STUDI KOMPARASI STRATEGI NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) dan INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Studi Komparasi Strategi NHT (Numbered Head Together) Dan Index Card Match Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDIT An-Nur Gemolong Tahun Ajaran
STUDI KOMPARASI STRATEGI NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)
dan INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
SISWA KELAS III SDIT AN-NUR GEMOLONG
TAHUN AJARAN 2014/2015
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Andrika Restya Rahmadani
A510110115
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAI{ ILMU PENDTDIKAN
Jl-A. Yani Tromol Pos l-Pabelan, KartasuraTelp (0271) 717417 fax: 715zl48 Surakarta
571CI2
Surat Persetuiuan Artikel Publikasi llmiah
Yang bertandatangan dibawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir
Nama
NIK
:
Drs. Mulyadi SK, M.Pd
:
191
:
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan
skripsi/ tugas akhir dari mahasiswa
:
Andrika Restya Rahmadani
Nama
:
NIM
: A.510110115
Program Studi: FKIP/ PGSD
Judul
Skripsi :
"STUDI KOMPARASI STRATEGI NHT (NUMBERED HEAD
TOGETIIER) dan IFIDEX CARD MATCH TERIIADAP HASIL
BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDIT AN-NI]R GEMOLONG
TAHTJN AJARAN 2OI4 I2OI5" .
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakar[a, 09 Maret 2015
Pembimbing
\)
Drs. Mulyadi SK. M.Pd
NIK:
-
t\
191
ABSTRAK
STUDI KOMPARASI STRATEGI NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)
DAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA
KELAS III SDIT AN-NUR GEMOLONG TAHUN AJARAN 2014/2015,
Oleh:
Andrika Restya Rahmadani, A510110115, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan pengaruh strategi
Numbered Head Together dengan strategi Index Card Match terhadap hasil belajar
siswa kelas III SDIT An-Nur Gemolong, (2) manakah antara strategi Numbered Head
Together dengan Index Card Match yang lebih besar pengaruhnya terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas III SDIT An-Nur Gemolong. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SDIT An-Nur
Gemolong tahun 2014/2015. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
tes dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah uji t yang didahului
dengan uji prasyarat analis yaitu uji keseimbangan dan uji normalitas. Berdasarkan
hasil analisi data dengan taraf signifikansi 5% diperoleh thitung>ttabel, yaitu 2,132 >
2,021 dengan nilai rata-rata hasil belajar IPA kelas IIIA lebih besar pengaruhnya
dibandingkan kelas IIIB, yaitu 80,00 >71,43. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: (1) ada perbedaan pengaruh antara strategi Numbered Head Together
dengan strategi Index Card Match terhadap hasil belajar, (2) strategi Numbered Head
Together lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan strategi Index Card Match
dalam meningkatkan hasil belajar.
Kata kunci: strategi Numbered Head Together, strategi Index Card Match, hasil
belajar.
1
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan penting bagi setiap manusia
dalam kehidupan di masyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan memiliki
peranan yang besar dalam merubah pola pemikiran seseorang. Pendidikan adalah
upaya untuk “memanusiakan manusia” pada hakikatnya adalah makhluk Tuhan yang
paling tinggi dibandingkan dengan makhluk lain ciptaanya-Nya disebabkan memiliki
kemampuan berbahasa dan akal pikiran/ rasio, sehingga manusia mampu
mengembangkan dirinya sebaga1 manusia yang berbudaya (Nana Sudjana, 2005:1).
Pembelajaran aktif (Active Learning) adalah pembelajaran yang berpusat
pada siswa. Siswa sebagai subjek belajar dan bukan obyek belajar. Desain
pembelajaran aktif ini siswa diajak ikut serta dalam memecahkan suatu masalah atau
materi dalam pembelajaran. Guru memiliki kewajiban untuk mampu merangsang
daya berpikir siswa dalam setiap pembelajaran. Siswa diharapkan dapat menggali
solusi dari suatu permasalahan untuk selanjutnya siswa memiliki kesempatan untuk
mengungkapkan pendapat dari permasalahan yang ada. Sehingga secara tidak
langsung dengan pembelajaran aktif mendorong siswa untuk kritis, mandiri dan
mampu menyerap setiap informasi yang diterima.
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan salah satu bidang studi di Sekolah
Dasar (SD) yang cukup luas cakupannya dengan kehidupan manusia. Berkaitan
dengan pembelajaran aktif, penerapan dalam pembelajaran IPA ini mengajak siswa
mengenal dirinya sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan lebih lanjut dalam
penerapan di kehidupan sehari-hari. Siswa dituntut mampu menggali informasi dan
mengeksplorasi diri sendiri baik secara individu maupun kelompok, sehingga
tercapai pengoptimalan proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran IPA
diharapkan terjalin adanya interaksi positif dari siswa dengan siswa, ataupun dari
siswa dengan guru.
Namun pada kenyataannya, bahwa aktivitas kegiatan belajar mengajar IPA
mengalami minat yang cukup rendah. Rasa ingin tahu siswa terhadap materi
pembelajaran kurang terlihat menarik jika dalam menjelaskan suatu materi
2
menggunakan strategi pembelajaran konvensional atau ceramah. Strategi yang tepat
dan bervariatif akan secara langsung membawa suasana belajar siswa lebih menarik
dan mengundang rasa penasaran siswa terhadap apa yang mereka pelajari. Strategi
pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam tercapainya pembelajaran yang
aktif sehingga diharapkan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan.
Berdasarkan uraian diatas, agar hasil belajar IPA siswa kelas III mengalami
peningkatan serta tumbuhnya keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA peneliti
memilih strategi NHT (Numbered Head Together) dan Index Card Match untuk
dibandingkan. Maka penelitian ini akan membandingkan dan mengetahui apakah
terdapat perbedaan dari hasil belajar siswa dengan penerapan kedua strategi diatas.
Penelitian ini dilaksanakan di SDIT An Nur Gemolong kelas III dengan
menerapkan strategi NHT (Numbered Head Together) dan Index Card Match.
Berpedoman uraian diatas maka diadakan penelitian tentang “Studi
Komparasi
Strategi NHT (Numbered Head Together) dan Index Card Match Terhadap Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas III SDIT An Nur Gemolong Tahun Ajaran 2014/2015”.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif eksperimen yang menekankan
analisisnya pada data-data numerial (angka) yang diperoleh dengan metode statistika
yang diperoleh dengan metode statistika. Menurut Sugiyono (2008: 107) dalam
Rubino (2013: 42), “penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendali. Nana Syaodih Sukmadinata (2008) dalam Rubino Rubiyanto (2013:42)
mengemukakan bahwa penelitian experimental merupakan penelitian yang
memenuhi syarat untuk menguji hubungan sebab akibat dari suatu variabel dengan
variabel lain. Pendekatan eksperimen memiliki kekhususan tersendiri yang
diperlihatkan dalam : 1) penelitian mengui secara langsung pengaruh suatu variabel
kepada variabel lain, 2) menguji hipotesis hubungan sebab akibat.
3
Pengumpulan data dilakukan dengan metode Tes dan dokumentasi. Teknik tes
yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa
tes hasil belajar untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan.
Sebelum tes dilakukan terlebih dahulu butir item tes yang akan digunakan diuji
kevalidan dan reliabilitasnya dengan cara melakukan uji coba atau try out.
Sedangkan dokumentasi dalam penelitian ini untuk memperoleh data-data tentang
profil sekolah, nama-nama siswa kelas III, daftar nilai siswa kelas IIIA dan IIIB,
serta silabus kelas III. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t yang
sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji keseimbangan dengan uji-F dan
uji normalitas dengan metode lilliefors.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan hasil tabulasi data diperoleh skor hasil belajar tertinggi 100 dan
terendah 60. Nilai rata-rata (mean) sebesar 80 dan standar deviasi sebesar 11,54.
Hasil pengelompokkan dengan interval yang dilakukan terhadap data hasil belajar
IPA siswa kelas eksperimen I dipaparkan pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.6 Hasil Pengelompokkan Data Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas Eksperimen I
Frekuensi
Interval
Xi
Fi
Fk
51-60
55,5
1
1
4,76 %
61-70
65,5
4
5
19,05 %
71-80
75,5
9
14
42,86 %
81-90
85,5
2
16
9,52 %
91-100
95,5
5
21
23,81 %
Jumlah
21
Relatif
100 %
4
Untuk lebih jelasnya data tersebut dapat disajikan dalam bentuk
histogram seperti pada gambar 4.1 berikut.
Kelas Eksperimen I
10
9
8
Frekuensi
7
6
5
4
3
2
1
0
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
Interval
Sedangkan pada kelas eksperimen II didapatkan hasil tabulasi data diperoleh
skor hasil belajar tertinggi 46,67 dan terendah 93,33. Nilai rata-rata (mean) sebesar
71,43 dan standar deviasi sebesar 14,32. Hasil pengelompokkan dengan interval
yang dilakukan terhadap data hasil belajar IPA siswa kelas eksperimen II dipaparkan
pada tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7 Hasil Pengelompokkan Data Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas Eksperimen II
Interval
Xi
Fi
Fk
41-50
45,5
1
1
5
Frekuensi
Relatif
4,76 %
51-60
55,5
6
7
28,57 %
61-70
65,5
2
9
9,52 %
71-80
75,5
7
16
33,34 %
81-90
85,5
2
18
9,52 %
91-100
95,5
3
21
14,29 %
Jumlah
21
100 %
Untuk lebih jelasnya data tersebut dapat disajikan dalam bentuk
histogram seperti pada gambar 4.2 berikut.
Kelas Eksperimen II
8
7
Frekuensi
6
5
4
3
2
1
0
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
Interval
Gambar 4.2 Grafik histogram hasil belajar IPA
kelas eksperimen II
Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat
analisis. Dalam penelitian ini untuk uji prasyarat analisis digunakan uji
6
keseimbangan dan uji normalitas. Uji keseimbangan dilakukan dengan uji F dan uji
normalitas dengan metode liliefors. Hasil uji keseimbangan adalah sebagai berikut :
Tabel 3 Rangkuman Uji Keseimbangan
Kelas
N
Mean
s2
IVA
21
44,57
111,66 0,57
Fhitung
F0,05; 20,20
Keterangan
2,12
Seimbang
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kedua kelas tersebut memiliki nilai ratarata. Berdasarkan uji F diperoleh nilai Fhitung< Ftabel, yaitu 0,57 < 2,12, maka dapat
disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama atau dalam
kondisi seimbang.
Hasil Uji Normalitas adalah sebagai berikut :
Kelas
Lhitung
Ltabel
Keterangan
Eksperimen I
0,166
0,185
Normal
Eksperimen II
0,118
0,185
Normal
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Lhitung dari masing-masing kelas lebih
kecil daripada Ltabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Analisis data berupa pengujian hipotesis dengan uji t. Rangkuman hasil
perhitungan analisis dengan uji t disajikan pada tabel 4.10 berikut.
Tabel 5 Hasil Uji Hipotesis
Kelas
Rata-rata
Eksperimen I
80,00
Eksperimen II
71,43
thitung
t0,025;40
Keterangan
2,132
2,021
H0 ditolak
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa thitung > ttabel sehingga H0 ditolak. Berarti
hipotesis yang menyatakan “ada perbedaan antara strategi Numbered Head Together
7
dengan strategi Index Card Match terhadap hasil belajar IPA siswa kelas III SDIT
An-Nur Gemolong” dapat diterima.
Dari nilai rata-rata dapat dilihat bahwa rata-rata kelas eksperimen I lebih besar
daripada rata-rata kelas eksperimen II, yaitu 80,00 > 71,43. Sehingga hipotesis yang
menyatakan “strategi Numbered Head Together lebih besar pengaruhnya
dibandingkan dengan strategi Index Card Match dalam meningkatkan hasil belajar
IPA siswa kelas III SDIT An-Nur Gemolong” dapat diterima.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh t hitung sebesar 2,132 sedangkan t tabel
adalah 2,021 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA
antara strategi Numbered Head Together dengan strategi Index Card Match.
Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar IPA diperoleh rata-rata kelas IIIA lebih
tinggi dibandingkan dengan rata-rata kelas IIIB, yaitu 80,00 > 71,43. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA melalui penerapan strategi Numbered
Head Together lebih baik dibandingkan dengan strategi Index Card Match.
Pembelajaran IPA dengan stategi Numbered Head Together pada kelas IIIA,
mampu menumbuhkan partisipasi aktif siswa selama pembelajaran. Siswa menjadi
lebih antusias dalam proses belajar mengajar, karena teknik dalam strategi ini
memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan
pertimbangan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini mendorong siswa
untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Guru dapat menerapkan prinsip
pembelajaran yang dilakukan dengan bermain (belajar sambil bermain dalam
pembelajaran). Kegiatan seperti ini dapat membuat suasana pembelajaran tidak
menjenuhkan bagi siswa dan siswa aktif selama proses pembelajaran (Mulyadi dan
Risminawati, 2012:57).
Sedangkan strategi index card match adalah “strategi menyenangkan yang
digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya” (Hisyam Zaini
dkk,2007:69). Strategi ini dilakukan dengan cara berpasangan. Setelah siswa
mendapatkan kartu, ia harus mencari temannya yang mendapatkan kartu yang
merupakan pasangan kartu yang ia dapatkan. Setelah semua berpasangan, secara
8
bergantian siswa membacakan pertanyaan dan jawaban dari kartu yang mereka
dapatkan. Karena strategi index card match terdapat unsur permainan, strategi ini
mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa, meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran dan pembelajarannya menyenangkan. Akan tetapi saat
pembacaan kartu dari masing-masing pasangan, konsentrasi siswa kurang fokus jika
terdapat pasangan yang salah mendapatkan pasangannya, sehingga membuat suasana
kelas kurang kondisif.
Menurut Arikunto (2001: 132) dalam Samino dan Saring (2013: 48) hasil
belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar
dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana
bahan pelajaran atau materi yang diajarkan sudah diterima siswa. Setelah
dibandingkan ternyata rata-rata hasil belajar IPA kelas IIIA lebih besar daripada
kelas IIIB. Hal ini membuktikan bahwa penerapan strategi Numbered Head Together
di kelas IIIA lebih baik atau lebih berpengaruh daripada penerapan strategi Index
Card Match di kelas IIIB.
Berdasarkan fakta yang ada di lapangan, penggunaan strategi Numbered Head
Together lebih disukai dan diminati siswa karena dalam proses pembelajaran siswa
diberikan kesempatan untuk saling membagikan ide-ide dan pertimbangan jawaban
yang paling tepat. Selain itu teknik ini mendorong siswa untuk meningkatkan
semangat kerjasama mereka. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dika Felani Kurniawan (2011) yang berjudul “Studi Komparasi Antara Strategi
Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) Dan STAD (Student Team
Achievement Division) Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas IV SDN Gumpang 01
Tahun Ajaran 2010/2011”. Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa hasil
belajar IPA pada pembelajaran yang menggunakan NHT (Numbered Head Together)
(8.00) lebih tinggi daripada hasil belajar menggunakan strategi STAD (Student Team
Achievement Division) (7.40) atau mendapat selisih (0.60). Artinya pembelajaran
dengan strategi NHT (Numbered Head Together) lebih baik (efektif) untuk
meningkatkan hasil belajar IPA.
9
D. Kesimpulan
Ada perbedaan pengaruh antara strategi Numbered Head Together dengan
Index Card Match terhadap hasil belajar pada siswa kelas III SDIT An-Nur
Gemolong. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,132 > 2,021.
Strategi Numbered Head Together lebih besar pengaruhnya dibandingkan
dengan strategi Index Card Match terhadap hasil belajar siswa kelas III SDIT AnNur Gemolong. Berdasarkan rata-rata kelas eksperimen I > rata-rata kelas
eksperimen II, yaitu 80,00 > 71,43.
Jadi, hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ada perbedaan pengaruh
antara strategi Numbered Head Together dengan strategi Index Card Match terhadap
hasil belajar dapat diterima. Begitu juga dengan hipotesis kedua yang menyatakan
bahwa strategi Numbered Head Together lebih besar pengaruhnya dibandingkan
dengan strategi Index Card Match dalam meningkatkan hasil belajar dapat diterima.
10
E. Daftar Pustaka
Hisyam Zaini, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD
Mulyadi dan Risminawati.2012. Model-Model Pembelajaran Inovatif di Sekolah
Dasar. Surakarta: BP-FKIP UMS
Nana Sudjana. 2005. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.
Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Rubiyanto, Rubino.2013. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Samino&Saring Marsudi. 2012. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairuz
Media
11
dan INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
SISWA KELAS III SDIT AN-NUR GEMOLONG
TAHUN AJARAN 2014/2015
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Andrika Restya Rahmadani
A510110115
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAI{ ILMU PENDTDIKAN
Jl-A. Yani Tromol Pos l-Pabelan, KartasuraTelp (0271) 717417 fax: 715zl48 Surakarta
571CI2
Surat Persetuiuan Artikel Publikasi llmiah
Yang bertandatangan dibawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir
Nama
NIK
:
Drs. Mulyadi SK, M.Pd
:
191
:
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan
skripsi/ tugas akhir dari mahasiswa
:
Andrika Restya Rahmadani
Nama
:
NIM
: A.510110115
Program Studi: FKIP/ PGSD
Judul
Skripsi :
"STUDI KOMPARASI STRATEGI NHT (NUMBERED HEAD
TOGETIIER) dan IFIDEX CARD MATCH TERIIADAP HASIL
BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDIT AN-NI]R GEMOLONG
TAHTJN AJARAN 2OI4 I2OI5" .
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakar[a, 09 Maret 2015
Pembimbing
\)
Drs. Mulyadi SK. M.Pd
NIK:
-
t\
191
ABSTRAK
STUDI KOMPARASI STRATEGI NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)
DAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA
KELAS III SDIT AN-NUR GEMOLONG TAHUN AJARAN 2014/2015,
Oleh:
Andrika Restya Rahmadani, A510110115, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan pengaruh strategi
Numbered Head Together dengan strategi Index Card Match terhadap hasil belajar
siswa kelas III SDIT An-Nur Gemolong, (2) manakah antara strategi Numbered Head
Together dengan Index Card Match yang lebih besar pengaruhnya terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas III SDIT An-Nur Gemolong. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SDIT An-Nur
Gemolong tahun 2014/2015. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
tes dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah uji t yang didahului
dengan uji prasyarat analis yaitu uji keseimbangan dan uji normalitas. Berdasarkan
hasil analisi data dengan taraf signifikansi 5% diperoleh thitung>ttabel, yaitu 2,132 >
2,021 dengan nilai rata-rata hasil belajar IPA kelas IIIA lebih besar pengaruhnya
dibandingkan kelas IIIB, yaitu 80,00 >71,43. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: (1) ada perbedaan pengaruh antara strategi Numbered Head Together
dengan strategi Index Card Match terhadap hasil belajar, (2) strategi Numbered Head
Together lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan strategi Index Card Match
dalam meningkatkan hasil belajar.
Kata kunci: strategi Numbered Head Together, strategi Index Card Match, hasil
belajar.
1
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan penting bagi setiap manusia
dalam kehidupan di masyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan memiliki
peranan yang besar dalam merubah pola pemikiran seseorang. Pendidikan adalah
upaya untuk “memanusiakan manusia” pada hakikatnya adalah makhluk Tuhan yang
paling tinggi dibandingkan dengan makhluk lain ciptaanya-Nya disebabkan memiliki
kemampuan berbahasa dan akal pikiran/ rasio, sehingga manusia mampu
mengembangkan dirinya sebaga1 manusia yang berbudaya (Nana Sudjana, 2005:1).
Pembelajaran aktif (Active Learning) adalah pembelajaran yang berpusat
pada siswa. Siswa sebagai subjek belajar dan bukan obyek belajar. Desain
pembelajaran aktif ini siswa diajak ikut serta dalam memecahkan suatu masalah atau
materi dalam pembelajaran. Guru memiliki kewajiban untuk mampu merangsang
daya berpikir siswa dalam setiap pembelajaran. Siswa diharapkan dapat menggali
solusi dari suatu permasalahan untuk selanjutnya siswa memiliki kesempatan untuk
mengungkapkan pendapat dari permasalahan yang ada. Sehingga secara tidak
langsung dengan pembelajaran aktif mendorong siswa untuk kritis, mandiri dan
mampu menyerap setiap informasi yang diterima.
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan salah satu bidang studi di Sekolah
Dasar (SD) yang cukup luas cakupannya dengan kehidupan manusia. Berkaitan
dengan pembelajaran aktif, penerapan dalam pembelajaran IPA ini mengajak siswa
mengenal dirinya sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan lebih lanjut dalam
penerapan di kehidupan sehari-hari. Siswa dituntut mampu menggali informasi dan
mengeksplorasi diri sendiri baik secara individu maupun kelompok, sehingga
tercapai pengoptimalan proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran IPA
diharapkan terjalin adanya interaksi positif dari siswa dengan siswa, ataupun dari
siswa dengan guru.
Namun pada kenyataannya, bahwa aktivitas kegiatan belajar mengajar IPA
mengalami minat yang cukup rendah. Rasa ingin tahu siswa terhadap materi
pembelajaran kurang terlihat menarik jika dalam menjelaskan suatu materi
2
menggunakan strategi pembelajaran konvensional atau ceramah. Strategi yang tepat
dan bervariatif akan secara langsung membawa suasana belajar siswa lebih menarik
dan mengundang rasa penasaran siswa terhadap apa yang mereka pelajari. Strategi
pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam tercapainya pembelajaran yang
aktif sehingga diharapkan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan.
Berdasarkan uraian diatas, agar hasil belajar IPA siswa kelas III mengalami
peningkatan serta tumbuhnya keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA peneliti
memilih strategi NHT (Numbered Head Together) dan Index Card Match untuk
dibandingkan. Maka penelitian ini akan membandingkan dan mengetahui apakah
terdapat perbedaan dari hasil belajar siswa dengan penerapan kedua strategi diatas.
Penelitian ini dilaksanakan di SDIT An Nur Gemolong kelas III dengan
menerapkan strategi NHT (Numbered Head Together) dan Index Card Match.
Berpedoman uraian diatas maka diadakan penelitian tentang “Studi
Komparasi
Strategi NHT (Numbered Head Together) dan Index Card Match Terhadap Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas III SDIT An Nur Gemolong Tahun Ajaran 2014/2015”.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif eksperimen yang menekankan
analisisnya pada data-data numerial (angka) yang diperoleh dengan metode statistika
yang diperoleh dengan metode statistika. Menurut Sugiyono (2008: 107) dalam
Rubino (2013: 42), “penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendali. Nana Syaodih Sukmadinata (2008) dalam Rubino Rubiyanto (2013:42)
mengemukakan bahwa penelitian experimental merupakan penelitian yang
memenuhi syarat untuk menguji hubungan sebab akibat dari suatu variabel dengan
variabel lain. Pendekatan eksperimen memiliki kekhususan tersendiri yang
diperlihatkan dalam : 1) penelitian mengui secara langsung pengaruh suatu variabel
kepada variabel lain, 2) menguji hipotesis hubungan sebab akibat.
3
Pengumpulan data dilakukan dengan metode Tes dan dokumentasi. Teknik tes
yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa
tes hasil belajar untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan.
Sebelum tes dilakukan terlebih dahulu butir item tes yang akan digunakan diuji
kevalidan dan reliabilitasnya dengan cara melakukan uji coba atau try out.
Sedangkan dokumentasi dalam penelitian ini untuk memperoleh data-data tentang
profil sekolah, nama-nama siswa kelas III, daftar nilai siswa kelas IIIA dan IIIB,
serta silabus kelas III. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t yang
sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji keseimbangan dengan uji-F dan
uji normalitas dengan metode lilliefors.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan hasil tabulasi data diperoleh skor hasil belajar tertinggi 100 dan
terendah 60. Nilai rata-rata (mean) sebesar 80 dan standar deviasi sebesar 11,54.
Hasil pengelompokkan dengan interval yang dilakukan terhadap data hasil belajar
IPA siswa kelas eksperimen I dipaparkan pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.6 Hasil Pengelompokkan Data Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas Eksperimen I
Frekuensi
Interval
Xi
Fi
Fk
51-60
55,5
1
1
4,76 %
61-70
65,5
4
5
19,05 %
71-80
75,5
9
14
42,86 %
81-90
85,5
2
16
9,52 %
91-100
95,5
5
21
23,81 %
Jumlah
21
Relatif
100 %
4
Untuk lebih jelasnya data tersebut dapat disajikan dalam bentuk
histogram seperti pada gambar 4.1 berikut.
Kelas Eksperimen I
10
9
8
Frekuensi
7
6
5
4
3
2
1
0
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
Interval
Sedangkan pada kelas eksperimen II didapatkan hasil tabulasi data diperoleh
skor hasil belajar tertinggi 46,67 dan terendah 93,33. Nilai rata-rata (mean) sebesar
71,43 dan standar deviasi sebesar 14,32. Hasil pengelompokkan dengan interval
yang dilakukan terhadap data hasil belajar IPA siswa kelas eksperimen II dipaparkan
pada tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7 Hasil Pengelompokkan Data Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas Eksperimen II
Interval
Xi
Fi
Fk
41-50
45,5
1
1
5
Frekuensi
Relatif
4,76 %
51-60
55,5
6
7
28,57 %
61-70
65,5
2
9
9,52 %
71-80
75,5
7
16
33,34 %
81-90
85,5
2
18
9,52 %
91-100
95,5
3
21
14,29 %
Jumlah
21
100 %
Untuk lebih jelasnya data tersebut dapat disajikan dalam bentuk
histogram seperti pada gambar 4.2 berikut.
Kelas Eksperimen II
8
7
Frekuensi
6
5
4
3
2
1
0
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
Interval
Gambar 4.2 Grafik histogram hasil belajar IPA
kelas eksperimen II
Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat
analisis. Dalam penelitian ini untuk uji prasyarat analisis digunakan uji
6
keseimbangan dan uji normalitas. Uji keseimbangan dilakukan dengan uji F dan uji
normalitas dengan metode liliefors. Hasil uji keseimbangan adalah sebagai berikut :
Tabel 3 Rangkuman Uji Keseimbangan
Kelas
N
Mean
s2
IVA
21
44,57
111,66 0,57
Fhitung
F0,05; 20,20
Keterangan
2,12
Seimbang
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kedua kelas tersebut memiliki nilai ratarata. Berdasarkan uji F diperoleh nilai Fhitung< Ftabel, yaitu 0,57 < 2,12, maka dapat
disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama atau dalam
kondisi seimbang.
Hasil Uji Normalitas adalah sebagai berikut :
Kelas
Lhitung
Ltabel
Keterangan
Eksperimen I
0,166
0,185
Normal
Eksperimen II
0,118
0,185
Normal
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Lhitung dari masing-masing kelas lebih
kecil daripada Ltabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Analisis data berupa pengujian hipotesis dengan uji t. Rangkuman hasil
perhitungan analisis dengan uji t disajikan pada tabel 4.10 berikut.
Tabel 5 Hasil Uji Hipotesis
Kelas
Rata-rata
Eksperimen I
80,00
Eksperimen II
71,43
thitung
t0,025;40
Keterangan
2,132
2,021
H0 ditolak
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa thitung > ttabel sehingga H0 ditolak. Berarti
hipotesis yang menyatakan “ada perbedaan antara strategi Numbered Head Together
7
dengan strategi Index Card Match terhadap hasil belajar IPA siswa kelas III SDIT
An-Nur Gemolong” dapat diterima.
Dari nilai rata-rata dapat dilihat bahwa rata-rata kelas eksperimen I lebih besar
daripada rata-rata kelas eksperimen II, yaitu 80,00 > 71,43. Sehingga hipotesis yang
menyatakan “strategi Numbered Head Together lebih besar pengaruhnya
dibandingkan dengan strategi Index Card Match dalam meningkatkan hasil belajar
IPA siswa kelas III SDIT An-Nur Gemolong” dapat diterima.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh t hitung sebesar 2,132 sedangkan t tabel
adalah 2,021 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA
antara strategi Numbered Head Together dengan strategi Index Card Match.
Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar IPA diperoleh rata-rata kelas IIIA lebih
tinggi dibandingkan dengan rata-rata kelas IIIB, yaitu 80,00 > 71,43. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA melalui penerapan strategi Numbered
Head Together lebih baik dibandingkan dengan strategi Index Card Match.
Pembelajaran IPA dengan stategi Numbered Head Together pada kelas IIIA,
mampu menumbuhkan partisipasi aktif siswa selama pembelajaran. Siswa menjadi
lebih antusias dalam proses belajar mengajar, karena teknik dalam strategi ini
memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan
pertimbangan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini mendorong siswa
untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Guru dapat menerapkan prinsip
pembelajaran yang dilakukan dengan bermain (belajar sambil bermain dalam
pembelajaran). Kegiatan seperti ini dapat membuat suasana pembelajaran tidak
menjenuhkan bagi siswa dan siswa aktif selama proses pembelajaran (Mulyadi dan
Risminawati, 2012:57).
Sedangkan strategi index card match adalah “strategi menyenangkan yang
digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya” (Hisyam Zaini
dkk,2007:69). Strategi ini dilakukan dengan cara berpasangan. Setelah siswa
mendapatkan kartu, ia harus mencari temannya yang mendapatkan kartu yang
merupakan pasangan kartu yang ia dapatkan. Setelah semua berpasangan, secara
8
bergantian siswa membacakan pertanyaan dan jawaban dari kartu yang mereka
dapatkan. Karena strategi index card match terdapat unsur permainan, strategi ini
mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa, meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran dan pembelajarannya menyenangkan. Akan tetapi saat
pembacaan kartu dari masing-masing pasangan, konsentrasi siswa kurang fokus jika
terdapat pasangan yang salah mendapatkan pasangannya, sehingga membuat suasana
kelas kurang kondisif.
Menurut Arikunto (2001: 132) dalam Samino dan Saring (2013: 48) hasil
belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar
dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana
bahan pelajaran atau materi yang diajarkan sudah diterima siswa. Setelah
dibandingkan ternyata rata-rata hasil belajar IPA kelas IIIA lebih besar daripada
kelas IIIB. Hal ini membuktikan bahwa penerapan strategi Numbered Head Together
di kelas IIIA lebih baik atau lebih berpengaruh daripada penerapan strategi Index
Card Match di kelas IIIB.
Berdasarkan fakta yang ada di lapangan, penggunaan strategi Numbered Head
Together lebih disukai dan diminati siswa karena dalam proses pembelajaran siswa
diberikan kesempatan untuk saling membagikan ide-ide dan pertimbangan jawaban
yang paling tepat. Selain itu teknik ini mendorong siswa untuk meningkatkan
semangat kerjasama mereka. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dika Felani Kurniawan (2011) yang berjudul “Studi Komparasi Antara Strategi
Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) Dan STAD (Student Team
Achievement Division) Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas IV SDN Gumpang 01
Tahun Ajaran 2010/2011”. Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa hasil
belajar IPA pada pembelajaran yang menggunakan NHT (Numbered Head Together)
(8.00) lebih tinggi daripada hasil belajar menggunakan strategi STAD (Student Team
Achievement Division) (7.40) atau mendapat selisih (0.60). Artinya pembelajaran
dengan strategi NHT (Numbered Head Together) lebih baik (efektif) untuk
meningkatkan hasil belajar IPA.
9
D. Kesimpulan
Ada perbedaan pengaruh antara strategi Numbered Head Together dengan
Index Card Match terhadap hasil belajar pada siswa kelas III SDIT An-Nur
Gemolong. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,132 > 2,021.
Strategi Numbered Head Together lebih besar pengaruhnya dibandingkan
dengan strategi Index Card Match terhadap hasil belajar siswa kelas III SDIT AnNur Gemolong. Berdasarkan rata-rata kelas eksperimen I > rata-rata kelas
eksperimen II, yaitu 80,00 > 71,43.
Jadi, hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ada perbedaan pengaruh
antara strategi Numbered Head Together dengan strategi Index Card Match terhadap
hasil belajar dapat diterima. Begitu juga dengan hipotesis kedua yang menyatakan
bahwa strategi Numbered Head Together lebih besar pengaruhnya dibandingkan
dengan strategi Index Card Match dalam meningkatkan hasil belajar dapat diterima.
10
E. Daftar Pustaka
Hisyam Zaini, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD
Mulyadi dan Risminawati.2012. Model-Model Pembelajaran Inovatif di Sekolah
Dasar. Surakarta: BP-FKIP UMS
Nana Sudjana. 2005. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.
Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Rubiyanto, Rubino.2013. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Samino&Saring Marsudi. 2012. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairuz
Media
11