NASKAH PUBLIKASI Analisis Penentuan Tindakan Perawatan Mesin Yang Optimal Pada Mesin/Alat Berat Kritis Dengan Metode Reliability Centered Maintenance Di PT. Daya Kharisma.

Tugas Akhir
Analisis Penentuan Tindakan Perawatan Mesin Yang Optimal Pada Mesin/Alat Berat Kritis dengan Metode
Reliability Centered Maintenance di PT. Daya Kharisma

Desember 2013

NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENENTUAN TINDAKAN PERAWATAN MESIN YANG
OPTIMAL PADA MESIN/ALAT BERAT KRITIS DENGAN METODE
RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE
DI PT. DAYA KHARISMA

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan Oleh:
SEPTRIAN HILDA NUR HUDA
D600.080.001


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

Septrian Hilda Nur Huda 
(D600.080.001)

Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tugas Akhir
Analisis Penentuan Tindakan Perawatan Mesin Yang Optimal Pada Mesin/Alat Berat Kritis dengan Metode
Reliability Centered Maintenance di PT. Daya Kharisma

Desember 2013
ANALISIS PENENTUAN TINDAKAN PERAWATAN MESIN YANG
OPTIMAL PADA MESIN/ALAT BERAT KRITIS DENGAN METODE
RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE
DI PT. DAYA KHARISMA
1


Septrian Hilda Nur Huda (D600.080.001)
Ahmad Kholid Al-Ghofari, 2Much. Djunaedi
1
Mahasiswa Teknik Industri UMS, 2Dosen Teknik Industri UMS
[email protected], [email protected]
Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta
Telp (0271) 717417 ext 237
2

ABSTRAKSI
Kebutuhan akan nilai produktivitas mesin yang tinggi menjadi sebuah tuntutan perusahaan.

PT. Daya Kharisma memiliki salah satu kendala atau permasalahan, yaitu pada proses
operasi. Walaupun sebagian mesin-mesin yang digunakan sudah terbilang baru, tetapi juga
ada mesin yang dapat dikategorikan sebagai mesin tua yang masih digunakan ketika proses
operasi. Objek penelitian adalah alat berat PC 200-06 (Exc. 03) karena merupakan alat
berat tertua dan paling rentan mengalami kerusakan. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisa RCM dan melakukan analisa perbaikan. Kegiatan awal penelitian ini adalah
pemilihan sistem dan pengumpulan informasi yang kemudian dilanjutkan definisi batas

system, selanjutnya mendeskripsikan sistem dan diagram blok fungsional dari objek, tahap
selanjutnya menganalisa dengan metode FMEA, LTA hingga didapatkan tindakan perawatan
dari Task Selection, selanjutnya membuat usulan perbaikan dari hasil analisa. Hasil dari
penelitian ini adalah didapatkan batasan sistem hanya pada satu objek PC 200-06 (Exc. 03).
Analisa perbaikan menggunakan FMEA dan LTA yang menghasilkan failure mode dengan
nilai RPN sebesar 76% kumulatif yaitu Injector (56) kategori A, Mesin (56) kategori A,
Dinamo Starter (48) kategori B, Selang Hidrolik (48) kategori B, Swing (48) kategori B, Arm
(32) kategori B, Control Valve (32) kategori B, Handle Arm (32) kategori B, Hidrolik Bucket
(32) kategori B, Pompa Engine (32) kategori B. Analisis Task selection menghasilkan
Injector dan Mesin didapatkan tindakan perawatan Condition Based Maintenance (CBM).
Dan untuk Dinamo Starter, Selang Hidrolik, Swing, Arm, Control Valve, Handle Arm,
Hidrolik Bucket, Pompa Engine didapatkan tindakan perawatan Preventive/Time Directed
Maintenance.

Kata Kunci: RCM, FMEA, LTA, Task selection.

Septrian Hilda Nur Huda 
(D600.080.001)

Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tugas Akhir
Analisis Penentuan Tindakan Perawatan Mesin Yang Optimal Pada Mesin/Alat Berat Kritis dengan Metode
Reliability Centered Maintenance di PT. Daya Kharisma

Desember 2013
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Didalam
dunia
perindustrian
sekarang ini setiap perusahaan kebanyakan
menggunakan mesin dalam menjalankan lini
produksinya. Hal ini dilakukan untuk
memperlancar setiap proses yang ada pada
perusahaan itu, baik untuk meminimalisir
waktu,hal ini juga dapat mengurangi tenaga
kerja
dalam

proses
pengerjaannya.
Penggunaan mesin yang dilakukan secara
terus-menerus harus didukung oleh aktivitas
perawatan mesin yang baik, hal ini bertujuan
untuk menghindari penurunan kemampuan
mesin dalam berproduksi dan terutama sekali
menghindari terjadinya kerusakan total mesin
(breakdown).
Di dalam sebuah perusahaan tidak
bisa lepas dari berbagai macam permasalahan
baik permasalahan yang ringan maupun
persalahan yang dapat mempengaruhi
produktivitas proses produksi. Begitu pula
pada PT. Daya Kharisma, dari sisi dan
pandangan penulis perusahaan ini memiliki
salah satu kendala atau permasalahan, yaitu
pada proses operasi. Walaupun sebagian
mesin-mesin yang digunakan sudah terbilang
baru, tetapi juga ada mesin yang dapat

dikategorikan sebagai mesin tua yang masih
digunakan ketika proses operasi. Sehingga
secara tidak langsung juga mempengaruhi
hasil kinerja alat.
PT Daya Kharisma merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang
rental alat berat yang menggunakan peralatan
serta fasilitas mesin/alat sebagai penunjang
kinerja produksi. Sehingga pada objek
yang diteliti pada kasus ini adalah pada alat
yang paling tua dengan kerusakan terbanyak
yaitu PC 200-06 (Exc 03).

Septrian Hilda Nur Huda 
(D600.080.001)

2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Mengetahui penyebab dan akibat PC 20006 (Exc. 03) sering mengalami kerusakan.

b. Mengetahui rating nilai RPN pada masingmasing failure mode
c. Menentukan katagori failure mode.
d. Merekomendasikan tindakan perawatan
yang tepat sebelum mengalami kerusakan
dengan task selection.
LANDASAN TEORI
1. Perawatan (Maintenance)
Perawatan atau yang lebih dikenal
dengan
kata
maintenance
dapat
didefinisiakan sebagai suatu aktivitas yang
diperlukan
untuk
menjaga
atau
mempertahankan kualitas pemeliharaan
suatu fasilitas agar fasilitas tersebut tetap
dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi

siap pakai. (Sudrajat, 2011)
Adapun beberapa bentuk perawatan
yang berdasarkan tujuan perawatan antara
lain :
a. Preventif atau pencegahan adalah
tindakan
pencegahan
terjadinya
kerusakan
dan
biasanya
telah
diperkirakan
sebelumnya
serta
mempertahankan sistem dalam keadaan
siap operasi dengan cara sistematis dan
periodik memberikan inspeksi, deteksi
dan pencegahan awal.
b. Korektif atau perbaikan adalah tindakan

untuk mengembalikan dan memulihkan
sistem dalam keadaan siap pakai dengan
memberikan perbaikan atau kerusakan
yang telah terjadi yang menyebabkan
merosotnya tingkat keandalan.
c. Predictive Maintenance ini lebih maju
dibanding dengan dua tipe sebelumnya.
Ditandai dengan menggunakan teknik
teknik muhtahir (advance scientific
techniques)
termasuk
statistik

Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tugas Akhir
Analisis Penentuan Tindakan Perawatan Mesin Yang Optimal Pada Mesin/Alat Berat Kritis dengan Metode
Reliability Centered Maintenance di PT. Daya Kharisma


Desember 2013
2) Sistem yang memiliki preventive
maintenance dan/atau biaya preventive
maintenance yang tinggi.
3) Sisem yang memiliki tindakan corrective
maintenance dan/atau biaya corrective
maintenance yang banyak.
4) Sistem yang memiliki kontribusi yang
besar atas terjadinya full atau partial
outage (atau shutdown).
Sedangkan dokumen atau informasi yang
dibutuhkan dalam analisis RCM antara lain :
1) Piping & Instrumentation Diagram
(P&ID) merupakan ilustrasi skematik
dari hubungan fungsi antara perpipaan,
instrumentasi, komponen peralatan dan
sistem.
2) Schematic / Block Diagram merupakan
sebuah gambaran dari sistem, rangkaian
atau program yang masing-masing

fungsinya diwakili oleh gambar kotak
berlabel dan hubungan diantaranya
digambarkan dengan garis penghubung.
3) Vendor Manual yaitu berupa dokumen
data dan informasi mengenai desain dan
operasi tiap peralatan (equipment) dan
komponen.
4) Equipment History yaitu kumpulan data
kegagalan (failure) komponen dan
peralatan dengan data corrective
maintenance yang pernah dilakukan.

probabilitas
untuk
memaksimalkan
waktu operasi dan menghilangkan
pekerjaan - pekerjaan yang tidak perlu.
Predictive maintenance dipakai hanya
pada sistem sistem yang akan
menimbulkan masalah masalah serius
jika terjadi kerusakan pada mesin atau
pada proses proses yang berbahaya.
(Sudrajat, 2011)
2.

Reliability Centered Maintenance (RCM)
RCM merupakan salah satu metoda
yang digunakan dalam penentuan kebijakan
tersebut. Tujuan utama RCM adalah
mengoptimalkan preventive maintenance
untuk:
a) Mempertahankan fungsi sistem
b) Mengidentifikasi
mode
kerusakan
(failure mode)
c) Memprioritaskan kepentingan dari mode
kerusakan
d) Memilih tindakan perawatan pencegahan
yang efektif dan dapat diterapkan.
Metode RCM terdiri atas 7 tahapan (Smith,
1992) dan dapat dilihat pada gambar
dibawah:
4.

Definisi Batas Sistem (System Boundary
Definition)
Dalam RCM definisi sistem yang
tepat sangat penting untuk proses analisis
karena dengan definisi yang tepat maka
berbagai komponen dapat terdefinisi dengan
jelas sehingga berbagai kinerja komponen
yang diperlukan untuk mendukung fungsi
sistem dapat dilacak dengan demikian
usaha-usaha yang dilakukan akan sesuai
dengan fungsi dari sistem tersebut.

5.

Deskripsi Sistem dan Diagram Blok
Fungsional (System Description and
Functional Block Diagram)
Penggambaran
sistem
sangat
penting untuk mengidentifikasi desain
sistem yang kritis, hubungan antar
komponen dan kontribusinya terhadap
kinerja sistem kemudian hasilnya akan

Gambar 1. Tujuh tahapan RCM
3.

Pemilihan Sistem dan Pengumpulan
Informasi
(System
Selection
and
Information Collection)
Pemilihan sistem dapat didasarkan pada
beberapa aspek kriteria yaitu:
1) Sistem yang mendapat perhatian yang
tinggi karena berkaitan dengan masalah
keselamatan (safety) dan lingkungan

Septrian Hilda Nur Huda 
(D600.080.001)

Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tugas Akhir
Analisis Penentuan Tindakan Perawatan Mesin Yang Optimal Pada Mesin/Alat Berat Kritis dengan Metode
Reliability Centered Maintenance di PT. Daya Kharisma

Desember 2013
digunakan untuk melakukan perbaikan
preventive maintenance dimasa yang akan
datang.
Deskripsi sistem dan diagram blok
merupakan representasi dari fungsi-fungsi
utama sistem yang berupa blok – blok yang
berisi fungsi – fungsi dari setiap subsistem
yang menyusun sistem tersebut
6.

Fungsi dan Kegagalan Fungsional
(System Function and Functional Failure)
Fungsi dapat diartikan sebagai apa yang
dapat dilakukan oleh suatu peralatan yang
merupakan harapan pengguna. Fungsi
berhubungan dengan masalah kecepatan,
output, kapasitas dan kualitas produk.
Kerusakan
dapat
diartikan
sebagai
ketidakmampuan suatu peralatan untuk
melakukan apa yang diharapkan oleh
pengguna. Sedangkan kerusakan fungsional
dapat diartikan sebagai ketidakmampuan
suatu peralatan untuk memenuhi fungsinya
pada performansi standar yang dapat
diterima oleh pengguna. Suatu fungsi dapat
memiliki satu atau lebih kerusakan
fungsional.

7.

Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
a. Pengertian
Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA) adalah suatu teknik rekayasa
yang digunakan untuk mengidentifikasi,
memprioritaskan dan membuang potensi
masalah dari suatu system, desain dan
proses sebelum kegagalan tersebut
teridentifikasi konsumen.
b. Langkah penggunaan FMEA

8.

Risk Priority Number (RPN)
RPN
merupakan
nilai
yang
digunakan untuk menentukan manakah
komponen yang memiliki prioritas utama
untuk dilakukan tindakan perawatan.
RPN = Severity rating x occurance
rating x detection rating

Severity
Rating
:
Tingkat
keseriusan akibat dari failure modes
tersebut dan diberikan rating nilai antara 1 –
10 (1 : tidak berpengaruh dan 10 : sangat
berpengaruh / kritis)
Occurrence Rating
: Tingkat
kegagalan selama masa guna sistem, desain
atau proses, nilai dalam bentuk rating antara
1 – 10 (1 : jarang terjadi hampir tidak
pernah dan 10 : sulit untuk dihindari
terjadinya)
Detection
Rating
:
Tingkat
kemudahan dalam mendeteksi suatu
kegagalan, dan diberikan nilai antara 1-10
(1: terjadinya pasti terdeteksi dan 10:
kegagalan hampir pasti tidak terdeteksi)
(Hidayatullah, 2011)
9.

Logic Tree Analysis (LTA)
Penyusunan Logic Tree Analysis
(LTA) merupakan proses yang kualitatif
yang
digunakan
untuk
mengetahui
konsekuensi yang ditimbulkan oleh masing
– masing failure mode
Tujuan LTA adalah menggolongkan
failure mode ke dalam beberapa kategori
sehingga nantinya dapat ditentukan tingkat
prioritas dalam penangan masing-masing
failure mode berdasarkan kategorinya.

Gambar 2 FMEA Road Map
(Risnanto, 2010)

Septrian Hilda Nur Huda 
(D600.080.001)

Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tugas Akhir
Analisis Penentuan Tindakan Perawatan Mesin Yang Optimal Pada Mesin/Alat Berat Kritis dengan Metode
Reliability Centered Maintenance di PT. Daya Kharisma

Desember 2013

Gambar 3 Diagram Alir LTA
(Hartini&Sriyanto, 2006)
Tiga pertanyaan dalam LTA yaitu:
a. Evident yaitu : Apakah operator
mengetahui dalam kondisi normal, telah
terjadi gangguan dalam sistem ?
b. Safety yaitu : Apakah mode kerusakan
ini menyebabkan masalah keselamatan?
c. Outage yaitu : Apakah mode kerusakan
ini mengakibatkan seluruh atau sebagian
mesin berhenti?
Serta katagori dalam LTA yaitu:
a. Kategori A, jika failure mode
mempunyai konsekuensi safety terhadap
personel maupun lingkungan.
b. Kategori B, jika failure mode
mempunyai
konsekuensi
terhadap
operasional
plant
(mempengaruhi
kuantitas ataupun kualitas output) yang
dapat menyebabkan kerugian ekonomi.
c. Kategori C, jika failure mode tidak
berdampak
pada
safety
maupun
operasional
plant
dan
hanya
menyebabkan kerugian ekonomi yang
relatif kecil untuk perbaikan.
d. Kategori D, jika failure mode tergolong
sebagai hidden failure, yang kemudian

Septrian Hilda Nur Huda 
(D600.080.001)

digolongkan lagi ke dalam kategori D/A,
kategori D/B, dan kategori D/C.
(Tahril, 2008)

10. Pemilihan Tindakan (Task Selection)
Pemilihan tindakan merupakan
tahap terakhir dari proses analisa RCM.
Dari tiap mode kerusakan dibuat daftar
tindakan yang mungkin untuk dilakukan
dan selanjutnya memilih tindakan yang
paling efektif.
PEMBAHASAN
1. Pemilihan Sistem dan Pengumpulan
Informasi
(System
Selection
and
Information Collection)
Pemilihan sistem dapat didasarkan
pada Dari jenis-jenis alat berat diatas

terdapat alat yang rentan mengalami
kerusakan yang difaktorkan atas umur
alat tersebut. Sesuai hasil Interview
didapatkan hasil alat berat tertua dan
paling rentan mengalami kerusakan
yaitu PC 200-06 (Exc. 03) dibuat tahun
1999 dengan SN : 98614.

Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tugas Akhir
Analisis Penentuan Tindakan Perawatan Mesin Yang Optimal Pada Mesin/Alat Berat Kritis dengan Metode
Reliability Centered Maintenance di PT. Daya Kharisma

Desember 2013
2.

Definisi Batas Sistem (System Boundary
Definition)

Dari pemilihan sistem diatas
peneliti memberikan batasan sistem
yang diteliti hanya untuk satu buah alat
excavator terhadap kerusakan yang
dialami alat tersebut. Yaitu pada
kerusakan sistem excavator PC 200-06
(Exc. 03). Data yang diambil merupakan
data history kerusakan alat berat tersebut
selama dua tahun dimulai dari Januari
2012 sampai Desember 2013. Dibawah
ini data kerusakan Excavator PC 200-06
(Exc. 03):
3.

Deskripsi Sistem dan Diagram Blok
Fungsional (System Description and
Functional Block Diagram)
Penggambaran
sistem
sangat
penting untuk mengidentifikasi desain
sistem yang kritis, hubungan antar
komponen dan kontribusinya terhadap
kinerja sistem kemudian hasilnya akan
digunakan untuk melakukan perbaikan
preventive maintenance dimasa yang akan
datang.
Deskripsi sistem dan diagram blok
merupakan representasi dari fungsi-fungsi
utama sistem yang berupa blok – blok yang
berisi fungsi – fungsi dari setiap subsistem
yang menyusun sistem tersebut

Septrian Hilda Nur Huda 
(D600.080.001)

4.

Fungsi dan Kegagalan Fungsional
(System Function and Functional
Failure)
a. Deskripsi sistem/plant
Excavator (ekskavator) adalah alat
berat yang terdiri dari lengan (arm),
boom (bahu) serta bucket (alat keruk)
dan digerakkan oleh tenaga hidrolis
yang dimotori dengan mesin diesel
dan berada di atas roda rantai
(trackshoe). Excavator merupakan
alat berat paling serbaguna karena
bisa menangani berbagai macam
pekerjaan alat berat lain.
b. Functional Block Diagram
Dalam Excavator ini memiliki 2
sistem yang memiliki fungsi yang
berbeda. Yaitu sistem hidraulik dan
sistem elektrik.

Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tugas Akhir
Analisis Penentuan Tindakan Perawatan Mesin Yang Optimal Pada Mesin/Alat Berat Kritis dengan Metode Reliability Centered Maintenance di PT. Daya Kharisma

Desember 2013
5. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
a. Analisa Dampak Kegagalan menggunakan FMEA
1) Penentuan FMEA Worksheet
Tabel 1 FMEA Worksheet
RCM
Step
Info
Plant
System
Komp

: Failure Mode and Effect Analysis
: Failure Mode and Effect Analysis
: PT Daya Kharisma
: Excavator PC200-6 (Exc. 03)
:

No

Item Name

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Injektor
Arm
Handel arm
Pompa Engine
Control valve
Hidrolik
hidrolik Bucket
Swing
Selang Hidrolik
Lampu Kabin
Bucket
Kipas
Mesin
Radiator
Dinamo starter
Oli track
selang solar

Septrian Hilda Nur Huda 
(D600.080.001)

Failure Mode
Injektor tidak normal
Kebocoran oli
Kebocoran oli
Kebocoran oli
Kebocoran oli
ganti oli hidrolik
kebocoran oli
gerakan terasa berat
Kebocoran oli
Lampu mati
Pengerukukan tidak maksimal
Kipas berhenti
Overhoul
Mesin Cepat panas
Sulit hidup
Ganti oli track
Kebocoran solar

Analyst : Septrian Hilda Nur Huda
Date
: 2012 – 2013
Failure Cause
Tersumbat
O ring rusak
O ring rusak
O ring rusak
Sil rusak
Oli Hidrolik menjadi pekat
Sil rusak
Laker rusak
Selang pecah
Putus
Kuku bucket patah
Vanbelt putus
Piston Rusak
Selang Air Radiator Bocor
Laker rusak
Oli Mulai pekat dan track terasa berat
Selang pecah

Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lokal
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya

Failure Effect
System
Plant
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya

Tugas Akhir
Analisis Penentuan Tindakan Perawatan Mesin Yang Optimal Pada Mesin/Alat Berat Kritis dengan Metode
Reliability Centered Maintenance di PT. Daya Kharisma

Desember 2013
Perhitungan Occurance, Seferity dan Detection
Tabel 2 Pengisian rating variabel FMEA

2)

Step
Info
Plant
System
Komp
No

Item Name

RCM
: Failure Mode and Effect Analysis
: Failure Mode and Effect Analysis (Rating Penilaian Severity)
: PT. Daya Kharisma
Analyst : Septrian Hilda Nur Huda
: Excavator PC200-6
Date
: 2012 – 2013
:
Freque
Degree
Change
ncy Of
Failure Mode
Failure Cause
Of
Of
Occura
Severity Detection
nce
Injektor tidak
Tersumbat
2
7
4
normal
Kebocoran oli
O ring rusak
4
8
1
Kebocoran oli
O ring rusak
4
8
1

1

Injektor

2
3

5

Arm
Handel arm
Pompa
Engine
Control valve

6

Hidrolik

ganti oli hidrolik

7

hidrolik
Bucket

8

Swing

4

Rank

56

1

32
32

6
7

O ring rusak

O ring rusak

4

8

1

32

8

Kebocoran oli

Sil rusak
Oli Hidrolik menjadi
pekat

4

8

1

32

9

2

9

1

18

14

kebocoran oli

Sil rusak

4

8

1

32

10

gerakan terasa
berat

Laker rusak

2

8

3

48

3

Kebocoran oli

Selang pecah

4

6

2

48

4

Lampu mati
Pengerukukan
tidak maksimal
Kipas berhenti
Overhoul
Mesin Cepat
panas

Putus

1

4

1

4

18

Kuku bucket patah

3

7

1

21

13

Vanbelt putus
Piston Rusak
Selang Air Radiator
Bocor

2
1

7
8

1
7

14
56

15
2

2

7

2

28

11

Laker rusak

3

8

2

48

5

2

7

1

14

17

2
46
2,706

6
124
7,294

2
32
1,882

24

12

10

Selang
Hidrolik
Lampu Kabin

11

Bucket

12
13

Kipas engine
Mesin

14

Radiator

15

Dinamo
starter

Sulit hidup

16

Oli track

Ganti oli track

17

selang solar

Kebocoran solar

9

RPN

Septrian Hilda Nur Huda 
(D600.080.001)

Oli Mulai pekat dan
track terasa berat
Selang pecah
Jumlah
Rata-rata

Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tugas Akhir
Analisis Penentuan Tindakan Perawatan Mesin Yang Optimal Pada Mesin/Alat Berat Kritis dengan Metode
Reliability Centered Maintenance di PT. Daya Kharisma

Desember 2013
3) Penentuan Fariabel Terbanyak yang
Mempengaruhi RPN
Dari hasil perhitungan pada Tabel 2
terkait jumlah dan rata-rata tingginya
nilai RPN maka dapat diketahui bahwa
variable severty atau keseriusan menjadi
penyebab nilai RPN yang tertinggi
6. Analisa
Prioritas
Penyelesaian
Menggunakan Pareto Diagram
Setelah mendapatkan ranking dari
perhitungan RPN. Langkah selanjutnya
adalah menentukan prioritas failure mode
yang akan dilakukan perbaikan. Cara
menentukannya
dengan
menggunakan
diagram pareto pada Gambar 3 berikut ini:

Seletah dilakukan analisa dan
diambil 76% komulatif dari diagram
pareto Ada beberapa failure mode yang
harus segera dianalisa menggunakan LTA
yaitu sebagai berikut:
a. Injektor
b. Mesin
c. Dinamo Starter
d. Selang Hidrolik
e. Swing
f. Arm
g. Control Valve
h. Handel Arm
i. Hidrolik Bucket
j. Pompa Engine

Tingkat Kegagalan Exc. 0 3
600
100
500

RPN

60

300
200

40

100

20

0

0

Nam a Item
In

RPN
Per cent
Cum %

Percent

80

400

je

e m et e or ar et l ik e er
o r in e r lik g m
kt es a r t ro w in Ar va lv l ar u c k g in iat so l uck ro g in t h
M st Hi d S
l
e
B En a d ng
B Hid en O
ro d k
R la
a
o
s
n t H a n r o li m p
m an g
pa
o
a
se
l
d
Ki
C
n
hi Po
Di S e
56 56 48 48 48 32 32 32 32 32 28 24 21 18 14 18
10 10 9 9 9 6 6 6 6 6 5 4 4 3 3
3
10 21 30 39 47 53 59 65 71 77 82 87 91 94 97 100

Gambar 4 Analisis prioritas

Septrian Hilda Nur Huda 
(D600.080.001)

Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tugas Akhir
Analisis Penentuan Tindakan Perawatan Mesin Yang Optimal Pada Mesin/Alat Berat Kritis dengan Metode
Reliability Centered Maintenance di PT. Daya Kharisma

Desember 2013
7. Analisa Katagori Kegagalan Menggunakan LTA
Tabel 3 Pengisian LTA
RCM
Step

: Logic Tree Analysis

Info

: Logic Tree Analysis

Plant

: PT Daya Kharisma

Analyst : Septrian Hilda Nur Huda

System

: Excavator PC200-6 (Exc. 03)

Date

Komp

:

No

Failure Mode

Komponen

: 2012 - 2013

Analisa Kekritisan

Failure Cause

Kategrori

Evident

Safety

Out age

1

Injektor

Injektor tidak normal

Tersumbat

Ya

Ya

Ya

A

2

Mesin

Overhoul

Piston Rusak

Ya

Ya

Ya

A

3

Dinamo starter

Sulit hidup

Laker rusak

Ya

Tidak

Ya

B

4

Selang Hidrolik

Kebocoran oli

Selang pecah

Ya

Tidak

Ya

B

5

Swing

gerakan terasa berat

Laker rusak

Ya

Tidak

Ya

B

6

Arm

Kebocoran oli

O ring rusak

Ya

Tidak

Ya

B

7

Control valve

Kebocoran oli

Sil rusak

Ya

Tidak

Ya

B

8

Handel arm

Kebocoran oli

O ring rusak

Ya

Tidak

Ya

B

9

hidrolik Bucket

kebocoran oli

Sil rusak

Ya

Tidak

Ya

B

10

Pompa Engine

kebocoran oli

O ring rusak

Ya

Tidak

Ya

B

Keterangan :

 Termasuk katagori A, artinya
failure
mode
mempunyai
konsekuensi safety terhadap
personel maupun lingkungan.

 Termasuk katagori B, artinya
failure
mode
ini
dapat
mempengaruhi kuantitas dan
kualitas produk yang dapat
menyebabkan kerugian ekonomi
secara signifikan
Sulit Hidup

Injektor tidak
normal

(1) Efident

Ya
(1) Efident

Ya

Dalam kondisi normal
Apakah operator
mengetahui bahwa
kegagalantelah terjadi

D alam kondisi norm al
Apakah operator
m engetahui bahw a
kegagalan telah terjadi

(2) Safety
A p akah failure m od e
m em b ahayakan
keselam atan

Tidak

(2) Safety
Apakah failure mode
membahayakan
keselamatan

(3) Outage
A pakah failure m od e
m enyeb abkan tid ak
b erfungsinya (outage) baik
seluruh atau sebagian

Ya

Ya
B

A
Outage Problem

Safety Problem

Gambar 5 LTA Injektor tidak normal

Septrian Hilda Nur Huda 
(D600.080.001)

Gambar 6 LTA Dinamo Starter Sulit
Hidup

Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tugas Akhir
Analisis Penentuan Tindakan Perawatan Mesin Yang Optimal Pada Mesin/Alat Berat Kritis dengan Metode
Reliability Centered Maintenance di PT. Daya Kharisma

Desember 2013
8. Analisa Tindakan Perawatan Menggunakan Task Selection
Tabel 4 Pengisian Task Selection
RCM
Step
Info

: Task Selection Road Map
: Task Selection Road Map

Plant
System
Komp

: PT Daya Kharisma
: Excavator PC200-6 (Exc. 03)
:
Failure
Failure Mode
Cause

No

Item
Name

1

Injektor

Injektor tidak
normal

Tersumbat

2

Mesin

Overhoul

Piston
Rusak

Sulit hidup

Laker rusak

Kebocoran oli

Selang
pecah

3
4

Dinamo
starter
Selang
Hidrolik

5

Swing

Gerakan
terasa berat

Laker rusak

6

Arm

Kebocoran oli

O ring
rusak

Kebocoran oli

Sil rusak

Kebocoran oli

O ring
rusak

Kebocoran oli

Sil rusak

Kebocoran oli

O ring
rusak

7
8
9
10

Control
valve
Handel
arm
hidrolik
Bucket
Pompa
Engine

Septrian Hilda Nur Huda 
(D600.080.001)

Analyst : Septrian Hilda Nur
Huda
Date : 2012 - 2013
Kandidat Perawatan
Tugas pemeliharaan proaktif yang
dilaksanakan untuk mencegah atau
memprediksi kegagalan peralatan
Tugas pemeliharaan proaktif yang
dilaksanakan untuk mencegah atau
memprediksi kegagalan peralatan
Pemeliharaan inspeksi dan pemeriksaan
kinerja yang dilakukan secara rutin
Pemeliharaan inspeksi dan pemeriksaan
kinerja yang dilakukan secara rutin
Pemeliharaan inspeksi dan pemeriksaan
kinerja yang dilakukan secara rutin
Pemeliharaan inspeksi dan pemeriksaan
kinerja yang dilakukan secara rutin
Pemeliharaan inspeksi dan pemeriksaan
kinerja yang dilakukan secara rutin
Pemeliharaan inspeksi dan pemeriksaan
kinerja yang dilakukan secara rutin
Pemeliharaan inspeksi dan pemeriksaan
kinerja yang dilakukan secara rutin
Pemeliharaan inspeksi dan pemeriksaan
kinerja yang dilakukan secara rutin

Perawatan yang
dipilih
Condition Based
Maintenance (CBM)
Condition Based
Maintenance (CBM)
Preventive / Time
Directed
Preventive / Time
Directed
Preventive / Time
Directed
Preventive / Time
Directed
Preventive / Time
Directed
Preventive / Time
Directed
Preventive / Time
Directed
Preventive / Time
Directed

Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tugas Akhir
Analisis Penentuan Tindakan Perawatan Mesin Yang Optimal Pada Mesin/Alat Berat Kritis dengan Metode
Reliability Centered Maintenance di PT. Daya Kharisma

Desember 2013
Keterangan:

 Dengan menurut alasan diatas
dan jawaban atas ya atau tidak
maka didapatkan tindakan yang
efektif secara Condition Base
Maintenance

 Dengan menurut alasan diatas
dan jawaban atas ya atau tidak
maka didapatkan tindakan yang
efektif secara Preventive/Time
Directed maintenance.
Akankah kegagalan m em iliki
efek langsung dan negatif pada
kesehatan lingkungan
atau keselam atan?

No

Apakah kegagalan berpengaruh
langsung d an negatif
pada m isi (kualitas dan
kuantitas) ?

Y es

Apakah ada tugas yang proaktif efektif
yang dapat dilakukan untuk m encegah
atau m emprediksi kegagalan
peralatan?

Y es

Apakah biaya tugas proaktif
dan prioritas dibenarkan?

No

Apakah ada tugas
yang efektif berbasis selang yang akan
m em inim alkan kegagalan fungsional?
Y es

P reventive M aintenance

P em eliharaan inspeksi dan
pem eriksaan kinerja yang
dilakukan secara rutin

Gambar 7 Task Selection injektor sulit
hidup

Gambar 8 LTA Dinamo Starter Sulit
Hidup

Septrian Hilda Nur Huda 
(D600.080.001)

Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tugas Akhir
Analisis Penentuan Tindakan Perawatan Mesin Yang Optimal Pada Mesin/Alat Berat Kritis dengan Metode
Reliability Centered Maintenance di PT. Daya Kharisma

Desember 2013
9. Usulan Perbaikan dari hasil Analisa FMEA dan LTA
Tabel 5 Usulan Perbaikan dari hasil FMEA dan LTA
RCM
Step
Info
Plant
System
Komp
No
Item Name

: Usulan Perbaikan
: Usulan Perbaikan
: PT Daya Kharisma
: Excavator PC200-6 (Exc. 03)
:
Failure Mode
Failure Cause

Analyst : Septrian Hilda Nur Huda
Date
: 2012 - 2013
RPN

Category


1

Injektor

Injektor tidak
normal

Tersumbat

56

A






2

Mesin

Overhoul

Piston Rusak

56

A




3

Selang
Hidrolik

Kebocoran oli

Selang pecah

48

B




4

Swing



Gerakan
terasa berat
Laker rusak

48

B




5

Dinamo
starter

Sulit hidup


6

Arm

7

Handel arm

8

Pompa
Engine


Kebocoran oli

O ring rusak

32

B





9



Control
valve
Kebocoran oli

Sil rusak

32

B




10

Hidrolik
Bucket

Septrian Hilda Nur Huda 
(D600.080.001)

Usulan Perbaikan
Penekanan perlakuan operator untuk berhatihati dan memastikan kondisi perintah sudah
sesuai dengan yang seharusnya.
Ganti Piston dengan kualitas bagus agar
didapatkan umur piston yang maksimal
Lakukan pengecekan minimal setiap 1 hari
sekali pada filter solar atau filter saluran solar
untuk menghindari tersumbatnya injektor.
Penekanan perlakuan operator untuk berhatihati dan memastikan kondisi perintah sudah
sesuai dengan yang seharusnya.
Ganti Piston dengan kualitas bagus agar
didapatkan umur piston yang maksimal
Penuhi inventory spare part untuk persediaan
karena sewaktu-waktu terjadi kerusakan.
Tidak harus menunggu lama untuk
mendapatkan dan membeli spare part.
Lakukan pengecekan setiap 1 hari sekali
untuk menemukan adanya gejalan kerusakan.
Ganti Selang jika sudah ditemukan adanya
gejala kerusakan.
Penuhi inventory spare part untuk persediaan
karena sewaktu-waktu terjadi kerusakan.
Tidak harus menunggu lama untuk
mendapatkan dan membeli spare part.
Lakukan pengecekan setiap 1 hari sekali
untuk menemukan adanya gejalan kerusakan.
Saat pengecekan lakukan pembersihan dan
pelumasan untuk menambah umur part
Ganti Laker jika sudah ditemukan adanya
gejala kerusakan.
Penuhi inventory spare part untuk persediaan
karena sewaktu-waktu terjadi kerusakan.
Tidak harus menunggu lama untuk
mendapatkan dan membeli spare part.
Lakukan pengecekan setiap 1 hari sekali
untuk menemukan adanya gejalan kerusakan.
Saat pengecekan lakukan pembersihan dan
pelumasan untuk menambah umur part
Ganti O ring jika sudah ditemukan adanya
gejala kerusakan.
Penuhi inventory spare part untuk persediaan
karena sewaktu-waktu terjadi kerusakan.
Tidak harus menunggu lama untuk
mendapatkan dan membeli spare part.
Lakukan pengecekan setiap 1 hari sekali
untuk menemukan adanya gejalan kerusakan.
Ganti Sil jika sudah ditemukan adanya gejala
kerusakan.
Saat pengecekan lakukan pembersihan dan
pelumasan untuk menambah umur part
Penuhi inventory spare part untuk persediaan
karena sewaktu-waktu terjadi kerusakan.
Tidak harus menunggu lama untuk
mendapatkan dan membeli spare part.

Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tugas Akhir
Analisis Penentuan Tindakan Perawatan Mesin Yang Optimal Pada Mesin/Alat Berat Kritis dengan Metode
Reliability Centered Maintenance di PT. Daya Kharisma

Desember 2013
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan terdapat beberapa hal yang
dapat ditarik menjadi kesimpulan sebagai
berikut:
a. Hasil pengolahan data RCM alat berat
excavator PC 200-06 (Exc. 03) di PT
Daya Kharisma adalah sebagai berikut:
1) PT. Daya Kharisma memiliki
beberapa jenis alat berat dengan
jumlah cukup banyak dan didapatkan
satu alat berat yang dianggap paling
tua dan paling rentan rusak yaitu PC
200-06 (Exc. 03).
2) Batasan sistem yang diteliti hanya
untuk satu buah alat excavator
terhadap kerusakan yang dialami alat
tersebut. Yaitu pada kerusakan
sistem excavator PC 200-06 (Exc.
03). Data yang diambil merupakan
data history kerusakan alat berat
tersebut selama dua tahun dimulai
dari Januari 2012 sampai Desember
2013.
3) Deskripsi sistem dari Excavator
(ekskavator) adalah alat berat yang
terdiri dari lengan (arm), boom
(bahu) serta bucket (alat keruk) dan
digerakkan oleh tenaga hidrolis yang
dimotori dengan mesin diesel dan
berada di atas roda rantai
(trackshoe). Dalam Excavator ini
memiliki 2 sistem yang memiliki
fungsi yang berbeda. Yaitu sistem
hidraulik dan sistem elektrik
b. Hasil pengolahan data FMEA alat berat
excavator PC 200-06 (Exc. 03) di PT
Daya Kharisma adalah sebagai berikut:
1) Semua Failure mode pada PC 200-06
(Exc. 03) sangat berpengaruh
terhadap Failure Effect lokal, System
dan Plant.
2) Dari perhitungan Occurance, Severity
dan Detection didapatkan nilai RPN
masing-masing failure mode yang
tertinggi adalah Injektor (56), Mesin
(56), Dinamo Starter (48), Selang
Hidrolik (48), Swing (48), Arm (32),
Control Valve (32), Handle Arm (32),
Hidrolik Bucket (32), Pompa Engine

Septrian Hilda Nur Huda 
(D600.080.001)

c.

d.

e.

(32), Radiator (28), Selang Solar (24),
Bucket (21), Hidrolik (18), Kipas
Engine (14) dll.
3) Dari hasil analis dengan diagram
pareto, failure mode yang dianalisa
adalah
mode
kerusakan
yang
memiliki tingkat RPN hingga
mencapai 76% komulatif. Failure
mode tersebut yaitu Injektor (56),
Mesin (56), Dinamo Starter (48),
Selang Hidrolik (48), Swing (48),
Arm (32), Control Valve (32), Handle
Arm (32), Hidrolik Bucket (32),
Pompa Engine (32).
Dari hasil diagram pareto, masingmasing failure mode dapat dilihat failure
effect dan failure cause pada history
kerusakan yaitu untuk Injektor (tidak
normal dikarenakan tersumbat), Mesin
(overhoul dikarenakan piston rusak),
Selang
Hidrolik
(kebocoran
oli
dikarenakan selang pecah), Swing
(gerakan terasa berat) dan Dinamo
Starter (sulit hidup) dikarenakan laker
rusak, Arm/ Handel Arm/ Pompa Engine
(kebocoran oli dikarenakan o-ring rusak),
Control
Valve/
Hidrolik
Bucket
(kebocoran oli dikarenakan sil rusak)
Hasil pengolahan data analisa kategori
kegagalan LTA alat berat excavator PC
200-06 (Exc. 03) di PT Daya Kharisma
yaitu Injektor (A), Mesin (A), Dinamo
Starter (B), Selang Hidrolik (B), Swing
(B), Arm (B), Control Valve (B), Handle
Arm (B), Hidrolik Bucket (B), Pompa
Engine (B).
Hasil pengolahan data Task Selection
Maintenance alat berat excavator PC
200-06 (Exc. 03) di PT Daya Kharisma
yaitu Injector dan Mesin didapatkan
tindakan perawatan Condition Based
Maintenance (CBM). Dan untuk Dinamo
Starter, Selang Hidrolik, Swing, Arm,
Control Valve, Handle Arm, Hidrolik
Bucket, Pompa Engine didapatkan
tindakan perawatan Preventive/Time
Directed Maintenance.

Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tugas Akhir
Analisis Penentuan Tindakan Perawatan Mesin Yang Optimal Pada Mesin/Alat Berat Kritis dengan Metode
Reliability Centered Maintenance di PT. Daya Kharisma

Desember 2013
2. Saran
a. Sistem perawatan yang terjadwal sangat
penting untuk menghindari kerusakan
secara tiba-tiba.
b. Pelatihan Operator dan helper akan
meningkatkan kualitas dan produktifitas
dalam kinerja alat.
c. Penelitian ini masih dapat dilanjutkan
untuk dikembangkan pada penelitian
selanjutnya. Seperti melakukan analisis
secara kuantitatif ataupun penjadwalan
perawatan
sebelum
dan
sesudah
dilakukan
analisa
perbaikan
dan
melakukan analisa biaya akibat failure
mode.
d. Penelitian ini membahas satu bagian dari
Reliability
Centered
Maintenance
(RCM) untuk alat berat eksavator PC
200-06 (Exc. 03) di PT Daya Kharisma
yaitu analisis tindakan perawatan,
sehingga pada penelitian berikutnya
dapat menjadikan pilar dan pondasi lain
dari RCM sebagai tema pembahasan.

Risnanto, Dedhi. 2010. Peningkatan Kinerja
Perusahaan dengan Pelaksanaan Total
Productivity Maintenance: Jurusan Teknik
Industri Universitas Indonesia. Jakarta

Smith, Anthony .M . 1992. ReliabilityCentered Maintenance. United States
Sudrajat, Ating. 2011. Pedoman Praktis
Manajemen Perawatan Mesin Industri :
Refika Aditama. Bandung

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Mohammad Tahril; Suprawhardana,
Salman. M; Purwanto, Teguh Puji. 2008.
Penerapan Metode Reliability Centered
Maintenance (RCM) Berbasis Web Pada
Sistem Pendingin Primer Di Reaktor
Serba Guna Ga. Siwabessy: Badan
Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
dan Jurusan Teknik Mesin UGM.
Yogyakarta
Hartini, Sri & Sriyanto. 2006. Pemetaan
Perawatan untuk Meminimasi Breakdown
dengan Pendekatan Reliability Centered
Maintenance: Jurusan Teknik Industri
Universitas Diponegoro. Semarang
Hidayatullah, Arfan. 2011. Analisa dan
Identifikasi Kerusakan pada Mesin Bubut
dengan Metode Failure Mode and Effect
Analysis dan Fault Tree Analysis:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta Tidak Dipublikasikan

Septrian Hilda Nur Huda 
(D600.080.001)

Mahasiswa Jurusan Teknik Industri 
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dokumen yang terkait

Pengembangan Sistem Pemeliharaan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Failure And Mode Effect Analysis (FMEA) Pada Pabrik Kertas Rokok PT. Pusaka Prima Mandiri

11 150 124

Perencanaan Perawatan Mesin pada Unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) di PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Utara Titi Kuning Medan

81 442 216

Implementasi Studi Preventive Maintenance Fasilitas Produksi dengan Metode Reliability Centered Maintenance pada PT. Sinar Sanata Electronic Industry

12 74 117

Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) Untuk Merencanakan Kegiatan Perawatan Mesin Di PT. SMART, TBK

18 107 121

Studi Implementasi Preventive Maintenance Pada PT. Intan Suar Kartika Dengan Metode Reliability Centered Maintenance

11 72 175

Perancangan Preventive Maintenance Berdasarkan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sinar Sosro

47 151 150

Perancangan Sistem Perawatan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Engineering Dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Di PT. Industri Karet Nusantara

14 163 133

Penentuan Keandalan Spare Parts Yang Termasuk Kelompok Kritis Dengan Metode Reliability Pada PT. Central Windu Sejati

7 112 156

Perencanaan Perawatan Mesin dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sumatera Timberindo Industry

7 103 57

Perencanaan Perawatan Mesin pada Unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) di PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Utara Titi Kuning Medan

2 18 22