PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PENGGUNAAN PRASARANA PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK – UPI.

(1)

PERSEPSI MAHASISWA

TENTANG PENGGUNAAN PRASARANA PEMBELAJARAN

DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK - UPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.

Oleh:

Benawati Suardihan 0902071

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL


(2)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

PERSEPSI MAHASISWA

TENTANG PENGGUNAAN PRASARANA PEMBELAJARAN

DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK - UPI

Oleh:

Benawati Suardihan

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.

© Benawati Suardihan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN PERSEPSI MAHASISWA

TENTANG PENGGUNAAN PRASARANA PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK – UPI

Benawati Suardihan 0902071

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing 1

Ir. Rochany Natawidjana, M.T NIP. 19561012 198503 2 001

Pembimbing II

Drs. Nandan Supriatna, M.Pd NIP. 19601224 199101 1 001

Mengetahui,


(4)

Drs. Sukadi, M.T NIP. 19640910 199101 1 002


(5)

ABSTRAK

Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK – UPI.

Benawati Suardihan NIM. 0902071

Penggunaan prasarana pembelajaran wajib mengikuti kaidah – kaidah penggunaannya. Agar tercapai efektivitas dan efisiensi penggunaan prasarana. Hal tersebut seringkali diabaikan oleh mahasiswa sebagai pengguna prasarana pembelajaran . Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan prasarana pembelajaran. 2) Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa laki – laki dan perempuan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan prasarana pembelajaran. 3) Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa per angkatan 2010, 2011, dan 2012 di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan prasarana pembelajaran.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan teknik analisis parametrik. Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan angket. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 mahasiswa dari jumlah populasi 332 mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil. Dan hanya 83 sampel yang layak diolah.

Dari hasil analisis data diperoleh gambaran umum persepsi mahasiswa tentang penggunaan prasarana pembelajaran termasuk dalam kriteria cukup. Persepsi mahasiwa laki – laki dan perempuan juga termasuk pada kriteria cukup, dengan perempuan lebih besar prosentasenya. Persepsi mahasiswa angkatan 2010, 2011, dan 2012 juga termasuk pada kriteria cukup, dengan hasil semakin muda angkatan semakin besar prosentase positifnya.


(6)

ABSTRACT

Student Perceptions About Use of Learning Infrastructure Education in the Department of Civil Engineering FPTK - UPI.

Benawati Suardihan NIM. 0902071

The use of learning infrastructure required to follow the rules - rules of use. In order to achieve effective and efficient use of infrastructure. This is often overlooked by students as a learning infrastructure users. This study aims to 1) To obtain a picture of student perceptions in the Department of Education Civil Engineering, Faculty of Technology and Vocational Education, University of Indonesia on the use of learning infrastructure. 2) To obtain a picture of students' perceptions of men - men and women in the Department of Education Civil Engineering, Faculty of Technology and Vocational Education, University of Indonesia on the use of learning infrastructure. 3) To get a perception of student per class of 2010, 2011, and 2012 in the Education Department of Civil Engineering, Faculty of Technology and Vocational Education, University of Indonesia on the use of learning infrastructure.

This research is a descriptive study using quantitative research methods and techniques of parametric analysis. Data collection instruments by using a questionnaire. The sample in this research were 84 students from a population of 332 students majoring in Civil Engineering Education. And only 83 viable samples processed.

From the analysis of the data obtained an overview of students' perceptions about the use of learning infrastructure included in the criteria sufficiently. Perceptions of male students - men and women are also included in the criteria fairly, with a greater percentage of women. Perceptions of students in the 2010, 2011, and 2012 are also included in the criteria enough, with the result the younger generation increasingly large percentage of the positive.


(7)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ixi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Pembatasan Masalah ... 3

1.2.3 Perumusan Masalah ... 4

1.2.4 Penjelasan Istilah dan Judul ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Persepsi ... 8

2.1.1 Pengertian Persepsi ... 8

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 9

2.1.3 Proses Terjadinya Persepsi ... 11

2.1.4 Objek Persepsi ... 13

2.1.5 Faktor – Faktor Penyebab Kesalahan Persepsi ... 13

2.1.6 Cara Pengukuran Persepsi ... 14

2.2 Konsep Prasarana Pembelajaran ... 15

2.3 Prasarana Pembelajaran yang Secara Langsung Menunjang Proses Belajar ... 18

2.4 Konsep Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 22

2.4.1 Penggunaan Prasarana Sebagai Fungsi Aspek dan Tujuan . Manajemen Fasilitas Pembelajaran ... 22

2.4.2 Prinsip Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 24


(8)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

3.2 Metode Penelitian... 28

3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian ... 30

3.3.1 Variabel Penelitian ... 30

3.3.2 Paradigma Penelitian ... 30

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 31

3.5 Data dan Sumber Data ... 33

3.5.1 Data ... 33

3.5.2 Sumber Data ... 33

3.6 Populasi dan Sampel ... 34

3.6.1 Populasi ... 34

3.6.2 Sampel ... 34

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.8 Instrumen Penelitian dan Kisi – Kisi Instrumen Penelitian ... 37

3.8.1 Instrumen Penelitian ... 37

3.8.2 Kisi – Kisi Instrumen Uji Coba ... 38

3.9 Pengujian Instrumen Penelitian... 41

3.9.1 Uji Validitas (Test of Validity) ... 41

3.9.2 Uji Realibilitas (Test of Realibility) ... 43

3.9.3 Hasil Uji validitas dan Realibilitas ... 45

3.10 Teknik Analisis Data ... 48

3.10.1 Tabulasi Data ... 48

3.10.2 Analisis dan Penafsiran Data ... 48

3.10.3 Penarikan Kesimpulan ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian ... 52

4.2 Gambaran Umum Penelitian ... 52

4.3 Gambaran Umum Berdasarkan Gender ... 57

4.4 Gambaran Umum Per Angkatan ... 60

4.5 Gambaran Umum Indikator ... 64

4.5.1 Perhitungan Berdasarkan Aspek Pemahaman Tentang Penggunaan Prasarana ... 65

4.5.2 Perhitungan Berdasarkan Aspek Pendayagunaan Prasarana ... 68

4.6 Uji Signifikansi ... 73

4.7 Jawaban Penelitian ... 77

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian ... 78

4.8.1 Gambaran Umum ... 79

4.8.2 Gambaran Menurut Gender ... 80

4.8.3 Gambaran Menurut Angkatan ... 80


(9)

vi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan ... 82 5.2 Rekomendasi ... 84 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN RIWAYAT PENULIS


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Persepsi Terhadap Objek dan Interpersonal ... 13

Tabel 2.2 Pemberian Skor Skala Likert ... 15

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian... 34

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian ... 35

Tabel 3.3 Jumlah Sampel Penelitian ... 36

Tabel 3.4 Pemberian Skor Skala Likert ... 38

Tabel 3.5 Kisi – Kisi Instrumen Uji Coba ... 40

Tabel 3.6 Jumlah Item Angkrt Uji Coba ... 41

Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Realibilitas ... 44

Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Ujian Realibilitas ... 45

Tabel 3.9 Jumlah Item Angket yang Sahih ... 46

Tabel 3.10 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian ... 47

Tabel 3.11 Kesimpulan Uji Normalitas Data ... 48

Tabel 3.12 Kriteria Kecenderungan ... 49

Tabel 4.1 Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana ... Pembelajaran ... 54

Tabel 4.2 Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana ... Pembelajaran Faktor Internal ... 55

Tabel 4.3 Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana ... Pembelajaran Faktor Eksternal... 56

Tabel 4.4 Deskripsi Data Persepsi Responden Laki – Laki Tentang Penggunaan . Prasarana Pembelajaran... 58

Tabel 4.5 Deskripsi Data Persepsi Responden Perempuan Tentang Penggunaan . Prasarana Pembelajaran... 59

Tabel 4.6 Deskripsi Data Persepsi Responden Angkatan 2010 Tentang ... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 61

Tabel 4.7 Deskripsi Data Persepsi Responden Angkatan 2011 Tentang ... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 62

Tabel 4.8 Deskripsi Data Persepsi Responden Angkatan 2012 Tentang ... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 63

Tabel 4.9 Uji t – test ... 73

Tabel 4.10 ANOVA ... 74

Tabel 4.11 Uji t – test Angkatan 2010 terhadap 2011 ... 74

Tabel 4.12 Uji t – test Angkatan 2010 terhadap 2012 ... 75


(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Persepsi Sebagai Proses Kognitif ... 9

Gambar 2.2 Proses Terjadinya Persepsi ... 11

Gambar 2.3 Proses Terjadinya Persepsi ... 12

Gambar 2.4 Standar Persyaratan Minimal Sarana dan Prasarana ... 17

Gambar 3.1 Kerangka Metodologi ... 28

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian ... 31

Gambar 4.1 Diagram Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan .. Prasarana Pembelajaran ... 54

Gambar 4.2 Diagram Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan ... Prasarana Pembelajaran Faktor Internal ... 55

Gambar 4.3 Diagram Deskripsi Data Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan ... Prasarana Pembelajaran Faktor Eksternal ... 56

Gambar 4.4 Diagram Deskripsi Data Persepsi Responden Laki – Laki Tentang .... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 58

Gambar 4.5 Diagram Deskripsi Data Persepsi Responden Perempuan Tentang .... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 59

Gambar 4.6 Deskripsi Data Persepsi Responden Angkatan 2010 Tentang ... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 61

Gambar 4.6 Deskripsi Data Persepsi Responden Angkatan 2011 Tentang ... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 62

Gambar 4.6 Deskripsi Data Persepsi Responden Angkatan 2012 Tentang ... Penggunaan Prasarana Pembelajaran ... 63


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat-Surat. Lampiran 2. Instrumen

Lampiran 3. Pengujian Instrumen Lampiran 4. Analisis Data Penelitian


(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prasarana pembelajaran adalah salah satu faktor penunjang kegiatan akademik. Prasarana pembelajaran merupakan bagian dari fasilitas pendidikan. Ketersedianaan prasarana pembelajaran tersebut wajib dalam setiap penyelenggaraan suatu pendidikan. Sebagaimana mengacu salah satunya pada Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pada Bab VII Pasal 42 poin kedua dijelaskan bahwa:

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Dilihat dari penjelasan diatas, prasarana pembelajaran adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan di sekolah. Dalam pendidikan misalnya lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, ruang dan sebagainya.

Keberadaan prasarana pembelajaran sendiri dibedakan kembali menjadi dua yaitu yang secara langsung menunjang proses pembelajaran contohnya perpustakaan, ruang belajar dan ruang praktek keterampilan, dan ruang laboratorium. Sedangkan prasarana yang menunjang secara tidak langsung contohnya ruang kantor dan ruang administrasi.


(14)

Dalam penggunaan prasarana pembelajaran ada hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya. Seperti dijelaskan oleh Ibrahim Bafadal (2004:42), yaitu:

Ada tiga kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh personel pendidikan yang akan memakai perlengkapan pendidikan yaitu: (1) Memahami petunjuk penggunaan perlengkapan pendidikan; (2) Menata perlengkapan pendidikan; (3) Memelihara baik secara kontinu maupun berkala semua perlengkapan pendidikan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persepsi diartikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari suatu resapan dan juga sebagai proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya.

Begitu pula Hamdun (2011:15) berpendapat bahwa persepsi adalah proses memilih, menginterpretasi, menganalisa dan mengintegrasikan stimulus yang melibatkan organ pengindraan dan otak. Sensasi dan persepsi merupakan proses yang berkesinambungan.

Persepsi mahasiswa tentang penggunaan prasarana pembelajaran didapat dari bagaimana mahasiswa tersebut menginterpretasikan stimulus berupa pengertian dan pengetahuan yang didapat tentang penggunaan prasarana pembelajaran pada mata kuliah Pengelolaan Pendidikan.

Dari hasil belajar, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia tentunya mengetahui bahwa penggunaan prasarana pembelajaran harus mengikuti kaidah – kaidah penggunaan yang ada. Namun, jika diperhatikan secara langsung, mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil termasuk penulis sendiri terkadang mengabaikan faktor kaidah penggunaan tersebut. Contohnya prasarana pendidikan seperti laboratorium terkadang dipakai atau di alihfungsikan sebagai tempat berkumpul, mengobrol, bahkan rapat. Diluar fungsinya sebagai tempat praktek mata kuliah tertentu. Jika diperhatikan, hal tersebut terjadi setelah pembelajaran mata kuliah selesai. Ruangan tersebut tidak langsung dibereskan dan ditutup namun dilanjutkan untuk kegiatan lain yang


(15)

3

kurang bahkan tidak berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Sehingga para pengguna prasarana pembelajaran berikutnya, mendapati prasarana pembelajaran kurang nyaman untuk digunakan atau keterlambatan penggunaan prasarana pembelajaran.

Hal tersebut diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pemahaman dan persepsi mereka akan tujuan penggunaan masing – masing prasarana pembelajaran adalah sebagai faktor utama. Berdasarkan pada latar belakang dan realita diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.”

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, peneliti mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Kurangnya pemahaman mahasiswa tentang penggunaan prasarana pembelajaran, sehingga muncul persepsi yang beragam.

2. Rendahnya kesadaran mahasiswa dalam penerapan penggunaan prasarana pembelajaran di lapangan.

3. Banyaknya mahasiswa yang mengalihfungsikan prasarana pembelajaran untuk kegiatan yang lain yang kurang bahkan tidak berhubungan dengan kegiatan pembelajaran.

4. Munculnya keterlambatan penggunaan prasarana pembelajaran, dikarenakan alih fungsi prasarana pembelajaran tersebut.

1.2.2 Pembatasan Masalah.

Agar penelitian lebih terfokus, maka tidak semua aspek masalah diteliti, Untuk itu peneliti memberi batasan masalah dalam penelitian. Bertolak dari identifikasi masalah tersebut, batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:


(16)

1. Penelitian tentang persepsi mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil mengenai penggunaan prasarana pembelajaran yaitu difokuskan pada prasarana yang secara langsung menunjang proses pembelajaran seperti ruang belajar, ruang praktek keterampilan, dan ruang laboratorium.

2. Pengguna prasarana pembelajaran ini difokuskan pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil yang masih mengontrak mata kuliah sehingga masih menjadi pengguna rutin prasarana pembelajaran. Yaitu angkatan 2010, 2011, dan 2012.

1.2.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dikemukakan, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana gambaran persepsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil tentang penggunaan prasarana pembelajaran?

2. Bagaimana gambaran persepsi mahasiswa laki – laki dan perempuan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil tentang penggunaan prasarana pembelajaran?

3. Bagaimana gambaran persepsi mahasiswa angkatan 2010, 2011 dan 2012 di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil tentang penggunaan prasarna pembelajaran?

1.2.4 Penjelasan Istilah dan Judul.

Tinjauan pustaka atau penjelasan istilah dimaksudkan agar tidak ada salah

penafsiran terhadap judul penelitian ini. Judul penelitian ini adalah “Persepsi

Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.”

a. Persepsi

Proses memilih, menginterpretasi, menganalisa dan mengintegrasikan stimulus yang melibatkan organ pengindraan dan otak.Sensasi dan persepsi merupakan proses yang berkesinambungan. (Hamdun. 2011:1)


(17)

5

b. Prasarana

Prasarana adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. (Bafadal. 2004:2)

c. Penggunaan Prasarana Pembelajaran

Imam Pribadi dalam (http://pribadimam.blogspot.com) yang dipublikasikan pada April 2013 mengemukakan bahwa:

“Penggunaan prasarana pembelajaran adalah pemanfaatan segala jenis

barang yang sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien.”

1.3 Tujuan Penelitian.

Tujuan penelitian perlu ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian agar penelitian menjadi lebih terarah. Adapun tujuan yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu:

1. Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan prasarana pembelajaran.

2. Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa laki – laki dan perempuan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan prasarana pembelajaran.

3. Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa angkatan 2010, 2011, dan 2012 di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan prasarana pembelajaran.

1.4 Manfaat Penelitian.

Manfaat penelitian merupakan dampak dari ketertercapaian tujuan penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:


(18)

1. Sebagai pengetahuan mahasiswa akan pentingnya penggunaan prasarana pembelajaran sesuai dengan fungsi.

2. Sebagai pengetahuan dan juga wawasan bagi peneliti akan pentingnya menggunakan prasarana pembelajaran sesuai dengan fungsi.

3. Sebagai masukan bagi dosen pada saat perkuliahan agar mengingatkan mahasiswanya untuk menggunakan prasarana pembelajaran sesuai dengan fungsi.

4. Sebagai masukan bagi Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia mengenai bagaimana pesepsi mahasiswa tentang penggunaan prasarana pembelajaran.

5. Sebagai masukan untuk pihak – pihak terkait sebagai pengguna prasarana pembelajaran agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang fungsi suatu prasarana dan bagaimana memeliharanya.

6. Sebagai masukan bagi para stakeholder pendidikan dalam menyiapkan dan melaksanakan pengadaan prasarana pembelajaran Perguruan Tinggi dengan agar tercapainya kesesuaian penggunaan prasarana pembelajaran dengan memperhatikan berbagai aspek diantaranya persepsi pengguna prasarana pembelajaran salah satunya mahasiswa.

7. Penelitian ini dapat menjadi perbandingan terhadap penelitian-penelitian serupa sebelum untuk pengembangan ilmu pendidikan. Serta sebagai sarana uji kemampuan terhadap bekal teori yang penulis peroleh dari bangku kuliah, serta sebagai upaya untuk mengembangkan pengetahuan, menambah wawasan, pengalaman dalam tahapan proses pembinaan diri penulis.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dipahami oleh berbagai pihak yang berkepentingan, maka skripsi ini disajikan dalam lima bab yang disusun berdasarkan struktur organisasi penulisan sebagai berikut :


(19)

7

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini penulis mengungkapkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bagian ini dibahas tentang landasan teoretis yang mendasari variabel dalam penelitian sebagai tolak ukur berpikir dalam penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisikan metode penelitian yang meliputi metode penelitian, variabel, paradigma penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji coba instrumen dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisikan deskripsi data penelitian, distribusi frekuensi angket, deskripsi kecenderungan data, uji beda, jawaban penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan rekomendasi dari hasil penelitian tersebut.


(20)

27 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Menurut Furqon (2009: 17) menyatakan bahwa pengertian rencana penelitian adalah:

Uraian rinci mengenai metode penelitian (bagaimana penelitian akan dilakukan), desain eksperimen (jika penelitian eksperimental), populasi dan sampel (dari mana data akan dikumpulkan), teknik dan alat pengumpul data, serta teknik analisis dan penyajian data.

Metode penelitian menurut Danim (2004:134) meliputi:

Operasionalisasi atau definisi operasional peubah – peubah penelitian. Penentuan populasi dan sampel penelitian, perumusan asumsi – asumsi, rancangan penelitian atau perlakuan yang akan diperbuat, instrumen penelitian dan validasinya, cara pengumpulan data, teknik analisis data.

Disamping itu, menurut Sugiyono (2012:2) menyatakan bahwa:

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Selain mengungkapkan pendapat diatas, untuk memahami metodologi penelitian Danim juga mengemukakan alir kerangka dasar metode penelitian. Berikut diagram alir kerangka dasar metode penelitian seperti dikemukakan oleh Danim (2004:139).


(21)

28

Benawati Suardihan, 2013

Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Sumber : Danim (2004:139)

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.

Penelitian mengenai “Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI” ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan dan Teknologi

Populasi dan Sampel Penelitian

Masalah Penelitian

Variabel Penelitian

Alat Pengumpul Data

Paradigma Penelitian Cara Pengumpulan Data

Asumsi dan/ Hipotesa


(22)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013.

3.2 Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara untuk mencari jawaban dari suatu permasalahan. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2012:2) “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Dalam melaksanakan suatu penelitian yang sifatnya ilmiah diperlukan pemilihan dan penggunaan metode penelitian yang tepat. Hal ini bertujuan agar tujuan penelitian yang ditetapkan dapat tercapat sesaui target yang diharapkan.

Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah metode penelitian yang sering digunakan dan cukup populer. Pemilihan metode penelitian dipertimbangkan berdasarkan karakteristik penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan karakteristik tersebut kita baru bisa menetapkan metode penelitian yang akan digunakan.

Dalam penelitian ini, berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian yang sudah dirumuskan sebelumnya, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Sesuai dengan pengertian metode penelitian kuantitatif yang diungkapkan oleh Sugiyono (2012:8) dibawah ini:

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.


(23)

30

Benawati Suardihan, 2013

Iqbal Hasan (dalam Lestari, 2012:30) membagi metode penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi atau penjelasan menjadi tiga tingkatan, yaitu:

1. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai dari suatu variabel, dalam hal ini mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variable lain. Penelitian ini hanya menggunakan satu sampel. 2. Penelitian komparatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk

membandingkan nilai satu variable lainnya dalam waktu yang berbeda. Penelitian ini menggunakan lebih dari satu sampel.

3. Penelitiah asosiatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggabungkan antara dua variabel atau lebih. Melalui penelitian ini akan dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu fenomena.

Dari penjelasan diatas, maka pada penelitian ini digunakan pendekatan penjelasan secara deskriftif karena metode tersebut memfokuskan pada permasalahan yang bersifat tidak menghubungkan antar variabel namun hanya memberikan gambaran saja.

Diharapkan, pemilihan metode dan penjelasan penelitian yaitu kuatitatif dan penjelasan secara deskriptif didapatkan gambaran persepsi mahasiswa tentang penggunaan prasarana pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan, Universitas Indonesia.

3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian 3.3.1 Variabel Penelitian

Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2012:38) menyatakan secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan


(24)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik objek yang lain. Variabel pada penelitian ini adalah berupa variabel tunggal, yaitu: “Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.”

3.3.2 Paradigma Penelitian

Menurut Arikunto (dalam Widyaningsih, 2012:46) “Paradigma adalah suatu kerangka berpikir yang menggambarkan alat pemikiran”. Sedangkan Sugiyono (2012:42) mengartikan paradigma penelitian sebagai “Pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti.”

Dapat ditarik kesimpulan bahwa paradigma merupakan cara berpikir seorang peneliti yang digambarkan dalam penelitian yang dirancangnya. Paradigma dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Persepi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikian Teknik Sipil FPTK

UPI

Aspek yang diungkap:

1. Pemahaman Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran

2. Pendayagunaan Prasarana

Mahasiwa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia

Hasil Penelitian

Pembahasan


(25)

32

Benawati Suardihan, 2013

Keterangan:

: Lingkup Penelitian : Alur Penelitian

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian

3.4 Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini mengkaji variabel tunggal seperti telah diungkapkan pada sub bab sebelumnya. Untuk lebih mengarahkan dan memfokuskan aspek yang akan diungkap pada variabel tersebut, maka penulis akan terlebih dahulu mengungkapkan definisi operasional dari setiap variabel yang akan diteliti. Yaitu:

1. Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran. Hamdun (2011: 15) menyatakan bahwa “Persepsi adalah proses memilih, menginterpretasi, menganalisa dan mengintegrasikan stimulus yang melibatkan organ pengindraan dan otak. Sensasi dan persepsi merupakan proses yang berkesinambungan.”

Sedangkan prasarana pembelajaran seperti yang dijelaskan oleh Ibrahim Bafadal (2004:3) yaitu: “Prasarana pembelajaran adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.”

Selain itu, Ibrahim Bafadal (2004:3), mengklasifikasikan prasarana pembelajaran menjadi dua, yaitu:

Prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua macam. Pertama, prasarana yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan, dan ruang laboratorium. Kedua, prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar. beberapa


(26)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik contoh tentang prasarana sekolah jenis terakhir tersebut diantaranya ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, kantin sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.

Penggunaan prasarana pembelajaran diatur dalam manajemen fasilitas pembelajaran yang salah satu tujuannya yaitu untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efisien. Untuk menunjang efektivitas dan efisiensi tersebut dalam penggunaan prasarana pembelajaran ada hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya. Seperti dijelaskan oleh Ibrahim Bafadal (2004:42), yaitu:

Ada tiga kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh personel pendidikan yang akan memakai perlengkapan pendidikan yaitu: (1) Memahami petunjuk penggunaan perlengkapan pendidikan; (2) Menata perlengkapan pendidikan; (3) Memelihara baik secara kontinu maupun berkala semua perlengkapan pendidikan.

Persepsi mahasiswa tentang penggunaan prasarna pembelajaran ini diartikan sebagai pandangan mahasiswa mengenai penggunaan prasarana pembelajaran sebagai stimulus yang didapat melalui pemberian pandangan, kesan dan makna yang didapat melalui pengamatan indrawi yang kemudian diinterpretasikan menjadi suatu kesimpulan. Setiap individu menghasilkan persepsi yang berbeda, tergantung bagaimana individu tersebut memaknai dan menanggapi stimulus tersebut. Dalam variabel ini, aspek yang diungkap mengenai pengetahuan akan fungsi suatu prasarana pembelajaran dan cara penggunaan prasarana pembelajaran.

3.5 Data dan Sumber Data 3.5.1 Data


(27)

34

Benawati Suardihan, 2013

Data merupakan hasil pencatatan penelitian, baik yang berupa fakta maupun angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.

Berdasarkan pengertian diatas, maka data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif, yaitu berupa angka penilaian jawaban responden (Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil) terhadap pernyataan – pernyataan yang diajukan melalui instrumen pendidikan, yang dikumpulkan melalui instrumen angket.

3.5.2 Sumber Data

Arikunto (dalam Widyaningsih. 2012:48) menjelaskan bahwa:

Sumber data adalah subjek darimana data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan – pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.

Jadi, sumber data dalam penelitian ini yang menjadi sumber data utama adalah yaitu jumlah mahasiswa angkatan 2010, 2011, 2011 (yang masih aktif melaksanakan perkuliahan di kampus) pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Furqon (2009:146) mengungkapkan bahwa “Secara formal, populasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, orang, atau keadaam yang paling tidak memiliki suatu karakteristik umum yang sama.”


(28)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Berdasarkan pengertian diatas, maka pada penelitian ini populasi dalam penelitian adalah mahasiswa angkatan 2010, 2011, 2011 (yang masih aktif melaksanakan perkuliahan di kampus) pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia sebanyak 332 orang dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian

No Kelas Angkatan Jumlah

Mahasiswa 1 Pendidikan Teknik Bangunan 2010 55

2 Teknik Sipil (S1) 2010 61

3 Teknik Sipil (D3) 2010 34

4 Pendidikan Teknik Bangunan 2011 40

5 Teknik Sipil (S1) 2011 49

6 Teknik Sipil (D3) 2011 14

7 Pendidikan Teknik Bangunan 2012 33

8 Teknik Sipil (S1) 2012 31

9 Teknik Sipil (D3) 2012 15

Jumlah 332

Sumber: Data Biro Akademik FPTK UPI

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono.2012:81). Sampel adalah bagian populasi yang mewakili seluruh populasi.

Mempertimbangkan segala keterbatasan berupa waktu, tenaga, dan biaya. Peneliti merasa perlu menetapkan jumlah sampel yang diteliti yaitu dengan menggunakan teknik sampling. Teknik sampling yang digunakan yaitu


(29)

36

Benawati Suardihan, 2013

Proportionate Stratified Random Sampling. Yaitu teknik probability sampling dengan pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak dan berstrata secara proposional. (Sugiyono. 2012:82).

Dalam menentukan jumlah sampel, semakin besar jumlah sampel mendekati jumlah populasi maka, semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya. Untuk penentuan jumlah sampel dari populasi yang telah diketahui peneliti mengacu pada Arikunto (2006:134) yaitu: “Apabila subjeknya kurang dari 100 maka laik diambil semua sehingga penelitinya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10 – 15 % atau 20 –25 % atau lebih.”

Penentuan besarnya presentase sampel harus mempertimbangkan setidaknya:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.

b. Sempit atau luasnya wilayah pengamatan setiap subjek yang diteliti.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.

Untuk itu, mengacu pada pedoman diatas, maka pada penelitian ini penarikan sampel sebesar 25% dari jumlah populasi sehingga diadapat sampel sebagai berikut:

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian

No Kelas Angkatan Jumlah Jumlah

Mahasiswa Sampel 1 Pendidikan Teknik Bangunan 2010 55 55x(25/100)=14

2 Teknik Sipil (S1) 2010 61 61x(25/100)=15


(30)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik 4 Pendidikan Teknik Bangunan 2011 40 40x(25/100)=10

5 Teknik Sipil (S1) 2011 49 49x(25/100)=12

6 Teknik Sipil (D3) 2011 14 14x(25/100)=4 7 Pendidikan Teknik Bangunan 2012 33 33x(25/100)=8 8 Teknik Sipil (S1) 2012 31 31x(25/100)=8 9 Teknik Sipil (D3) 2012 15 15x(25/100)=4

Jumlah 84,0

Sumber: Hasil Perhitungan

Dari jumlah sampel yang telah ditentukan, juga dibagi kembali berdasar jumlah sampel laki – laki dan perempuan. Berikut jumlah sampel laki – laki dan perempuan:

Tabel 3.3 Jumlah Sampel Penelitian

No Kelas Angkatan Jumlah Jumlah Sampel

Mahasiswa Laki - laki Perempuan

1 Pendidikan Teknik Bangunan 2010 55 9 5

2 Teknik Sipil (S1) 2010 61 12 3

3 Teknik Sipil (D3) 2010 34 3 6

4 Pendidikan Teknik Bangunan 2011 40 6 4

5 Teknik Sipil (S1) 2011 49 9 3

6 Teknik Sipil (D3) 2011 14 1 3

7 Pendidikan Teknik Bangunan 2012 33 4 4

8 Teknik Sipil (S1) 2012 31 2 6

9 Teknik Sipil (D3) 2012 15 1 3

Jumlah Sampel 47 37

Jumlah Keseluruhan Sampel 84


(31)

38

Benawati Suardihan, 2013

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2012: 224) menyatakan bahwa: “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.”

Sugiyono (2012:137) juga menyebutkan bahwa untuk penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data yaitu wawancara, angket dan observasi.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini:

1. Kuesioner (Angket)

Pengumpulan data dengan teknik angket digunakan untuk mencari data variabel tunggal yaitu Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran.

3.8 Instrumen Penelitian dan Kisi – Kisi Instrumen Penelitian 3.8.1 Instrumen Penelitian

Sugiyono (2012:102) menjelaskan bahwa: “Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosialyang diamati/ secara spesifiksemua fenomena ini disebut variabel penelitian.”

Untuk memperoleh data, pada penelitian ini digunakan instrumen berupa angket atau kuesioner. Sangadji dan Sopiah (2010:151) mengungkapkan bahwa: “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memberoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya. Atau hal –hal yang ia ketahui.”

Sangadji dan Sopiah (2010:151) juga menjelaskan bahwa kuesioner dibedakan menjadi:


(32)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik 1. Dipandang dari cara menjawab, kuesioner dibedakan menjadi kuesioner

terbuka dan tertutup.

2. Dipandang dari pemberian jawaban, kuesioner dibedakan menjadi kuesioner langsung dan tidak langsung.

3. Dipandang dari bentuknya, kuesioner dibedakan menjadi kuesioner pilihan ganda, isian, check list, dan rating scale.

Berdasarkan keterangan diatas, dalam penelitian ini digunakan angket tertutup. Yaitu berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup dengan alternatif jawaban yang sudah ada. Sehingga responden dapat langsung memilih jawaban sesuai dengan pemikiran dan pribadinya.

Skala pengukuran yang digunakan dalam angket ini yaitu berupa skala likert. Sugiyono (2012:93) menjelaskan bahwa: “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian.”

Pada skala likert, variabel yang digunakan dijabarkan menjadi indikator variabel. Lalu indikator tersebut dijadikan dasar dalam menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pernyataan maupun juga pertanyaan.

Terdapat gradasi positif sampai dengan sangat negatif pada skala likert. untuk analisis kuantitatif biasanya pada poin jawaban diberikan skor. Seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4 Pemberian Skor Skala Likert

Pernyataan Positif

(Skor)

Negatif (Skor)


(33)

40

Benawati Suardihan, 2013

Setuju/Sering/Positif 3 2

Tidak Setuju/Hampir Tidak Pernah/Negatif 2 3 Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah 1 4

3.8.2 Kisi – Kisi Instrumen Uji Coba

Sangadji dan Sopiah (2010:155) mengungkapkan: “Menurut pengertiannya, kisi – kisi adalah tabel yang menunjukan hubungan antar hal – hal yang disebutkan dalam baris dengan hal – hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi - kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antar variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan, dan instrumen yg disusun.”

Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen harus diujicobakan terlebih dahulu. Untuk lebih jelasnya, kisi – kisi instrumen uji coba pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah:


(34)

Benawati Suardihan, 2013

Judul Variabel Aspek Yang Diungkap

Indikator No. Item Instrumen Responden

Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK-UPI Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Pembelajaran Pemahaman Tentang Penggunaan Prasarana

Mengetahui Sesuai Dengan Pengalaman

1. Pemahaman Prasarana Pembelajaran

2. Pemahaman Penggunaan Prasarana Pembelajaran Menggunakan Sesuai Kebutuhan Menggunakan Sesuai Fungsi Menerima Keadaan Prasarana

1 – 6

7 – 12 13 – 18 19 – 24

Angket

Mahasiswa JPTS FPTK UPI

Angkatan 2010,2011,2012 Pendayagunaan

Prasarana

Melihat Frekuensi Penggunaan Menilai dari Penampilan Prasarana Keakraban Pengguna Prasarana Menggunakan Dengan Situasi Tertentu

25 – 30 31 – 36 37 – 42 43 – 48


(35)

42

Benawati Suardihan, 2013

3.9 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel pula. Dengan menggunakan istrumen yang memenuhi kedua syarat tersebut, diharapkan data hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel pula. Dengan alasan tersebut, sebelum digunakan instrumen harus diuji cobakan terlebih dahulu kelayakannya.

Pengujian tersebut dilakukan pada saat angket sudah tersedia namun sebelum angket yang sebenarnya disebarkan kepada responden. Uji coba angket dilakukan terhadap 20 responden sampel uji coba diluar sampel penelitian. Penyebaran jumlah item angket uji coba dapat terlihat pada tabel berikut.

Tabel 3.6 Jumlah Item Angket Uji Coba.

No Variabel Tunggal Jumlah Item Angket 1 Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan

Prasarana Pembelajaran

48

Total 48

3.9.1 Uji Validitas (Test of Validity)

Sugiyono (2012:121) menjelaskan bahwa:

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Jika dilihat dari pendapat diatas, maka validitas dapat diartikan suatu ukuran yang dapat menunjukan sama tidaknya suatu hal dengan kenyataan yang terjadi atau untuk melihat suatu ketepatan data.. Suatu instrumen dikatakan valid jika mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, intrumen dikatakan kurang valid jika mempunyai validitas yang rendah.


(36)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Langkah pertama pengujian validitas suatu instrumen yaitu pengumpulan data uji coba, selanjutnya pemberian skor pada setiap item dengan bobot yang telah ditentukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala likert.

Selanjutnya, dilakukan perhitungan koefisien korelasi skor setiap item dengan menggunakan rumus Product Moment Correlation yang dikembangkan oleh Karl Pearson, yaitu:

(Riduwan. 2011:98) Dimana:

rxy = Koefisien korelasi butir. n = Jumlah responden.

∑X = Jumlah skor tiap item yang diperoleh responden dan uji coba. ∑Y = Jumlah skor total item dari keseluruhan responden.

Setelah rxy hitung diketahui, kemudian dilihat signifikansi korelasi tersebut dengan uji t (Trihendradi. 2011:211). Yaitu dengan rumus berikut:

√ √

(Riduwan.2011: 98) Dimana:

t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi, hasil r hitung n = Jumlah responden


(37)

44

Benawati Suardihan, 2013

Bila thitung lebih besar dari pada ttabel, maka perbedaan itu signifikan, sehingga instrumen tersebut dinyatakan valid (Sugiyono, 2012:128). Hasil thitung dikonsultasikan dengan harga distribusi ttabel dengan taraf signifikansi (α ) = 0,05 yang artinya peluang kesalahan adalah 5% setiap item atau taraf kepercayaan sebesar 95% dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Jika thitung >ttabel maka item soal tersebut dinyatakan valid. Jika sebaliknya maka tidak valid

3.9.2 Uji Realibilitas (Test of Realibility) Sugiyono (2012:121) menjelaskan bahwa:

Intrumen yang reliabel adalah isntrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Jadi, uji realibilitas adalah untuk melihat konsistensi dari suatu instrumen. Jika suatu instrumen menghasilkan ukuran yang konsisten walaupun berkali – kali dipakai, maka intrumen tersebut reliabel.

Karena intrumen yang dirancang tidak menggunakan pembobotan skala secara dikotomi, teknik yang digunakan dalam pengujian realibilitas intrumen ini adalah dengan menggunakan rumus Alpha.

Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung harga varian skor tiap item dengan rumus berikut:

(Arikunto. 2006:196) Dimana:

2

n = Varian skor tiap – tiap item ∑X12 = Jumlah kuadrat item X1 (∑X1)2 = Jumlah item X1 dikuadratkan


(38)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik N = Jumlah responden

Langkah kedua adalah menjumlahkan semua item dengan rumus:

(Arikunto. 2006:196) Dimana:

= Jumlah varian semua item

= Varian item ke – 1,2,3,... n

Selanjutnya dilakukan perhitungan varian total dengan rumus:

(Arikunto. 2006:197) Dimana:

= Varian skor tiap – tiap item = Jumlah kuadrat item X1

= Jumlah item X1 dikuadratkan N = Jumlah responden

Langkah terakhir adalah dengan memasukan nilai alpha dengan rumus:

[ ]

(Arikunto. 2006:196) Dimana:

r11 = Nilai realibilitas

= Jumlah varian skor tiap – tiap item = Varian total


(39)

46

Benawati Suardihan, 2013

menurut Riduwan (2011’138), interpretasi koefisien korelasi realibilitas ditentukan sebagai berikut:

Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Realibilitas Koefisien Realibilitas Keterangan

0,00 ≤r11 ≥ 0,20 Realibilitas sangat rendah 0,21 ≤ r11 ≥ 0,40 Realibilitas rendah tetap ada 0,41 ≤r11 ≥ 0,60 Realibilitas sedang 0,61 ≤r11 ≥ 0,80 Realibilitas tinggi 0,81 ≤r11 ≥ 1,00 Realibilitas sangat tinggi

3.9.3 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Angket Uji Coba. a. Hasil Uji Validitas

Kriteria pengujian validitas dilakukan pada taraf kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan, dk = n – 2. Jumlah responden uji coba adalah sebanyak 20 orang. Maka derajat kebebasan adalah sebesar 18. Pada tabel, dengan derajat kebebasan 18 didapat ttabel = sebesar 1,734. Item dinyatakan valid jika thitung > ttabel. Berdasarkan hasil uji coba dan perhitungan diperoleh bahwa dari 48 item angket pada variabel tunggal (Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran) terdapat 6 item tidak valid, sehingga hanya 42 item yang valid dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.

Perhitungan uji validitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

b. Hasil Uji Realibilitas

Uji realibilitas dilakukan pada item yang dinyatakan valid yaitu 42 item. Berdasarkan perhitungan uji realibilitas didapat nilai r11 = 0,986.


(40)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Selanjutnya nilai tersebut dikonsultasikan dengan pedoman kriteria penafsiran. Dapat diketahui bahwa untuk variable tunggal tersebut termasuk dalam realibilitas sangat tinggi. Berikut disajikan rekapitulasi hasil uji realibilitas.

Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Realibilitas

No Variabel r11 Keterangan

1 Tunggal (Persepsi Mahasiswa Tentang

Penggunaan Prasarana Pembelajaran) 0,9704

Realibilitas Sangat Tinggi

Perhitungan uji realibilitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan hasil uji validitas dan realibilitas didapatkan 42 item variabel tunggal yang memenuhi kriteria valid dan reliabel. Maka item tersebut dapat digunakan langsung sebagai instrumen penelitian yang disebarkan kepada 84 responden.

Tabel 3.9 Jumlah Item Angket yang Sahih

No Variabel Jumlah Item Angket

1 Tunggal (Persepsi Mahasiswa Tentang

Penggunaan Prasarana Pembelajaran) 42

Dari hasil uji coba angket tersebut, maka berikut kisi – kisi instrumen penelitian yang digunakan:


(41)

48


(42)

Benawati Suardihan, 2013

Judul Variabel Aspek Yang Diungkap

Indikator No. Item Instrumen Responden

Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK-UPI Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Pembelajaran Pemahaman Tentang Penggunaan Prasarana

Mengetahui Sesuai Dengan Pengalaman 3. Pemahaman Prasarana

Pembelajaran

4. Pemahaman Penggunaan Prasarana Pembelajaran

Menggunakan Sesuai Kebutuhan Menggunakan Sesuai Fungsi Menerima Keadaan Prasarana

1 – 6

7 – 12 13 – 18 19 – 24

Angket

Mahasiswa JPTS FPTK UPI

Angkatan 2010,2011,2012 Pendayagunaan

Prasarana

Melihat Frekuensi Penggunaan Menilai dari Penampilan Prasarana Keakraban Pengguna Prasarana

Menggunakan Dengan Situasi Tertentu

25 – 30 31 – 36 37 – 42 43 – 48


(43)

50

Benawati Suardihan, 2013

3.10 Teknik Analisis Data

Sugiyono (2012:147) mengungkapkan bahwa:

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Dari pernyataan diatas, maka pengolahan data dari hasil penyebaran angket penelitian ini adalah :

3.10.1 Tabulasi Data

Tabulasi data adalah pengelompokan data sesuai dengan kebutuhan untuk pengolahan. Bentuknya berupa nomor, alternatif pada jawaban, frekuensi pada jawaban dan presentase.

3.10.2 Analisa dan Penafsiran Data a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hal ini dilakukan untuk menentukan jenis statistik yang digunakan pada langkah berikutnya. Pengujian ini menggunakan metode Kolmogorov Smirnov. Dari hasil pengujian diketahui bahwa data yang terkumpul berdistribusi normal. Seperti pada di jabarkan tabel berikut:

Tabel 3.11 Kesimpulan Uji Normalitas Data Kesimpulan Uji Normalitas

Derajat

Kepercayaan 0,05

KS Pendekatan 1,36 KS Tabel 0,00549


(44)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik KS Hitung 2,231

Distribusi Normal

b. Deskripsi Data

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah pertama dari uji kecenderungan adalah menghitung rata – rata ideal dan simpangan baku ideal dari masing – masing variabel dan sub variabel. Lalu menentukan skala skor mentah.

Tabel 3.12 Kriteria Kecenderungan Kriteria Kecenderungan Kategori

X ≥ M + 1,5 SD Sangat Baik M+ 0,5 SD ≤ X <M + 1,5 SD Baik

M- 0,5 SD ≤ X <M + 0,5 SD Cukup M- 1,5 SD ≤ X <M - 0,5 SD Kurang

X < M - 1,5 SD Sangat Kurang

Lalu frekuensi ditentukan dan dibuat presentase untuk menafsirkan data kecenderungan variabel dan sub variabel secara umum.

c. Perhitungan Prosentase Untuk Gambaran Indikator Instrumen. Untuk mengetahui gambaran prosentase indikator – indikator pada instrumen penelitian, digunakan rumus berikut:

Ali (Rachmanto, 2011 : 50)

Keterangan :

P = Persentase jawaban f0 = Frekuensi jawaban


(45)

52

Benawati Suardihan, 2013

N = jumlah jawaban responden 100% = Bilangan konstan

Untuk menafsirkan setiap jawaban di buat pedoman tafsiran yang diambil dari Ali (Rachmanto, 2011 : 51), yaitu :

0 % = ditafsirkan tidak seorangpun 1 – 30 % = ditafsirkan sebagian kecil

31 – 49 % = ditafsirkan hampir setengahnya 50 % = ditafsirkan setengahnya

51 – 80 % = ditafsirkan sebagian besar 81 – 99 % = ditafsirkan hampir seluruhnya 100 % = ditafsirkan seluruhnya

d. Uji Signifikansi

Uji t-test dilakukan untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis, yang sekaligus untuk melihat keberartian atau tidaknya hubungan antara variabel. Dalam penelitian, terdapat dua macam hipotesis yaitu hipotesis alternatif dan nol. Uji ini dimaksudkan untuk menguatkan hasil kesimpulan dari uji kecenderungan.

Untuk menguji hipotesis yang telah dianjurkan (Ha) dapat digunakan rumus sebagai berikut:

√ √

(Riduwan. 2011:139) Dimana:

t = Nilai t

r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah sampel


(46)

Benawati Suardihan, 2013

Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Setelah diperoleh harga thitung kemudian dibandingkan dengan harga ttabel

Dengan dk = (n – 2) taraf kepercayaan 95%. Kriteria pengujiannya apabila thitung > ttabel maka koefisien korelasi tersebut signifikan.

Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jika thitung < ttabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.

(Riduwan. 2011:139)

3.10.3 Penarikan Kesimpulan

Hasil penafsiran dari setiap item kemudian dikelompokan berdasarkan data yang diperlukan untuk memberikan jawaban terhadap perumusan masalah penelitian yang diajukan. Kegiatan ini merupakan usaha penarikan kesimpulan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh gambaran dari keselurah data yang diperoleh dalam penelitian yang dilakukan.


(47)

82 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa secara umum, mahasiswa berpersepsi cukup tentang penggunaan prasarana pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil. Persepsi tersebut, dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Jika dilihat hanya dari faktor internal, sebagian besar mahasiwa berpersepsi bahwa penggunaan prasarana pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil adalah kurang. Sedangkan jika dilihat hanya dari faktor eksternal, sebagian besar mahasiwa berpersepsi bahwa penggunaan prasarana pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil adalah baik. Hal ini mengindikasikan bahwa prasarana sebagai objek atau stimulus sebagai faktor eksternal mempunyai penampilan yang baik. Sehingga, walaupun individu mahasiswa sebagai penilai dan faktor internal mempunyai pemikiran yang kurang persepsi yang muncul secara keseluruhan menjadi cukup. Karena faktor eksternal berupa yaitu prasarananya sendiri sebagai objek atau stimulus mempunyai tampilan yang baik dan berperan serta dalam pengambilan persepsi secara keseluruhan.

2. Jika dilihat berdasarkan gender, mahasiswa perempuan dan laki – laki, keduanya berpersepsi cukup tentang penggunaan prasarana pembelajaran. Namun, dilihat dari prosentase kedua yang dominan, ada perbedaan yang besar antara responden laki – laki dan perempuan. Pada prosentase kedua yang dominan, responden laki – laki berpersepsi kurang tentang


(48)

penggunaan prasarana pembelajaran. Sedangkan responden perempuan berpersepsi cukup. Hal tersebut menunjukan bahwa respondenn perempuan cenderung memberikan toleransi yang lebih besar dalam memberikan penilaian dibandingkan responden laki – laki.

3. Jika dilihat per angkatan, angkatan 2010 dan 2011 cenderung berpersepsi cukup tentang penggunaan prasarana pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil. Sedangkan mahasiwa angkatan 2012 cenderung berpersepsi sangat baik. Namun, jika dilihat secara merinci, pada angkatan 2010 yang paling dominan adalah cukup sebesar 42% dan kurang sebesar 24%. Pada angkatan 2011 yang paling dominan adalah cukup sebesar 35% dan baik sebesar 23%. Sedangkan pada angkatan 2012 cenderung merata, yaitu sangat baik sebesar 27%, cukup sebesar 26% dan baik juga sangat kurang keduanyan sebesar 21 %. Dilihat dari hal tersebut bisa disimpulkan bahwa semakin muda angkatan, semakin baik persepsi tentang penggunaan prasarana pembelajaran.

5.2 Rekomendasi

Setelah selesai membahas dan mengkaji permasalahan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, ada beberapa saran dan rekomendasi yang akan diungkapkan peneliti. Antara lain:

1. Untuk Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK –UPI

Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, adalah salah satu jurusan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia. Jurusan ini memiliki 3 prodi yaitu Pendidikan Teknik Bangunan, Teknik Sipil S1 dan Teknik Sipil D3.

Merujuk pada keberadaan jurusan yang berada di lingkungan pendidikan, maka dari itu, diharapkan pihak Jurusan Pendidikan Teknik Sipil menjadikan persepsi mahasiswa tentang penggunaan prasarana


(49)

84

pembelajaran sebagai salah satu tolak ukur dalam pengelolaan prasarana pembelajaran itu sendiri.

2. Untuk Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK – UPI. Sebagai mahasiswa yang menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia sebagai pencetak pendidik di seluruh negeri, sebaiknya lebih memperhatikan cara penggunaan prasarana pembelajaran yang ada sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. agar tercapai keberhasilan dalam proses pembelajaran.

3. Untuk Penelitian Selanjutnya

Bagi peneliti yang berminat mengkaji secara lebih mendalam mengenai masalah yang mempunyai korelasi dengan penelitian ini, sebaiknya menggunakan instrumen dan teknik pengumpulan data yang berbeda dengan memperhatikan kelemahan – kelemahan yang terdapat pada penelitian ini, sehingga didapat penelitian baru yang dapat menyempurnakan penelitian sebelumnya.


(50)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharismi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Reneka Cipta.

Arum, Wahyu Sri Ambar. (2007). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Jakarta: CV Multi Karya Mulia

Bachtiar. (2009). Pengaruh Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Terhadap Efektivitas Proses Belajar Mengajar di SMK Negeri 1 Majalengka. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Bafadal, Ibrahim. (2004). Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara.

Budiarti, Lis Neni. (2005). Psikologi Persepsi. Bandung: ITB.

Danim, Sudarwan. (2004). Metode Penelitian Untuk Ilmu – Ilmu Perilaku. Jakarta: Bumi Aksara.

Darmawan, Didit. (2013). Prinsip – Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Furqon. (2009). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Hamdun, Dudung. (2011). Bahan Ajar Mata Kuliah Psikologi Umum. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Lestari, Sinta. (2012). Pengaruh Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar dengan Perangkat Lunak di SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Permana. (2009). Pengaruh Manajemen Fasilitas Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Rumpun Bisnis dan Manajemen SMKN 1 Kadipaten Kabupaten Majalengka. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Putra, Angga Adipratama. (2011). Pengaruh Kesiapan Workshop Terhadap Kinerja Mahasiswa dalam Perkuliahan Mata Kuliah Praktik Kayu. Skripsi Pendidikan Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.


(51)

Rachmanto. (2011). Persepsi Mahasiswa Program Studi Teknik Bangunan FPTK – UPI Tentang Minat Kerja. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Rahayu, Ayu. (2012). Efektivitas Penggunaan Studio Gambar Terhadap Kepuasan Siswa dalam Proses Pembelajaran di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Ramadhani, Uki. (2008). Hubungan Persepsi Guru SMK tentang Sertifikasi Guru dengan Motivasi dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Guru – Karyawan dan Peneliti Muda. Bandung: Alfabeta.

Rischa, Ekawati. (2007). Pengaruh Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran Oleh Guru Terhadap Mutu Proses Belajar Mengajar di SMK 6 Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Riyanti dkk. (1998). Seri Diktat Kuliah: Psikologi Umum 1. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Rukmana, Ade. (2010). Tim Dosen Administrasi Pendidikan: Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan – UPI.

Sangadji dkk. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

Syukron. (2009). Pengaruh Efektivitas penggunaan Sarana Belajar Manual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Tingkat 1 SMK negeri 2 Bandung di Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan. Skripsi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Trihendradi. (2011). Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik menggunakan SPSS 19. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Umar. (2009). Persepsi dan Perilaku Masyarakat dalam Pelestarian Fungsi Hutan Sebagai Daerah Resapan Air. Tesis Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro. Tidak Diterbitkan.


(52)

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Widyaningsih. (2012). Pengaruh Persepsi Mahasiswa tentang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Terhadap Motivasi Berprestasi Siswa Program Keahlian Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Sukabumi. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

______. (2005). Peraturan Pemerintah No. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.

______. (2010). Pengertian dan Acuan Manajemen Aset Sarana dan Prasarana Sekolah (Buku IV). Jakarta: Decentralized Basic Education (DBE-I) – USAID.

______. (2000). Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 234/U/2000 Tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi. Jakarta.

______. Kamus Bahasa Besar Bahasa Indonesia.[Online].

______. Persepsi. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Persepsi [28 Februari 2013]

______. Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran [ 1 Maret 2013].

______.Penggunaan Prasarana Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://pribadiimam.blogspot.com [4 April 2013]

______. Ruang Kelas [Online]. Tersedia:


(1)

82 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa secara umum, mahasiswa berpersepsi cukup tentang penggunaan prasarana pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil. Persepsi tersebut, dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Jika dilihat hanya dari faktor internal, sebagian besar mahasiwa berpersepsi bahwa penggunaan prasarana pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil adalah kurang. Sedangkan jika dilihat hanya dari faktor eksternal, sebagian besar mahasiwa berpersepsi bahwa penggunaan prasarana pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil adalah baik. Hal ini mengindikasikan bahwa prasarana sebagai objek atau stimulus sebagai faktor eksternal mempunyai penampilan yang baik. Sehingga, walaupun individu mahasiswa sebagai penilai dan faktor internal mempunyai pemikiran yang kurang persepsi yang muncul secara keseluruhan menjadi cukup. Karena faktor eksternal berupa yaitu prasarananya sendiri sebagai objek atau stimulus mempunyai tampilan yang baik dan berperan serta dalam pengambilan persepsi secara keseluruhan.

2. Jika dilihat berdasarkan gender, mahasiswa perempuan dan laki – laki, keduanya berpersepsi cukup tentang penggunaan prasarana pembelajaran. Namun, dilihat dari prosentase kedua yang dominan, ada perbedaan yang besar antara responden laki – laki dan perempuan. Pada prosentase kedua yang dominan, responden laki – laki berpersepsi kurang tentang


(2)

83

penggunaan prasarana pembelajaran. Sedangkan responden perempuan berpersepsi cukup. Hal tersebut menunjukan bahwa respondenn perempuan cenderung memberikan toleransi yang lebih besar dalam memberikan penilaian dibandingkan responden laki – laki.

3. Jika dilihat per angkatan, angkatan 2010 dan 2011 cenderung berpersepsi cukup tentang penggunaan prasarana pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil. Sedangkan mahasiwa angkatan 2012 cenderung berpersepsi sangat baik. Namun, jika dilihat secara merinci, pada angkatan 2010 yang paling dominan adalah cukup sebesar 42% dan kurang sebesar 24%. Pada angkatan 2011 yang paling dominan adalah cukup sebesar 35% dan baik sebesar 23%. Sedangkan pada angkatan 2012 cenderung merata, yaitu sangat baik sebesar 27%, cukup sebesar 26% dan baik juga sangat kurang keduanyan sebesar 21 %. Dilihat dari hal tersebut bisa disimpulkan bahwa semakin muda angkatan, semakin baik persepsi tentang penggunaan prasarana pembelajaran.

5.2 Rekomendasi

Setelah selesai membahas dan mengkaji permasalahan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, ada beberapa saran dan rekomendasi yang akan diungkapkan peneliti. Antara lain:

1. Untuk Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK –UPI

Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, adalah salah satu jurusan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia. Jurusan ini memiliki 3 prodi yaitu Pendidikan Teknik Bangunan, Teknik Sipil S1 dan Teknik Sipil D3.

Merujuk pada keberadaan jurusan yang berada di lingkungan pendidikan, maka dari itu, diharapkan pihak Jurusan Pendidikan Teknik Sipil


(3)

84

pembelajaran sebagai salah satu tolak ukur dalam pengelolaan prasarana pembelajaran itu sendiri.

2. Untuk Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK – UPI.

Sebagai mahasiswa yang menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia sebagai pencetak pendidik di seluruh negeri, sebaiknya lebih memperhatikan cara penggunaan prasarana pembelajaran yang ada sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. agar tercapai keberhasilan dalam proses pembelajaran.

3. Untuk Penelitian Selanjutnya

Bagi peneliti yang berminat mengkaji secara lebih mendalam mengenai masalah yang mempunyai korelasi dengan penelitian ini, sebaiknya menggunakan instrumen dan teknik pengumpulan data yang berbeda

dengan memperhatikan kelemahan – kelemahan yang terdapat pada

penelitian ini, sehingga didapat penelitian baru yang dapat


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharismi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Reneka Cipta.

Arum, Wahyu Sri Ambar. (2007). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Jakarta: CV Multi Karya Mulia

Bachtiar. (2009). Pengaruh Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Terhadap Efektivitas Proses Belajar Mengajar di SMK Negeri 1 Majalengka. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan. Bafadal, Ibrahim. (2004). Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan

Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara.

Budiarti, Lis Neni. (2005). Psikologi Persepsi. Bandung: ITB.

Danim, Sudarwan. (2004). Metode Penelitian Untuk Ilmu – Ilmu Perilaku. Jakarta: Bumi Aksara.

Darmawan, Didit. (2013). Prinsip – Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Furqon. (2009). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Hamdun, Dudung. (2011). Bahan Ajar Mata Kuliah Psikologi Umum. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Lestari, Sinta. (2012). Pengaruh Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar dengan Perangkat Lunak di SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Permana. (2009). Pengaruh Manajemen Fasilitas Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Rumpun Bisnis dan Manajemen SMKN 1 Kadipaten Kabupaten Majalengka. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Putra, Angga Adipratama. (2011). Pengaruh Kesiapan Workshop Terhadap Kinerja Mahasiswa dalam Perkuliahan Mata Kuliah Praktik Kayu. Skripsi Pendidikan Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.


(5)

Rachmanto. (2011). Persepsi Mahasiswa Program Studi Teknik Bangunan FPTK

– UPI Tentang Minat Kerja. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan

Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Rahayu, Ayu. (2012). Efektivitas Penggunaan Studio Gambar Terhadap Kepuasan Siswa dalam Proses Pembelajaran di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Ramadhani, Uki. (2008). Hubungan Persepsi Guru SMK tentang Sertifikasi Guru

dengan Motivasi dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Skripsi

Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Guru – Karyawan dan Peneliti Muda. Bandung: Alfabeta.

Rischa, Ekawati. (2007). Pengaruh Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran Oleh Guru Terhadap Mutu Proses Belajar Mengajar di SMK 6 Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Riyanti dkk. (1998). Seri Diktat Kuliah: Psikologi Umum 1. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Rukmana, Ade. (2010). Tim Dosen Administrasi Pendidikan: Pengelolaan

Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan – UPI.

Sangadji dkk. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

Syukron. (2009). Pengaruh Efektivitas penggunaan Sarana Belajar Manual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Tingkat 1 SMK negeri 2 Bandung di Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan. Skripsi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Trihendradi. (2011). Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik menggunakan SPSS 19. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Umar. (2009). Persepsi dan Perilaku Masyarakat dalam Pelestarian Fungsi Hutan Sebagai Daerah Resapan Air. Tesis Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro. Tidak Diterbitkan.


(6)

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi. Widyaningsih. (2012). Pengaruh Persepsi Mahasiswa tentang Lomba Kompetensi

Siswa (LKS) Terhadap Motivasi Berprestasi Siswa Program Keahlian Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Sukabumi. Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

______. (2005). Peraturan Pemerintah No. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.

______. (2010). Pengertian dan Acuan Manajemen Aset Sarana dan

Prasarana Sekolah (Buku IV). Jakarta: Decentralized Basic Education

(DBE-I) – USAID.

______. (2000). Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 234/U/2000 Tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi. Jakarta.

______. Kamus Bahasa Besar Bahasa Indonesia.[Online].

______. Persepsi. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Persepsi [28 Februari 2013]

______. Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran [ 1 Maret 2013].

______.Penggunaan Prasarana Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://pribadiimam.blogspot.com [4 April 2013]

______. Ruang Kelas [Online]. Tersedia: