PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI.

(1)

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN

KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran,

Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

Sri Nur Indah Susanti 1100360

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing

Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si NIP. 19570415 198503 1 005

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI

Dr. Budi Santoso, M.Si NIP. 19600826 198703 1 001


(3)

SMK PGRI 2 CIMAHI

Oleh:

Sri Nur Indah Susanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Sri Nur Indah Susanti Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Oleh:

Sri Nur Indah Susanti 1100360

Skripsi ini dibimbing oleh: Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya disiplin kerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi. Hal tersebut ditandai dengan fluktuasi ketidakhadiran. Dari fenomena tersebut dapat dikatakan SMK PGRI 2 Cimahi belum sepenuhnya mewujudkan tujuan organisasi yang dikehendaki.

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu kompensasi (X) dan disiplin kerja guru (Y). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai efektivitas pemberian kompensasi, gambaran mengenai tingkat disiplin kerja guru, dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari kompensasi terhadap disiplin kerja guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanatory survey. Teknik pengumpulan data menggunakan penyebaran angket. Analisis data menggunakan regresi sederhana. Anggota populasi yaitu 42 guru.

Berdasarkan hasil analisis, didapatkan informasi bahwa kompensasi dan disiplin kerja guru berada pada kategori sedang. Dari hasil uji hipotesis diperoleh bahwa efektivitas kompensasi berpengaruh positif. Namun demikian, disiplin kerja SMK PGRI 2 Cimahi tidak hanya dipengaruhi oleh kompensasi saja, melainkan ada faktor lainnya yang juga berpengaruh, tetapi tidak dikaji dalam penelitian ini.


(5)

ii

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE INFLUENCE OF COMPENSATION TOWARDS

TEACHER DISCIPLINE IN SMK PGRI 2 CIMAHI

By:

Sri Nur Indah Susanti

This research is guided by: Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si

The issues that were examined in this research is about the low of work teachers’ discipline in SMK PGRI 2 Cimahi. It is characterized by the fluctuations in teachers’ absence. From this phenomenon, it can be said that SMK PGRI 2 Cimahi had not fully achieved the expected organizational goals.

This research consists of two variables, they are compensation (X) and work teachers’ discipline (Y). The purpose of the research are to desribe the effectiveness of compensation, to describe work teachers’ discipline and the last is to fins out whether there is any influence from compensation on work teachers’ discipline. The methode that was used in this research is from eksplanatory that is analyzed using simple regression. The members of the population are 42 teachers.

Based on the analyze of the study, it can be inferred that compensation effectiveness and work teachers’ discipline at SMK PGRI 2 Cimahi are in the medium category. The result of the hypothesis test, it is also obtained that the effectiveness of compensation has positive effect. Nevertheless, the teachers’ discipline of SMK PGRI 2 Cimahi was not only influenced by compensation, but also by other factors which were not investigated in this study.


(6)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... viii DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError! Bookmark not

2.1 Landasan Teori... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Dasar Kompensasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Dasar Disiplin Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kerangka Pemikiran... Error! Bookmark not defined.

2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIANError! Bookmark not defined.


(7)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Metode/Jenis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Error! Bookmark not defined.

3.3.4 Pengujian Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.3.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data Error! Bookmark not defined.

3.3.6 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.3.7 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Gambaran Karakteristik Responden Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Deskripsi Variabel-Variabel Penelitian... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Pengujian Persyaratan Analisis Data Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Pengujian Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Kompensasi di SMK PGRI 2 Cimahi ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Disiplin Kerja Guru ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Pengaruh Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja Guru ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.


(8)

(9)

viii

Tabel 1.1 Aspek Penilaian Kinerja Guru ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.2 Rekapitulasi Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran,

Pelaksanaan Pembelajaran dan Evaluasi Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.3 Data Tunjangan Rutin SMK PGRI 2 Cimahi... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Operasional Variabel X (Kompensasi) . Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Operasional Variabel Y (Disiplin Kerja) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Kompensasi (X) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (Y) . Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.6 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.7 Tabel Penafsiran Deskripif... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.8 Batas-batas Nilai r (Korelasi) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel Kompensasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap indikator adil ... Error! Bookmark not defined.


(10)

Tabel 4.6 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Layak . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Tepat Waktu ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.8 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel Disiplin Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Frekuensi Kehadiran... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Tingkat Kesediaan... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Ketaatan Pada Standar Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.12 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Ketaatan Pada Peraturan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.13 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Etika Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.14 Hasil Rekapitulasi Uji Homogenitas Variabel X dan Y ... Error! Bookmark not defined.


(11)

x

Gambar 1.1 Data Kehadiran Guru SMK PGRI 2 Cimahi Tahun Ajaran

2009/2010-2013/2014 ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Model Analisis Perilaku S-O-B-C ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Model Kerangka Berpikir Pengaruh Kompensasi terhadap Disiplin Kerja Guru ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Model Kausalitas Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 SURAT-SURAT ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 3 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITASError! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 4 DATA HASIL PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 5 UJI HOMOGENITAS ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 6 UJI LINIERTAS ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 7 UJI HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 8 FREKUENSI BIMBINGAN ... Error! Bookmark not defined.


(13)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam organisasi. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia merupakan orang yang menggerakan organisasi, sehingga berhasil tidaknya organisasi tergantung pada sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi tersebut.

Begitu pula dalam dunia pendidikan, dalam meningkatkan mutu pendidikan maka diperlukan adanya pendidik yang berkualitas. Mutu pendidikan dapat dilihat dari kesanggupan sekolah dalam mencetak siswa-siswi yang berkualitas. Oleh sebab itu diperlukan kesiapan baik dari segi kuantitas maupun mutu dari pendidik. Hal ini disebabkan pendidik merupakan orang yang langsung berinteraksi dengan peserta didik di sekolah.

SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) merupakan sekolah kejuruan yang salah satu tujuannya adalah mampu mencetak siswa-siswi yang siap bekerja. Agar tujuan sekolah dapat tercapai dengan efektif, maka diperlukan kecakapan dari pendidik dalam melaksanakan semua proses pembelajaran. Baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi pembelajaran. Sehingga bila ketiga proses pembelajaran tersebut dapat terealisasikan dengan baik, diharapkan mampu menghasilkan hasil belajar yang efektif pula. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Abd. Rahman dalam jurnal Administrasi Pendidikan bahwa:

“Peningkatan disiplin guru dalam melaksanakan tugas sangat penting artinya bagi kelancaran dan keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuannya. Tanpa adanya disiplin yang tinggi dalam melaksanakan tugas, tidak mungkin pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan”.

Dalam merealisasikan proses pembelajaran yang efektif diperlukan adanya kesadaran guru untuk berperilaku disiplin dalam bekerja. Baik dalam ketepatan waktu penyelesaian tugas maupun dari kesesuaian tugas tersebut dengan prosedur yang telah ditetapkan di sekolah.


(14)

Disiplin yang dimaksud adalah disiplin terhadap waktu kerja, disiplin dalam memberikan pelayanan dari guru kepada siswanya dan disiplin dalam mentaati peraturan yang berlaku serta memiliki etika kerja yang baik. Tanpa adanya disiplin yang baik, maka akan sulit bagi sekolah untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam mewujudkan tujuannya. Sehingga bila setiap guru mampu menumbuhkembangkan perilaku disiplin, maka guru akan bekerja sesuai dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan di sekolah, sesuai pula dengan aturan kerja yang ada selain itu juga memiliki kesediaan yang tinggi serta memiliki etika kerja yang baik.

Berkaitan dengan perilaku disiplin kerja guru, dewasa ini muncul beberapa fenomena dalam organisasi, salah satunya adalah menurunnya disiplin kerja. Indikasinya tercermin dari adanya penurunan frekuensi kehadiran, ketaatan pada standar dan ketaatan pada peraturan kerja yang masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan bagi organisasi. Hal tersebut juga terjadi pada guru di SMK PGRI 2 Cimahi karena sekolah ini diduga masih memiliki disiplin kerja yang masih belum optimal.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Ir. M. Danny Ramdhani selaku salah satu guru sekaligus staf tata usaha di SMK PGRI 2 Cimahi pada tanggal 3 Januari 2015 mengenai permasalahan disiplin kerja yang ada di sekolah, bahwa fenomena yang terjadi di SMK PGRI 2 Cimahi diantaranya: 1. Masih adanya guru datang terlambat ke sekolah terutama di hari Senin

sehingga kewajiban guru untuk mengikuti jalannya upacara bendera tidak bisa dilaksanakan. Bahkan pada saat kegiatan UAS dan UTSpun masih ada guru yang datang terlambat.

2. Masih adanya guru yang terlambat masuk ke dalam kelas padahal sesuai peraturan guru yang akan mengajar diwajibkan sudah datang dan berada di dalam kelas 10 menit sebelum pembelajaran berlangsung. Terkadang ada beberapa guru yang sudah mengakhiri jam pembelajaran (pulang lebih awal) padahal jam pembelajaran belum selesai.

3. Masih adanya guru yang berhalangan hadir di kelas namun tidak memberikan tugas kepada siswanya.


(15)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Masih ada guru yang datang mengisi absensi namun tidak masuk ke dalam kelas untuk mengajar serta tidak pula memberikan tugas kepada siswa.

5. Target kurikulum pendidikan sekolah yang belum tercapai dengan optimal. 6. Dalam hal penyusunan RPP masih adanya guru yang membuat RPP dengan

format yang masih terdahulu padahal format RPP yang terbaru sudah ada, selain itu tingkat kesesuaian RPP guru dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas hasilnya relatif masih ada yang belum sesuai dengan prakteknya.

7. Dalam penggunaan media pembelajaran guru hanya menggunakan papan tulis sebagai media pembelajaran tidak menggunakan media lainnya.

8. Masih belum optimal dalam mengerjakan pekerjaannya, seperti pembuatan program tahunan ataupun program semester sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sehingga pada saat tugas tersebut sudah mencapai waktu deadline, maka hasil pekerjaan guru tersebut masih belum dapat diserahkan.

Merujuk pada uraian di atas maka, hal tersebut menunjukkan bahwa masih belum optimalnya disiplin kerja yang dimiliki oleh guru di SMK PGRI 2 Cimahi. Hal ini diperkuat oleh data yang telah penulis peroleh di SMK PGRI 2 Cimahi yang dapat dilihat dari persentase data kehadiran guru selama kurun waktu lima tahun yaitu sebagai berikut:

Gambar 1.1

Data Kehadiran Guru SMK PGRI 2 Cimahi Tahun Ajaran 2009/2010-2013/2014

Sumber: Arsip Tata Usaha SMK PGRI 2 Cimahi

92%

89%

91%

85%

90%

80% 82% 84% 86% 88% 90% 92% 94%


(16)

Dari data kehadiran tersebut dapat dilihat bahwa kehadiran guru pada tahun ajaran 2009/2010 sebesar 92% sehingga jumlah ketidakhadiran guru pada tahun ajaran 2009/2010 sebesar 8%. Sedangkan pada tahun ajaran 2010/2011 persentase kehadiran guru menurun sebesar 3% menjadi 89% dan jumlah ketidakhadiran meningkat menjadi 11%. Pada tahun ajaran 2011/2012 jumlah kehadiran mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 2% sehingga persentase kehadiran guru pada tahun ajaran 2011/2012 ini sebesar 91% dan jumlah ketidakhadiran guru menjadi 9%. Tahun 2012/2013 jumlah kehadiran mengalami penurunan kembali dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 6% sehingga persentase kehadiran menjadi 85% dan ketidakhadiran sebesar 15%. Serta pada tahun ajaran 2013/2014 jumlah kehadiran guru meningkat sebesar 5% dari tahun sebelumnya menjadi 90%.

Berdasarkan analisis data kehadiran tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah kehadiran yang paling tinggi terdapat pada tahun ajaran 2009/2010 yaitu sebanyak 92% sedangkan data kehadiran guru paling rendah berada pada tahun ajaran 2012/2013 yaitu hanya 85%.

Data kehadiran tersebut terkadang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan sehingga data kehadiran ini dapat dikatakan tidaklah mutlak. Hal ini dikarenakan terkadang masih saja ada beberapa guru yang berperilaku tidak jujur dalam bekerja. Seperti masih ada guru yang sudah tercatat hadir dalam data absensi, tetapi pada saat guru yang bersangkutan tersebut seharusnya mengajar kenyataannya tidak berada di kelas serta tidak memberikan tugas kepada siswa. Akibatnya, banyak siswa yang berkeliaran di luar kelas dan mengganggu kelas lain yang sedang belajar. Sehingga dapat dikatakan tingkat kedisiplinan di SMK PGRI 2 Cimahi masih cukup rendah.

Adapun data lain yang relevan dalam mengetahui tingkat disiplin kerja guru yaitu data kinerja guru. Dalam data kinerja terdapat beberapa aspek yang menjadi acuan penilaian, yang di kelompokan berdasarkan komponen penilaian kinerja guru. Adapun penjabaran dari aspek penilaian kinerja guru yang dilihat dari komponen perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran:


(17)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1

Aspek Penilaian Kinerja Guru No Komponen Aspek yang Dinilai

1 Perencanaan Pembelajaran 1. Merumuskan silabus dan RPP dengan indikator

2. Memperbaiki silabus dan RPP

3. Merumuskan indikator pembelajaran

4. Merumuskan materi

5. Merumuskan metode

6. Menentukan peraga

7. Menentukan sumber beiajar

8. Merumuskan evaluasi

9. Kesesuaian dengan KTSP

10. Relevan dengan kehidupan 2 Pelaksanaan Pembelajaran 1. Kehadiran melaksanakan tugas

2. Menggunakan RPP

3. Menggunakan sumber beiajar yang variatif

4. Melakukan kegiatan pendahuluan

5. Penyampaian konsep materi sesuai RPP

6. Menggunakan konsep dengan bahasa yang jelas

7. Menggunakan alat peraga

8. Mendayagunakan teknologi informasi

9. Menggunakan bahasa asing dalam pembelajaran

10. Membangun pengalaman peserta didik

11. Peserta didik aktif

12. Peserta didik interaktif

13. Melakukan penilaian proses

14. Membangun suasana kelas yang menyenangkan

15. Melaksanakan tes akhir kegiatan pembelajaran

16. Memenuhi target ketuntasan

17. Mendesain remidial dan pengayaan

18. Memiliki data penilaian hasil beiajar peserta didik

19. Memiliki catatan kehadiran peserta didik

20. Mendokumentasikan bukti keberhasilan beiajar peserta didik

3 Evaluasi Pembelajaran 1. Panitia UN

2. Panitia Ulangan Umum

3. Panitia PSB

4. Menganalisis soal

5. Menyusun laporan kinerja beiajar peserta didik


(18)

Berikut ini adalah rekapitulasi penilaian kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi dari tahun 2010 hingga tahun 2014:

Tabel 1.2

Rekapitulasi Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran dan Evaluasi Pembelajaran

TAHUN KATEGORI PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EVALUASI PEMBELAJARAN Jumlah Guru Persentase (%) Jumlah Guru Persentase (%) Jumlah Guru Persentase (%) 2010

Baik 36 67 40 74 12 22

Cukup 17 31 14 26 33 61

Kurang 1 2 0 0 9 17

Jumlah 54 100 54 100 54 100

2011

Baik 32 70 35 76 11 24

Cukup 14 30 11 24 33 72

Kurang 0 0 0 0 2 4

Jumlah 46 100 46 100 46 100

2012

Baik 31 67 35 76 10 22

Cukup 15 33 11 24 33 72

Kurang 0 0 0 0 3 7

Jumlah 46 100 46 100 46 100

2013

Baik 30 54 34 71 11 20

Cukup 19 35 21 29 35 64

Kurang 6 11 0 0 9 16

Jumlah 55 100 55 100 55 100

2014

Baik 41 75 44 79 15 28

Cukup 12 22 9 16

1

34 62

Kurang 2 3 3 5 6 10

Jumlah 55 100 55 100 55 100

Sumber: Arsip Tata Usaha SMK PGRI 2 Cimahi

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa masih ada beberapa guru yang mendapatkan penilaian kinerja dengan kategori cukup hingga kurang. Adapun penurunan penilaian guru dalam kriteria baik yang terjadi secara signifikan dalam komponen pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran terjadi pada tahun 2013 dimana dalam komponen pelaksanaan pembelajaran sebesar 71% kemudian turun sebesar 51% menjadi 20%.


(19)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru dengan kategori baik masih mengalami fluktuasi disetiap tahunnya baik dalam komponen perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran maupun evaluasi pembelajaran. Adapun penilaian kinerja guru dalam komponen perencanaan pembelajaran yang mendapatkan kategori cukup tertinggi terdapat pada tahun 2013 sebanyak 19 guru atau sebesar 35%, sedangkan kategori cukup terendah terdapat pada tahun 2014 dengan jumlah guru sebanyak 12 orang atau sebesar 30%. Selain itu guru yang mendapatkan kategori kurang tertinggi terdapat pada tahun 2013 yaitu sebanyak 6 orang atau sebesar 11%, sedangkan skor terendah terdapat pada tahun 2011 dan 2012 karena tidak ada guru yang mendapatkan kategori kurang.

Sedangkan penilaian kinerja guru dalam komponen pelaksanaan pembelajaran dengan kategori cukup tertinggi terdapat pada tahun 2013 yaitu sebanyak 21 orang guru atau sebesar 29%, sedangkan terendah terdapat pada tahun 2014 yaitu sebanyak 9 orang guru atau sebesar 16%. Selain itu penilaian kinerja guru dengan kategori kurang tertinggi terdapat pada tahun 2014 taitu sebanyak 3 orang guru atau sebesar 5% dan kategori terendah terdapat pada tahun 2010 hingga 2013 karena tidak ada guru yang mendapat kategori kurang.

Penilaian kinerja guru dalam komponen evaluasi pembelajaran dengan kategori cukup tertinggi terdapat pada tahun 2013 yaitu sebanyak 35 orang guru atau sebesar 64%, sedangkan terendah terdapat pada tahun 2010 yaitu sebanyak 33 orang dengan persentase sebesar 61%. Selanjutnya penilaian kinerja dengan kategori kurang tertinggi terdapat pada tahun 2010 yaitu sebanyak 9 orang atau sebesar 17%, sedangkan kriteria terendah terdapat pada tahun 2011 yaitu sebanyak 2 orang atau sebesar 4%.

Sehingga berdasarkan pemaparan dari analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja “baik” tertinggi terdapat pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Sementara itu, penilaian kinerja “baik” terendah terdapat pada kegiatan evaluasi pembelajaran. Hal ini menunjukkan kinerja guru dalam kegiatan mengevaluasi pembelajaran relatif rendah. Hal ini berarti bahwa


(20)

guru seharusnya lebih memperhatikan kembali dan memaksimalkan perencanaan pembelajaran serta merelalisasikannya dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran, sehingga penilaian evaluasi guru dapat menjadi lebih baik.

Fenomena demikian dapat diartikan bahwa disiplin kerja yang telah dilaksanakan masih belum efektif. Sehingga perlu dilakukan evaluasi kepada guru secara keseluruhan serta perlu adanya pendekatan perilaku organisasi tertentu dalam rangka meningkatkan disiplin kerjanya.

Disiplin kerja yang dimiliki guru tidak tumbuh begitu saja tetapi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya. Sehingga untuk dapat meningkatkan disiplin kerja guru, kita harus mengetahui terlebih dahulu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi disiplin kerja. Disiplin kerja dapat dikatakan baik apabila setiap guru dapat bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga dimungkinkan tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Oleh sebab itu, penting bagi suatu sekolah memberikan perhatian lebih kepada gurunya mengingat tantangan dunia pendidikan untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing diera globalisasi semakin ketat.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diketahui bahwa fokus kajian utama dalam penelitian ini yaitu mengenai tingkat disiplin kerja guru yang masih belum efektif di SMK PGRI 2 Cimahi. Disiplin kerja ini haruslah mendapatkan perhatian yang cukup serius dari semua elemen sekolah, karena bila disiplin kerja guru kurang baik maka akan berdampak pada tersendatnya tujuan dari sekolah.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi disiplin kerja pegawai. Berikut ini adalah pendapat dari Gouzali Saydam (2005:291) yang mengemukakan mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi disiplin kerja pegawai diantaranya adalah:

1. Besar kecilnya pemberian kompensasi

2. Ada tidaknya keteladanan pemimpin dalam organisasi 3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan


(21)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Keberanian pemimpin dalam mengambil keputusan 5. Ada tidaknya pengawasan pemimpin

6. Ada tidaknya perhatian kepada para pegawai

7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang menduukung tegakya disiplin. Berdasarkan pada pendapat yang dikemukakan di atas, dapat dilihat bahwa salah satu hal yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai diantaranya adalah besar kecilnya pemberian kompensasi. Dalam penelitian ini, diduga salah satu faktor dominan yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai di SMK PGRI 2 Cimahi ini adalah besar kecilnya pemberian kompensasi. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Alex S. Nitisemito (1988:201) yang mengemukakan bahwa:

“Antara kedisiplinan dan kesejahteraan mempunyai hubungan yang sangat erat, hal ini berarti bagi suatu organisasi yang ingin meningkatkan kedisiplinan perlu meningkatkan kesejahteraan, terutama bilamana kersejahteraan yang diberikan relatif masih terlalu rendah”.

Hal ini dapat dibuktikan dengan melakukan wawancara dengan pihak tata usaha SMK PGRI 2 Cimahi yaitu bapak Ir. M. Danny Ramdhani yang dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2015 bahwa masih ada beberapa guru yang mengeluhkan mengenai kompensasi yang diterima oleh guru. Baik dari segi waktu penerimaan kompensasi yang terkadang tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan dan juga dari segi nominal dari kompensasi yang diterima. Selain itu. masih ada beberapa guru yang merasa tidak adil karena besaran atau nominal kompensasi yang diterima oleh guru bisnis manajemen dengan guru farmasi berbeda.

Adapun penjabaran dari kompensasi yang diterima oleh guru di SMK PGRI 2 Cimahi. Kompensasi yang didapatkan diantaranya adalah upah mengajar guru. Adapun ketentuan besaran kompensasi upah mengajar bagi jurusan Bisnis Manajemen per jam yaitu sebesar Rp. 23.000,-/jam sedangkan bagi jurusan farmasi sebesar Rp. 35.000,-/jam. Namun ketentuannya adalah upah hanya dibayarkan dalam waktu mengajar seminggu saja. Misalnya saja guru A mengajar selama 20 jam di jurusan bisnis manajemen serta mengajar 4 jam di jurusan farmasi maka kompensasi yang didapatkan oleh guru A adalah sebesar


(22)

Rp.500.000,- + Rp. 140.000,- = Rp.640.000,-. Upah sebesar Rp.640.000,- ini, adalah upah mengajar guru A selama sebulan.

Penulis juga menyajikan data tunjangan atau rutin di SMK PGRI 2 Cimahi diantaranya adalah:

Tabel 1.3

Data Tunjangan Rutin SMK PGRI 2 Cimahi

No Jabatan Besarnya kompensasi/bulan

1 Kepala Sekolah Rp. 2.500.000,-

2 Wakasek Rp. 2.000.000,-

3

Wakasek urusan : 1. Kurikulum 2. Humas 3. Kesiswaan 4. Sarana prasarana Bendahara

Koord. BP/BK

Rp. 1.500.000,-

4

Kaprog/Ketua Jurusan:

1. Bisnis Manajemen Rp. 500.000,-

2. Farmasi Rp. 1.000.000,-

5

Wali Kelas:

1. Bisnis Manajemen Rp. 175.000,-

2. Farmasi Rp. 300.000,-

6 Kepala Lab untuk

Jurusan Bisnis Manajemen dan Farmasi Rp. 350.000,- s.d Rp. 1.500.000,- 7 Kepala Perpustakaan Rp. 175.000,-

8 Piket Rp. 200.000,-

Sumber: Tata Usaha SMK PGRI 2 Cimahi

Adapun insentif lain yang diberikan kepada seluruh guru diantaranya: 1. Membuat soal ulangan, baik soal untuk UTS maupun UAS.

Insentif yang diberikan untuk membuat soal yaitu bagi jurusan Bisnis Manajemen adalah sebesar Rp. 35.000,-/mata pelajaran sedangkan bagi jurusan Farmasi adalah sebesar Rp. 50.000,-/mata pelajaran. Namun misalnya bila guru tersebut mengajar IT bagi jurusan Bisnis Manajemen serta jurusan Farmasi maka guru tersebut akan mendapatkan insentif sebesar Rp. 85.000,-/mata pelajaran meskipun soal yang diberikan bagi kedua jurusan itu sama. 2. Mengawas ulangan baik UTS maupun UAS,

Insentif yang diberikan untuk mengawas UTS maupun UAS yaitu sebesar Rp. 75.000,-/mata pelajaran.


(23)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pemeriksaan Soal UTS maupun UAS,

Insentif yang diberikan untuk pemeriksaan soal bagi jurusan Bisnis Manajemen adalah sebesar Rp. 500,-/siswa sedangkan bagi jurusan Farmasi adalah sebesar Rp. 800,-/siswa.

4. Menjadi panitia UTS maupun UAS,

Insentif yang diberikan bila menjadi panitia UTS maupun UAS bila guru tersebut menduduki jabatan struktural diperkirakan sebesar Rp. 800.000,- hingga Rp. 1.200.000,- . Jabatan struktural yang di maksud seperti kepala sekolah, sekretaris serta bendahara UTS maupun UAS. Sedangkan bagi panitia lain seperti panitia yang bertugas untuk mengatur lembar jawab siswa diberikan insentif minimal sebesar Rp. 420.000,-/guru tergantung pada tugas apa yang diemban oleh guru yang bersangkutan. Selain itu, bagi pantia UTS maupun UAS akan mendapatkan insentif berupa uang konsumsi dan transportasi sebesar Rp. 15.000/hari.

Selain dari pada kompensasi yang telah disebutkan di atas, masih ada kompensasi yang diterima guru di SMK PGRI 2 Cimahi baik Guru Tetap Yayasan (GTY) maupun Guru Tidak Tetap (GTT) diantaranya adalah tunjangan hari raya atau hari besar keagamaan. Adapun kompensasi non materil yang diberikan kepada guru baik GTY maupun GTT diantaranya adalah penghargaan terhadap pendidikan yang diikuti oleh guru, mendapatkan jaminan kesehatan yaitu BPJS, memberikan seragam, mengadakan karyawisata, fasilitas sekolah, pemberian kenaikan pangkat dan jabatan.

Kompensasi yang diterima guru di SMK PGRI 2 Cimahi dirasa masih belum sesuai harapan guru, sehingga kompensasi ini harus mendapatkan perhatian yang serius dari kepala sekolah. Kompensasi merupakan salah bentuk penghargaan yang diberikan kepala sekolah kepada pegawainya. Sehingga saat guru tersebut merasa puas dengan kompensasi yang didapatkan, maka akan meningkatkan disiplin kerja guru. Hal ini dikarenakan adanya kesesuaian kompensasi yang didapat dengan terpenuhinya kebutuhan guru.


(24)

Dari permasalahan yang telah dijabarkan, untuk meningkatkan disiplin kerja guru di dalam suatu organisasi perlu melakukan suatu upaya dengan cara mengefektifkan kompensasi yang ada di dalam organisasi tersebut. Sebab, bila kompensasi yang diterima guru efektif, maka akan meningkatkan disiplin kerja guru sehingga mutu pekerjaan yang dihasilkan baik.

Melihat dari pemaparan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis membatasi permasalahan pada ruang lingkup efektivitas kompensasi terhadap tingkat disiplin kerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi. Adapun permasalahan utama dalam penelitian ini dapat dirumuskan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran efektifitas kompensasi pegawai di SMK PGRI 2 Cimahi?

2. Bagaimana gambaran tingkat disiplin kerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi? 3. Adakah pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru di SMK PGRI 2

Cimahi?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujan untuk:

1. Untuk mengetahui gambaran efektifitas kompensasi pegawai di SMK PGRI 2 Cimahi.

2. Untuk mengetahui gambaran tingkat disiplin kerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi.

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi.

1.4Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Untuk dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan pengembangan teori dalam disiplin ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia. Selain itu, diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan disiplin kerja guru yang ditimbulkan oleh pengaruh kompensasi.


(25)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kegunaan Praktis

Hasil dari penenlitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi sekolah sebagai bahan masukan dalam rangka menata dan membina tenaga pendidik untuk lebih baik lagi dalam melaksanakan tugas keprofesiannya dimasa yang akan datang.


(26)

42 1.1Objek Penelitian

Dalam penelitian kali ini yang menjadi objek peneltian adalah kompensasi guru (varibel x) dan disiplin kerja guru (variabel y). Berdasarkan kedua variabel ini, maka hal yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru. Subjek dalam penelitian kali ini adalah guru non PNS di Sekolah Menengah Kejuruan PGRI 2 Cimahi yang beralamat di Jalan Encep Kartawiria No. 153, Kota Cimahi.

1.2Metode/Jenis Penelitian

Sebelum mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode apa yang digunakan. Hal ini penting karena dengan adanya metode yang jelas dalam suatu penelitian akan memudahkan bagi peneliti untuk memecahkan permasalahan dalam suatu penelitian. Selain itu, dengan adanya kejelasan metode yang dilakukan akan mempermudah bagi peneliti untuk menguji hipotesis dengan tepat.

Berdasarkan pada subjek yang diteliti yaitu guru non PNS di SMK PGRI 2 Cimahi dengan ukuran populasi sebanyak 49 guru tanpa di ambil sampel penelitian dengan alat yang digunakan adalah angket serta penelitian yang dilakukan adalah penelitian persepsi, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survei Eksplanasi (Explanatory Survey).

Objek telaahan penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis ini menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel, untuk mengetahui/menunjukkan apakah sesuatu variabel berasosiasi ataukah tidak


(27)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan variabel lainnya, atau apakah sesuatu variabel disebabkan/ dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel lainnya.

Dengan penggunaan metode survei eksplanasi (explanatory survey), penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua variabel yaitu variabel kompensasi dan variabel disiplin kerja guru. apakah terdapat pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi.

1.3Desain Penelitian

1.3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif. Salah satu syarat dari penelitian kuantitatif adalah adanya penjabaran konsep atau teori kepada variabel yang sifatnya operasional. Operasional variabel berfungsi untuk memudahkan dalam memahami variabel-variabel dalam suatu penelitian. Karena operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan konsep variabel menjadi konsep yang lebih sederhana yaitu indikator yang memudahkan peneliti untuk melakukan pengukuran dalam penelitian.

Dalam menyusun operasional variabel haruslah disusun dengan baik agar tingkat validitas dan reliabilitasnya tinggi. Sehingga operasional variabel ini dijadikan rujukan dalam melakukan penyusunan instrumen peneltian.

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Seperti yang telah dijelaskan dalam objek penelitian bahwa yang menjadi variabel bebasnya yaitu kompensasi guru sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah disiplin kerja guru.

1.3.1.1Operasional Variabel Kompensasi

Kompensasi secara sederhana dapat diartikan sebagai segala bentuk pendapatan yang diberikan kepada pegawai karena hasil kerja dari pada pegawai tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Malayu Hasibuan (2007:122)

“Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada organisasi. Program kompensasi (balas jasa) harus ditetapkan


(28)

atas asas adil dan layak serta dengan memperhatikan undang-undang perburuhan

yang berlaku”.

Menurut Keke T. Aritonang dalam jurnal pendidikan penabur (2005:1) bahwa:

“Kompensasi kerja adalah persepsi guru terhadap berbagai bentuk upah

atau imbalan yang diperoleh dari hasil kerja yang digambarkan melalui dua komponen yaitu: kompensasi langsung yang meliputi gaji, tunjangan fungsional, tunjangan hari raya, bonus pengabdian, bonus prestasi, uang transportasi makan, uang duka dan biaya pemakaman. Kompensasi tidak langsung meliputi bantuan biaya pengobatan rawat jalan dan rawat inap, dana pensiun, perumahan, beasiswa, penghargaan, formasi jabatan dan

rekreasi”.

Kompensasi guru dalam penelitian ini adalah jumlah skor persepsi guru tentang segala bentuk imbalan yang diperoleh karena hasil kerjanya dalam organisasi, yang dapat diukur dari beberapa aspek seperti adil, layak dan tepat waktu. Agar lebih mempermudah dalam memahami variabel kompensasi maka penulis menggambarkan variabel (X) kompensasi lebih rinci mengenai indikator, ukuran, dan skala seperti dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Operasional Variabel X (Kompensasi)

Konsep variabel Indikator Ukuran Skala Nomor

Item Kompensasi (Variabel X) Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada organisasi. Program

Adil 1. Tingkat keadilan besaran upah mengajar guru sesuai dengan waktu mengajar di kelas.

2. Tingkat keadilan besaran insentif berupa tunjangan jabatan sesuai dengan jabatan yang ditugaskan guru.

3. Tingkat keadilan besaran insentif pembuatan soal UTS/UAS sesuai dengan jumlah soal per/mata pelajaran.

4. Tingkat keadilan besaran insentif pembuatan soal UTS/UAS sesuai dengan kebijakan besaran insentif jurusan.

5. Tingkat keadilan besaran insentif mengawas UTS/UAS sesuai dengan jumlah mengawas guru per/mata

Interval Interval Interval Interval Interval 1,2,3,4, 5,6,7,8


(29)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompensasi (balas jasa) harus ditetapkan

atas asas adil dan layak serta

dengan memperhatikan undang-undang perburuhan yang berlaku. (Malayu Hasibuan 2007:122) pelajaran.

6. Tingkat keadilan besaran insentif pemeriksaan soal UTS/UAS sesuai dengan jumlah soal yang diperiksa guru.

7. Tingkat keadilan besaran insentif pemeriksaan soal UTS/UAS sesuai dengan kebijakan besaran insentif jurusan.

8. Tingkat keadilan besaran insentif menjadi panitia UTS/UAS sesuai dengan jabatan yang ditugaskan guru.

Interval

Interval

Interval

Layak 1. Tingkat kelayakan kompensasi dapat memenuhi kebutuhan guru. 2. Tingkat kelayakan kompensasi

sesuai dengan beban kerja guru. 3. Tingkat kelayakan kompensasi

sesuai dengan masa kerja.

Interval Interval Interval 9,10,11 Ketepatan waktu

1. Tingkat ketepatan waktu pemberian upah mengajar guru sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 2. Tingkat ketepatan waktu pemberian

insentif berupa tunjangan jabatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

3. Tingkat ketepatan waktu pemberian insentif berupa pembuatan soal UTS/UAS sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

4. Tingkat ketepatan waktu pemberian insentif berupa kegiatan mengawas UTS/UAS sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

5. Tingkat ketepatan waktu pemberian insentif berupa pemeriksaan soal UTS/UAS sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

6. Tingkat ketepatan waktu pemberian besaran insentif menjadi panitia UTS/UAS sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Interval Interval Interval Interval Interval Interval 12,13,1 4,15,16, 17


(30)

1.3.1.2Operasional Variabel Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah perilaku seorang pegawai untuk menaati segala peraturan yang berlaku serta bersedia menerima sanksi apabila melakukan pelanggaran saat bekerja. Hal ini senada dengan pendapat dari Bejo S. Sastrohadiwiryo (2003:291) mengemukakan bahwa:

“Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku menghormati,

menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak, serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas

dan wewenang yang diberikan kepadanya”.

Pengertian disiplin kerja dalam penelitian ini adalah jumlah skor persepsi guru mengenai disiplin kerjanya, yang diukur dari disiplin kerja guru dalam hal ini menyangkut pada aspek-aspek frekuensi kehadiran, kesediaan, ketaatan pada standar kerja, ketaatan pada aturan kerja dan etika kerja . Agar lebih mempermudah dalam memahami variabel disiplin kerja maka penulis menggambarkan variabel (Y) disiplin kerja lebih rinci mengenai Indikator, ukuran dan skala seperti dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.2

Operasional Variabel Y (Disiplin Kerja)

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No. Item Angket Disiplin Kerja (Variabel Y) Disiplin kerja didefinisikan sebagai suatu perilaku menghormati, menghargai, patuh

dan taat terhadap peraturan-peraturan

yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak, serta

sanggup menjalankannya dan

Frekuensi kehadiran

1. Tingkat kehadiran guru tepat waktu di sekolah. 2. Tingkat kesadaran guru

dalam mengisi daftar hadir.

Interval Interval

18,19

Kesediaan 1. Tingkat Kesediaan

guru dalam

menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. 2. Tingkat Kesediaan

guru mengikuti setiap instruksi dari pimpinan dalam mengajar. 3. Tingkat kesediaan guru

dalam mentaati aturan.

Interval

Interval

Interval


(31)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang

yang diberikan kepadanya. Disiplin

kerja memiliki ciri-ciri frekuensi kehadiran yang baik, tingkat kewaspadaan

tinggi, taat pada standar kerja, taat pada peraturan kerja

dan memiliki etika kerja yang baik.

(Bejo S. Sastrohadiwiryo (2003:291) Ketaatan Pada Standar Kerja

1. Tingkat ketaatan guru dalam melaksanakan tugas dan fungsi kerja sesuai dengan uraian pekerjaan yang ditentukan. 2. Ketepatan waktu

penyelesaian perangkat pembelajaran

3. Kesesuaian hasil pekerjaan dengan standar hasil yang telah ditetapkan.

4. Ketaatan terhadap prosedur pelaksanaan pekerjaan. Interval Interval Interval Interval 23,24,25, 26 Ketaatan pada peraturan kerja

1. Tingkat pemahaman guru pada peraturan kerja.

2. Tingkat kesesuaian waktu mengajar guru dengan jam kerja yang telah ditentukan sekolah.

3. Tingkat ketaatan guru dalam berpakaian sesuai dengan peraturan. Interval Interval Interval 27,28,29

Etika Kerja 1. Tingkat kemampuan guru dalam menggunakan wewenang dan jabatannya sesuai dengan ketentuan sekolah.

2. Tingkat kemampuan guru dalam menjaga informasi sekolah yang bersifat rahasia.

3. Memiliki

sikap/perilaku yang baik dalam mengajar.

Interval

Interval

Interval

30,31,32


(32)

1.3.2 Populasi Penelitian

Untuk mengumpulkan data yang akan dianalisis, maka kita harus menentukan populasi terlebih dahulu. Menurut Sugiyono (2012:119) menyatakan

bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang menjadi kuantitas dan karakteristik ditarik kesimpulannya”.

Selain itu menurut Riduwan (2005:57) menyatakan bahwa “Populasi

merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi

syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.

Suharsimi Arikunto (2010:107) juga mengemukakan bahwa: “Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya adalah merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau dengan 20% -

25%”.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru non PNS di SMK PGRI 2 Cimahi yang terdiri 19 orang Guru Tetap Yayasan dan 30 orang Guru Tidak Tetap. Jadi penelitian ini merupakan penelitian populasi dikarenakan subjeknya berjumlah 49 orang atau kurang dari 100, maka dalam penelitian ini penulis mengambil seluruh dari populasi.

1.3.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan usaha mengumpulkan data untuk keperluan penelitian. Data yang terkumpul diperlukan karena digunakan untuk pengujian hipotesis. Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu:

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan data secara lisan dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak sekolah untuk mendapatkan data yang diperlukan. Penulis melakukan wawancara dengan guru sekaligus bagian tata usaha SMK PGRI 2 Cimahi. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara tidak terstruktur


(33)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimana penulis tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik untuk mengumpulkan data yang berisi sejumlah pernyataan yang diajukan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Dalam menyusun kuesioner, dilakukan beberapa prosedur sebagai berikut:

1) Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pernyataan.

2) Merumuskan item-item pernyataan dan skor jawaban. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup. Menurut Arikunto (2010:128) “Instrumen tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disediakan

jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.

3) Responden hanya membutuhkan tanda check list pada skor jawaban yang dianggap paling tepat yang disediakan.

4) Menetapkan pemberian skor pada setiap item pernyataan. Pada penelitian ini setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala rating scale.

Selain kedua teknik pengumpulan data yang telah dijelaskan di atas, penulis juga melakukan penelusuran terhadap dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk analisis maupun pembahasan dokumen yaitu studi dokumentasi. Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data dan melalui dokumen-dokumen yang ada di sekolah. Data yang di dapat di sekolah diantaranya adalah data kehadiran guru selama 5 tahun terakhir, data kinerja guru selama 5 tahun terakhir, serta data kompensasi guru di SMK PGRI 2 Cimahi.

1.3.4 Pengujian Instrumen Penelitian

Sebelum dilakukan pengumpulan data yang sebenarnya, maka alat pengumpul data dalam hal ini adalah angket harus layak pakai, oleh karena itu sebelumnya angket harus di uji cobakan terlebih dahulu kepada responden di luar


(34)

subjek penelitian. Dalam penelitian ini, pengujian instrumen dilakukan kepada guru non PNS di SMK Sangkuriang 1 Cimahi.

1.3.4.1Uji Validitas

Bila suatu instrumen yang diteliti valid dan sahih maka tingkat validitas instrumen tersebut tinggi. Sebaliknya bila instrumen tersebut kurang valid, maka validitas instrumen tersebut rendah. Jadi, uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid tidaknya kuesioner yang disebar. Uji validitas ini akan dilakukan di SMK Sangkuriang 1 Cimahi.

Menghitung validitas suatu instrumen bertujuan untuk menilai ketepatan dari kuesioner atau angket tersebut dalam mengukur pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru.

Formula yang digunakan untuk tujuan ini adalah dengan menggunakan rumus Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:

∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Sumber : Suharsimi Arikunto (2010:213) Keterangan:

rxy = Koefesien validitas item yang dicari (koefisien korelasi).

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total

N = Banyak responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian menurut Sambas Ali Muhidin (2010:26-30), yaitu:

1. Menyebar instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.


(35)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Memberikan/menempatkan (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu .

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.

7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = N-2, dimana N merupakan jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas, dan tingkat signifikasnsi 95% atau = 5%.

8. Membuat kesimpulan, yaitu dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika , maka instrumen dinyatakan valid. 2) Jika , maka instrumen dinyatakan tidak valid.

Jika instrumen tersebut valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada angket penelitian. Tabel berikut adalah tabel hasil uji validitas angket dengan responden sebanyak 20 orang di SMK Sangkuriang 1 Cimahi. Angket yang di uji cobakan variabel kompensasi sebanyak 17 item, sedangkan pada variabel lainnya yakni disiplin kerja sebanyak 15 item.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Kompensasi (X)

No. Item r hitung r tabel Ket

1 0,852 0,444 Valid

2 0,914 0,444 Valid

3 0,708 0,444 Valid

4 0,728 0,444 Valid

5 0,830 0,444 Valid

6 0,860 0,444 Valid

7 0,776 0,444 Valid

8 0,791 0,444 Valid

9 0,891 0,444 Valid

10 0,848 0,444 Valid

11 0,762 0,444 Valid

12 0,740 0,444 Valid

13 0,475 0,444 Valid

14 0,675 0,444 Valid

15 0,683 0,444 Valid

16 0,689 0,444 Valid

17 0,507 0,444 Valid


(36)

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (Y)

No Item rhitung rtabel Ket

1 0,640 0,444 Valid

2 0,521 0,444 Valid

3 0,701 0,444 Valid

4 0,756 0,444 Valid

5 0,858 0,444 Valid

6 0,742 0,444 Valid

7 0,799 0,444 Valid

8 0,743 0,444 Valid

9 0,823 0,444 Valid

10 0,744 0,444 Valid

11 0,755 0,444 Valid

12 0,553 0,444 Valid

13 0,737 0,444 Valid

14 0,821 0,444 Valid

15 0,734 0,444 Valid

Sumber: Data Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas, pengujian validitas pada 17 item untuk variabel kompensasi (variabel X), diketahui 17 item dinyatakan valid. Sedangkan 15 item untuk variabel disiplin kerja (variabel Y) juga dinyatakan valid.

1.3.4.2Uji Reliabilitas

Suatu instrument pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Uji reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari alat ukur yaitu instrument, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Instrument penelitian yang dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini realtif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran.


(37)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrument dalam

penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (1995), sebagai berikut:

r

11

=

Dimana:

Rumus varians: ∑

(Suharsimi Arikunto, 2010:239) Keterangan:

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan ∑ : jumlah varians butir

: varians total N : jumlah responden

∑ : Jumlah Skor

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus diatas yakni sebagai berikut:

1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan-keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.

2. Untuk mempermudah pengolahan data, buat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor item yang diperoleh.

3. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

4. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

5. Menghitung varians masing-masing item. 6. Menghitung varians total.

7. Menghitung nilai koefisien alfa.

8. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat (db= N-2) dan

tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.

9. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi Poduct Moment yang terdapat dalam tabel.

10. Membuat kesimpulan dengna membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r, dengan tingkat signifikansi 0,05.


(38)

2) Jika rhitung ≤ rtabel,maka tidak reliabel.

Adapun hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y Variabel r hitung r tabel Ket

X 0,826 0,444 Reliabel Y 0,937 0,444 Reliabel Sumber: Uji Coba Angket

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji reliabilitas variabel X (kompensasi) dan variabel Y (disiplin kerja) keduanya dinyatakan reliabel. Karena variabel X rhitung > rtabel yaitu 0,826 > 0,444. Sedangkan variabel Y rhitung > rtabel yaitu: 0,937 >

0,444.

1.3.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data 1.3.5.1Uji Homogenitas Data

Menurut Ating dan Sambas (2006:294) menyatakan bahwa “Uji parametrik homogenitas data pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogeny”. Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Artinya, bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen. Pengujiaan homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett.

Uji statistika yang akan dibahas dalam hal ini adalah Uji Barlett. Kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung X2 > nilai tabel, maka H0

menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus: 

2 1 2

. 10

(ln B dbLogS X

Dimana:

2 1

S Varians tiap kelompok data

   1

1 n

db Derajat kebebasan tiap kelompok B = Nilai barlet = (LogS2gab)(

dbi)


(39)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gab

S2 Varians gabungan =

db S db

S gab i

2

2 .

Ating dan Sambas (2010:97) mengemukakan bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah :

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut:

Tabel 3.6

Model Tabel Uji Barlett

Sampel Db= n-1 2 1

S LogS12 . 2

i

LogS

db db.Si2

1 2 3

…..

3. Menghitung varians gabungan dengan rumus : db S db S i    2 2 .

4. Menghitung log dari varians gabungan 5. Menghitung nilai barlett

6. Menghitung nilai

7. Menentukan nilai dan titik kritis

8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut:

Nilai χ2 hitung < χ 2 tabel maka H0 diterima atau variasi data dinyatakan

homogen.

Nilai χ 2

hitung < χ 2tabel maka H0 ditolak atau variasi data dinyatakan tidak


(40)

1.3.5.2Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier atau tidak linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi.

Uji kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi ini dikutip dari Sambas Ali Muhidin (2010:99-101) yaitu sebagai berikut:

1. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (Jkreg(a)) dengan rumus:

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi b|a dengan rumus: ∑ ∑ ∑

4. Menghitung jumlah kuadrat residu dengan rumus:

∑ ( )

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu dengan rumus:

8. Menghitung jumlah kuadrat error dengan rumus:

∑ {∑ ∑ }

Untuk menghitung urutkan data X mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.


(41)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus:

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error dengan rumus:

12. Mencari nilai uji F dengan rumus:

Menentukan Kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.

13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α=5% menggunakan rumus dimana db TC= K-2 dan db E= n-k

14. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan. yakni berarti linier.

1.3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2010:158) mengemukakan bahwa:

“Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian”.

Adapun tujuan dilakukannya teknik analisis data diantaranya adalah untuk mendeskripsikan data, membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.


(42)

1.3.6.1Analisis Deskriptif

Untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hal ini sesuai dengan pernyataan menurut Sugiyono, (2012:206) yaitu:

“Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui

statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi

hasil penelitian”.

Analisis deskriptif dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah yakni untuk mengetahui gambaran efektifitas kompensasi guru dan untuk mengetahui gambaran tingkat disiplin kerja guru.

Langkah kerja analisis data deskriptif seperti yang dikemukakan Sugiyono (2002:81) meliputi:

1. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK=ST x JB x JR

2. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:

Keterangan:

X1 = jumlah skor hasil angket variabel x

X1-Xn = jumlah skor angket masing masing

3. Membuat daerah kontinum. Langkah langkahnya sebagai berikut: 1) Menentukan kontinum tertinggi dan terendah

Sangat tinggi : K = ST x JB x JR Sangat rendah : K = ST x JB x JR

2) Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus:


(43)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Menentukan daerah kontinum sanagt tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan cara menambah selisih (R) dari mulai kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi

4. Hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti dibawah ini:

Tabel 3.7

Tabel Penafsiran Deskripif

Rentang Penafsiran

X Y

1 – 1,7 Sangat tidak efektif Sangat rendah

1,8 – 2,5 Tidak efektif Rendah

2,6 – 3,3 Cukup efektif Cukup tinggi

3,4 – 4,1 Efektif Tinggi

4,2 – 5 Sangat efektif Sangat tinggi Sumber: Diadaptasi dari skor kategori rating scale Sugiyono (2002:81)

1.3.6.2Analisis Inferensial

Statistik inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan untuk data interval dan ratio. Serta statistik non-parametrik yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Penelitian ini menggunakan statistik parametrik karena menggunakan data interval.

Analisis data ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah nomor tiga yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi.

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independennya dinaikkan atau diturunkan nilainya.

1.3.7 Pengujian Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data adalah pengujian hipotesis. Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis secara umum adalah sebagai berikut:


(44)

1. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis

statistik yang diajukan.

1) H0 : β≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh kompensasi (variabel X) terhadap tingkat disiplin kerja guru (variabel Y).

2) H1 : β > 0 : Terdapat pengaruh kompensasi (variabel X) terhadap disiplin kerja guru (variabel Y).

2. Membuat Persamaan Regresi

Analisis Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan fungsional antara kompensasi dengan disiplin kerja guru, persamaan analisis regresi linier sederhana adalah sebagai berikut :

Y = a + bX (Sugiyono, 2012:270)

Keterangan:

Y = disiplin kerja guru X = kompesasi

a = Nilai Y bila X = 0

b = Koefisien arah garis yang menunjukan besarnya variabel terikat Y, setiap variabel x berubah satu satuan.

Rumus untuk menentukan koefisien a dan b adalah sebagai berikut:

(Sugiyono, 2012:272)

3. Uji Signifikansi

Kriteria pengujian keberartian persamaan regresi adalah tolak H0 jika probabilitas lebih kecil dari pada α = 0,05. Dapat disimpulkan koefisien

regresi signifikan, atau kompensasi benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja. Artinya H1 yang diajukan diterima pada α = 0,05. Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan, dilakukan uji signifikansi. Sugiyono (2008:149) uji signifikansi


(45)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat dapat dilakukan dengan menggunakan uji t, dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

t = Distribusi Sutendt dengan derajat kebebasan dk = n-k-1 r = koefisien korelasi

n = Number of case

4. Menghitung Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui hubungan variabel X dengan variabel Y dicari dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Product Moment, yaitu:

= ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ] [ ∑ ∑ ]

Sedangkan untuk mengetahui kadar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dibuat klasifikasii sebagai berikut:

Tabel 3.8

Batas-batas Nilai r (Korelasi)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Cukup kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2011:183) 5. Menghitung Nilai Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan variabel yang diberikan variabel kompensasi terhadap disiplin kerja digunakanrumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:

KD = x 100% dimana:

KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi


(46)

82

1.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran secara umum kompensasi yang dilaksanakan di SMK PGRI 2 Cimahi dapat dikatakan cukup efektif. Skor rata-rata jawaban responden teringgi berada pada indikator ketepatan waktu, hal ini berarti bahwa kompensasi yang diterima oleh guru cukup efektif dari segi waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sedangkan indikator layak berada pada jawaban terendah pada skor rata-rata tiap indikatornya, hal ini berarti bahwa efektifitas dilihat dari segi kelayakan penerimaan kompensasi yang diterima guru masih belum cukup efektif.

2. Gambaran secara umum tingkat disiplin kerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi selama ini ada pada tingkat tinggi. Hal ini terlihat pada skor rata-rata jawaban responden ada pada kriteria tinggi. Skor rata-rata-rata-rata jawaban responden tertinggi berada pada indikator ketaatan pada standar kerja, artinya dalam bekerja guru sudah sesuai dengan fungsi dan tugas yang diberikan kepadanya, sedangkan untuk skor terendah berada pada frekuensi kehadiran artinya kehadiran guru saat mengajar masih belum cukup tinggi.

3. Hasil analisis data dan pengujian hipotesis dapat diperoleh kesimpulan bahwa kompensasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi. Artinya, jika kompensasi efektif maka disiplin kerja tinggi dan begitupun sebaliknya jika kompensasi tidak efektif maka disiplin kerja akan rendah. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kompensasi menjadi variabel prediktor yang cukup diperhitungkan bagi variabel disiplin kerja guru.


(47)

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut dan merujuk kepada skor rata-rata setiap indikator, dengan demikian penulis memberikan saran mengenai kompensasi dan disiplin kerja guru. Berikut penulis mengajukan beberapa saran yakni:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kompensasi yang masih rendah terdapat pada indikator layak. Hal ini terlihat dari skor rata-rata yang diperoleh setiap indikator layak lebih kecil bila dibandingkan dengan indikator lainnya. Oleh sebab itu, kepala sekolah perlu mempertimbangkan honor mengajar dari setiap guru mengingat sistem pemberian honor kepada guru diberikan dengan cara mengajar selama satu bulan hanya dibayar selama seminggu mengajar. Selain itu kepala sekolah juga perlu memperhatikan masa kerja dari setiap guru. Kelayakan kompensasi perlu diperhatikan oleh sekolah mengingat guru merupakan salah satu aset penting yang dimiliki.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja masih rendah terdapat pada indikator frekuensi kehadiran. Oleh karena itu, berkenaan dengan kehadiran dalam mengajar, tingkat disiplin harus lebih ditingkatkan. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan memberikan sanksi yang tegas kepada guru yang datang terlambat dalam mengajar. Selain itu, kepala sekolah dapat memberikan contoh yang baik terkait perilaku disiplin kepada guru.

3. Mengingat kompensasi berpengaruh terhadap disiplin kerja guru, maka usaha untuk meningkatkan disiplin kerja bagi guru perlu meninjau kembali kebijakan kompensasi yang diterima guru.

4. Mengingat penelitian dalam lingkup masih terbatas disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian dalam konteks yang lebih luas, memperbanyak variabel dan memperluas ukuran sampel penelitian.


(48)

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Askolani. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. UPI Press. Bandung. Dessler, Gary. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 2. Jakarta: PT.

Indeks.

Fathoni Abdurrahmat. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta: Jakarta.

Gibson, Ivancevich & Donnelly. (1996). Organisasi (Perilaku, Struktur, Proses), terjemahan Djarkasih. Jakarta: Erlangga.

Griffin, R. W. (2004). Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Handoko, T Hani. (2008). Manajemen Personalia dan sumber Daya Manusia, Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu SP. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

__________________. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

__________________. (2009). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.

Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Keunggulan Bersaing Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Luthans, Fredh. (2006). Perilaku Organisasi (Terjemahan). Yogyakarta: Andi. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Salemba Empat.

Milkovich, George T., Newman. (2005). Compensation Eight Edition. New York: International Ed, McGraw Hill.


(1)

83

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut dan merujuk kepada skor rata-rata setiap indikator, dengan demikian penulis memberikan saran mengenai kompensasi dan disiplin kerja guru. Berikut penulis mengajukan beberapa saran yakni:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kompensasi yang masih rendah terdapat pada indikator layak. Hal ini terlihat dari skor rata-rata yang diperoleh setiap indikator layak lebih kecil bila dibandingkan dengan indikator lainnya. Oleh sebab itu, kepala sekolah perlu mempertimbangkan honor mengajar dari setiap guru mengingat sistem pemberian honor kepada guru diberikan dengan cara mengajar selama satu bulan hanya dibayar selama seminggu mengajar. Selain itu kepala sekolah juga perlu memperhatikan masa kerja dari setiap guru. Kelayakan kompensasi perlu diperhatikan oleh sekolah mengingat guru merupakan salah satu aset penting yang dimiliki.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja masih rendah terdapat pada indikator frekuensi kehadiran. Oleh karena itu, berkenaan dengan kehadiran dalam mengajar, tingkat disiplin harus lebih ditingkatkan. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan memberikan sanksi yang tegas kepada guru yang datang terlambat dalam mengajar. Selain itu, kepala sekolah dapat memberikan contoh yang baik terkait perilaku disiplin kepada guru.

3. Mengingat kompensasi berpengaruh terhadap disiplin kerja guru, maka usaha untuk meningkatkan disiplin kerja bagi guru perlu meninjau kembali kebijakan kompensasi yang diterima guru.

4. Mengingat penelitian dalam lingkup masih terbatas disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian dalam konteks yang lebih luas, memperbanyak variabel dan memperluas ukuran sampel penelitian.


(2)

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Askolani. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. UPI Press. Bandung. Dessler, Gary. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 2. Jakarta: PT.

Indeks.

Fathoni Abdurrahmat. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta: Jakarta.

Gibson, Ivancevich & Donnelly. (1996). Organisasi (Perilaku, Struktur, Proses), terjemahan Djarkasih. Jakarta: Erlangga.

Griffin, R. W. (2004). Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Handoko, T Hani. (2008). Manajemen Personalia dan sumber Daya Manusia, Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu SP. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

__________________. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

__________________. (2009). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.

Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Keunggulan Bersaing Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Luthans, Fredh. (2006). Perilaku Organisasi (Terjemahan). Yogyakarta: Andi. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Salemba Empat.

Milkovich, George T., Newman. (2005). Compensation Eight Edition. New York: International Ed, McGraw Hill.


(3)

85

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muhidin, Sambas A. (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Peneltian. Bandung: Karya Adhika Utama.

Nitisemito, Alex S. (1988). Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Notoadmojo, S. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: rineka cipta.

Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo.

____________. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Robbins, S.P dan Coutler M. (2010). Manajemen Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sastradipoera, Komaruddin. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia: Suatu Pendekatan Fungsi Operatif. Bandung: Kappa-Sigma.

Sastrohadiwiryo, Bejo Siswanto. (2003). Manajemen dan Kepemimpinan. Jakarta: Djambatan.

__________________________. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Saydam, Gouzali. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Makro. Jakarta: Djambatan.

Sedarmayanti. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama.

Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.

Sinambela, Lijan Poltak. (2012). Kinerja Pegawai: Teori, Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sinungan, Muchdarsyah. (2005). Produktivitas: Apa dan Bagaimana, Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian, Penerbit Pustaka Setia. Bandung.

Sontani, Uep Tatang dan Sambas Ali Muhidin. (2010). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung : Karya Adhika Utama.


(4)

Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta. Mulyadi

________. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

________. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

________. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno, Edy. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Jakarta: Kencana.

____________. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. ____________. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Prenada

Media.

Suwatno dan Priansa, Donni J. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Jurnal:

Aritonang, Keke T. (2005). Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP Kristen BPK Penabur Jakarta. Jurnal Pendidikan Penabur

[Online]. Tersedia: http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal. 01-

16%20Kompensasi%20Kerja.pdf.

Rahman, Abd. (2014). Peningkatan Disiplin Kerja Guru di Sekolah Dasar Yayasan Mutiara Gambut. Jurnal Administrasi Pendidikan. [Online]. Tersedia: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana/article/viewFile/369-5/2932. 25 April 2015.

Susanty, Aries dan Baskoro Sigit W. (2012). Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) APD Semarang). Jurnal TI UNDIP [Online]. Tersedia: http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1& cad=rja&uact=8&ved=0CB8QFjAA&url=http%3A%2F%2Fejournal.undi p.ac.id%2Findex.php%2Fjgti%2Farticle%2Fview%2F4497%2F4108&ei= EckjVfOWJInjuQSXyoDYDg&usg=AFQjCNE957isXZT20lM0WfFOes2 Ir_VIlg&sig2=tufd_XHiJtG48jHllau8Vw&bvm=bv.89947451,d.c2E.


(5)

87

Sri Nur Indah Susanti, 2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi:

Asmaranty, Nikita. (2010). Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja karyawan Divisi Slab Steel Plant II Direktorat Produksi PT. Krakatau Steel (Persero) di Cilegon. Skripsi Sarjana Pendidikan Manajemen Perkantoran UPI Bandung; tidak diterbitkan.

Dharmawan, I Made Y. (2011). Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Disiplin dan Kinerja Karyawan Hotel Nikki Denpasar. Tesis Magister Manajemen Universitas Udayana Denpasar. Tersedia: http://www.pps.unud.ac.id/thesis.

Erliana. (2011). Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Jasa & Produksi Unit Produksi Citarum. Skripsi Sarjana Manajemen UPI Bandung; tidak diterbitkan.

Isyani, Nur. (2013). Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Disiplin Kerja Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Skripsi Sarjana Pendidikan Manajemen Perkantoran UPI Bandung; tidak diterbitkan.

Mulyawati, Nurani. (2011). Pengaruh Pelaksanaan Program Kesejahteraan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Pada Kantor Kepegawaian Daerah di

Pemerintahan Kota Cimahi. Skripsi Sarjana Pendidikan Manajemen

Perkantoran UPI Bandung; tidak diterbitkan.

Prabowo, Dhista A. (2014). Pengaruh Kompensasi dan Pengawasan Pimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Batang. Skripsi Sarjana

Ekonomika dan Bisnis/Manajemen Universitas Diponegoro Semarang. Tersedia: https://www.google.co.id/ .

Ramadhani, Ayu A. (2013). Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja di PT. POS Indonesia (Persero) Bandung. Skripsi Sarjana Manajemen UPI Bandung; tidak diterbitkan.

Sunarja, Oky F. (2014). Pengaruh Kepemimpinan Path Goal dan Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan (Studi Pesepsional Karyawan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Bandung. Skripsi Sarjana Manajemen UPI Bandung; tidak diterbitkan.


(6)

Literatur Perundang-Undangan:

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2001 dan Keputusan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003, Tentang Tunjangan Tenaga Kependidikan.

Peraturan Pemerintah Pasal 17 PP 8/1981.

Peraturan Pemerintah pasal 40 ayat (1) Undang-undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.