut :

Tabel 3.4. Tafsiran Lembar Angket

No. Harga Tafsiran

1 0 Tidak ada

Kemudahan Skoring 1

Waktu yang diperlukan 1

Kendala yang dihadapi 1


(33)

48

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 1 – 25 Sebagian kecil

3 26 – 49 Hampir separuhnya

4 50 Separuhnya

5 51 - 75 Sebagian besar 6 76 - 99 Hampir seluruhnya

7 100 Seluruhnya

(Koentjaraningrat, 1990)

2. Pengolahan Hasil Validasi Ahli (Judgement Expert)

Setelah draft instrumen observasi disusun maka langkah berikutnya adalah meminta pertimbangan / perbaikan dari para ahli (Judgement expert). Dimana setiap indikator keterampilan psikomotor yang disusun dinilai dan dikoreksi oleh para ahli.

Hasil pertimbangan dari para pakar kemudian dianalisis menggunakan analisis Content Validity Ratio (CVR), yang dirumuskan oleh Lawshe (1975).

CVR =

Dimana :

ne : Jumlah pakar yang menganggap item itu penting N : Jumlah seluruh pakar

Content Validity Ratio (CVR) pada dasarnya adalah sebuah metode untuk mengukur kesepakatan di antara penilai atau hakim tentang pentingnya item tertentu.


(34)

49

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Lawshe, jika lebih dari setengah panelis menunjukkan bahwa item penting, maka dapat dikatakan bahwa item tersebut memiliki tingkat validitas yang berarti. Rumusan Lawshe ini menghasilkan nilai-nilai yang berkisar dari +1 sampai -1, nilai-nilai positif menunjukkan bahwa setidaknya setengah panelis menilai item sebagai penting. Rata-rata CVR seluruh item dapat digunakan sebagai indikator validitas isi tes secara keseluruhan.

3. Pengolahan Hasil Validasi Empiris (Uji Coba instrumen I)

Instrumen hasil perbaikkan dari para ahli kemudian diujicobakan di lapangan oleh 5 orang observer yang masing-masing mengamati 5 orang siswa yang sedang melakukan praktikum. Observer memberikan skor 1 jika indikator keterampilan yang ada dilakukan dan mengisi 0 jika tidak dilakukan.

Kemudian data hasil observasi ditabulasikan sebagai berikut : Tabel 3.5. Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen

NO. GURU NO.

NAMA SISWA

NOMOR SOAL

1 Total

a b c d

1 A 1 A 1 1 1 1

2 B 1 1 1 1

3 C 1 1 0 0

4 D 1 1 1 1

5 E 1 1 1 1

Jumlah

Tiap kolom item indikator / soal di nyatakan sebagai X dan kolom total penjumlahan skor siswa dinyatakan sebagai Y. Sebuah item soal


(35)

50

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium (Arikunto, 2008).

Teknik yang digunakan untuk menguji validitas empiris ini adalah teknik korelasi products momen yang dikemukakan Pearson.

r

xy

=

(Arikunto, 2008) Koefisien korelasi selalu terdapat antara -1,00 sampai +1,00. Koefisien negatif menunjukkan kebalikan sedangkan koefisien positif menunjukkan adanya kesejajaran untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6. Kriteria Validitas

Kriteria Validitas

Good 0,50

Acceptable 0,30

Marginal 0,20

Poor 0,10

Sumber: Barker et al, 2002

Kriteria lain yang digunakan berdasarkan yang dikemukakan Arifin (2009) :

Tabel 3.7. Kriteria Validitas


(36)

51

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,81 – 1,00 Sangat tinggi 0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Sedang (Cukup) 0,21 – 0,40 Rendah

< 0,20 Sangat rendah 4. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas dapat diartikan sama dengan konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen evaluasi dikatakan mempunyai nilai reliabilitas tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur.

Reliabilitas suatu tes umumnya diekspresikan secara numerik dalam bentuk koefisien yang besarnya -1 > 0 > +1. Koefisien tinggi menunjukkan reliabilitas tinggi. Sebaliknya, jika koefisien suatu tes rendah maka reliabilitas tes rendah. Jika suatu tes mempunyai reliabilitas sempurna, berarti tes tersebut mempunyai koefisien +1 atau -1 (Sukardi, 2008).

Salah satu indeks yang paling banyak digunakan dalam penelitian evaluasi adalah formula Kuder Richardson (K-R). Formula Kuder Richardson 20 dipakai, apabila item tes menggunakan dua pilihan jawaban saja, misalnya betul dan salah, dilakukan atau tidak. Formula K-R 20 mempunyai formula sebagai berikut :

rxx

(Sukardi, dkk. 2008) Di mana :


(37)

52

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu K = Jumlah item dalam suatu tes

Sx2 = Varian skor total tes

p = Proporsi jawaban betul pada item tunggal q = Proporsi jawaban salah pada item yang sama

Hasil p q biasanya diperoleh dari setiap item tes, kemudian hasilnya dijumlahkan untuk mendapatkan nilai Σ pq.

Reliabilitas untuk instrumen berbentuk pengamatan (observasi) diestimasi dengan rumus koefisien kesepakatan yang diungkapkan Arikunto (2002) :

KK =

Keterangan :

KK = Koefisien Kesepakatan

S = Jumlah kode yang sama untuk obyek yang sama N1 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I N2 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II

Tabel Kriteria Penafsiran Koefisien Reliabilitas (Arikunto, 2006) Tabel 3.8. Tafsiran Koefisien Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Tafsiran 0,80 – 1,00 Sangat tinggi 0,60 – 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Sedang (Cukup) 0,20 – 0,39 Rendah


(38)

53

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu < 0,20 Sangat rendah

5. Pengolahan Uji coba Instrumen II (Analisis Korelasi Antar Rater)

Salah satu teknik analisis yang digunakan adalah Koefisien Korelasi Intrakelas (Intraclass Correlation Coefficient / ICC ). Uji reliabilitas antar rater ICC digunakan apabila rater lebih dari 2 orang. Penelitian ini menggunakan 5 rater sehingga menggunakan koefisien korelasi antar kelas. ICC menunjukkan perbandingan antara variasi yang diakibatkan atribut yang diukur dengan variasi pengukuran secara keseluruhan.

Tipe ICC ada dua tipe, yaitu kesepakatan dan konsistensi.

a. Kesepakatan (Agreement), setiap subjek dinilai oleh setiap rater. Model ini menekankan pada kesepakatan penilaian, karena menekankan kepada kesepakatan, maka tidak masalah ketika ada Rafter yang dilibatkan memberikan nilai yang terlalu murah atau terlalu mahal. Yang penting nilai mereka sesuai dengan urutan individu atribut yang diukur.

b. Konsistensi (Consistency), setiap subjek dinilai oleh setiap rater, model ini menekankan kepada kesamaan penilaian antar rater. Nilai ICC akan tinggi ketika antar rater memberikan penilaian yang mirip. Model ini cocok untuk pengukuran kompetensi, karena menekankan pada perbedaan individual, juga menekankan pada pencapaian individu terhadap kriteria yang telah ditetapkan (Widhiarso).

Pengolahan data ICC ini menggunakan program SPSS, yang dalam program SPSS ini terdapat tiga model, yaitu :


(39)

54

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Model 1 (One-way random). Setiap subjek yang dinilai oleh penilai yang berbeda yang dipilih secara acak.

b. Model 2 (Two-way random). Model ini mengasumsikan bahwa rater yang dilibatkan dalam penelitian ini dipilih secara acak dari populasi rater.

c. Model 3 (Two-way mixed). Model ini mengasumsikan bahwa rater yang dilibatkan dalam penelitian ini merupakan rater pilihan yang tidak merepresentasikan populasi rater, atau rater yang dilibatkan telah ditetapkan dari awal.

Model ICC yang ke 3 ini yang kemudian digunakan dalam pengolahan dalam penelitian ini.

6. Pengolahan Data Angket Kepraktisan dan Hasil Wawancara

Pengolahan data hasil angket dilakukan dengan analisis statistik deskriptif, yaitu untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul, dengan maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Analisis statistik deskriptif merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca, dipahami, dan diinterpretasikan.

Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data, disajikan dalam bentuk tabel dan skor dari masing-masing responden dijumlahkan. Setelah didapat skor total masing-masing responden kemudian dibandingkan dengan kriteria yang ditentukan berdasarkan nilai terendah dan nilai tertinggi dari hasil kuesioner.

Untuk kuisoner kepraktisan nilai terendah dan nilai tertinggi itu masing-masing skor diambil dari banyaknya pernyataan dalam angket (setiap responden mendapat 13 pernyataan). Sehingga nilai terendah


(40)

55

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah skor terendah yaitu 1 (satu) dikalikan jumlah pernyataan, 1 x 13 = 13. Sedangkan nilai tertinggi adalah skor tertinggi yaitu 5 (lima) dikalikan dengan jumlah pernyataan, 5 x 13 = 65. Atas dasar nilai terendah dan tertinggi tersebut maka kriteria untuk melihat tanggapan tentang kepraktisan responden maka hasil pengukuran ditentukan sebagai berikut:

Tabel 3.9. Tafsiran Skor Kepraktisan

Skor Tafsiran

13 – 26 Tidak praktis 27 – 39 Kurang praktis 40 – 52 Praktis

53 – 65 Sangat praktis

Sedangkan untuk data hasil wawancara diolah dengan analisis deskriktif digunakan untuk mengetahui tanggapan, kesan, saran dan masukkan yang bisa diperoleh dari responden / observer setelah menggunakan instrumen yang dikembangkan.


(41)

77

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada rumusan masalah, hasil analis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan ujian praktek yang dilakukan di beberapa SMK paling sedikit dua kali, yaitu ujian tengah dan akhir semester. Hanya bentuk penilaian yang dipakai secara keseluruhan menggunakan penilaian tertulis dan hanya dua dari enam SMK yang menggunakan lembar observasi, dan dari dua SMK yang sudah menggunakan lembar observasi hanya satu SMK yang memiliki rubrik penilaian.

2. Validitas isi instrumen penilaian psikomotor berdasarkan perhitungan CVR memiliki nilai positif semua, sehingga dapat dikatakan semua indikator pada tiap aspek valid, untuk aspek penimbangan memiliki validitas empiris 0,802 (tinggi), aspek pembuatan larutan baku primer 0,742 (tinggi), aspek standarisasi larutan baku sekunder 0,811 (sangat tinggi), aspek penyiapan sampel 0,941 (sangat tinggi) dan aspek penentuan kadar sampel 0,820 (sangat tinggi). Untuk reliabilitas instrumen penilaian psikomotor yang dikembangkan memiliki realibilitas untuk aspek penimbangan 0,847 (sangat tinggi) dan korelasi antar penilai (ICC) 0,931 (sangat tinggi), aspek pembuatan larutan baku primer 0,567 (cukup) dan korelasi antar penilai 0,883 (sangat tinggi), aspek standarisasi larutan baku sekunder 0,911 (sangat tinggi) dan korelasi antar penilai 0,852 (sangat tinggi), aspek penyiapan sampel 0,913 (sangat tinggi) dan korelasi antar penilai 0,924 (sangat tinggi), aspek penentuan kadar sampel 0,968 (sangat tinggi) dan korelasi antar penilai (0,791) tinggi.


(42)

78

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tanggapan observer atau guru tentang kepraktisan instrumen yang digunakan berdasarkan analisis statistik deskriptif menyatakan instrumen terdapat pada kategori “praktis”.

B. SARAN

Saran yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian ini adalah : 1. Instrumen penilaian psikomotor hasil penelitian ini perlu diuji pada tahapan

berikutnya, yaitu mengujicobanya dalam skala yang lebih luas lagi, misalnya diujikan di beberapa sekolah.

2. Dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk menghasilkan produk instrumen penilaian praktikum untuk aspek yang lain selain titrasi kompleksometri. 3. Dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk menghasilkan produk instrumen

penilaian praktikum yang holistik (penilaian kinerja) mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

4. Dalam pengembangan lebih lanjut untuk lebih meningkatkan kepraktisan instrumen yang dihasilkan dapat diringkas item-item yang banyak pada aspek tertentu disatukan dalam indikator yang lebih umum, misalnya : indikator tentang kebersihan, ketelitian, ketepatan prosedur kerja, ketepatan hasil dan efisiensi waktu.

C. REKOMENDASI

1. Instrumen penilaian psikomotor ini dengan sedikit modifikasi dapat digunakan juga untuk menilai keterampilan titrimetri secara umum, modifikasinya misalnya mengganti jenis indikator EBT dan pereaksi EDTA dengan indikator dan pereaksi yang sesuai.


(43)

79

Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Dalam penggunaannya, produk instrumen yang rinci dapat digunakan sebagai instrumen untuk penilaian sumatif, sedangkan produk instrumen yang lebih sederhana dapat digunakan untuk penilaian formatif, bahkan instrumen ini dapat digunakan juga sebagai media dalam proses pembelajaran untuk melatihkan/membiasakan siswa agar memiliki keterampilan praktikum tertentu.


(44)

79 Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran : Prinsip, Teknik dan Prosedur. Bandung : PT.Remaja Rosda Karya.

Arifin, M. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung : IMSTEP JICA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Barker, et al. (2002). Research Methods in Clinical Psychology : An Introduction for Students and Practitioners. Wiley & Sons. London

Bassett, J. (1994). Buku Ajaran Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Edisi Keempat. Penerbit Buku Kedokteran EGC . Jakarta

Cotton and Wilkinson. (1980). Advanced Inorganic Chemistry : A Comprehensive Text. 4th edition. UK : John Willey & Sons

Day, R.A & Underwood, A.L. (2001). Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi keenam. Jakarta : Erlangga

Deborah, L. Et al. (2007). Collaborative Action Research to Improve Classroom Assessment In An Introductory Physics Course For Teacher Journal Phys.Tchr. Educ Online, 4(2). Winter 2007

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Kurikulum SMK Edisi 2004. (Online). Tersedia : http://www.ditpsmk.net/ (15 Mei 2013)


(45)

80 Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Direktorat Pembinaan SMA. (2010). Juknis Penyusunan Perangkat Penilaian Psikomotor (Online). Tersedia: http://guru-indonesia.net/admin/file/f_8899_30.JuknisPenyusunanPerangkatPe nilaianPsikomotor.pdf (22 Februari 2013).

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotorik. (Online). Tersedia : http : / / www. akhmadsudrajat.files.wordpress.com. / 2008 / ... /penilaian-psikomotor. (16 Mei 2012)

Edwardes, HN. (1981). Bagaimana membantu orang belajar keterampilan. Padang: FPTK –IKIP Padang.

Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung : Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Firman, H. (2013). Penelitian Pendidikan Kimia. Bandung : Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Goetz, P.W. (1981). The new encyclopedi britanica. Vol. 10, 15th. ed. Chicago: William Benton Publisher.

Grondlund, N.E dan Linn, R.L. (1990). Measurement and Evaluation in Teaching. 6th edition. New York: McMillan Publishing Company.

Harjadi, W. (1993). Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hofstein, A. (2004). The Laboratory In Chemistry Education: Thirty Years Of Experience With Developments, Implementation, And Research. Chemistry Education: Research And Practice 2004, Vol. 5, No. 3, pp. 247-264

Irlanari, G.A. (2006). Analisis Keterampilan Psikomotor Siswa SMA Kelas XI pada Materi Titrasi Asam Basa Melalui Metode Praktikum. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan


(46)

81 Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Iskandar, T. (2000). Penerapan Penilaian Kinerja (Performance Assessment) dalam kegiatan Laboratorium pada Konsep Reproduksi Tumbuhan Biji di Madrasah Aliyah. Tesis PPS UPI : Tidak diterbitkan

Firdaus, I. (2009). Jenis Titrasi EDTA. (Online). Tersedia : http://www.chem-is-try.org/materi_ kimia/instrumen _analisis/ kompleksometri /jenis-titrasi-edta/ (24 Juli 2013).

Jonsson, A. and Svingby, B. (2007). “The use of scoring rubrics: Reliability, validity and educational consequences”. Elsevier. Educational Research Review 2 (2007) 130–144

Jurusan Kimia. (2012). Petunjuk Praktikum Analisis Kimia. Bandung : FMIPA Unpad

Koentjaraningrat. (1990). Metode-metode Penelitian Kemasyarakatan. Jakarta : Gramedia Pustaka

Leighbody, G.B. (1968). Methods of teaching shop and technical subjects. New York: Delmar Publishing

Lawshe, C.H. (1975). A Quantitative Approach To Content Validity. Personnel Phsycology Inc.

Marzano, R.J. et al. (1994). Assessing Student Outcomes : Performance Assessment Using the Dimensions of Learning Model. Alexandria: Association for Supervision and Curriculum Develompment. Purwanto, N. (2009). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Rustaman, A. & Wulan, A. R. (2007). Strategi Pembelajaran Biologi. Bandung:Universitas Terbuka.

Riduwan dan Sunarto,. (2009). Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung : Alfabeta


(47)

82 Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Singer, R.N. (1972). The psychomotor domain: Movement behavior. London: Henry Kimton Publisher.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sukmadinata, N. S., (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT.Remaja Rosda Karya

Sunarya, Y. (2001). Kimia Dasar 2. Bandung : Alkemi Grafisindo Press Sutikno, M.S. (2007). Belajar dan Pembelajaran, Upaya Kreatif dalam

mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil. Bandung : Prospect

Sukardi, dkk. (2008). Evaluasi Pendidikan : Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta : Bumi Aksara

Susila, K. (2012). Pengembangan Instrumen Penilaian Unjuk Kerja (Performance Assesment) Laboratorium Pada Mata Pelajaran Fisika Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Kelas X Di Kabupaten Gianyar. (Online). Tersedia : http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ep/article/do wnload/375/167. (25 Februari 2013)

Sayyidah, H.A. (2012). Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Kelas Pada Pembelajaran Larutan Penyangga. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan

Djojonegoro, W. (1998). Pengembangan Sumber Daya Manusia

melalui Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: PT. Jayakarta Agung Offset

Wulan, A.R. (2007). Pembekalan Kemampuan Performance Assessment kepada Calon Guru Biologi dalam Menilai Kemampuan Inkuiri. Disertasi Doktor pada PPS UPI : Tidak diterbitkan


(48)

83 Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Widhiarso, W. (2011). Berkenalan dengan Korelasi Intrakelas. (Online) tersedia : http: // widhiarso.staff.ugm.ac.id /files /reliabilitas _antar _rater.pdf. (20 Juni2013)

Zainul, A.(2001). Alternative Assesment. Jakarta : Depdiknas


(1)

79 Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Dalam penggunaannya, produk instrumen yang rinci dapat digunakan sebagai instrumen untuk penilaian sumatif, sedangkan produk instrumen yang lebih sederhana dapat digunakan untuk penilaian formatif, bahkan instrumen ini dapat digunakan juga sebagai media dalam proses pembelajaran untuk melatihkan/membiasakan siswa agar memiliki keterampilan praktikum tertentu.


(2)

79 Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran : Prinsip, Teknik dan Prosedur.

Bandung : PT.Remaja Rosda Karya.

Arifin, M. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung : IMSTEP JICA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Barker, et al. (2002). Research Methods in Clinical Psychology : An

Introduction for Students and Practitioners. Wiley & Sons. London

Bassett, J. (1994). Buku Ajaran Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Edisi Keempat. Penerbit Buku Kedokteran EGC . Jakarta

Cotton and Wilkinson. (1980). Advanced Inorganic Chemistry : A

Comprehensive Text. 4th edition. UK : John Willey & Sons

Day, R.A & Underwood, A.L. (2001). Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi keenam. Jakarta : Erlangga

Deborah, L. Et al. (2007). Collaborative Action Research to Improve

Classroom Assessment In An Introductory Physics Course For Teacher Journal Phys.Tchr. Educ Online, 4(2). Winter 2007

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia

Edisi Tiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Kurikulum SMK Edisi 2004. (Online). Tersedia : http://www.ditpsmk.net/ (15 Mei 2013)


(3)

80 Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Direktorat Pembinaan SMA. (2010). Juknis Penyusunan Perangkat Penilaian

Psikomotor (Online). Tersedia:

http://guru-indonesia.net/admin/file/f_8899_30.JuknisPenyusunanPerangkatPe nilaianPsikomotor.pdf (22 Februari 2013).

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Pengembangan Perangkat

Penilaian Psikomotorik. (Online). Tersedia : http : / / www. akhmadsudrajat.files.wordpress.com. / 2008 / ... /penilaian-psikomotor. (16 Mei 2012)

Edwardes, HN. (1981). Bagaimana membantu orang belajar keterampilan. Padang: FPTK –IKIP Padang.

Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung : Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Firman, H. (2013). Penelitian Pendidikan Kimia. Bandung : Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Goetz, P.W. (1981). The new encyclopedi britanica. Vol. 10, 15th. ed. Chicago: William Benton Publisher.

Grondlund, N.E dan Linn, R.L. (1990). Measurement and Evaluation in

Teaching. 6th edition. New York: McMillan Publishing Company.

Harjadi, W. (1993). Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hofstein, A. (2004). The Laboratory In Chemistry Education: Thirty Years Of

Experience With Developments, Implementation, And Research.

Chemistry Education: Research And Practice 2004, Vol. 5, No. 3, pp. 247-264

Irlanari, G.A. (2006). Analisis Keterampilan Psikomotor Siswa SMA Kelas XI

pada Materi Titrasi Asam Basa Melalui Metode Praktikum.


(4)

81 Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Iskandar, T. (2000). Penerapan Penilaian Kinerja (Performance Assessment)

dalam kegiatan Laboratorium pada Konsep Reproduksi Tumbuhan Biji di Madrasah Aliyah. Tesis PPS UPI : Tidak diterbitkan

Firdaus, I. (2009). Jenis Titrasi EDTA. (Online). Tersedia : http://www.chem-is-try.org/materi_ kimia/instrumen _analisis/ kompleksometri /jenis-titrasi-edta/ (24 Juli 2013).

Jonsson, A. and Svingby, B. (2007). “The use of scoring rubrics: Reliability, validity and educational consequences”. Elsevier. Educational Research Review 2 (2007) 130–144

Jurusan Kimia. (2012). Petunjuk Praktikum Analisis Kimia. Bandung : FMIPA Unpad

Koentjaraningrat. (1990). Metode-metode Penelitian Kemasyarakatan. Jakarta : Gramedia Pustaka

Leighbody, G.B. (1968). Methods of teaching shop and technical subjects. New York: Delmar Publishing

Lawshe, C.H. (1975). A Quantitative Approach To Content Validity. Personnel Phsycology Inc.

Marzano, R.J. et al. (1994). Assessing Student Outcomes : Performance

Assessment Using the Dimensions of Learning Model. Alexandria:

Association for Supervision and Curriculum Develompment. Purwanto, N. (2009). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Rustaman, A. & Wulan, A. R. (2007). Strategi Pembelajaran Biologi. Bandung:Universitas Terbuka.

Riduwan dan Sunarto,. (2009). Pengantar Statistika untuk Penelitian

Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung :


(5)

82 Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Singer, R.N. (1972). The psychomotor domain: Movement behavior. London: Henry Kimton Publisher.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sukmadinata, N. S., (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT.Remaja Rosda Karya

Sunarya, Y. (2001). Kimia Dasar 2. Bandung : Alkemi Grafisindo Press Sutikno, M.S. (2007). Belajar dan Pembelajaran, Upaya Kreatif dalam

mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil. Bandung : Prospect

Sukardi, dkk. (2008). Evaluasi Pendidikan : Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta : Bumi Aksara

Susila, K. (2012). Pengembangan Instrumen Penilaian Unjuk Kerja

(Performance Assesment) Laboratorium Pada Mata Pelajaran Fisika Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Kelas X

Di Kabupaten Gianyar. (Online). Tersedia :

http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ep/article/do wnload/375/167. (25 Februari 2013)

Sayyidah, H.A. (2012). Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Kelas

Pada Pembelajaran Larutan Penyangga. Skripsi Jurusan

Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan Djojonegoro, W. (1998). Pengembangan Sumber Daya Manusia

melalui Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: PT. Jayakarta

Agung Offset

Wulan, A.R. (2007). Pembekalan Kemampuan Performance Assessment

kepada Calon Guru Biologi dalam Menilai Kemampuan Inkuiri.


(6)

83 Urip Muryanto, 2013

Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotor Siswa SMK Pada Pembelajaran Praktikum Titrasi Kompleksometri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Widhiarso, W. (2011). Berkenalan dengan Korelasi Intrakelas. (Online) tersedia : http: // widhiarso.staff.ugm.ac.id /files /reliabilitas _antar _rater.pdf. (20 Juni2013)

Zainul, A.(2001). Alternative Assesment. Jakarta : Depdiknas