HUBUNGAN KINERJA KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH DENGAN PERWUJUDAN SEKOLAH BERMUTU DI SMP NEGERI KABUPATEN LABUHAN BATU.

m

:_?r~.·!

· ,+~a prt

. )'l : ~ :Lit

,')alali Satu Syarat
9-t.anister 'Peruf~n

e ; ·,; ~· . c . ;·, -~ , .· F

~, :. r:{a;
}-fdimnist;l!si Pe

_I,

....

-~


,c i~ 'J
\t

2009

r.t Aitf~

n

TESIS
HUBUNGAN KINERJA KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH
DENGAN PERWUJUDAN SEKOLAH BERMUTU
Dl SMP NEGERI KABUPATEN LABUHANBATU

Disusun dan diajukan oleh :
THABRANI
~.061834

Telah Dipertahankan Di Depan Panitia Ujian Tesis

Pada Tanggal 20 Pebruari 2009 Dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memeroleh Gelar Master Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan

'

Menyetujui,
Tim Pembimbing

Pembimbing I,

~Uw.

NIP.13166l74l

. Dam~

Ketua Prodi Studi
Administrasi Pendidikan


~

Dr.H.Syaiful Sagala,M.Pd

NIP.131648293

y

• uddin, M.Sc.,Ph.D

NIP.131S70448

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

TJf~GAN

NO. NAMA


..j~i-·

1.

Prof.Dr.lbnu Hajar Damanik.M.Si
NIP. 131662742
Ketua

2.

Syarifuddin. M.Sc.,Ph.D
NIP. 131570448
Sekretaris

3.

Prof.Dian Armanto.M.Sc .•M.A ..M.Pd..Ph.D. ....................................... .
NIP. 131765634
Anggota


4.

Dr.H.Syaiful Sagala.M.Pd.
NIP. 131648293
Anggota

5.

Prof.Dr.Abdul Muin Sibuea.M.Pd.
NIP. 130395473
Anggota

~

Mahasiswa
: THABRANI
:061188130046
Tanggal Ujian : 20 Pebruari 2009

Nama

~

I

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT Penulis ucapakan karena hanya
taufik dan hidayah-Nya penulisan tesis ini dapat diselesaikan guna melengkapi
dan memenuhi persyaratan untuk memenuhi ujian Master Pendidikan (M.Pd) pada
program studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri
Medan. Shalawat dan salam Penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah membawa risalah-Nya kepada umatnya guna membimbing ke jalan
yang di ridhai Allah SWT.
Dalam penulisan tesis ini, Penulis menyadari banyak kesulitan yang
dihadapi, namun berkat usaha, bantaun dari berbagai pihak dan ridha Allah SWT,
akhirnya tesis ini dapat diselesaikan walaupun masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada berbagai
pihak yang telah banyak membantu, membimbing dan memotivasi Penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini hingga hasil penelitian dapat dilaporkan seperti ini.
Ucapan terimakasih ditujukan kepada:

l. Ayahanda Marwan Nasution dan lbunda Purnama Lubis
2. Teristimewa kepada istri Afridani Lubis,AM.Keb. dan Anak-anak yakni
Anjeliani Thabsari Nasution dan Sanjana Thabsajidah Nasution
3. Bapak Prof.Drs.Syawal Gultom,M.Pd sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan
4. Bapak Prof.Dr.Belferik Manullang, sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Negeri Medan

iii

5. Bapak Dr.H.Syaiful Sagala,M.Pd. sebagai Ketua Program Studi Administrasi
Pendidikan Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai penguji
6. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik,M.Si sebagai pembimbing I
7. Bapak Syarifuddin,M.Sc.,Ph.D. sebagai pembimbing II
8. Bapak Prof.Dian Armanto,MA.,M.Pd.,Ph.D. sebagai penguji
9. Bapak Prof.Dr.Abdul Muin Sibuea, sebagai penguji
10. Bapak Drs.H.Jamaren Ginting,M.Pd. sebagai kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Labuhanbatu
11. Semua staf Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu
12. Semua kepala SMP Negeri di Kabupaten Labuhanbatu

13. Semua ternan-ternan Penulis pada angkatan ke-XI AP/B2 Siang tahun 2006

Akhirnya Penulis sadar bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan
bahkan jauh dari lengkap dan tuntas untuk bisa membantu semua pihak dalam
memecahkan persoalan atau berkaitan dengan penelitian ini. Meskipun demikian,
diharapkan bisa memeroleh sedikit pengetahuan. Karena dari sedikit ini kiranya
masih jauh lebih berguna daripada tidak sama sekali. Mudah-mudahan tesis ini
bermanfaat bagi dunia pendidikan.
Semoga segala sumbangan maupun dukungan serta kerjasama yang
diberikan kepada Penulis mendapat imbalan dari Allah SWT. Amiin.

Medan, 20 Pebruari 2009
Penulis,

Thabrani
NIM.061188130046

iv

ABSTRACT


THABRANI. 2009. The Relation Of School Components Performance in
realizes school of certifiable in Junior High School State Labubanbatu
Regency. Thesis. Medan: Post Graduated School, Medan State University.
The many schools that is is certifiable not is caused unsatisfying
maximum of performance from school components. This research aim to know
the relation of school components performance in realizing certifiable school in
SMPN Labuhanbatu Regency.
This hypothesis is five. Firstly, existence of the relation of signiftkan
between teacher performances with materialization of certifiable school in SMPN
Labuhanbatu Regency. Second, existence of the relation of signifikan between
performances arranges business with materialization of certifiable school in
SMPN Labuhanbatu Regency. Third, existence of the relation of signifikan
between headmaster performances with materialization of certifiable school in
SMPN Labuhanbatu Regency. Fourth, existence of the relation of signifikan
between school committee performances with materialization of certifiable school
in SMPN Labuhanbatu Regency. Fifth, existence of the relation of signifikan
between school components performances joinly with materialization of
certifiable school in SMPN Labuhanbatu Regency.
Population of This research divided two. Firstly, population of school is all

SMPN Labuhanbatu Regency. Second, population of responder is all school
components SMPN Labuhanbatu Regency. This research sample there are two.
Firstly, school sample amounts to 15 SMPN and sample responen amounts to 135.
In determination of school sample and responder sample applies multiple
sampling technique. Istrumen applied by questionaire with model Skala Likert
and Isian. Validity of instrument is obtained through validity contents and
instrument reability. Data is analysed with correlation analysis and regression
through program computer help SPSS V15,0. Correlation Coefficient test and
regression is done with test t and F test at a = 0,05.
Result of data analysis indicates that correlation teacher performance to
mean with materialization of certifiable school (ry 1=0,568). Performance arranges
correlation business to mean with materialization of certifiable school
(ry2=0,554). Correlation headmaster performance means with materialization of
certifiable school (ry3=0,596) and correlation school committee performance
means with materialization of certifiable school (ry4=0,544). Joinly, correlation
school components performance ·means with materialization of certifiable school
(Ry1234=0,856). effective Contribution or contribution of school components
performance (teacher performance, perfonnance arranges business, headmaster
performance and school committee performance) with materialization of
certifiable school is equal to 73,27%.

This research fmding indicates that materialization of certifiable school in
SMPN Labuhanbatu Regency can be predicted or determination by school
components performance either x'selfly or together. Result of this research gives
implication, that school components performance need to be paid attention is full
by the on duty educations or the policy takers and decision in educational.

ABSTRAK

THABRANI. 2009. Hubungan Kinerja Komponen-komponen Sekolah dalam
Mewujudkan Sekolah yang Bermutu di SMPN Kabupaten Labuhanbatu.
Tesis. Medan : Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Banyaknya sekolah yang tidak bermutu disebabkan kurang maksimalnya
kinerja dari komponen-komponen sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan kinerja komponen-komponen sekolah dalam mewujudkan
sekolah yang bermutu di SMPN Kabupaten Labuhanbatu.
Hipotesis ini ada lima. Pertama, adanya hubungan signiftkan antara kinerja
guru dengan perwujudan sekolah bermutu di SMPN Kabupaten Labuhanbatu.
Kedua. adanya hubungan signiftkan antara kinerja tata usaha dengan perwujudan
sekolah bermutu di SMPN Kabupaten Labuhanbatu. Ketiga, adanya hubungan
signifikan antara kinerja kepala sekolah dengan perwujudan sekolah bermutu di
SMPN Kabupaten Labuhanbatu. Keempat, adanya hubungan signifikan antara
kinerja komite sekolah dengan perwujudan sekolah bermutu di SMPN Kabupaten
Labuhanbatu. Kelima, adanya hubungan signifikan antara kinerja komponenkomponen sekolah secara bersama-sama dengan perwujudan sekolah bermutu di
SMPN Kabupaten Labuhanbatu.
Populasi penelitian ini dibagi dua. Pertama, populasi sekolah adalah
seluruh SMPN Kabupaten Labuhanbatu. Kedua. populasi responden adalah
seluruh komponen-komponen sekolah SMPN Kabupaten Labuhanbatu. Sampel
penelitian ini ada dua. Pertama, sampel sekolah berjumlah 15 SMPN dan sampel
responen berjumlah 135 orang. . Dalam penentuan sampel sekolah dan sampel
responden menggunakan teknik sampling ganda. Istrumen yang digunakan
kuesioner dengan model Skala Likert dan lsian. Kesahihan instrumen diperoleh
melalui validitas isi dan reabilitas instrumen. Data dianalisis dengan analisis
korelasi dan regresi melalui bantuan komputer program SPSS V .15,0. Uji
koefisien korelasi dan regresi dilakukan dengan uji t dan uji F pada a= 0,05.
Hasil analisis data. menunjukkan bahwa kinerja guru berkorelasi berarti
dengan perwujudan sekolah bermutu (ryJ=0,568). Kinerja tata usaha berkorelasi
berarti dengan perwujudan sekolah bermutu (ry2=0,554). Kinerja kepala sekolah
berkorelasi berarti dengan perwujudan sekolah bermutu (ry3=0,596) dan kinerja
komite sekolah berkorelasi berarti dengan perwujudan sekolah bermutu
(ry4=0,544). Secara bersama-sama, kinerja komponen-komponen sekolah
dengan perwujudan sekolah bermutu (Ry12J4=0,856).
berkorelasi be~
Kontribusi atau sumbangan efektif kinerja komponen-komponen sekolah (kinerja
guru, kinerja tata usaha, kinerja kepala sekolah dan kinerja komite sekolah)
dengan perwujudan sekolah bermutu adalah sebesar 73,27%.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa perwujudan sekolah bermutu
di SMPN Kabupaten Labuhanbatu dapat diprediksi atau dideterminasi oleh
kinerja komponen-komponen sekolah baik secara sendiri-sendiri atau bersamasama. Hasil penelitian ini memberikan implikasi, bahwa kinerja komponenkomponen sekolah perlu diperhatikan penuh oleh para dinas pendidikan atau para
pengambil kebijakan dan keputusan di bidang pendidikan.

ii

DAFI'ARISI

ABSTRACT
ABSTRAK

ii

KATA PENGANTAR....................................................................................

iii

DAFTAR lSI

...............................................................................................

v

DAFI'ARTABEL...........................................................................................

Vlll

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

X

DAFT AR LAMPIRAN .................................................................................

xi

BAB I

: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................

BAB II

B. Identifikasi Masalah .............................................................

6

C. Batasan Masalah ...................... ............... ............ ..................

7

D. Rumusan Masalah ................................................................

8

E. Tujuan Penelitian ..................................................................

8

F. Manfaat Penelitian ................................................................

9

: KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL,
DAN IDPOTESIS
A. Kerangka Teoritis..................................................................

11

1. Sekolah Bennutu ................................................ .............

ll

2. Kinerja Komponen-komponen sekolah...........................

26

a. Pengertian Kinerja...... ...............................................

26

b. Kinerja Guru............................... ...............................

29

c. Kineija Tata Usaha....................................................

33

d. Kineija Kepala Sekolah.............................................

39

e. Kineija Komite Sekolah ............................................

42

B. Kerangka Konseptual ............................................................

50

1. Hubungan kinerja guru dengan perwujudan
sekolah bennutu ..............................................................

v

50

2. Hubm1gan kinerja tata usaha dengan perwujudan
sekolah bermutu ..............................................................

51

3. Hubm1gan kinerja kepala sekolah dengan perwujudan
sekolah bermutu ..............................................................

53

4. Hubm1gan kinerja komite sekolah dengan perwujudan
sekolah bermutu ............................................... ....... ........

54

5. Hubm1gan kinerja komponen-komponen sekolah
(kinerja guru, kinerja tata usaha, kinerja kepala sekolah
dan kinerja komite sekolah) secara bersama-sama
dengan perwujudan ~kolah

bermutu..............................

55

C. Hipotesis ......................... :......................................................

57

BAB III : METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ............................................................ .......

58

B. Populasi dan Sampel.............................................................

58

1. Populasi dan Sampel Sekolah .........................................

58

2. Populasi dan Sampel Responden..... ...................... ....... ...

59

C. Pendekatan Penelitian ...........................................................

60

D. Definisi Operasional Variabel...............................................

61

E. Instrumen Penelitian..............................................................

63

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ..............................................

66

1. MenyusWl Uji Coba Instrumen .......................................

66

2. Penentuan Responden Uji Coba Instrumen.....................

67

3. Pelaksanaan Uji Coba Instrumen ....................................

67

4. Analisis Butir Uji Coba Instrumen .................................

68

5. Teknik Pengumpulan Data..............................................

68

H. Teknik Analisis Data ............................................................

69

1. Deskripsi Data.................................................................

69

2. Pengujian Persyaratan Analisis .......................................

70

3. Pengujian Hipotesis.........................................................

71

a. Analisis korelasi dan regresi sederhana....... ... .. .........

71

b. Analisis korelasi dan regresi ganda .... ........ .. .... .........

71

c. Analisis korelasi Parsial .. ..... .. .. .. .... .. .. .... .. ... ... .. .. ... ....

72

vi

DAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMDAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian ......................................................

73

1. Kinerja Guru....................................................................

73

2. Kineija Tata Usaha..........................................................

75

3. Kineija Kepala Sekolah...................................................

76

4. Kineija Komite Sekolith ..................................................

78

5. Sekolah Bennutu.............................................................

79

B. Pengujian Persyaratan Analisis .............................................

81

1. Uji Nonnalitas Data ................................ ........................

81

2. Uji Kemandirian antar Variabel Bebas ...........................

82

3. Uji Linieritas Data...........................................................

83

C. Pengujian Hipotesis Penelitian..............................................

94

l. Hipotesis Pertama.... ...... .. .... ........ .... .. .. ...... .. .. .. .. .. .. .. .... .. ..

94

2. Hipotesis Kedua ..............................................................

95

3. Hipotesis Ketiga ..............................................................

96

4. Hipotesis Keempat ..........................................................

97

5. Hipotesis Kelima.............................................................

98

6. Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

DAB V

secara Parsial................ ........ ........ ..... .......... .......... ..........

99

7. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ...................

101

D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................

101

E. Keterbatasan Penelitian .........................................................

105

: SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan.......... :.....................................................................

107

B. Implikasi ................................................................................

108

C. Saran ............................................................... ....................

I 09

DAFfARPUSTAKA

111

LAMPIRAN ....................................................................................................

103

vii

DAFTAR TABEL

Hal
Tabell.

Rata-rata Nilai Ujian Nasional SMPN di Kabupaten Labuhanbatu

5

Tabel 2.

Kelulusan Siswa pada Ujian Nasional SMPN di
Kabupaten Labuhanbatu.................................................................

6

Tabel3.

Populasi Sekolah ............................................................................

58

Tabel4.

Srunpel Sekolah ..............................................................................

59

Tabel5.

Populasi Responden .......................................................................

59

Tabel 6.

Srunpel Responden .........................................................................

60

Tabel 7.

Kisi-kisi lnstrumen Kinerja Guru...................................................

64

Tabel8.

Kisi-kisi Instrumen Kinerja Tata Usaha.........................................

64

Tabel9.

Kisi-kisi lnstrumen Kinerja Kepala Sekolah..................................

65

Tabel 10. Kisi-kisi Instrumen Kinerja Komite Sekolah .................................

65

Tabel 11. Kisi - kisi lnstrumen Sekolah Bennutu .........................................

66

Tabel12. Jumlah Item Hasil Uji Coba Instrumen..........................................

68

Tabel13. Distribusi Frekuensi Kinerja Guru SMP Negeri
Kabupaten Labuhanbatu.................................................................

73

Tabel14. Klasifikasi Skor Variabel Kinerja Guru.........................................

74

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Kinerja Tata Usaha SMP Negeri
Kabupaten Labuhanbatu.................................................................

75

Tabell6. Klasifikasi Skor Variabel Kinerja Tata Usaha ...............................

76

Tabel17. Distribusi Frekuensi Kinerja Kepala Sekolah SMP Negeri
Kabupaten Labuhanbatu.................................................................

77

Tabel 18. Klasifikasi Skor Variabel Kinerja Kepala Sekolah ....... .................

78

Tabel19. Distribusi Frekuensi Kinerja Komite Sekolah SMP Negeri
Kabupaten Labuhanbatu.................................................................

79

viii

Tabel20. Klasifikasi Skor Variabel Kinerja Komite Sekolah .......................

80

Tabel21. Distribusi Frekuensi Sekolah Bermutu SMP Negeri
Kabupaten Labuhanbatu.................................................................

81

Tabel22. Klasifikasi Skor Variabel Sekolah Bermutu ..................................

82

Tabel23. Rangkuman Uji Normalitas Data...................................................

83

Tabel 24 Rangkuman Uji Kemandirian Variabel Bebas ...............................

84

Tabel 25. Rangkuman Linieritas Y atas X1 ...................................................

85

Tabel 26. Rangkuman Linieritas Y atas X2 ... ............ ....................................

86

Tabel27. Rangkuman Linieritas Y atas X3 ...................................................

87

Tabel 28. Rangkuman Linieritas Y atas X4 ...................................................

87

Tabel29. Korelasi Antar Variabel ................................................................

88

Tabel30. Rangkuman Analisis Korelasi Xl dengan Y..................................

89

Tabel 31. Rangkuman Anava Keberartian Regresi Y atas X1 .......................

90

Tabel32. Rangkuman Analisis Korelasi X2 dengan Y..................................

91

Tabel 33. Rangkuman Anava Keberartian Regresi Y atas X2 .......................

92

Tabel34. Rangkuman Analisis Korelasi X3 dengan Y..................................

93

Tabel35. Rangkuman Anava Keberartian Regresi Y atas X3 .......................

94

Tabel36. Rangkuman Analisis Korelasi X4 dengan Y..................................

95

Tabel 37. Rangkuman Anava Keberartian Regresi Y atas X4 .......................

96

Tabel38. Rangkuman Hasil Analisis korelasi X1,X2,X3 dan X4 dengan Y.

97

Tabel39. Rangkuman Anava Keberartian Regresi Y atas Xl,X2,X3,dan X4

98

Tabel40 Bobot Sumbangan Variabel Bebas.................................................

101

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 1.

Paradigma penelitian antarvariabel .. ....... .. .. .. ... .... .. ......... .. .... .... ..

56

Gambar 2.

Histogram Kinerja Guru (Xl) .....................................................

74

Gambar 3.

Histogram Kinerja Tata Usaha (X2) ..........................................

76

Gambar 4.

Histogram Kinerja Kepala Sekolah (X3) ....................................

78

Gambar 5.

Histogram Kinerja Komite Sekolah (X4)....................................

80

Gambar 6.

Histogram Sekolah Bermutu (Y).................................................

82

X

DAFI'AR LAMPIRAN

Hal
Lampiran 1

Uji Validitas dan Reliabilitas Ujl Coba Instrwnen Penelitian ·114

Lampiran 2

Nama-nama Seko1ah Menengah Pertama Negeri
Kabupaten Labuhanbatu sebagai Populasi Penelitian ...........

131

Nama-nama SMP negeri kabupaten Labuhanbatu yang
menjadi sample penelitian.....................................................

133

Instrumen Hubungan Kineda Komponen-Komponen
Sekolah Dengan Perwujudan Sekolah Bermutu
Di SMP Negeri Kabupaten Labuhanbatu..............................

134

Lampiran 5

Rangkuman Skor Xl, X2, X3, X4, Dan Y ............................

141

Lampiran 6

Deskripsi Data Penelitian ......................................................

143

Lampiran 7

Klasifikasi Skor ...... .. .... .... .. .. .... .. .............. .... ...... ........ .... .. .. .. . 144

Lampiran 8

Uji Normalitas Data..............................................................

154

Lampiran 9

Uji Mandiri Antar Variabel Independent ..............................

161

Lampiran 10

Hasil Perhitungan Persamaan Regresi...................................

163

Lampiran 11

Uji Linearitas dan Keberartian Regresi ............ .....................

187

Lampiran 12

Analisis Korela5i Product Momen Pearson...........................

192

Lampiran 13

Hasil Perhitungan t hitung pada korelasi ganda ...... ... ........ ...

194

Lamp iran 14

Analisis Korelasi Parsial .. ...... .... .. .. ......................... .......... ... . 195

Lampiran 15

Nilai Rata-rata lndikator pada Variabel ................................

197

Lampiran 16

Perhitungan Sumbangan RelatifDan Sumbangan Efektif....

198

Lampiran 17

Curriculum Vitae................................................................... 200

Lampiran 3

Lampiran 4

xi

Lampiran 18

Surat Keputusan Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan Tentang Susunan Komisi
Pembimbing Program Pascasarjana (S2) UNIMED
Atas Nama: Thabrani; NIM: 06118130046 Program Studi
Administrasi Pendidikan pada Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan..................................................... 201

Lampiran 19

Undangan Seminar Proposal Tesis........................................ 202

Lampiran 20

Studi Awal Penulisan Tesis................................................... 203

Lampiran 21

Izin Melakukan Penelitian Lapangan dari Universitas
Negeri Medan........................................................................ 204

Lampiran 22

Izin Melakukan Penelitian Lapangan dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Labuhanbatu................................... ................... .. 205

Lampiran 23

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari
SMP Negeri 1 Torgamba....................................................... 206

Lampiran 24

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari
SMP Negeri 2 Kotapinang .................................................... 207

Lampiran 25

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari
SMP Negeri 1 Bilah Hulu ..................................................... 208

Lampiran 26

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari
SMP Negeri 2 Rantau Utara.................................................. 209

Lampiran 27

Surat Keterangan Me1aksanakan Penelitian dari
SMPNegeri 1 Silangkitang ........ ~.
. .

...

210

Lampiran 28

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari
SMP Negeri 1 Panai Tengah ................................................. 211

Lampiran 29

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari
SMP Negeri 1 Kualuh Hulu .................................................. 212

Lampiran 30

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari
SMP Negeri 1 Kualuh Leidong ............................................. 213

Lampiran 31

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari
SMP Negeri 1 Panai Tengah ................................................. 214

Lampiran 32

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari
SMP Negeri 2 Kampung Rakyat........................................... 215

xii

Lampiran33

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari
SMP Negeri 1 Sei Kanan ................................................... ... 216

Lampiran 34

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari
SMP Negeri I Aek Natas ................................ ...................... 217

Lampiran 35

•Surat Keterangan Me1aksanakan Penelitian dari
·SMP Negeri 1 MerbaU:........................................................... 218

Lampiran 36

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari
SMP Negeri 1 Panai Hulu ..................................................... 219

Lampiran37

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari
SMP Negeri 1 Aek Kuo ........................................................ 220

Lampiran38

Undangan Ujian Tesis........................................................... 221

xiii .

BAD I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini dunia kita ditandai oleh perubahan-perubahan yang sangat
cepat dan bersifat global. Hal itu diakibatkan oleh perkembangan ilmu dan
teknologi yang sangat cepat, terutama dalam bidang komunikasi dan elektronika.
Sejumlah besar informasi, hampir mengenai semua bidang dari semua tempat.
Semua aspek dan kegiatan telah terhimpun, terolah, tersimpan, dan tersebar.



Secara terbuka, setiap saat informasi tersebut dapat diakses, dibaca, serta
disaksikan oleh setiap orang terutama melalui internet, media cetak, dan televisi
sehingga telah menjadikan dunia semakin terbuka, menghilangkan batas-batas
geografis, administratif-yuridis, politis, dan sosial-budaya. Masyarakat global,
masyarakat teknologi, ataupun masyarakat informasi yang bersifat terbuka,
berubah sangat cepat dalam memberikan tuntutan, tantangan, bahkan ancamanacaman baru.
Sekolah menengah jenjang SMP/MTs mempunyai peranan yang sangat
penting sebagai dasar-dasar bagi pengembangan manusia yang bermutu.
Pendidikan jenjang SLTP/MTs berperan memberikan keunggulan, moral dan
karakter bekerja keras dalam bidang studi. Dengan demikian, para lulusan
SLTP/MTs akan bermutu dari pengetahuan dan kecakapan dalam bidang studi
atau mata pelajaran yang dipelajarinya. Mereka tidak sekedar tabu atau kenai,
tetapi mereka harus paham, cakap, mampu, serta mahir menggunakannya.

Kecakapan dan kemahiran saja belum cukup sebab harus diikuti dengan motif,
kemauan, semangat, dan tekat .
Sekolah merupakan lembaga atau organisasi dalam pembentukan dan
pengembangan generasi bangsa yang akan menjawab tantangan zaman melalui
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pembentukan dan pengembangan lembaga
pendidikan tidak terlepas dari komponen-komponen sekolah dan sejauhmana
kinetja komponen-komponen sekolah akan dapat mewujudkan mutu sebuah
sekolah.
Sekolah yang dapat mewujudkan sekolah bermutu akan melakukan
perubahan-perubahan untuk dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas sekolah
dan mempunyai basil yang tinggi dan berbeda sesuai di lingkungan masingmasing dari sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan lain-lain.
Pemahaman dan pandangan tentang sekolah bermutu selama ini sangat
beragam, mulai dari orang tua, masyarakat, ilmuan dan lainnya Suparlan (2007)
mengemukakan "Pandangan masyarakat secara umum tentang sekolah bermutu
adalah sekolah yang tingkat kelulusan dan nilai Ujian Nasional siswa yang tinggi.
Orangtua memandang sekolah bermutu sebagai lembaga pendidikan yang megah,
gedung sekolah yang kokoh dengan genting yang memerah bata, taman sekolah
yang indah, dan seterusnya. Para ·ilmuwan memandang sekolah bermutu sebagai
sekolah yang siswanya banyak menjadi pemenang dalam berbagai Iomba atau
olimpiade di tingkat nasional, regional, maupun internasional. Orang kaya tentu
memiliki pandangan yang berbeda pula, sekolah bermutu adalah tempat

2

pendidikan yang diperoleh anaknya dengan membayar uang sekolah yang setinggi
langit untuk memperoleh berbagai paket kegiatan ekstrakurikuler".
Terkait dengan mutu, banyak masalah mutu dihadapi dalam dunia
pendidikan, seperti mutu lulusan, mutu pengajaran, bimbingan dan latihan dari

guru, serta mutu profesionalisme dan kinerja guru. Mutu-mutu tersebut terkait
dengan mutu manajerial para pemimpin pendidikan, keterbatasan dana, sarana dan
prasarana, fasilitas pendidikan, media., sumber belajar, alat dan bahan latihan,
iklim sekolah, lingkungan pendidikan, serta dukungan dari pihak-pihak yang
terkait dengan pendidikan. Semua kelemahan mutu dari komponen-komponen
pendidikan tersebut berujung pada rendahnya mutu lulusan.
Sukamadinata, NS., Ayi NJ, dan Ahman (2006: 8) telah mengemukakan
bahwa "Mutu lulusan yang rendah dapat menimbulkan berbagai masalah seperti
lulusan tidak dapat melanjutkan studi, tidak dapat menyelesaikan studinya pada
jenjang yang lebih tinggi, tidak dapat bekerja/diterima di dunia kerja, diterima
bekerja tetapi tidak berprestasi, tidak dapat mengikuti perkembangan masyarakat,
dan tidak produktif. Lulusan yang tidak produktif akan menjadi beban

masyarakat, menambah biaya kehidupan dan kesejahteraan masyarakat, serta
memungkinkan menjadi warga yang tersisih dari masyarakat". Sekolah bermutu
adalah sekolah tertuju pada mutu lulusan harus didukung personalia, administrasi,
guru, konselor, dan tata usaha. Hal ini juga didukung pula oleh sarana dan
prasarana pendidikan, fasilitas, media, serta sumber belajar yang memadai, baik
mutu maupun jumlah, dan biaya.
Setiap tahun Departemen Pendidikan Nasioanal (Depdiknas) melalui Pusat
Penilaian Pendidikan (Puspendik) membuat peringkat SMP berdasarkan nilai

3

ujian nasional (UN) tert.inggi di seluruh Indonesia sebagai sekolah bermutu.
Menurut Sriyanto (2008) menyatakan bahwa "kriteria pendidikan bermutu di
Indonesia, selama ini, masib identik dengan prestasi akademik (UN)" .... Sekolahsekolah yang dianggap bermutu dan favorit, khususnya sekolah negeri,
menyeleksi eaton siswa baru berdasarkan nilai UN itu". Menurut Haryanti dan
Paulus (2008) menyatakan alasan Pemerintah menyelenggaraan ujian nasional.

Pertama, mengukur dan menilai kompetensi peserta didik dalm bidang
pengetahuan dan teknologi. Hasil ujian ini juga akan dipergunakan untuk ukuran
tingkat pencapaian pendidikan nasional. Kedua, basil ujian dipakai sebagai
instrumen penentu kelulusan dan pemberian ijazah bagi peserta didik. Dalam
konteks yang sama, basil ujian ini dipergunakan sebagai alat untuk memetakan

..

mutu sekolah dan mutu pendidikan secara nasional serta bahan pert.imbangan
akreditasi bagi sekolah". Lain balnya dengan Hasan (2008) yang menyatakan
Adanya tes dalam bentuk UN yang dilakukan pemerintah upaya pemerintah untuk
menjamin pendidikan bermutu bagi warganya, bukan menentukan keberbasilan
seorang peserta didik dalam bentuk keputusan lulus atau tidak lulus.
Sebagian dari fenomena seperti yang telah diuraikan menurut pengamatan
karni juga terjadi di SMP negeri kabupaten Labuhanbatu. Dalam perwujudan
sekolah bermutu di SMP negeri kabupaten Labuhanbatu, kinerja dari komponenkomponen sekolah sangat penting. Keberadaan SMP negeri di Labuhanbatu yang
berbeda-beda mulai terletak di ibukota kecamatan, di kawasan perkebunan atau,
di daerah pantai. Oleb karena itu, kinerja masing-masing komponen-komponen
sekolah yang maksimal akan berbeda-beda perwujudan sekolah bermutu.

4

Kenyataan di lapangan dari basil studi awal Peneliti ketika mengunjungi
beberapa SMPN di kabupaten Labuhanbatu pada bulan Agustus 2008, sejumlah
komponen-komponen sekolah tidak sama-sama bekerja dalam rangka memajukan
sekolah untuk perwujudan sekolah bermutu. Hal tersebut bisa saja disebabkan
berbagai hal, tidak jelasnya misi dan visi sekolah, tidak jelasnya tugas, fungsi dan
tanggungjawabnya komponen-komponen sekolah, latar belakang pendidikan dan
kemampuan komponen-komponen sekolah masih heterogen.
Fakta yang lain, temyata kinerja komponen-komponen sekolah tidak
bekerja maksimal, terbukti dari perolehan rata-rata nilai ujian nasional siswa
masih ada nilai 4 dan 5. Hasil nilai ujian nasional SMPN di kabupaten
Labuhanbatu dapat dilihat tabel 1.

Tabell. Rata-rata Nilai Ujian Nasional SMPN di Kabupaten Labuhanbatu

No.

Mata Pelajaran

Tahun Pelajaran
2003/2004

200412005

200512006

200612007

2007/2008

I.

Bahasa Indonesia

5,29

6,10

7,56

7,02

6,75

2.

Bahasa lnggris

4,75

5,85

6,73

6,95

6,84

3.

Matematika

5,01

6,47

7,48

7,34

7,14

4.

IPA

-

-

-

-

7,22

..
Sumber : Dmas Pendtdtkan Kabupaten Labuhanbatu tahun 2008

Pada basil persentase kelulusan siswa SMPN kabuapten Labuhanbatu
dapat dikatakan cukup baik. Adapun persentase kelulusan siswa SMPN kabupaten
Labuhanbatu dapat dilihat pada tabel 2 berikut.

5

Tabel 2. Kelulusan Siswa pada Ujian Nasional SMPN di Kab.Labubanbatu
No.
I.
2.
3.
4.
5.

Tahun Pelajaran
200312004
2004/2005
2005/2006
2006/2007
200712008

Persentase Kelulusan siswa
8027
83 21
98,77
99 54
9682

..

Sumber : Dmas Pend1d1kan kabupaten Labuhanbatu tahun 2008
Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, kami ingin mengetahui
hubungan kinetja komponen-komponen sekolah dengan perwujudan sekolah
berrnutu di kabupaten Labuhanbatu serta bagaimana kondisinya. Oleh karena itu,
perlu ada usaha rnelakukan penelitian untuk mengkaji komponen-komponen
sekolah yang mempunyai hubungan kuat dan sekaligus memengaruhi perwujudan
sekolah berrnutu. Apabila penelitian ini diketahui, rnaka diharapkan akan
ditempuh upaya yang lebih tepat dalam meningkatkan dan memperbaiki
komponen-komponen sekolah dalam perwujudan sekolah berrnutu.

B. Identif'lkasi Masalah
Identiflkasi masalah sesuai dengan latar belakang masalah yang telah
diuraikan, antara lain:
1. Sekolah berrnutu akan melakukan perubahan-perubahan untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas sekolah dan mempunyai basil yang tinggi berdasarkan
somber daya rnanusia, somber daya alam, somber daya ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan lain-lain.
2. Pandangan pemahaman dan pandangan di kalangan masyarakat tentang
sekolah berrnutu sangat beragam, akan tetapi Pemerintah telah menetapkan
UN yang tinggi dapat dijadikan bahwa sekolah tersebut rnerupakan sekolah
berrnutu.

6

3. Akibat sekolah tidak bermutu, mutu lulusan akan rendah menimbulkan
berbagai masalah seperti lulusan tidak dapat melanjutkan studi, tidak dapat
menyelesaikan studinya pada jenjang yang lebih tinggi, tidak dapat
bekerjalditerima di dunia kerja, diterima bekerja tetapi tidak berprestasj, tidak
dapat mengikuti perkembangan masyarakat, dan tidak produktif.
4. Pembentukan dan pengembangan sekolah bermutu tidak terlepas dari kinerja
komponen-komponen sekolah terutama guru, tata usaha, kepala sekolah, dan
komite sekolah.
5. Kinerja komponen-komponen sekolah tidak bekerja maksimal sesuai dengan
tugas dan fungsinya di sekolah dalam rangka perwujudan sekolah bermutu.
6. Kinerja masing-masing komponen sekolah tidak dilakukan secara maksimal
dan tidak adanya kerjasama yang baik dari komponen-komponen sekolah
dalam rangka memajukan sekolah untuk perwujudan sekolah bermutu
7. Keberadaan lokasi sekolah yang berbeda-beda akan menjadikan kinerja
komponen-komponen sekolah dengan perwujudan sekolah bermutu tentunya

akan berbeda pula.

C. Batasan Masalah
Berkaitan dengan fenomena SMP Negeri di kabupaten Labuhanbatu
dengan perwujudan sekolah bermutu di lokasi SMPN yang keberadaan sekolah
berbeda-beda, antara lain: di ibukota kecamatan, di kawasan perkebunan, dan di
daerah pantai, maka kami membatasi masalah penelitian pada kinerja komponenkomponen sekolah (kinerja guru, kinerja tata usaha, kinerja kepala sekolah,
kinerja

komite

sekolah)

dengan

perwujudan

7

sekolah

bermutu

yang

memertimbangkan waktu, dana, pekerjaan: yang rumit dan menuntut tenaga yang
ahli, serta jarak antar-sekolah sangat jauh.

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Seberapa besar hubungan antara kinerja guru dengan perwujudan sekolah
bennutu di SMP negeri Kabupaten Labuhanbatu
2. Seberapa besar hubungan antara kinerja tata usaha dengan perwujudan sekolah
bennutu di SMP negeri Kabupaten Labuhanbatu
3. Seberapa besar hubungan antara kinerja kepala sekolah dengn perwujudan
sekolah bennutu di SMP negeri Kabupaten Labuhanbatu
4. Seberapa besar hubungan antara kinerja komite sekolah dengan perwujudan
sekolah bennutu di SMP negeri Kabupaten Labuhanbatu
5. Seberapa besar hubungan antara kinerja guru, kinetja tata usaha, kinerja
kepala sekolah dan kinerja komite sekolah secara bersama-sama dengan
perwujudan sekolah bennutu di SMP negeri Kabupaten Labuhanbatu

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hubungan antara kinetja guru dengan perwujudan sekolah
bennutu di SMP negeri Kabupaten Labuhanbatu
2. Untuk mengetahui hubungan antara kinetja tata usaha dengan perwujudan
sekolah bennutu di SMP negeri Kabupaten Labuhanbatu
3. Untuk mengetahui

hubungan antara kinerja kepala sekolah dengan

perwujudan sekolah bennutu di SMP negeri Kabupaten Labuhanbatu

8

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan basil penelitian dan pembahasan. mak.a dapat diambil
beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Ada hubungan signifikan antara kinerja guru dengan perwujudan sekolah
bermutu yang koefisien korelasi sebesar 0,568 sehingga kinerja guru
merupakan faktor perwujudan sekolah bermutu
2. Ada hubungan signifikan antara kinerja tata usaha dengan perwujudan sekolah
bermutu yang koefisien korelasi sebesar 0,554 sehingga kinerja tata usaha
merupakan faktor perwujudan sekolah bermutu
3. Ada hubungan signiflkan antara kinerja kepala sekolah dengan perwujudan
sekolah bermutu yang koefisien korelasi sebesar 0,596 sehingga kinerja kepala
sekolah merupakan faktor penting dalam perwujudan sekolah bermutu
4. Ada hubungan signiflkan antara kinerja komite sekolah dengan perwujudan
sekolah bermutu yang koefisien korelasi sebesar 0,544 sehingga kinerja
komite sekolah merupakan faktor yang tidak dapat dipisahkan dengan
perwujudan sekolah bermutu
5. Ada hubungan signifikan antara kinerja guru, kinerja tata usaha, kinerja kepala
sekolah dan kinerja komite sekolah secara bersama-sama merupakan kinerja
komponen-komponen sekolah dengan perwujudan sekolah bermutu yang
koefisien korelasi sebesar 0,856 sehingga kinerja komponen-komponen
sekolah merupakan yang terbaik dilakukan bersama-sama dengan perwujudan
sekolah bermutu

107

B. Implikasi
Setelah diketahui secara sistematis tentang kinerja komponen-komponen
sekolah, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan
perwujudan sekolah bermutu maka dapat dikatakan bahwa hubungan tersebut
berbentuk positif linier. Apabila kinerja komponen-komponen sekolah yakni:
kinerja guru, kinerja tata usaha, kinerja kepala sekolah, dan kinerja komite
sekolah meningkat maka perwujudan sekolah bermutu akan meningkat pula.
Untuk itu, implikasi dari penelitian ini adalah: (1) korelasi yang bersifat sendirisendiri yakni: korelasi kinerja guru dengan perwujudan sekolah bermutu, korelasi
kinerja tata usaha dengan perwujudan sekolah bermutu, korelasi kinerja kepala
sekolah dengan perwujudan sekolah bermutu, dan kinerja komite sekolah dengan
perwujudan sekolah bermutu yang kesemuanya berkategori sedang, dengan
demikian kinerja komponen-komponen sekolah yang masih perlu diperhatikan
penuh dan terus ditingkatkan lagi secara kesinambungan oleh para pengambil
kebijakan, dinas pendidikan, dan pemerintah; (2) korelasi kinerja komponenkomponen sekolah yakni kinerja guru, kinerja tata usaha, kinerja kepala sekolah,

dan kinerja komite sekolah secara bersama-sama yang berkategori besar
merupakan

basil

yang

baik

dan

perlu

dipertahankan,

namun

apabila

memungkinkan perlu ditingkatkan secara terarah dan kesimbungan.
Jadi penelitian ini dapat dijadikan satu informasi yang bermanfaat untuk
meningkatkan mutu sekolah dengan perwujudan sekolah bermutu. Sejalan dengan
itu, dalam setiap penyelenggaraan pendidikan dan komponen-komponen sekolah
di semua jenis dan jenjang perlu memerhatikan nilai-nilai positif dari kinerjakinerja komponen-komponen sekolah dengan perwujudan sekolah bermutu.

108



C. Saran-saran
Berdasarkan pembahasan penelitian dikemukan saran-saran:

Pertama, oleh karena · penelitian ini menyangkut kinetja komponenkomponen sekolah dengan perwujudan sekolah bermutu maka kepada semua
pihak yang ingin mengetahui lebih lanjut dapat melakukan penelitian kembali
dengan pendekatan kualitatif.

Ketiga, berdasarkan basil temuan penelitian ini pada kinerja guru agar
perwujudan

sekolah

bermutu meningkat

maka

indikator

merencanakan,

melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan guru, perlu dipertahankan atau lebih
ditingkatkan lagi, sedangkan indikator rasa tanggungjawab melaksanakan tugas,
peneliti menyarankan: ( 1) guru harus benar-benar mengetahui tugas pokok dan
fungsinya; (2) guru harus berupaya untuk tetap hadir dalam tugasnya; dan (3)
pada saat bertugas guru mengutamakan tugasnya dari kepentingan yang lain.

Keempat, berdasarkan basil temuan penelitian ini pada kinerja tata usaha
agar perwujudan sekolah bermutu meningkat maka indikator disiplin dan
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas, perlu dipertahankan atau lebih
ditingkatkan lagi, sedangkan indikator memberi pelayanan yang baik dan
memuaskan, peneliti menyarankan: (1) tata usaha harus benar-benar mengetahui
ketatausahaan; (2) tata usaha harus melaksanakan tugas pokok dan fungsinya; dan
(3) tata usaha berupaya terus bekerja setiap harinya sesuai program ketatausahaan
sehingga dalam memberi pelayanan nanti bisa tepat waktu.

Kelima, berdasarkan basil temuan penelitian ini pada kinerja kepala
sekolah agar perwujudan sekolah bermutu meningkat maka indikator memberi
contoh (teladan) yang baik, perlu dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi,

109

sedangkan indikator beketjasama dengan guru, orang tua siswa, komite sekolah,
anggota masyarakat dan instansi lain dalam kegiatan sekolah, peneliti
menyarankan:

(l)

kepala

sekolah

harus

berketjasama

dan

tetap

memertahankannya dengan pihak di luar sekolah yang memang benar-benar perlu
pendidikan, bukan hanya sekedar terbar pesona ingin memajukan pendidikan; (2)
kepala sekolah harus mencari solusi yang efektif misalnya membaca buku yang
berkaitan dengan ketjasama atau berkonsultasi dengan para ahli ketjasama agar
ketjasama dengan pihak sekolah dan pihak luar sekolah tetap tetjalin dengan baik.

Keenom, berdasarkan basil temuan penelitian ini pada kinetja komite
sekolah agar perwujudan sekolah bermutu meningkat maka indikator mengawasi
pelaksanaan kegiatan sekolah, perlu dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi,
sedangkan indikator memberi dukungan terhadap sarana dan prasarana dan
kebijakan sekolah, peneliti menyarankan: (1) komite sekolah harus benar-benar
mengetahui bahwa tanpa adanya sarana dan prasarana di sekolah maka sekolah
tidak betjalan dengan efektif sehingga sarana dan prasarana di sekolah harus
diadakan

secara terprogram dan berkala; (2) komite sekolah harus melihat

kembali kebijakan-kebijakan sekolah, jika kebijakan tersebut kurang baik harus
dihilangkan atau diganti sedangkan kebijakan yang baik agar ditimbangkan
kembali atau diperharui.

Ketiga, kepada pihak yang berwewenang di Dinas Pendidikan, khususnya
Kabupaten Labuhanbatu yang merupakan lembaga pendidikan pada departemen
pendidikan nasional, maupun para pengambil kebijakan bidang pendidikan, perlu
mememerhatikan berbagai aspek tentang kinetja komponen-komponen sekolah
dengan perwujudan sekolah bermutu

110

DAFTAR PUST AKA

Andi dan Wahana Komputer. 2007. Panduan Praktis: Pengolahan Data Statistik
dengan SPSS 15.0, Semarang: Andi dan Wahana Komputer
Bahonar,
Jawad.
2008.
Tata
Usaha
dan
Permasalahannya.
(http://sawojajar2.blogspot.com/, diakses 24 Mei 2008)
Bernardin, H. John dan Russel, E. A. 1993. Human Resources Management. An
Experiental Approach, Me. Graw Hill Internasional Editions, Mac Graw
Hill BookCo. Singapore
Budimansyah,
Dasim.
2008.
Indikator . Kinerja
(http://depdiknas.go.id, diakses 7 Jimi 2008)

Komite

Sekolah.

Danim, Sudarwin. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah, Jakarta : Bumi Aksara
Dharma, Agus,
2003. Dicari Kepala Sekolah yang Kompeten,
(http://re-searchengines.com/adharma.html, diakses 24 Mei 2008)
Hadi, Sutrisno. 1981. Metodologi Research. Jokjakarta : Yayasan Penerbit
Universitas Gajah Mada
Haryanti, MM Mein dan Paulus Mujiran. 2008. Kontroversi Ujian Nasional
(http://www.suaramerdeka.com/harian/0502/15/opi04.htmhttp://www.suar
amerdeka.comlharian/0502/15/opi04.htm, diakses tgl 9 juli 2008)
Hasan,

S. Hamin. 2008. Pendidikan, Kualitas, dan Ujian Negara
(http://209.85.175.1 04/search?q=cache:MOFJr3vNywOJ :groups.yahoo.com
/group/cfbe/message/28831 +teori+sekolah+bermutu&hl=en&ct=clnk&cd
=74, diakses tgl 9 Juli 2008)

Irianto, Agus. 2006. Statistik: Konsep Dasar & Aplikasinya, Jakarta : Kencana

Kasiram, Mob. 1997. Teknik-teknik Analisa Item Test Basil Be/ajar dan CaraCara Menghitung Validitas dan Reliability, Surabaya : Usaha Nasional
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 044/U/2002
tentang Pembentukan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. 2003.
Jakarta: Tamita Otama.
Manullang, Belferik, dkk. 2007. Pedoman Pembimbing Tesis,
Pascasarjana Universitas Negeri Medan

111

Medan:

Mulyadi, Sri. 2007. Teknologi Jnformas untuk Pengembangan Kegiatan
Ketatausahaan
di
SMA
Negeri
3
Sukoharja.
(bttp://media.diknas.go.id/document/4815/pdf, diakses 7 Juni 2008)
Panitia Pelatihan Tata Usaha Al-Azhar. 2008. Pelatihan Tara Usaha Al-Azhar SeJabodetabek.(http://www.al_azhar.ac.idlnews/index.php?act=detail&pid= 1
121, diakses tanggal24 Mei 2008)
Poerwodanninta, W.J.S. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta
Penerbit Balai Pustaka
Provisieducation. 2008. Pengembangan Sekolah Beremutu,
(http://www.provisieducation.com/qualityschool-in.php, 19 juli 2008)
Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai Departemen Pendidikan Nasional. 2007.
Manajemen Sekolah, Depok : Departemen Pendidikan Nasional
Ruky, S. Achmad. 2006. Sistem Manajemen Kinerja, Jakarta: Gramedia
Sagala,

Syaiful. 2007. Manajemen Strategik dalam
Pendidikan, Bandung : Alfabet

Peningkatan Mutu

Sallis, Edward. 1993. Total Quality Management in Education, London:
Kogan Page
Smith,

Stuart C dan Philip K. Piele. 2006.
(http://eric.uoregon.edu, diakses 24 Mei 2008)

School

Leadership,

Sudjana, 1992. Metoda Statistika, Bandung : Tarsi to
Sudijono, Anas. 1996. Pengantar
Penerbit RajaGrafrndo Persada

Evaluasi

Pendidikan,

Jakarta

Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta
Sukamadinata, NS., Ayi NJ, dan Ahman. 2006. Pengendalian Mutu Pendidikan
Sekolah Menengah (Konsep, Prinsip, dan Instrumen), Bandung :
Penerbit Reflka Aditama
Suparlan. 2007. Dimensi Mutu Pendidikan, (http://sman2mks.com/index.php?
option=com_content&task=view&io=529&1temid=86,diakses 19Juli 2008)
Supranto, J. 2004. Ana/isis Multivariat. Arti dan Interprestasi, Jakarta :
Rineka Cipta
Supriadi, Dedi. 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru, Jakarta : Adicita
KaryaNusa

112

Sriyanto, HJ. 2008. Sulitnya Mencari Sekolah yang Bermutu.
(http://cetak.kompas.com/read/xmV2008/07/09/11550398/sulitnya.mencari
.sekolah.yang bennutu., diakses 20 Agustus 2008)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, 2003. Jakarta : Tamita Utama
Umaedi, Hadiyanto dan Siswantari. 2007. Materi Pokok Manajemen Berbasis
Sekolah, Jakarta : Universitas Terbuka
Usman, Husaini. 2006. Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan.,
Jakarta : Bumi Aksara
Wikipedia. 2008. Kinerja.
24 Mei 2008)

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja,

113

diakses