Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier Melalui Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga T1 132012045 BAB IV

(1)

34 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek yang diambil adalah peserta didik kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini subjek diambil 10 peserta didik dimana semua peserta didiknya adalah perempuan. Subjek penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen 5 peserta didik dan kelompok kontrol 5 peserta didik.

4.2. Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Perizinan Penelitian

Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian adalah mengurus surat izin terlebih dahulu. Sebelumnya penulis meminta izin kepada kepala Sekolah SMK Negeri 1 Salatiga dengan menggunakan surat izin penelitian yang dikeluarkan dan ditanda tangani oleh dekan FKIP UKSW pada tanggal 6 November 2015. Penulis meminta izin kepada kepala sekolah SMK Negeri 1 Salatiga dan diterima oleh kepala sekolah dan guru BK pada tanggal 11 November 2015 untuk mengadakan penelitian di kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga.

4.2.3. pengumpulan Data 4.2.3.1. Tes Awal (pre-test)

Pre-test dilakukan pada tanggal 24 November 2015, pre-test diadakan sebelum memberikan layanan bimbingan kelompok dengan menyebarkan skala perencanaan karier yang terdiri dari 64 item pernyataan kepada 32 peserta didik. Data hasil pre-test disajikan pada tabel 4.1. sebagai berikut:


(2)

35 Tabel 4.1. Perbandingan Hasil Pre test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

No Interval Kategori

Pre test Ekperimen Pre test Kontrol Frekuensi Prosentase

(%)

Frekuensi Prosentase (%)

1. 64-111 Sangat rendah 0 100 0 100

2. 112-159 Rendah 5 5

3. 160-207 Tinggi 0 0

4. 208-225 Sangat tinggi 0 0

Total 5 100 5 100

Minimum 151 148

Maksimum 157 158

Rata-rata 154 153.4

Dari tabel 4.1. diatas dapat dijelaskan bahwa kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan atau treatment melalui layanan bimbingan kelompok terdapat 5 peserta didik berkategori rendah. pada kelompok eksperimen nilai skor tertinggi sebesar 157 dan skor terendah sebesar 151 dengan rata-rata sebesar 154. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 5 peserta didik berkategori rendah, dengan nilai tertinggi sebesar 158 dan nilai terendah sebesar 148 dengan rata-rata 153.4.

4.2.3.2. Perlakuan

Perlakuan atau treatment dilakukan dengan memberikan layanan bimbingan kelompok sebanyak 8 kali pertemuan secara berkelanjutan pada kelompok eksperimen. Layanan dilaksanakan mulai pada tanggal 3 Juni 2016 sampai 16 Juni 2016. Layanan ini dikatakan berhasil apabila peserta didik mampu meningkatkan kemampuan perencanaan karier. Adapun sesi eksperimen peningkatan kemampuan perencanaan karier peserta didik melalui bimbingan kelompok yaitu sebagai berikut:

1. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Jumat, 3 Juni 2016

Topik layanan pada pertemuan yang pertama adalah cita-cita, tujuan diberikan topik layanan ini yaitu agar peserta didik mampu memahami apa yang menjadi cita-citanya dan bagaimana cara peserta didik agar dapat mewujudkan cita-cita-citanya tersebut.


(3)

36 Peserta didik dapat juga memahami gambaran tentang dirinya sendiri mengenai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah yang dilakukan penulis yaitu:

a. Tahap awal

Pada tahap ini penulis menyiapkan RPL (Rencana Pemberian Layanan) bimbingan kelompok dan materinya. Sebelum memasuki tahap selanjutnya, penulis mengajak peserta didik untuk berkenalan agar peserta didik lebih merasa nyaman mengikuti bimbingan kelompok. Kemudian setelah berkenalan dilanjutkan dengan berdoa dan dipimpin oleh salah satu peserta didik. Setelah itu penulis mengucapkan terimakasih atas kehadiran dan partisipasi peserat didik untuk mengikuti bimbingan kelompok.

b. Tahap pelaksanaan kegiatan

Pertemuan pertama diadakan pada tanggal 3 Juni 2016, bertempat disebuah taman, diawali dengan mengkondisikan suasana kelompok sehingga peserta didik siap untuk mengikuti bimbingan kelompok. Kemudian penulis menyampaikan topik yang akan dibahas, sebelum memasuki pembahasan materi penulis terlebih dahulu menjelaskan arti dan tujuan bimbingan kelompok dan menjelaskan asas-asas dalam bimbingan kelompok. Memasuki pembahasan inti penulis menjelaskan materi dan berdiskusi secara bersama-sama dengan peserta didik. Saat penulis menjelaskan materi semua peserta didik aktif dalam bertanya, kemudian dibahas secara bersama-sama agar peserta didik lebih aktif dalam memberikan ide atau pendapatnya masing-masing. Setelah tanya jawab peserta didik diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang sudah dijelaskan oleh penulis, agar penulis mengetahui sejauh mana peserta didik memahami dan menerima materi layanan bimbingan kelompok yang sudah disampaikan.

c. Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi proses yaitu dengan mengobservasi peserta didik ketika layanan bimbingan kelompok diberikan. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan meminta peserta didik untuk menjelaskan bagaiman cara untuk meraih cita-citanya masing-masing agar peserta


(4)

37 didik mengetahui gambaran yang akan dilakukan kedepannya. Secara keseluruhan proses layanan bimbingan kelompok pada pertemuan pertama berjalan dengan baik dan semua peserta didik aktif dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok.

d. Observasi kegiatan

Dari hasil pengamatan penulis selama kegiatan layanan bimbingan kelompok berlangsung, awalnya peserta didik terlihat agak malu-malu, karena peserta didik belum begitu mengenal penulis. Setelah kegiatan berlangsung peserta didik menjadi lebih terbiasa dengan penulis. Ketika kegiatan berlangsung terlihat partisipasi peserta didik sangat baik dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok, peserta didik juga aktif dalam menjawab pertanyaan penulis maupun aktif dalam bertanya. 2. Pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu, 8 Juni 2016

Pada pertemuan kedua penulis memberikan topik mengembangkan bakat dan minat. Tujuan diberikan topik tersebut agar peserta didik mampu mengenali bakat dan minatnya masing-masing. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis yaitu:

a. Tahap awal

Tahap awal yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan menyiapkan RPL (Rencana Pemberian Layanan) dan materinya. Penulis mengkondisikan suasana agar kegiatan layanan bimbingan kelompok dapat berjalan dengan baik dan peserta didik dapat mengikuti layanan dengan nyaman. Penulis juga memberikan sebuah permainan kecil agar peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok.

b. Tahap pelaksanaan kegiatan

Penulis memberikan topik tentang mengembangkan bakat dan minat, tujuan dari topik tersebuat agar peserta didik mampu memahami bakat dan minatnya masing-masing dan dapat mengembakan bakatnya dengan baik. Sebelum penulis menjelaskan materi, penulis meminta peserta didik untuk menjelaskan apa pengertian dari bakat dan minat menurut pendapat mereka sendiri-sendiri, kemudian ada dua peserta didik yang memberikan pendapatnya masing-masing. Setelah penulis bertanya kepada peserta didik, penulis menjelaskan dari pengertian bakat dan minat dan cara-cara mengenali bakat dan minatnya. Setelah penulis menjelaskan materi, kemudian penulis


(5)

38 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan pertanyaan seputar topik yang dibahas dalam layanan bimbingan kelompok. Sangat terlihat bagaimana antusias peserta didik dalam memberikan pendapatnya masing-masing. Dalam kegiatan ini peserta didik sangat aktif dan ada tiga peserta didik yang bertanya kepada penulis mengenai cara mengenali bakatnya, karena peserta didik masih bingung dengan bakat yang mereka miliki. Kemudian penulis menjelaskan pertanyaan yang diberikan oleh peserta didik. Selama kegiatan berlangsung penulis menggunakan teknik-teknik layanan bimbingan kelompok yaitu diskusi kelompok.

c. Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi kegiatan penulis mengevaluasi hasil kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan meminta peserta didik untuk menyampaikan bakat apa yang mereka miliki masing-masing dan bagaimana cara peserta didik untuk mengembangkan bakatnya tersebut. Penulis juga meminta peserta didik untuk menjelaskan minatnya dalam bidang apa. Respon yang diberikan oleh peserta didik sudah baik dan peserta didik dapat menjawab pertanyaan penulis dengan baik. Secara keseluruhan pada pertemuan kedua partisipasi peserta didik sangat baik dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok serta peserta didik aktif dalam mengikuti tanya jawab.

d. Observasi kegiatan

Dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis selama kegiatan bimbingan kelompok berlangsung peserta didik mengikuti kegiatan dengan penuh semangat, aktif mengikuti kegiatan dan mampu merespon dengan baik ketika diberikan pertanyaan oleh penulis.

3. Pertemuan III dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Juni 2016

Pada pertemua ketiga penulis memberikan topik pengenalan lingkungan keluarga, tujuan dari topik tersebut agar peserta didik mampu memahami keadaan keluarga dan perekonomian keluarga dan peserta didik lebih menyadari dukungan dan harapan dari keluarga masing-masing peserta didik. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok langkah yang digunakan penulis yaitu:


(6)

39 a. Tahap awal

Pada tahap ini penulis menyiapkan RPL (Rencana Pemberian Layanan) dengan judul pengenalan lingkungan keluarga dan materinya. Selanjutnya penulis mengkondisikan suasana bimbingan kelompok agar peserta didik dapat mengikuti layanan dengan baik dan nyaman.

b. Tahap pelaksanaan kegiatan

Penulis menanyakan kesiapan peserta didik dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok, setelah peserta didik siap untuk mengikuti layanan penulis melanjukan kegiatan berikutnya. Sebelum penulis menyampaikan materi layanan, penulis bertanya tentang pengertian keluarga dan bagaimana dukungan keluarga yang diberikan untuk peserta didik. Kemudian peserta didik menjelaskan dan penulis memberikan penguatan tentang pendapat peserta didik. Penulis menjelaskan pengertian keluarga dengan materi yang sudah disiapkan dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami. Kemudian penulis melanjutkan menjelaskan materi dan melibatkan peserta didik untuk berdiskusi agar peserta didik lebih memahami materi yang diberikan oleh penulis.

c. Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi penulis menanyakan kembali tentang materi yang sudah dijelaskan pada tahap awal, agar penulis mengetahui sejauh mana peserta didik dapat memahami materi yang sudah diberikan. Peserta didik dapat menjawab pertanyaan penulis dengan baik, peserta didik dapat menyebutkan pengertian keluarga dan mampu memahami dukungan dari keluarga serta memahami keadaan lingkungan keluarganya masing-masing. Secara keseluruhan layanan bimbingan kelompok dapat berjalan dengan baik karena partisipasi perserta didik sangat baik dan mengikuti layanan dengan penuh semangat.

d. Observasi kegiatan

Dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis selama kegiatan layanan bimbingan kelompok berlangsung terlihat partisipasi peserta didik baik dan juga aktif dalam tanya jawab yang diberikan oleh penulis.


(7)

40 4. Pertemuan IV dilaksanakan pada hari Jumat, 10 Juni 2016

Pada pertemuan ke empat penulis memberikan topik layanan bimbingan kelompok pengenalan perguruan tinggi dan dunia kerja, tujuannya agar peserta didik mampu memahami seputar perguruan tinggi dan dunia kerja. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah yang digunakan penulis yaitu: a. Tahap awal

Pertama-tama penulis mengucapkan terimakasih atas kehadiran dan partisipasi peserta didik dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok. Kemudian penulis menanyakan kabar peserta didik dan dilanjutkan menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti layanan. Sebelum memasuki kegiatan penulis mengkondisikan suasana agar peserta didik mampu mengikuti layanan dengan baik dan nyaman. Pada tahap ini penulis menyiapkan RPL (Rencanan Pemberian Layanan) dan materi.

b. Tahap pelaksanaan kegiatan

Penulis menjelaskan pengertian perguruan tinggi dan dunia kerja kepada peserta didik, agar peserta didik mampu memahami gambaran tentang perguruan tinggi dan dunia kerja. Kemudian penulis meminta peserta didik menyebutkan macam-macam bidang pekerjaan secara bergantian agar mereka dapat memberikan pendapatnya masing-masing dan saling bertukar pikiran. Setelah peserta didik menjawab pertanyaan, penulis memberikan penguatan dan tambahan mengenai macam-macam bidang pekerjaan dan dilanjutkan dengan memberikan materi dengan melibatkan peserta didik untuk tanya jawab.

c. Tahap evaluasi kegiatan

Tahap evaluasi ini penulis melakukannya dengan mengevaluasi proses dan hasil kegiatan. Setelah penulis menjelaskan mengenai materi layanan bimbingan kelompok kemudian peserta didik disuruh untuk menyebutkan kembali materi apa yang sudah peserta didik pahami atau dapatkan. Peserta didik sangat antusias dalam menyebutkan materi yang sudah mereka pahami. Penulis dapat mengetahui sejauh mana peserta didik dapat memahami materi yang sudah penulis berikan.

d. Observasi kegiatan

Dari pengamatan penulis selama proses kegiatan layanan bimbingan kelompok terlihat bahwa peserta didik dapat memahami materi yang sudah penulis berikan.


(8)

41 Peserta didik dapat terlihat begitu semangat dalam mengikuti layanan dan sangat berpartisipasi untuk melakukan tanya jawab terhadap penulis.

5. Pertemuan V dilaksanakan pada hari Senin, 13 Juni 2016

Pada pertemuan kelima penulis melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya dengan topik pengenalan perguruan tinggi dan dunia kerja. Dengan tujuan agar peserta didik mampu memahami macam-macam perguruan tinggi dan dunia kerja. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah yang digunakan penulis yaitu sebagai berikut:

a. Tahap awal

Sebelum memasuki tahap kegiatan penulis mengucapakn terimakasih atas kehadiran dan partisipasi peserta didik dan memeriksa kesiapan peserta didik dalam megikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok. Setelah peserta didik sudah siap melaksanan kegiatan penulis melanjutkan ketahap pelaksanaan kegiatan dan menyiapkan RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materinya.

b. Tahap pelaksanaan kegiatan

Penulis menjelaskan materi mengenai perguruan tinggi di Indonesia, macam-macam bidang pekerjaan dan menjelaskan mengenai profesi serta macam-macam-macam-macam kriteria profesi. Tujuannya agar peserta didik mampu memahami tentang perguruan tinggi dan memahami profesi serta kriteria yang dapat disebut sebagai profesi. Setelah penulis menjelaskan materi, penulis meminta kepada peserta didik untuk menjelaskan rencana apa yang akan mereka lakukan setelah lulus dari sekolah secara bergantian. Peserta didik menjelaskan rencana yang akan mereka lakukan setelah lulus sekolah dengan penuh semangat dan menyampaikannya dengan tidak malu-malu.

c. Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi proses dengan cara mengobservasi ketika layanan diberikan. Penulis memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk meyebutkan sejauh mana pengetahuan peserta didik tentang perguruan tinggi dan dunia kerja. Peserta didik dapat menjawab pertanyaan yang penulis berikan dengan baik dan benar. Secara keseluruhan peserta didik dapat berpartisipasi memberikan pendapatnya selama proses kegiatan layanan bimbingan kelompok berlangsung.


(9)

42 Peserta didik aktif dalam kegiatan dan dapat menjawab ketika penulis bertanya tanpa ragu-ragu.

d. Observasi kegiatan

Dari pengamatan yang penulis lakukan selama proses kegiatan layanan bimbingan kelompok berlangsung terlihat peserta didik sangat bersemangat dalam mengikuti layanan dan aktif untuk tanya jawab. Serta peserta didik dapat merespon dengan baik ketika penulis menjelaskan materi layanan dan memberikan pertanyaan.

6. Pertemuan VI dilaksanakan pada hari Selasa, 14 Juni 2016

Pada pertemuan keenam penulis memberikan layanan bimbingan kelompok dengan topik perencanaan pendidikan dan karier. Tujuan diberikan layanan tersebut agar peserta didik dapat memahami perbedaan perencanaan pendidikan dan perencanaan karier, langkah-langkah memilih perguruan tinggi dan dapat memahami gambaran tentang perencanaan karier. Dalam melaksanakan layanan ini terdapat langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis yaitu:

a. Tahap awal

Pada tahap ini penulis menyiapkan RPL (Rencana Pemberian Layanan) dan materinya. Sebelum memasuki tahap berikutnya penulis menyampaikan terimakasih kepada peserta didik atas kehadirannya dan partisipasinya dalam megikuti layanan bimbingan kelompok. Penulis memeriksa kondisi agar peserta didik dapat mengikuti layanan dengan baik dan nyaman. Kemudian penulis membuat kontrak waktu dengan peserta didik dan melanjutkan ketahap berikutnya.

b. Tahap pelaksanaan kegiatan

Pada tahap ini penulis menjelaskan materi kepada peserta didik mengenai pengertian perencanaan pendidikan dan langkah-langkahnya serta pengertian karier. Setelah penulis menjelaskan materi, penulis meminta peserta didik untuk menuliskan apa yang mereka dapatkan dan mereka pahami dari materi yang sudah disampaikan oleh penulis. Setelah itu penulis dan peserta didik membahas hasil yang sudah peserta didik tuliskan dengan cara menukarkan jawaban mereka dan membacakan hasil jawabannya. Kemudian penulis memberikan penguatan terhadap jawaban masing-masing dari peserta didik dengan menambahkan penjelasan. Setelah membahas jawaban peserta didik, kemudian penulis membuka sesi tanya jawab dengan


(10)

43 melibatkan peserta didik untuk bertanya apabila ada materi yang belum mereka pahami.

c. Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi proses dengan mengobservasi ketika layanan diberikan. Kemudian penulis mengevaluasi peserta didik untuk menyimpulkan dari layanan yang sudah dilakukan dengan melibatkan semua peserta didik untuk memberikan pendapatnya masing-masing secara bergantian. Peserta didik dapat mengikuti layanan bimbingan kelompok dengan penuh semangat dan sangat aktif dalam memberikan pendapatnya dan saling memberikan masukan terhadap satu sama lain.

d. Observasi kegiatan

Selama proses layanan bimbingan kelompok berlangsung penulis melakulan pengamatan bahwa peserta didik mengikuti layanan dengan sangat antusias terlihat dari bagaimana cara mereka menyampaikan pendapatnya dan sangat bersemangat karena mereka saling memberikan dukungan terhadap rencana yang akan peserta didik lakukan setelah lulus sekolah.

7. Pertemuan VII dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Juni 2016

Pada pertemuan ketujuh penulis masih melanjutkan materi pada pertemuan keenam dengan topik perencanaan pendidikan dan karier. Dengan tujuan agar peserta didik mampu memahami tujuan perencanaan karier dan aspek-aspek dalam perencanaan karier. Dalam melaksanankan layanan terdapat langkah-langkah yang penulis gunakan yaitu sebagai berikut:

a. Tahap awal

Sebelum memasuki pada tahap kegiatan penulis menanyakan kabar dari peserta didik dan mengkondisikan suasana agar peserta didik dapat melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan baik dan lancar. Kemudian penulis menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti layanan, setelah peserta didik sudah siap untuk mengikuti layanan bimbingan kelompok penulis melanjutkan ketahap berikutnya dan menyiapkan RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materi.


(11)

44 b. Tahap pelaksanaan kegiatan

Pada tahap ini penulis bertanya kepada peserta didik tentang tujuan dari perencanaan karier itu apa, kemudian peserta didik menjawab secara bergantian. Setelah semua peserta didik menjawab pertanyaan dari penulis kemudian penulis melanjutkan menjelaskan dari tujuan-tujuan perencanaan karier dan melibatkan peserta didik untuk tanya jawab, tujuannya agar peserta didik lebih memahami materi dari layanan bimbingan kelompok dan dapat memahami materi dengan baik. Kemudian penulis menjelaskan tentang aspek-aspek dalam perencanaan karier, dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apabila ada materi yang belum mereka pahami.

c. Tahap evaluasi kegiatan

Menulis mengadakan evaluasi kegiatan dengan cara meminta peserta didik untuk menuliskan materi yang sudah mereka pahami dan membacakan secara bergantian. Kemudian penulis dan peserta didik menyimpulkan dari layanan bimbingan kelompok yang sudah dilaksanakan. Secara keseluruhan peserat didik mengikuti kegiatan layanan dengan penuh semangat dan peserta didik aktif dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok.

d. Observasi kegiatan

Dari pengamatan yang penulis lakukan terlihat bahwa peserta didik aktif dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok. Peserta didik juga dapat merespon dengan baik dalam mengikuti tanya jawab. Peserta didik sangat antusias untuk bertanya kepada penulis yang mereka anggap belum mengerti selama layanan bimbingan kelompok berlangsung.

8. Pertemuan VIII dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Juni 2016

Pada pertemuan kedelapan penulis memberikan layanan bimbingan kelompok dengan topik memasuki perguruan tinggi dan dunia kerja. Dengan tujuan agar setelah lulus sekolah peserta didik mampu memilih akan melanjutkan ke perguruan tinggi atau akan bekerja. Serta peserta didik mampu memahami tentang perguruan tinggi, syarat-syarat masuk perguruan tinggi dan memahami tentang dunia kerja dan syarat-syarat-syarat-syarat melamar pekerjaan serta mampu membuat lamaran pekerjaan. Dalam melaksanakan


(12)

45 layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis yaitu sebagai berikut:

a. Tahap awal

Penulis menyiapkan RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materinya. Sebelum memasuki tahap kegiatan penulis menyampaikan terimakasih atas partisipasi peserta didik dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok. Penulis juga menanyakan kabar peserta didik dan memeriksa suasana agar peserta didik dapat mengikuti layanan dengan baik dan dapat menerima materi ynag akan disampaikan oleh penulis.

b. Tahap pelaksanaan kegiatan

Sebelum penulis menyampaikan materi, penulis bertanya kesiapan peserta didik dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok. Setelah peserta didik sudah siap mengikuti layanan, penulis menyampaikan materi dengan melibatkan peserta didik untuk tanya jawab. Setelah penulis selesai menyampaikan materi, penulis meminta peserta didik untuk bertanya apabila ada materi yang belum mereka pahami. Kemudian ada peserta didik yang bertanya, penulis meminta kesediaan peserta didik yang lain untuk menjawab pertanyaan peserta didik tersebut, setelah peserta didik menjawab penulis memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh peserta didik dan memberikan penguatan terhadap peserta didik yang sudah bersedia menjawab pertanyaan dari peserta didik yang lain.

c. Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi dengan cara meminta peserta didik menyampaikan materi yang sudah penulis sampaikan dengan bergantian, agar peserta didik mampu menyampaikan apa yang mereka dapatkan selama mengikuti layanan bimbinagn kelompok. Kemudian penulis memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang sudah penulis sampaikan dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir. Kemudian peserta didik ada yang bertanya dan penulis berusaha menjawab pertanyaan peserta didik tersebut. Setelah itu penulis meminta peserta didik untuk membuat rangkuman dari semua materi yang sudah penulis sampaikan dengan tujuan agar penulis dapat melihat sejauh mana peserta didik mampu memahami materi yang sudah penulis sampaikan.


(13)

46 d. Observasi kegiatan

Dari pengamatan yang sudah penulis lakukan terlihat bahwa peserta didik bersemangat untuk tanya jawab dengan penulis selama layanan bimbingan kelompok berlangsung. Peserta didik pun dapat merespon dengan baik ketika penulis menyampaikan materi layanan bimbingan kelompok dan peserta didik aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penulis. Secara keseluruhan peserta didik aktif dalam mengikuti layanan. Kemudian penulis menyampaikan kepada peserta didik bahwa layanan bimbingan kelompok sudah berakhir. Setelah itu penulis menyampaikan terimakasih atas kesedian peserta didik dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok dan meminta maaf jika ada kesalahan. Setelah itu layanan diakhiri dengan doa penutup yang dipimpin oleh penulis.

4.2.3.3. Tes akhir (post test)

Post test diadakan pada tanggal 16 Juni 2016 kepada 10 peserta didik kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga. Post test dilakukan dengan membagikan skala perencanaan karier yang terdiri dari 64 item pertanyaan. Selanjutnya penulis mengolah hasil instrumen yang telah diisi peserta didik dengan menggunakan teknik analisis mann whitney denagn bantuan SPSS For

Window’s Release 16.

4.2.3.4. Analisis data

Setelah memberi post test, kemudian penulis mengolah data instrumen tersebut dan memperoleh data sebagai berikui ini:


(14)

47 Table 4.2. Perbandingan Hasil Pre test dan Post test Kelompok Eksperimen

No Interval kategori

Pre tes Eksperimen Post test Eksperimen frekuensi Presentase

(%)

frekuensi Prosentase (%) 1. 64-111 Sangat rendah

2. 112-159 Rendah 5 100 100

3. 160-207 Tinggi 5

4. 208-225 Sangat tinggi

Total 5 100 5 100

Minimum 151 157

maksimum 157 205

Rata-rata 154 193.6

Tabel 4.2. diatas dapat dijelaskan bahwa pada kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan atau treatment dengan layanan bimbingan kelompok terdapat 5 peserta didik berkategori rendah. Dengan skor terendah pada pre test ekperimen sebesar 151 dan skor tertinggi sebesar 157 dengan rata-rata 154. Sedangkan setelah diberi perlakuan atau treatment selama delapan kali pertemuan dengan layanan bimbingan kelompok terdapat 5 peserta didik berkategori tinggi, dengan skor terendah sebesar 157 dan skor tertinggi sebesar 205 dengan rata-ratas sebesar 193.6.

Setelah data terkumpul maka penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney (U-Test) dengan bantuan SPSS Windows Release 16.0. dari hasil pengolahan data tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:


(15)

48 Tabel 4.3. Uji Mann Whitney (U-Test) Post Test Kelompok Kontrol dan Kelompok

Eksperimen Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks postest eksperimen 5 8.00 40.00

kontrol 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

postest Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009 Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .008

a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Berdasarkan pengolahan data hasil post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh hasil uji statistik dengan teknik analisis Mann Whitney yaitu Z= -2.611 dan Asymp. Sig. (2-tailed) p=0.009<0.050. Mean Rankpost test kelompok eksperimen 8.00 sedangkan post test kelompok kontrol 3.00. terdapat selisih Mean Rank antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebesar 5.00, yang berarti bahwa ada peningkatan yang signifikan kemampuan perencanaan karier peserta didik pada kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan atau treatmen dengan layanan bimbingan kelompok dibanding dengan kelompok kontrol.


(16)

49 4.3. Uji Hipotesis

Pada pengolahan hasil uji beda post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh hasil p=0.009<0.050. Hasil tersebut menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen dalam hal perencanaan karier setelah diberikan layanan bimbingan kelompok. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini

menyatakan bahwa “perencanaan karier melalui bimbingan kelompok pada siswa kelas XI PM.2

SMK Negeri 1 Salatiga” dinyatakan diterima.

4.4. Pembahasan

Berdasarkan dari hasil uji hipotesis diketahui bahwa ada peningkatan yang signifikan kemampuan perencanaan karier dengan layanan bimbingan kelompok, ditunjukkan dengan hasil uji beda p=0.009<0.050. Selisih Mean Rank antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebesar 5.00, yang berarti ada peningkatan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen dalam kemampuan perencanaan karier pada kelompok ekperimen setelah diberikan perlakuan atau treatment melalui layanan bimbingan kelompok.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menyatakan bahwa layanan bimbingan kelompok meningkatkan kemampuan perencanan karier peserta didik. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Afifah (2006) menunjukkan bahwa bimbingan kelompok efektif untuk perencanaan karier dan penelitian yang dilakukan oleh Fransisca (2012) mengemukakan bahwa layanan bimbingan kelompok berpengaruh cukup signifikan dalam meningkatkan perencanaan karier.

Dari penjelasan diatas bahwa perencanaan karier bagi peserta didik sangatlah penting, agar peserta didik dapat memahami potensi yang ada dalam dirinya dan dapat mewujudkannya. Menurut Super (dalam Sukardi, 1997) perencanaan yaitu suatu proses untuk merencanakan tujuan-tujuan yang akan dicapai serta bagaimana cara untuk mencapainya. Dengan perencanaan yang matang, maka seseorang akan bisa menentukan langkah-langkah maupun cara untuk mencapai tujuan tersebut. Kemampuan perencanaan karier adalah kecakapan atau kesanggupan seseorang dalam proses memahami potensi diri (bakat, minat, keyakinan, nilai) terhadap peluang-peluang, kesempatan dan pilihan-pilihan, serta mengidentifikasi tujuan yang berkaitan dengan karier.


(17)

50 Menurut teori Super yang berkaitan dengan pemilihan karier adalah sebagai berikut:

a. Individu itu mempunyai kualifikasi atau wewenang untuk banyak bidang pekerjaan. b. Setiap bidang pekerjaan menuntut pola karakteristik kecakapan dan ciri-ciri pribadi. c. Meskipun konsep diri individu dan situasi sosial berubah, proses pemilihan tetap

berlangsung sejalan dengan pertumbuhan, mulai dari tahap eksplorasi, pemantapan, pemilihan dan penurunan.

d. Pola-pola karier (tingkat, urutan, dan durasi pekerjaan) berkaitan dengan tingkat sosial-ekonomi orang tua, kecakapn, kepribadian, dan kesempatan).

e. Perkembangan vokasional (karier) sebagai implementasi konsep diri merupakan hasil interaksi antara pembawaan, faktor fisik, kesempatan peran-peran tertentu, dan dukungan dari teman sebaya dan orang yang memiliki kelebihan.

f. Keterpaduan antara variable individu dan lingkungan, antara konsep diri, dan tantangan realitas dibuat melalui kesempatan bermain peran dan fantasi.

g. Kepuasan tergantung pada kesempatan memperoleh kepuasan kebutuhan pribadi, dan situasi kerja yang memberikan kesempatan bermain peran.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perencanaan karier yaitu dengan cara memberikan bimbingan kelompok kepada peserta didik. Layanan bimbingan kelompok ini diberikan selama delapan kali pertemuan kepada kelompok eksperimen. Tujuan dari bimbingan kelompok ini yaitu agar peserta didik mampu meningkatkan kemampuan perencanaan kariernya. Berdasarkan hasil post tes dapat diketahui bahwa perencanaan karier pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan demikian layanan bimbingan kelompok efektif dalam meningkatkan perencanaan karier siswa kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga.


(1)

45 layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis yaitu sebagai berikut:

a. Tahap awal

Penulis menyiapkan RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materinya. Sebelum memasuki tahap kegiatan penulis menyampaikan terimakasih atas partisipasi peserta didik dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok. Penulis juga menanyakan kabar peserta didik dan memeriksa suasana agar peserta didik dapat mengikuti layanan dengan baik dan dapat menerima materi ynag akan disampaikan oleh penulis.

b. Tahap pelaksanaan kegiatan

Sebelum penulis menyampaikan materi, penulis bertanya kesiapan peserta didik dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok. Setelah peserta didik sudah siap mengikuti layanan, penulis menyampaikan materi dengan melibatkan peserta didik untuk tanya jawab. Setelah penulis selesai menyampaikan materi, penulis meminta peserta didik untuk bertanya apabila ada materi yang belum mereka pahami. Kemudian ada peserta didik yang bertanya, penulis meminta kesediaan peserta didik yang lain untuk menjawab pertanyaan peserta didik tersebut, setelah peserta didik menjawab penulis memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh peserta didik dan memberikan penguatan terhadap peserta didik yang sudah bersedia menjawab pertanyaan dari peserta didik yang lain.

c. Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi dengan cara meminta peserta didik menyampaikan materi yang sudah penulis sampaikan dengan bergantian, agar peserta didik mampu menyampaikan apa yang mereka dapatkan selama mengikuti layanan bimbinagn kelompok. Kemudian penulis memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang sudah penulis sampaikan dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir. Kemudian peserta didik ada yang bertanya dan penulis berusaha menjawab pertanyaan peserta didik tersebut. Setelah itu penulis meminta peserta didik untuk membuat rangkuman dari semua materi yang sudah penulis sampaikan dengan tujuan agar penulis dapat melihat sejauh mana peserta didik mampu memahami materi yang sudah penulis sampaikan.


(2)

46 d. Observasi kegiatan

Dari pengamatan yang sudah penulis lakukan terlihat bahwa peserta didik bersemangat untuk tanya jawab dengan penulis selama layanan bimbingan kelompok berlangsung. Peserta didik pun dapat merespon dengan baik ketika penulis menyampaikan materi layanan bimbingan kelompok dan peserta didik aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penulis. Secara keseluruhan peserta didik aktif dalam mengikuti layanan. Kemudian penulis menyampaikan kepada peserta didik bahwa layanan bimbingan kelompok sudah berakhir. Setelah itu penulis menyampaikan terimakasih atas kesedian peserta didik dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok dan meminta maaf jika ada kesalahan. Setelah itu layanan diakhiri dengan doa penutup yang dipimpin oleh penulis.

4.2.3.3. Tes akhir (post test)

Post test diadakan pada tanggal 16 Juni 2016 kepada 10 peserta didik kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga. Post test dilakukan dengan membagikan skala perencanaan karier yang terdiri dari 64 item pertanyaan. Selanjutnya penulis mengolah hasil instrumen yang telah diisi peserta didik dengan menggunakan teknik analisis mann whitney denagn bantuan SPSS For Window’s Release 16.

4.2.3.4. Analisis data

Setelah memberi post test, kemudian penulis mengolah data instrumen tersebut dan memperoleh data sebagai berikui ini:


(3)

47 Table 4.2. Perbandingan Hasil Pre test dan Post test Kelompok Eksperimen

No Interval kategori

Pre tes Eksperimen Post test Eksperimen

frekuensi Presentase (%)

frekuensi Prosentase (%) 1. 64-111 Sangat rendah

2. 112-159 Rendah 5 100 100

3. 160-207 Tinggi 5

4. 208-225 Sangat tinggi

Total 5 100 5 100

Minimum 151 157

maksimum 157 205

Rata-rata 154 193.6

Tabel 4.2. diatas dapat dijelaskan bahwa pada kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan atau treatment dengan layanan bimbingan kelompok terdapat 5 peserta didik berkategori rendah. Dengan skor terendah pada pre test ekperimen sebesar 151 dan skor tertinggi sebesar 157 dengan rata-rata 154. Sedangkan setelah diberi perlakuan atau treatment selama delapan kali pertemuan dengan layanan bimbingan kelompok terdapat 5 peserta didik berkategori tinggi, dengan skor terendah sebesar 157 dan skor tertinggi sebesar 205 dengan rata-ratas sebesar 193.6.

Setelah data terkumpul maka penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney (U-Test) dengan bantuan SPSS Windows Release 16.0. dari hasil pengolahan data tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:


(4)

48 Tabel 4.3. Uji Mann Whitney (U-Test) Post Test Kelompok Kontrol dan Kelompok

Eksperimen Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks postest eksperimen 5 8.00 40.00

kontrol 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

postest Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009 Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .008

a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Berdasarkan pengolahan data hasil post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh hasil uji statistik dengan teknik analisis Mann Whitney yaitu Z= -2.611 dan Asymp. Sig. (2-tailed) p=0.009<0.050. Mean Rankpost test kelompok eksperimen 8.00 sedangkan post test kelompok kontrol 3.00. terdapat selisih Mean Rank antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebesar 5.00, yang berarti bahwa ada peningkatan yang signifikan kemampuan perencanaan karier peserta didik pada kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan atau treatmen dengan layanan bimbingan kelompok dibanding dengan kelompok kontrol.


(5)

49 4.3. Uji Hipotesis

Pada pengolahan hasil uji beda post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh hasil p=0.009<0.050. Hasil tersebut menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen dalam hal perencanaan karier setelah diberikan layanan bimbingan kelompok. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini

menyatakan bahwa “perencanaan karier melalui bimbingan kelompok pada siswa kelas XI PM.2

SMK Negeri 1 Salatiga” dinyatakan diterima.

4.4. Pembahasan

Berdasarkan dari hasil uji hipotesis diketahui bahwa ada peningkatan yang signifikan kemampuan perencanaan karier dengan layanan bimbingan kelompok, ditunjukkan dengan hasil uji beda p=0.009<0.050. Selisih Mean Rank antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebesar 5.00, yang berarti ada peningkatan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen dalam kemampuan perencanaan karier pada kelompok ekperimen setelah diberikan perlakuan atau treatment melalui layanan bimbingan kelompok.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menyatakan bahwa layanan bimbingan kelompok meningkatkan kemampuan perencanan karier peserta didik. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Afifah (2006) menunjukkan bahwa bimbingan kelompok efektif untuk perencanaan karier dan penelitian yang dilakukan oleh Fransisca (2012) mengemukakan bahwa layanan bimbingan kelompok berpengaruh cukup signifikan dalam meningkatkan perencanaan karier.

Dari penjelasan diatas bahwa perencanaan karier bagi peserta didik sangatlah penting, agar peserta didik dapat memahami potensi yang ada dalam dirinya dan dapat mewujudkannya. Menurut Super (dalam Sukardi, 1997) perencanaan yaitu suatu proses untuk merencanakan tujuan-tujuan yang akan dicapai serta bagaimana cara untuk mencapainya. Dengan perencanaan yang matang, maka seseorang akan bisa menentukan langkah-langkah maupun cara untuk mencapai tujuan tersebut. Kemampuan perencanaan karier adalah kecakapan atau kesanggupan seseorang dalam proses memahami potensi diri (bakat, minat, keyakinan, nilai) terhadap peluang-peluang, kesempatan dan pilihan-pilihan, serta mengidentifikasi tujuan yang berkaitan dengan karier.


(6)

50 Menurut teori Super yang berkaitan dengan pemilihan karier adalah sebagai berikut:

a. Individu itu mempunyai kualifikasi atau wewenang untuk banyak bidang pekerjaan. b. Setiap bidang pekerjaan menuntut pola karakteristik kecakapan dan ciri-ciri pribadi. c. Meskipun konsep diri individu dan situasi sosial berubah, proses pemilihan tetap

berlangsung sejalan dengan pertumbuhan, mulai dari tahap eksplorasi, pemantapan, pemilihan dan penurunan.

d. Pola-pola karier (tingkat, urutan, dan durasi pekerjaan) berkaitan dengan tingkat sosial-ekonomi orang tua, kecakapn, kepribadian, dan kesempatan).

e. Perkembangan vokasional (karier) sebagai implementasi konsep diri merupakan hasil interaksi antara pembawaan, faktor fisik, kesempatan peran-peran tertentu, dan dukungan dari teman sebaya dan orang yang memiliki kelebihan.

f. Keterpaduan antara variable individu dan lingkungan, antara konsep diri, dan tantangan realitas dibuat melalui kesempatan bermain peran dan fantasi.

g. Kepuasan tergantung pada kesempatan memperoleh kepuasan kebutuhan pribadi, dan situasi kerja yang memberikan kesempatan bermain peran.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perencanaan karier yaitu dengan cara memberikan bimbingan kelompok kepada peserta didik. Layanan bimbingan kelompok ini diberikan selama delapan kali pertemuan kepada kelompok eksperimen. Tujuan dari bimbingan kelompok ini yaitu agar peserta didik mampu meningkatkan kemampuan perencanaan kariernya. Berdasarkan hasil post tes dapat diketahui bahwa perencanaan karier pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan demikian layanan bimbingan kelompok efektif dalam meningkatkan perencanaan karier siswa kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier Melalui Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga T1 132012045 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier Melalui Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga T1 132012045 BAB II

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier Melalui Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga T1 132012045 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier Melalui Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier Melalui Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga

0 0 57

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karier Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Cepu Melalui Layanan Informasi Karier T1 132010019 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karier Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Cepu Melalui Layanan Informasi Karier T1 132010019 BAB II

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karier Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Cepu Melalui Layanan Informasi Karier T1 132010019 BAB IV

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karier Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Cepu Melalui Layanan Informasi Karier T1 132010019 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karier Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Cepu Melalui Layanan Informasi Karier

0 2 87