PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KONSEP IPA DALAM TEMA BERBAGAI PEKERJAAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat).

012/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KONSEP IPA DALAM
TEMA BERBAGAI PEKERJAAN UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh
Henny Fitria Sulistyawati
1003345

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KONSEP IPA DALAM
TEMA BERBAGAI PEKERJAAN UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Oleh
Henny Fitria Sulistyawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Henny Fitria Sulistyawati 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KONSEP IPA DALAM
TEMA BERBAGAI PEKERJAAN UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 6 Cibogo
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Oleh
Henny Fitria Sulistyawati
1003345
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul,“ Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Konsep IPA Dalam
Tema Berbagai Pekerjaan Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa
SD”. Penelitian ini berkenaan dengan permasalahan dalam keterampilan proses
sains siswa dalam pembelajaran IPA. Hal ini didasarkan pada hasil observasi awal
yang menunjukan bahwa keterampilan proses sains siswa di SDN 6 Cibogo masih
kurang. Dalam penelitian ini keterampilan proses sains yang diteliti yaitu
keterampilan mengelompokkan, keterampilam memprediksi dan keterampilan
mengkomunikasikan. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu meningkatkan
keterampilan proses sains dengan menerapkan pendekatan saintifik. Tujuan yang

hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu : (1) mengetahui perencanaan
pembelajaran dengan penerapan pendekatan saintifik pada konsep IPA dalam
tema berbagai pekerjaan, (2) mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan
penerapan pendekatan saintifik pada konsep IPA dalam tema berbagai pekerjaan,
dan (3) mengetahui peningkatan keterampilan proses sains setelah menerapkan
pendekatan saintifik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi untuk kemudian
membuat perencanaan perbaikan pada siklus berikutnya. Penelitian Tindakan
Kelas Model Kemmis & Mc Taggart ini dilakukan dalam tiga siklus. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil observasi dan
hasil tes keterampilan proses sains siswa. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu,
nilai rata-rata keterampilan mengelompokkan pada siklus I sebesar 73,56 pada
siklus II meningkat menjadi 76,31 dan kembali meningkat pada siklus III menjadi
78,57. Nilai rata-rata keterampilan memprediksi pada siklus I sebesar 66,40 pada
siklus II meningkat menjadi 71,87 dan kembali meningkat pada siklus III menjadi
74,21. Nilai rata-rata keterampilan mengkomunikasikan pada siklus I sebesar
63,39 pada siklus II meningkat menjadi 68,75 dan kembali meningkat pada siklus
III menjadi 73,21. Dari data tersebut menunjukan bahwa keterampilan proses
sains siswa meningkat setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan
pendekatan saintifik.

Kata kunci: Pendekatan saintifik, keterampilan proses sains
Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH IN SCIENCE
CONCEPT IN THEME OF VARIOUS WORK TO IMPROVE SCIENCE
PROCESS SKILL UPON ELEMENTARY STUDENTS
(Class Behavior Research upon 4th Grade Students of SD Negeri 6 Cibogo
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Compiled by
Henny Fitria Sulistyawati
1003345
ABSTRACT
This research entitled, “Implementation of Scientific Approach in Science
Concept in Theme of Various Work to Improve Science Process Skill upon
Elementary School Students". This research is related to problem of students'
science process skill in learning Science. it is based on results of initial
observation which shows that students' science process skill in SDN 6 Cibogo is

still lacking. In this research, science process which is studied is skill of grouping,
predicting, and communicating. One of the efforts done is to improve science
process skill by implementing scientific approach. The purpose to be achieved
through this research are: (1) to know learning plan of scientific approach
implementation in science concept in theme of various work, (2) to know learning
performance of scientific approach implementation in science concept in theme of
various work, and (3) to know improvement of science process skill after
implementing scientific approach. This research is class behavior research starting
from planning, performance, observation, and reflection to later make
improvement planning on next cycle. This class behavior research of Kemmis &
Mc Taggart Model is performed in three cycles. Technique of collecting data used
in this research are observation results and test results of students' science process
skill. Results of the research are, average score of grouping skill in cycle I is 73,56
in cycle II improves to 76,31 and again improves to 78,57 in cycle III. Average
score of predicting skill in cycle I is 66,40 in cycle II improves to 71,87 and again
improves to 74,21 in cycle III. Average score of communicating skill in cycle I is
63,39 in cycle II improves to 68,75 and again improves to 73,21 in cycle III. From
the data shows that students' science skill improves after experiencing learning by
implementing scientific approach.
Keywords: scientific approach, science process skill


Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ............................................................. Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ........................................... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH .................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 1
DAFTAR TABEL .................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ............................................. Error! Bookmark not defined.
GAMBAR GRAFIK .............................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN ......................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Penelitian ........................... Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ....................................... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian ........................................ Error! Bookmark not defined.
D. Manfaat Penelitian ...................................... Error! Bookmark not defined.
E. Hipotesis Penelitian..................................... Error! Bookmark not defined.
F.

Penjelasan Istilah ......................................... Error! Bookmark not defined.

BAB II PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KONSEP IPA DALAM TEMA
BERBAGAI PEKERJAAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN
PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR ..... Error! Bookmark not defined.
A. Pendekatan Saintifik.................................... Error! Bookmark not defined.
B. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ........... Error! Bookmark not defined.
C. Materi Konsep IPA pada Tema Berbagai PekerjaanError! Bookmark not defined.
D. Keterampilan Proses Sains .......................... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............... Error! Bookmark not defined.
A. Metode Penelitian........................................ Error! Bookmark not defined.
B. Desain Penelitian ......................................... Error! Bookmark not defined.
C. Lokasi Penelitian ......................................... Error! Bookmark not defined.
Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Subyek Penelitian ........................................ Error! Bookmark not defined.
E. Prosedur Penelitian...................................... Error! Bookmark not defined.
F.

Instrumen Pengumpulan Data ..................... Error! Bookmark not defined.

G. Analisis dan Interpretasi Data ..................... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............... Error! Bookmark not defined.
A. Deskripsi Data Awal Penelitian .................. Error! Bookmark not defined.
B. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus ...... Error! Bookmark not defined.
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................... Error! Bookmark not defined.
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ...... Error! Bookmark not defined.
A. Simpulan ..................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Rekomendasi ............................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN ........................................................................................................... 82
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. 200


Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas latar belakang yang menjadi landasan
dilaksanakan penelitian ini, rumusan masalah yang ditemukan peneliti untuk
menjadi acuan penelitian, tujuan dilakansanakan penelitian, manfaat penelitian
yang dilakuakan, hipotesis penelitian dan penjelasan istilah yang digunakan dalam
penulisan laporan penelitian. Berikut diuraikan secara lebih rinci.
A. Latar Belakang Penelitian
Pada tahun 2013 mulai muncul kurikulum 2013 dengan karakteristik bukan
hanya mengutamakan pengetahuan saja, tetapi sikap dan keterampilan pada
implementasinya menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik
(scientific approach) digunakan pada kurikulum 2013 yang menekankan pada
dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran. Orientasi kurikulum 2013 adalah
terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude),

keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Pendekatan ilmiah (scientific
appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati,
menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk
semua mata pelajaran. Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 dilaksanakan
menggunakan pendekatan ilmiah. Dalam penerapan pendekatan saintifik untuk
pembelajaran di kelas ada lima tahapan 5M, yaitu: mengamati, menanya,
mengumpulkan data, menalar dan mengkomunikasikan. Dalam kegiatan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik ini sangat mendukung untuk
meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Dengan langkah kegiatan
pembelajaran yang ada, diharapkan keterampilan proses sains siswa akan terlatih
karena memberikan pengalaman langsung dalam belajar dan mengumpulkan
informasi.
Keterampilan proses sains menurut Rustaman (2003, hlm. 94), terdiri dari :
melakukan pengamatan (observasi), menafsirkan pengamatan (interpretasi),
Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2


mengelompokkan

(klasifikasi),

meramalkan

(prediksi),

berkomunikasi,

berhipotesis, merencanakan percobaan atau penyelidikan, menerapkan kosep atau
prinsip dan mengajukan pertanyaan. Sedangkan menurut Widodo (2006, hlm. 45)
keterampilan proses sains terdiri atas : keterampilan mengamati, keterampilan
merencanakan percobaan (keterampilan merumuskan pertanyaan penelitian,
keterampilan

menentukan

variabel,

keterampilan

merumuskan

hipotesis,

keterampilan menentukan cara dan langkah kerja penelitian), keterampilan
memprediksi, keterampilan menafsirkan hasil

pengamatan dan

menarik

kesimpulan serta keterampilan berkomunikasi.
Berdasarkan hasil observasi di SDN 6 Cibogo pembelajaran IPA di kelas
masih berupa ceramah sehingga tidak melatih keterampilan proses sains siswa.
Proses pembelajaran dikelas masih memberikan dominasi guru dan tidak
memberikan akses bagi siswa untuk berkembang secara mandiri melalui
penemuan dalam proses berfikirnya, sehingga membuat keterampilan proses sains
siswa di SDN 6 Cibogo masih kurang. Hal ini diperkuat juga ketika peneliti
melaksanakan kegiatan prasiklus untuk mengetahui keterampilan proses sains
siswa, terlihat nilai rata-rata siswa masih terdapat dalam tingkat keterampilan
proses sains yang rendah. Pada keterampilan mengelompokkan siswa baru
mencapai 55,28 dari nilai maksimal 100, keterampilan memprediksi baru
mencapai 44,79 dari nilai maksimal 100 dan keterampilan mengkomunikasikan
baru mencapai 48,80 dari nilai maksimal 100. Maka dari itu, diperlukan
pendekatan pembelajaran yang dapat melatih keterampilan proses siswa dalam
menemukan produk IPA dan dalam berfikir ilmiah.
Salah satu alternatif yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan
proses sains yaitu dengan menerapkan pendekatan saintifik. Dalam pendekatan
saintifik yang digunakan dalam pembelajaran di kelas, sangat mendukung untuk
meningkatkan keterampilan proses sains dalam pembelajaran IPA. Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan saja.
Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah hendaknya menekankan
pada pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan
dan pengembangan keterampilan proses dan sikap. IPA berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Hakikat pembelajaran IPA yaitu produk,
proses dan sikap.
Untuk mengembangkan produk IPA tersebut, diperlukan kemampuan dasar
bekerja ilmiah diantaranya: mengamati, menafsirkan membuat hipotesis,
merencanakan percobaan, dan mengkomunikasikan. Dari segi proses, siswa
diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan
dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari hari. Tujuan pembelajaran IPA
di sekolah dasar yaitu mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki
alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. IPA bukan hanya
produk dan proses, tetapi juga sikap. Dalam menemukan berbagai produk IPA ini,
siswa dituntut harus mempunyai keterampilan proses sains agar bisa melatih
dirinya mempunyai sikap ilmiah untuk mencari tahu sendiri dan menemukan
pengetahuan baru layaknya keterampilan yang dimiliki oleh seorang ilmuan.
Melalui keterampilan proses sains ini, siswa belajar mengembangkan konsep dan
juga proses sekaligus untuk melatih dirinya mempunyai pengalaman belajar untuk
mengamati lingkungan sekitar mereka. Keterampilan proses sains ini bisa dilatih
sejak dini melalui pengalaman belajar langsung di sekolah dan melalui
pengamatan untuk menemukan sendiri pengetahuan barunya. Dari segi sikap dan
nilai siswa diharapkan mempunyai minat untuk mempelajari benda-benda di
lingkungannya bersikap ingin tahu, tekun, kritis, mawas diri dan bertanggung
jawab.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul, “Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Konsep IPA Dalam Tema

Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Berbagai Pekerjaan Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas
IV SDN 6 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, secara
umum permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimanakah penerapan
pendekatan saintifik pada konsep IPA dalam tema berbagai pekerjaan untuk
meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas IV SDN 6 Cibogo kabupaten
Bandung Barat?”
Masalah tersebut dijabarkan kedalam rumusan masalah yang lebih khusus
yaitu berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perencanaan pendekatan saintifik pada konsep IPA dalam
tema berbagai pekerjaan di kelas IV SDN 6 Cibogo?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pendekatan saintifik pada konsep IPA dalam
tema berbagai pekerjaan untuk di kelas IV SDN 6 Cibogo?
3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan proses sains siswa di kelas IV SDN
6 Cibogo menggunakan pendekatan saintifik pada konsep IPA dalam tema
berbagai pekerjaan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalah di atas, maka tujuan diadakan penelitian ini secara
umum adalah untuk mengetahui dan menganalisis tentang pengaruh penerapan
pendekatan saintifik pada konsep IPA dalam tema berbagai pekerjaan di kelas IV
SDN 6 Cibogo untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
Selain itu, secara khusus tujuan diadakan penelitian ini adalah :

Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

1. Mengetahui perencanaan pendekatan saintifik pada konsep IPA dalam tema
berbagai pekerjaan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa di
kelas IV SDN 6 Cibogo.
2. Mengetahui pelaksanaan pendekatan saintifik pada konsep IPA dalam tema
berbagai pekerjaan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa di
kelas IV SDN 6 Cibogo.
3. Mengetahui peningkatan keterampilan proses sains siswa di kelas IV SDN 6
Cibogo menggunakan pendekatan sainstifik pada konsep IPA dalam tema
berbagai pekerjaan.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat
diantaranya :
1. Secara Teoritis
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai peningkatan keterampilan proses sains siswa melalui
penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA di kelas IV SDN 6
Cibogo.
2. Secara Praktis
a. Bagi siswa
Hasil penelitian tindakan kelas ini akan bermanfaat untuk meningkatkan
keterampilan proses sains siswa dan melatih siswa dalam berfikir ilmiah melalui
kinerja ilmiah dalam penerapan pendekatan saintifik.
b. Bagi guru
Hasil penelitian tindakan kelas ini akan bermanfaat untuk guru karena guru
akan memiliki model perencanaan penerapan dan pendekatan saintifik. Guru juga
mempunyai contoh pendekatan untuk meningkatkan keterampilan proses sains
siswa.
c. Bagi sekolah
Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

Hasil penelitian tindakan kelas ini akan bermanfaat untuk membantu dan
mendukung kesiapan guru dalam kurikulum 2013.

E. Hipotesis Penelitian
Dengan penerapan pendekatan saintifik, diharapkan keterampilan proses
sains akan meningkat karena pembelajaran dilaksanakan dan dipandu kriteria
ilmiah

dengan

bersama-sama

diajak

mengamati,

menanya,

menalar,

mengumpulkan data dan mengkomunikasikan sehingga peserta didik akan dapat
dengan benar menguasai materi yang dipelajari dengan baik.
F. Penjelasan Istilah
1. Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik merupakan bagian dan merupakan pendekatan yang
digunakan dalam kurikulum 2013. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik
secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), mengajukan atau
menanya, mengolah data, menalar, dan mengkomunikasikan hasil pekerjaannya.
Pembelajaran dengan metode ilmiah yang meliputi lima tahapan
pengalaman belajar pokok yaitu : mengamati, menanya, mengumpulkan data,
menalar dan mengkomunikasikan serta mengedepankan kondisi peserta didik
yang berperilaku ilmiah.
2. Konsep IPA Dalam Tema Berbagai Pekerjaan
Pada pendekatan saintifik menggunakan pembelajaran tematikterpadu
sehingga penyampaian konsep IPA tidak disampaikan secara terpisah tapi
menggunakan tema. Tidak semua sub tema digunakan, hanya sub tema jenis- jenis

Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

pekerjaan serta barang dan jasa dengan konsep IPA yang terkait dengan sumber
daya alam.
3. Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses sains menurut Rustaman (2003, hlm. 94), terdiri dari
: keterampilan melakukan pengamatan (observasi), menafsirkan pengamatan
(interpretasi),

mengelompokkan

(klasifikasi),

meramalkan

(prediksi),

berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan percobaan atau penyelidikan,
menerapkan kosep atau prinsip dan mengajukan pertanyaan. Keterampilan proses
sains adalah semua keterampilan

yang diperlukan untuk memperoleh,

mengembangkan dan menerapkan konsep- konsep, prinsip- prinsip, hukumhukum dan teori IPA.
Dalam penelitian ini hanya dibahas mengenai keterampilan
mengelompokkan (klasifikasi), memprediksi dan mengkomunikasikan.
Keterampilan proses sains yang dipilih berdasarkan pertimbangan materi dan
kegiatan yang ada pada tema berbagai pekerjaan dan sub tema jenis- jenis
pekerjaan.

Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan membahas metode yang digunakan dalam penelitian, desain
penelitian, lokasi dan subjek penelitian, prosedur penelitian, instrumen yang
digunakan dalam penelitian, dan analisi dan interpretasi data yang diperoleh dari
penelitian yang dilakukan.
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK).Menurut David Hopkins (1993, hlm.73), PTK adalah suatu tindakan
yang dilakukan oleh guru atau kelompok guru untuk menguji anggapan- anggapan
dari suatu teori pendidikan dalam praktik, atau sebagai arti dari evaluasi dan
melaksanakan seluruh prioritas program sekolah.
Penelitan Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan
dikelasnya sendiri (dilakukan dalam pembelajaran biasa bukan kelas khusus).
PTK dilakukan dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan
tindakan

secara

kolaboratif

dan

partisipatif.

Tujuannnya

adalah

untuk

memperbaiki kinerja guru yang bersangkutan supaya dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini akan menggunakan model yang dikembangkan oleh
Kemmis dan Mc Taggart. Model ini mencakup empat komponen, yaitu: rencana
(planning), tindakan (action), observasi (observation) dan refleksi (reflection).
Berdasarkan model Kemmis dan Taggart maka penelitian ini dilaksanakan yang
diawali dengan refleksi awal, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang
disebut dengan siklus I, selanjutnya siklus II ditentukan oleh hasil refleksi siklus I
dengan memperbaiki perencanaan awal dan pemecahan masalah berdasarkan
masalah yang ada pada siklus I, demikian seterusnya sampai terjadinya
Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32

peningkatan. Dalam penelitian ini rencana siklus yang akan dilakukan sebanyak
tiga kali siklus.
Adapun desain penelitiannya sebagai berikut

Gambar 3.1
Alur Penelitian Desain Kemmis dan Mc Taggart
(Sumber :Arikunto, 2007, hlm.74)
C. Lokasi Penelitian

Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV di SDN 6 Cibogo
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

D. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 6 Cibogo
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah siswa 32 orang,
terdiri dari laki-laki 18 orang dan perempuan 14 orang dengan kemampuan yang
heterogen, yang memungkinkan untuk dijadikan sebagai subjek penelitian
tindakan kelas ini.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini sesuai dengan model yang dikembangkan
oleh Kemmis dan Taggart. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan
untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan
pendekatan saintifik sebagai bagian dari kurikulum 2013. PTK memiliki tahapan
perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation) dan refleksi
(reflection). PTK yang dilaksanakan terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus terdiri
dari beberapa tindakan. Setiap tindakan yang dilakukan merupakan refleksi dari
tindakan sebelumnya. Siklus pertama terdiri dari satu tindakan. Begitu juga
dengan siklus kedua dan ketiga. Data yang diperoleh dari setiap siklus mengalami
peningkatan. Hasil peningkatan bisa dilihat dari nilai yang diperoleh dari tes soal
KPS yang telah ditentukan oleh peneliti sehingga penelitian dianggap berhasil.
Tahap tindakan penelitian yang dilaksanakan pada siklus pertama dapat
diuraikan sebagai berikut :

Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

1. Perencanaan
a. Perizinan dari pihak terkait
b. Identifikasi masalah
Masalah ditemukan ketika peneliti menjadi guru dalam Program Latihan
Profesi (PLP) di sekolah yang bersangkutan. Pada tahap ini ada beberapa tahapan
yang dilaksanakan oleh peneliti yaitu :
1) Peneliti melakukan kajian terhadap pendekatan saintifik yang digunakan
dalam kurikulum 2013, buku yang menjadi sumber belajar, dan pembelajaran
tematik terpadu di sekolah dasar.
2) Peneliti melakukan pra-siklus dengan memberikan latihan soal untuk
mengetahui tingkat keterampilan sains siswa.
3) Menentukan pendekatan yang relevan dengan masalah yang dihadapi,
karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungan serta bahan ajar yang akan
diberikan pada pembelajaran tematik tema berbagai pekeerjaan pada konsep
IPA.
4) Merumuskan Rencana Pelaksanaan (RPP) menggunakan pendekatan saintifik
pada konsep IPA dalam tema berbagai pekerjaan.
5) Memutuskan dan menyusun instrumen pengamatan yang digunakan pada
setiap tindakan.
2. Pelaksanaan
Dalam tahap ini, peneliti melakukan pelaksanakan kegaiatan yang telah
direncanakan sebelumnya. Tindakan dilakukan sesuai dengan tahapan yang telah
dibuat pada tahap perencanaan. Tindakan yang dilakukan bersifat fleksibel untuk
menemukan kekurangan pada perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya.
Kekurangan yang ditemukan pada saat pelaksanaan pembelajaran dijadikan bahan
refleksi untuk perbaikan pada perencanaan tahap berikutnya.
Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan Awal
1) Pengkondisian siswa agar siap belajar
2) Apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
Pada kegiatan ini, guru memberika kesempatan kepada siswa untuk
melakukan pengamatan pada kegiatan : melihat, menyimak, mendengar dan
membaca. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan pengamatan terhadap suatu
objek.

2) Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai apa
yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing
peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan.
3) Mengumpulkan informasi
Pada kegiatan ini, siswa mengumpilkan informasi dari berbagai sumber
dan juga pengamatan yang telah dilakukan. Siswa menuliskannya di buku catatan
masing-masing.
4) Menalar
Pada kegiatan ini, guru dan siswa membahas informasi yang telah dibahas
kemudian memproses informasi tersebut dan mengambil kesimpulan dari berbagai
pola yang telah ditemukan.
5) Mengkomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menceritakan atau menuliskan apa yang
ditemukan dalam kegiatan

mencari

informasi, menanya dan menalar. Pada

kegiatan ini siswa membuat diagram batang yang dirubah dari tabel yang
ditentukan oleh guru.
Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

c. Kegiatan Penutup
3. Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan obervasi secara langsung dikelas untuk
melihat pelaksanaan pembelajaran tindakan I. Selain itu juga untuk mengamati
proses belajar dan kondisi siswa dikelas sesuai dengan langkah kegiatan
pendekatan saintifik.
4. Refleksi
Reflkesi dilakukan untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan selanjutnya.
Pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan siswa, teman sejawat, guru dan dosen
pembimbing mengenai tindakan yang telah dilakukan. Refleksi bertujuan untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan. Refleksi ini bertujuan untuk memperbaiki perencanaan dan
pelaksanaan pada tindakan berikutnya.

Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37

Tabel 1.1 Prosedur Penelitian dengan Penerapan Pendekatan Saintifik
Tahap

Siklus 1

Perencanaan

Perencanaan dilakukan dengan menentukan :
 Tema : Berbagai Pekerjaan

Subtema : Jenis-jenis Pekerjaan
 Judul materi pembelajaran : Mengenal jenisjenis SDA di lingkungan sekitar.
 Mata Pelajaran yang dipadukan IPA,Bahasa
Indonesia, dan IPS

Perencanaan dilakukan dengan menentukan :
 Tema : Berbagai Pekerjaan

Subtema : Jenis-jenis Pekerjaan
 Judul materi pembelajaran :
Sumber daya alam hayati dan non hayati
 Mata Pelajaran yang dipadukan IPA , IPS
dan SBDP

Pelaksanaan tindakan hari Sabtutanggal 17 Mei

Pelaksanaan tindakan hari Senin tanggal 26 Mei

2014.

2014

Pelaksanaan
dan
Pengamatan

Siklus 2

Siklus 3
Perencanaan dilakukan dengan menentukan :
 Tema : Berbagai Pekerjaan

Subtema : Jenis-jenis Pekerjaan
 Judul materi pembelajaran :
Penggunakan teknologi sedehana dan teknologi
modern dalam memanfaatkan sumber daya alam
 Mata Pelajaran yang dipadukan IPA, IPS, dan
SBdP.
Pelaksanaan tindakan hari Sabtu tanggal 31 Mei 2014

38

Tahap

Refleksi

Siklus 1

Siklus 2

Kegiatan masih kurang yang pada pembelajaran

Kegiatan yang belum terlaksana adalah kegiatan

siklus I yaitu pada saat mengamati peta tiga

menalar dan mengkomunikasikan pada

dimensi. Pada kegiatan ini siswa dibagi menjadi

pembelajaran yang ditekankan pada mata

beberapa kelompok sehingga menjadi ribut dan

pelajaran SBDP, sehingga guru menjadikan tugas

suasana menjadi kurang kondusif. Guru kurang

pekerjaan rumah. Hal ini terjadi karena kegiatan

memperhatikan siswa yang ribut.

yang direncanakan tidak sesuai dengan alokasi

Siklus 3
Seluruh kegiatan pembelajaran terlaksana dengan baik

waktu pembelajaran
Pada siklus selanjutnya tahapan mengamati

Pada siklus selanjutnya tahapan menalar dan

Pembelajaran sudah terlaksana dengan baik dan

sebaiknya tidak dilakukan secara berkelompok

mengkomunikasikan pada pembelajaran yang

peningkatan keterampilan proses sains sudah tercapai

karena kondisi kelas akan menjadi ribut.

ditekankan pada SBdP diberi alokasi waktu yang

maka siklus dihentikan sampai siklus ini.

Rencana
Tindakan
lebih agar siswa dapat menyelesaikannya.

39

F. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian digunakan selama tindakan berlangsung. Hal tersebut
digunakan sebagai upaya untuk membantu kelancaran penelitian dan untuk
melihat perkembangan proses PTK. Instrumen yang digunakan antara lain:lembar
cek kelengkapan RPP, lembar observasi aktivitas guru, dan tes untuk mengukur
keterampilan proses sains siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
diantaranya :
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan saat pembelajaran di
kelas. Observasi dilaksanakan pada tahap awal ketika kita akan merencanakan
suatu tindakan. Setelah kita melaksanakan observasi, kita mengetahui tahap
selanjutnya yang akan dilaksanakan. Observasi dilakukan untuk menilai aktivitas
guru selama proses pembelajaran. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh seorang
observer. Observer mengamati dan mencatat hal-hal yang terjadi. Kegiatan
observasi merupakan kegiatan langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang
dilakukan pada setiap tindakan. Pada lembar observasi ini kegiatan yang diamati
adalah aktivitas guru sesuai dengan lagkah kegiatan dalam RPP. Tujuan pokok
observasi adalah mendeskripsikan proses pembelajaran, aktivitas-aktivitas yang
berlangsung. Lembar observasi ini ditujukan guru mengetahui ketercapaian proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Instrumen observasi yang digunakan pada
penelitian ini diantaranya:
a. Daftar cek kelengkapan RPP
Sebelum membuat lembar observasi pelaksanaan RPP, peneliti terlebih
dahulu membuat daftar cek kelengkapan RPP. Daftar isi berisi aspek- aspek yang
harus ada dalam RPP seperti rumusan tujuan pembelajaran, penjabaran indikator,
analisis materi pelajaran, langkah- langkah pembelajaran, media pembelajaran dan
evaluasi.

40

Tabel 3.2 Daftar Cek Kelengkapan RPP
No

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Keterangan
Ada

1

2

3

4

5

6

Rumusan Tujuan Pembelajaran (Umum)
a. Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian
kompetensi inti/kompetensi dasar
b. Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian
aspek kognitif
c. Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian
aspek afektif
d. Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian
aspek psikomotor
Penjabaran Indikator (Kriteria Kinerja)
a. Indikator dirumuskan berdasarkan aspek
kompetensi (kognitif, psikomotor, afektif)
b. Indikator dirumuskan menggunakan kata
operasional (dapat diukur berupa hasil)
c. Indikator
dirumuskan
menggambarkan
pencapaian sasaran aspek kompetensi
d. Indikator dirumuskan relevan dengan sasaran
kompetensi dasar
Analisis Materi Pelajaran (AMP)
a. AMP disusun mengacu kepada indikator
b. AMP disusun secara sistematis
c. Materi ajar disusun sesuai dengan pencapaian
kompetensi
Langkah-langkah Pembelajaran (Skenario)
a. Skenario disusun untuk setiap indikator
b. Skenario disusun sesuai tahapan pendekatan
saintifik
(Mengamati, menanya, mengumpulkan data,
menalar, mengkomunikasikan)
c. Skenario disusun mencerminkan komunikasi
guru-siswa yang berorientasi berpusat pada
siswa
d. Skenario disusun berdasarkan alokasi waktu
yang proporsional
Media Pembelajaran
a. Media
disesuaikan
dengan
tuntutan
kompetensi dasar
b. Media disesuaikan relevan dengan sasaran
indikator
c. Media disesuaikan dengan kondisi kelas
d. Media
disiapkan
untuk
mendukung
perkembangan potensi siswa
Evaluasi
a. Mencantumkan bentuk dan jenis evaluasi
b. Butir soal relevan dengan indikator
c. Butir
soal
menggambarkan
tuntutan
kompetensi dasar
d. Butir soal sesuai dengan tuntutan waktu secara
proporsional

Tidak

Deskripsi

41

b. Lembar observasi aktivitas guru
Lembar observasi ini digunakan ketika melakukan pengamatan dalam
pembelajaran di kelas. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data
proses kegiatan pembelajaran mulai dari pembukaan sampai penutup, diperoleh
dengan mengisi ceklist dan mengisi dekripsi sesuai dengan dengan urutan
pembelajaran.
Tabel 3.3
Lembar Observasi kegiatan guru
No.
1.

Langkah Kegiatan

Deskripsi

Keterlaksanaan
Ya
Tidak

Deskripsi

Pendahuluan

Membimbing berdo’a

Memberikan apersepsi

Menginformasikan tema
pembelajaran.

No.

Langkah Kegiatan

2.

Kegiatan Inti

Mengamati
media/sumber yang
direncanakan

Menannya hal yang telah diamati
dan menuliskan dalam instrumen
keterampilan bertanya.

Mengumpulkan data menggunakan
media yang diamati sebelumnya

Menalar berupa kegiatan penguatan
dari fase mengumpulkan data

Mengkomunikasikan materi yang
telah dipelajari selama proses
pembelajaran
Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa membahas
kesulitan dalam pembelajaran

Guru memberikan penguatan dan
bersama
siswa
menyimpulkan
pembelajaran

Guru membimbing berdo’a

3.

Keterlaksanaan
Ya
Tidak

42

2. Tes
Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa yang dilakukan
setelah tindakan dengan pendekatan saintifik. Teknik pengumpulan data ini
dengan cara melakukan tes di akhir pembelajaran melalui tes tertulis. Tes yang
diberikan kepada siswa yaitu tes yang dibuat sesuai dengan indikator KPS yang
telah ditentukan. Tes berupa soal yang didalamnya memuat indikator
keterampilan proses sains yang akan diukur. Fokus keterampilan yang diukur
yaitu

keterampilan

mengelompokkan,

keterampilan

memprediksi

dan

keterampilan mengkomunikasikan. Peneliti membuat kisi-kisi dari setiap
keterampilan proses yang akan diukur dan dijelaskan pada tabel berikut ini :
Tabel 3.2 Kisi-sisi soal tes keterampilan proses sains
Keterampilan Proses Sains
1.

Indikator

Keterampilan

3.7.1 Menemutunjukkan persamaan dari hasil

mengelompokkan

bumi yang ada di lingkungan sekitar

Jumlah Item
4 soal

3.7.2 Menemutunjukkan perbedaan dari hasil bumi
yang ada di lingkungan sekitar
S
3.7.3 Menemutunjukkan dasar pengelompokkan
i
atau penggolongan hasil bumi lingkungan sekitar
k
3.7.4 Mengelompokkan hasil sumber daya alam
l
sesuai dengan letak geografisnya
u
2.

Keterampilan

3.7.6 Memprediksi yang terjadi berdasarkan pola

memprediksi

dari sekelompok data hasil sumber daya alam

Keterampilan

3.7.5 Membaca tabel hasil sumber daya alam

mengkomunikasikan

3.7.7 Mengungkapkan dalam bentuk lain tabel

2 soal

s
I
3.

2 soal

hasil sumber daya alam
S
i

1.

Keterampilan

3.7.1 Menemutunjukkan persamaan manfaat dari

mengelompokkan

hasil bumi yang ada di lingkungan sekitar

k

3.7.2 Menemutunjukkan perbedaan sumber daya

l

alam hayati dan non hayati

u

3.7.3 Menemutunjukkan dasar pengelompokkan

s

atau penggolongan hasil bumi lingkungan sekitar

4 soal

43

Keterampilan Proses Sains
II

Indikator

Jumlah Item

3.7.4 Mengelompokkan hasil sumber daya alam
sesuai dengan letak geografisnya

2.

3.

Keterampilan

3.7.6 Memprediksi yang terjadi berdasarkan pola

memprediksi

dari sekelompok data hasil sumber daya alam

Keterampilan

3.7.5 Membaca tabel hasil sumber daya alam

mengkomunikasikan

3.7.7 Mengungkapkan dalam bentuk lain tabel

2 soal

2 soal

hasil sumber daya alam
1.

Keterampilan

3.7.1 Menemutunjukkan persamaan dari hasil

mengelompokkan

bumi yang ada di lingkungan sekitar

4 soal

3.7.2 Menemutunjukkan perbedaan dari hasil bumi
yang ada di lingkungan sekitar
3.7.3 Menemutunjukkan dasar pengelompokkan
S
atau penggolongan hasil bumi lingkungan sekitar
i
3.7.4 Mengelompokkan hasil sumber daya alam
k
sesuai dengan letak geografisnya
l
u
2.

Keterampilan

3.7.6 Memprediksi yang terjadi berdasarkan pola

memprediksi

dari sekelompok data hasil sumber daya alam

Keterampilan

3.7.5 Membaca tabel hasil sumber daya alam

mengkomunikasikan

3.7.7 Mengungkapkan dalam bentuk lain tabel

2 soal

s
III
3.

2 soal

hasil sumber daya alam

G. Analisis dan Interpretasi Data
Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis sesegera mungkin
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, dianalisis kemudian direfleksi untuk
mengevaluasi, mengoreksi dan memperbaiki ide/ gagasan untuk siklus
selanjutnya. Dari hasil penelitian diperoleh data yang selanjutnya diolah,
dianalisis dan deskripsikan. Analisis data dilakuakan secara bertahap selama

44

penelitian. Pada akhir tindakan diadakan analisa data secara keseluruhan. Dari
analisa data diperoleh data kesimpulan yang dapat menjawab permasalahan yang
diajabarkan. Setelah data diperoleh, selanjutnya dilakukan langkah-langkah
pengolahan dan analisis data sebagai berikut :
1. Daftar cek kelengkapan RPP dan lembar observasi aktivitas guru
Sebelum RPP digunakan dilakukan cek kelengkapan RPP.Setelah dicek lalu
ditabulasikan jumlah kelengkapan kemudian dipersentasikan skor keseluruhan
jumlah kelengkapannya. Setelah lembar observasi di cek sesuai dengan
keterlaksanaan pembelajaran, lalu ditabulasikan jumlah keterlaksanaannya
kemudian dipersentasikan skor keseluruhannya. Berdasarkan penjelasan menurut
Arikunto (2008, hlm. 236) mengenai skor dan nilai, maka untuk mengolah
persentase data adalah sebagai berikut :
P=





x 100%

Ket : P = persentase data.
2. Pengolahan data hasil tes siswa
Besarnya nilai yang diperoleh siswa merupakan persentase dari skor
maksimum ideal yang seharusnya dicapai jika tes tersebut dikerjakan dengan hasil
100% benar. Dengan kata lain, jika materi tes benar-benar mewakili seluruh bahan
pelajaran yang telah diajarkan, maka nilai yang diperoleh siswa menunjukan
besarnya persentase penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran yang telah
diberikan. Nilai siswa diperoleh dari jumlah skor yang didapatkan siswa dibagi
dengan jumlah skor maksimal dan dikali 100%.
Menurut Ngalim Purwanto (2006, hlm. 102) penilaian dapat diberikan
dengan cara berikut :

Keterangan :
NP

= nilai persen yang dicari atau diharapkan

45

R

= skor mentah yang diperoleh siswa

SM

= skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan

100

= bilangan tetap

Setelah nilai dari semua siswa yang ada di kelas dari setiap keterampilan
proses sains diperoleh, maka dihitung nilai rata-rata nilai kelas dengan
menggunakan rumus menurut Sudjana (2013, hlm. 109) yaitu :
X=



Keterangan :
X = nilai rata-rata
∑ X = jumlah skor
N = jumlah siswa

Kriteria penelitian ini dianggap berhasil apabila setiap siklusnya nilai ratarata siswa mengalami peningkatan dari nilai rata-rata maksimal 100. Dari tiga kali
siklus yang dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan saintifik, nilai rata-rata
keterampilan proses siswa dapat meningkat hingga mencapai nilai rata- rata antara
73 sampai 78 dari nilai rata-rata maksimal 100.

Peningkatan terlihat dari

kemampuan siswa mengerjakan soal- soal tes keterampilan proses sains. Siswa
sudah menguasai keterampilan proses sains tersebut karena pembelajaran
menggunakan pendekatan saintifik.

BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, refleksi, dan pembahasan
mengenai penerapan pendekatan saintifik untuk meningkatkan keterampilan
proses sains siswa, maka dapat dikemukakan simpulan dan rekomendasi yang
terkait dengan penelitian ini.
A. Simpulan
Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses
sains siswa kelas IV SD Negeri 6 Cibogo dapat meningkat dengan menerapkan
pendekatan saintifik. Berdasarkan hasi penelitian yang telah dilakukan, ada
beberapa simpulan yang diperoleh sebagai berikut:
1.

Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik
dilaksanakan selama tiga siklus. Perencanaan pembelajaran diawali dengan
membuat RPP serta instrumen penilaian. RPP dalam penelitian tindakan ini
merupakan penerapan pendekatan saintifik yang menekankan metode ilmiah
untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Sehingga langkahlangkah dalam RPP sesuai dengan tahapan pendekatan saintifik. Perencanaan
pembelajaran sesuai dengan pendekatan saintifik yaitu dengan menggunakan
tahapan metode ilmiah yaitu, mengamati, menanya, mengumpulkan data,
menalar dan mengkomunikasikan.

2.

Dalam pelaksanaan dengan menerapkan pendekatan saintifik ini mencakup
tahapan 5M yaitu, mengamati, menanya, mengumpulkan data, menalar dan
mengkomunikasikan. Aktifitas saat pembelajaran menuntut siswa aktif dalam
mencari tahu informasi, teliti saat melakukan pengamatan dan kritis untuk
menanyakan hal yang tidak dimengerti. Pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan metode ilmiah dengan menerapkan pendekatan saintifik guru
mempunyai pengalaman dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

78

dengan menggunakan pendekatan saintifik, dan siswa pun dilatih untuk
berfikir ilmiah sehingga meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
3.

Keterampilan proses sains mengalami peningkatan setelah mendapatkan
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik. Hal ini dapat terlihat
dari nilai rata-rata tes KPS siswa yang mengalami peningkatan setiap
siklusnya. Hasil peningkatan keterampilan proses sains ini dapat dilihat dari
masing-masing

keterampilan,

yaitu

keterampilan

mengelompokkan,

keterampilan memprediksi dan keterampilan mengkomunikasikan.

Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

79

B. Rekomendasi
Berdasarkan simpulan di atas, maka beberapa rekomendasi yang diberikan
sebagai berikut:
1.

Bagi guru SD, penerapan pendekatan saintifik perlu dijadikan pendekatan
alternatif dalam upaya meningkatkan keterampilan proses sains siswa, guru
dapat mempunyai pengalaman dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Tidak hanya itu saja, guru pun
dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Karena dengan
menerapkan pendekatan saintifik, proses pembelajaran menggunakan metode
ilmiah sehingga melatih siswa untuk mengamati, mencari informasi dan
mencari tahu hal yang ingin siswa ketahui. Guru juga mempunyai pendekatan

80

yang dapat digunakan dalam upaya meningkatkan keterampilan proses sains
siswa.
2.

Bagi peneliti lain, dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
penerapan pendekatan saintifik dalam meningkatkan keterampilan proses
sains. Selain itu, diharapkan peneliti dapat lebih banyak lagi dalam
menerapkan

keterampilan

mengelompokkan,

proses

keteralampilan

sains,

tidak

memprediksi

hanya

keterampilan

atau

keterampilan

mengkomunikasikan saja. Selain itu, dalam membuat RPP menggunakan
penerapan saintifik, diharapkan peneliti lebih luwes lagi sehingga RPP yang
dihasilkan tidak kaku. RPP yang dibuat tentu saja menggunakan tahapan
dalam pendekatan saintifik 5M, yaitu mengamati, menanya, memgumpulkan
data, menalar dan mengkomunikasikan.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, B. & Rustaman, N. (2011). Kemampuan mahasiswa PGSD dalam
keterampilan proses sains dan pengembangan instrument
penilaianya. Jakarta : Uhamka
Arikunto, dkk. (2007). Penelitian tindakan kelas. Jakarta : PT Bumi
Aksara
Hopkins, D. (2007). Panduan guru penelitian tindakan kelas. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Buku Guru SD/MI Kelas
IV Tema 4 Berbagai Pekerjaan. Jakarta : Kemendikbud
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Materi Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan
dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendikbud
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Materi Pelatihan Guru
Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas 4 Semester II. Jakarta :
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendikbud
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Diklat guru dalam
rangka implementasi kurikulum 3013.
Tersedia di :
http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2013/07/pendekatansaintifik-ilmiah-dalam-pembelajaran.docx [Diakses 20 Mei 2014]
Kurniadi, D. (2013). Lampiran peraturan menteri pendidikan dan
Kebudayaan republik indonesia nomor 81a tahun 2013 tentang
implementasi kurikulum pedoman umum pembelajaran. Tidak
diterbitkan.
Majid, A. (2014). Pembelajaran tematik terpadu. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Purwanto, Ng. (2006). Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Rustaman, N. Y., dkk. (2003). Strategi belajar mengajar biologi. Common
textbook JICA IMSTEP. Bandung : FPMIPA UPI

Henny Fitria Sulistyawati, 2014
Penerapan Pendekatan Saintifik pada Konsep IPA dalam Tema Berbagai Pekerjaan untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Si

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS 7A DI SMP MUHAMMADIYAH 08 BATU

3 20 1

Silabus Kelas IV TEMA BERBAGAI PEKERJAAN

0 7 9

PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP HIDROKARBON DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (PTK pada Siswa Kelas X2 SMA Swadhipa Natar TP 2009-2010)

0 5 21

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP LARUTAN PENYANGGA (PTK pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Swadhipa Natar TP 2009-2010)

0 4 13

PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI (PTK Pada Siswa Kelas XI IPA I SMA Wijaya Bandar Lampung TP 2009-2010)

1 35 215

UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP LAJU REAKSI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA SISWA KELAS XI IPA 2 MAN 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009-2010

0 9 10

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK KERAGAMAN SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 22 Bandar

3 29 131

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

0 0 7

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD N 3 GLAGAH KUDUS TAHUN 20132014

0 0 21