PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMA SWASTA SE-KOTA CIMAHI.

(1)

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMA SWASTA SE-KOTA CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Administrasi Pendidikan

Oleh : Nur Efni Rahmani

1102488

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Pengaruh Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja Guru Di SMA

Swasta Se-Kota Cimahi

Oleh Nur Efni Rahmani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nur Efni Rahmani 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang- undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang ,difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN A Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian... 9

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 10

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 11

1. Konsep Kompensasi... 11

2. Konsep Disiplin Kerja... 28

3. Pengaruh Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja Guru... 40

4. Penelitian Terdahulu ... 41

B. Kerangka Pemikiran ... 42

C. Hipotesis Penelitian ... 45

BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 46

B. Partisipan ... 48


(6)

1. Populasi Penelitian ... 49

2. Sampel Penelitian... 50

D. Instrumen Penelitian ... 52

1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian ... 53

2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian ... 55

3. Proses Pengembangan Instrumen ... 55

E. Prosedur Penelitian ... 61

F. Analisis Data ... 64

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 75

1. Gambaran Umum Karakteristik Responden ... 75

2. Seleksi Data ... 76

3. Pengklasifikasian Data. ... 77

4. Hasil Pengolahan Data ... 78

a. Perhitungan Kecenderungan Umum rata-rata Responden ... 78

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku ... 87

c. Uji Normalitas Distribusi Data Variabel X dan Variabel Y ... 90

5. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ... 92

a. Analisis Korelasi ... 92

b. Uji Signifikansi ... 94

c. Uji Koefisien Determinasi ... 95

d. Uji Regresi Sederhana ... 95

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 98

1. Kompensasi di SMA Swasta Se-Kota Cimahi ... 98

2. Disiplin Kerja Guru di SMA Swasta Se-Kota Cimahi ...101

3. Pengaruh Kompensasi terhadap Disiplin Kerja Guru di SMA Swasta Se-Kota Cimahi ... 105

BAB V. KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 108

A. Kesimpulan ... 108


(7)

C. Rekomendasi ... 110 DAFTAR PUSTAKA ... 112 LAMPIRAN ... 114


(8)

DAFTAR TABEL

1.1 Rekap Absensi Kehadiran Guru... 3

3.1 Daftar Tempat Penelitian ... 48

3.2 Daftar Populasi Penelitian ... 49

3.3 Jumlah Sampel ... 52

3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 53

3.5 Kriteria Skor Alternatif Jawaban ... 55

3.6 Hasil Uji Validitas Variabel X (Kompensasi) ... 57

3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Disiplin Kerja Guru) ... 58

3.8 Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 67

3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 71

4.1 Karakteristik Responden ... 75

4.2 Hasil Seleksi Data ... 76

4.3 Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban... 77

4.4 Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 78

4.5 Hasil Perhitungan Kecenderungan Skor Variabel X ... 78

4.6 Hasil Perhitungan Kecenderungan Skor Variabel Y ... 81

4.7 Skor Mentah dan Baku Variabel X ... 88

4.8 Skor Mentah dan Baku Variabel Y ... 89

4.9 Uji Normalitas Variabel X (Kompensasi) ... 90

4.10 Uji Normalitas Variabel Y (Disiplin Kerja Guru) ... 91

4.11 Tabel Interpretasi Koefisien korelasi nilai r ... 93

4.12 Hasil analisis Korelasi Variabel X dan Variabel Y ... 93

4.13 Hasil Perhitungan Uji Signifikansi ... 94


(9)

DAFTAR GAMBAR

1.1 Konsep Disiplin Kerja ... 7

2.1 Kerangka Pemikiran ... 43

2.2 Paradigma Penelitian. ... 45

3.1 Prosedur Penelitian. ... 62


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Administrasi Penelitian ... 114

Lampiran II Kisi-kisi Instrumen dan Instrumen Penelitian ... 128

Lampiran III Uji Validitas dan Reliabilitas. ... 138

Lampiran IV Analisis Hasil Perhitungan Ms. Excel dan SPSS. ... 152

Lampiran V Daftar Tabel Statistik ... 171

Riwayat Hidup ... 175


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Manajemen sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penggerak dan penentu berlangsungnya segala aktivitas organisasi. Sumber daya manusia memiliki andil yang besar dalam menentukan berhasil atau tidaknya tujuan suatu organisasi. Oleh karena itu, keberhasilan suatu organisasi ditentukan pula oleh kualitas sumber daya manusia didalamnya.

Organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang melakukan aktivitas serta mempunyai tujuan bersama, sebagaimana yang dikemukakan oleh Oteng Sutisna (1989, hlm. 15) bahwa:

Organisasi adalah suatu wadah yang terbentuk sebagai tempat berkumpulnya orang-orang untuk melakukan kerjasama berdasarkan pembagian tugas masing-masing dan peraturan yang ditetapkan sehingga pada akhirnya dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia didalamnya, sumber daya manusia dalam organisasi perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama organisasi agar dapat berkembang dan mencapai tujuan organisasi tersebut.

Salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi wadah dalam mencapai tujuan pendidikan adalah sekolah baik sekolah negeri maupun swasta. Faktor yang memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan tujuan pendidikan disekolah adalah guru, adapun status guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan guru yang berstatus non PNS tetapi keduanya memiliki tugas dan pokok yang sama didalam proses penyelenggaraan pendidikan. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan sekolah, semua organisasi dalam mencapai tujuan tergantung kepada manusia yang mengelola organisasi yang bersangkutan dan sudah barang tentu sumber daya manusia tersebut haruslah sumber daya


(12)

manusia yang bermutu serta memenuhi syarat yang harus dimiliki seperti kemampuan, kecakapan, keterampilan, kepribadian, sikap dan perilaku. Dengan demikian manusia akan menjadi faktor yang bernar-benar dapat memainkan perannya dalam menentukan keberhasilan organisasi.

Namun seorang guru tidak akan menunjukan keahlian profesional dan keterampilannya secara optimal jika seorang guru tersebut tidak memiliki disiplin kerja yang tinggi. Disiplin kerja merupakan sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerja. Seperti yang dikemukakan oleh Sastrohadiwiryo, (2001, hlm. 291) menyebtukan bahwa :

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.

Hal ini sejalan dengan pendapat Simamora dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi III (2006, hlm. 610) menyatakan bahwa :

Disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam suatu organisasi. Fenomena yang sering terjadi dalam suatu organisasi adalah ketidak puasan para guru atas kompensasi yang didapat sebagai imbalan dari melaksanakan tugas untuk organisasi tersebut. Hal tersebut menjadi beban bagi guru sehingga tidak menunjukan kemampuan terbaiknya dalam disiplin kerja.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan peneliti melalui proses observasi dan wawancara terdapat masalah yang dikarenakan oleh disiplin kerja guru di SMA Swasta Se-Kota Cimahi. Dari hasil wawancara ditemukan bahwa kedisiplinan guru masih rendah yang ditunjukkan dengan tingkat absensi yang cukup tinggi, dalam segi peningkatan disiplin kerja guru di SMA Swasta Se-Kota Cimahi pihak sekolah mengupayakan beberapa cara seperti pemberian insentif dengan jumlah besaran yang relatif, namun masih dirasa kurang memadai jika dilihat dari beban kerja guru. Guru masih ada


(13)

yang tidak mematuhi aturan sekolah, ditemukannya permasalahan kedisiplinan dan kehadiran dalam upacara dan ketaatan terhadap peraturan yang ada. Hal ini diduga tidak adanya reward dari pemenuhan kedisiplinan, ketaatan dan kehadiran dalam upacara menjadikan sebagian guru berpikir tidak terlalu menghiraukan hal tersebut.

Frekuensi kehadiran guru di SMA Pasundan 2 cimahi masih rendah yang ditunjukkan dengan tingkat absensi yang cukup tinggi. Hal ini bisa dilihat melalui tabel 1.1 yaitu tentang rekap absensi kehadiran guru sebagai berikut:

Tabel 1.1

Rekap Absensi Kehadiran Guru di SMA Pasundan 2 Cimahi Tahun 2014-2015

NO Bulan Ketidakhadiran Rata-rata

Ketidakhadiran(%)

S I TK Total

1 Agustus 1 3 - 4 80%

2 September 1 2 3 6 70%

3 Oktober 3 4 1 8 65%

4 November 3 5 1 9 60%

5 Desember 2 1 - 3 85%

6 Januari 2 2 - 4 80%

7 Februari 3 2 3 8 65%

8 Maret 1 2 - 3 85%

Sumber: Daftar Presensi Guru SMA Pasundan 2 Cimahi Tahun 2014-2015

Keterangan:

S : Sakit I : Izin

TK : Tanpa Keterangan

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa frekuensi kehadiran guru masih rendah yang ditujukkan dengan tingkat absensi yang cukup tinggi. Terlihat jelas bahwa masih ada saja guru yang tidak masuk setiap bulannya, baik itu karena sakit, izin, serta tanpa keterangan. Mengingat bahwa guru memegang peranan penting dalam keberlangsungan pembelajaran disekolah, jika disiplin kerja guru terhadap sekolah rendah maka akan terjadi


(14)

kemangkiran dari pemenuhan tugas para guru, sehingga dapat berimplikasi terhadap penurunan motivasi kinerja, produktivitas dan prestasi kerja.

Menurut Hasibuan (2008, hlm. 193-198) bahwa: “ketidakdisiplinan dalam diri pegawai dapat disebabkan karena kurangnya kesadaran pada diri seseorang tersebut akan arti pentingnya disiplin sebagai pendukung dalam kelancaran bekerja.” Sementara kesadaran pada diri sendiri memiliki arti bahwa seseorang tersebut secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Disiplin mempunyai makna strategis dalam mencapai tujuan organisasi. Karena dengan disiplin, guru akan senantiasa bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajibannya serta mau mematuhi semua ketentuan yang berlaku. Berkaitan dengan disiplin kerja, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya perilaku disiplin kerja. Malayu S.P Hasibuan (2007, hlm. 194) beranggapan bahwa “indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan kerja pegawai suatu organisasi, diantaranya tujuan dan kemampuan, teladan kepemimpinan, balas jasa, keadilan, pengawasan melekat, sanksi hukuman, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan”.

Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa salah satu cara meningkatkan disiplin kerja guru yaitu dengan balas jasa. Balas jasa disini dapat diartikan sebagai kompensasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Handoko (2008, hlm. 155) bahwa “kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.”

Dengan kata lain kompensasi adalah salah satu kebijakan pimpinan lembaga/organisasi dalam upaya memenuhi kebutuhan para guru guna meningkatkan semangat disiplin kerja guru dalam melaksanakan pekerjaannya serta pemenuhan kesejahteraan guru. Tingkat kesejahteraan merupakan salah satu faktor dominan yang berpengaruh terhadap disiplin kerja guru. Menurut Alex S. Nitisemito (1984) menyatakan bahwa: “Untuk menegakkan kedisiplinan maka tidak cukup dengan ancaman saja, tetapi perlu kesejahteraan yang cukup yaitu besarnya upah yang mereka terima, sehingga minimal mereka dapat hidup secara layak.”


(15)

Adapun salah satunya hal terpenting perlunya kompensasi terhadap pegawai dikemukakan oleh Samsudin, Sadili (2006, hlm. 187) bahwa:

Kompensasi dapat meningkatkan prestasi kerja dan memotivasi karyawan. Oleh karena itu perhatian organisasi atau perusahaan terhadap pengaturan kompensasi secara rasional dan adil sangat diperlukan. Bila karyawan memandang pemberian kompensasi tidak memadai kinerja, motivasi, disiplin maupun kepuasan kerja mereka cenderung akan menurun.

Hal ini sejalan dengan pendapat Sastrohadiwiryo (2003, hlm. 294) bahwa: “Pemberian balas jasa (kompensasi) yang tinggi juga memiliki dampak yang positif terhadap disiplin kerja. Sebaliknya kelalaian manajemen dalam pemberian kompensasi dapat menurunkan disiplin kerja para pegawai.”

Merujuk pada pemikiran diatas maka dapat di katakan bahwa kompensasi memegang peran penting dalam meningkatkan disiplin kerja guru, salah satu alasan utama seseorang bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seseorang akan bekerja secara maksimal agar mendapat kompensasi yang sesuai. Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 22 Tahun 2013 telah diatur masalah penggajian berdasarkan pangkat dan golongan, sedangkan untuk kompensasi lain seperti pemberian insentif diatur oleh masing-masing lembaga.

Kompensasi yang diberikan diharapkan sejalan dengan kontribusi jasa yang diberikan guru dalam pencapaian tujuan lembaga pendidikan. Kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas-tugas yang ditujukan untuk lembaga. Kompensasi yang diterima berupa finansial maupun non finansial. Kegiatan ini meliputi penentuan sistem kompensasi yang mampu mendorong prestasi kerja guru dan juga menentukan besar kecilnya kompensai yang akan diterima oleh masing-masing guru.

Kompensasi merupakan faktor utama dalam kepegawaian. Kebijakan kepegawaian banyak berhubungan dengan pertimbangan untuk menentukan kompensasi guru. Tingkat besar kecilnya kompensasi guru dipengaruhi dengan tingkat pendidikan, tingkat jabatan dan masa kerja guru. Dalam menentukan kompensasi guru perlu didasarkan pada penilaian prestasi


(16)

kondisi guru, tingkat pendidikan, dan masa kerja guru. Pada dasarnya perbaikan terhadap kesejahteraan guru diarahkan kepada peningkatan disiplin kerja, yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan.

Dengan demikian, jelaslah bahwa untuk dapat meningkatkan disiplin kerja guru, maka sekolah harus memperhatikan kesejahteraan guru dengan kompensasi yang disesuaikan dengan kedisiplinan kerjanya. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja guru adalah kompensasi. Dan terdapat kajian yang mengemukakan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja guru, yaitu tujuan dan kemampuan, teladan pemimpin, balas jasa (kompensasi), keadilan, pengawasan melekat, sanksi hukuman, ketegasan dan hubugan kemanusiaan.

Kompensasi inilah yang pada akhirnya akan mendorong guru untuk dapat meningkatkan disiplin kerjanya di lembaga/sekolah, karena tanpa disadari bahwa kompensasi adalah salah satu faktor penentu disiplin kerja guru.

Berdasarkan paparan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja Guru Di SMA Swasta Se-Kota Cimahi”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penelitian ini memfokuskan pada masalah rendahnya kedisiplinan kerja guru. Masalah ini berhubungan dengan disiplin kerja guru yang selanjutnya disebut variabel Y. Peneliti membatasinya dengan lebih terfokus pada disiplin kerja guru yang berhubungan dengan frekuensi kehadiran, tingkat kewaspadaan, etika kerja, ketaatan pada standar kerja, dan ketaatan pada peraturan kerja.

Dalam rangka meningkatkan disiplin kerja guru, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya perilaku disiplin kerja, yaitu tujuan dan kemampuan, teladan pemimpin, balas jasa (kompensasi), keadilan, waskat, sanksi hukuman, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan (Malayu S.P Hasibuan, 2007, hlm. 194) yang digambarkan sebagai berikut:


(17)

Gambar 1.1 Konsep Disiplin Kerja

Berdasarkan beberapa faktor yang telah disebutkan pada gambar diatas, maka salah satu faktor yang dapat mempengaruhi disiplin kerja guru yaitu faktor balas jasa (kompensasi). Kompensasi merupakan variabel yang ingin diteliti, yang selanjutnya disebut dengan variabel X. Mengingat cukup pentingnya kompensasi dalam meningkatkan disiplin kerja guru yang pada akhirnya dapat menentukan keberhasilan lembaga dalam mencapai tujuan.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan melalui wawancara dengan pihak kurikulum, bahwa dalam segi peningkatan disiplin kerja guru pihak sekolah mengupayakan beberapa cara seperti pemberian insentif dengan jumlah besaran yang relatif, namun masih dirasa kurang memadai jika dilihat dari beban kerja guru. Guru masih ada yang tidak mematuhi aturan sekolah, ditemukannya permasalahan kedisiplinan dan kehadiran dalam upacara dan ketaatan terhadap peraturan yang ada. Selain itu, guru kurang bergairah dalam menjalankan tugas, guru sering meninggalkan sekolah pada saat jam kerja. Hal ini diduga tidak adanya reward dari pemenuhan kedisiplinan, ketaatan dan kehadiran dalam upacara menjadikan sebagian guru berpikir tidak terlalu menghiraukan hal tersebut.

Untuk mempertegas dan memperjelas masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka dirumuskan kedalam beberapa permasalahan yang diuraikan kedalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

Balas Jasa

Sanksi Hukuman Teladan

pemimpin

Disiplin kerja

keadilan Hubungan

kemanusiaan


(18)

1. Bagaimana kompensasi di SMA Swasta Se-Kota Cimahi ? 2. Bagaimana disiplin kerja guru di SMA Swasta Se-Kota Cimahi?

3. Seberapa besar pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru di SMA Swasta Se-Kota Cimahi?

C. Tujuan Penelitian

Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas serta tolak ukur keberhasilan yang dapat dijadikan pedoman, maka dalam penelitian ini dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran dan informasi yang jelas mengenai pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru di SMA Swasta Se-Kota Cimahi.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah

a. Untuk memperoleh gambaran umum mengenai kompensasi di SMA Swasta Se-Kota Cimahi.

b. Untuk memperoleh gambaran umum mengenai disiplin kerja guru di SMA Swasta Se-Kota Cimahi.

c. Untuk memperoleh gambaran umum mengenai pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru di SMA Swasta Se-Kota Cimahi.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan dan informasi bagi pengembang ilmu Administrasi Pendidikan, dikhususkan kepada bidang Manajemen Sumber Daya Manusia terkait pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru di SMA Swasta Se-Kota Cimahi.

2. Secara Kebijakan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan dan informasi khususnya kepada pemangku kebijakan


(19)

dilembaga/yayasan sebagai bahan pertimbangan yayasan serta memberikan arahan kebijakan untuk memperbaharui kebijakan kompensasi dan menindaklanjuti kembali kebijakan disiplin kerja guru. 3. Secara Praktis

Adapun manfaat dari penelitian ini secara praktis adalah sebagai berikut : a. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi lembaga untuk dijadikan informasi dan bahan penilaian dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan kompensasi dalam mengurangi pelanggaran peraturan disiplin oleh guru.

b. Bagi Guru

Diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi guru berkenaan dengan disiplin kerja dan dapat meningkatkan disiplin kerjanya. c. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman yang berharga bagi peneliti, khususnya lebih memahami secara mendalam kompensasi dan pengaruhnya terhadap disiplin kerja guru.

4. Secara Isu Serta Aksi Sosial

Manfaat dari segi isu serta aksi sosial, dapat memberikan wawasan pengetahuan dan informasi kepada semua pihak dilembaga mengenai adanya pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru. Sehingga dapat menjadi bahan masukan yang positif khususnya bagi tempat penelitian ini yaitu SMA Swasta Se-Kota Cimahi untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan kompensasi guru.

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I : Berisi Pendahuluan yang didalamnya dijelaskan mengenai Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisasi Skripsi.

BAB II : Berisi Kajian Pustaka/Landasan Teori konsep-konsep, teori-teori, dalil-dalil, hukum-hukum, model-model dan rumus-rumus utama serta


(20)

turunannya dalam bidang yang dikaji, penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk prosedur, subjek, dan temuannya, posisi teoritis peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.

BAB III : Berisi Penjabaran yang rinci mengenai Metode Penelitian, termasuk beberapa komponen berikut Desain Penelitian, Partisipan, Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian, Prosedur Penelitian, dan Analisis Data

BAB IV : Berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari dua hal utama, yakni pengolahan atau analisis data menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pernyataan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian dan pembahasan atau analisis temuan.

BAB V : Berisi Kesimpulan Implikasi dan Rekomendasi, yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian berguna untuk memberikan garis besar dari setiap prosedur penelitian, dari mulai masalah penelitian sampai dengan analisis data. Desain penelitian bertujuan untuk memberi pegangan yang jelas dan terstruktur kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya.oleh karena itu desain penelitian sangat dibutuhkan agar dapat mengarahkan peneliti dalam setiap tahapan penelitiannya.Menurut Nasution (2009, hlm. 23) “Desain Penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar data dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan

penelitian itu.”

Adapun desain penelitian dalam penelitian ini untuk menemukan jawaban penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja Guru di SMA Swasta Se-Kota Cimahi.” Yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka digunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dan untuk mendukung serta mempertajam teori yang relevan dipergunakan studi kepustakaan. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk melakukan penelitian dan mendapatkan data dengan tujuan dan kegunuaan tertentu. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011, hlm. 6) yaitu:

Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

1. Metode Deskriptif

Metode deskriptif merupakan sebuah metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menginterpretasikan sesuatu fenomenakeadaan di lapangan saat ini secara sistematis dengan fakta-fakta dengan interpretasi


(22)

yang tepat dan data yang slaing berhubungan. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011, hlm. 35): “Penelitian desktiptif adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual.”

Sedangkan menurut Nazir (2005, hlm. 54), “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada

masa sekarang.” Adapun yang menjadi dasar digunakannya metode deskriptif dalam penelitian ini, yaitu penelitian ini mengungkapkan masalah-masalah aktual dan terjadi pada masa sekarang dan diharapkan dengan metode ini dapat memberikan gambaran secara nyata tentang kompensasi dan disiplin kerja guru di SMA Swasta Se-Kota Cimahi

.

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian dengan menggunakan perhitungan statistik. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket (kuisioner) yang mengungkap data setiap variabel penelitian dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya.Menurut Sugiyono (2011, hlm. 14) metode penelitian kuantitatif adalah:

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatupenelitian. Informasi atau teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukandengan melakukan


(23)

studi kepustakaan. Informasi atau teori-teori itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, artikel, internet, perundangan tesis dan disertasi. Senada dengan pendapat M. Nazir dalam bukunya yang berjudul

‘Metode Penelitian’ mengemukakan bahwa :

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.”(Nazir, 1988, hlm. 111).

B. Partisipan

Untuk memperoleh data dan informasi dalam penyusunan penelitian ini,

penelitian yang diberi judul “Pengaruh Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja

Guru di SMA Swasta Se-Kota Cimahi.” Sesuai dengan judulnya, maka lokasi penelitian dilakukan di SMA Swasta Se-Kota Cimahi yang berjumlah 10 sekolah. Berikut daftar sekolah SMA Swasta Se-Kota Cimahi:

Tabel. 3.1

Daftar Tempat Penelitian

No Nama Sekolah Alamat

Nomor Telepon

1.

SMAS Budi Luhur Cimahi

Jl. Kerkof No. 214 Padakasih Cimsel

(022) 6652079

2.

SMAS Kartika Siliwangi 4 Cimahi

Jl. Dr. Sam Ratulangi D-26 Cimahi 40521

(022) 6654285

3.

SMAS Muhammadiyah 1 Cimahi

Jl. Jend. Amir

Machmud No.7 Cimahi 40524

(022) 6644353

4.

SMAS Pasundan 1 Cimahi

Jl. Terusan No. 32 Cimahi 40525

(022) 6654449

5.

SMAS Pasundan 2

Cimahi Jl. Melong Raya No. 4

(022) 6019397

6.

SMAS Pasundan 3 Cimahi

Jl. Citeureup No. 97A Cimahi Utara 40512

(022) 6656705

7.

SMAS Putra Mandiri Cimahi

Jl. Komp. Sangkuriang No. 36

(022) 6647317

8.

SMAS Santa Maria 3 Cimahi

Jl. Gatot Subroto Cimahi No. 6


(24)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan objek yang dijadikan sumber data yang diperlukan dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 80) mengatakan bahwa: “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Sesuai dengan permasalahan penelitian yaitu mengenai pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru di SMA Swasta Se-Kota Cimahi, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah guru di SMA Swasta Se-Kota Cimahi. Jumlah guru seluruhnya adalah 250 orang. Dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.2

Daftar Populasi penelitian

No Nama Sekolah Populasi

1. SMAS Budi Luhur Cimahi 30

2. SMAS Kartika Siliwangi 4 Cimahi 27 3. SMAS Muhammadiyah 1 Cimahi 25

4. SMAS Pasundan 1 Cimahi 27

5. SMAS Pasundan 2 Cimahi 29

6. SMAS Pasundan 3 Cimahi 28

No Nama Sekolah Alamat

Nomor Telepon

9.

SMAS Tut Wuri Handayani Cimahi

Jl. Encep Kartawiria No. 93

(022) 6628840

10

SMAS Warga Bakti Cimahi

Jl. Raya Cibeber No. 148 Cimahi selatan

(022) 6672421

Sumber: Subbagian Tatalaksana dan kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Maret 2015


(25)

No Nama Sekolah Populasi

7. SMAS Putra Mandiri Cimahi 27 8. SMAS Santa Maria 3 Cimahi 26 9. SMAS Tut Wuri Handayani Cimahi 15 10. SMAS Warga Bakti Cimahi 16

JUMLAH 250

Sumber: Subbagian Tatalaksana dan kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Maret 2015

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014, hlm. 81) mengatakan

bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.” Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sample yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan

Proporsionate Statified Random Sampling. Teknik ini digunakan dalam penelitian ini karena populasi memiliki anggota yang luas, terdiri dari beberapa bidang pekerjaan. Namun karena jumlah populasi tersebut berstrata (tidak sama) maka pengambilan sampelnya perlu menggunakan

Proporsionate Stratified Random Sampling. Adapun perhitungan untuk menentukan ukuran sampel peneliti menggunakan rumus Taro Yamane yaitu:

� =� �+

Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi


(26)

Dalam penelitian ini jumlah populasi sebanyak 250 guru dimasukkan ke dalam rumus diatas dengan tingkat presisi yang ditetapkan yaitu 10%. Jadi dijabarkan sebagai berikut:

� =

�.�2 +

=

. , 2 +

=

. , +

=

+

=

,

=

71

n= 71,42 dibulatkan menjadi 71 guru

Berdasarkan pada perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 71 orang guru. Adapun untuk menentukan sampel dari masing-masing bidang dengan menggunakan teknik sampling. Sugiyono (2012, hlm. 81), mengatakan bahwa “teknik

Sampling adalah teknik pengambilan sampel.” Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan teknik Proporsionate Stratified Random Sampling

atau pengambilan sampel berstrata secara proporsional karena populasi yang ada disekolah SMA Swasta Se-Kota Cimahi heterogen atau tidak sejenis.

Adapun untuk menentukan sampel dari masing-masing bagian digunakan rumus Proporsionate Stratified Random Sampling. (Akdon, 2008, hlm. 250). Sebagai berikut:

�� = �� . �� Keterangan :

Ni = jumlah populasi secara stratum n = jumlah sampel seluruh

ni = jumlah sampel menurut stratum N = jumlah populasi seluruh


(27)

Tabel 3.3 Jumlah sampel No Nama Sekolah Jumlah

populasi

Perhitungan sampel

Jumlah Sampel 1. SMAS Budi Luhur 30

= , 8

2. SMAS Kartika Siliwangi 4

27

= , 8

3. SMAS

Muhammadiyah 1

25

= , 7

4. SMAS Pasundan 1 27

= , 8

5. SMAS Pasundan 2 29

= , 8

6. SMAS Pasundan 3 28

= , 8

7. SMAS Putra Mandiri 27

= , 8

8. SMAS Santa Maria 3 26

= , 7

9. SMAS Tut Wuri Handayani

15

= , 4

10. SMAS Warga Bakti 16

= , 5

Jumlah 71

D. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan suatu alat pengumpulan data yang akan mempermudah peneliti dalam memperoleh data serta informasi yang di butuhkan dalam penelitiannya, seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2000, hlm. 134) berpendapat bahwa: “Instrumen penelitian/pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut


(28)

menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.” Sejalan dengan pendapatSugiyono (2013, hlm. 148) menyatakan bahwa: “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian.” fenomena- fenomena yang diamati tersebut dijabarkan kedalam variabel-variabel tertentu. Jumlah variabel dalam penelitian berpengaruh pada jumlah instrumen yang akan diteliti.

1. Variabel Penelitian Dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variable yaitu variable X (Kompensasi) dan variabel Y ( Displin Kerja Guru). Sumber data dalam penelitian ini yaitu SMA Swasta Se-Kota Cimahi. Penyusun instrumen penelitian dari tiap-tiap variabel dituangkan ke dalam kisi-kisi instrumen penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO ITEM JUMLAH

Variabel X Kompensasi Veithzal Rivai (2004, hlm. 358) 1. Kompensasi Fianancial

a. Gaji /upah 1,2,3,4 4

b. Insentif/bonus 5,6,7,8,9 5 c. Kompensasi Pelengkap 10,11,12,13, 14,15,16,17 8 2. Kompensasi Non-Fianancial

a. Pekerjaan 18,19,20,21 4

b. Lingkungan kerja 22,23,24,25 4 1. Frekuensi

kehadiran

a. Memahami ketentuan jam kerja

1 1

b. Datang dan pulang tepat waktu

2,3 2

c. Mengikuti upacara bendera setiap hari senin

4 1

d. Mengisi daftar kehadiran saat


(29)

VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO ITEM JUMLAH Variabel Y (Disiplin Kerja Guru) Bedjo Siswanto, (2005, hlm. 290) 2. Tingkat kewaspadaan

a. Memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan

7,8,9 3

b. Bekerja dengan teliti dan hati-hati

10 1

c. Menjaga

lingkungan kerja

11 1

3. Etika kerja a. Memahami etika kerja guru

12 1

b. Menjadi panutan 13 1

c. Bersikap sopan dan menjaga iklim kerja yang baik dengan sesama rekan kerja

14 1

d. Menjalin kerjasama yang baik

15 1

e. Menjalankan cara kerja yang kreatif dan inovatif.

16 1

4. Ketaatan pada standar kerja

a. Bekerja sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan

17,18 2

b. Memahami mekanisme kerja

19 1

5. Ketaatan pada peraturan kerja

a. Mentaati peraturan kerja

20,21,22 3

b. Pelaksanaan tugas 23 1

c. Penyelesaian tugas 24 1

d. Perintah dari pimpinan

25 1


(30)

2. Teknik Pengukuran Variable Penelitian

Teknik yang digunakan untuk mengukur kedua variable tersebut adalah dengan menggunakan Skala Likert. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 93-94) mengemukakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial.” Dengan Skala Likert, maka variabel yang aka diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Berikut ini analisis jawaban yang digunakan dengan menggunakan Skala Likert:

Tabel 3.5

Kriteria Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Skor

Selalu (SL) 5

Sering (SR) 4

Kadang-kadang (KD) 3

Hampir Tidak Pernah (HTP) 2

Tidak Pernah (TP) 1

Cara mengisi instrumen dalam penelitian ini adalah dimana responden memberi tanda (√) sesuai dengan pendapatnya pada alternatif jawaban yang telah tersedia. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpulan data penelitian dengan teknik angket, karena angket digunakan untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden yang jumlahnya cukup banyak.

3. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum mengambil data penelitian maka instrumen yang berupa angket yang telah disusun diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba angket dilakukan sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya


(31)

dilakukan. Penelitian melakukan pengujian validitas dan pengujian reliabilitas.

Adapun langkah-langkah yang diambil dalam uji coba angket sebagai berikut:

a. Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang dapat digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2011, hlm.173). dengan menggunakan instrument yang valid dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid.

Untuk menguji validitas butir-butir pada instrumen lebih lanjut maka selanjutnya diujicobakan, dan dianalisis dengan analisis per-item. Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara setiap skor butir instrumen dengan skor total. Dengan menggunakan rumus

Product Moment Pearson yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009,

hlm. 225) :

ℎ� ��= � ∑ − ∑ . ∑

√{�. ∑ − ∑ }. {�. ∑ − ∑ }

Keterangan :

ℎ� �� = Koefisien korelasi � = Jumlah responden

∑ = Jumlah perkalian X dan Y

∑ = Jumlah skor tiap butir

∑ = Jumlah skor total

∑ = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan


(32)

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pernyataan. Hasil koofisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: t = Nilai t n

r = Koefisien korelasi hasil r n n = Jumlah responden

Hasil dari nilai t n dikonsultasikan dengan Distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan dk = 14 – 2 = 12, dengan uji satu pihak, maka diperoleh t el = 1,782. Kaidah keputusan:

Jika t n >t el berarti valid dan

t n <t el berarti tidak valid

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel X (Kompensasi)

No Item

rhitung �� Kesimpulan Tindak Lanjut

1 0,722 3,619 1,782 Valid Digunakan

2 0,693 3,335 1,782 Valid Digunakan

3 0,492 1,961 1,782 Valid Digunakan

4 0,747 3,896 1,782 Valid Digunakan

5 0,667 3,103 1,782 Valid Digunakan

6 0,571 2,413 1,782 Valid Digunakan

7 0,540 2,223 1,782 Valid Digunakan

8 0,702 3,422 1,782 Valid Digunakan

9 0,563 2,363 1,782 Valid Digunakan

10 0,518 2,100 1,782 Valid Digunakan

11 0,548 2,269 1,782 Valid Digunakan

12 0,563 2,363 1,782 Valid Digunakan

ℎ� �� = √� − √ −


(33)

Dengan demikian setelah dilakukan uji validitas pada angket variabel X dapat disimpulakan bahwa dari 25 item yang diujikan terdapat 3 item yang dinyatakan tidak valid. Dengan saran dari pembimbing maka item yang tidak valid dihilangkan atau diperbaiki.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Disiplin Kerja Guru)

13 -0,093 -0,325 1,782 Tidak Valid Diperbaiki 14 0,174 0,614 1,782 Tidak Valid Dihilangkan 15 -0,295 -1,070 1,782 Tidak Valid Diperbaiki

16 0,722 3,619 1,782 Valid Digunakan

17 0,647 2,944 1,782 Valid Digunakan

18 0,704 3,441 1,782 Valid Digunakan

19 0,486 1,927 1,782 Valid Digunakan

20 0,713 3,523 1,782 Valid Digunakan

21 0,563 2,363 1,782 Valid Digunakan

22 0,487 1,936 1,782 Valid Digunakan

23 0,591 2,539 1,782 Valid Digunakan

24 0,509 2,052 1,782 Valid Digunakan

25 0,500 2,001 1,782 Valid Digunakan

No Item

rhitung �� Kesimpulan Tindak Lanjut

1 0,696 3,365 1,782 Valid Digunakan

2 0,662 3,066 1,782 Valid Digunakan

3 0,473 1,862 1,782 Valid Digunakan

4 0,602 2,613 1,782 Valid Digunakan

5 0,644 2,922 1,782 Valid Digunakan

6 0,323 1,184 1,782 Tidak Valid Diperbaiki

7 0,558 2,333 1,782 Valid Digunakan


(34)

Dengan demikian setelah dilakukan uji validitas pada angket variabel Y, dapat disimpulakan bahwa dari 25 item yang diujikan terdapat 1 item yang dinyatakan tidak valid. Untuk item yang tidak valid, peneliti melakukan revisi atau diperbaiki.

b. Pengujian Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji reabilitas untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen dapat di percaya. Suharsimi Arikunto(2006, hlm. 178). Mengemukakan bahwa:

“Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.” Pada penelitian ini pengujian uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Alpha yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran. Rumus

9 0,575 2,437 1,782 Valid Digunakan

10 0,571 2,412 1,782 Valid Digunakan

11 0,754 3,984 1,782 Valid Digunakan

12 0,634 2,844 1,782 Valid Digunakan

13 0,630 2,815 1,782 Valid Digunakan

14 0,668 3,116 1,782 Valid Digunakan

15 0,592 2,550 1,782 Valid Digunakan

16 0,459 1,789 1,782 Valid Digunakan

17 0,710 3,495 1,782 Valid Digunakan

18 0,664 3,081 1,782 Valid Digunakan

19 0,505 2,031 1,782 Valid Digunakan

20 0,472 1,856 1,782 Valid Digunakan

21 0,538 2,216 1,782 Valid Digunakan

22 0,513 2,075 1,782 Valid Digunakan

23 0,547 2,269 1,782 Valid Digunakan

24 0,569 2,402 1,782 Valid Digunakan


(35)

yang digunakan yang sebagaimana dikemukakan oleh Akdon (2008, hlm. 161) sebagai berikut:

Keterangan:

= Nilai Reliabilitas

∑ �= Jumlah varians skor tiap-tiap item �= Varians total

� = Jumlah item

Dalam implementasinya penulis melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007. Hasil dari nilai reliabilitas ( ) dikonsultasikan dengan nilai tabel r product moment dengan dk = N – 1 = 14 – 1 = 13, signifikansi 5% maka diperoleh

r el= 0,55. Selanjutnya untuk menentukan reliabilitas tidaknya instrumen didasarkan pada ujicoba hipotesa dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika r >r el berarti Reliabel dan 2) Jika r <r el berarti Tidak Reliabel

Adapun hasil perhitungan uji reliabilitas yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007 untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

1) Hasil uji reliabilitas variabel X (Kompensasi)

= [

� − ] . [ −

]

r = [ − ].[ −

,

,

]

=

0,891

Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel X tersebut diperoleh bahwa rhitung = 0,891, dan rtabel = 0,55. Sehingga dapat dikatakan bahwa rhitung > rtabel, maka seluruh data item instrumen variabel X


(36)

(Kompensasi) yang dianalisis dengan menggunakan metode Alpha dinyatakan Reliabel.

2) Hasil uji reliabilitas variabel Y (Disiplin Kerja Guru)

= [

�−

] . [ −

∑�� ��

]

r = [

] . [ −

, ,

]

=0,965

Dari hasil perhitungan uji Reliabilitas Variabel Y tersebut diperoleh bahwa rhitung = 0,965 dan rtabel = 0,55. Sehingga dapat dikatakan bahwa rhitung > rtabel, maka seluruh data item instrumen variabel Y (Disiplin Kerja Guru) yang dianalisis dengan menggunakan metode Alpha dinyatakan Reliabel.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

Arikunto (2006, hlm. 22) mengemukakan terdapat langkah-langkah penelitian diantaranya adalah:

1. Memilih masalah 2. Studi pendahuluan 3. Merumuskan masalah

4. Merumuskan anggapan dasar, merumuskan hipotesis 5. Memilih pendekatan

6. Menentukan variabel dan sumber data 7. Menentukan dan menyusun instrumen 8. Mengumpulkan data

9. Analisis data

10.Menarik kesimpulan 11.Menulis laporan


(37)

Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli yang telah di paparkan diatas, peneliti mencoba membuat prosedur penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.1 Prosedur penelitian

Input Proses Output

Studi Pendahuluan

Masalah Rendahnya displin kerja Guru

Kesimpulan

Kompensasi mempengaruhi disiplin kerja guru

Hipotesis Terdapat pengaruh yang signifikan dari kompensasi terhadap

disiplin kerja guru

Pengujian Hipotesis RumusanMasalah

Metode Penelitian Latar Belakang

Pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru

Pengumpulan Data

Analisis Data Variabel X dan Y


(38)

Dari apa yang telah tersajikan pada gambar prosedur penelitian diatas peneliti mencoba memaparkan prosedur penelitian ini sebagai berikut:

a. Input

Pada bagian input, peneliti mengawali penelitian dengan melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan masalahpenelitian yang ada pada lembaga/sekolah tersebut. Setelah mendapatkan masalah yang dilakukan peneliti melalui studi pendahuluan kemudian peneliti merumuskan permasalahan tersebut kedalam latar belakang penelitian. Selanjutnya merumuskan latar belakang penelitian berdasarkan hasil dari studi pendahuluan kedalam rumusan masalah, rumusan masalah dibuat dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian. Rumusan masalah kemudian memunculkan hipotesis awal yang merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti dengan didukung teori. Hipotesis awal inilah yang akan menentukan metode dan pendekatan apakah yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

b. Proses

Pada bagian proses, merupakan bagian yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian dengan langkah-langkah yang dilakukan adalah menentukan variabel dan sumber data yang dimiliki, menentukan instrumen penelitian, menentukan alat pengumpulan data, mengumpulkan data dan menganalisis data dengan menggunakan perhitungan statistika. Keseluruhan pada kegiatan ini diarahkan kepada pengujian hipotesis penelitian dan menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan.

c. Output

Pada bagian output, merupakan hasil penelitian yang didalamnya terdapat informasi atas hasil pengujian hipotesis. Peneliti menarik kesimpulan dari hasil pengolahan data yang kemudian dicocokan denganhipotesis yang telah disusun. Selain kesimpulan, bagian output ini juga menghasilkan rekomendasi sebagai feedback untuk berbagai pihak.


(39)

F. Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 207) menerangkan bahwa analisis data sebagai berikut:

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jeni reponden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyaikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Upaya untuk memperoleh data yang sesuai dengan sifat dan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran angket pada SMA Swasta Se-Kota Cimahi. Berdasarkan pernyataan yang telah dikemukakan, maka peneliti menentukan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.

Menurut Akdon dan Hadi (2005, hlm. 132), Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.”Dengan penyebaran angket bertujuan untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu permasalahan dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.

Pada penelitian survai, penggunaan angket merupakan hal yang paling pokok untuk pengumpulan data di lapangan. Hasil kuesioner inilah yang akan diangkakan (kuantifikasi), disusun tabel-tabel dan dianalisa secara statistik untuk menarik kesimpulan penelitian.Menurut Sugiyono (2011, hlm. 199)

“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Teknik pengumpulan data merupakan suatu prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam suatu penelitian perlu memilih teknik dan alat pengumpul data yang relevan untuk menjawab pokok permasalahan penelitian dan mencapai tujuan penelitian. teknik


(40)

pengumpulan data merupakan langkah utama dalam melakukan penelitian. sugiyono (2013, hlm. 308) menyatakan bahwa:

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Skala Likert untuk mengukur

nilai variabel yang diteliti, menurut sugiyono (2011, hlm. 134) “SkalaLikert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Untuk mempermudah dalam penyususnan angket sebagai alat pengumpulan data maka peneliti menggunakan langkah-langkah, sebagai berikut:

1) Variabel penelitian yang akan diukur yaitu variabel X (Kompensasi) dan variabel Y (Disiplin Kerja Guru) dijabarkan menjadi indikator variabel, berdasarkan teori yang yang telah di uraikan.

2) Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

3) Membuat daftar pertanyaan atau pernyataan dari setiap variabel dengan disertai alternatif jawabannya dan petunjuk cara menjawabnya agar tidak terjadi kekeliruan dalam menjawab.

4) Menetapkan kriteria skor dari setiap alternatif jawaban yaitu dengan menggunakan Skala Likert dengan menggunakan lima option alternatif jawaban (tabel 3.5).

Dalam penelitian kuantitatif teknik analisis data menggunakan perhitungan statistik. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data secara lebih rinci akan dipaparkan berikut ini :

1. Seleksi angket

Langkah ini yang dilakukan peneliti yaitu memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden di lapangan. Hal ini penting dilakukan untuk menyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut.


(41)

2. Klasifikasi Data

Setelah langkah seleksi angket, kemudian langkah selanjutnya peneliti mengklasifikasikan data berdasarkan variabel penelitian untuk variabel X dan Y sesuai dengan sampel penelitian. Kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan menggunaka skala likert.

3. Pengelolaan Data

a. Uji Kecenderungan Umum Skor Responden Dari Masing-Masing Variable Dengan Rumus Weight Means Score (WMS)

Adapun rumus dari Weight Means Score (WMS) Riduwan dan Sunarto (2013, hlm. 38) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

X̅ = Mean

∑xi = Jumlah tiap data

n = Jumlah data

Dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan aplikasi Ms. Excel 2007 dengan langkah-langkah yang ditetapkan dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus WMS ini adalah sebagai berikut:

1) Memberi bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunkan skala Likert.

2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang dipilih.

3) Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri. 4) Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing

kolom.

5) Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel konsultasi hasil perhitungan WMS di bawah ini


(42)

Tabel 3.8

Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS Rentang

Nilai Kriteria

Penafsiran

Variabel X Variabel Y 4,01 – 5,00

3,01 – 4,00 2,01 – 3,00 1,01 – 2,00 0,01 – 1,00

Sangat Baik Baik Cukup Rendah Sangat Rendah Selalu (SL) Sering (SR) Kadang-kadang (KD) Hampir Tidak Pernah

(HTP) Tidak Pernah (TP)

Selalu (SL) Sering (SR) Kadang-kadang (KD) Hampir Tidak Pernah

(HTP) Tidak Pernah (TP)

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku

Mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap varibel penelitian yang dikemukakan oleh Riduwan (2012, hlm. 130) menggunnakan rumus :

Keterangan:

Ti= Skor baku yang dicari

X= Skor Mentah

X̅= Skor rata-rata

S= Standar deviasi

Untuk menggunakan skor mentah menjadi skor baku, terlebih dahulu perlu diketahui hal-hal sebagai berikut:

1) Mencari skor terbesar dan terkecil

2) Mencari rentang (R), yaitu skor tertinggi (ST) dikurangi skor terendah (SR)

3) Mencari banyak kelas (BK), dengan menggunakan rumus Sturgess. � = + [X − X̅S ]

R = ST − SR


(43)

4) Mencari nilai panjang kelas (i), yaitu rentang (R) dibagi banyak kelas interval (BK)

5) Membuat tabulasi dengan tabel penolong 6) Mencari nilai rata-rata (mean) dengan rumus:

7) Mencari simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus:

8) Mengubah skor mentah menjadi skor baku dengan rumus

c. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi ini digunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data menggunkan analisis data parametrik atau non parametrik. Untuk mengetahui teknik yang akan digunakan dalam pengolahan data, perlu dilakukan uji normalitas distribusi data. Perhitungan untuk menguji normalitas data pada penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi SPPS (Statistical Passage For Social Science) versi 21.0 for Windows dengan menggunakan rumus OneSampel Kolmogorov smirnov Test:

� = ��

�̅ = ∑�

= √�. ∑� � − ∑� � ² �. � −

� = + . �− �̅


(44)

Untuk mendapatkan hasil hitung skor kecenderungan masing-masing variabel berikut langkah yang dilakukan dengan menggunakan

SPSS versi 21.0 for windows: 1) Buka program SPSS

2) Masukan data mentah variabel X dan Y pada data variabel 3) Klik variabel view. Pada variabel view, kolom name pada baris

pertama diisi dengan variabel X dan baris kedua dengan variabel Y, kolom decimal dirubah menjadi 0, kolom label diisi dengan nama masing-masing variabel, selebihnya tidak perlu diubah. 4) Klik Analyze, pilih optional Nonparametric Test, kemudian klik

I-Sample K-S

5) Sorot variabel X pada kotak Test Variable List dengan mengklik tanda

6) Klik Options, kemudian pilih deskriptive pada Statistic dan

Exclude cases test by test, continue.

7) Klik normal pada Test Distribution, lalu klik Ok (Lakukan langkah yang sama untuk menghitung uji normalitas variabel Y).

Keputusan uji normalitas yang digunakan oleh peneliti adalah dengan melihat Asymptotic Significance 2-tailde merupakan pengujian dari nilai atau p-value untuk dapat memastikan bahwa distribusi yang diamati tidak akan menyimpang secara signifikan dari distribusi yang diharapkan pada kedua ujung two-taileddistribution. Adapun hipotesis dasar keputusan menurut rumus Kolmogorov smirnov adalah sebagai berikut:

a) Ho : Tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal (berdistribusi normal)

b) Ha : Terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal (berdistribusi tidak normal)


(45)

a) Nilai Asymp Sig 2-tailed > 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

b) Nilai Asymp Sig 2-tailed < 0,05 maka Ha diterima, artinya terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

4. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh/hubungan yang positif dan signifikan antara variabel yang diujikan terbuklti. Adapun pengujian hipotesis ini dilakukan dengan persyaratan analisis langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Analisis Korelasi

Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik parametrik, yaitu teknik korelasi Pearson product moment. Hal ini didasarkan pada distribusi data kedua variabel penelitian yang normal. Adapun untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X dan Y dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment Riduwan (2012, hlm. 138) sebagai berikut:

Untuk pengolahan perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan aplikasi perhitungan SPSS versi 21.0 for windows. Variabel-variabel yang akan dikorelasikan merupakan variabel X (independent) dan variabel Y (dependent), maka rxy merupakan hasil koefisien korelasi dari kedua variabel tersebut. kemudian rxyhitung dibandingkan dengan rxytabel dengan taraf kesalahan 5%. Jika harga rxyhitung > rxytabel dan bernilai positif. Selanjutnya adalah menafsirkan koefisien korelasi untuk memberikan interpretasi dengan menggunakan tolak ukur

= � ∑ − ∑ ∑


(46)

berdasarkan rxyhitung dikonsultasikan dengan tabel interpretasi Nilai r yang dikemukakan oleh Riduwan (2012, hlm. 138) sebagai berikut:

Tabel 3.9

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat rendah

Selanjutnya langkah yang dilakukan untuk mencari koefisien korelasi dengan bantuan aplikasi perhitungan SPSS (SPSS versi 21.0 for windows, sebagai berikut:

1) Buka program SPSS destinasikan variabel view dan definisikan dengan kolom-kolom berikut:

- Kolom name pada baris pertama isi dengan variabel X dan baris kedua dengan variabel Y

- Kolom isi Numeric

- Kolom Widht diisi dengan 8 - Kolom Decimal = 0

- Kolom label untuk baris pertama diisi ketikan nama Variabel X dan baris kedua dengan ketikan nama variabel Y

- Kolom value dan Missing diisi denga None

- Kolom Columns diisi dengan 8 - Kolom Align pilih center

- Kolom Measure pilih Scale

2) Aktifkan data view kemudian masukan data baku variabel X dan Y

3) Klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate

4) Sorot variabel X dan Y, lalu pindahkan ke kotak variabel dengan mengklik tanda panah


(47)

6) Klik option dan tandai pada kotak pilihan mean and standart deviation klik continue

7) Klik Ok

b. Analisis uji Signifkansi

Pengujian signifikansi koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengukur tingkat signifikasi keterkaitan antara variabel X (independent) dan variabel Y (dependent). Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, maka digunakan hasil korelasi Pearson Product Moment. Untuk mengujinya menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Riduwan (2012, hlm. 139) berikut:

Keterangan :

t n = Nilai t

r = Nilai Koefisien Korelasi

n = Jumlah Sampel

Membandingkan t n dengant el untuk α = 0,05, uji satu pihak, dan derajat kebebasan (dk) = n – 2, dengan kaidah pengujian sebagai berikut:

Jika t n ≥t el, maka Ho ditolak artinya signifikan, dan Jika t n ≤ t el, maka Ho diterima artinya tidak signifikan. Dalam perhitungannya dengan menggunakan SPSS versi 21.0 for windows, hasil uji t berada pada tabel Coefficient (terlampir).

c. Analisis Koefisien Determinasi

Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk

ℎ� �� = √� − √ −


(48)

mengujinya dipergunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008, hlm. 188) sebagai berikut:

Keterangan:

KD = Nilai Koefisien Diterminan r2 =Nilai Koefisien Korelasi d. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi didasari oleh adanya hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat variabel independen (X) dan Dependen (Y). Adapun rumus yang digunakan adalah regresi sederhana,karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), rumus regresi sederhana menurut Akdon (2008, hlm.197) yaitu:

Keterangan:

̂ = Subjek dalam variabel dependen yang diproyeksikan

=Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

= Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (–) variabel Y

Dimana harga dan harus dicari terlebih dahulu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r x %

̂ = +

= ∑ − . ∑


(49)

Setelah diperoleh harga dan maka akan dihasilkan suatu persamaan berdasarkan rumus regresi sederhana Y atas X.

Dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 21.0 for windows. Adapun menurut Riduwan dan Sunarto (2011, hlm. 294-299). Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

1) Buka program SPSS

2) Aktifkan data view, masukan data baku variabel X dan Y 3) Klik Analyze, pilih regresion, klik linear.

4) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke kotak dependen

5) Klik statistic, lalu centang estimates, model fit, R square,

Descriptive, klik continue

6) Klik plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X lalu next

7) Masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X 8) Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue

9) Klik save pada predicted value, pilih Unstandarized dan prediction intervals klik mean dan individu, lalu continue

10)Klik option, pastikan bahwa taksiran probability sebesar 0,05 lalu klik continue dan Ok


(50)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon dan Hadi, Sahlan. (2005). Aplikasi dan Metode Penelitian untuk

Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi

Arikunto, Suharsimi. (2010). Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Alex S. Nitisemito (1984). Pembelanjaan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Cahyani, Ati. (2005). Strategi dan Kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta: PT Indek Kelompok Gramedia.

Handoko, T.H. (2008) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Hasibuan, M.SP. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Keputusan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003 tentang tunjangan tenaga kependidikan

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2009). Perencanaan dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia.Bandung: PT Refika Aditama.

Melati, Ika Irma. (2011). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin kerja

Pegawai. Skripsi pada Fakultas Ekonomi UNDIP. Semarang: Tidak

diterbitkan.

Meristiana, Ayu. (2013). Jurnal Organisasi Manajemen. [Online]. Diakses dari

http://jurnalorganisasimanajemenn.files.wordpress.com/2013/05/5-maristiana-ayu.pdf [11 Desember 2014].

Mulyana, D. (2006). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Mulyasa, E. (2008). Menjadi Guru Profesional; menciptakan pembelajaran

kreatif dan menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Riduwan, Dr., M.B.A. (2012). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Cetakan kesembilan. Bandung: Alfabeta.


(51)

Riduwan, dan Sunarto. (2013). Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta

Risnawati, ririn. (2011). Konsep Kinerja Pegawai. [Online]. Diakses dari http://risnawatiririn.wordpress.com/2011/02/27/konsep-kinerja-pegawai/. [24 Maret 2014].

Rivai, veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori Praktek. Jakarta: Rajawali Pers.

Rodiana, Anna. (2010). Pengaruh Sistem Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja

Guru di SMK NEGERI 2BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG. Skripsi

pada Fakultas Ilmu Pendidikan Upi: tidak diterbitkan.

Sastrohadiwiryo, Siswanto. (2003). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

Siagian, P. Sondang. (2009). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Siswanto, B. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Sinungan. (2005). Disiplin Kerja. jakarta: Rineka Cipta.

Solin, damayana dwi mia. (2010). Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung. Skripsi pada Fakultas Ilmu Pendidikan Upi: tidak diterbitkan. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sutisna, O. (1989). Adminisrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung: Alfabeta.

Tanjung, Vina. (2013). Kompensasi. [Online]. Diakses dari http://blogger-viens.blogspot.com/2013/01/kompensasi.html. [15 April 2014].

Umam Khaerul. (2010). Perilaku Organisasi. Bandung: CV Pustaka Setia.

Yuniarsih Tjutju, dan Suwatno. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. (cetakan pertama). Bandung : Alfabeta

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanal.


(1)

berdasarkan rxyhitung dikonsultasikan dengan tabel interpretasi Nilai r yang dikemukakan oleh Riduwan (2012, hlm. 138) sebagai berikut:

Tabel 3.9

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat rendah

Selanjutnya langkah yang dilakukan untuk mencari koefisien korelasi dengan bantuan aplikasi perhitungan SPSS (SPSS versi 21.0 for windows, sebagai berikut:

1) Buka program SPSS destinasikan variabel view dan definisikan dengan kolom-kolom berikut:

- Kolom name pada baris pertama isi dengan variabel X dan baris kedua dengan variabel Y

- Kolom isi Numeric

- Kolom Widht diisi dengan 8 - Kolom Decimal = 0

- Kolom label untuk baris pertama diisi ketikan nama Variabel X dan baris kedua dengan ketikan nama variabel Y

- Kolom value dan Missing diisi denga None

- Kolom Columns diisi dengan 8 - Kolom Align pilih center

- Kolom Measure pilih Scale

2) Aktifkan data view kemudian masukan data baku variabel X dan Y

3) Klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate

4) Sorot variabel X dan Y, lalu pindahkan ke kotak variabel dengan mengklik tanda panah


(2)

72

6) Klik option dan tandai pada kotak pilihan mean and standart deviation klik continue

7) Klik Ok

b. Analisis uji Signifkansi

Pengujian signifikansi koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengukur tingkat signifikasi keterkaitan antara variabel X (independent) dan variabel Y (dependent). Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, maka digunakan hasil korelasi Pearson Product Moment. Untuk mengujinya menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Riduwan (2012, hlm. 139) berikut:

Keterangan :

t n = Nilai t

r = Nilai Koefisien Korelasi

n = Jumlah Sampel

Membandingkan t n dengant el untuk α = 0,05, uji satu pihak, dan derajat kebebasan (dk) = n – 2, dengan kaidah pengujian sebagai berikut:

Jika t n ≥t el, maka Ho ditolak artinya signifikan, dan Jika t n ≤ t el, maka Ho diterima artinya tidak signifikan. Dalam perhitungannya dengan menggunakan SPSS versi 21.0 for windows, hasil uji t berada pada tabel Coefficient (terlampir).

c. Analisis Koefisien Determinasi

Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk

ℎ� �� = √� −


(3)

mengujinya dipergunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008, hlm. 188) sebagai berikut:

Keterangan:

KD = Nilai Koefisien Diterminan r2 =Nilai Koefisien Korelasi

d. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi didasari oleh adanya hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat variabel independen (X) dan Dependen (Y). Adapun rumus yang digunakan adalah regresi sederhana,karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), rumus regresi sederhana menurut Akdon (2008, hlm.197) yaitu:

Keterangan:

̂ = Subjek dalam variabel dependen yang diproyeksikan

=Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

= Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (–) variabel Y

Dimana harga dan harus dicari terlebih dahulu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r x %

̂ = +

= ∑ − . ∑


(4)

74

Setelah diperoleh harga dan maka akan dihasilkan suatu persamaan berdasarkan rumus regresi sederhana Y atas X.

Dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 21.0 for windows. Adapun menurut Riduwan dan Sunarto (2011, hlm. 294-299). Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

1) Buka program SPSS

2) Aktifkan data view, masukan data baku variabel X dan Y 3) Klik Analyze, pilih regresion, klik linear.

4) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke kotak dependen

5) Klik statistic, lalu centang estimates, model fit, R square,

Descriptive, klik continue

6) Klik plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X lalu next

7) Masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X 8) Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue

9) Klik save pada predicted value, pilih Unstandarized dan prediction intervals klik mean dan individu, lalu continue

10)Klik option, pastikan bahwa taksiran probability sebesar 0,05 lalu klik continue dan Ok


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon dan Hadi, Sahlan. (2005). Aplikasi dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi

Arikunto, Suharsimi. (2010). Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Alex S. Nitisemito (1984). Pembelanjaan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Cahyani, Ati. (2005). Strategi dan Kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta: PT Indek Kelompok Gramedia.

Handoko, T.H. (2008) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Hasibuan, M.SP. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Keputusan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003 tentang tunjangan tenaga kependidikan

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2009). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.Bandung: PT Refika Aditama.

Melati, Ika Irma. (2011). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin kerja Pegawai. Skripsi pada Fakultas Ekonomi UNDIP. Semarang: Tidak diterbitkan.

Meristiana, Ayu. (2013). Jurnal Organisasi Manajemen. [Online]. Diakses dari

http://jurnalorganisasimanajemenn.files.wordpress.com/2013/05/5-maristiana-ayu.pdf [11 Desember 2014].

Mulyana, D. (2006). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Mulyasa, E. (2008). Menjadi Guru Profesional; menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Riduwan, Dr., M.B.A. (2012). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Cetakan kesembilan. Bandung: Alfabeta.


(6)

Riduwan, dan Sunarto. (2013). Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta

Risnawati, ririn. (2011). Konsep Kinerja Pegawai. [Online]. Diakses dari http://risnawatiririn.wordpress.com/2011/02/27/konsep-kinerja-pegawai/. [24 Maret 2014].

Rivai, veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori Praktek. Jakarta: Rajawali Pers.

Rodiana, Anna. (2010). Pengaruh Sistem Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja Guru di SMK NEGERI 2BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG. Skripsi pada Fakultas Ilmu Pendidikan Upi: tidak diterbitkan.

Sastrohadiwiryo, Siswanto. (2003). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

Siagian, P. Sondang. (2009). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Siswanto, B. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Sinungan. (2005). Disiplin Kerja. jakarta: Rineka Cipta.

Solin, damayana dwi mia. (2010). Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung. Skripsi pada Fakultas Ilmu Pendidikan Upi: tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sutisna, O. (1989). Adminisrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung: Alfabeta.

Tanjung, Vina. (2013). Kompensasi. [Online]. Diakses dari http://blogger-viens.blogspot.com/2013/01/kompensasi.html. [15 April 2014].

Umam Khaerul. (2010). Perilaku Organisasi. Bandung: CV Pustaka Setia.

Yuniarsih Tjutju, dan Suwatno. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. (cetakan pertama). Bandung : Alfabeta

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanal.