MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI TANJUNG AGUNG KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN
iii ABSTRACT
IMPROVING STUDENT LEARNING ACTIVITIES AND RESULTS OF THE SUBJECT OF MATHEMATICS USING DEMONSTRATION IN THE
CLASS IV CAPE SD STATE SUPREME DISTRICT PADANG CERMIN
PESAWARAN DISTRICT
By The: AGUS WANTO
The aim, in this classroom action research aims to determine the increase in activity and student learning outcomes in mathematics by using demonstration. The samples, which were taken in the study of this class action is a fourth grade students of SD Negeri Padang Cape Supreme Mirror Pesawaran, totaling 28 people, consisting of 17 men and 11 women.
Techniques used in the method of data collection formative test results and observations. While the research instrument using a written test. Analysis of the data used in this study is a qualitative analysis.
The results showed that in the first cycle of activity either 32.14% students, student learning outcomes 46.43% completed, the second cycle of student activity both 57,14% student learning outcomes 60.71% completed, and the third cycle of student activity either 85, 71%, completeness student learning outcomes increased to 82.14% with an average value of 68.03.
Based on the data analysis and discussion of this study it can be concluded that the implementation of the demonstration method can improve the activity and student learning outcomes.
(2)
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI TANJUNG AGUNG
KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi PGSD Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
S1 PGSD DALAM JABATAN JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG 2014
Oleh: AGUS WANTO
(3)
(4)
(5)
(6)
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Belitang, pada tanggal 17 Agustus 1980, sebagai anak ke dua dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak Asnawi Hamdani dan Ibu Nurjaya. Riwayat pendidikan
1. Sekolah Dasar Negeri Karang Taruna, Kecamatan Kasui Kebupaten Lampung Utara, diselesaikan pada tahun 1993
2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 15, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung, diselesaikan pada tahun 1997
3. Sekolah Madrasah Aliyah TGIA Perkemas, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, diselesaikan pada tahun 2001
4. Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa di Universitas Lampung Program Studi S1 PGSD Dalam Jabatan
(7)
viii
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur dan kerendahan hati karya ini penulis persembahkan untuk: 1. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa restu kepada penulis. 2. Istri dan anakku tercinta yang selalu memotivasi dan mendoakan kesuksesan
penulis.
3. Kakak-kakak dan adik-adik tersayang yang selalu mendoakan kesuksesan penulis.
4. Sahabat dan Handai Taulan.
5. Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan bimbingan kepada penulis. 6. Almamater tercinta Universitas Lampung.
(8)
ix
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Penelitian dengan judul “Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Metode Demonstrasi Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Tanjung Agung Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran” ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Dalam penelitian ini, penulis banyak dibantu dan dibimbing oleh berbagai pihak, baik oleh dosen maupun rekan sejawat. Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila 2. Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan 3. Dr. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi S 1 PGSD
4. Drs. Sugiyanto, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dalam penulisan penelitian ini.
5. Drs. Arwin Achmad, M. Si., selaku Dosen Pembahas yang telah memberikan bimbingan dalam penuliasan penelitian ini.
6. Darmayanti, M.Pd., selaku Kepala SD N Tanjung Agung yang telah memberikan dukungan dan izin untuk menyelesaikan penelitian ini. 7. Rekan-rekan mahasiswa S1 PGSD Dalam Jabatan 2010 yang telah
(9)
x
8. Keluargaku tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungannya kepadaku.
9. Kepada semua pihak yang telah memberikan doa serta semangat dalam menyelesaikan penelitian ini.
Semoga segala bantuan serta kerjasama yang baik yang telah diberikan menjadi catatan amal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga tugas akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Pesawaran, 2014 Penulis,
AGUS WANTO
(10)
xi DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar ... 6
B. Hasil Belajar ... 7
C. Metode Demomtrasi ... 9
D. Kerangka Berpikir ... 11
E. Hipotesis Tindakan ... 11
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian ... 12
B. Prosedur Penelitian... 12
C. Teknik Pengumpulan Data ... 17
D. Teknik Analisis Data ... 17
E. Intrumen Penilaian ... 18
F. Indikator Keberhasilan ... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 22
1. Siklus I ... 22
2. Siklus II ... 32
3. Siklus III ... 41
B. Pembahasan ... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 58
B. Saran ... 59
(11)
xii
LAMPIRAN ... 61
A. RPP (siklus I) Pertemuan Ke Satu ... 62
B. Lembar Kerja Siswa ... 73
C. RPP (siklus I) Pertemuan Ke Dua ... 75
D. Lembar Kerja Siswa ... 84
E. Lembar Tes (siklus I) ... 88
F. RPP (siklus II) Pertemuan Ke Satu ... 89
G. Lembar Kerja Siswa ... 102
H. RPP (siklus II) Pertemuan Ke Dua ... 104
I. Lembar Kerja Siswa ... 113
J. Lembar Tes (siklus II) ... 117
K. RPP (siklus III) Pertemuan Ke Satu ... 118
L. Lembar Kerja Siswa ... 130
M. RPP (Siklus III) Pertemuan Ke Dua... 132
N. Lembar Kerja Siswa ... 141
O. Lembar Tes (siklus III) ... 145
P. APKG Siklus I... 146
Q. APKG Siklus II ... 148
R. APKG Siklus III ... 150
S. Surat Izin Penelitian ... 153
(12)
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 18
2. Lembar Observasi Kinerja Guru Dalam Pembelajaran ... 20
3. Jadwal Pelaksanaan Tindakan Kelas ... 22
4. Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ... 26
5. Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 27
6. Hasil Penilaian Kinerja Guru Pada Siklus I ... 29
7. Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ... 35
8. Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 37
9. Hasil Penilaian Kinerja Guru Pada Siklus II ... 38
10. Hasil Aktivitas Siswa Siklus III ... 44
11. Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 46
12. Hasil Penilaian Kinerja Guru Pada Siklus III ... 47
13. Hasil Aktivitas Siswa Siklus I s/d III ... 50
14. Hasil Belajar Siswa Siklus I s/d Siklus III ... 53
(13)
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Model Siklus PTK ... 13 2. Gafik Data Aktivitas Siswa Siklus I, II, dan III ... 52 3. Gafik Data Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I, II, dan III ... 56
(14)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Sasaran pembelajaran matematika di Sekolah Dasar adalah keterampilan berhitung untuk memecahkan masalah. Keterampilan berhitung yang dimaksud mencakup keterampilan menjumlahkan, mengurangkan, mengurutkan bilangan dari terbesar keterkecil atau sebaliknya, sudut dan menghitung luas bidang datar. Matematika merupakan mata pelajaran yang masih sulit dikuasai siswa
dibandingkan pelajaran lainnya, terutama bagi siswa yang berada di wilayah pedesaan (pegunungan). Hal tersebut dikarenakan keterbatasan sarana pendukung di sekolah dan lingkungan tempat tinggal siswa. Oleh karena itu dalam
pembelajaran matematika seorang guru harus mampu menggunakan pendekatan, metode, dan teknik serta strategi tertentu yang tepat atau sesuai agar pembelajaran betul-betul efektif dan menyenangkan.
Banyak siswa masih belum mampu berhitung dengan baik dan benar hal ini dikarenakan banyak faktor, antara lain faktor dari guru, siswa, dan lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Faktor dari guru dalam pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah, sehingga anak hanya
mengenal matematika secara teori, tidak diimbangi dengan praktik yang menguatkan siswa, untuk memahami materi yang dipelajari. Hal itulah yang membuat siswa dalam belajar pasif tidak aktif ikut dalam proses pembelajaran di mana siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru saja.
(15)
2
Menurut Roestiyah (1982 : 69) kelemahan metode ceramah adalah (1) Mudah menjadi verbalitas (pengertian kata-kata belaka), (2) Yang visual menjadi rugi, yang audiktif lebih besar menerimanya, (3) Bila terlalu lama membosankan, (4) Guru menyimpulkan bahwa murid mengerti dan tertarik pada ceramahnya ini sukar sekali, (5) Siswa memberi pengertian lain pada ucapan guru, (6)
Menyebabkan anak-anak pasif, (7) Tidak memberi kesempatan berkembangnya
“self activity”, “self expression”, dan “self selection”, (8) Murid berkecendrungan menghafal.
Faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika , karena orang tua siswa kurang perduli dengan aktivitas dan hasil belajar siswa di sekolah yang membuat siswa malas mengulang pelajaran di rumah dan terkadang tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Sehingga aktivitas dan hasil belajar matematika siswa masih rendah.
Proses pembelajaran matematika dikatakan berhasil sebagaimana diamanatkan KTSP dan Kurikulum 2013, apabila tingkat ketuntasan 75% siswa telah menguasai kompetensi, dengan KKM ≥ 60. Kenyataannya dalam pelajaran matematika pada siswa kelas IV SD Negeri Tanjung Agung belum mampu mencapai kriteria pembelajaran tuntas, hal tersebut tampak dari nilai harian siswa yang belum mencapai nilai KKM 18 orang (64,29%) dari jumlah seluruh siswa 28 orang.
Kondisi siswa yang demikian mendorong guru untuk mencari cara baru agar pembelajaran matematika lebih baik dan menyenangkan dan tidak menjadi beban
(16)
3
yang memberatkan bagi siswa . Untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa, peneliti akan menggunakan metode demontrasi.
Hurairani (2008 : 18 ) dalam kesimpulan penelitiannya, pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan : (1) Aktivitas siswa dalam pembelajaran maupun pratikum. (2) Motivasi dan minat belajar siswa. (3) Meningkatkan hasil belajar siswa.
Menurut Sanjaya (2006 : 152) kelebihan metode demontrasi yaitu : (1) Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalitas akan dapat terhindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan, (2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi, (3) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
Belajar akan lebih bermakna apabila “anak mengalami” sendiri apa yang
dipelajarinya, bukan hanya mengetahui secara teori saja. Dengan demikian diharapkan siswa tidak hanya mampu mengingat jangka lama juga dapat memahami konsep-konsep teori yang di pelajari.
Dari uraian di atas maka akan dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul : MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI DI KELAS IV SD NEGERI TANJUNG AGUNG KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN.
(17)
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang di atas, maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Aktivitas belajar siswa rendah
2. Rendahnya hasil belajar matematika siswa 3. Kurangnya sarana dan prasarana sekolah
4. Metode ceramah yang digunakan guru dalam pembelajaran sangat dominan C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut : Apakah penerapan metode demontrasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV SD Negeri Tanjung Agung Kecamatan Padang Cermin ? D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1) mengningkatkan aktivitas pembelajaran matematika siswa dengan metode demontrasi.
(18)
5
E. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat bagi Siswa
Memudahkan siswa dalam belajar sehingga mencapai nilai KKM secara maksimal, khususnya dalam materi sudut.
2. Manfaat bagi Guru
Memperoleh tindakan alternatif metode pembelajaran matematika, sebagai pedoman untuk melaksanakan pembelajaran dengan metode demonstrasi. 3. Manfaat bagi Sekolah
a. Memfasilitasi pelajaran matematika baik secara kualitas maupun kuantitas. b. Meningkatkan kompetensi lulusan sehingga kredibilitas sekolah meningkat.
(19)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Aktivitas Belajar
Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting, tanpa aktivitas belajar itu tidak mugkin akan berlangsung baik seperti yang diungkapkan Sardiman (2004 : 95) bahwa didalam belajar diperlukan aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas, itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting didalam interaksi belajar mengajar. Semakin banyak aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam kegiatan
pembelajaran, maka semakin ingat anak akan pentingnya pembelajaran itu dan tujuan pembelajaran akan lebih cepat tercapai.
Terkait mengenai efektivitas suatu pembelajaran, Hamalik (2001 : 171)
berpendapat bahwa pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri.
Dari keterangan di atas bearti dalam kegiatan pembelajaran harus ada aktivitas siswa didalamnya karena dengan adanya aktivitas tersebut akan mewujdkan suatu pembelajaran yang efektif. Oleh karena itu, diharapkan dengan danya proses pembelajaran yang efektif yang ditandai dengan adanya aktivitas siswa yang baik akan menyebabkan hasil belajar yang baik pula.
Selanjutnya Hamalik (2001 : 175-176) mengungkapkan bahwa penggunaan asas aktivitas besar nilainya bagi pengajaran pada siswa karena :
(20)
7
1. Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri. 2. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara
integral.
3. Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis. 4. Siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri.
5. Memupuk kerjasama yang harmonis dikalangan siswa.
6. Mempererat hubungan sekolah, masyarakat dan orang tua dengan guru. 7. pengajaran diselenggarakan secara realita dan kongrit sehingga
mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan verbalitas.
8. pengajaran disekolah menjai lebih hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan penbelajaran yag dilakukan siswa selama proses pembelajaran sehingga menimbulkan perubahan perilaku belajar pada diri siswa, misalnya dari tidak tahu menjdi tahu atau dari tidak mampu menjadi mampu. B. Hasil Belajar
Menurut Hamalik (2002 : 155) Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkahlaku pada siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan
pengetahuan, sikap dan keterampilan. perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan
sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan.
(21)
8
Menurut Dimyati (2002 : 3) Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya penggal dan puncak proses balajar. salah satu upaya mengukur hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar itu sendiri. Bukti dari usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar dan proses belajar adalah hasil belajar yang dapat diukur melalui tes.
Menurut Keler (Nashar 2004 : 77) hasil belajar adalah merupakan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Keler memandang hasil belajar sebagai keluaran dari berbagai masukkan yaitu, masukan pribadi (personal inputs) dan masukan yang berasal dari lingkungan (environmental inputs). dalam hal ini penekanan hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk behasil dan masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh langsung terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan
(22)
9
C. Metode Demontrasi
Menurut Sanjaya, ( 2006 : 152 )
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya maupun hanya sekadar tiruan.
Sebaiknya dalam mendemontrasikan pelajaran tersebut guru harus terlebih dulu mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru diikuti oleh murid-muridnya yang sesuai dengan petunjuk. Adapun dalam metode demontrasi ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan metode demontrasi menurut Sanjaya (2006 : 152) :
1) Melalui metode demontrasi terjadinya verbalitas akan dapat terhindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan. 2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar,
tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
3) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
Kelemahan metode demontrasi menurut Sanjaya, (2006 : 153) :
1) Metode demontrasi memerlukan persiapan yanglebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demontrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.
(23)
10
2) Demontrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan penbiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
3) Demontrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Disamping itu demontrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.
Langkah Pelaksanaan Demontrasi Menurut Sanjaya, (2006 : 154)
1. Mulailah demontrasi dengan kegiatan- kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demontrasi.
2. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
3. Yakinlah bahwa semua siswa mengikuti jalannya demontrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa
4. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikrikan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demontrasi itu
5. Membagi dan menjelaskan sumber-sumber kegiatan demonstrasi.
6. Memberikan gambaran tentang seluruh kegiatan demonstrasi dan mewujudkan hasil akhir.
7. Menghubugkan kegiatan dengan keterampilan yang dimliki peserta didik dan keterampilan yang akan disampaikan.
8. Mendemonstrasikan langkah-lngkah secara perlahan dan memberikan waktu yang cukup pada peserta didik untuk mengamatinya.
(24)
11
9. Menentukan hal-hal yang penting dan kritis atau hal yng berkaitan dengan keselamatan kerja.
D. Kerangka Berpikir
Penerapan metode ceramah dalam pembelajaran matematika membuat siswa merasa bosan dan enggan belajar , sehingga aktivitas siswa dalam
pembelajaran cenderung rendah. Penggunaan metode demonstrasi dapat menjadi alternatif dalam peningkatan aktivitas pembelajaran matematika pada pokok bahasan macam-macam sudut.
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah : dengan menggunakan metode
demonstrasi, aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV SD Negeri Tanjung Agung Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015 dapat meningkat.
(25)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di sekolah dasar negeri Tanjung Agung Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Waktu penelitian pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di sekolah dasar negeri Tanjung Agung Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran yang jumlah 28 orang siswa.
B. Prosedur Penelitian
Penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, tindakan, observasi (pengamatan) dan refleksi. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar rencana siklus:
(26)
13
Gambar. 1 Rencana Penelitian ( Kusuma dan Dwitagama, 2011 : 26 ) 1. Siklus 1
a. Perencanaan
1) Membuat pemetaan berdasarkan materi yang akan di sampaikan 2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3) Menyiapkan alat peraga
4) Membuat daftar hadir siswa (absensi) 5) Mempersiapkan alat evaluasi
6) Membuat alat peraga
7) Membuat skenario pelajaran antara lain:
Pengamatan Refleksi
Tindakan Perencanaan
Siklus II Perencanaan
Refleksi
Tindakan Siklus I
Pengamatan
Tindakan Perencanaan
Refleksi
Pengamatan dst....
(27)
14
a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok kecil setiap kelompok tardiri dari 5-6 siswa.melakukan pengamatan tentang bangun ruang. b) Kelompok-kelompok melaporkan hasil pengamatan di depan
kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain.
c) Menyimpulkan hasil kerja kelompok dibantu oleh guru menurut :
Gambar 2. Skenario Pembelajaran b. Tindakan 1
Tindakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1) Pembagian kelompok
2) Pemberian tugas
3) Ketua kelompok melaporkan (membacakan hasil pekerjaannya) 4) Pada penutup siklus masing-masing siswa menjawab soal evaluasi
secara individu.
c. Observasi dan Evaluasi 1
Pengamatan atau Observasi dilakukan oleh teman sejawat sebagai mitra kolaborator/partner kerja yang berfungsi sebagai penilai aktivitas. Kolaborator mencatat semua aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran, yaitu mulai kegiatan awal
1
Pembagian Kelompok
2
Pembagian Tugas
3
Laporan Kerja Kelompok 4
(28)
15
hingga kegiatan akhir. Observasi terhadap kegiatan belajar dilakukan pada saat implementasi untuk mengetahui jalannya proses
pembelajaran. Pada akhir siklus pertama diakhiri dengan tes akhir soal esai.
d. Refleksi 1
Selama penelitian dilaksanakan, hasilnya dianalisis dan dikaji
keberhasilan dan kegagalannya. Data yang diperoleh pada saat proses belajar mengajar apabila hasil analisis pada siklus I ada revisi dan kekurangan maka analisis direfleksikan untuk menentukan tindakan pada siklus II dalam rangka mencapai tujuan.
2. Siklus II
a. Perencanaan 2
- Perencanaan mengikuti perencanaan siklus I tambah refleksi siklus II - Skenario pelajaran seperti skenario siklus I.
b. Tindakan 2
Dalam tindakan siklus II:
1) Guru mengulangi penjelasan materi dan memperbaiki kekurangan dengan hasil siklus I.
(29)
16
c. Observasi dan Evaluasi 2
Observasi terhadap kegiatan belajar dilakukan pada saat implementasi untuk mengetahui jalannya proses pembelajaran menggunakan metode demonstrasi. Siswa dapat mengerjakan tugas individu dan kelompok yang diberikan oleh guru. Pada akhir siklus kedua diakhiri dengan tes. Berdasarkan hasil observasi, dan hasil tes penutup siklus, sehingga hasil yang diinginkan dapat terlihat.
d. Refleksi 2
Selama penelitian dilaksanakan, hasilnya dianalisis dan dikaji
keberhasilan dan kegagalannya. Data yang diperoleh pada saat proses belajar mengajar apabila hasil analisis pada siklus I dan II ada revisi dan kekurangan maka analisis direfleksikan untuk menentukan tindakan pada siklus III dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. 3. Siklus III
a. Perencanaan 3
1) Perencanaan siklus III mengikuti perencanaan siklus 2 ditambah hasil refleksi siklus II.
2) Skenario pelajaran seperti siklus II. b. Tindakan 3
Dalam tindakan siklus II:
1) Guru mengulangi penjelasan materi dan memperbaiki kekurangan dengan hasil siklus I.
(30)
17
2) Siswa kembali diskusi dan menjawab soal evaluasi penutup. c. Observasi dan Evaluasi 3
Observasi terhadap kegiatan belajar dilakukan pada saat implementasi untuk mengetahui jalannya proses pembelajaran. Pada akhir siklus ketiga diakhiri dengan tes. Berdasarkan hasil observasi, dan hasil tes penutup, sehingga hasil yang diinginkan dapat terlihat.
d. Refleksi 3
Refleksi terakhir (siklus III). Pada siklus III tidak ada kekurangan-kekurangan lagi maka tidak ada siklus berikutnya.
C. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah meliputi:
1) Data aktivitas pembelajaran dengan metode demontrasi, menggunakan pengamatan (observasi) pada saat pembelajaran.
2) Data hasil belajar dengan tes. Tes akhir siklus berbentuk esay, berjumlah 10 soal, pokok bahasan tentang sudut.
D. Teknik Analisis Data
1) Data kualitatif berupa hasil observasi yang dilakukan dengan lembar observasi. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan rumus berikut : NR = JR
Jm Keterangan:
NP = Nilai Rata-rata yang dicari atau diharapkan JR = Jumlah nilai rata-rata semua siswa
(31)
18
2) Data kuantitatif berupa hasil tes akhir siswa dianalisi dengan cara
x100 Keterangan:
x = nilai siswa
∑j = Jumlah jawaban yang benar
∑y = Jumlah soal 100 = Bilangan tetap
( Sumber Kusuma dan Dwitagama, 2011 : 158-159 ) E. Intrumen Penilaian
Penilaian yang diambil dalam siswa ada 2 hal yaitu pengamatan siswa yang dilakukan oleh guru selama tindakan penelitian berlangsung menggunakan intrumen lembar pengamatan dan hasil belajar dengan lembar tes tertulis Tabel 1. Lembar observasi aktivitas siswa
NO NAMA SISWA Aktivitas yang diamati Jumlah
Nilai Rata-rata Katagori
1 2 3 4 5
1 2 3 Jumlah Rata-rata Persentase % Keterangan:
1. Melakukan demonstrasi 2. Menjawab pertanyaan 3. Berdikusi dengan siswa lain 4. Aktivitas bertanya pada guru
5. Presentasi atau menanggapi siswa lain. Catatan:
a. Tiap aspek dinilai dengan angka 20-100
b. Jumlah nilai merupakan nilai mentah dari tiap siswa c. Prsentase nilai aktivitas siswa diproleh dari rumus :
NR = JR Jm
(32)
19
Keterangan :
NP = Nilai Rata-rata yang dicari atau diharapkan JR = Jumlah nilai rata-rata semua siswa
Jm = Jumlah siswa
Rentang Nilai Predikat
80-100 Sangat Baik (A)
60-79 Baik (B)
40-59 Cukup (C)
20-39 Kurang (D)
(33)
20
Tabel 2. Obeservasi kinerja guru dalam pembelajaran
No Indikator / aspek yang diamati Skor Jml 1 2 3 4
I PRA PEMBELAJARAN
1 Kesiapan ruang, alat pembelajaran dan media 2 Memeriksa kesiapan siswa.
II MEMBUKA PELAJARAN 1 Melakukan kegiatan apersepsi
2 Mengkomunikasikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya.
III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A Penguasaan Materi Pelajaran
1 Menunjukkan penguasaan materi pelajaran 2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan.
3 Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar.
B Pendekatan Strategi Pembelajaran 1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai 2 Menguasai kelas
3 Melaksanakan pembelajaran dengan metode demonstrasi
4 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
5 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan.
C Pemanfaatan sumber belajar atau media pembelajaran
1 Menunjuk keterampilan dalam penggunaan sumber belajar/ media pembelajaran
2 Menghasilkan pesan yang menarik.
D Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
1 Memfasilitasi terjadinya partisipasi aktif siswa melalui interaksi guru, siswa, sumber belajar. 2 Merespon positif partisipasi siswa
3 Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa 4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif.
5 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar.
E Kemampuan khusus dalam pembelajaran MATEMATIKA
(34)
21
No Indikator / aspek yang diamati Skor Jml 1 2 3 4
bentuk fakta, konsep dan prosedur.
2 Mendemonstrasikan kemampuan menanamkan konsep
3 Mengembangkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis, logis dan analitis
4 Membantu siswa menemukan prinsip 5 Memupuk sikap positif atau apresiasi siswa. 6 Membantu siswa dalam membentuk sikap cermat
dan kritis. IV PENUTUP
1 Melakukan refleksi dan/atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
2
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan serta tugas sebagai bagian remedial
Skor Total IPKG Rata-rata
Katagori:
4 = sangat baik 3 = baik
2 = cukup 1 = kurang
F. Indikator Keberhasilan
Penelitian dengan metode demontrasi dikatakan berhasil pada mata pelajaran Matematika jika :
a. Aktivitas siswa dengan katagori baik mencapai 75% dari jumlah siswa 28 orang .
b. Hasil belajar siswa yang memperoleh nilai tes formatif ≥ 60 yang merupakan nilai minimal KKM mencapai 75% dari 28 orang siswa.
(35)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan
Setelah menerapkan metode demostrasi disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Tanjung Agung Kecamatan Padang Cermin Pesawaran dapat ditingkatkan. Dalam penelitian ini Aktivitas belajar siawa Meningkat Siklus I 32,14%, Siklus II 57,14%, Siklus III 85,71% dan hasil belajar Matematika juga meningkat Siklus I sebesar 46,42%, siklus II 64,28%, siklus III 82,1% siswa mencapai KKM.
B.Saran
Dari kesimpulan di atas, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Bagi Siswa
Siswa hendaknya melakukan demonstrasi dengan baik supaya lebih memahami apa yang dipelajari dan untuk mendapatkan aktivitas baik dan hasil belajar mencapai nilai KKM ≥ (60)
2. Bagi Guru
Guru hendaknya menerapkan pembelajaran dengan menggunakan penerapan metode demonstrasi agar lebih meningkatkan hasil belajar Matematika. 3. Bagi Sekolah
Kepala sekolah dapat menyarankan para guru untuk menerapkan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar Matematika sehingga dapat meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar.
(36)
59
Karena terbukti dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan, bagi peneliti, penelitian tentang penerapan metode demonstrasi merupakan pengalaman menambah wawasan tentang pembelajaran, sehingga dalam penelitian ini guru dapat meningkatkan profesionalismenya. Karena metode demonstrasi merupakan pembelajaran yang langsung dilakukan dan dialami siswa.
(37)
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2009. Demonsrasi Sebagai Metode Belajar. Jakata. Depdikbud Dimyati. 2002. Belaja dan Pembelajaran.. Rineka Cipta. Jakata
Hamalik, 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta Hamalik, 2002. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Bandung
Hurairani. 2008. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas 5 Semester 2 SDN Rawa Laut Bandar Lampung Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi TP 2008/2009. Bandar Lampung : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Kusumah, W dan Dwitagama, D. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Indeks . Jakarta
Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Delia Press. Jakarta
Roestiyah, N.K. 1982. Didaktik/Metodik. Jakarta: Bumi Aksara.
Sardiman, AM. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group. Jakarta
(1)
19
Keterangan :
NP = Nilai Rata-rata yang dicari atau diharapkan JR = Jumlah nilai rata-rata semua siswa
Jm = Jumlah siswa
Rentang Nilai Predikat
80-100 Sangat Baik (A)
60-79 Baik (B)
40-59 Cukup (C)
20-39 Kurang (D)
(2)
Tabel 2. Obeservasi kinerja guru dalam pembelajaran
No Indikator / aspek yang diamati Skor Jml
1 2 3 4 I PRA PEMBELAJARAN
1 Kesiapan ruang, alat pembelajaran dan media 2 Memeriksa kesiapan siswa.
II MEMBUKA PELAJARAN 1 Melakukan kegiatan apersepsi
2 Mengkomunikasikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya.
III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A Penguasaan Materi Pelajaran
1 Menunjukkan penguasaan materi pelajaran 2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan.
3 Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar.
B Pendekatan Strategi Pembelajaran 1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai 2 Menguasai kelas
3 Melaksanakan pembelajaran dengan metode demonstrasi
4 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
5 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan.
C Pemanfaatan sumber belajar atau media pembelajaran
1 Menunjuk keterampilan dalam penggunaan sumber belajar/ media pembelajaran
2 Menghasilkan pesan yang menarik.
D Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
1 Memfasilitasi terjadinya partisipasi aktif siswa melalui interaksi guru, siswa, sumber belajar. 2 Merespon positif partisipasi siswa
3 Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa 4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif.
5 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar.
E Kemampuan khusus dalam pembelajaran MATEMATIKA
(3)
21
No Indikator / aspek yang diamati Skor Jml
1 2 3 4 bentuk fakta, konsep dan prosedur.
2 Mendemonstrasikan kemampuan menanamkan konsep
3 Mengembangkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis, logis dan analitis
4 Membantu siswa menemukan prinsip 5 Memupuk sikap positif atau apresiasi siswa. 6 Membantu siswa dalam membentuk sikap cermat
dan kritis. IV PENUTUP
1 Melakukan refleksi dan/atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
2
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan serta tugas sebagai bagian remedial
Skor Total IPKG Rata-rata
Katagori:
4 = sangat baik 3 = baik
2 = cukup 1 = kurang
F. Indikator Keberhasilan
Penelitian dengan metode demontrasi dikatakan berhasil pada mata pelajaran Matematika jika :
a. Aktivitas siswa dengan katagori baik mencapai 75% dari jumlah siswa 28 orang .
b. Hasil belajar siswa yang memperoleh nilai tes formatif ≥ 60 yang merupakan nilai minimal KKM mencapai 75% dari 28 orang siswa.
(4)
A.Kesimpulan
Setelah menerapkan metode demostrasi disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Tanjung Agung Kecamatan Padang Cermin Pesawaran dapat ditingkatkan. Dalam penelitian ini Aktivitas belajar siawa Meningkat Siklus I 32,14%, Siklus II 57,14%, Siklus III 85,71% dan hasil belajar Matematika juga meningkat Siklus I sebesar 46,42%, siklus II 64,28%, siklus III 82,1% siswa mencapai KKM.
B.Saran
Dari kesimpulan di atas, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Bagi Siswa
Siswa hendaknya melakukan demonstrasi dengan baik supaya lebih memahami apa yang dipelajari dan untuk mendapatkan aktivitas baik dan hasil belajar mencapai nilai KKM ≥ (60)
2. Bagi Guru
Guru hendaknya menerapkan pembelajaran dengan menggunakan penerapan metode demonstrasi agar lebih meningkatkan hasil belajar Matematika. 3. Bagi Sekolah
Kepala sekolah dapat menyarankan para guru untuk menerapkan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar Matematika sehingga dapat meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar.
(5)
59
Karena terbukti dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan, bagi peneliti, penelitian tentang penerapan metode demonstrasi merupakan pengalaman menambah wawasan tentang pembelajaran, sehingga dalam penelitian ini guru dapat meningkatkan profesionalismenya. Karena metode demonstrasi merupakan pembelajaran yang langsung dilakukan dan dialami siswa.
(6)
Daryanto. 2009. Demonsrasi Sebagai Metode Belajar. Jakata. Depdikbud Dimyati. 2002. Belaja dan Pembelajaran.. Rineka Cipta. Jakata
Hamalik, 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta Hamalik, 2002. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Bandung
Hurairani. 2008. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas 5 Semester 2 SDN Rawa Laut Bandar Lampung Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi TP 2008/2009. Bandar Lampung : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Kusumah, W dan Dwitagama, D. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Indeks . Jakarta
Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Delia Press. Jakarta
Roestiyah, N.K. 1982. Didaktik/Metodik. Jakarta: Bumi Aksara.
Sardiman, AM. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group. Jakarta