MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGANYAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN SBK KELAS IV SDN NO. 067254 MEDAN DELI T.A 2011/2012.

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGANYAM

DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

PADA MATA PELAJARAN SBK KELAS IV

SDN NO. 067254 MEDAN DELI

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MEMPEROLEH GELAR SARJANA PENDIDIKAN PADA JURUSAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

OLEH:

RUWAIDA TANJUNG

NIM. 108313309

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

RUWAIDA TANJUNG (NIM : 108313309), MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGANYAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN SBK KELAS IV SDN NO. 067254 MEDAN DELI T.A 2011/2012

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah rendahnya keterampilan menganyam, siswa tidak pernah membuat anyaman secara langsung, siswa merasa cepat bosan dan kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran serta sarana belajar yang kurang lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menganyam dengan menggunakan metode demonstrasi. Penggunaan metode demonstrasi ini dijadikan sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menganyam siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data pada penelitian menggunakan observasi. Penilaian dalam penelitian ini menggunakan lembar pengamatan guru, lembar pengamatan siswa dan lembar penilaian siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Laki-laki berjumlah 17 siswa dan perempuan berjumlah 15 siswa di SD Negeri No. 067254 Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Adapun objek dari penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menganyam dengan menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) siswa kelas IV SD Negeri No. 067254 Medan Deli.

Data yang dianalisa dalam penelitian ini adalah keterampilan menganyam siswa. Hasil penelitian yang diperoleh pada pre test menunjukan hanya 8 siswa yang terampil (17,77%) dan yang belum terampil terdapat 27 siswa (77,1%) dengan nilai rata-rata 45,61. Pada siklus I sudah menunjukkan peningkatan yaitu 22 siswa yang terampil (62,85%) dan 13 siswa yang belum terampil (37,1%) dengan nilai rata-rata 67,14. Sedangkan pada siklus II sudah menunjukan peningkatan yang optimal yaitu 31 siswa yang terampil (88,57%) dan hanya 4 siswa yang belum terampil (11,4%)dengan nilai rata-rata 78,71. Dari perolehan nilai mulai dari pre test, siklus I dan siklus II menunjukan adanya peningkatan keterampilan menganyam siswa.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, guru sudah melaksanakan 87,5% langkah-langkah pembelajaran yang ada pada lembar observasi tetapi observasi siswa masih tergolong kurang dengan persentase 67,8%. Oleh karena itu dilanjutkan pada siklus II. Hasil observasi pada siklus II menunjukkan peningkatan yaitu guru sudah mencapai 98,2% yang berarti pembelajaran sudah berjalan dengan optimal, sedangkan observasi siswa juga meningkat yaitu dengan persentase 96,4% yang berarti tingkat keseriusan siswa sudah baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan menganyam siswa kelas IV SDN No. 067254 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012.


(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Meningkatkan Keterampilan Menganyam Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran SBK Kelas IV SD Negeri No. 067254 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012“. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa jenjang S1 pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar (PPSD) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, banyak mengalami hambatan dan kesulitan yang dihadapi, namun dengan adanya bimbingan, bantuan, saran, serta kerja sama dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini khususnya kepada kedua orang tua, Ayahanda Poniman Adinata dan Ibunda tercinta Masykurah yang telah memberikan kasih sayang yang tak terhingga, dukungan moril dan matril serta do’a yang tidak pernah berhenti demi keberhasilan penulis.

Pada kesempatan ini penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :


(7)

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Selaku Rektor Unimed, beserta para pembantu Rektor dan Stafnya

2. Bapak Prof. Dr. Nasrun, M.S Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP Unimed, Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku sekretaris jurusan PPSD.

4. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD dan Bapak Drs. Demu Karo-karo, M,Pd selaku Sekretaris Program Studi PGSD.

5. Bapak Drs. Wesly Silalahi, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberi bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed, Ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.Pd dan Ibu Dra. Eva Betty S, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan dalam penyempurnaan skripsi ini.

7. Staf pengajar dan pegawai FIP yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama perkulihan.

8. Ibu Nurzainab, S.Ag selaku kepala sekolah SD Negeri No. 067254 Medan Deli dan ibu Sri Widiani, S.Pd selaku guru kelas IV, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian disekolah tersebut.

9. Yang Teristimewa buat adikku Nurtika Dany Tanjung dan yang tersayang buat nenekku Almh. Rantiyah serta seluruh keluarga besar yang selalu memberi dukungan, perhatian dan doanya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(8)

10. Yang teristimewa kepada Dian kurnia, S.Kom yang telah memberikan kasih sayang serta dukungan ,semangat dan motivasi kepada penulis baik dalam suka maupun duka.

11. Terima kasih juga buat teman-temanku di PGSD khususnya kelas E - 08 dan PPLT yang telah membantu penulis selama penyelesaian skripsi ini.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namanya dalam tulisan ini. Semoga kebaikan yang diberikan mendapat balasan dari Allah SWT.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Apabila terdapat kesalahan dan kekhilafan dalam bentuk bahasa penyampaian, teknik penulisan dan masih kurang ilmiah, hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis sebagai seorang mahasiswa. Oleh karena itu, besar harapan penulis agar para pembaca memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bertujuan membangun kesempurnaan skripsi ini guna meningkatkan mutu pendidikan bangsa kita ke depan.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi pembaca pada umumnya.

Akhirulkalam Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Medan, Juli 2012 Penulis,

RUWAIDA TANJUNG NIM :108313309


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kriteria Penilaian Keterampilan Siswa Secara Individu ... 29

Tabel 2 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 30

Tabel 3 : Hasil Keterampilan Menganyam Pos Tes I ... 36

Tabel 4 : Deskripsi Hasil Nilai Keterampilan Menganyam ... 38

Tabel 5 : Hasil Observasi Guru Siklus I... 39

Tabel 6 : Hasil Observasi Siswa Siklus I ... 40

Tabel 7 : Hasil Nilai Keterampilan Menganyam Pos Tes II ... 49

Tabel 8 : Deskripsi Hasil Nilai Keterampilan Menganyam ... 50

Tabel 9 : Penilaian Observasi Guru Siklus II ... 52

Tabel 10 : Hasil Observasi Siswa Siklus II ... 53


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Anyaman Sasag ... 10

Gambar 2 : Desain Penelitian PTK ... 22

Gambar 3 : Nama Sekolah Tempat Penelitian ... 31

Gambar 4 : Keadaan Sekolah Tempat Penelitian ... 32

Gambar 5 : Guru Menjelaskan Materi ... 34

Gambar 6 : Guru Mendemonstrasikan Proses Anyaman ... 35

Gambar 7 : Guru Membimbing Siswa ... 35

Gambar 8 : Hasil Anyaman Sasag Pada Siklus I ... 36

Gambar 9 : Diagram Hasil Anyaman Pos Tes I ... 38

Gambar 10: Guru Menjelaskan Materi ... 44

Gambar 11: Guru Mendemonstrasikan Menganyam ... 45

Gambar 12: Siswa Dibagi Dalam Kelompok ... 47

Gambar 13: Siswa Sedang Menganyam ... 47

Gambar 14: Guru Memberikan Penilaian ... 48

Gambar 15: Hasil Anyaman Siklus II ... 48

Gambar 16: Diagram Hasil Menganyam Pos Tes II ... 51


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 61

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 68

Lampiran 3 : Lembar Kriteria Penilaian Keterampilan Siswa Menganyam .... 76

Lampiran 4 : Lembar Observasi Guru ... 78

Lampiran 5 : Lembar Observasi Siswa ... 79

Lampiran 6 : Nama-nama Siswa Kelas IV ... 80

Lampiran 7 : Hasil Penilaian Observasi Guru Siklus I ... 81

Lampiran 8 : Hasil Penilaian Observasi Guru Siklus II ... 82

Lampiran 9 : Hasil Penilaian Observasi Siswa Siklus I ... 83

Lampiran 10 : Hasil Penilaian Observasi siswa Siklus II ... 85

Lampiran 11 : Hasil Penilaian Pre Tes Keterampilan Menganyam ... 87

Lampiran 12 : Hasil Penilaian Post Tes I Keterampilan Menganyam ... 88

Lampiran 13 : Hasil Penilaian Post tes II Keterampilan Menganyam ... 89

-

Surat Ijin Penelitian FIP UNIMED


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan terdapat Kurikulum yang disusun sesuai dengan jenjang pendidikan pada kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Pendidikan SBK merupakan pelajaran yang wajib diberikan di sekolah Dasar (SD). Tujuan dari pelajaran SBK adalah mengembangkan keterampilan siswa agar dapat berkreasi dan menghargai keindahan seni.

Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) merupakan upaya untuk melestarikan budaya nasional di Indonesia. Salah satu materi yang ada di SBK adalah menganyam. Menganyam merupakan salah satu karya kerajinan yang terdapat di Indonesia. Didalam pembelajaran menganyam dituntut keterampilan dari siswa tersebut. Dari keterampilan inilah, tujuan dari pembelajaran menganyam dapat tercapai yaitu menumbuhkan atau memupuk rasa cinta terhadap budaya bangsa. Agar tujuan dari pembelajaran menganyam ini terwujud, maka pembelajaran harus mampu membuat siswa termotivasi untuk membuat anyaman.

Menghadapi hal tersebut, perlulah guru melakukan sesuatu yaitu dengan berbagai macam model pembelajaran, strategi serta pendekatan dalam belajar agar dapat membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan dalam menganyam. Karena dengan menggunakan berbagai strategi pembelajaran akan dapat memberikan motivasi yang besar sehingga meningkatnya keterampilan siswa dalam menganyam.


(13)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilaksanakan pada tahun 2011 di kelas IV SD Negeri 067254 Medan Deli, keterampilan siswa dalam menganyam masih tergolong rendah. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang harus dicapai siswa pada mata pelajaran SBK adalah di atas nilai 70. Tetapi pada kenyataannya, keterampilan siswa belum mencapai KKM yang telah ditentukan. Hal ini dapat diketahui dari daftar nilai siswa yang menyatakan bahwa 8 siswa yang mencapai nilai KKM sedangkan 27 siswa belum mencapai nilai KKM. Hal ini menunujukan bahwa hasil belajar atau keterampilan siswa masih tergolong rendah.

Disamping itu, kurang lengkapnya sarana belajar di sekolah tersebut sehingga siswa tidak pernah mempraktekkan menganyam secara langsung. Akibat tidak pernah menganyam secara langsung maka siswa tersebut tidak memahami cara membuat anyaman dengan benar. Oleh sebab itulah tidak adanya hasil anyaman yang diletakkan di dalam kelas tersebut. Dengan demikian keterampilan siswa kurang berkembang karena guru tidak pernah mendemonstrasikan cara membuat anyaman dengan benar kepada siswa.

Selain itu, berdasarkan wawancara terhadap siswa bahwa guru tidak pernah menerapkan metode demonstrasi, guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan pemberian soal selama proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Kurangnya keaktifan belajar siswa yang dapat dilihat dari banyaknya siswa yang bermain-main saat guru mengajar di dalam kelas atau ketika guru berada di luar kelas. Dengan demikian, tujuan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) belum tercapai.


(14)

Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menganyam, peneliti memilih untuk menggunakan metode demostrasi dalam pembelajaran SBK. Metode demostrasi merupakan metode yang dapat membantu siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau kejadian tertentu. Selain itu, metode demonstrasi juga dapat mendorong siswa untuk lebih serius, semangat dan terampil dalam mengikuti proses pembelajaran menganyam.

Melalui metode ini, siswa dapat meningkatkan dan mengembangkan keterampilannya dalam menganyam. Dalam metode demonstrasi, guru langsung mempraktekkan cara membuat anyaman jenis sasag sehingga siswa dapat mengamati secara langsung proses menganyam secara cepat dan tepat. Setelah siswa mengamati, maka siswa langsung membuat anyaman jenis sasag sesuai proses yang telah didemonstrasikan oleh guru, sehingga siswa mampu menganyam secara cepat dan tepat. Jika siswa dapat menganyam secara cepat dan tepat, hal ini berarti keterampilan dari siswa tersebut lebih meningkat dari sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti memilih metode demonstrasi sebagai metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran menganyam karena dapat mendorong siswa untuk lebih terampil dalam membuat anyaman jenis sasag.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mencoba melakukan penelitian tindakan kelas dengan mengimplementasikan metode demonstrasi dalam pembelajaran. Adapun judul penelitian tindakan kelas ini adalah

“MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGANYAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN SBK KELAS IV SD NEGERI 067254 MEDAN DELI TAHUN AJARAN 2011/2012”.


(15)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Siswa merasa bosan dan kurang aktif karena guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan pemberian soal selama proses pembelajaran.

2. Siswa tidak pernah membuat anyaman secara langsung sehingga

menyebabkan siswa kurang terampil dalam membuat anyaman jenis sasag. 3. Guru belum pernah menerapkan metode demonstrasi dalam pembelajaran

menganyam sehingga siswa kurang mengetahui cara membuat anyaman secara tepat.

4. Sarana belajar yang kurang lengkap sehingga siswa tidak mampu mengembangkan keterampilannya.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini mencapai sasaran dan tidak menyimpang dari tujuan terhadap masalah yang diteliti, maka perlu adanya batasan masalah dalam penelitian ini yaitu: “Meningkatkan keterampilan menganyam jenis sasag dengan menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran SBK kelas IV SD Negeri 067254 Medan Deli tahun ajaran 2011/2012”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menganyam jenis sasag pada mata


(16)

pelajaran SBK kelas IV SD Negeri 067254 Medan Deli tahun ajaran 2011/2012?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam menganyam pada mata pelajaran SBK dengan menggunakan metode demonstrasi di kelas IV SD Negri 067254 Medan Deli tahun ajaran 2011/2012”.

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi siswa

Menambah keterampilan dalam proses pembelajaran menganyam dengan menggunakan metode demonstrasi.

2. Bagi guru

Menambah pengetahuan dalam hal penggunaan metode demonstrasi sebagai upaya dalam meningkatkan keterampilan dalam menganyam.

3. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi sebagai masukan atau evaluasi dalam meningkatkan mutu pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK).

4. Bagi peneliti

Sebagai bahan masukan yang mengkaji permasalahan yang telah diteliti dalam penelitian ini.


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah disajikan dalam BAB IV maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan menganyam siswa pada mata pelajaran SBK.

2. Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata siswa pada pre-test adalah 45,61 dan siswa yang terampil hanya 8 siswa atau 17,77%. Pada post-test siklus I nilai rata-rata siswa adalah 67,14 dan siswa yang terampil meningkat menjadi 22 siswa atau 62,85%. Pada post-test II nilai rata-rata adalah 78,71 dan siswa yang terampil meningkat menjadi 31 siswa atau 88,57%.

3. Berdasarkan hasil observasi guru pada siklus I menunjukkan hanya 87,5% kegiatan guru dilaksanakan dengan baik selama proses pembelajaran berlangsung yang berarti pembelajaran kurang optimal. Oleh karena itu, perlu dilanjutkan kembali pengamatan pada siklus II, ternyata terjadi peningkatan yaitu 98,2% kegiatan guru sudah dilaksanakan dengan baik yang berarti pembelajaran sudah berlangsung secara optimal. Sedangkan lembar observasi siswa pada siklus I menunjukkan 67,8% siswa serius dalam pembelajaran yang berarti tingkat keseriusan siswa masih kurang. Oleh karena itu, perlu dilanjutkan kembali pengamatan pada siklus II, ternyata terjadi peningkatan yaitu 96,4% siswa sudah serius dalam pembalajaran yang berarti tingkat keseriusan siswa sudah tergolong baik.


(18)

5.2 Saran

Saran yang diberikan setelah selesainya penelitian ini adalah:

1. Penggunaan metode demonstrasi ini disajikan sebagai alternatif bagi para guru dan calon guru sebagai sarana untuk dapat mempermudah guru dalam mengajar dan meningkatkan keterampilan menganyam siswa pada mata pelajaran SBK

2. Diharapkan kepada guru agar melakukan tes awal pada kegiatan belajar mengajar sebelum menerapkan metode pembelajaran yang akan dilakukan di dalam kelas untuk melihat kemampuan awal siswa.

3. Disarankan agar guru selalu melibatkan siswa secara aktif dalam setiap pembelajaran yang bertujuan untuk memotivasi siswa agar aktif belajar.

4. Bagi pihak sekolah agar kiranya dapat memotivasi guru-gurunya agar lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar bagi siswa dan melakukan pelatihan agar dapat menggunakan metode demonstrasi yang dapat meningkatkan keterampilan siswa.

5. Bagi peneliti lanjut, karena penelitian ini baru sampai mengangkat sejauh mana pengaruh penerapan metode demonstrasi dalam peningkatan keterampilan menganyam, maka peneliti menyarankan kiranya para peneliti lanjutan dapat melanjutkan penelitian pasca penelitian. Hal ini penting agar hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai reformasi terhadap dunia pendidikan khususnya kompetensi mengajar guru. 6. Bagi peneliti sendiri kiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat

dijadikan suatu keterampilan serta pengetahuan untuk menambah wawasan dalam mendidik siswa khususnya siswa SD.


(1)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilaksanakan pada tahun 2011 di kelas IV SD Negeri 067254 Medan Deli, keterampilan siswa dalam menganyam masih tergolong rendah. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang harus dicapai siswa pada mata pelajaran SBK adalah di atas nilai 70. Tetapi pada kenyataannya, keterampilan siswa belum mencapai KKM yang telah ditentukan. Hal ini dapat diketahui dari daftar nilai siswa yang menyatakan bahwa 8 siswa yang mencapai nilai KKM sedangkan 27 siswa belum mencapai nilai KKM. Hal ini menunujukan bahwa hasil belajar atau keterampilan siswa masih tergolong rendah.

Disamping itu, kurang lengkapnya sarana belajar di sekolah tersebut sehingga siswa tidak pernah mempraktekkan menganyam secara langsung. Akibat tidak pernah menganyam secara langsung maka siswa tersebut tidak memahami cara membuat anyaman dengan benar. Oleh sebab itulah tidak adanya hasil anyaman yang diletakkan di dalam kelas tersebut. Dengan demikian keterampilan siswa kurang berkembang karena guru tidak pernah mendemonstrasikan cara membuat anyaman dengan benar kepada siswa.

Selain itu, berdasarkan wawancara terhadap siswa bahwa guru tidak pernah menerapkan metode demonstrasi, guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan pemberian soal selama proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Kurangnya keaktifan belajar siswa yang dapat dilihat dari banyaknya siswa yang bermain-main saat guru mengajar di dalam kelas atau ketika guru berada di luar kelas. Dengan demikian, tujuan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) belum tercapai.


(2)

Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menganyam, peneliti memilih untuk menggunakan metode demostrasi dalam pembelajaran SBK. Metode demostrasi merupakan metode yang dapat membantu siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau kejadian tertentu. Selain itu, metode demonstrasi juga dapat mendorong siswa untuk lebih serius, semangat dan terampil dalam mengikuti proses pembelajaran menganyam.

Melalui metode ini, siswa dapat meningkatkan dan mengembangkan keterampilannya dalam menganyam. Dalam metode demonstrasi, guru langsung mempraktekkan cara membuat anyaman jenis sasag sehingga siswa dapat mengamati secara langsung proses menganyam secara cepat dan tepat. Setelah siswa mengamati, maka siswa langsung membuat anyaman jenis sasag sesuai proses yang telah didemonstrasikan oleh guru, sehingga siswa mampu menganyam secara cepat dan tepat. Jika siswa dapat menganyam secara cepat dan tepat, hal ini berarti keterampilan dari siswa tersebut lebih meningkat dari sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti memilih metode demonstrasi sebagai metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran menganyam karena dapat mendorong siswa untuk lebih terampil dalam membuat anyaman jenis sasag.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mencoba melakukan penelitian tindakan kelas dengan mengimplementasikan metode demonstrasi dalam pembelajaran. Adapun judul penelitian tindakan kelas ini adalah “MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGANYAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN SBK KELAS IV SD NEGERI 067254 MEDAN DELI TAHUN AJARAN 2011/2012”.


(3)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Siswa merasa bosan dan kurang aktif karena guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan pemberian soal selama proses pembelajaran.

2. Siswa tidak pernah membuat anyaman secara langsung sehingga menyebabkan siswa kurang terampil dalam membuat anyaman jenis sasag. 3. Guru belum pernah menerapkan metode demonstrasi dalam pembelajaran

menganyam sehingga siswa kurang mengetahui cara membuat anyaman secara tepat.

4. Sarana belajar yang kurang lengkap sehingga siswa tidak mampu mengembangkan keterampilannya.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini mencapai sasaran dan tidak menyimpang dari tujuan terhadap masalah yang diteliti, maka perlu adanya batasan masalah dalam penelitian ini yaitu: “Meningkatkan keterampilan menganyam jenis sasag dengan menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran SBK kelas IV SD Negeri 067254 Medan Deli tahun ajaran 2011/2012”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menganyam jenis sasag pada mata


(4)

pelajaran SBK kelas IV SD Negeri 067254 Medan Deli tahun ajaran 2011/2012?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam menganyam pada mata pelajaran SBK dengan menggunakan metode demonstrasi di kelas IV SD Negri 067254 Medan Deli tahun ajaran 2011/2012”.

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi siswa

Menambah keterampilan dalam proses pembelajaran menganyam dengan menggunakan metode demonstrasi.

2. Bagi guru

Menambah pengetahuan dalam hal penggunaan metode demonstrasi sebagai upaya dalam meningkatkan keterampilan dalam menganyam.

3. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi sebagai masukan atau evaluasi dalam meningkatkan mutu pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK).

4. Bagi peneliti

Sebagai bahan masukan yang mengkaji permasalahan yang telah diteliti dalam penelitian ini.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah disajikan dalam BAB IV maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan

menganyam siswa pada mata pelajaran SBK.

2. Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata siswa pada pre-test adalah 45,61 dan siswa yang terampil hanya 8 siswa atau 17,77%. Pada post-test siklus I nilai rata-rata siswa adalah 67,14 dan siswa yang terampil meningkat menjadi 22 siswa atau 62,85%. Pada post-test II nilai rata-rata adalah 78,71 dan siswa yang terampil meningkat menjadi 31 siswa atau 88,57%.

3. Berdasarkan hasil observasi guru pada siklus I menunjukkan hanya 87,5%

kegiatan guru dilaksanakan dengan baik selama proses pembelajaran berlangsung yang berarti pembelajaran kurang optimal. Oleh karena itu, perlu dilanjutkan kembali pengamatan pada siklus II, ternyata terjadi peningkatan yaitu 98,2% kegiatan guru sudah dilaksanakan dengan baik yang berarti pembelajaran sudah berlangsung secara optimal. Sedangkan lembar observasi siswa pada siklus I menunjukkan 67,8% siswa serius dalam pembelajaran yang berarti tingkat keseriusan siswa masih kurang. Oleh karena itu, perlu dilanjutkan kembali pengamatan pada siklus II, ternyata terjadi peningkatan yaitu 96,4% siswa sudah serius dalam pembalajaran yang berarti tingkat keseriusan siswa sudah tergolong baik.


(6)

5.2 Saran

Saran yang diberikan setelah selesainya penelitian ini adalah:

1. Penggunaan metode demonstrasi ini disajikan sebagai alternatif bagi para guru dan calon guru sebagai sarana untuk dapat mempermudah guru dalam mengajar dan meningkatkan keterampilan menganyam siswa pada mata pelajaran SBK

2. Diharapkan kepada guru agar melakukan tes awal pada kegiatan belajar

mengajar sebelum menerapkan metode pembelajaran yang akan dilakukan di dalam kelas untuk melihat kemampuan awal siswa.

3. Disarankan agar guru selalu melibatkan siswa secara aktif dalam setiap

pembelajaran yang bertujuan untuk memotivasi siswa agar aktif belajar.

4. Bagi pihak sekolah agar kiranya dapat memotivasi guru-gurunya agar lebih

kreatif dalam menciptakan suasana belajar bagi siswa dan melakukan pelatihan agar dapat menggunakan metode demonstrasi yang dapat meningkatkan keterampilan siswa.

5. Bagi peneliti lanjut, karena penelitian ini baru sampai mengangkat sejauh mana pengaruh penerapan metode demonstrasi dalam peningkatan keterampilan menganyam, maka peneliti menyarankan kiranya para peneliti lanjutan dapat melanjutkan penelitian pasca penelitian. Hal ini penting agar hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai reformasi terhadap dunia pendidikan khususnya kompetensi mengajar guru.

6. Bagi peneliti sendiri kiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat

dijadikan suatu keterampilan serta pengetahuan untuk menambah wawasan dalam mendidik siswa khususnya siswa SD.


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SAINS KELAS IV SDN 02 LABUHAN BARU MELALUI METODE DEMONTRASI

0 7 2

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SAINS KELAS IV SDN 02 LABUHAN BARU MELALUI METODE DEMONTRASI

0 7 4

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 4 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 14 63

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD N 2 TAMBAHREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 39

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD N 2 TAMBAHREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 23 109

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 12 42

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGARANG IMAJINATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN 1 GUNUNG RAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 60

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGARANG IMAJINATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN GUNUNG RAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 64

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI TANJUNG AGUNG KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN

0 6 37

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SDN 03 KOTA BIMA TAHUN 2017/2018

0 1 5