ANALISIS PENENTU LINE OF CREDIT PERUSAHAAN SEBAGAI ALAT MANAJEMEN LIKUIDITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 2009)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ANALISIS PENENTU LINE OF CREDIT PERUSAHAAN SEBAGAI
ALAT MANAJEMEN LIKUIDITAS
(Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2006-2009)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
 

Oleh :
DINAVITA RIZKYANTI
NIM. F0207060
 


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi Dengan Judul :
ANALISIS PENENTU LINE OF CREDIT PERUSAHAAN SEBAGAI
ALAT MANAJEMEN LIKUIDITAS
(Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2006-2009)

Surakarta, 07 Juli 2011

Disetujui dan diterima Oleh Dosen
Pembimbing,

commit to user

ii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi
Unversitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Manajemen

Surakarta, 28 Juli 2011


Tim Penguji Skripsi

1. Dra. Endang Suhari, M.Si

Sebagai Ketua

(……………)

Sebagai Pembimbing

(……………)

Sebagai Sekretaris

(…………....)

NIP.19610317 198601 2 002
 

2. Drs. Atmadji, MM

NIP. 19590531 198503 1 004

3. Drs. Harmadi, MM
NIP.19580513 198403 1 001

commit to user

iii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Terima kasih, aku ucapkan kepada segenap keluarga yang telah
menjadi inspirator terbaikku khususnya Papa & Mama, pembimbingku,
pembangkit semangatku, dan sebagai saklar imajinasiku. Tak lupa kepada
sahabat-sahabat karibku yang selalu ada disaat yang aku butuhkan,
penyebar semangatku, penyemangat jiwa. Rasanya semua kata-kata ini tak

cukup untuk membalas semua budi baik orang-orang terdekatku. Semoga
Allah

memberikan

kemudahan

serta

kelancaran

Amiiiinnnn............

commit to user

iv

dalam

hidupnya.


perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

MOTTO

Disiplin dan sederhana adalah kunci kesuksesan dalam bertahan hidup.
(My Inspirator, Papa)

All life is an experiment. The more experiments you make the better.
(Ralph Waldo Emerson)

I still find each day too short for all the thoughts I want to think, all the walks I
want to take, all the books I want to read, and all the friends I want to see.
(John Burroughs)

commit to user

v


perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat,
hidayah dan kesempatan yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini dengan judul “Analisis Faktor Penentu Line of Credit
Perusahaan Sebagai Alat Manajemen Likuiditas (Studi Kasus Pada Perusahaan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2009)” dengan baik dan
lancar yang merupakan syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Ekonomi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas
dari masukan, saran, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.

2. Dr. Hunik Sri Runing S, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Reza Rahardian, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Atmadji, MM selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan
waktu disela kesibukkannya untuk memberikan bimbingan, saran, kritik,
dan nasihat yang berguna dalam menyelesaikan skripsi ini.
commitSE
to selaku
user pembimbing magang.
5. Bapak Bambang Hadi Nugroho,

vi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

6. Dra. I Sri Seventi P, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang
berkenan meluangkan waktu, memberikan arahan dan bimbingan selama

berada di Fakultas Ekonomi Sebelas Maret.
7. Mbak Emi yang memberikan pencerahan dan arahan dalam perjalanan
pembuatan skripsi.
8. Seluruh dosen, staf, dan karyawan yang senantiasa membantu selama
penulis menimba ilmu di Fakultas ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
9. Keluarga cemaraku, Papa, Mama, Mas Aji dan K’ Fika, Rizka, Ifo dan Si
kecil Ibra yang selalu menjadi inspirator, memberikan semangat, doa, dan
kasih sayang untukku.
10. Teman-teman

Manajemen

angkatan

2007

yang

telah


menjadi

penyemangat dan senantiasa memberikan bantuan dan doa.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua kebaikan dan
bantuannya selama ini dengan pahala yang sepantasnya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat kepada penulis dan semua yang membacanya.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Surakarta, 20 Juni 2011
Penulis,

commit to user

vii

Dinavita Rizkyanti


perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................

iii

HALAMAN MOTTO ....................................................................................

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................

v

KATA PENGANTAR ...................................................................................

vi

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

xiii

ABSTRAK .....................................................................................................

xiv

8. Karakteristik Bank (Bank Characteristics) ........................

33

9. Kondisi Ekonomi (Condition of Economic) .......................

38

BAB I.B.
C.
A.

Penelitian Terdahulu ...............................................................
PENDAHULUAN
Kerangka
Pemikiran
...............................................................
Latar
Belakang
........................................................................

39

D.
B.
BAB III.
C.

Pengembangan
........................................................
Batasan MasalahHipotesis
.....................................................................
METODE
PENELITIAN
Rumusan Masalah
..................................................................

431
454
5
556

A. D. Desain
Tujuan Penelitian
Penelitian ....................................................................
....................................................................
Populasi,Penelitian
Sampel, Teknik
Pengumpulan Data .......................
B. E. Manfaat
..................................................................
Jenis, Sumber,
dan Metode Pengumpulan Data .....................
C. II. TINJAUAN
BAB
PUSTAKA

556
57

Variabel ................................................
D. A. Definisi
LandasanOperasional
Teori .......................................................................
1. Variabel
Dependen
.............................................................
1.
Pengertian
Kredit ................................................................

57
8
578

2. Variabel
Independen
2.
Kebijaksanaan
Kredit..........................................................
.........................................................
Metode
Analisis
Data .............................................................
3.
Manfaat
Perkreditan
...........................................................

58
10
66
11

1. Analisis
Statistik
Deskriptif
...............................................
4.
Manajemen
Likuiditas
........................................................
2. Uji
Normalitas
Data ...........................................................
5.
RDRAWN
............................................................................

66
20
66
27

3. Karakteristik
Uji Asumsi Klasik
..............................................................
6.
(Characteristic)
............................................
commit
to user
a. Uji Multikolinieritas
......................................................
7. Karakteristik
Perusahaan
(Firm
Characteristics) ..............

67
29
67
30

E.

viii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Uji Autokorelasi
.............................................................
4. b.
Pengujian
Pengaruh
Karakteristik
Perusahaan,

94
68

c.
Uji Heteroskedastisitas
..................................................
Karakteristik
Bank, dan Kondisi
Ekonomi ........................

69

4. a.
Teknik
Pengujian
Analisis
Koefisien
Data ..........................................................
Regresi Serentak (Uji F) ………...

70
94

5. Pengujian
Hipotesis
............................................................
b. Pengujian
Ketepatan
Perkiraan dengan Uji R 2 ………..
a. Pengujian Koefisien Regresi Serentak (Uji F) ………...
E. Pembahasan …………………………………………………
b. Pengujian Secara Parsial (Uji-t) ……………………….
1. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap 2keputusan
c. Pengujian Ketepatan Perkiraan dengan Uji R ………..
perusahaan untuk penggunaan RDRAWN ……………….
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pengaruh
Bank terhadap keputusan
A. 2.
Deskriptif
DataKarakteristik
.......................................................................
perusahaan
untuk
penggunaan RDRAWN ……………….
1. Seleksi
Sampel
...................................................................

72
95
72
96
74
96
75

2. Analisis Statistik Deskriptif ...............................................
3. Pengaruh Kondisi Ekonomi terhadap keputusan
B. Uji Normalitas Data ................................................................
perusahaan untuk penggunaan RDRAWN ……………….
C. Uji Asumsi Klasik ..................................................................
4. Uji
Pengaruh
Karakteristik
Perusahaan, Karakteristik Bank,
1.
Multikolinieritas
...........................................................

78
102
80

dan Autokorelasi
Kondisi Ekonomi
terhadap keputusan perusahaan
2. Uji
.................................................................
untuk
penggunaan RDRAWN
………………………….....
3. Uji
Heteroskedastisitas
.......................................................

83

D. PENUTUP
Pengujian Hipotesis ................................................................
BAB V.
Pengujian.............................................................................
Pengaruh Karakteristik Perusahaan ...................
A. 1.
Kesimpulan

85

99
77
77

81
104
81

83

a. Pengujian
Koefisien Regresi Serentak (Uji F) ………...
B. Keterbatasan
...........................................................................

85
108
85
109

b. Pengujian
Secara Parsial (Uji-t) ……………………….
C. Saran
.......................................................................................

86
110

c. Pengujian Ketepatan Perkiraan dengan Uji R 2 ………..

88

2. Pengujian Pengaruh Karakteristik Bank ............................

89

a. Pengujian Koefisien Regresi Serentak (Uji F) ………..

89

b. Pengujian Secara Parsial (Uji-t) ……………………….

90

c. Pengujian Ketepatan Perkiraan dengan Uji R 2 ………..

91

3. Pengujian Pengaruh Kondisi Ekonomi ..............................

92

a. Pengujian Secara Parsial (Uji-t) ……………………….

92

b. Pengujian Ketepatan Perkiraan dengan Uji R 2 ………..
commit to user

93

ix

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

commit to user

x

Halaman
81
68
82
78
83
78

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

84
Tabel III. 1

Nilai Durbin Watson …………………………………....

Tabel IV. 1

Kriteria dan Jumlah Sampel Yang Diambil …………….

Tabel IV. 2

Statistik Deskriptif ……………………………………...

Tabel IV. 3

Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov …………………………

Tabel IV. 4

Uji Multikolinieritas ………………………………….....

Tabel IV. 5

Uji Autokorelasi ………………………………………...

Tabel IV. 6

Uji Heteroskedastisitas ………………………………….

Tabel IV. 7

Hasil Pengujian Karakteristik Perusahaan (Uji F) ……...

Tabel IV. 8

Hasil Pengujian Karakteristik Perusahaan (Uji-t) ………

85
86
88
89
90
91
92
93
94

2

Tabel IV. 9

Hasil Pengujian Karakteristik Perusahaan (Uji R ) …….

Tabel IV. 10

Hasil Pengujian Karakteristik Bank (Uji F) …………….

Tabel IV. 11

Hasil Pengujian Karakteristik Bank (Uji-t) ……………..

Tabel IV. 12

Hasil Pengujian Karakteristik Bank (Uji R2) …………...

Tabel IV. 13

Hasil Pengujian Kondisi Ekonomi (Uji-t) ………………

Tabel IV. 14

Hasil Pengujian Kondisi Ekonomi (Uji R2) …………….

Tabel IV. 15

Hasil Pengujian Variabel Independen (Uji F) …………..

Tabel IV. 16

Hasil Pengujian Variabel Independen (Uji R2) …………

95

DAFTAR GAMBAR

Gambar
Gambar II. 1

commit to user
Kerangka Pemikiran Penelitian

xi

Halaman
43

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRAK
ANALISIS PENENTU LINE OF CREDIT PERUSAHAAN SEBAGAI ALAT
MANAJEMEN LIKUIDITAS
(Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2006-2009)
DINAVITA RIZKYANTI
NIM. F0207060
Bank line of credit merupakan sumber utama pendanaan bagi perusahaan serta
penting untuk bisnis bank-bank komersial. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis penentu line of credit perusahaan sebagai alat manajemen likuiditas.
Dalam penelitian ini diuji secara empiris faktor-faktor utama yang mempengaruhi
keputusan perusahaan untuk penggunaan line of credit. Sumber data utama penelitian
ini adalah annual report yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006 sampai 2009. Dataset berisi informasi
tentang laporan keuangan tahunan lengkap dengan catatan laporan keuangan.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling
dan diperoleh sebanyak 36 sampel selama empat tahun periode yang sesuai dengan
kriteria dalam penelitian. Variabel-variabel dari line of credit yang digunakan dalam
penelitian ini adalah karakteristik perusahaan, karakteristik bank, dan kondisi
ekonomi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi linier
berganda yang diuji melalui program SPSS 11.50.
Dari analisis multivariate yang dilakukan menunjukkan bahwa karakteristik
perusahaan, karakteristik bank, dan kondisi ekonomi akan mempengaruhi keputusan
perusahaan dalam penggunaan line of credit. Untuk sampel ditemukan bahwa
karakteristik perusahaan dan karakteristik bank, seperti bank relationship, bank NPL
ratio, credit cooperative berpengaruh terhadap keputusan perusahaan dalam
penggunaan line of credit. Peneliti juga menemukan bahwa adanya pertumbuhan
kondisi ekonomi (PDB) berpengaruh negatif terhadap penggunaan line of credit
dalam perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bukti besar bahwa faktor penentu penggunaan
line of credit perusahaan memperkuat sejumlah temuan terkait dalam literatur.
Dengan demikian, line of credit merupakan mekanisme asuransi likuiditas bagi
perusahaan, seperti yang dibahas oleh Gatev dan Strahan (2005), Sufi (2008), dan
Jimenez et. al (2008).

Kata Kunci: credit line, line of credit, karakteristik perusahaan, karakteristik bank,
kondisi ekonomi (PDB).
commit to user
xiv

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRACT
ANALYSIS OF DETERMINANTS LINE OF CREDIT AS A LIQUIDITY
MANAGEMENT CORPORATE’S TOOL
(Case Study At Corporates Listed on the Indonesia Stock Exchange 2006-2009)
DINAVITA RIZKYANTI
NIM. F0207060
Bank lines of credit is a main source of funding for the corporate and
important to the business of commercial banks. The purpose of this study to analyze
the determinants of corporate line of credit as a liquidity management tool. In this
study empirically tested the main factors affecting the corporate's decision to use the
line of credit. The main data source of this research is the annual report issued by
corporates listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2006 to 2009. The dataset
contains information about the complete annual report with notes of financial
statements. Sampling was conducted using purposive sampling method and obtained
a total of 36 samples for four-year period in accordance with the criteria in the study.
The variables of line of credit used in this study were the firm characteristics, bank
characteristics, and condition of economic. The research was conducted using
multiple linear regression analysis methods were tested through SPSS 11.50.
From the multivariate analysis conducted showed that the firm characteristics,
bank characteristics, and condition of economic affect the corporate's decision in the
use line of credit. For samples found that the firm characteristics and bank
characteristics, such as bank relationship, bank NPL ratio, credit cooperative
influence on corporate decisions in the use line of credit. Researcher also found that
the growth of the economy (GDP) adversely affect the use line of credit in the
corporate.
The results of research evidence that the determinants usage of line of credit
corporate’s reinforces a number of related literature’s found. Thus, the line of credit is
a liquidity insurance mechanism for corporate, as discussed by Gatev and Strahan
(2005), Sufi (2008), and Jimenez et. al (2008).

Keywords: credit line, line of credit, firm characteristics, bank characteristics,
condition of economic (GDP).

commit to user
xv

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dengan semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian atau suatu
kegiatan usaha dari suatu perusahaan, maka akan dirasakan perlu adanya sumbersumber untuk penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin
berkembang tersebut. Fasilitas perkreditan bank (bank line of credit) merupakan
sumber utama pendanaan bagi perusahaan dan penting sebagai jalur bisnis untuk
bank umum. Mengingat adanya penggunaan line of credit dan pentingnya
dirumuskan dalam teori, seperti di Holmstrom dan Tirole (1998), tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris faktor utama yang
mempengaruhi keputusan perusahaan untuk penggunaan line of credit.
Sufi (2008) menemukan bahwa line of credit adalah komponen penting dari
keputusan manajemen likuiditas perusahaan. Sufi (2008) juga mengungkapkan
dalam menggunakan line of credit, ditentukan oleh interaksi antara perusahaan
dan kreditur terutama melalui pembatasan berdasarkan ukuran kinerja, seperti
profitabilitas. Likuiditas dan sumber daya modal merupakan suatu bagian dari
laporan tahunan perusahaan yang menekankan pentingnya akses perusahaan
untuk line of credit. Meskipun pentingnya line of credit dalam penyediaan
likuiditas pada perekonomian, ketidakadaan data yang telah membatasi penelitian
commit to user
1

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

empiris yang ada tentang peran mereka dalam mengambil keputusan pembiayaan
perusahaan.
Adanya temuan empiris bahwa perusahaan sangat bergantung pada dana
internal untuk likuiditas agak mengejutkan, mengingat hipotesis yang
dikembangkan dalam literatur teoritis pada line of credit. Literatur ini berpendapat
bahwa line of credit termotivasi terutama oleh friksi pasar modal, dan
berkomitmen untuk mengatasi friksi ini dengan memastikan bahwa dana yang
tersedia merupakan sesuatu yang berharga untuk proyek. Dengan kata lain,
menurut literatur teoritis, line of credit harus menyelesaikan tepat pergeseran
pasar modal yang memotivasi perusahaan untuk memegang kas sebagai
penyangga likuiditas. Selain itu, Kashyap et al. (2002) dan Gatev dan Strahan
(2006) berpendapat bahwa bank-bank merupakan penyedia likuiditas yang paling
efisien dalam perekonomian, yang juga menunjukkan bahwa perusahaan harus
mengandalkan line of credit lebih dari kas internal. Meskipun kesamaan dalam
literatur pada kas dan line of credit, masih terdapat kekurangan interaksi antara
kedua bidang penelitian. Literatur yang masih ada pada kas ini terutama tidak bisa
menjawab tentang mengapa perusahaan dapat menggunakan uang tunai pada line
of credit untuk pengelolaan likuiditas perusahaan.
Kebanyakan perusahaan memiliki transaksi yang tinggi dan biaya
informasi asimetris untuk mengakses pasar modal. Dengan demikian perlu
cadangan beberapa bentuk likuiditas. Sampai saat ini, penelitian empiris
mengenai pengelolaan likuiditas perusahaan secara khusus berfokus terhadap kas
commit to user
2

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

sebagai sumber likuiditas di friksi pasar modal (Opler et al., 1999; Almeida et. al
,2004; Faulkender dan Wang, 2006). Hasil ini menyatakan bahwa perusahaan
dengan kendala pembiayaan eksternal menyimpan uang lebih banyak dari arus
kas mereka, terutama jika peluang investasi yang mungkin muncul ketika arus kas
rendah (Acharya et. al, 2007). Sementara memegang kas memberikan fleksibilitas
keuangan, manajer mungkin akan tergoda untuk menggunakan cadangan kas
perusahaan. Dittmar dan Mahrt- Smith (2007) dan Harford, Mansi, dan Maxwell
(2008) menemukan bukti bahwa manajer lebih mungkin untuk menambah saldo
dengan kelebihan uang tunai, tetapi juga menghabiskan kelebihan uang tunai
dengan cepat. Thakor (2005) dalam penelitiannya juga menjelaskan bahwa
perusahaan menggunakan line of credit mereka untuk mengamankan likuiditas
selama memburuknya kondisi ekonomi daripada mengandalkan arus kas sendiri
atau sumber likuiditas lain yang lebih murah selama periode perbaikan kondisi
ekonomi.
Pemahaman yang lebih jelas tentang penggunaan line of credit pada suatu
perusahaan harus menyediakan wawasan yang bermakna ke dalam pertanyaanpertanyaan yang saling terkait mengenai beberapa finansial perusahaan dan
manajemen risiko kredit. Sufi (2008) menemukan bahwa line of credit adalah
komponen penting dari keputusan manajemen likuiditas suatu perusahaan dalam
penggunaan line of credit. Hal ini ditentukan oleh faktor-faktor penentu yang
digunakan sebagai alat alternatif manajemen likuiditas. Penelitian ini merupakan
replikasi sebagian dari penelitian yang pernah dilakukan oleh Jimenez et al.
commit to user
3

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

(2008). Dalam penelitian Jimenez et al. (2008) yang mengacu pada penelitian Sufi
(2008), representasi dari line of credit adalah RDRAWN dengan variabel yang
mempengaruhi adalah karakteristik perusahaan, karakteristik bank dan kondisi
ekonomi. Maka dengan adanya hal-hal tersebut dalam penelitian ini, penulis
mencoba menguraikan permasalahan tersebut ke dalam penelitian skripsi dengan
mengambil

judul

“ANALISIS

PENENTU

LINE

OF

CREDIT

PERUSAHAAN SEBAGAI ALAT MANAJEMEN LIKUIDITAS (Studi
Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2006-2009).”

B. BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Meneliti penentu line of credit perusahaan sebagai alat manajemen likuiditas.
2. Sampel yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 31 Desember secara
terus-menerus dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 dan
mengeluarkan laporan keuangan tahunan yang berakhir pada tanggal 31
Desember.
b. Perusahaan yang memiliki laba positif yang meningkat selama empat tahun
berturut-turut dikarenakan perusahaan yang memiliki laba positif dapat
commit to user
4

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

dipastikan bahwa perusahaan dalam kondisi sehat dan memiliki kinerja
yang baik.
c. Perusahaan yang dijadikan sampel bukan merupakan lembaga keuangan,
sekuritas maupun perbankan.
d. Perusahaan yang dijadikan sampel merupakan perusahaan pengguna
hutang bank. Bank yang digunakan termasuk dalam Peringkat Bank
Berdasarkan Kredit dalam Statistik Perbankan Indonesia.

C. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah dalam
penelitian ini dirumuskan :
1. Apakah karakteristik perusahaan mempengaruhi keputusan perusahaan untuk
penggunaan RDRAWN?
2. Apakah karakteristik bank mempengaruhi keputusan perusahaan untuk
penggunaan RDRAWN?
3. Apakah kondisi ekonomi mempengaruhi keputusan perusahaan untuk
penggunaan RDRAWN?
4. Apakah karakteristik perusahaan, karakteristik bank dan kondisi ekonomi
mempengaruhi keputusan perusahaan untuk penggunaan RDRAWN?

commit to user
5

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui :
1. Mengetahui

pengaruh

karakteristik

perusahaan

terhadap

keputusan

perusahaan untuk penggunaan RDRAWN.
2. Mengetahui pengaruh karakteristik bank terhadap keputusan perusahaan untuk
penggunaan RDRAWN.
3. Mengetahui pengaruh kondisi ekonomi terhadap keputusan perusahaan untuk
penggunaan RDRAWN.
4. Mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan, karakteristik bank dan kondisi
ekonomi terhadap keputusan perusahaan untuk penggunaan RDRAWN.

E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan untuk memberikan gambaran yang jelas dan terukur
bahwa perusahaan harus lebih mengandalkan line of credit selain internal
kas perusahaan.

commit to user
6

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

b. Bagi Bank
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang faktor
penentu dari line of credit sehingga bank dapat menentukan pemberian
fasilitas kredit untuk perusahaan.
c. Bagi Investor
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran untuk investor
melihat

kemampuan

manajemen

likuiditas

perusahaan

dengan

mempertimbangkan penggunaan line of credit.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat memberikan manfaat minimal dapat memberikan informasi bagi
penelitian-penelitian berikutnya melalui pendekatan dan cakupan variabel
yang digunakan dalam menganalisis penentu line of credit perusahaan yang
digunakan sebagai alat manajemen likuiditas.

commit to user
7

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Kredit
Pengertian kredit itu sendiri mempunyai dimensi beraneka ragam, arti kata
kredit berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti kepercayaan atau
dalam bahasa latin “Creditum” yang artinya kepercayaan akan kebenaran,
dalam praktek sehari-hari pengertian ini selanjutnya berkembang secara luas
antara lain :
a. Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau
mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayaran akan
dilakukan dan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati
(Kotler dalam Muljono, 2007: 10)
b. Dalam kegiatan perbankan di Indonesia, pengertian kredit telah
dirumuskan dalam bab 1 pasal 1 ayat 12 UU no.7 tahun 1992 tentang
perbankan yang merumuskan sebagai berikut:
“Kredit

adalah

penyediaan

uang

atau

tagihan

yang

dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak
commit to user
8

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.”
Dari perumusan di atas terdapat beberapa kesimpulan yang dapat ditarik
yaitu:
a. Adanya suatu penyerahan uang/ tagihan atau dapat juga barang yang
menimbulkan tagihan tersebut kepada pihak lain, dengan harapan
memberi pinjaman ini bank akan memperoleh suatu tambahan nilai
dari pokok pinjaman tersebut yang berupa bunga sebagai pendapatan
bagi bank yang bersangkutan.
b. Dari proses kredit itu telah didasarkan pada suatu perjanjian yang
saling mempercayai kedua belah pihak akan mematuhi kewajibannya
masing-masing.
c. Dalam pemberian kredit ini terkandung kesepakatan pelunasan hutang
dan bunga akan diselesaikan dalam jangka waktu tertentu yang telah
disepakati bersama.
Dalam praktik sehari-hari persetujuan pinjaman kredit dinyatakan dalam
bentuk perjanjian tertulis baik di bawah tangan ataupun secara notariil, dan
sebagai pengamanan bahwa pihak peminjam akan memenuhi kewajibannya
dengan menyerahkan suatu jaminan baik yang bersifat kebendaan maupun
bukan kebendaan.
Pengertian kredit di atas perlu dipahami benar dan agar dibedakan dengan
pengertian kredit yang berlaku di masyarakat luas seperti halnya pada si abang
commit to user
9

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

kredit yang memberikan kredit alat-alat rumah tangga di kampung-kampung
dan juga bukannya kredit dari dealer mobil ataupun juga bukannya kredit yang
diberikan oleh seorang rentenir kepada pensiunan.
Sebetulnya sasaran kredit yang pokok dalam penyediaan pinjaman tersebut
bersifat penyediaan suatu modal sebagai suatu alat untuk melaksanakan
kegiatan usahanya, jadi kredit (dana bank) yang diberikan tersebut tidak lebih
dari faktor produksi semata.

2. Kebijaksanaan Kredit
Dalam perkreditan, tidak akan terlepas dari adanya masalah-masalah lain
yang ada dalam suatu kegiatan perbankan, secara minimal suatu bank dapat
memberikan

kredit

jika

memiliki

dana

yang

mencukupi.

Dalam

perkembangannya bisnis perbankan yang mengarah pada “one stop shopping
bank” maka permasalahannya akan semakin rumit, karena perkreditan itu
sendiri akan saling terkait dengan kegiatan-kegiatan perbankan lainnya dan
akan membentuk network yang tidak putus. Untuk mengatasi beberapa
kerumitan serta dalam upaya agar kegiatan perkreditan tersebut dapat berjalan
dengan lancar, maka diperlukanlah suatu rangkaian peraturan-peraturan yang
ditetapkan terlebih dahulu baik secara tertulis ataupun tidak tertulis sebelum
pelaksanaan perkreditan itu sendiri berlangsung. Rangkaian peraturan ini
disebut sebagai kebijaksanaan kredit (credit policy). Karena kebijaksanaan ini
commit to user
10

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

merupakan pedoman kerja di bidang perkreditan, maka kebijaksanaan tersebut
harus mengandung keputusan-keputusan yang bersifat teknis operasionil.

3. Manfaat Perkreditan
Ada berbagai pihak yang berkepentingan secara langsung dan secara tidak
langsung terhadap fasilitas perkreditan yang dipasarkan oleh lembaga kredit
dan bank-bank komersial. Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan
langsung sudah tentu pihak calon kreditur dan calon debitur itu sendiri, karena
kedua belah pihak inilah yang pertama-tama akan menerima manfaat dari
perkreditan secara langsung. Sedangkan pemerintah, dalam hal ini merupakan
penguasa moneter dan masyarakat luas juga akan menerima atau merasakan
manfaat perkreditan itu secara tidak langsung. Atas dasar pemikiran ini maka
manfaat perkreditan itu sendiri akan dapat ditinjau dari masing-masing pihak
yang mempunyai kepentingan terhadap perkreditan itu sendiri. Manfaat
perkreditan dapat dibagi kedalam empat bagian yaitu (Muljono, 2007: 61) :
a.

Manfaat Perkreditan Ditinjau dari Sudut Kepentingan Debitur
Secara teoritis kebutuhan dana (modal) sebetulnya dapat dipenuhi dari
berbagai sumber baik internal maupun dari sumber-sumber eksternal
perusahaan. Beberapa keuntungan pemenuhan sumber-sumber dana
dari sektor perkreditan adalah:
1) Relatif mudah diperoleh kalau memang usahanya betul-betul
feasible.

commit to user
11

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

2) Telah ada lembaga yang kuat di masyarakat (perbankan) yang
menawarkan jasanya di bidang penyediaan dana (kredit).
3) Biaya untuk memperoleh kredit (bunga, beban administrasi) dapat
diperkirakan dengan tepat hingga memudahkan para pengusaha
dalam menyusun rencana kerjanya untuk masa-masa yang akan
datang.
4) Terdapat berbagai jenis kredit, berbagai bentuk penawaran modal
(dana) sehingga dapat dipilih dana yang paling cocok untuk
kebutuhan modal perusahaan yang bersangkutan.
5) Dengan memperoleh kredit, debitur sekaligus akan memperoleh
manfaat antara lain:
a) Fasilitas perbankan yang lebih murah dalam transfer clearing,
pembukaan L/C impor, bank garansi.
b) Bank juga menyediakan fasilitas-fasilitas konsultasi pasar,
manajemen, keuangan, teknis, yuridis (dengan gratis) kepada
debiturnya.
6) Rahasia keuangan debitur akan lebih terlindungi karena adanya
ketentuan mengenai Rahasia Bank dalam Undang-undang Pokok
Perbankan.
7) Dengan fasilitas kredit memungkinkan para debitur untuk
memperluas dan mengembangkan usahanya dengan lebih leluasa.
commit to user
12

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

8) Lembaga perkreditan yang dimiliki perbankan telah mempunyai
ketentuan-ketentuan yuridis yang jelas sehingga memperkecil
kemungkinan-kemungkinan suatu risiko sengketa dikemudian hari
antara nasabah dengan bank sebagai penyedia dana.
9) Jangka waktu kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan dana
bagi perusahaan debitur, untuk kredit investasi dapat disesuaikan
dengan

rencana

pelunasan

yang

sesuai

dengan

kapasitas

perusahaan yang bersangkutan, untuk kredit modal kerja dapat
diperpanjang berulang-ulang.

b.

Manfaat Perkreditan Ditinjau dari Sudut Kepentingan Perbankan
atau Lembaga Perkreditan
Salah satu kegiatan pokok dari perbankan yaitu menerima atau
mengumpulkan dana dari masyarakat dalam berbagai bentuk
kemudian disalurkan kembali ke masyarakat dalam berbagai bentuk
perkreditan. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai perantara
keuangan ini (Financial Intermidiary) bank akan memperoleh
berbagai manfaat antara lain:
1) Memperoleh pendapatan bunga kredit.
Yaitu selisih antara bunga kredit yang diterimanya dari para
debitur, dikurangi dengan biaya untuk memperoleh dana dari
masyarakat dan dikurangi lagi dengan biaya-biaya overhead dalam
commit to user
13

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

mengelola kredit tersebut. Pendapatan bersih dari bunga atau
sering disebut dengan interest margin atau spread, untuk
perbankan di negara kita termasuk komponen pendapatan yang
terbesar bagi perbankan tersebut. Oleh karena itu tidak
mengherankan apabila kita membaca neraca-neraca perbankan
yang diumumkan di media cetak akan terbaca bahwa jumlah kredit
yang diberikan juga merupakan jumlah aset yang memiliki
proporsi terbesar pula.
2) Untuk menjaga solvabilitas usahanya.
Dalam hal ini, dana yang diambil oleh bank merupakan dana
yang tidak menganggur (idle fund) dan harus menghasilkan. Salah
satu cara untuk menanamkan atau mengupayakan agar dana
tersebut memberikan hasil yaitu melalui kegiatan pemberian kredit
kepada para debitur yang feasible. Dengan adanya pendapatan
bunga inilah diharapkan bank dapat memenuhi kewajiban untuk
membayar kembali dana beserta bunganya yang disimpan pada
bank yang bersangkutan kepada para pemiliknya.
3) Dengan memberikan kredit akan membantu memasarkan jasa-jasa
perbankan lainnya.
Di dalam rangka pemberian kredit kepada para nasabahnya
pihak bank dapat menetapkan suatu persyaratan kepada debiturnya
agar semua kegiatan keuangan yang ada harus disalurkan lewat
commit to user
14

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

bank yang bersangkutan sehingga dengan demikian secara
otomatis jasa-jasa lain yang ditawarkan oleh bank seperti transfer,
wesel, clearing, inkaso, ekspor-impor, bank garansi, safe deposit
box, travallers check, jasa-jasa konsultasi manajemen keuangan
dan lain-lain dapat dipasarkan untuk menampung kegiatan
keuangan dari debitur tersebut. Hal ini juga berarti bank akan
memperoleh pendapatan lain selain dari pendapatan bunga kredit.
4) Pemberian kredit untuk mempertahankan dan mengembangkan
usahanya.
Pemberian kredit untuk mempertahankan dan mengembangkan
usaha suatu bank mempunyai peranan penting mengingat
perkreditan merupakan kegiatan perbankan yang paling besar
proporsinya. Suatu bank komersil akan mampu memperoleh laba
atau surplus yang memadai apabila bank mampu mengelola dana
yang diperolehnya menjadi kredit yang produktif dengan tingkat
kolektibilitas yang tinggi.
5) Pemberian kredit untuk merebut pasar (market share) dalam
industri perbankan.
Saat ini, keseimbangan antara penawaran dana dan permintaan
akan dana masih belum ada keseimbangan yang baik. Maka,
fasilitas kredit yang sering digunakan oleh bank sebagai
perangsang dalam merebut nasabah bank lain dengan pemberian
commit to user
15

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

kredit yang lebih besar jumlahnya dan dengan suku bunga yang
lebih rendah. Jadi fasilitas perkreditan ini akan digunakan sebagai
alat penetrasi pasar untuk merebut market share industri perbankan
yang ada di suatu daerah.
6) Dengan perbankan akan memungkinkan perbankan mendidik para
stafnya untuk mengenal kegiatan-kegiatan industri yang lain secara
mendetail.

c.

Manfaat

Perkreditan

Ditinjau

dari

Sudut

Kepentingan

Pemerintah
Perkreditan yang diarahkan secara semestinya akan merupakan alat
yang bermanfaat untuk mengatur suatu sistem perekonomian guna
mencapai berbagai tujuan ekonomi yang diinginkan oleh pemerintah.
Dan akibat selanjutnya berbagai macam tujuan yang ingin dicapai oleh
suatu sistem perekonomian tersebut, juga akan merupakan salah satu
faktor yang menentukan dalam penyusunan kebijaksanaan perkreditan
yang digariskan oleh perusahaan moneter. Kepentingan pemerintah
secara lebih spesifik lagi terhadap kegiatan perkreditan adalah:
1) Perkreditan
pertumbuhan

dapat

digunakan

ekonomi

baik

sebagai
secara

alat
umum

untuk

memacu

maupun

untuk

pertumbuhan sektor-sektor ekonomi tertentu.
2) Sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan moneter.
commit to user
16

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Pemberian kredit yang berlebihan dari suatu sistem perbankan akan
bersifat inflation, hal ini mudah untuk dimengerti karena dengan
adanya pemberian kredit akan meningkatkan tingkat likuiditas dari
anggota suatu sistem perekonomian, terutama pemberian kredit
yang ditujukan untuk keperluan-keperluan konsumtif dari rumah
tangga maupun untuk membelanjakan defisit dari suatu anggaran
pendapatan dan belanja negara. Selain itu, suatu pemberian kredit
dalam suatu sistem moneter juga akan mengalami proses
pelipatgandaan (multiplier effect) terhadap perekonomian yang akan
mengakibatkan perputaran uang juga semakin cepat. Dan akibatnya
volume uang yang beredar secara efektif akan semakin bertambah
karena volumenya sendiri yang berkembang dan didorong lagi
dengan adanya kecepatan perputaran dari uang yang lebih tinggi.
3) Perkreditan sebagai alat untuk menciptakan lapangan kegiatan
usaha.
Salah satu faktor produksi yang diperlukan bagi suatu usaha adalah
dana atau modal. Tetapi dengan adanya dana atau modal yang
mencukupi, hampir semua faktor-faktor produksi lain dapat dibeli
juga. Dengan tersedianya faktor-faktor produksi yang lengkap akan
memberikan peluang kesempatan kegiatan bisnis bagi pihak yang
memiliki faktor-faktor produksi tersebut.
commit to user
17

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

4) Pemberian kredit sebagai alat peningkatan dan pemerataan
pendapatan masyarakat.
Pemberian kredit yang tepat berarti akan menciptakan lapangan
kegiatan usaha dan lapangan kegiatan usaha akan menciptakan
lapangan kerja baru. Dengan diperolehnya lapangan kerja, berarti
pihak-pihak yang terlibat akan menerima suatu pendapatan,
semakin besar kegiatan usaha tersebut dikuasai maka akan
memungkinkan untuk menerima pendapatan yang semakin besar
dan semakin besar pula terjadinya pemerataan pendapatan.
5) Perkreditan sebagai sumber pendapatan negara.
Sebagian besar kegiatan perkreditan di negara kita ini dikelola oleh
bank-bank milik negara. Jelas bahwa dari perkreditan ini, juga
merupakan sumber pendapatan utama dari bank-bank milik negara
tersebut.
6) Penciptaan pasar.
Perkreditan

akan

memperbesar

volume

konsumsi

serta

memperbesar volume pola konsumsinya. Hal ini akan memberikan
pengaruh terciptanya pasar baru dan kegiatan pasar yang semakin
luas akan meningkatkan volume perdagangan di suatu kelompok
ekonomi.

commit to user
18

perpustakaan.uns.ac.id

d.

Manfaat

digilib.uns.ac.id

Perkreditan

Ditinjau

dari

Sudut

Kepentingan

Masyarakat Luas
Masyarakat luas sebetulnya tidak mempunyai kepentingan langsung
atas kegiatan perkreditan yang diberikan oleh perbankan. Namun ada
kepentingan tidak langsung yang diharapkan dapat ikut dinikmati dari
perkreditan yang disalurkan perbankan antara lain :
1) Dengan adanya kelancaran dari proses perkreditan diharapkan akan
memperoleh adanya pertumbuhan ekonomi yang pesat dan
lapangan kerja baru sehingga akan menimbulkan kenaikan tingkat
pendapatan dan pemerataan pendapatan di masyarakat.
2) Para pemilik dana yang disimpan di bank berharap agar dana yang
dimilikinya dapat diterima kembali secara utuh beserta bunganya.
Untuk kelancaran perkreditan pada bank yang bersangkutan akan
merupakan jaminan dalam pengembalian dana yang disimpannya
tersebut.
3) Dari masyarakat pengusaha akan sangat berkepentingan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dengan cara atau prosedur yang
mudah, cepat serta dengan biaya yang relatif murah.
4) Bagi para pengelola pasar modal maka kebijaksanaan perkreditan
terutama kebijaksanaan tentang suku bunga kredit akan sangat
bermanfaat dalam penyusunan perencanaan kegiatannya karena
merupakan product (jasa) subtitusi satu sama lainnya.
commit to user
19

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

5) Bagi para suplier bahan-bahan baku atau barang jadi untuk para
relasi usahanya akan merasa lebih terjamin pembayarannya karena
bank menyediakan non cash loan yang berupa bank garansi, Letter
of Credit, dan lain-lain.
6) Dengan semakin banyaknya proyek dan perusahaan yang dibuka
karena memperoleh fasilitas kredit sudah tentu akan menyerap
banyak tenaga baru. Oleh karena itu secara tidak langsung adanya
fasilitas kredit kepada pengusaha atau masyarakat luas tersebut
akan sangat bermanfaat di dalam pengembangan sumberdaya
manusia.

4. Manajemen Likuiditas
Secara umum pengertian likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk
membayar hutang-hutangnya yang jatuh tempo (Lancaster, 1998: 14).
Sedangkan menurut Munawir (2002: 93) likuiditas diartikan sebagai
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (current
obligation). Istilah aktiva likuid menunjukkan jumlah uang yang dimiliki dan
aktiva yang sudah diubah menjadi uang. (Husnan, 1998: 436). Sering
dikatakan bahwa setiap aktiva mempunyai tingkat likuid yang berbeda.
Likuiditas mempunyai dua dimensi, yaitu:
1. Waktu yang diperlukan untuk berubah menjadi kas.
commit to user
20

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

2. Tingkat kepastian yang menyangkut dengan rasio perubahan atau harga
aktiva tersebut.
Dengan demikian maka manajemen likuiditas menyangkut penentuan jumlah
kas dan efek yang akan dimiliki oleh perusahaan. Kas (cash) adalah jumlah
uang tunai yang ada di perusahaan (cash on hand). (Munawir, 2002: 115).
Perusahaan memperoleh kas dari hasil aktivitas-aktivitas yang menghasilkan
kas, atau aktivitas sumber penerimaan kas (source of cash). Beberapa aktivitas
yang dikategorikan sebagai sumber penerimaan kas antara lain: hasil
operasional, pinjaman baru, pengeluaran saham baru, penjualan aktiva tetap,
dan penjualan selain aktiva tetap. (Munawir, 2002: 115).
Mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Keynes (Sukirno, 2004: 300),
perusahaan memegang atau menahan kas karena didorong oleh motif atau
tujuan, yaitu: untuk transaksi, untuk berjaga-jaga, dan untuk berspekulasi.
Dalam menjalankan operasinya perusahaan perlu dana untuk membeli bahan
baku pembuatan produk, membayar pegawai dan lain-lain, dana yang
diperlukan untuk tujuan ini merupakan dana yang disediakan perusahaan
untuk transaksi. Selain itu perusahaan juga perlu menyediakan dana untuk
berjaga-jaga dalam menghadapi ketidakpastian penerimaan kas di masa
depan. Jika pada suatu saat perusahaan menerima kas yang rendah sehingga
tidak mencukupi untuk kebutuhan operasional, maka perusahaan mencukupi
kekurangan dana tersebut dari kas yang disediakan untuk berjaga-jaga. Pada
kondisi perusahaan memiliki kesempatan untuk melakukan investasi pada
commit to user
21

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

aktivitas-aktivitas yang dapat memberikan keuntungan atau peningkatan nilai
perusahaan, mungkin manajer memutuskan untuk melakukan kegiatan
investasi tersebut. Dana yang dikeluarkan untuk mendanai kegiatan investasi
ini merupakan dana yang disediakan untuk tujuan investasi. Secara umum
aktivitas-aktivitas

perusahaan

yang

sifatnya

mengeluarkan

kas

atau

menggunakan kas dapat dikelompokkan menjadi: pembayaran dividen tunai,
pembayaran kembali utang, pembelian kembali saham, pembelian aktiva
tetap, dan pembelian selain aktiva tetap (Munawir, 2002: 115).
Kim et al. (1998: 349) mengelompokkan faktor-faktor yang diperkirakan
dapat

mempengaruhi

likuiditas

perusahaan.

Faktor-faktor

tersebut

dikelompokkan sebagai berikut:
a. Cost of External Financing
Faktor cost of external financing ini berkaitan dengan biaya yang
dikeluarkan perusahaan jika perusahaan menggunakan pendanaan dari luar
perusahaan. Kim et al. (1998: 349) menggunakan proksi ukuran perusahaan
(firm size) dan kesempatan bertumbuh (growth opportunities) untuk
mengukur faktor cost of external financing tersebut. Barclay dan Smith
(1996, dalam Kim et al., 1998) mengemukakan argumen bahwa, cost of
external financing yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan besar relatif
lebih rendah dibanding perusahaan-perusahaan kecil, hal ini disebabkan
perusahaan besar lebih mampu mencapai economic of scale terutama jika
dikaitkan dengan biaya tetap pada saat melakukan emisi saham.
commit to user
22

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Berdasarkan literatur tentang asymmetric information, pada perusahaanperusahaan yang menghadapi kondisi asymmetric information yang rumit
antara insider dan outsider investors, maka perusahaan tersebut cenderung
menghadapi cost of external financing yang besar. Myers dan Majluf
(1984, dalam Kim et al., 1998: 347), pada perusahaan-perusahaan yang
nilainya sebagian besar ditentukan oleh growth opportunities akan
menghadapi asymmetric information yang besar.
b. Cash Flow Uncertainty
Cash flow uncertainty atau ketidakpastian arus kas dapat menentukan
keputusan manajer dalam menentukan tingkat likuiditas perusahaan.
Perusahaan-perusahaan dengan tingkat ketidakpastian arus kas yang tinggi
akan cenderung melakukan investasi dalam aktiva likuid dengan jumlah
yang besar.
c. Current and future investment opportunities
Current and future investment opportunities adalah kesempatan investasi
yang dihadapi perusahaan, baik saat ini maupun saat mendatang. Current
and future investment opportunities ini dapat mempengaruhi manajemen
dalam memutuskan kebijakan likuiditasnya. Berkaitan dengan current and
future investment opportunities ini manajemen akan mempertimbangkan,
apakah lebih baik melakukan investasi dalam bentuk aktiva tetap atau
melakukan investasi dalam aktiva likuid.
commit to user
23

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

d. Transactions Demand for Liquidity
Transactions Demand for Liquidity ini berkaitan dengan dana atau kas
yang diperlukan perusahaan untuk tujuan transaksi. Faktor transactions
demand for liquidity ini juga merupakan faktor yang dipertimbangkan
manajemen dalam menentukan likuiditas perusahaan.
Kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek dari suatu
perusahaan terletak pada atau diukur dari kemampuannya untuk mendapatkan
kas (alat pembayaran) atau kemampuannya untuk mengkonversikan aktiva
non kas menjadi kas.
Pada umumnya aspek likuiditas tidak dipandang hanya pada suatu saat,
tetapi dikaitkan dengan satu periode tahun buku atau kadang-kadang
diidentifikasikan dengan siklus operasi normal perusahaan. Siklus operasi
normal perusahaan itu sendiri adalah suatu jangka waktu yang tercakup dari
sejak dimulainya aktivitas pembelian, produksi, penjualan hingga aktivitas
pengumpulan piutang. Penilaian atau pengukuran aspek likuiditas suatu
perusahaan yang diidentifikasikan dengan siklus operasi normalnya,
umumnya digunakan pada perusahaan-perusahaan yang siklus operasinya
melampaui satu periode tahun buku.
Arti penting likuiditas bagi setiap perusahaan akan sangat dirasakan pada
berbagai akibat yang merugikan atau tidak dapat digunakannya kesempatan
untuk memperoleh laba, jika perusahaan berada dalam keadaan tidak (kurang)
commit to user
24

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

likuid. Berbagai kemungkinan rugi atau tidak dapat digunakannya kesempatan
untuk memperoleh laba itu misalnya :
a. Aspek likuiditas merupakan suatu tingkat kemampuan yang bersifat relatif.
Karena itu apabila perusahaan berada dalam keadaan kurang likuid, ada
kemungkinan perusahaan tidak bisa memanfaatkan kesempatan potongan
(pembelian, tunai) yang ditawarkan oleh para leverensiernya. Sebagai
akibatnya, perusahaan terpaksa beroperasi pada tingkat biaya yang tinggi,
sehingga mengurangi kesempatan untuk meraih laba yang lebih besar.
b. Likuiditas merupakan tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban-kewajiban jangka pendek baik yang menyangkut kebutuhan
operasional maupun hutang kepada leverensir dan banker (pihak eksternal).
Keadaan yang kurang/ tidak likuid kemungkinan akan menyebabkan
perusahaan tidak bisa melunasi hutang jangka pendek pada tanggal jatuh
tempo. Dalam posisi demikian kadang-kadang perusahaan terpaksa
menarik pinjaman baru dengan tingkat bunga yang relatif tinggi, menjual
investasi jangka panjang atau aktiva tetapnya untuk melunasi hutang
jangka pendek tersebut. Jika keadaan tidak