PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI.

(1)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Administrasi Pendidikan

Oleh

Windi Fajar Yasin Salamudin 1000790

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


(2)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(3)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU

SLB SE-KOTA CIMAHI

Oleh

Windi Fajar Yasin Salamudin

Sebuah skripsi yang diajuna untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada fakultas ilmu pendidikan

©Windi Fajar Yasin 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang


(4)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(5)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI


(6)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Guru SLB Se-Kota Cimahi”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebarapa besar pengaruh Stress kerja terhadap kinerja Kinerja Guru SLB Se-Kota Cimahi.

Peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SLB Se-Kota Cimahi

Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan Weighted Means Score (WMS) diperoleh tingkat kecenderungan umum dari varibel X stress kerja) sangat tinggi dengan skor rata-rata sebesar 3,42. Sedangkan tingkat kecenderungan umum dari variabel Y (Kinerja Guru) menunjukan sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 3,32.

Berdasarkan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel X dan Y berdistribusi normal. Berdasarkan hasil nilai koefisien korelasi variabel X dan variabel Y adalah sebesar 0534, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara dua variabel berada pada kategori kuat dan terdapat korelasi yang positif.

Sedangkan hasil perhitungan uji determinasi diketahui bahwa variabel X memberikan pengaruh terhadap variabel Y sebesar 28,5% dan sisanya sebesar 72,5% dipengaruhi oleh faktor lain.

Berdasarkan hasil pengujian statistik secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa “Terdapat Pengaruh yang Positif dan Signifikan antara Stress Kerja kerja terhadap Kinerja Guru SLB Se-Kota.” terbukti kebenarannya atau dapat diterima.


(7)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi masalah penelitian ... 4

C.Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

1. Tujuan Umum ... 6

2. Tujuan Khusus ... 6

E. Metode Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

G.Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

1. Konsep Stress Kerja ... 10

a. Pengertian Stress ... 11

b. Pengertian Stress Kerja ... 13

c. Sumber-Sumber Dan Penyebab Stress ... 18

d. Penyebab Stress Kerja ... e. Gejala Stress ... 19

f. Dampak-Dampak/ Akibat-Akibat Stress ... 2. Kajian Kinerja ... 20


(8)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pengertian Kinerja ... 23

c. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 27

d. Kinerja guru ... 28

e. Fungsi Komunikasi Interpersonal ... 32

B.Kerangka Penelitian ... 48

C. Hipotesis Penelitian ... 49

BAB III METODE PENELITIAN ... 50

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 50

1. Lokasi Penelitian ... 50

2. Populasi Penelitian ... 50

3. Sampel Penelitian ... 50

B. Desain Penelitian ... 51

C. Metode Penelitian ... 52

D.Definisi Operasional ... 55

1. Stress Kerja ... 55

2. Kinerja Guru SLB... 55

E. Instrumen Penelitian ... 56

1. Variable Penelitian Dan Sumber Data Penelitian ... 2. Tehnik Pengukuran Data ... 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... F. Pengujian Validitas Dan Reabilitas ... 59

1. Uji Validitas Instrumen ... 59

2. Uji Reliabilitas Instrumen... 63

G. Teknik Pengumpulan Data ... 66

1. Metode Angket ... 2. Metode Dokumentasi ... H. Analisis Data ... 68

1. Seleksi Data ... 68 2.Klarifikasi Data ...


(9)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Penghitungan Kecenderungan Umum Skor Berdasarkan

Perhitungan Rata-Rata (WMS) ... 69

4. Menghitung Skor Mentah Menjadi Skor Baku Untuk Setiap Variabel ... 70

5. Uji Normalitas Distribusi Data ... 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 79

A. Hasil Penelitian ... 79

1. Analisis Data ... 79

2. Seleksi angket ... 80

3. Uji Kecenderungan Variable ... 81

a. Hasil Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden Berdasarkan Perhitungan Rata-rata ... 82

b. Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Variabel Penelitian ... 96

c. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ... 99

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 103

1. Gambaran Kinerja Guru SLB Se-Kota Cimahi ... 104

2. Gambaran Stress Kerja Guru SLB Se-Kota Cimahi... 108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 114

A. Kesimpulan ... 114

B. Rekomendasi ... 116


(10)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Manusia merupakan mahluk sosial, dengan kata lain mahluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan dan interaksi dari orang lain. Berorganisasi dan berinteraksi secara otomatis menjadi tuntutan hidup, baik didalam lingkup kecil (keluarga) maupun dalam lingkup besar (masyarakat). Seperti yang kita ketahui bersama “zoon politicon” adalah salah satu perkataan Aristoteles yang menyatakan manusia merupakan mahluk hidup yang senantiasa memerlukan kehadiran orang lain dan kehadiran tersebut dapat diperoleh melalui organisasi.

Pada kehidupannya, manusia akan selalu berhubungan dengan orang lain, maka akan terjadi sebuah peristiwa yang dinamakan interaksi, interaksi akan selalu terjadi dalam setiap lingkungan manusia, yang tentunya terjadi pula dalam organisasi yang mereka tempati. Interaksi merupakan suatu kebutuhan bagi kita sebagai mahluk hidup dalam melaksanakan aktifitas.

Dalam berinteraksi di lingkungan organisasi, tidak selamanya berjalan lancar sesuai dengan masing–masing individu, sifat, karakter dan keunikan dari setiap manusia itu sendiri, hal inilah yang merupakan salah satu faktor penyebab tidak lancarnya dalam berinteraksi.

Perbedaan persepsi sering kali kita temukan mulai dari, masalah perkerjaan, kesalahan dalam prosudural, perbedaan standar kinerja bahkan masalah pribadi dengan sesama rekan kerja menjadi pemicu dalam perbedaan persepsi. Selain itu tekanan psikologis yang biasa disebut stres atau dalam dunia kerja disebut stress kerja, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan ketidak selarasan dalam berinteraksi juga sering timbul dilingkungan pendidikan salah satunya di lingkungan sekolah. Dimana terdapat banyak tugas, tuntutan pribadi dan peranan yang dihadapi para pendidik menunjukan


(11)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahwa stress kerja merupakan gejala ilmiah yang sulit untuk di hindari oleh pendidik.

Pada kondisi seperti ini akan menimbulkan berbagai macam tekanan mental (psikologis) yang dirasakan oleh individu yang bersangkutan maupun oleh kelompok atau anggota organisasi secara keseluruhan, dalam pandangan psikologi ,keadaan tertekan secara mental ini disebut stres.

Kondisi fisik di lingkungan kerja yang dapat memacu timbulnya stres antara lain yaitu penataan ruang kerja, rancangan, peralatan dan prosedur kerja, sistem penerangan, sistem ventilasi dan tingkat keleluasan pribadi (privacy). Kemudian hal-hal lain yang terdapat dalam lingkungan kerja, yang dapat memicu terjadinya stres selain kondisi fisik yakni kondisi psikis lingkungan kerja yang dapat berupa antara lain beban kerja yang berlebihan atau yang kekurangan, kurangnya umpan balik hasil kerja, kurang jelasnya pemberian wewenang, ketidak jelasan peran, frustasi, perbedaan nilai-nilai, perubahan dalam pekerjaan, konflik perorangan, konflik antar pribadi, konflik antar peranan dan konflik antar kelompok. Sedangkan situasi yang sering memacu timbulnya konflik antara lain: Persaingan, ketergantungan pada tugas, tidak jelasan wewenang, masalah status hambatan dalam berkomunikasi dan sifat-sifat individu.

Disamping itu juga kondisi dalam lingkungan kerja, lingkungan luar kerja pun pada umumnya banyak mengandung sumber-sumber stress. Adapun lingkungan yang dimaksud tersebut adalah meliputi lingkungan fisik (alam), lingkungan sosial, lingkungan budaya, lingkungan spiritual atau sebagainya, serta faktor diri pribadi juga mampu menjadi stress.

Dari uraian tersebut dapat kita lihat bahwa stres dapat menimbulkan berbagai dampak atau konsekuensi dalam aspek psikologis, jasmaniah, perilaku dan lingkungan. Dampak psikologi yang kuat dari stres adalah kecenderungan untuk mudah marah, frustasi, kecemasan, agresif, gugup, panik. Keadaan lebih lanjut adalah timbulnya kebosanan, apatis depresi tidak bergairah dan kehilangan percaya diri.

Sedangkan dampak stress yang berdampak jasmaniah dapat berupa hormoral, tekanan darah menjdi tinggi, perubahan denyut jantung, kesulitan


(12)

3

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pernapasan gangguan pencernaan, syaraf dan sebagainnya. Dalam aspek perilaku seperti kurang mampu dalam mengendalikan putusan, mudah lupa, terlalu peka, pasif, kurang tanggung jawab, acuh dan sebagainnya.

Jika stress tidak ada, maka tantangan-tantangan kerja juga pun tidak ada dengan demikian prestasi kerja yang dihasilkan pun cenderung rendah. Sejalan dengan meningkatnya stress, maka kinerja seseorang juga cenderung meningkat pula, karena stress membantu para pegawai untuk mengerahkan sumber daya yang dimiliki untuk dapat mencapai tujuan kerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

T. Hani Handoko (1996,hlm. 202) mengemukakan adalah suatu rangsangan yang positif untuk membantu dan mendorong para pegawai agar dapat memberikan tanggapan dan reaksi terhadap tantangan-tantangan pekerjaan yang ada. Bila stress tambahan akan cenderung tidak menghasilkan perbaikan prestasi kerja.

Lebih lanjut Marihot Tua Efendi (2002,hlm. 307) yang menyatakan bahwa stres sebagai sebuah keadaan yang dapat dialami setiap orang, dalam hubungannya dengan pekerjaan bisa tinggi atau rendah, dan dapat berpengaruh terhadap prestasi kerja bukan merupakan hubungan searah secara linier, tetapi merupakan hubungan non linier dimana pengaruhnya terhadap prestasi kerja tergantung pada tingkat stress yang dirasakan seseorang. Karena berbagai tekanan sebagai sumber stress bersifat relatif bagi seseorang, hubungan stress dengan prestasi kerja menjadi tergantung pada kemampuan seseorang dalam menghadapi stress.

Anggapan tersebut di perkuat juga oleh T. Hani Handoko (2001,hlm. 201) yang menyatakan bahwa stress kerja dapat membantu tetapi juga dapat berperan salah atau merusak prestasi kerja. Secara sederhana hal ini berarti bahwa stress mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu pelaksanaan kerja, tergantung seberapa besar tingkat stress, prestasi kerja cenderung naik, karena stress membantu karyawan untuk mengarahkan segala sumber daya dalam memenuhi berbagai persyaratan atau kebutuhan pekerjaan. Adalah suatu rangsangan sehat untuk mendorong para karyawan agar memberikan tanggapan terhadap tantangan - tantangan pekerjaan. Bila stres


(13)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

telah mencapai puncak, maka stres akan cenderung tidak menghasilkan perbaikan prestasi kerja.

Akhirnya, bila stress menjadi terlalu besar, kinerja akan mulai menurun karena stress mengganggu pelaksanaan pekerjaan karyawan akan kehilangan kemampuan untuk mengendalikannya, menjadi tidak mampu untuk mengambil keputusan-keputusandan perilakunya menjadi tidak teratur. Akibat paling

ekstrim, adalah prestasi kerja menjadi nol, karena karyawan menjadi sakit atau

tidak kuat bekerja lagi, putus asa, keluar atau melarikan diri dari pekerjaan, dan mungkin diberhentikan.

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Higgins (dalam Umar, 1998,hlm. 259) berpendapat bahwa terdapat hubungan langsung antara stress dan kinerja, sejumlah besar riset telah menyelidiki hubungan stress kerja dengan kinerja disajikan dalam model stress – kinerja (hubungan U terbalik) yakni hukum Yerkes Podson(Mas’ud, 2002 Hlm. 20). Pola U terbalik tersebut menunjukkan hubungan tingkat stress (rendah-tinggi) dan kinerja (rendah-tinggi). Bila tidak ada stress, tantangan kerja juga tidak ada dan kinerja cenderung menurun.

Sejalan dengan meningkatnya stress, kinerja cenderung naik, karena stress membantu karyawan untuk mengarahkan segala sumber daya dalam memenuhi kebutuhan kerja, adalah suatu rangsangan sehat yang mendorong para karyawan untuk menanggapi tantangan pekerjaan. Akhirnya stress mencapai titik stabil yang kira-kira sesuai dengan kemampuan prestasi karyawan. Selanjutnya, bila stress menjadi terlalu besar, kinerja akan mulai menurun karena stress mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

Karyawan kehilangan kemampuan untuk mengendalikannya. Akibat yang paling ekstrem adalah kinerja menjadi nol, karyawan, menjadi tidak kuat lagi bekerja, putus asa, keluar atau menolak bekerja untuk menghindari stress.

Namun karena keterbatasan waktu, biaya, kemampuan dan minat peneliti serta tingkat urgensi masalah itu untuk di kaji atau di teliti maka peneliti akan membatasi pada masalah-msaalah tertentu untuk di teliti. Dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah pada variable X yaitu mengenai stress kerja.


(14)

5

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Stres kerja tersebut menurut penulis mengartikan bahwa stres kerja adalah sebuah kondisi dimana seseorang hampir tidak dapat berfikir, bertindak dan bertingkah laku seperti biasanya. Bahkan jika seseorang berfikir, bertindak dan bertingkah laku yang tidak mencerminkan sikap positif didalam bekerja itu pun dapat dikatakan stress.

Sedangkan menurut Gibson et al (dalam Yulianti, 2000 hlm. 9) mengemukakan bahwa stress kerja dikonseptualisasi dari beberapa titik pandang, yaitu stres sebagai stimulus, stress sebagai respon dan stress sebagai stimulus respon. Stress sebagai stimulus merupakan pendekatan yang menitikberatkan pada lingkungan. Definisi stimulus memandang stress sebagai suatu kekuatan yang menekan individu untuk memberikan tanggapan terhadap stressor. Pendekatan ini memandang stress sebagai konsekuensi dari interaksi antara stimulus lingkungan dengan respon individu. Pendekatan stimulus respon mendefinisikan stress sebagai konsekuensi dari interaksi antara stimulus lingkungan dengan respon individu. Stress dipandang tidak sekedar sebuah stimulus atau respon, melainkan stress merupakan hasil interaksi unik antara kondisi stimulus lingkungan dan kecenderungan individu untuk memberikan tanggapan.

Variable Y, Peneliti membatasi masalah mengenai kinerja guru. Menurut Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Menengah dijabarkan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok: (1) merencanakan pembelajaran; (2) melaksanakan pembelajaran; (3) menilai hasil pembelajaran; (4) membimbing dan melatih peserta didik; (5) melaksanakan tugas tambahan.

C.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dibuat rumusan masalah yang di rinci kedalam pertanyaan-pertanyaaan berikut :

1. Bagaimanakah gambaran stres kerja guru di sekolah SLB Se-Kota Cimahi ? 2. Bagaimanakah gambaran kinerja guru SLB Se-Kota Cimahi?


(15)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Seberapa besar dan sejauh manakah pengaruh yang nyata dari pengaruh stres kerja terhadap kinerja guru SLB Se-Kota Cimahi?

D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengaruh stres terhadap kinerja guru sekolah luar biasa SLB Se-Kota Cimahi.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Untuk memperoleh data dan informasi mengenai stres kerja guru SLB Se-Kota Cimahi.

b. Untuk memperoleh data dan informasi mengenai kinerja guru SLB Se-Kota Cimahi.

c. Untuk memperoleh data dan informasi seberapa besar dan seberapa jauh pengaruh stress kerja terhadap kinerja guru SLB Se-Kota Cimahi.

E. MetodePenelitian

Metode penelitian digunakan untuk mencapai tujuan penelitian secara efektif dan efisien, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2009, hlm 160) bahwa: “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan data penelitiannya”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analitik dengan tujuan yaitu ingin mengetahui gambaran sampai sejauh mana pengaruh yang diberikan oleh stress kerja terhadap kinerja guru. Metode ini ditunjukkan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang. Menurut (Winarno Surakhmad 1985, hlm 131), yaitu:

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual.


(16)

7

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Data yang dikumpulkan mula-mula diteliti, dijelaskan dan kemudian dianalisis, oleh karena itu metode ini sering disebut metode analisis.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini secara umum diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada lembaga dan pihak yang berkepentingan di SLB Se-Kota Cimahi terutama bagi kepala sekolah SLB Se-Kota Cimahi, dinas pendidikan Kota Cimahi dan dinas pendidikan Provinsi Jawa Barat . Sehingga dapat menjadi masukan bagi optimalisasi pelaksanaan layanan pembelajaran dalam setiap kegiatan belajar mengajar dalam mendorong peningkatan mutu belajar yang lebih baik lagi.

Sebagai seorang pendidik yang melakukan dan melaksanakan layanan pembelajaran diharapkan pada peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia secara terus menerus. Dalam pelaksanaan layananan pendidikan bagi masyarakat, tentu saja perlu mengetahui kepuasan peserta didik untuk dapat meningkatkan mutu pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas peserta didik. Menurut Goetsch & Davis (1994) dalam Tjiptono & Chandara (2011,hlm 164) di jelaskan bahwa ‘ mutu layanan merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, SDM, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.‘ Riset yang dilakukan oleh Hamton (1993) dalam Tjiptono & Chandara (2011,hlm 165) dijelaskan bahwa terdapat beberapa persepsi mahasiswa terhadap mutu jasa Universitas di Amerika yang mengungkapkan tujuh hal utama yaitu , ‘ kualitas pendidikan, pengajaran, kehidupan, sosial-personal, fasilitas kampus, usaha yang diperlukan untuk lulus, kehidupan sosial-kampus dan bimbingan mahasiswa.

Dalam penjelasan diatas, bahwa pentingnya kinerja guru yang berkualitas dalam mendidik peserta didik untuk menjamin kualitas peserta didik sehingga peserta didik yang di hasilkan memiliki Atitude, knowledge dan skill sesuai yang di harapkan ataupun sesuai dengan tujuan yang telah di tentukan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan. Jadi penelitian ini akan memberikan informasi bagaimana pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja guru SLB


(17)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Se-Kota Cimahi. Diharapkan hasil studi ini dapat memberikan sumbangan untuk meningkatkan mutu layanan pembelajaran SLB di Kota Cimahi.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Secara Garis Besar struktur organisasi penulisan laporan penelitian ini dibagi menjadi lima bagian atau bab, yang di mulai dari Bab 1 berisikan Pendahuluan. Kemudian bab II berisi Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis. Bab III berisikan Metode Penelitian. Bab IV tentang Hasil Penelitian dan pembahasan, serta Bab V Berisi Kesimpulan dan Rekomendasi.

Bab I PENDAHULUAN berisi beberapa sub bab, yaitu : Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Serta Struktur Organisasi Skripsi.

Bab II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN terdiri dari sub bab: Stres Kerja, dan Kinerja Guru, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis.

Bab III METODE PENELITIAN terbagi menjadi sub bab: lokasi Populasi dan Sample, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Defenisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen, Tehnik Pengumpulan dan Analisis Data.

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN terdiri dari sub bab: Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Analisis Data.

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN, terbagi menjadi sub bab : Kesimpulan dan Saran.


(18)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian

Dalam sebuah penelitian tentu haruslah memiliki suatu objek yang akan diteliti. Hal ini bertujuan agar sumber data dimana objek tersebut disesuaikan dengan masalah-masalah yang akan dikemukakan oleh peneliti. Adapun pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di setiap sekolah luar biasa SLB Se-Kota cimahi yang merupakan fokus peneliti.

2. Populasi penelitian

Populasi merupakan sekumpulan objek/ subjek yang dapat berupa orang, benda, peristiwa, ataupun gejala yang berada di sekeliling kita.Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2008,hlm.117) populasi adalah

“Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. ’’

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Arikunto dalam Munir (2008,hlm.72) bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Berdasarkan pengertian diatas, agar mendapatkan populasi yang relevan, seorang peneliti harus mengidentifikasi jenis data yang diperlukan terlebih dahulu dalam penelitian tersebut, yaitu mengacu pada permasalahan penelitian. Hal ini mengandung arti bahwa data diperoleh harus disesuaikan dengan permasalahan dan jenis instrument pengumpulan data yang di perlukan.

Adapun pokok permasalahan penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh stress kerja terhadap kinerja guru di sekolah luar biasa Se-Kota Cimahi. Atas dasar permasalahan tersebut ada jenis instrument pengumpulan data yang digunakan,maka yang dijadikan populasi adalah


(19)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

para guru di SLB Se-Kota Cimahi. Oleh karena populasi adalah unit tempat sumber data.

Table 3.1 Jumlah Responden

3. Sampel Penelitian

Penelitian ini tidak mengkaji seluruh populasi.Oleh karena itu, peneliti perlu menentukan ukuran sampel yang dilakukan yang dilibatkan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan, karena adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, sehingga peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Menurut Sugiono (2008,hlm.118), “ Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh pupolasi tersebut.” Pengambilan sampel ini dilakukan jika pada penelitian terdapat jumlah populasi yang besar dan memiliki keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian. Adapun kriteria pengambilan sampel ini haruslah benar-benar representative, sehingga data yang diambil dapat mewakili keseluruhan populasi yang ada.Tehnik sampling terdapat dua macam, antara lain Probality Sampling dan non

Probality Sampling.Peneliti memilih Non Probality Sampling dimana tehnik

NO Nama Sekolah Jumlah

Guru

1 SLB Negri A Citeureup 10

2 SLB-BC YPD 1 15

3 SLB-B Prima Bhakti

Mulia 17

4 SLB Mukti Asih 11

5 SLB Negri 2 PK 15

6 SLB BC YPD 2 20

7 SLB BC Nurani 10

8 SLB BC Arras 8


(20)

40

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Menurut Riduwan (2009,hlm.57), “teknik penarikan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari

populasi”. Penarikan sampel tidak hanya sebatas menarik sebagian populasi

yang dilakukan begitu saja, melainkan ada aturan-aturan atau teknik-teknik tertentu. Oleh karena itu, dalam pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Menggunakan teknik yang tepat akan memungkinkan peneliti dapat menarik data yang reliabel. Karena itu, ketentuan-ketentuan dalam penarikan sampel menjadi penting dalam kegiatan penelitian ilmiah. Untuk menentukan ukuran sampel yang diambil, maka digunakan rumus yang dikutip oleh Riduwan (2009,hlm.65) sebagai berikut :

= �

�. � + Keterangan: n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

� = presisi yang ditetapkan Berdasarkan rumus diatas maka = 6

6. , 2+ = 51,45 = 51 orang

Rumus yang digunakan untuk menghitung alokasi sampel adalah sebagai berikut : � =��

�� (Riduwan, 2009,hlm.66)

Keterangan : ni = anggota sampel pada proporsi ke-1 Ni = populasi ke-1

N = populasi total


(21)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Sampel Penelitian

No. Bidang / Bagian Populasi

1. SLB Negri A Citeureup � = � = , = �

2. SLB-BC YPD 1 � = � = , = �

3. SLB-B Prima Bhakti Mulia � = � = , = �

4. SLB Mukti Asih � = � = , = �

5. SLB Negri 2 PK � = � = , = �

6. SLB BC YPD 2 � = � = , = �

7. SLB BC Nurani � = � = , = �

8. SLB BC Arras � = � = , = �

Jumlah Sampel 51

B.Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan kerangka kerja yang di gunakan untuk melaksanakan penelitian. Desain penelitian akan memberikan gambaran mengenai posedur untuk mendapatkan informasi atau data yang dipelukan untuk mejawab seluruh petanyaan penelitian.

Untuk menghasilkan penelitian yang baik dan akurat, maka peneliti harus menyusun desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian ini mengarahkan peneliti dalam setiap tahapan penelitian, menurut Nasution (2009,hlm.56) poses penelitian yaitu :

1. Identifikasi dan pemilihan masalah 2. Pemilihan kerangka konseptual


(22)

42

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis 4. Membangun penyelidikan dan percobaan

5. Memilih dan mendefinisikan pengukuran variable 6. Memilih posedur dan tehnik sampling yang digunakan 7. Menyusun alat serta tehnik untuk mengumpulkan data

8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan proceccing data 9. Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistik

10. Penulisan laporan hasil penelitian

Selanjutnya Menurut Nasution (2009:23) “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganilis data agar data dilaksanakan secara

ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”.

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat proses penelitian.

Berdasarkan penjelasan diatas desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sumber Masalah

Peneliti menentukan masalah-masalah sebagai fenomena untuk dijadikan sebagai dasar penelitian

2. Perumusan masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabanya melalui pengumpulan data Pada penelitian ini masalah-masalah dirumuskan melalui pertanyaan, yang akan diuji dengan cara yang relevan dan penemuan relevan

3. Konsep dan Teori yang relevan

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian.


(23)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jawaban terhadap rumusan masalah di dasarkan pada teori dan di dukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja guru.

5. Metode Penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu, tenaga dan kemudahan lainnya. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

6. Menyusun Instrumen Penelitian

Peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Pada penelitian ini untuk menguji adanya pengaruh Disiplin kerja (variable X) terhadap kinerja guru (Variable Y) digunakan pengujian validitas dan reliabilitas.

7. Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah, dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

C.Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan salah satu cara ilmiah dalam pencarian data yang valid guna menjalankan penelitian, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Hal ini sejalan dengan Sugiono (2012,hlm.6) menjelaskan bahwa

“metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.


(24)

44

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif dengan mengunakan pendekatan kuantitatif. Tujuan dari metode penelitian kuantitatif ini yaitu untuk menjelaskan fenomena sosial yang memfokuskan pada ada atau tidaknya hubungan variable yang diteliti. Data penelitian dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka dan analisis menggunakan statistik.

Menurut Sugiono (2012,hlm.14) mejelaskan bahwa: “metode penelitian kuantitatif yaitu model penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, tehnik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan

data mengunakan instrumen penelitian”.

Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif ini dilakukan dengan sampel yang diambil secara random, dimana hasil penelitian dapat digeneralisasikan melalui populasi dimana sampel tersebut diambil. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, karenapendekatan ini mengutamakan nilai-nilai matematis, terencana dan keakuratan dalam memecahkan permasalahan tersebut serta membuktikan hipotesis penelitian dengan hitungan statistik serta pengumpulan data yang terkontrol.

Seperti yang kita ketahui bersama, permasalahan yang diangkat dan diteliti dalam penelitian ini yaitu berkaitan dengan dua variable, maka metode yang tepat digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dimana data-data yang diperoleh benar-benar aktual dan disajikan dalam bentuk angka-angka sebagai hasil penelitian yang dilakukan terhadap populasi atau sampel penelitian. Nana Sudjana (1996,hlm.53) mengemukakan pentingnya metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif sebagai berikut :

“metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan secara kuantitatif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskripsikan ataumenjelaskan peristiwa atau kejadian yang tejadi pada saat sekarang dalam bentuk angka yang bemakna”

Dalam mengunakan penelitian deskriptif ini peneliti menggunakan metode deskriptif dikarenakan penelitian yang sedang diteliti oleh peneliti


(25)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berlangsung pada saat sekarang, sedangkan studi kepustakaan digunakan sebagai sarana untuk memperoleh infomasi dengan penelaahan tehadap sumber tetulis yang relevan dan mendukung tehadap masalah yang diteliti guna menunjang validitas dan reabilitas instumen pengumpulan data dan mempetajam kajian pemasalahan pendidikan .

Menurut ali (1985,hlm.120), “ Metode penelitian deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang

dihadapi pada situasi saat ini “. Ciri-ciri dari metode deskriptif menurut Surahkmad (1985,hlm.63) yaitu:

1. Memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah masalah yang ada pada masa sekarang atau pada masalah-masalah yang aktual ; dan

2. Data yang di kumpul mula-mula disusun, dijelaskan dikemudian dianalisis. Oleh karenanya metode ini sering disebut metode analisa.

Dengan demikian metode deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang faktual bedasarkan data yang disusun dan di proses untuk mendapatkan hasil penelitian sesuai masalah yang diteliti.

D.Defenisi Operasional

Guna menghindari salah pengertian salah pengertian dan penafsiran pembaca, maka peneliti perlu menjelaskan beberapa istilah sehingga terdapat keseragaman landasan berfikir antara peneliti dengan pembaca berkaitan dengan judul penelitian, yaitu Pengaruh Stress kerja terhadap Kinerja Guru SLB Se-Kota Cimahi.

Komarudin (1974,hlm.29) mengemukakan bahwa: “Defenisi operasional adalah pengertian yang lengkap tentang suatu variable yang mencakup semua unsur yang menjadi ciri utama variable itu.”

Berdasarkan pendapat diatas, definisi operasional merupakan definisi yang dibuat oleh peneliti terhadap variable yang akan diteliti guna memberikan batasan yang tegas dan menjadi panduan atau kriteria untuk mengukur variable tersebut.

1. Stress Kerja

Beehr dan Franz (dikutip Bambang Tarupolo, 2002,hlm.17), mendefinisikan stres kerja sebagai suatu proses yang menyebabkan orang


(26)

46

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merasa sakit, tidak nyaman atau tegang karena pekerjaan, tempat kerja atau situasi kerja yang tertentu.

Dengan demikian, penulis mendefenisikan bahwa stres kerja adalah dimana sebuah proses yang dapat menyebabkan seorang pekerja merasa tidak nyaman dalam melakukan aktifitas kerjanya yang di sebabkan oleh situasi atau ditempat ia bekerja.

2. Kinerja Guru SLB

Secara etimologis, kinerja (Performance) berarti ujuk kerja (Badudu, 1994,hlm.34). Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja (Depdikbud, 1994,hlm.503). Kinerja berasal dari kata performance. Kinerja dapat juga berarti sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja, unjuk kerja ataupun penampilan kerja. Menurut The Scribner-Bantam EnglishDictionary, terbitan Amerika Serikat dan Canada (1979), kinerja berasal dari akar kata

“to perform” dengan beberapa “entries” (Suyadi, 1999Hlm 1-2), berikut

ini.

a. Melakukan, menjalankan, melaksanakan (to do or carry out, execute).

b. Memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu niat atau nazar (to

discharge of fulfill, as vow).

c. Menggambarkan suatu karakter dalam suatu permainan (to portray, as a

character in a play).

d. Menggambarkan dengan suara atau alat musik (to render by the voice

or a musical instrument).

e. Melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab (to execute or

complete an undertaking).

f. Melakukan suatu kegiatan dalam suatu permainan (to act a part in a

play).

g. Memainkan (pertunjukan) musik (to perform music); dan

h. Melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin (to do

what is expected of a person machine).


(27)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data dimana dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif ini, instrument merupakan sebuah kunci yang digunakan untuk mengukur nilai variable yang akan diteliti. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Sugiyono (2012,hlm.133)

bahwa, “instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan

tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat”. Jadi, instrument penelitian ini sebagai alat bantu yang digunakan penelitian dalam mengukur variable untuk menghasilkan data kuantitatif yang akurat.

Menurut Arikunto (2007,hlm.10) menjelaskan bahwa, instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini dengan menggunakan angket.

Langkah awal dalam penyusunan instrumen yaitu menggunakan angket. Langkah pertama dari penyusunan instrumen yaitu menentukan dan menetapkan variable penelitian. Setelah di tetapkan variablenya, selanjutnya yaitu memberikan defenisi operasional dari setiap variablenya , tahap selanjutnya ditentukan indikator-indikator tersebut dipaparkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrument penelitian, maka diperlukan kisi-kisi instrument penelitian.

Jadi pada umumnya angket digunakan untuk meminta keterangan dan informasi kepada responden yang berhubungan dengan variable serta sumber data penelitian harus jelas, sehingga instrumen yang telah di rumuskan sebelumnya sesuai dengan karakteristik sumber data.

1. Variable Penelitian dan Sumber data penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variable, yaitu variable X (Stres Kerja) dan variable Y (kinerja Guru). Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah guru SLB Se-Kota Cimahi

2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian

Untuk mengukur masing-masing variabel, disusun dua format instrumen penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti, yaitu format instrumen variabel X dan variabel Y. Teknik pengukuran kedua variabel


(28)

48

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan dengan menggunakan Skala Likert.“Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial” (Sugiyono, 2008, hlm. 134).

Dalam pengukuran dengan menggunakan Skala Likert, masing-masing variabel penelitian dijabarkan menjadi indikator yang akan dijadikan titik tolak dalam merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan. Skala

Likert yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah Lima gradasi atau

skala yang masing-masing memiliki skor untuk kepentingan analisis kuantitatif. Adapun analisis jawaban yang digunakan dalam Skala Likert tertera dalam tabel sebagai berikut:

3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrumen penelitian sangat dibutuhkan untuk mempermudah penyusunan instrumen penelitian, karena akan terlihat dimensi dan indikator dari masing-masing variabel yang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat dua format kisi-kisi instrumen, yaitu kisi-kisi variabel X dan kisi-kisi instrumen variabel Y, yang terdapat dalam tabel di bawah ini .

Tabel 3.3 Tabel Skala Likert

Analisis Jawaban Skor Alternatif Jawaban Skor

Selalu (SL) 5 Selalu (SL) 5

Sering (SR) 4 Sering (SR) 4

Kadang-kadang (KD) 3 Kadang-kadang (KD) 3

Jarang (JR) 2 Jarang (JR) 2

Tidak Pernah (TP) 1 Tidak Pernah (TP) 1

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variable X

Defenisi Dimensi Indikator

Menurut Stephen P.Robbin terjemahan

Benyamin Molan

Tuntutan tugas Emosi yang tinggi dalam pekerjaan.


(29)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1996,hlm.225

mengartikan bahwa stres kerja adalah kondisi yang muncul dari interaksi antara manusia dan pekerjaannya serta dikarakteristikan oleh perubahan manusia yang memaksa mereka untuk menyimpang dari fungsi normal mereka

Indikator-indikator dari stres kerja menurut

Stephen P.Robbin terjemahan Benyamin Molan 1996,hlm.225 adalah :

1. Tuntutan tugas, yang merupakan fator yang di kaitkan pada pekerjaan seseorang

waktu untuk bekerja setiap hari

Merasa lelah ketika bangun tidur dan harus menemui pekerjaan lagi. Dapat dengan mudah memahami bagaimana perasaan tentang segala sesuatu.

Merasa menemui banyak rintangan seolah - olah mereka (orang-orang di sekitar) tidak mau menghargai keberadaan Merasa orang-orang di sekitar mencela tentang beragam masalahnya

seperti kondisi kerja, tata kerja letak fisik 2. Tuntutan peranan,

berhubungan dengan tekanan yang diberikan

pada seseorang

sebagaimana suatu fungsi dari peran

terrtentu yang

dimainkan dalam suatu organisasi.

3. Tuntutan antara pribadi, merupakan tekanan yang diciptakan oleh karyawan.

Tuntutan peran Kekhawatiran bahwa

pekerjaan sekarang meningkatkan emosi. Merasa sangat energik

dalam melakukan

pekerjaan

Merasa frustasi dengan pekerjaan

Merasa bekerja terlalu keras

Bekerja setiap hari dengan orang-orang menjadi sebuah tekanan Merasa sangat efektif dalam menyelesaikan masalah-masalah

Mengalami stres yang kronis/stres yang sangat tinggi dalam pekerjaan Dapat mempengaruhi


(30)

50

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

orang-orang di sekitar melalui pekerjaan

Tuntutan Pribadi Merasa berada diakhir perjalanan hidup

Menjadi jauh dengan orang-orang di sekitar sejak bekerja diposisi ini Tidak cukup perhatiaan apa yang terjadi disekitar Bekerja dengan banyak orang, secara langsung meningkatkan stres

Dapat menciptakan

suasana yang santai dengan orang-orang di sekitar merasa terhibur setelah bekerja dengan orang-orang di sekitar Telah menyelesaikan banyak hal yang bernilai dalam pekerjaan ini Dalam pekerjaan ini menghadapi masalah emosional dengan sangat tenang

Tabel 3.5

Kisi-Kisi dan Instrument Penelitian Variable Y

Defenisi

Dimensi

indikator

Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan

Merencanakan Pembelajaran

Membuat RPP Membuat silabus Menentukan media


(31)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menengah dijabarkan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok: (1) merencanakan pembelajaran; (2)

melaksanakan

pembelajaran; (3) menilai hasil pembelajaran; (4) membimbing dan melatih peserta didik; (5)

melaksanakan tugas tambahan.

pembelajaran Menentukan metode pembelajaran Menentukan strategi pembelajaran Menentukan bentuk penilaian

Melaksanakan Pembelajaran

Mampu mengalokasikan waktu

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Menciptakan suasana menyenangkan

Menyampaikan materi dengan jelas

Menggunakan metode pembelajaran yang tepat Mampu memotivasi siswa Menilai hasil

Pembelajaran

Mengadakan evaluasi terkait pembelajaran

Mampu memilih soal berdasarkan tingkat kesukaran

Melakukan evaluasi sesuai bentuk tes yang


(32)

52

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditetapkan

Memberikan tugas terstruktur maupun tidak Membimbing dan

Melatih Peserta Didik

Pendamping belajar pada jam belajar dan diluar jam pelajaran

Melatih peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler Melaksanakan Tugas

Tambahan

Melaksanakan piket guru sesuai jadwal yang telah di tetapkan

Melaksanakan tugas administrasi

Memberikan bimbingan konseling terhadap siswa

F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Instrumen

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya kuesioner (Ghozali, 2011:52). Suatu kuesioner dapat dikatakan sah atau valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Untuk mengukur validitas dari kuesioner bisa dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing item dari pertanyaan dengan total skor yang terdapat pada konstruknya sehingga hal tersebut disebut analisis butir/item. Suatu pernyataan valid dan dapat mengukur


(33)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian apabila nilai koefisien r hitung lebih besar dari nilai r tabel, dimana nilai r tabel untuk n = 16 dengan tingkat signifikansi 5% (α=0,05), maka diperoleh angka 0,361 (Ghozali, 2011:53).

Dengan langkah-langkah tersebut, didapat r tabel adalah 0.361.

Untuk menguji valid tidaknya suatu kuesioner maka dilakukan

pre-test kepada 16 orang responden.

Tabel 3.6 berikut ini akan menunjukkan hasil uji validitas yang telah

dilakukan dengan menggunakan 16 orang sebagai sampel.

Salah satu tujuan dari proses pengembangan instrumen adalah uji coba tingkat akurasi angket yang akan diuji cobakan terlebih dahulu terhadap objek penelitian, tentu dengan karakteristik yang sama dengan objek penelitian yang digunakan. Kegiatan ini dilakukan untuk menghindari kegagalan total dalam pengumpulan data. Adapun instrumen yang akan diuji coba di lakukan di SLB B Padalarang Kabupaten Bandung Barat, untuk terus kemudian akan dilakukan analisis statistik untuk menguji validitas dan reabilitas instrumen penelitian.

Tabel 3.6

HASIL UJI VALIDITAS X

No. Variabel/Indikator r hitung r table Keterangan

Tuntutan Tugas

1 X1 0.696 0,361 Valid

2 X2 0.525 0,361 Valid

3 X3 0.496 0,361 Valid

4 X4 0.530 0,361 Valid

5 X5 0.505 0,361 Valid

6 X6 0.500 0,361 Valid

Tuntutan peran

7 X7 0.846 0,361 Valid

8 X8 0.517 0,361 Valid

9 X9 0.565 0,361 Valid


(34)

54

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11 X11 0.584 0,361 Valid

12 X12 0.428 0,361 Valid

13 X13 0.492 0,361 Valid

14 X14 0.410 0,361 Valid

Tuntutan pribadi

15 X15 0.662 0,361 Valid

16 X16 0.763 0,361 Valid

17 X17 0.763 0,361 Valid

18 X18 0.719 0,361 Valid

19 X19 0.561 0,361 Valid

20 X20 0.515 0,361 Valid

21 X21 0.730 0,361 Valid

22 X22 0.492 0,361 Valid

Tabel 3.6

HASIL UJI VALIDITAS Y

No. Variabel/Indikator r hitung r table Keterangan

Merencanakan pembelajaran

1 Y1 0.392 0,361 Valid

2 Y2 0.681 0,361 Valid

3 Y3 0.435 0,361 Valid

4 Y4 0.426 0,361 Valid

5 Y5 0.478 0,361 Valid

6 Y6 0.398 0,361 Valid

Melaksanakan pembelajaran

7 Y7 0.504 0,361 Valid

8 Y8 0.852 0,361 Valid

9 Y9 0.641 0,361 Valid

10 Y10 0.877 0,361 Valid

11 Y11 0.681 0,361 Valid


(35)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menilai hasil pembelajaran

13 Y13 0.876 0,361 Valid

14 Y14 0.738 0,361 Valid

15 Y15 0.553 0,361 Valid

16 Y16 0.692 0,361 Valid

Membimbing dan melatih peserta didik

17 Y17 0.819 0,361 Valid

18 Y18 0.574 0,361 Valid

Melaksanakan tugas tambahan

19 Y19 0.536 0,361 Valid

20 Y20 0.692 0,361 Valid

21 Y21 0.750 0,361 Valid

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabel berarti dapat, sehingga angket yang diuji akan menghasilkan data yang sama meskipun diukur dalam waktu yang berbeda. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012,hlm.173), bahwa “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur

objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.” Di samping itu,

Arikunto (2006,hlm.178) menyatakan bahwa “Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.”

Ghozali (2011:47) menyatakan reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban responden terhadap pertanyaan dalam kuesioner konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.


(36)

56

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

� = (

� − )

− ∑ �

Gambar 3.6 Rumus Alpha Cronbach (Sumber: Rainsch, 2004: 167) Keterangan:

� = Koefisien reabilitas Alpha Cronbach K = Jumlah item pertanyaan yang diuji ∑ � = Jumlah Variasi Skor

� = Varians skor-skor tes (seluruh item K)

Jika nilai alpha > 0,7 artinya reabilitas mencukupi (sufficient reability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reabilel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reabilitas yang kuat (Rainsch, 2004:164). Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut (Hilton dan Brownlow, 2004: 364):

 Jika alpha > 0,90 maka reabilitas sempurna

 Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reabilitas tinggi

 Jika alpha antara0,50 – 0,70 maka reabilitas moderat

 Jika alpha < 0,50 maka reabilitas rendah

Adapun hasil perhitungan reabilitas kedua variable dengan rumus alphacronbach dilakukan dengan mengunakan bantuan aplikasi spss versi 16.0

for windows, dengan hasil sebagai berikut

Table 3.8

Hasil Uji Reabilitas Variable X

Variable Cronbach’s Alpha Kesimpulan

X 0,895 Reabilitas Tinggi


(37)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil perhitungan di atas,diketahui bahwa hasil uji reabilitas variable X

Untuk melihat tingkat reliabilitas ini, peneliti menggunakan program SPSS 16. Berikut kriteria indeks reliabilitas sebagaimana yang dipaparkan Arikunto dalam Agung (2010: 95) adalah:

Tabel 3.7

INDEKS RELIABILITAS

No. Interval Kriteria

1 < 0,200 Sangat rendah 2 0,200 – 0,399 Rendah 3 0,400 – 0,599 Cukup 4 0,600 – 0,799 Tinggi 5 0,800 – 1,00 Sangat tinggi

Sumber : Arikunto dalam Agung (2010: 95)

Untuk mengukur kehandalan seluruh item pertanyaan dalam penelitian ini menggunakan rumus cronbach’s alpha, dimana dianggap reliabel apabila

cronbach’s alpha-nya > 0,6(Sarjono & Julianita, 2011: 45).

Tabel 3.8

HASIL UJI RELIABILITAS

Variabel Croanbach’s Alpha

Batas

Nilai Kriteria

Tuntutan

tugas (X1) 0,705 0.60 Reliabel

Tuntutan

Peran(X2) 0.713 0.60 Reliabel

Tuntutan

Pribadi(X3) 0.805 0.60 Reliabel

Kinerja (Y) 0.848 0.60 Reliabel


(38)

58

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Tehnik pengumpulan data

1. Metode angket

Pemilihan metode angket sebagai alat pengumpulan data dikarenakan angket yang memiliki kelebihan dan dirasa efektif serta efisien dalam mengumpulkan data yang responden cukup banyak dan tersebar dalam wilayah yang cukup luas. Menurut Sugiono (2012,hlm.199) menjelaskan

bahwa, “Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang harus

dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau penyataantertulis

kepada responden untuk dijawab”.

Adapun angket yang digunakan oleh peneliti adalah jenis angket tertutup atau berstruktur. Menurut Akdon (2008,hlm.132), Bahwa “angket berstruktur merupakan angket yang disajikan sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakter dirinya dengan cara memberikan tanda (X) atau tanda checklist . Sementara burhan (2001,hlm.123), Mengememukakan bahwa “Angket langsung tertutup adalah angket yang dirancang sedemikian rupa untuk merekam data tentang keadaan yang dialami oleh responden sendiri, kemudian semua alternatif jawaban yang harus dijawab oleh responden tertera dalam angket

tersebut”.

Tujuan dari penyebaran angket ini sendiri adalah agar mendapatkan informasi dengan lengkap mengenai permasalahan dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuaidengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Disamping itu juga, responden mengetahui informasi yang diminta. Menurut burhan (2001,hlm.89 ), mengemukakan kelebihan penggunaan angket sebagai alat pengumpulan data yaitu:

a. Metode angket membutuhkan biaya yang relatif murah

b. Pengumpulan data lebih mudah, terutama pada responden yang terpencar-pencar


(39)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. walaupun penggunaan metode sampel ini pada sampel yang relatif besar, tetapi dalam pelaksanaanya dapat dilakukan secara serempak

e. metode ini membutuhkan waktu relatif sedikit

f. Kalau metode ini dilakukan degan menggunakan jasa pos, maka relatif tidak membutuhkan atau tidak terkait pada pengumpulan data

g. kalaupun metode ini menggunakan petugas lapangan pengumpulan data, hanya terbatas pada fungsi menyebarkan dan menghimpun angket yang telah diisi atau dijawab oleh responden

2. Metode Dokumentasi

Pentingnya studi dokumentasi ini untuk menunjang kelengkapan data, mempertajam kesimpulan dan agar tidak adanya manipulasi data yang dihasilakan yang akan diambil baik melalui buku yang relevan, peraturan, jurnal serta sumber lainnya yang dianggap relevan dengan penelitian. Menurut Arikunto (2006,hlm.231) menjelaskan bahwa “metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, traskrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,

agenda, dan sebagainya”.

Menurut Nawawi (1993,hlm.133) “dalam penelitian kuantitatif, tehnik dokumentasi berfungsi untuk menghimpun secara kolektif bahan-bahan yang digunakan didalam kerangka/landasan teori,penyusunan kerangka konsep, dan perumusan hipotesa secara tajam”. Maka dengan demikian, studi dokumentasi ini merupakan menjadi hal penting dalam sebuah penelitian sehingga diwajibkan untuk dilakukan oleh peneliti untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas.

H. Analisis data

Analisis data merupakan suatu proses dalam penyerdahanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dalam memahaminnya dan diinterprestasikan. Tujuannya yaitu untuk menjawab tujuan, pertanyaan penelitian dan hipotesis penelitian. Menurut Sugiono (2012,hlm.207) menjelaskan bahwa, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh


(40)

60

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden atau sumber data lain terkumpul”. Menurut Nazir (2003,hlm.346)

menjelaskan bahwa, “analisis merupakan bagian yang amat penting dalam

metode ilmiah, karena dengan dilakukan analisis, data tersebut dapat diberi arti

makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian”.

Pada dasarnya penelitian kuantitatif hanya pengolahan data dalam penelitian sosisal tidak lepas dari penggunaan metode statistik tertentu. Statistik sangat berperan dalam penelitian baik dalam penyusunan, perumusan hipotesis, pengembangan alat dan hipotesis, pengembangan alat dan instrumen penelitian, penyususnan rancangan penelitian, penentuan sampel, maupun analisis data.

1. Seleksi Data

Seleksi data merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa kelengkapan angket yang telah terkumpul. Kegiatan seleksi data ini merupakan kegiatan awal yang dilakukan dalam proses analisis data dan penting untuk dilakukan untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul layak dan siap untuk diolah. Tahap-tahap yang dilakukan dalam proses menyeleksi data, antara lain:

a. Memeriksa bahwa jumlah yang terkumpul sama dengan jumlah angket yang disebarkan kepada responden.

b. Memeriksa semua pertanyaan telah dijawab oleh responden sesuai dengan petunjuk pengisian, tidak ada yang terlewatkan.

c. Memeriksa keutuhan angket dan tidak ada yang rusak. d. Mengelompokkan angket berdasarkan variabel.

2. Klasifikasi Data

Kegiatan klasifikasi data dilakukan untuk memberikan kemudahan kepada peneliti dalam proses pengolahan data. Setelah dilakukan proses penyebaran angket dan seleksi data, proses selanjutnya yaitu mengklasifikasikan data yang dilakukan dengan cara mengklasifikasi data berdasarkan variabel X dan Y sesuai dengan jumlah sampel penelitian. Selanjutnya dilakukan proses pemberian skor terhadap setiap alternatif


(41)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu dengan menggunakan skala Likert. Pengklasifikasian ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan skor-skor responden terhadap kedua variabel yang diteliti.

3. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden Berdasarkan Perhitungan Rata-Rata (Weight Means Score)

Teknik WMS (Weight Means Score) digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang kecenderungan rata-rata dari masing-masing variabel penelitian. Perhitungan WMS dilakukan untuk mengetahui kedudukan setiap indikator atau item. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menghitung WMS tersebut adalah sebagai berikut:

a. Memberikan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban item dengan menggunakan skala Likert yang telah ditentukan.

b. Menghitung jumlah frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang tersedia.

c. Menjumlahkan dari setiap responden atau frekuensi pada masing-masing item dan dikalikan dengan bobot nilai alternatif jawabannya masing-masing.

d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

X = � �

Keterangan:

X : Jumlah rata-rata yang dicari

X : Jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikalikan dengan bobot untuk setiap alternatif kategori)

N : Jumlah responden

e. Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel konsultasi WMS sebagai berikut:


(42)

62

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.11

Kriteria Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

1. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku untuk Setiap Variabel

Dalam proses mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Riduwan, 2013: 131):

ᵢ = + . �ᵢ– �

Keterangan

Ti : Skor baku

Xi : Skor mentah

S : Standar deviasi X : Rata-rata (Mean)

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:

Rentang

Nilai Kriteria

Penafsiran

Variabel X Variabel Y

4,01 – 5,00 Sangat Baik Selalu Selalu

3,01 – 4,00 Baik Sering Sering

2,01 – 3,00 Cukup Kadang-kadang Kadang-kadang

1,01 – 2,00 Rendah Jarang Jarang


(43)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Menentukan skor terbesar dan skor terkecil. b. Menentukan nilai rentangan (R) dengan rumus:

R = skor terbesar – skor terkecil

c. Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan menggunakan rumus Sturgess, yaitu:

BK = 1 + 3,3 (log n)

d. Menentukan nilai panjang kelas (i), yaitu dengan cara mengurangkan rentangan (R) dengan banyak kelas BK. Adapun rumus tersebut sebagai berikut:

i =BKR

e. Membuat tabel penolong distribusi frekuensi sesuai dengan nilai banyak kelas (BK) dan nilai panjang kelas (i) yang telah ditentukan sebelumnya.

f. Menentukan rata-rata (mean) dengan menggunakan rumus:

X = ∑��ᵢ

g. Menentukan simpangan baku atau standar deviasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

= √ . ∑ �ᵢ – ∑ �ᵢ ²


(44)

64

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

h. Mengubah skor mentah menjadi skor baku dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ᵢ = + . �ᵢ– �

1. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal atau tidak normalnya penyebaran data yang telah dilakukan. Hasil pengujian normalitas tersebut akan berpengaruh terhadap teknik statistik yang harus digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Apabila distribusi data normal maka teknik pehitungan statistik yang digunakan adalah statistik parametrik, tetapi jika distribusi data tidak normal maka teknik perhitungan statistik yang digunakan adalah statistik non parametik. Dalam melakukan perhitungan uji normalitas tersebut, penulis menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Buka program SPSS.

b. Masukkan data mentah variabel X dan Y pada Data View.

c. Klik Variabel View. Pada kolom Variabel View, kolom name pada baris pertama diisi dengan variabel X dan pada baris kedua diisi dengan variabel Y, kolom decimal diubah menjadi 0, dan kolom label diisi dengan nama dari masing-masing variabel.

d. Klik Analyze, pilih Nonparametric Test, kemudian klik 1-Sample K-S. e. Klik variabel X dan pindahkan ke kotak Tet Variable List dengan

mengklik tanda

f. Klik options, kemudian pilih descriptive pada kotak Statistic dan eclude

cases test by test, kemudian pilih continue.

g. Pada kotak Test Distribution, klik normal dan pilih OK (Lakukan dengan langkah yang sama untuk menghitung uji normalitas variabel Y)

Adapun hipotesis dan dasar keputusan yang diajukan berdasarkan pada rumus Kolmogorov Smirnov yaitu:


(45)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Ho : Tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

 Ha : Terdapat perbedaan anatara distribusi data dengan distribusi normal.

Adapun dasar pengambilan keputusan dengan ketentuan sebagai berikut:

Nilai Asym Sign 2-tailed > 0,05, maka Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

 Nilai Asym Sign 2-tailed < 0,05, maka Ha diterima, artinya terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

4. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesisi dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel X (Disiplin Kerja) dengan variabel Y (Kinerja Guru Produktif). Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

a. Analisis Korelasi

Adapun langkah-langkah untuk menghitung koefisien korelasi variabel X dan Y dengan menggunakan program SPSS (Riduwan dan Sunarto, 2010: 274-277), adalah sebagai berikut:

a. Buka program SPSS, destinasikan varabel view dan definisikan dengan mengisi kolom-kolomh berikut:

Kolom Name pada baris pertama diisi dengan X dan baris kedua diisi dengan Y.

Kolom Type diisi Numeric

Kolom Width diisi 8.

Kolom decimal = 0.

 Kolom label untuk baris pertama (X) ketikan nama variabel X dan baris kedua (Y) ketikan nama variabel Y.

Kolom value diisi dengan None.

Kolom Missing diisi None.

Kolom Coloumn diisi 8.

Kolom Align pilih Center.

Kolom Measure pilih Scale.

b. Aktifkan Data View, kemudian masukkan data baku variabel X dan Y.


(46)

66

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate. d. Sorot variabel X dan Y lalu pindahkan ke kotak variabel dengan

mengklik tanda

e. Tandai pilihan pada kotak Pearson Two-tailed Falg

Significant Correlations.

f. Klik Option dan tandai pilihan pada kotak Mean and Standar

deviation. Klik Continue.

g. Klik OK.

Nilai korelasi variabel X dan Y dilihat dari besarnya Pearson

Correlation. Kemudian Agar dapat memberikan interpretasi terhadap

kuat atau tidak kuatnya hubungan, maka dapat digunakan pedoman interpretasi koefisien kolerasi sebagai berikut: (Sugiyono, 2013: 257)

Tabel 3.12

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

b. Uji Tingkat Signifikansi

Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk mencari nilai signifikansi dengan program SPSS (Riduwan dan Sunarto, 2010: 294-299), sebagai berikut:

a. Buka program SPSS, destinasikan variabel view dan definisikan dengan mengisi kolom-klom berikut:

Kolom Name pada baris pertama diisi dengan X dan baris kedua diisi dengan Y.


(47)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Kolok Width diisi 8.

Kolom Decimal = 0.

 Kolom label untuk baris pertama (X) diisi dengan nama variabel X dan untuk baris kedua (Y) diisi dengan nama variabel Y.

Kolom Value diisi None.

Kolom Missing diisi None.

Kolom Coloumns diisi 8.

Kolom Align pilih Center.

Kolom Measure pilih Scale.

b. Aktifkan data view, dan masukkan data baku variabel X dan Y. c. Klik menu Analyze, kemudia pilih Correlations dulu untuk

mendapatkan sig. (2-tailed), lalu Regression dan pilih Linear.

d. Klik variabel X, lalu masukkan pada kotak independent(s) dan variabel Y masukkan pada kotak dependent, dengan mengklik tanda e. Klik Statistic, pilih Estimates, Model Fit dan Descriptive, lalu klik

Continue.

f. Klik Plots, lalu masukkan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X. Lalu klik Next.

g. Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X. h. Pilih Histogram dan Normal probability plot. Klik Continue.

i. Klik Save, pada Predicted Value Anda pilih Unstandarized dan

Prediction Interval klik Mean dan Individu, kemudian klik Continue.

j. Klik Options, (pastikan bahwa teksiran probability dalam kondisi default sebesar 0.05), lalu klik Continue.

k. Klik OK.

Dari hasil perhitungannya, hasil nilai Uji-t yang digunakan berada pada tabel Coefficient. Kemudian dibandingkan antara thitung

dengan ttabel. Apabila thitung > ttabel maka Ha diterima sehingga dapat

dikatakan bahwa nilai korelasi Pearson Product Moment tersebut signifikan, dan jika thitung < ttabel maka Ho diterima sehingga dapat

dikatakan bahwa nilai korelasi Pearson Product Moment tersebut tidak signifikan. Tingkat kesalahan dalam uji signifikansi ini adalah 5% dengan derajat kebebasan (dk) = n - 2.

c. Uji Koefisien Determinasi

Langkah-langkah untuk mencari nilai uji determinasi dengan menggunakan SPSS ditempuh sama dengan langkah untuk mencari nilai signifikansi (Uji-t), dan hasil yang digunakan adalah nilai R square yang terdapat dalam Tabel Model Summary.


(1)

68

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Analisis Regresi

Analisis regresi dapat digunakan apabila adanya hubungan fungsional atau sebab akibat antara variabel X (independen) terhadap variabel Y (dependen). Riduwan (2013: 148) mengemukakan bahwa

“Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk

meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel

bebas (X) diketahui.” Sehingga rumus yang digunakan adalah rumus regresi sederhana (Riduwan, 2013: 148), sebagai berikut:

Ŷ = a +bX Keterangan:

Ŷ = (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk

diprediksikan

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Untuk mencari nilai regresi dengan menggunakan program SPSS, langkah yang digunakan sama dengan langkah untuk melakukan uji signifikansi dan tabel yang digunakan dalam uji regresi ini adalah tabel Coeffiecient.


(2)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab V ini, peneliti akan menyajiakan kesimpulandan rekomendasi

dari penelitian yang berjudul “Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Guru SLB Se-Kota Cimahi”. Dimana tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan dari stress kerja yang dialami guru terhadap kinerja Guru SLB Se-Kota Cimahi

Dengan adanya simpulan ini, diharapkan para pembaca yang budiman dapat mengetahui hasil penelitian secara Keseluruhan, sedangkan rekomendasi sebagai masukanterhadap pihak-pihak yang berkaitan

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan-temuan dalam penelitian ini, maka dirumuskan melalui beberapa kesimpulan sebagai berikut ini :

1. Berdasarkan hasil perhitungan WMS yang telah dilakukan kecenderungan umum jawaban responden untuk Variable X menunjukan bahwa stress kerja guru Se-kota Cimahi dalam kategori baik. Hal ini dapat mengambarkan bahwa stress kerja menjadi penting di lingkungan sekolah, peneliti melihat dan berbincang-bincang dengan beberapa responden di beberapa sekolah. Dari temuan tersebut para guru mengatakan tentang stress yang dialami biasanya di salurkan ke kegiatan-kegiatan diluar sekolah seperti kegiatan kerohanian di rumah mereka masing-masing atau juga dapat wisata dengan rekan kerja di sekolah, selain kegiatan di luar sekolah dalam mengatasi stress biasanya guru melakukan berolah raga bersama, saling sharing permasalah baik dengan sesame guru ataupun dengan kepala sekolah dan pengawas, sehingga selain komunikasi antar sesame terjaga juga mendapatkan solusi yang lebih baik


(3)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan dianalisis melalui perhitungan-perhitungan uji kecenderungan mengunakan WMS bahwa kinerja guru menempati kategori baik hal tersebut memberikan informasi, bahwasannya kinerja guru SLB Se-Kota Cimahisudah berjalan dengan baik

3. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui beberapa tahapan perhitungan, maka dapat diketahui mengenai besarnya pengaruh stress kerja terhadap kinerja guru SLB Se-Kota Cimahi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis korelasi antara pengaruh stress kerja terhadap kinerja guru SLB se-kota cimahi, yaitu sebesar 0.775 yang menunjukan bahwa antara korelasi yang kua atau dalam arti lain kedua variable tersebut saling berkontribusi. Kemudian bersama dengan itu besarnya pengaru antara stress kerja terhadap kinerja guru SLB Se-kota cimahi sebesar 0.605. maka dapat disimpula bahwa besarnya pengaruh antara stress kerja terhadap kinerja guru SLB Se-kota cimahi sebesar 62.79 sedangkan 37.21 kinerja guru di pengaruhi oleh Faktor lain diluar stress kerja.

B. Rekomendasi

Dari hasil analisis dan pengolahan data, maka penulis mengajukan beberapa rekomendasi bagi pihak-pihak yang terkait. Rekomendasi berikut diharapkan dapat menjadi masukan yang berarti. Dibawah ini beberapa rekomendasi yang diantaranya, adalah sebagai berikut :

1. Bagi pimpinan sekolah SLB Se-Kota Cimahi meskipun secara umum digambarkan atas dasar dari penelitian yang telah dilakukan bahwa kinerja guru dalam bekerja baik, namun didalam dampak yang di timbulkan dari stress dalam bekerja harus tetap di perhatikan sehingga kinerja guru dapat lebih masksimal disamping itu juga jika stress dalam bekerja terlalu tinggi di khawatirkan dapat berdampak buru pada kinerja guru.


(4)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi guru SLB Se-kota Cimahi walaupun kinerja guru dilingkungan menempati kategori baik, namun alangkah lebih baiknya indikator proses pemberian penilaian masih belum optimal. Oleh karena itu, hendanya para guru SLB Se-Kota Cimahi lebih meningkatkan kinerjanya secara keseluruhan khususnya dalam pemberian penilaian, karena di dalam proses ini akan memberikan gambaran mengenai perkembangan peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran. Sehingga para guru dapat mengetahui siswa mana yang harus di perhatikan secara lebih dalam proses pembelajaran

3. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, di harapkan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan mengenai stress kerja terhadap kinerja guru karena masing-masing individu memiliki karakter dan cara bekerja masing-masing

Selanjutnya, peneliti dilanjutkan dengan meneliti faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan kinerja guru sehingga dapat memperoleh faktor-faktor lain yang dapat memberikan pengaruh yang lebih terhadap kinerja guru


(5)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen P. (2006) organizational behaviour New Jersey: Pearson Education inc, upper sadle River

---. (2006). ProsedurPenelitian :SuatuPendekatanPraktik

EdisiRevisi VI. Jakarta :RinekaCipta

Handoko, T.Hani (2008). Management personalia dan sumberdaya manusia : jakarta : erlangga

Ali, Mohammad. (1993). StrategiPenelitianPendidikan. Bandung: Angkasa

Rivai,Veithzal. (2005) management sumberdaya manusia untuk perusahaan. Jakarta grafindo perkasa

Alma, Buchari. (2009). Guru Profesional; menguasaimetodedanterampilmengajar. Bandung: Alfabeta

Sugrue, Ciaran, danT. DyrdalSolbrekke. 2011. Professional Responsibility: new horizons

of praxis. New York: Routledge 711 Third Avenue, NY 10017

Danim, Sudarwan. 2011. PengembanganProfesi Guru dariPra-JabatankeProfesional. Jakarta: KencanaPraneda Media Group

Prof. Dr. Joni, T. Raka. (1988). Pendidikan Moral DalamBeberapaPendekatan. Jakarta: DepartemenPendidikandanKebudayaanDirektoratJenderalPendidikanTinggi,

ProyekPengembanganLembagaPendidikanTenagaKependidikan.


(6)

Windi Fajar Yasin Salamudin , 2015

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA GURU SLB SE-KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional.Sekretariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 2005. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru danDosen. Sekretariat Negara. Jakarta.

Saondi, dkk.(2010). EtikaProfesiKeguruan.Bandung: PT RefikaAditama

Saud, S. Udin. (2009). PengembanganProfesi Guru. Bandung: Alfabeta

SoejiptodanRafliskosasi. 1999. ProfesiKeguruan. Jakarta:PTRinekaCipta

Sutisna, Oteng. (1993). AdministrasiPendidikan: DasarTeoritisUntukPraktekProfesional. Bandung: Angkasa

Clark , john (2002) stress a management guide. Printed in great britain by biddles uk.spiro press

Wahjono, Sentot imam (2010). Perilaku organisasi edisi pertama. Yogyakarta : graha ilmu