KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ANGKLUNG GRUP “KLASSIK” DALAM PERSIAPAN LOMBA MUSIK ANGKLUNG PADAENG VIII DI SMP NEGERI 1 KARAWANG BARAT KABUPATEN KARAWANG.

(1)

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ANGKLUNG GRUP “KLASSIK” DALAM PERSIAPAN LOMBA MUSIK ANGKLUNG PADAENG VIII DI SMP NEGERI 1 KARAWANG BARAT KABUPATEN KARAWANG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Seni Musik

Oleh

Regina Ika Mardiani NIM 1000561

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

EKSTRAKURIKULER ANGKLUNG GRUP “KLASSIK” DALAM PERSIAPAN LOMBA MUSIK ANGKLUNG PADAENG VIII DI SMP NEGERI 1 KARAWANG BARAT KABUPATEN KARAWANG” ini beserta

seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2014

Yang membuat pernyataan,


(3)

REGINA IKA MARDIANI

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ANGKLUNG GRUP “KLASSIK”

DALAM PERSIAPAN LOMBA MUSIK ANGKLUNG PADAENG VIII DI SMP NEGERI 1 KARAWANG BARAT KABUPATEN KARAWANG

disetujui dan disahkan oleh dosen pembimbing: Pembimbing I

Dr. Uus Karwati, S.Kar. M.Sn. NIP. 196506231991012001

Pembimbing II

Dody M. Kholid, S.Pd., M. Sn. NIP.197406012001121003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik

Dr. Phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd. NIP. 197303262000031003


(4)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 6

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Asumsi ... 9

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Pelatihan ... 11

1. Materi Pelatihan ... 12

2. Metode Pelatihan ... 12

3. Proses Pelatihan ... 13

4. Evaluasi Pelatihan ... 13

B. Pembelajaran ... 15

1. Tujuan Pembelajaran ... 16

2. Materi Pembelajaran ... 16

3. Tahapan Pembelajaran ... 16

4. Metode Pembelajaran ... 17

5. Media Pembelajaran ... 18


(5)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Ekstrakurikuler ... 19

D. Kemampuan Musikalitas Remaja ... 20

E. Angklung ... 21

1. Angklung Melodi ... 22

2. Angklung Pengiring ... 24

F. Sejarah Singkat Angklung Padaeng ... 32

G. Teknik Bermain Angklung ... 34

1. Teknik Getar ... 34

2. Teknik Centok ... 34

3. Teknik Tengkep ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 36

1. Lokasi ... 35

2. Subjek ... 37

B. Desain Penelitian ... 38

1. Tahap Pembuatan Rancangan Penelitian ... 39

2. Pelaksanaan Penelitian ... 40

3. Tahap Penulisan Laporan ... 40

C. Metode Penelitian ... 41

D. Definisi Operasional ... 42

E. Instrumen Penelitian ... 43

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 43

1. Triangulasi ... 43

2. Interpretasi ... 44

3. Pengujian Dependability ... 44

G. Teknik Pengumpulan Data ... 45

1. Observasi ... 45

2. Wawancara ... 45

3. Studi Dokumentasi ... 46

4. Studi Kepustakaan ... 46


(6)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I. Analisis Data ... 47

1. Reduksi Data ... 48

2. Display Data ... 48

3. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Hasil Penelitian ... 49

1. Kegiatan Ekstrakurikuler Angklung Grup “KLASSIK” ... 49

2. Kegiatan Ekstrakurikuler Angklung Grup “KLASSIK” dalam Persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII ... 53

B. Pembahasan ... 78

1. Kegiatan Ekstrakurikuler Angklung Grup “KLASSIK” ... 78

2. Kegiatan Ekstrakurikuler Angklung Grup “KLASSIK” dalam Persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII ... 79

BAB V Simpulan dan Rekomendasi ... 85

A. Simpulan ... 85

B. Rekomendasi ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 88

LAMPIRAN ... 90 RIWAYAT HIDUP


(7)

iv

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Kegiatan Ekstrakurikuler Angklung Grup

“KLASSIK” dalam Persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1

Karawang Barat Kabupaten Karawang” ini memiliki tujuan untuk mengetahui pemilihan materi pelatihan, penerapan metode pelatihan, tahapan pembelajaran dalam pelatihan serta proses evaluasi dan hasil dari kegiatan pelatihan ekstrakurikuler tersebut. Penelitian ini dilakukan karena grup angklung “KLASSIK” berhasil menjadi juara bertahan dalam lima kali penyelenggaraan Lomba Musik Angklung Padaeng, yang merupakan lomba musik angklung tingkat Nasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desktiptif dengan pendekatan kualitatif sehingga hasil penelitian dapat dideskripsikan secara terperinci. Penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh Esi Destiana dan Aan Handoyo dalam melatih grup

ekstrakurikuler angklung “KLASSIK”. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini antara lain observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa materi yang diberikan pada pelatihan grup “KLASSIK” ini terdiri dari ketapan nada, teknik bermain angklung, pengolahan dinamika, serta penjiwaan dan penampilan dalam bermain angklung yang langsung dipelajari dalam lagu-lagu yaitu lagu wajib “Cinta Untuk Mama”, lagu pilihan “Badminton” dan lagu bebas “Kompor Meleduk”. Materi pelatihan tersebut disampaikan menggunakan beberapa metode pelatihan dan pembelajaran, yaitu metode ceramah, metode bimbingan perorangan, metode demonstrasi, metode imitasi, metode drill dan metode simulasi. Materi tersebut dilatihkan dalam empat tahapan yaitu tahap pengenalan lagu, tahap pembahasan lagu, tahap penghafalan lagu dan tahap pemantapan dengan teknik evaluasi tes praktek. Setelah mengikuti pelatihan ini, anggota grup “KLASSIK” dapat mengetahui teknik-teknik dalam bermain musik angklung, mengetahui jenis-jenis dinamika dalam bermusik secara teori, menjadi lebih mudah dalam bersosialisasi dan mampu bekerjasama dalam sebuah kelompok, dan menguasai teknik-teknik bermain angklung serta lebih percaya diri utuk melakukan gerakan maupun ekspresi wajah saat tampil diatas panggung.


(8)

iv

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

“Kegiatan Ekstrakurikuler Angklung Grup “KLASSIK” dalam Persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang” means to knows about choosing material, adapt material method, learning process and evaluate also to manage the aim after all the learning process. This research do because “KLASSIK” groups usually becomes champion in Lomba Musik Padaeng which the contest itself is National Region contest. The methods that the researchers use is descriptive method with kualitatif research so the results of the research can be descripted with no mistake. Reasearchers do this descriptive research to Esi Destiana and Aan Handoyo as coach of the “KLASSIK” group. The data of this research collects by observasion, interview, documentation study, and index study. From the results, the materials which gave to the “KLASSIK” group are the righteousness of tone, technic on angklung, building of dynamical rythm, and how to feel the soul of the songs. The songs are : “Cinta Untuk Mama”, “Badminton” and “Kompor Meleduk”. Material distribute with some various methods. Teaching method, one by one method, demonstration method, trial and error method, drill method, and simulation method. The material gave with 4 steps. Knowing the songs, evaluate the songs, remembering the songs, and perfecting the songs with trial and error method. After all the training has been done, the member of “KLASSIK” can use all the technics on playing angklung, knowing different types of dynamical on music, much easier on socialized with another member ofthe group and become more capable to work in group, and knowing all the technic on playing angklung also increase self confident to express what their feel when they perform on the stage.


(9)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Angklung merupakan salah satu kesenian tradisional Indonesia yang berkembang hampir di setiap daerah di wilayah Jawa Barat. Mulyadi (2014) mengungkapkan bahwa sejak tanggal 16 Nopember 2010, kesenian angklung telah disahkan oleh UNESCO sebagai budaya tak benda warisan manusia. Sejak saat itu pula pemerintah Indonesia gencar mensosialisasikan kesenian angklung kepada generasi muda sebagai salah satu upaya pelestarianmusik angklung.

Upaya pelestarian yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan merujuk pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 182 tahun 1968 yang menyatakan angklung sebagai alat pendidikan musik nasional, membuat angklung mulai merambah lembaga pendidikan formal. Kesenian tradisional ini pun mulai dikenal oleh kalangan pelajar, baik di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama maupun sekolah menengah atas. Ternyata upaya pelestarian angklung oleh pemerintah Indonesia dengan memperkenalkan angklung pada pelajar di lembaga pendidikan formal, mendapat tanggapan positif dari lembaga pendidikan yang bersangkutan. Saat ini, hampir seluruh lembaga pendidikan formal di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Barat menyediakan instrumen angklung untuk dipelajari oleh siswanya.

Selain sebagai materi belajar di kelas, alat musik tradisional yang terbuat dari bambu ini juga dipelajari dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Adanya kegiatan ekstrakurikuler ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman. Selain itu, “kegiatan ekstrakurikuler juga dinilai dapat meningkatkan Emotional Qoutient (EQ) siswa yang mencakup aspek kecerdasan sosial/kompetensi sosial” (Bimtek Ekstrakurikuler Bidang Kesenian, 2014, hlmn. 1). Artinya kecerdasan sosial mencakup tentang kemampuan seseorang dalam memahami dan mengelola sebuah hubungan sosial. Kecerdasan emosional merupakan kecerdasan yang harus diperhatikan dan tidak boleh diabaikan dalam masa perkembangan anak. Azzet (2010)


(10)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengemukakan bahwa terdapat tiga jenis kecerdasan yang tidak boleh diabaikan dalam masa perkembangan anak. Ketiga kecerdasan tersebut adalah:

1. Kecerdasan Intelektual atau Intellegence Quotient (IQ), kecerdasan ini berkaitan dengan potensi kemampuan seorang anak untuk memperlajari sesuatu dengan menggunakan alat-alat berfikir.

2. Kecerdasan Emosional atau Emotional Quotient (EQ), adalah kecerdasan yang menaungi 5 komponen pokok, yaitu kesadaran diri, manajemen emosi, motivasi, empati dan mengatur sebuah hubungan sosial.

3. Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam melihat makna yang ada dibalik sebuah kenyataan atau kejadian tertentu.

Sebagai salah satu ekstrakurikuler di bidang seni, tentu ekstrakurikuler angklung memiliki sifat-sifat dasar ekstrakurikuler kesenian. Ada tiga sifat dasar ekstrakurikuler kesenian yang menjadi target dan acuan dalam ekskul bidang kesenian. Tiga sifat dasar tersebut adalah multilingual, multidimensional, dan multikultural. Multilingual berkaitan dengan pengembangan kemampuan dalam berekspresi melalui berbagai cara. Multidimensional mencakup pengembangan kompetensi dalam penguasaan konsep. Sedangkan multikultural terkait dengan pengembangan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap keberagaman budaya nusantara dan mancanegara.

Kesenian angklung sebagai kegiatan ekstrakurikuler nampaknya mendapat respon positif dari kalangan pelajar. Ketertarikan untuk mempelajari kesenian tradisional ini membuat kelompok ekstrakurikuler angklung mulai bermunculan di lingkungan lembaga pendidikan formal di wilayah Jawa Barat. Seiring dengan banyak bermunculannya kelompok ekstrakurikuler angklung, perlombaan musik angklung pun mulai marak diselenggarakan. Kegiatan ini ditujukan sebagai ajang evaluasi kualitas dan motivasi bagi setiap kelompok ekstrakurikuler angklung. Salah satu lomba musik angklung yang rutin digelar di daerah Jawa Barat adalah Lomba Musik Angklung Padaeng (LMAP).

LMAP adalah perlombaan musik angklung tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Keluarga Besar Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan


(11)

3

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indonesia (KABUMI UPI), secara rutin setiap dua tahun sekali. KABUMI UPI adalah sebuah unit kegiatan mahasiswa di bawah naungan universitas, yang bergerak dibidang kesenian, khususnya kesenian tradisional.

Lomba Musik Angklung Padaeng merupakan lomba musik angklung yang paling dinanti-nanti oleh setiap kelompok ekstrakurikuler angklung di lembaga pendidikan formal. Lomba musik ini membagi peserta lomba kedalam tiga kategori kelompok berdasarkan tingkatan pendidikan. Tiga kategori peserta tersebut adalah kategori tingkat sekolah dasar, tingkat sekolah menengah pertama, dan tingkat sekolah menengah atas. Peserta Lomba Musik Angklung Padaeng berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat seperti Subang, Tasikmalaya, Cianjur, Bogor, Karawang dan Bandung, bahkan kelompok angklung dari luar Jawa Barat seperti Banten, Balikpapan dan Jakarta pun terkadang ikut berkompetisi.

Pada penyelenggaraan LMAP VIII dengan tajuk “Edukasi dalam Simfoni” yang bertempat di Gedung Achmad Sanusi pada tanggal 9 s.d. 11 Mei 2014, SMPN 1 Karawang Barat terpilih sebagai Juara I berdasarkan penilaian dewan juri dengan mempertimbangkan beberapa kriteria penilaian. Kriteria penilaian tersebut adalah ketepatan nada, keutuhan aransemen, penggunaan teknik, penjiwaan, penampilan, dan kreativitas dari tampilan Kelompok Angklung Grup

“KLASSIK” SMPN 1 Karawang Barat pada saat tampil sebagai peserta lomba. Jika merujuk pada kriteria penilaian juri yaitu ketepatan nada, keutuhan aransemen, penggunaan teknik, penjiwaan, penampilan, dan kreativitas, sebagai juara tentu kelompok angklung “KLASSIK” mendapat nilai lebih dibanding dengan kelompok angklung lainnya. Kelompok angklung grup “KLASSIK” mampu memainkan nada-nada dalam sebuah karya lagu dengan tepat sesuai dengan aransemen yang dibuat. Teknik bermain angklung yang digunakan seperti teknik getar, teknik centok, teknik tengkep, dan permainan dinamika pun mampu mereka kuasai.

Pemain angklung grup “KLASSIK” mampu memberikan ornamen-ornamen dalam sebuah karya baik itu dengan gerakan, nyanyian, maupun ekspresi wajah tanpa rasa malu-malu. Ornamen-ornamen inilah yang memberikan nuansa baru


(12)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam penampilan kelompok angklung grup “KLASSIK” yang jarang dijumpai di kelompok musik angklung lainnya.

Sejak keikutsertaanya dalam LMAP pada tahun 2006, kelompok angklung SMPN 1 Karawang Barat selalu menduduki posisi 2 besar. Posisi juara tersebut adalah Juara II pada LMAP IV tahun 2006, Juara II pada LMAP V tahun 2008, Juara I pada LMAP VI tahun 2010, Juara I LMAP VII pada tahun 2012 dan Juara I pada LMAP VIII tahun 2014.

Menjadi juara merupakan sebuah prestasi yang membanggakan. Terlebih lagi kelompok angklung SMPN 1 Karawang Barat sudah berhasil menduduki podium juara sejak keikutsertaannya yang pertama dan berhasil mempertahankan posisi di juara 2 besar selama lima kali perlombaan berturut-turut. Dari prestasi yang diraih, tentu kelompok angklung SMPN 1 Karawang Barat memiliki keistimewaan yang menyebabkan mereka selalu menjadi juara bertahan.

Kelompok Angklung Siswa SMPN 1 Karawang Barat (KLASSIK) adalah sebuah ekstrakurikuler angklung yang dibina dan dilatih oleh Esi Destiana dan Aan Handoyo sejak tahun 2005. Esi adalah pelatih angklung yang juga mengajar sebagai guru kesenian di SMPN 1 Karawang Barat, dan Aan adalah pelatih angklung yang juga guru kesenian di SMA Labschool UPI Bandung. Banyaknya prestasi yang diraih oleh kelompok angklung SMPN 1 Karawang Barat merupakan sebuah dampak positif dari proses pelatihan yang dijalani. Sebagai seorang pelatih, Esi memiliki strategi pelatihan angklung yang tepat diterapkan bagi siswa tingkat sekolah menengah pertama dalam persiapan lomba musik angklung. Hal ini dapat disimpulkan dari keberhasilannya dalam melatih tim angklung yang menjadi juara bertahan lomba musik angklung tingkat Nasional.

Secara umum strategi dapat didefinisikan sebagai rencana tindakan yang disusun dalam rangka mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan pelatihan, strategi adalah serangkaian rencana kegiatan berlatih yang disusun sedemikian rupa untuk mencapai target atau tujuan pelatihan. Menurut Newman dan Logan (dalam

Hatimah, 2000, hlm. 5), mendefinisikan bahwa “strategi mempunyai arti yang didalamnya mencakup tujuan yang ingin dicapai, metoda yang akan digunakan,


(13)

5

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teknik pelaksanaannya, serta tolak ukur yang sudah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan.”

Strategi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran seringkali diterapkan dalam kegiatan pelatihan. Hamalik (2003, hlm. 18) mengemukakan bahwa

“strategi belajar adalah suatu keseluruhan proses belajar yang menitikberatkan keaktifan siswa dan mahasiswa secara kreatif dan berencana untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu”. Dalam konsep ini terkandung komponen-komponen tujuan belajar, yaitu materi belajar, kegiatan belajar, unsur penunjang, pelaku, waktu dan tempat belajar, serta penilaian belajar.

Kegiatan ekstrakurikuler angklung yang dilakukan oleh Esi dalam persiapan LMAP VIII memiliki komponen-komponen yang disebutkan di atas. Dalam prakteknya, Esi telah menentukan jadwal latihan terhitung sejak 16 Maret 2014 sampai dengan 8 Mei 2014. Dalam jadwal tersebut tertulis siapa saja yang mengikuti kegiatan pelatihan, lengkap dengan jadwal latihan bersama tim ahli. Tahapan pemberian materi latihan pun direcanakan dengan jelas oleh Esi, yang dibagi kedalam tahap pengenalan lagu, tahap pembahasan lagu, tahap penghafalan, dan tahap pemantapan. Tujuan latihan dikemukakan sebelum Esi memulai latihan, serta evaluasi selalu dilakukan setiap kali latihan usai. Keistimewaan pelatihan yang dilakukan oleh Esi adalah adanya kegiatan latihan bersama tim ahli dan kegiatan evaluasi dalam bentuk simulasi lomba yang tentu memberikan banyak masukan positif bagi tim angklung grup “KLASSIK” SMPN 1 Karawang Barat dalam persiapan LMAP VIII.

Selain strategi pelatihan yang tepat, prestasi yang diraih oleh kelompok angklung SMPN 1 Karawang Barat juga tidak lepas dari dukungan pihak-pihak terkait. Pihak-pihak tersebut antara lain sekolah, tim guru, siswa, dan orang tua murid. Pihak sekolah mendukung kegiatan ekstrakurikuler angklung grup

“KLASSIK” dengan menyediakan ruangan khusus untuk berlatih dan menyimpan instrumen angklung beserta perlengkapan lainnya. Ruangan tersebut berupa sebuah ruangan berukuran 8x4 meter² yang dilengkapi dengan tiga buah kipas angin, cube, microphone, tiga buah lemari, dan papan tulis. Di ruangan inilah kelompok ekstrakurikuler angklung SMPN 1 Karawang Barat menyimpan seluruh


(14)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perlengkapan latihannya yang berupa 4 set besar angklung diatonis dengan nada-nada kromatiknya, 1 set gambang, 1 buah contra bass, 1 buah cajon, 1 buah keyboard dan 1 buah tamborin.

Selain memfasilitasi latihan, pihak sekolah juga selalu mendukung kegiatan ekstrakurikuler ini dengan memberikan izin bagi anggota angklung untuk berkegiatan di luar sekolah selagi itu membawa nama baik lembaga dan daerah. Begitu pula halnya dengan para guru dan orang tua siswa. Mereka menyadari bahwa prestasi yang diraih dalam kegiatan ekstrakurikuler merupakan sebuah pengalaman berharga yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi anak dan atau siswanya. Para guru dan orang tua siswa pun mendukung kegiatan ekstrakurikuler ini dengan sepenuhnya, baik dalam bentuk dukungan moril maupun materi.

Untuk berpartisipasi dalam LMAP VIII, Esi telah mempersiapkan kelompok angklung yang dibinanya dengan berlatih kurang lebih selama dua bulan. Bagaimana proses latihan yang dilakukan oleh Esi sehingga mampu menghasilkan sebuah kelompok pemain angklung yang memiliki kualitas juara lomba tingkat nasional, merupakan sebuah kegiatan pelatihan yang menarik untuk diteliti. Ketertarikan tersebut peneliti tuangkan dalam sebuah karya tulis dengan judul

“KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ANGKLUNG GRUP “KLASSIK”

DALAM PERSIAPAN LOMBA MUSIK ANGKLUNG PADAENG VIII DI

SMP NEGERI 1 KARAWANG BARAT KABUPATEN KARAWANG”.

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini berkisar pada tinjauan kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” khususnya dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII. Adapun permasalahan yang dikaji adalah kegiatan pelatihan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pemilihan materi pelatihan, penerapan metode pelatihan, tahapan pembelajaran dan bentuk evaluasi serta hasil dari pelatihan.


(15)

7

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana Kegiatan Ekstrakurikuler Angklung

Grup “KLASSIK” dalam Persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMP Negeri 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang?”

Agar permasalahan lebih terfokus, maka disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pemilihan materi pelatihan pada kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang?

2. Bagaimana penerapan metode pelatihan pada kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang?

3. Bagaimana tahapan pembelajaran pada kegiatan ekstrakurikuler angklung grup

“KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang?

4. Bagaimana proses evaluasi dan hasil pelatihan dari kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang?

D.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan penelitian mengenai pelatihan angklung pada kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang.


(16)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tujuan Khusus

Berdasarkan pertanyaan penelitian, maka tujuan khusus penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai:

a. Pemilihan materi pelatihan pada kegiatan ekstrakurikuler angklung grup

“KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di

SMPN 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang.

b. Penerapan metode pelatihan pada kegiatan ekstrakurikuler angklung grup

“KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang.

c. Tahapan pembelajaran pada kegiatan pelatihan ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang.

d. Proses evaluasi dan hasil pelatihan dari kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang.

E.Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang tersebut dibawah ini:

1. Peneliti

Semoga penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti mengenai kesenian angklung dan pembelajarannya yang menjadi bahan referensi dalam mengajar angklung.

2. Jurusan dan Mahasiswa Pendidikan Seni Musik UPI Bandung

Untuk Jurusan dan mahasiswa Pendidikan Seni Musik UPI Bandung, semoga dapat memberikan referensi kegiatan pelatihan yang positif agar mahasiswanya memiliki kompetensi yang baik dalam mengajar angklung.


(17)

9

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pendidikan Seni

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan seni musik. Semoga hasil penelitian ini dapat lebih memaksimalkan pembelajaran seni musik, terutama dalam pembelajaran angklung.

4. Untuk Masyarakat

Pada dasarnya setiap hasil dari penelitian pasti dipersembahkan untuk masyarakat luas. Penelitian ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat luas terhadap kesenian tradisional daerah Jawa Barat khususnya kesenian angklung. Dengan demikian, secara tidak langsung masyarakat telah berpartisipasi dalam upaya pelestarian angklung di Indonesia.

F. Asumsi

Asumsi dalam penelitian ini adalah bahwa kegiatan ekstrakurikuler angklung yang dilakukan oleh grup “KLASSIK” SMP Negeri 1 Karawang Barat memiliki keistimewaan dalam kegiatan pembelajarannya. Dari observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, dapat diketahui bahwa kegiatan pelatihan khusus persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII ini memiliki pemilihan materi, penerapan metode pelatihan, tahapan pembelajaran serta proses evaluasi yang berbeda dari kegiatan pelatihan angklung lainnya.

Merujuk pada beberapa pernyataan diatas, peneliti berasumsi bahwa pelatihan angklung pada kelompok angklung tersebut perlu diteliti lebih lanjut agar dapat diketahui proses pelatihan angklung yang baik, yang dapat dijadikan referensi dalam melatih kelompok angklung pada tingkat sekolah menengah pertama.


(18)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G.Struktur Organisasi Skripsi

BAB I: Pendahuluan, mengungkap latar belakang penelitian serta hal yang dirasa unik dan layak untuk diteliti.

BAB II: Kajian Pustaka, berisi beberapa teori, pendapat atau penelitian-penelitian sebelumnya yang dijadikan sebagai pembanding dan acuan untuk melandasi dan memperkuat pendapat atau temuan-temuan selama penelitian, serta dijadikan salah satu instrumen dalam membahas penelitian di bab IV.

BAB III: Metode Penelitian, mengungkapkan metode yang digunakan oleh peneliti dalam mengkaji, menganalisis dan mendeskripsikan hasil penelitian. BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan, peneliti menganalisis, mengkaji dan mengungkapkan hasil penelitian yang kemudian dibahas dengan perbandingan teori-teori yang ada di bab II.

BAB V: Kesimpulan dan Saran, peneliti memunculkan poin-poin penting dari hasil penelitian, serta mengungkapkan saran-saran atau ide dari peneliti terhadap objek yang diteliti.


(19)

36

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi

Sebagian besar lokasi penelitian ini bertempat di SMPN 1 Karawang Barat, dengan alamat Jalan Sukarja Jayalaksana Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat. Hal ini dikarenakan proses pelatihan kelompok

ekstrakurikuler angklung “KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung

Padaeng VIII dilakukan di sekolah tersebut. Selain itu, penelitian juga dilakukan di Gedung Ahmad Sanusi (ex. BPU) UPI. Lokasi-lokasi tersebut digunakan sebagai lokasi penelitian karena lokasi-lokasi tersebut berkaitan dengan proses latihan yang dilakukan oleh grup angklung “KLASSIK” sejak persiapan hingga pelaksanaan Lomba Musik Angkung Padaeng VIII.

Gambar 3.1 Gerbang Utama SMPN 1 Karawang Barat, sekolah yang menjadi lokasi penelitian. Dokumentasi Regina, April 2014


(20)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Gd. Achmad Sanusi, lokasi Lomba Musik Angklung Padaeng VIII

Dokumentasi KLASSIK, Mei 2014

2. Subjek Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, maka dibutuhkan narasumber yang dapat memberikan informasi yang berhubungan secara langsung dengan kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1 Karawang Barat. Untuk itu, dipilihlah pembina sekaligus pelatih ekstrakurikuler angklung “KLASSIK” yaitu Esi Destiana beserta dua siswa anggota ekstrakurikuler yaitu Bagas selaku ketua ekstrakurikuler, dan Hana Fahimah selaku kondakter grup

“KLASSIK” sebagai subjek penelitian.

Gambar 3.3 Subjek Penelitian: Esi Destiana Gambar 3.4 Subjek Penelitian: Bagas & Hana


(21)

38

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Desain Penelitian

Sebelum melakukan proses penelitian secara langsung, peneliti harus membuat sebuah rancangan penelitian atau desain penelitian. Desain penelitian merupakan perencanaan penelitian, yaitu menjelaskan secara rinci tentang keseluruhan rencana atau rancangan penelitian mulai dari studi pendahuluan, perumusan masalah, perumusan asumsi, pemilihan pendekatan, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data dan analisis data.

Adapun tahapan yang dilalui untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.5 Skema Desain Penelitian Sumber: Karwati, Juni 2014.

Dari skema diatas dapat dilihat bahwa dalam melakukan penelitian, terdapat tiga tahapan yaitu tahap awal, tahap proses, dan tahap akhir. Pada tahap awal, peneliti membuat rancangan penelitian dengan melakukan observasi awal, mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan hasil observasi awal untuk kemudian dimuat dalam proposal penelitian berdasarkan studi empiris dan teoritis. Pada tahapan berikutnya yaitu tahap proses penelitian, peneliti mengumpulkan data-data dilapangan dengan melakukan pengamatan objek dan mengumpulkan data dengan cara observasi, wawancara, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis oleh peneliti, hingga

Awal Akhir Proses Pembuatan Rancangan Penelitian Pelaksanaan Penelitian Penulisan Laporan Hasil Temuan Penelitian Penelitian Pelatihan Angklung Studi Empiris & Teoritis

Studi Pendahuluan; Perumusan Masalah; Pemilihan Metode dan Pendekatan; Penyusunan instrumenpenelitian. Pengamatan Objek; Mengumpulkan data; Menganalisis data.


(22)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencapai hasil yang jenuh. Setelah tahapan proses selesai, peneliti membahas dan menuliskan hasil penelitian serta menarik kesimpulan tentang Pelatihan Ekstrakurikuler Angklung Grup “KLASSIK” dalam Persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang. Dari serangkaian proses tersebutlah akhirnya didapati sebuah hasil temuan penelitian.

Untuk membahas lebih jelas tentang desain penelitian, berikut penjabarannya:

1. Tahapan Pembuatan Rancangan Penelitian

a. Studi Pendahuluan

Peneliti melakukan observasi awal terhadap objek penelitian serta mencari dan mengumpulkan bahan referensi sebagai landasan teori yang erat kaitannya dengan tujuan penelitian. Yang menjadi bahan referensi peneliti yakni buku Strategi dan Metode Pembelajaran (Ihat Hatimah: 2000), buku Mengelola Pelatihan Partisipatif (Ikka Kartika A. Fauzi: 2011) dan skripsi Studi Tentang Pelatihan Marchingband Gema Suara Korpri Kabupaten Sukabumi (GSKKS) (M. Afrizal Ramadhan: 2013).

b. Perumusan Masalah

Peneliti merumuskan beberapa pertanyaan yang lebih spesifik sehingga di dapatkan pertanyaan penelitian sehingga peneliti akan lebih fokus, terarah, dan mudah dalam membuat laporan penelitian. Pada tahapan ini, peneliti memfokuskan permasalahan kepada pembelajaran dalam kegiatan pelatihan

ektrakurikuler angklung grup “KLASSIK” yang berkaitan dengan pemilihan

materi pembelajaran, pemilihan metode pembelajaran, tahapan pembelajaran, serta proses evaluasi dan hasil pelatihan.

c. Pemilihan Metode dan Pendekatan

Penentuan metode penelitian sangatlah penting dalam sebuah penelitian, ini menentukan tahapan berikutnya dalam sebuah penelitian. Metode merupakan cara untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk kepentingan tertentu. Metode yang diambil dalam penelitian ini yakni metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif agar sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan terkait dengan Kegiatan


(23)

40

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ekstrakurikuler Angklung Grup “KLASSIK” di SMPN 1 Karawang Barat dalam Persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII.

d. Penyusunan Instrumen Penelitian

Penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai rancangan penelitian. Data yang akan dicari untuk kepentingan penelitian belum jelas, untuk itu diperlukan rancangan penelitian. Rancangan penelitian ini bersifat sementara dan dapat berkembang. Peneliti menyusun instrumen penelitian berupa pedoman observasi dan pedoman wawancara dengan subjek juga objek penelitian. Instrumen penelitian ini berkaitan dengan penggunaan strategi dalam kegiatan ekstrakurikuler angklung di SMPN 1 Karawang Barat dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII.

2. Pelaksanaan Penelitian

Setelah melakukan pesiapan, peneliti melaksanakan penelitian disesuaikan dengan jadwal latihan Ekstrakurikuler Angklung Grup “KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII. Selama penelitian peneliti mengumpulkan data-data yang diperoleh dilapangan kemudian mengolah data tersebut untuk dijadikan laporan akhir penelitian. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, studi pustaka dan studi dokumentasi.

3. Tahap Penulisan Laporan

Setelah melakukan penelitian dan melakukan pengumpulan data tahap berikutnya adalah tahap penulisan laporan atau hasil penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulisan laporan ini mengacu kepada situasi dan kondisi yang terdapat pada kegiatan Ekstrakurikuler

Angklung Grup “KLASSIK” dalam Persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng

VIII di SMPN 1 Karawang Barat.

Pada konstelasi pembelajaran ini dijelaskan bahwa dalam sebuah pelatihan, dibutuhkan unsur-unsur seperti materi, metode, tahapan, dan evaluasi. Kemudian pada proses latihan tentu akan ditemui hambatan baik itu hambatan internal maupun eksternal. Setelah proses latihan selesai, akan diketahui bagaimana hasil


(24)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelatihan tersebut. Hasil tersebut dilihat dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Hal tersebut mengacu pada konstelasi pembelajaran sebagai berikut:

Gambar 3.6 Skema Konstelasi Pembelajaran Diadaptasi dari: Syukur (dalam Ramadhan, 2013, hlm 37)

C.Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau memaparkan segala peristiwa yang terjadi saat penelitian berlangsung serta untuk menafsirkan dan menyusun fakta yang terdapat dalam objek penelitian selama penelitian berlangsung. Dengan dipilihnya metode deskriptif kualitatif dalam penelitian ini, diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai proses pelatihan ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” dalam persiapan LMAP dengan sejelas-jelasnya.

Adapun yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan materi pelatihan pada kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang.

2. Penerapan metode pelatihan pada kegiatan ekstrakurikuler angklung grup

“KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di

SMPN 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang. Media

Evaluasi Metode

Tahapan Pembelajaran

Pelatihan Angklung

Hasil Pelatihan Proses

Latihan

Kognitif

Afektif

Psikomotor Hambatan

Internal

Hambatan Eksternal Materi


(25)

42

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tahapan pembelajaran pada kegiatan pelatihan ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang.

4. Proses evaluasi dan hasil pelatihan dari kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang.

D.Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran makna istilah, maka peneliti paparkan definisi istilah yang digunakan dalam penelitian ini kedalam definisi operasional sebagai berikut:

1. Pelatihan : Pelatihan berasal dari kata latih yang artinya belajar atau membiasakan diri agar mampu atau dapat melakukan sesuatu, orang yang mengajar seseorang agar terbiasa mampu melakukan sesuatu disebut pelatih. Jadi pelatihan merupakan proses atau cara untuk membiasakan diri agar mampu melakukan sesuatu (depdikbud dalam Ramadhan, 2013, hlm. 38).

Selain itu, pelatihan juga didefinisikan sebagai pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatif singkat, dan dengan menggunakan metode yang lebih mengutamakan praktik daripada teori (Simamora dalam Kamil, 2010, hlm. 4).

2. Angklung : Angklung adalah alat musik tradisional khas Jawa Barat yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara diayunkan atau digoyangkan (Iizerdat dan Sosrosuwarno, 1954, hlm. 10). 3. Ekstrakurikuler: Ekstrakurikuler adalah bagian dari pendidikan luar sekolah

yang memiliki sifat keilmuan yang berdasarkan pada otonomi disiplin ilmunya sendiri (Kamil 2010, hlm. 31).


(26)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri yang bertindak sebagai instrumen kunci. Peneliti dituntut untuk mempersiapkan sendiri perangkat observasi, pedoman wawancara, dan pedoman penulisan dokumentasi yang digunakan sebagai panduan umum dalam proses pencatatan.

Posisi peneliti kualitatif sebagai instrumen kunci sesuai dengan definisi penelitian kualitatif yang diungkap oleh Sugiyono (2011, hlmn. 15), bahwa:

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Instrumen penelitian dapat juga didefinisikan sebagai alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Objektivitas dan keabsahan data penelitian dilakukan dengan melihat reliabilitas dan validitas data yang diperoleh. Pembuktian validitas data ditentukan oleh kredibilitas temuan dan interpretasinya dengan mengupayakan temuan, dan penafsiran yang dilakukan sesuai dengan kondisi senyatanya dan disetujui oleh subjek penelitian atau narasumber.

Untuk memperkecil kemungkinan kekeliruan saat wawancara dan observasi, peneliti menggunakan perekam suara sehingga peneliti memperoleh informasi secara lengkap dari sumber data.

1. Triangulasi

Pendapat Sugiyono (2011: 372-374) menyatakan bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Penjelasannya sebagai berikut:


(27)

44

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam penelitian ini, selain melakukan wawancara dengan subjek, peneliti juga melakukan wawancara dengan praktisi angklung yang terlibat dalam proses pelatihan ekstakurikuler angklung grup “KLASSIK” dalam persiapan LMAP VIII.

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini, data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner.

c. Triangulasi Waktu

Pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

2. Interpretasi

Dalam tahap ini temuan-temuan dilapangan diinterpretasi berdasarkan kerangka teoretis yang telah dipilih maupun berdasarkan norma-norma praktis yang dapat menggambarkan pelatihan yang baik. Dengan ini, diharapkan diperoleh kontribusi dalam dunia pendidikan dari pelatihan angklung sebagai bahan referensi dalam melatih sebuah kegiatan ekstrakurikuler angklung.

3. Pengujian Dependability

Menurut Sugiyono (2011: 377) “...pengujian dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.” Peneliti harus mampu menunjukkan bukti-bukti aktivitas dilapangan sejak awal menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, hingga membuat kesimpulan penelitian.


(28)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi. Adapun jenis observasi yang dipilih adalah observasi non partisipatif, dimana peneliti hanya meninjau dan mengamati saja tanpa ikut serta dalam kegiatan Ekstrakurikuler Angklung Grup “KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1 Karawang Barat. Observasi dilakukan sebanyak dua belas kali yaitu sejak akhir bulan Maret hingga Mei 2014. Observasi dilakukan sesuai dengan jadwal latihan ekstrakurikuler yang diteliti. Adapun yang menjadi fokus observasi adalah pemilihan materi pelatihan, penerapan metode pelatihan, tahapan pembelajaran, proses evaluasi dan hasil pelatihan yang dilakukan terhadap siswa anggota ekstrakurikuler angklung grup

“KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dari narasumber mengenai kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” di SMPN 1 Karawang Barat dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII. Adapun yang menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah Esi Destiana yang bertindak sebagai pelatih ekstrakurikuler Angklung di SMPN 1 Karawang Barat. Peneliti melakukan wawancara kepada Esi Destiana mengenai kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII.

Selain itu wawancara juga dilakukan kepada ketua ekstrakurikuler angklung “KLASSIK”, yaitu Bagas dan kondaktor ekstrakurikuler angklung “KLASSIK” yaitu Hana Fahimah untuk menggali informasi mengenai keefektifan penerapan metode pembalajaran yang diterapkan oleh Esi Destiana selama proses latihan yang ditinjau dengan sudut pandang siswa.


(29)

46

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dokumentasi digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai fakta lapangan yang akan peneliti kaji lebih jauh yang dimuat dalam bentuk vidio, audio, foto, maupun dokumen tertulis lainnya.

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya dokumen profil ekstrakurikuler, foto-foto kegiatan, rekaman proses wawancara, dokumentasi proses latihan, catatan selama proses penelitian berlangsung dan dokumen lain yang diperlukan dalam penelitan ini.

4. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan untuk mengkaji teori-teori, dan pendapat-pendapat terdahulu yang berasal dari sumber tertulis, baik itu buku, jurnal elektronik, atau tulisan lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran angklung.

Beberapa buku yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah buku Panduan Bermain Angklung (Obby A.R. Wiramiharjda: 2010), Metodologi Pengajaran Angklung (Uus Karwati, dkk.: 2003), Strategi dan Metode Pembelajaran (Ihat Hatimah.: 2000), Manajememen Sekolah dan Diklat (Mochammad Entang dan Djoehana Setyamidjaja: 2013) dan Mengelola Pelatihan Partisipatif (Ikka Kartika A. Fauzi: 2011).

Buku Panduan Bermain Angklung karya Obby A.R. Wiramihardja membahas tentang instrumen musik angklung beserta fungsi dan cara/teknik memainkannya. Sedangkan buku Metodologi Pengajaran Angklung membahas tentang metode-metode yang dapat digunakan dalam pengajaran angklung. Buku Strategi dan Metode Pembelajaran membahas tentang strategi dan metode yang biasa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, sedangkan modul Manajemen Sekolah dan Diklat dan Mengelola Pelatihan Partisipatif membahas tentang kegiatan pelatihan.


(30)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H.Teknik Pengolahan Data

Setelah seluruh data terkumpul, peneliti melakukan pemilihan terhadap data yang jelas dan dapat dijadikan referensi dalam penelitian. Setelah pemilihan data terlaksana, kemudian peneliti memulai tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Mengumpulkan dan menyusun data-data berdasarkan jenis data hasil penelitian;

2. Menyesuaikan dan membandingkan data yang diperoleh di lapangan dengan studi literatur yang diperoleh, untuk dijadikan bahan kesimpulan penelitian; 3. Menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya;

4. Mendeskripsikan hasil penelitian berupa kesimpulan dari hasil pengolahan data dalam bentuk laporan tulisan.

I. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kuailtatif adalah proses penyusunan data agar lebih mudah dimengerti. Data yang diperoleh dari lapangan biasanya berupa deskriptif, yaitu pemaparan keadaan objek penelitian berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti.

Pengolahan data dilakukan secara terus menerus hingga data yang diperoleh sudah jenuh, atau tidak dapat berkembang lagi, sesuai dengan pendapat Bogdan (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 334):

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Pendapat diatas senada dengan Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 337) yang mengungkapkan bahwa:

Aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction (reduksi data), data display (display data), dan conclusion drawing/verification (pengambilan kesimpulan atau verifikasi data).


(31)

48

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pendapat diatas, tahapan pengolahan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Data yang telah diperoleh di lapangan didokumentasikan kedalam bentuk uraian atau laporan tertulis secara terperinci. Laporan kemudian direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting dan membuang yang tidak diperlukan.

2. Display Data

Display data adalah penggambaran hasil penelitian secara menyeluruh yang disusun secara singkat, jelas dan terperinci. Penggambaran ini bertujuan untuk memudahkan dalam memahami aspek-aspek penelitian baik secara global maupun parsial. Selanjutnya penyajian data akan dilakukan dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh.

3. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data

Langkah terakhir yang ditempuh dalam analisis data kualitatif adalah mengambil kesimpulan dan verifikasi data. Setelah peneliti membuat sebuah kesimpulan dari hasil penelitian, kemudian peneliti mempelajari dan memahami kembali data-data yang diperoleh selama penelitian, dan meminta pertimbangan kepada berbagai pihak mengenai data-data yang diperoleh di lapangan.


(32)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

85

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Pada bab ini, peneliti mengutarakan simpulan berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan pada kegiatan Ekstrakurikuler Angklung Grup “KLASSIK” dalam

Persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang. Simpulan yang diungkap oleh peneliti seputar pemilihan materi pelatihan, metode pelatihan, tahapan pembelajaran, serta evaluasi dan hasil

dari pelatihan esktrakurikuler angklung grup “KLASSIK” dalam persiapan Lomba

Musik Angklung Padaeng VIII.

Materi yang dipelajari dalam kegiatan pelatihan ini adalah materi lagu-lagu lomba yaitu lagu wajib “Cinta Untuk Mama” cipt. Seli Pontoh, lagu pilihan

“Badminton” cipt. Mang Koko, dan lagu bebas “Kompor Meleduk” cipt. Benyamin S. yang didalamnya terdapat teknik-teknik bermain angklung, pengolahan dinamika, tempo dan penjiwaan dalam bermain angklung. Penentuan lagu pilihan dan lagu bebas bukan tanpa alasan. Lagu “Badminton” dipilih karena dianggap dapat mewakili identitas kedaerahan tempat SMPN 1 Karawang Barat yang berlokasi di daerah Jawa Barat. Lagu “Kompor Meleduk” dipilih karena pada saat persiapan pelaksanaan lomba, bencana banjir melanda berbagai daerah di Indonesia, lagu ini dianggap mewakili keadaan terkini di lingkungan masyarakat dan dinilai memiliki pesan yang baik agar masyarakat menjaga lingkungan dan tidak menyebabkan bencana banjir.

Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan khusus persiapan lomba ini merupakan metode yang sama dengan yang dilakukan pada kegiatan latihan rutin, yaitu metode ceramah, metode kerja kelompok, metode demonstrasi, metode imitasi, dan metode drill. Sedangkan metode tambahan yang digunakan dalam kegiatan pelatihan khusus persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII ini adalah metode simulasi.

Tahapan pembelajaran yang digunakan terbagi kedalam dua, yaitu tahapan pembelajaran pelatihan ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” secara


(33)

86

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keseluruhan, dan tahapan pembelajaran pada kegiatan ekstrakurikuler angklung

grup “KLASSIK” pada tiap pertemuan. Langkah-langkah pembelajaran pada pelatihan tiap pertemuan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Evaluasi yang dilakukan oleh pelatih menggunakan teknik tes yang dilakukan pada tiap akhir pertemuan latihan. Selain teknik tes, kegiatan evaluasi oleh pelatih ini dilakukan juga dengan teknik non tes seperti pengamatan perkembangan kemampuan anggota pada saat proses latihan berlangsung.

Hasil dari kegiatan ekstrakurikuler angklung Grup “KLASSIK” dalam Persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII ini meliputi tiga aspek, yaitu 1) aspek kognitif (pemahaman), anggota “KLASSIK” mengetahui teknik-teknik dalam bermain musik angklung, mengetahui jenis-jenis dinamika dalam bermusik secara teori, serta mampu menginterpretasi karakter sebuah lagu kedalam ekspresi gerak tubuh; 2) ditinjau dari segi afektif (sikap), anggota “KLASSIK” menjadi lebih mudah bersosialisasi di lingkungan baru dan dapat bekerjasama dalam sebuah kelompok, serta menjadi lebih disiplin; 3) dilihat dari aspek psikomotor (keterampilan) terdapat peningkatan kemampuan teknik bermain anggklung dan

penguasaan dinamika yang dimiliki anggota “KLASSIK”, serta kemampuan

berekspresi dalam bermusik sesuai dengan karakter lagu tanpa rasa sungkan atau malu.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh para anggota “KLASSIK” selama melakukan proses pelatihan dinilai sangat baik. Meskipun para anggota berasal tingkatan kelas yang berbeda, perbedaan yang mereka miliki tidak menjadi penghambat dalam proses latihan. Terlebih lagi

berhasilnya ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” menjadi juara I Lomba

Musik Angklung Padaeng VIII, menjadi salah satu bukti bahwa kegiatan pelatihan yang dilakukan memberikan dampak yang positif bagi kemampuan anggota dalam bermain musik khususnya musik angklung.


(34)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rekomendasi

Setiap kegiatan pelatihan seperti kegiatan pelatihan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, tidak terkecuali kegiatan ekstrakurikuler angklung grup

“KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII ini.

Kelebihan yang ada hendaknya dipertahankan atau bahkan ditingkatkan agar dapat mencapai prestasi yang lebih banyak lagi, sedangkan kekurangan yang ada hendaknya diperbaiki agar terjadinya kegiatan pelatihan yang lebih baik. Untuk itu, peneliti memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak sebagai berikut:

1. Ekstrakurikuler Angklung Grup “KLASSIK”

Secara keseluruhan kegiatan ekstrakurikuler angklung grup KLASSIK dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII telah berjalan dengan sangat baik. Hanya saja terdapat beberapa kekurangan, yaitu kurang baiknya kondisi sarana penunjang kegiatan latihan, seperti ruangan latihan yang bocor dan seringkali tergenang banjir jika hujan besar turun. Serta keadaan alat musik angklung yang sudah kurang layak dipakai untuk perlombaan, sehingga membuat

grup angklung “KLASSIK” meminjam angklung dan kontra bass milik pribadi

pelatih (Aan Handoyo) untuk digunakan dalam perlombaan. Jika sarana penunjang pelatihan mendapat perbaikan kualitas, tentu akan menjadi salah satu

faktor pendukung prestasi yang lebih baik lagi bagi grup angklung “KLASSIK”.

2. Pelatih

Pelatih hendaknya memberikan perhatian yang lebih kepada anggota sehingga perkembangan kemampuan tiap-tiap anggota dapat terpantau dengan baik. Dengan demikian jika ada anggota yang mengalami ketertinggalan pencapaian materi karena faktor-faktor luar, hal ini dapat diatasi dengan pelatihan khusus bagi anggota tersebut. Selain itu hendaknya pelatih membuat audio melodi lagu untuk bahan hearing anggota di rumah. Dengan keterbiasaan mendengarkan materi akan mempermudah penghafalan.

3. Anggota

Anggota ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” hendaknya lebih

disiplin dan giat dalam berlatih. Teknik dalam bermain angklung, penguasaan dinamika dan penjiwaan dalam bermain angklung yang telah dikuasai harus dapat


(35)

88

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dipertahankan dan diwariskan kepada anggota grup angkluang “KLASSIK” yang berikutnya. Yang tidak kalah penting, kmampuan dan prestasi yang telah dicapai jangan sampai membuat anggota menjadi sombong dan merasa lebih baik dari kelompok ekstrakurikuler angklung di sekolah lainnya.


(36)

88

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2013). Berita dari LMAP VII. [Online] Tersedia di: http://lmap8.kabumi-upi.org/berita-dari-lmap-vii/ Diakses 3 April 2014.

Azzet, Akhmad Muhaemin. 2010. Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak. Jogjakarta: Katahati. [Online] Tersedia di:

http://wahidin.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/05/29/mengembangkan-kecerdasan-sosial-bagi-anak/ Diakses 4 Juni 2014.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1995). Petunjuk Teknis Tata Cara Berorganisasi Siswa. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Kesiswaan

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Entang, Mochammad., dan Setyamidjaja, Djoehana. (2013). Modul Manajemen Sekolah dan Diklat. Bogor: Pascasarjana Universitas Pakuan.

Fauzi, Ikka Kartika A. (2011). Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung: Alfabeta

Hamalik, Oemar. (2003). Manajemen Belajar di Perguruan Tinggi. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Hatimah, Ihat. (2000). Strategi dan Metode Pembelajaran. Bandung: Andira. Iizerdat, Bernard dan Sosrosuwarno, Suhendro. (1954). Bentara Seni Suara

Indonesia. Djakarta: J.B. Wolters.

Kamil, Mustofa. (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Alfabeta. Karwati, Uus. (2003). Metodologi Pengajaran Angklung. Bandung: P4ST. Maulana, Endra. (2014). Pengertian dan Macam-Macam Komponen

Pembelajaran. [Online] tersedia di:

http://koffieenco.blogspot.com/2014/01/pengertian-dan-macam-macam-komponen.html?m=1 Diakses 4 April 2014.

Mulyadi, Yadi. (2014). Lomba Musik Angklung Padaeng 2014. [Online]. Tersedia di: http://www.yadimulyadi.com/lomba-musik-angklung-padaeng-2014/ Diakses 20 April 2014.


(37)

89

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Panitia Bimtek Ekstrakurikuler Bidang Kesenian Sekolah Dasar (2014). Bimtek Ekstrakurikuler Bidang Kesenian. Malang: Kemendiknas.

Rachmad PH, Tono. (2011). Perkembangan Musikalitas Anak. Artikel, Gathering Musik Klasik, Walagri Classic Club.

Ramadhan, Mohamad Afrizal. (2013). Studi tentang Pelatihan Marching Band Gema Suara Korpri Kota Sukabumi (GSKKS). Skripsi, Jurusan Pendidikan Seni Musik, Universitas Pendidikan Indonesia.

Santoso, Ras Eko Budi. (2013). Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler. [Online]. Tersedia di:

http://ras-eko.com/2013/05/pengertian-kegiatan-ekstrakurikuler.html?m=1 Diakses 27 Maret 2014.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suhada, Asep. (2009). Panduan Praktis Melatih Angklung. Bandung: Saung Angklung Udjo

Tryana, Tino. (2011). Pertunjukan Angklung Buncis dalam Acara Seren Taun di Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Seni Musik, Universitas Pendidikan Indonesia.

Wiramiharjda, Obby A.R. (2010). Panduan Bermain Angklung. Bandung: Masyarakat Musik Angklung.


(1)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

85 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Pada bab ini, peneliti mengutarakan simpulan berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan pada kegiatan Ekstrakurikuler Angklung Grup “KLASSIK” dalam

Persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII di SMPN 1 Karawang Barat Kabupaten Karawang. Simpulan yang diungkap oleh peneliti seputar pemilihan materi pelatihan, metode pelatihan, tahapan pembelajaran, serta evaluasi dan hasil

dari pelatihan esktrakurikuler angklung grup “KLASSIK” dalam persiapan Lomba

Musik Angklung Padaeng VIII.

Materi yang dipelajari dalam kegiatan pelatihan ini adalah materi lagu-lagu lomba yaitu lagu wajib “Cinta Untuk Mama” cipt. Seli Pontoh, lagu pilihan

“Badminton” cipt. Mang Koko, dan lagu bebas “Kompor Meleduk” cipt. Benyamin S. yang didalamnya terdapat teknik-teknik bermain angklung, pengolahan dinamika, tempo dan penjiwaan dalam bermain angklung. Penentuan lagu pilihan dan lagu bebas bukan tanpa alasan. Lagu “Badminton” dipilih karena dianggap dapat mewakili identitas kedaerahan tempat SMPN 1 Karawang Barat yang berlokasi di daerah Jawa Barat. Lagu “Kompor Meleduk” dipilih karena pada saat persiapan pelaksanaan lomba, bencana banjir melanda berbagai daerah di Indonesia, lagu ini dianggap mewakili keadaan terkini di lingkungan masyarakat dan dinilai memiliki pesan yang baik agar masyarakat menjaga lingkungan dan tidak menyebabkan bencana banjir.

Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan khusus persiapan lomba ini merupakan metode yang sama dengan yang dilakukan pada kegiatan latihan rutin, yaitu metode ceramah, metode kerja kelompok, metode demonstrasi, metode imitasi, dan metode drill. Sedangkan metode tambahan yang digunakan dalam kegiatan pelatihan khusus persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII ini adalah metode simulasi.

Tahapan pembelajaran yang digunakan terbagi kedalam dua, yaitu tahapan pembelajaran pelatihan ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” secara


(2)

86

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keseluruhan, dan tahapan pembelajaran pada kegiatan ekstrakurikuler angklung

grup “KLASSIK” pada tiap pertemuan. Langkah-langkah pembelajaran pada pelatihan tiap pertemuan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Evaluasi yang dilakukan oleh pelatih menggunakan teknik tes yang dilakukan pada tiap akhir pertemuan latihan. Selain teknik tes, kegiatan evaluasi oleh pelatih ini dilakukan juga dengan teknik non tes seperti pengamatan perkembangan kemampuan anggota pada saat proses latihan berlangsung.

Hasil dari kegiatan ekstrakurikuler angklung Grup “KLASSIK” dalam Persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII ini meliputi tiga aspek, yaitu 1) aspek kognitif (pemahaman), anggota “KLASSIK” mengetahui teknik-teknik dalam bermain musik angklung, mengetahui jenis-jenis dinamika dalam bermusik secara teori, serta mampu menginterpretasi karakter sebuah lagu kedalam ekspresi gerak tubuh; 2) ditinjau dari segi afektif (sikap), anggota “KLASSIK” menjadi lebih mudah bersosialisasi di lingkungan baru dan dapat bekerjasama dalam sebuah kelompok, serta menjadi lebih disiplin; 3) dilihat dari aspek psikomotor (keterampilan) terdapat peningkatan kemampuan teknik bermain anggklung dan

penguasaan dinamika yang dimiliki anggota “KLASSIK”, serta kemampuan

berekspresi dalam bermusik sesuai dengan karakter lagu tanpa rasa sungkan atau malu.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh para anggota “KLASSIK” selama melakukan proses pelatihan dinilai sangat baik. Meskipun para anggota berasal tingkatan kelas yang berbeda, perbedaan yang mereka miliki tidak menjadi penghambat dalam proses latihan. Terlebih lagi

berhasilnya ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” menjadi juara I Lomba

Musik Angklung Padaeng VIII, menjadi salah satu bukti bahwa kegiatan pelatihan yang dilakukan memberikan dampak yang positif bagi kemampuan anggota dalam bermain musik khususnya musik angklung.


(3)

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Setiap kegiatan pelatihan seperti kegiatan pelatihan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, tidak terkecuali kegiatan ekstrakurikuler angklung grup

“KLASSIK” dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII ini.

Kelebihan yang ada hendaknya dipertahankan atau bahkan ditingkatkan agar dapat mencapai prestasi yang lebih banyak lagi, sedangkan kekurangan yang ada hendaknya diperbaiki agar terjadinya kegiatan pelatihan yang lebih baik. Untuk itu, peneliti memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak sebagai berikut:

1. Ekstrakurikuler Angklung Grup “KLASSIK”

Secara keseluruhan kegiatan ekstrakurikuler angklung grup KLASSIK dalam persiapan Lomba Musik Angklung Padaeng VIII telah berjalan dengan sangat baik. Hanya saja terdapat beberapa kekurangan, yaitu kurang baiknya kondisi sarana penunjang kegiatan latihan, seperti ruangan latihan yang bocor dan seringkali tergenang banjir jika hujan besar turun. Serta keadaan alat musik angklung yang sudah kurang layak dipakai untuk perlombaan, sehingga membuat

grup angklung “KLASSIK” meminjam angklung dan kontra bass milik pribadi

pelatih (Aan Handoyo) untuk digunakan dalam perlombaan. Jika sarana penunjang pelatihan mendapat perbaikan kualitas, tentu akan menjadi salah satu

faktor pendukung prestasi yang lebih baik lagi bagi grup angklung “KLASSIK”.

2. Pelatih

Pelatih hendaknya memberikan perhatian yang lebih kepada anggota sehingga perkembangan kemampuan tiap-tiap anggota dapat terpantau dengan baik. Dengan demikian jika ada anggota yang mengalami ketertinggalan pencapaian materi karena faktor-faktor luar, hal ini dapat diatasi dengan pelatihan khusus bagi anggota tersebut. Selain itu hendaknya pelatih membuat audio melodi lagu untuk bahan hearing anggota di rumah. Dengan keterbiasaan mendengarkan materi akan mempermudah penghafalan.

3. Anggota

Anggota ekstrakurikuler angklung grup “KLASSIK” hendaknya lebih

disiplin dan giat dalam berlatih. Teknik dalam bermain angklung, penguasaan dinamika dan penjiwaan dalam bermain angklung yang telah dikuasai harus dapat


(4)

88

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dipertahankan dan diwariskan kepada anggota grup angkluang “KLASSIK” yang berikutnya. Yang tidak kalah penting, kmampuan dan prestasi yang telah dicapai jangan sampai membuat anggota menjadi sombong dan merasa lebih baik dari kelompok ekstrakurikuler angklung di sekolah lainnya.


(5)

88 Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2013). Berita dari LMAP VII. [Online] Tersedia di: http://lmap8.kabumi-upi.org/berita-dari-lmap-vii/ Diakses 3 April 2014.

Azzet, Akhmad Muhaemin. 2010. Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak. Jogjakarta: Katahati. [Online] Tersedia di:

http://wahidin.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/05/29/mengembangkan-kecerdasan-sosial-bagi-anak/ Diakses 4 Juni 2014.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1995). Petunjuk Teknis Tata Cara Berorganisasi Siswa. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Kesiswaan

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Entang, Mochammad., dan Setyamidjaja, Djoehana. (2013). Modul Manajemen Sekolah dan Diklat. Bogor: Pascasarjana Universitas Pakuan.

Fauzi, Ikka Kartika A. (2011). Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung: Alfabeta

Hamalik, Oemar. (2003). Manajemen Belajar di Perguruan Tinggi. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Hatimah, Ihat. (2000). Strategi dan Metode Pembelajaran. Bandung: Andira. Iizerdat, Bernard dan Sosrosuwarno, Suhendro. (1954). Bentara Seni Suara

Indonesia. Djakarta: J.B. Wolters.

Kamil, Mustofa. (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Alfabeta. Karwati, Uus. (2003). Metodologi Pengajaran Angklung. Bandung: P4ST. Maulana, Endra. (2014). Pengertian dan Macam-Macam Komponen

Pembelajaran. [Online] tersedia di:

http://koffieenco.blogspot.com/2014/01/pengertian-dan-macam-macam-komponen.html?m=1 Diakses 4 April 2014.

Mulyadi, Yadi. (2014). Lomba Musik Angklung Padaeng 2014. [Online]. Tersedia di: http://www.yadimulyadi.com/lomba-musik-angklung-padaeng-2014/ Diakses 20 April 2014.


(6)

89

Regina Ika Mardiani, 2014

Kegiatan ekstrakurikuler angklung grup “klassik” Dalam persiapan lomba musik angklung padaeng viii Di smp negeri 1 karawang barat kabupaten karawang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Panitia Bimtek Ekstrakurikuler Bidang Kesenian Sekolah Dasar (2014). Bimtek Ekstrakurikuler Bidang Kesenian. Malang: Kemendiknas.

Rachmad PH, Tono. (2011). Perkembangan Musikalitas Anak. Artikel, Gathering Musik Klasik, Walagri Classic Club.

Ramadhan, Mohamad Afrizal. (2013). Studi tentang Pelatihan Marching Band Gema Suara Korpri Kota Sukabumi (GSKKS). Skripsi, Jurusan Pendidikan Seni Musik, Universitas Pendidikan Indonesia.

Santoso, Ras Eko Budi. (2013). Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler. [Online]. Tersedia di:

http://ras-eko.com/2013/05/pengertian-kegiatan-ekstrakurikuler.html?m=1 Diakses 27 Maret 2014.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suhada, Asep. (2009). Panduan Praktis Melatih Angklung. Bandung: Saung Angklung Udjo

Tryana, Tino. (2011). Pertunjukan Angklung Buncis dalam Acara Seren Taun di Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Seni Musik, Universitas Pendidikan Indonesia.

Wiramiharjda, Obby A.R. (2010). Panduan Bermain Angklung. Bandung: Masyarakat Musik Angklung.