PRE PLENNING PENYULUHAN KESEHATAN DIET P
PRE PLENNING PENYULUHAN KESEHATAN DIET POST OP DI
RUANG LONTARA 2 ATAS BELAKANG
A. Pendahuluan
Berdasarkan hasil analisa data pada priorias masalah yang cukup
menonjol pada saat pengkajian pada tanggal 02 April 2018 adalah masalah
edukasi mobilisasi dan nutrisi sehat post op.
Jadi intervensi yang dianggap penting adalah penyuluhan kesehatan
yaitu Mobilisasi dan nutrisi sehat agar luka anda segera sembuh
B. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, di ruang perawatan Lontara
2 Atas Belakang, klien atau keluarga dapat memahami tentang bagaimana
cara mobilisasi dan pemenuhan nutrisi sehat post operasi.
C. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan peserta penyuluhan dapat :
1. Mengetahui pengertian mobilisasi dan nutrisi
2. Mengetahui tujuan mobilisasi dan pemenuhan nutrisi
3. Mengetahui bagaimana pengaturan makanan post op
4. Mengetahui apa
saja nutrisi
yang perlu
diperhatikan
untuk
penyembuhan luka
5. Mengetahui tips perawatan post op
D. Sasaran target
Klien atau keluarga
E. Strategi target
1. Metode
a. Memberikan penjelasan materi melalui ceramah, dan tanya jawab
2. Kriteria evaluasi
a. Terlaksananya penyuluhan dengan baik
b. Klien atau keluarga mengerti dan memahami materi yang diberikan
c. Klien atau keluarga mampu berpartisipasi dengan baik
3. Waktu dan tempat
Kegiatan penyuluhan tentang edukasi diet post operasi di
lakukan di ruangan lontara 2 atas belakang jam 10.00 Wita sampai
selesai.
4. Media
Adapun media yang digunakan dalam penyuluhan ini menggunakan
banner dan leaftlet
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MOBILISASI DAN NUTRISI SEHAT AGAR LUKA ANDA SEGERA SEMBUH
Topik
: Mobilisasi Dan Nutrisi Sehat Agar Luka Anda Segera Sembuh.
Sasaran
: Keluarga atau pasien
Waktu
: 30 Menit
Hari / Tanggal : Kamis, 05 April 2018
Tempat
: Ruang Bedah Tumor (Lontara 2 Atas Belakang)
A. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, di ruang Lontara 2 Atas
Belakang, klien atau keluarga dapat memahami tentang bagaimana cara
mobilisasi dan nutrisi sehat agar luka post op segera sembuh
B. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan peserta penyuluhan dapat :
1. Mengetahui pengertian mobilisasi dan nutrisi
2. Mengetahui tujuan mobilisasi dan pemenuhan nutrisi
3. Mengetahui rentang gerak dalam mobilisasi
4. Mengetahui bagaimana tahap-tahap mobilisasi dini
5. Mengetahui dampak tidak mobilisasi (Imobilisasi)
6. Mengetahui bagaimana tahapan nutrisi/diet post op
7. Mengetahui apa
saja nutrisi
yang perlu
diperhatikan
untuk
penyembuhan luka
8. Mengetahui tips perawatan post op
C. Materi penyuluhan
1. Pengertian nutrisi
2. Tujuan pemenuhan nutrisi
3. Bagaimana pengaturan makanan post op
4. Apa saja nutrisi yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka
5. Tips perawatan post op
D. Metode
: Ceramah, dan tanya jwab
E. Media
: Banner dan leaftlet
F. Strategi pelaksanaan
Langkah – langkah kegiatan
1. Kegiatan pembuka
a. Pra kegiatan pembelajaran
1. Menyiapkan ruangan/tempat dan media
2. Membari salam dan perkenalan
3. Kontrak waktu
2. Kegiatan pembukaan
a. Menjelaskan pokok bahasan
b. Menjelaskan tujuan
3. Kegiatan inti
a. Sasaran menyimak penyuluhan
b. Penyuluhan memberikan ceramah sesuai dengan materi penyuluhan
c. Memberi kesempatan pada sasaran untuk bertanya
4. Kegiatan penutup
a. Sasaran menjawab pertanyaan dari penyuluhan sebagai evaluasi
b. Penyuluh menyimpulkan materi dari proses tanya jawab
c. Mengucapkan salam
G. Pengorganisasian dan uraian tugas
Penyaji
: Ika sasmita ramadani,S.Kep
Moderator
: Dian Anugrawati,S.Kep
Fasilitator
: Grace Pattiserlihun,S.Kep
Arsyad,S.Kep
Dokumentasi
: Yuningsi Iriani Labangko,S.Kep
H. Evaluasi : Lisan dengan mengajukan beberapa pertanyaan
Lampiran :
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian mobilisasi dan nutrisi
1. Mobilisasi
Mobilisasi setelah operasi yaitu proses aktivitas yang dilakukan
setelah operasi dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur sampai
dengan bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan
ke luar kamar.
Mobilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian
sedini
mungkin
dengan
cara
membimbing
penderita
untuk
mempertahankan fungsi fisiologis.
2. Nutrisi
Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan
tenaga untuk perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan secara optimal.
Diet Pasca-operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien
setelah
menjalani
pembedahan.
Pengaturan
makanan
sesudah
pembedahan/operasi (Hadrianus Herman,2016).
B. Tujuan
1. Tujuan Mobilisasi
a. Mempertahankan fungsi tubuh
b. Memperlancar peredaran darah
c. Membantu pernafasan menjadi lebih baik
d. Mempertahankan tonus otot
e. Memperlancar eliminasi alvi dan urine
f. Mengembalikan aktivitas tertentu, sehingga pasien dapat kembali
normal dan atau
dapat memenuhi kebutuhan gerak harian.
g. Memberikan kesempatan perawat dan pasien berinteraksi atau
berkomunikasi.
2. Tujuan pemenuhan nutrisi
Karena tujuan diet pasca-operasi adalah untuk mengupayakan agar
status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses
penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara
sebagai berikut :
a. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
b. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
c. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
d. Mencegah dan menghentikan perdarahan
C. Rentang Gerak Dalam Mobilisasi
Menurut Carpenito dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu :
1. Rentang gerak pasif
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan
persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya
perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien
2. Rentang gerak aktif
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan
cara menggunakan otot-ototnya secara aktif misalnya berbaring pasien
menggerakkan kakinya.
3. Rentang gerak fungsional
Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan
aktifitas yang diperlukan.
D. Tahap-tahap Mobilisasi Dini
Mobilisasi dini dilakukan secara bertahap berikut ini akan dijelaskan tahap
mobilisasi dini pada post operasi :
1. Tahap I
: mobilisasi atau gerakan awal : nafas dalam dan batuk,
mengerakkan ekstermitas
2. Tahap II : mobilisasi atau gerak berputar
3. Tahap III : mobilisasi atau gerakan duduk tegak
4. Tahap IV : mobilisasi atau gerakan turun dari tempat tidur (3x/hr)
5. Tahap V
: mobilisasi atau gerakan berjalan dengan bantuan (2x/hr)
6. Tahap VI
: mobilisasi atau gerakan naik ke tempat tidur
7. Tahap VII : mobilisasi atau gerakan bangkit dari duduk ditempat tidur
E. Dampak tidak mobilisasi (Imobilisasi)
1. Penyembuhan luka menjadi lama
2. Menambah rasa sakit
3. Badan menjadi pegal dan kaku
4. Kulit menjadi lecet dan luka
5. Memperlama perawatan dirumah sakit
6. Sulit buang air (BAB dan BAK)
7. DIstensi lambung
F. Tahapan nutrisi/diet pasca bedah
Operasi Kecil
Pasca-bedah kecil : setelah sadar dan rasa mual hilang
1.
Selama 6 jam sesudah operasi, makanan yang diberikan berupa air putih,
2.
the manis, atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih.
Makanan diberikan berupa makanan lunak yang dibagi dalam 3 kali
makanan lengkap dan 1 kali makanan selingan.
Operasi Besar
1. Diet Pasca-Bedah I (DPB I)
Diet ini diberikan kepada semua pasien pasca bedah :
a. Pasca-bedah besar : setelah sadar dan rasa mual hilang serta ada
tanda-tanda usus mulai bekerja
Cara Memberikan Makanan
Selama 6 jam sesudah operasi, makanan yang diberikan berupa air
putih, teh manis, atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih.
Makanan ini diberikan dalam waktu sesingkat mungkin, karena kurang
dalam semua zat gizi. Selain itu diberikan makanan parenteral sesuai
kebutuhan.
2. Diet Pasca-Bedah II (PDB II)
Diet pasca-bedah II diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran
cerna atau sebagai perpindahan dari Diet Pasca Bedah I
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan dalam bentuk cair kental, berupa kaldu jernih,
sirup, sari buah, sup, susu, dan puding rata-rata 8-10 kali sehari selama
pasien tidak tidur. Jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan dan
kondisi pasien. Selain itu dapat diberikan makanan parenteral bila
diperlukan. DPB II diberikan untuk waktu sesingkat mungkin karena zat
gizinya kurang. Makanan yang tidak boleh diberikan pada diet pascabedah
II
adalah
air
jeruk
dan
minuman
yang
mengandung
karbondioksida.
3. Diet Pasca-Bedah III
Diet Pasca-Bedah III diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran
cerna
atau
sebagai
perpindahan
dari
diet
pasca-bedah
II.
Cara Memberikan Makanan
Makanan yang diberikan berupa makanan saring ditambah susu dan
biscuit. Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari. Selain itu dapat
memberikan makanan parenteral bila diperlukan. Makanan yang tidak
dianjurkan adalah makanan dengan bumbu tajam dan minuman yang
mengandung karbondioksida.
4. Diet Pasca-Bedah IV
Diet Pasca-Bedah IV diberikan kepada :
a. Pasien pasca bedah kecil, setelah diet pasca-bedah
b. Pasien pascabedah besar, setelah diet Pasca-Bedah III
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan berupa makanan lunak yang dibagi dalam 3
kali makanan lengkap dan 1 kali makanan selingan.
(Rahmawati Basri,2015).
G. Jenis makanan yang harus diperhatikan untuk penyembuhan luka
Diantara makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air yang cukup, maka yang paling penting untuk
penyembuhan luka adalah protein dan vitamin C.
Alasannya: Protein dan vitamin C sangat penting peranannya dalam
proses penyembuhan luka. Selain itu vitamin C punya peranan penting untuk
mencegah terjadinya infeksi dan perdarahan luka.
Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka
1. Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati yaitu tempe,
tahu, kacang-kacangan dll. Contoh protein hewani, hati, telur, ayam, udang
dll.
2. Vitamin C adalah kacang-kacangan, jeruk, jambu, daun papaya, bayam,
tomat, daun singkong dll
Tata cara pelaksanaan untuk memenuhi nutrisi yang perlu diperhatikan untuk
penyembuhan luka:
1. Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin C
2. Bila mual:
a. Makanlah dengan porsi sedikit tapi sering
b. Sajikan ketika masih hangat
c. Sebelum makan, minum air hangat
d. Hindari makanan dengan berbumbu tajam
H. Tips Perawatan Pascaoperasi
Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan
kondisi pasien pasca operasi, perlu kita perhatikan tips di bawah ini :
1. Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.
2. Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam,
ikan, telor dan sejenisnya.
3. Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
4. Usahakan cukup istirahat.
5. Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin cepat
makin bagus.
6. Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.
7. Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan
kondisi tubuh.
8. Minum obat sesuai anjuran dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Basri Rahmawati, 2015. Tata Laksana Gizi Pasien Operasi Trauma dan Luka
Bakar,(Diakses tanggal 02 April 2018)
Said, Syahurul, dkk.2013. Gizi dan PenyembuhaN Luka. Makassar : Indonesia
Academic Publishing
Hardianus, 2016. Nutrisi Untuk Pasien Pasca Operasi.Stikes Kharisma Karawang
S1 Keperawatan Profesi Ners.
RUANG LONTARA 2 ATAS BELAKANG
A. Pendahuluan
Berdasarkan hasil analisa data pada priorias masalah yang cukup
menonjol pada saat pengkajian pada tanggal 02 April 2018 adalah masalah
edukasi mobilisasi dan nutrisi sehat post op.
Jadi intervensi yang dianggap penting adalah penyuluhan kesehatan
yaitu Mobilisasi dan nutrisi sehat agar luka anda segera sembuh
B. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, di ruang perawatan Lontara
2 Atas Belakang, klien atau keluarga dapat memahami tentang bagaimana
cara mobilisasi dan pemenuhan nutrisi sehat post operasi.
C. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan peserta penyuluhan dapat :
1. Mengetahui pengertian mobilisasi dan nutrisi
2. Mengetahui tujuan mobilisasi dan pemenuhan nutrisi
3. Mengetahui bagaimana pengaturan makanan post op
4. Mengetahui apa
saja nutrisi
yang perlu
diperhatikan
untuk
penyembuhan luka
5. Mengetahui tips perawatan post op
D. Sasaran target
Klien atau keluarga
E. Strategi target
1. Metode
a. Memberikan penjelasan materi melalui ceramah, dan tanya jawab
2. Kriteria evaluasi
a. Terlaksananya penyuluhan dengan baik
b. Klien atau keluarga mengerti dan memahami materi yang diberikan
c. Klien atau keluarga mampu berpartisipasi dengan baik
3. Waktu dan tempat
Kegiatan penyuluhan tentang edukasi diet post operasi di
lakukan di ruangan lontara 2 atas belakang jam 10.00 Wita sampai
selesai.
4. Media
Adapun media yang digunakan dalam penyuluhan ini menggunakan
banner dan leaftlet
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MOBILISASI DAN NUTRISI SEHAT AGAR LUKA ANDA SEGERA SEMBUH
Topik
: Mobilisasi Dan Nutrisi Sehat Agar Luka Anda Segera Sembuh.
Sasaran
: Keluarga atau pasien
Waktu
: 30 Menit
Hari / Tanggal : Kamis, 05 April 2018
Tempat
: Ruang Bedah Tumor (Lontara 2 Atas Belakang)
A. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, di ruang Lontara 2 Atas
Belakang, klien atau keluarga dapat memahami tentang bagaimana cara
mobilisasi dan nutrisi sehat agar luka post op segera sembuh
B. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan peserta penyuluhan dapat :
1. Mengetahui pengertian mobilisasi dan nutrisi
2. Mengetahui tujuan mobilisasi dan pemenuhan nutrisi
3. Mengetahui rentang gerak dalam mobilisasi
4. Mengetahui bagaimana tahap-tahap mobilisasi dini
5. Mengetahui dampak tidak mobilisasi (Imobilisasi)
6. Mengetahui bagaimana tahapan nutrisi/diet post op
7. Mengetahui apa
saja nutrisi
yang perlu
diperhatikan
untuk
penyembuhan luka
8. Mengetahui tips perawatan post op
C. Materi penyuluhan
1. Pengertian nutrisi
2. Tujuan pemenuhan nutrisi
3. Bagaimana pengaturan makanan post op
4. Apa saja nutrisi yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka
5. Tips perawatan post op
D. Metode
: Ceramah, dan tanya jwab
E. Media
: Banner dan leaftlet
F. Strategi pelaksanaan
Langkah – langkah kegiatan
1. Kegiatan pembuka
a. Pra kegiatan pembelajaran
1. Menyiapkan ruangan/tempat dan media
2. Membari salam dan perkenalan
3. Kontrak waktu
2. Kegiatan pembukaan
a. Menjelaskan pokok bahasan
b. Menjelaskan tujuan
3. Kegiatan inti
a. Sasaran menyimak penyuluhan
b. Penyuluhan memberikan ceramah sesuai dengan materi penyuluhan
c. Memberi kesempatan pada sasaran untuk bertanya
4. Kegiatan penutup
a. Sasaran menjawab pertanyaan dari penyuluhan sebagai evaluasi
b. Penyuluh menyimpulkan materi dari proses tanya jawab
c. Mengucapkan salam
G. Pengorganisasian dan uraian tugas
Penyaji
: Ika sasmita ramadani,S.Kep
Moderator
: Dian Anugrawati,S.Kep
Fasilitator
: Grace Pattiserlihun,S.Kep
Arsyad,S.Kep
Dokumentasi
: Yuningsi Iriani Labangko,S.Kep
H. Evaluasi : Lisan dengan mengajukan beberapa pertanyaan
Lampiran :
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian mobilisasi dan nutrisi
1. Mobilisasi
Mobilisasi setelah operasi yaitu proses aktivitas yang dilakukan
setelah operasi dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur sampai
dengan bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan
ke luar kamar.
Mobilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian
sedini
mungkin
dengan
cara
membimbing
penderita
untuk
mempertahankan fungsi fisiologis.
2. Nutrisi
Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan
tenaga untuk perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan secara optimal.
Diet Pasca-operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien
setelah
menjalani
pembedahan.
Pengaturan
makanan
sesudah
pembedahan/operasi (Hadrianus Herman,2016).
B. Tujuan
1. Tujuan Mobilisasi
a. Mempertahankan fungsi tubuh
b. Memperlancar peredaran darah
c. Membantu pernafasan menjadi lebih baik
d. Mempertahankan tonus otot
e. Memperlancar eliminasi alvi dan urine
f. Mengembalikan aktivitas tertentu, sehingga pasien dapat kembali
normal dan atau
dapat memenuhi kebutuhan gerak harian.
g. Memberikan kesempatan perawat dan pasien berinteraksi atau
berkomunikasi.
2. Tujuan pemenuhan nutrisi
Karena tujuan diet pasca-operasi adalah untuk mengupayakan agar
status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses
penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara
sebagai berikut :
a. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
b. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
c. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
d. Mencegah dan menghentikan perdarahan
C. Rentang Gerak Dalam Mobilisasi
Menurut Carpenito dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu :
1. Rentang gerak pasif
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan
persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya
perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien
2. Rentang gerak aktif
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan
cara menggunakan otot-ototnya secara aktif misalnya berbaring pasien
menggerakkan kakinya.
3. Rentang gerak fungsional
Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan
aktifitas yang diperlukan.
D. Tahap-tahap Mobilisasi Dini
Mobilisasi dini dilakukan secara bertahap berikut ini akan dijelaskan tahap
mobilisasi dini pada post operasi :
1. Tahap I
: mobilisasi atau gerakan awal : nafas dalam dan batuk,
mengerakkan ekstermitas
2. Tahap II : mobilisasi atau gerak berputar
3. Tahap III : mobilisasi atau gerakan duduk tegak
4. Tahap IV : mobilisasi atau gerakan turun dari tempat tidur (3x/hr)
5. Tahap V
: mobilisasi atau gerakan berjalan dengan bantuan (2x/hr)
6. Tahap VI
: mobilisasi atau gerakan naik ke tempat tidur
7. Tahap VII : mobilisasi atau gerakan bangkit dari duduk ditempat tidur
E. Dampak tidak mobilisasi (Imobilisasi)
1. Penyembuhan luka menjadi lama
2. Menambah rasa sakit
3. Badan menjadi pegal dan kaku
4. Kulit menjadi lecet dan luka
5. Memperlama perawatan dirumah sakit
6. Sulit buang air (BAB dan BAK)
7. DIstensi lambung
F. Tahapan nutrisi/diet pasca bedah
Operasi Kecil
Pasca-bedah kecil : setelah sadar dan rasa mual hilang
1.
Selama 6 jam sesudah operasi, makanan yang diberikan berupa air putih,
2.
the manis, atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih.
Makanan diberikan berupa makanan lunak yang dibagi dalam 3 kali
makanan lengkap dan 1 kali makanan selingan.
Operasi Besar
1. Diet Pasca-Bedah I (DPB I)
Diet ini diberikan kepada semua pasien pasca bedah :
a. Pasca-bedah besar : setelah sadar dan rasa mual hilang serta ada
tanda-tanda usus mulai bekerja
Cara Memberikan Makanan
Selama 6 jam sesudah operasi, makanan yang diberikan berupa air
putih, teh manis, atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih.
Makanan ini diberikan dalam waktu sesingkat mungkin, karena kurang
dalam semua zat gizi. Selain itu diberikan makanan parenteral sesuai
kebutuhan.
2. Diet Pasca-Bedah II (PDB II)
Diet pasca-bedah II diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran
cerna atau sebagai perpindahan dari Diet Pasca Bedah I
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan dalam bentuk cair kental, berupa kaldu jernih,
sirup, sari buah, sup, susu, dan puding rata-rata 8-10 kali sehari selama
pasien tidak tidur. Jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan dan
kondisi pasien. Selain itu dapat diberikan makanan parenteral bila
diperlukan. DPB II diberikan untuk waktu sesingkat mungkin karena zat
gizinya kurang. Makanan yang tidak boleh diberikan pada diet pascabedah
II
adalah
air
jeruk
dan
minuman
yang
mengandung
karbondioksida.
3. Diet Pasca-Bedah III
Diet Pasca-Bedah III diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran
cerna
atau
sebagai
perpindahan
dari
diet
pasca-bedah
II.
Cara Memberikan Makanan
Makanan yang diberikan berupa makanan saring ditambah susu dan
biscuit. Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari. Selain itu dapat
memberikan makanan parenteral bila diperlukan. Makanan yang tidak
dianjurkan adalah makanan dengan bumbu tajam dan minuman yang
mengandung karbondioksida.
4. Diet Pasca-Bedah IV
Diet Pasca-Bedah IV diberikan kepada :
a. Pasien pasca bedah kecil, setelah diet pasca-bedah
b. Pasien pascabedah besar, setelah diet Pasca-Bedah III
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan berupa makanan lunak yang dibagi dalam 3
kali makanan lengkap dan 1 kali makanan selingan.
(Rahmawati Basri,2015).
G. Jenis makanan yang harus diperhatikan untuk penyembuhan luka
Diantara makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air yang cukup, maka yang paling penting untuk
penyembuhan luka adalah protein dan vitamin C.
Alasannya: Protein dan vitamin C sangat penting peranannya dalam
proses penyembuhan luka. Selain itu vitamin C punya peranan penting untuk
mencegah terjadinya infeksi dan perdarahan luka.
Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka
1. Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati yaitu tempe,
tahu, kacang-kacangan dll. Contoh protein hewani, hati, telur, ayam, udang
dll.
2. Vitamin C adalah kacang-kacangan, jeruk, jambu, daun papaya, bayam,
tomat, daun singkong dll
Tata cara pelaksanaan untuk memenuhi nutrisi yang perlu diperhatikan untuk
penyembuhan luka:
1. Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin C
2. Bila mual:
a. Makanlah dengan porsi sedikit tapi sering
b. Sajikan ketika masih hangat
c. Sebelum makan, minum air hangat
d. Hindari makanan dengan berbumbu tajam
H. Tips Perawatan Pascaoperasi
Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan
kondisi pasien pasca operasi, perlu kita perhatikan tips di bawah ini :
1. Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.
2. Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam,
ikan, telor dan sejenisnya.
3. Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
4. Usahakan cukup istirahat.
5. Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin cepat
makin bagus.
6. Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.
7. Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan
kondisi tubuh.
8. Minum obat sesuai anjuran dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Basri Rahmawati, 2015. Tata Laksana Gizi Pasien Operasi Trauma dan Luka
Bakar,(Diakses tanggal 02 April 2018)
Said, Syahurul, dkk.2013. Gizi dan PenyembuhaN Luka. Makassar : Indonesia
Academic Publishing
Hardianus, 2016. Nutrisi Untuk Pasien Pasca Operasi.Stikes Kharisma Karawang
S1 Keperawatan Profesi Ners.