KUESIONER PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI pada
KUESIONER
PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI
EKO HERTANTO
Salah satu masalah dalam ketenagakerjaan di
Manajemen perusahaan harus memperhatikan
Indonesia adalah produktivitas tenaga kerja. yang
produktivitas tenaga kerja, karena produktivitas
rendah. Rendahnya produktivitas pegawai dalam
merupakan salah satu indikator untuk mengatur
suatu organisasi, hingga saat ini masih merupakan
tingkat efisiensi. Pencapaian prestasi manajemen
masalah yang aktual untuk dikaji. Untuk mencapai
sangat tergantung pada produktivitas kerja, dalam
produktivitas kerja yang tinggi, faktor manusia
hal ini adalah produktivitas sumber daya manusia.
merupakan variabel yang sangat penting karena
Produktivitas kerja pegawai merupakan faktor
berhasil tidaknya suatu usaha, sebagian besar
penting dalam menunjang keberhasilan suatu
ditentukan oleh perilaku-perilaku para pegawai.
bisnis. Produktivitas yang tinggi akan sangat
Dalam suatu organisasi atau perusahaan
menguntungkan baik bagi perusahaan maupun
sangat diperlukan adanya produktivitas kerja untuk
bagi pegawai terutama untuk kesejahteraannya.
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Produktivitas kerja adalah pendayagunaan
Produktivitas kerja merupakan persyaratan kerja
sumber daya manusia secara efektif dan efisien,
yang harus dipenuhi oleh karyawan untuk
ketepatan atau kesesuaian penggunaan metode
memperoleh hasil maksimal dimana dalam
atau cara kerja dibandingkan dengan alat dan
pelaksanaannya, produktivitas kerja terletak pada
waktu yang tersedia, dalam rangka mencapai
faktor manusia sebagai pelaksana kegiatan
tujuan. Ukuran pokoknya adalah penyelesaian
pekerjaan. Jadi faktor manusia memegang peranan
volume dan beban kerja yang tepat pada waktunya,
penting dalam mencapai hasil agar sesuai dengan
dengan menggunakan sumber daya manusia
tujuan perusahaan tersebut, karena betapapun
secara minimal.
sempurnanya peralatan kerja tanpa adanya tenaga
Peningkatan kualitas sumber daya manusia
manusia tidak akan berhasil memproduksi barang
dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja
atau jasa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
pegawai dapat diakukan dengan berbagai cara,
Setiap organisasi baik berbentuk perusahaan
misalnya melalui kegiatan pendidikan dan latihan
maupun lainnya akan selalu berupaya agar para
(diklat), melanjutkan pendidikan ke tingkat yang
pegawai yang terlibat dalam kegiatan organisasi
lebih tinggi, kursus atau dalam bentuk lain.
dapat memberikan prestasi dalam bentuk
Peningkatan produktivitas kerja pegawai tidak
produktivitas kerja yang tinggi untuk mewujudkan
dapat dilepaskan dari suasana kerja. Suasana kerja
tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
yang memungkinkan meningkatnya produktivitas
Produktivitas kerja pegawai selalu diarahkan
kerja misalnya seperti pemahaman pegawai
pada bagaimana melakukan atau memanfaatkan
terhadap deskripsi tugas (job description) sesuai
sesuatu agar mencerminkan prinsip efektivitas dan
posisi dimana pegawai tersebut ditempatkan,
efisiensi. Dapat dikatakan efisien apabila yang
tugas-tugas apa yang harus dilakukannya, kepada
dilakukan memperhitungkan aspek biaya, sarana
siapa pegawai itu melapor atas hasil yang
prasarana, sumber daya (manusia dan material),
dikerjakannya, atau bila menemukan masalah dari
dan waktu sehemat mungkin. Sedangkan sesuatu
pekerjaannya kepada siapa ia memperoleh
dikatakan efektif bila pemanfaatan berbagai aspek
solusinya, bagaimana mekanisme koordinasi
tersebut benar-benar tepat sasaran.
secara formal yang harus dijadikan sebagai
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
1
pedoman, demikian pula dengan pola interaksi
mental para pegawai dalam melaksanakan tugas-
yang harus diikuti oleh pegawai dalam organisasi.
tugasnya, dimana sikap mental ini ditunjukkan oleh
Menurut Griffin (2003:213-214), produktivitas
adanya kegairahan dalam melaksanakan tugas dan
tenaga kerja pada dasarnya merupakan
mendorong dirinya untuk bekerja secara lebih baik
produktivitas parsial, karena hanya membagi output
dan lebih produktif. Untuk menilai semangat kerja
dengan satu jenis input, yaitu hanya tenaga kerja.
karyawan dapat dilihat dari tanggung jawabnya
Jadi, produktivitas tenaga kerja merupakan
dalam melaksanakan tugas pekerjaannya.
perbandingan antara total keluaran dengan
Unsur kedua dari produktivitas kerja adalah
masukan tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja
cara kerja atau metode kerja. Cara atau metode
dapat diukur dengan menggunakan masukan
kerja pegawai dalam melaksanakan tugas
tenaga kerjanya per minggu, per tahun, atau per
pekerjaannya dapat dilihat melalui kesediaan para
jam kerja. Sehingga produktivitas dapat diartikan
pegawai untuk bekerja secara efektif dan efisien.
sebagai perbandingan antara hasil keluaran
Unsur ketiga dari produktivitas kerja adalah
(output) yang diukur dalam kesatuan fisik dan nilai
hasil kerja. Hasil kerja merupakan hasil yang
masukan (input) tenaga kerja. Banyak faktor yang
diperoleh dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh
dapat mempengaruhi produktivitas antara lain
pegawai. Hasil kerja yang diperoleh oleh pegawai
jumlah, waktu kerja, mutu, efisiensi dan efektivitas.
merupakan prestasi kerja pegawai dalam
Produktivitas kerja selalu diarahkan pada
bagaimana melakukan atau memanfaatkan sesuatu
agar mencerminkan prinsip efektivitas dan efisiensi.
melaksanakan tugas-tugasnya. Hasil kerja ini dapat
dilihat dari kuantitas yang telah dihasilkan.
Produktivitas pada hakekatnya meliputi sikap
Dikatakan efisien manakala apa yang dilakukan
yang senantiasa mempunyai pandangan bahwa
mempertimbangkan aspek biaya, sarana
metode kerja hari ini harus lebih baik dari metode
prasarana, sumber daya (manusia dan material),
kerja kemarin dan hasil yang dapat diraih esok
dan waktu sehemat mungkin. Sedangkan sesuatu
harus lebih banyak atau lebih bermutu daripada
dikatakan efektif bila pemanfaatan berbagai aspek
hasil yang diraih hari ini.
tersebut benar-benar tepat sasaran atau tujuan
yang diinginkan.
Menurut Hasibuan (2010:94), produktivitas
karyawan adalah perbandingan antara output dan
input, dimana outputnya harus mempunyai nilai
Deskripsi Teoritik
tambah dan teknik pengerjaannya yang lebih baik.
Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari
Kemudian menurut Greenberg dalam Sinungan
dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi
(2003:12), mendefinisikan produktivitas sebagai
organisasi. Dimensi individu melihat produktivitas
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada
dalam kaitannya dengan karakteristik-karakteristik
waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama
kepribadian individu yang muncul dalam bentuk
periode tersebut.
sikap mental dan mengandung makna keinginan
Sedarmayanti (2009:104), mengatakan
dan upaya individu yang selalu berusaha untuk
produktivitas kerja menunjukkan bahwa
meningkatkan kualitas kehidupannya.
produktivitas individu merupakan perbandingan dari
Sedangkan dimensi organisasi melihat
efektivitas keluaran (pencapaian unjuk kerja
produktivitas dalam kerangkan hubungan teknis
maksimal) dengan efisiensi salah satu masukan
antara masukan (input) dan keluaran (output). Oleh
(tenaga kerja) yang mencakup kuantitas,kualitas
karena itu terjadinya peningkatan produktivitas tidak
dan waktu tertentu. Kemudian Mulyono (2004:3),
hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dilihat
berpendapat bahwa produktivitas adalah hasil yang
dari aspek kualitas.
terdapat dari setiap proses produksi dengan
Unsur pertama dari produktivitas kerja adalah
menggunakan satu atau lebih faktor produksi.
semangat kerja dapat diartikan sebagai sikap
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
2
Sedangkan menurut Sutrisno (2011:207),
yang bersangkutan melakukan tindakan
produktivitas merupakan output per unit, atau
yang produktif. Pendidikan, baik formal
output dibagi input, atau rasio antara output dengan
maupun informal akan mendorong
input.
b.
Seorang karyawan yang produktif adalah
karyawan yang cekatan dan mampu menghasilkan
pegawai bertindak produktif.
Disiplin
Disiplin kerja yaitu sikap patuh, taat, dan
sadar pada peraturan lembaga atau
barang atau jasa sesuai mutu yang ditetapkan dan
organisasi. Disiplin kerja dapat membuat
waktu yang lebih singkat, sehingga akhirnya dapat
tercapai tingkat produktivitas kerja karyawan yang
c.
tinggi. Dengan demikian penting bagi manajer
pekerjaan cepat selesai.
Motivasi
Motivasi yaitu dorongan kehendak yang
mempengaruhi perilaku pegawai untuk
berusaha untuk meningkatkan produktivitas kerja
meningkatkan produktivitas kerjanya.
karyawan, agar perusahaan dapat berkembang dan
Apabila pegawai mendapatkan motivasi,
dapat mempertahankan usahanya.
maka akan menimbukan psikologis untuk
Teori-teori yang membahas tentang
meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan
produktivitas kerja sangatlah bervariasi tetapi
potensi yang dimiliki untuk meningkatkan
makna pokok dari produktivitas kerja adalah
kemampuan seorang tenaga kerja dalam
d.
menghasilkan suatu pekerjaan.
produktivitas kerja.
Keterampilan dan Pengalaman
Pada aspek tertentu apabila pegawai
semakin terampil dan berpengalaman,
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
maka akan lebih mampu bekerja serta
Kerja
menggunakan fasilitas kerja dengan baik.
Dalam upaya mengembangkan produktivitas
kerja pegawai disuatu perusahaan perlu
2.
Seni serta Ilmu Manajemen
Manajemen adalah faktor produksi dan sumber
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
daya ekonomi, sedangkan seni adalah
produktivitas kerja pegawai. Banyak faktor yang
pengetahuan manajemen yang memberikan
dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai
kemungkinan peningkatan produktivitas.
baik yang beruhubungan dengan tenaga kerja itu
Manajemen termasuk perbaikan melalui
sendiri maupun faktor-faktor yang berhubungan
penerapan teknologi dan pemanfaatan
dengan lingkungan perusahaan.
pengetahuan yang memerlukan pendidikan
Menurut Sinungan (2005:54) faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi produktivitas kerja adalah
sebagai berikut:
1.
Tenaga Kerja
Kenaikan sumbangan produktivitas adalah
dan penelitian.
3.
Modal
Modal merupakan landasan gerak suatu
perusahaan, karena dengan modal
perusahaan dapat menyediakan peralatan bagi
karena adanya tenaga kerja yang lebih sehat,
manusia yaitu untuk membantu melakukan
lebih terdidik dan lebih giat. Produktivitas dapat
pekerjaan dalam meningkatkan produktivitas
meningkat karena hari kerja yang lebih pendek.
kerja. Fasilitas yang memadai akan membuat
Dengan demikian tenaga kerja berperan
semangat kerja bertambah secara tidak
penting dalam produktivitas.
Faktor-faktor tenaga kerja meliputi:
a. Pendidikan
Pada umumnya orang yang memiliki
langsung produktivitas kerja dapat meningkat.
Menurut sinungan (2005:64), mengisyaratkan
pendidikan lebih tinggi akan mempunyai
wawasan yang lebih luas terutama
penghayatan akan arti pentingnya
produktivitas dapat mendorong pegawai
dua kelompok syarat bagi produktivitas perorangan
yang tinggi:
1. Kelompok Pertama
a. Tingkat pendidikan dan keahlian.
b. Jenis teknologi dan hasil produksi.
c. Kondisi kerja.
d. Kesehatan, kemampuan fisik dan mental.
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
3
2.
Kelompok Kedua
a. Sikap mental (terhadap tugas), teman
sejawat dan pengawas.
Keanekaragam tugas.
Sistem insentif (sistem upah dan bonus).
Kepuasan kerja.
b.
c.
d.
kemudian dibandingkan dengan hari
4.
sebelumnya.
Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk
meningkatkan kemampuan kerja.
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan
Manfaat Penilaian Produktivitas Kerja
melihat tantangan dan harapan dengan apa
Menurut Sinungan (2005:126), manfaat dari
yang akan dihadapi. Sebab semakin kuat
pengukuran prduktivitas kerja adalah sebagai
tantangannya, pengembangan diri multak
berikut:
1. Umpan balik pelaksanaan kerja untuk
2.
dilakukan. Begitu juga harapan untuk menjadi
lebih baik pada gilirannya akan sangat
memperbaiki produktivitas karyawan.
Evaluasi produktivitas kerja digunakan untuk
berdampak pada keinginan karyawan untuk
penyelesaian, misalnya: pemberian bonus
5.
3.
misalnya: promosi, transfer dan demosi.
Untuk kebutuhan latihan dan
yang lebih baik dari yang telah lalu. Mutu
4.
5.
pengembangan.
Untuk perencanaan dan pengembangan
menunjukkan kualitas kerja seorang karyawan.
6.
karir.
Untuk mengetahui penyimpangan-
memberikan hasil yang terbaik yang pada
7.
8.
penyimpangan proses staffing.
Untuk mengetahui ketidak akuratan informal.
Untuk memberikan kesempatan kerja yang
merupakan hasil pekerjaan yang dapat
Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk
gilirannya akan sangat berguna bagi
6.
adil.
digunakan. Masukan dan keluaran merupakan
Menurut Sutrisno (2011:104), indikator untuk
aspek produktivitas yang memberikan
mengukur produktivitas kerja pegawai, sebagai
pengaruh yang cukup signifikan bagi
berikut:
karyawan.
Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan
Sedangkan menurut Simamora (2004:612),
tugas. Kemampuan seorang karyawan sangat
indikator dalam pengukuran produktivitas kerja,
bergantung pada keterampilan yang dimiliki
meliputi:
serta profesionalisme mereka dalam bekerja.
1.
Ini memberikan daya untuk menyelesaikan
2.
Kuantitas Kerja
Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil
yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah
tugas-tugas yang diembannya kepada mereka.
Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang
tertentu dengan perbandingan standar yang
dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan
ada atau ditetapkan oleh perusahaan.
Kualitas Kerja
Kualitas kerja merupakan suatu standar hasil
maupun yang menikmati hasil pekerjaan
yang berkaitan dengan mutu dari suatu produk
tersebut. Jadi upaya untuk memanfaatkan
yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini
produktivitas kerja bagi masing-masing yang
merupakan suatu kemampuan karyawan
terlibat dalam suatu pekerjaan.
Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari
dalam menyelesaikan pekerjaan secara teknis
dicapai. Hasil merupakan salah satu yang
3.
perusahaan dan dirinya sendiri.
Efisensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan keseluruhan sumber daya yang
Indikator Produktivitas Kerja Pegawai
1.
meningkatkan kemampuan.
Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu
dan bentuk kompensasi lainnya.
Untuk keputusan-keputusan penetapan,
kemarin. Indikator ini dapat dilihat dari etos
kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari
2.
dengan perbandingan standar yang ditetapkan
3.
oleh perusahaan.
Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu
aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
4
ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan
pekerjaan yang bahagia cenderung lebih produktif,
hasil output serta memaksimalkan waktu yang
organisasi yang mempunyai karyawan yang lebih
tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu
puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan
diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu
organisasi yang mempunyai karyawan kurang
aktivitas yang disediakan diawal waktu sampai
puas. Karyawan yang merasa kurang puas akan
menjadi output.
mengakibatkan rendahnya produktivitas kerja
Pengaruh Stres Kerja terhadap Produktivitas
Kerja
karyawan dalam organisasi.
Pengaruh Motivasi terhadap Produktivitas Kerja
Salah satu alasan mengapa stres perlu untuk
Keberhasilan perusahaan salah satunya
dipahami adalah stres berhubungan erat dengan
ditandai dengan meningkatnya produktivitas,
produktivitas. Robbins dan Judge (2008:401),
Produktivitas sangat tergantung pada motivasi dan
mengatakan stres kerja dengan tingkat tertentu
akan tercapai bila terdapat motivasi yang tinggi dan
akan menstimulasi tubuh untuk dapat
moral yang baik dari sumber daya manusianya.
meningkatkan kemampuannya untuk bereaksi.
Motivasi ini akan tercermin dalam etos kerja yang
Pegawai atau individu kemudian sering melakukan
akan mempengaruhi produktivitas perusahaan
tugas mereka dengan lebih baik, lebih intensif, atau
secara keseluruhan. Motivasi adalah salah satu
lebih cepat. Stres kerja dengan kata lain pada taraf
faktor yang penting dan berpengaruh terhadap
tertentu akan mampu meningkatkan produktivitas
produktivitas.
pegawai namun bila dibiarkan berlarut dapat
Motivasi individu timbul karena adanya
menurunkan tingkat produktivitas kerja. Pegawai
kebutuhan dalam diri seseorang yang dituntut
yang mengalami stres kerja tidak dapat bekerja
adanya pemuasan dalam memenuhi kebutuhan
secara optimal sehingga akan memberi dampak
tersebut. Kebutuhan pegawai merupakan hal yang
yang negatif pada hasil kerjanya. Stres menjadi
harus juga diperhatikan. Kebutuhan pegawai
masalah yang penting karena dapat mempengaruhi
seperti keselamatan, pengakuan atas pekerjaan,
produktivitas kerja pegawai.
dan gaji haruslah disesuaikan dengan pengeluaran
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap
dari pegawai, karena jika pengeluaran dari pegawai
Produktivitas Kerja
tidak terpenuhi maka motivasi kerja pegawai akan
Umar (2005:36), mengemukakan bahwa
kepuasan kerja tampak dalam sikap positif
menurun sehingga produktivitas kerja akan
menurun.
karyawan terhadap pekerjaannya dan segala
Kebutuhan yang terpenuhi akan memotivasi
sesuatu yang dihadapi lingkungan kerjanya.
pegawai untuk bekerja lebih baik. Dengan adanya
Dampak kepuasan kerja perlu dipantau dengan
motivasi dari setiap pegawai maka produktivitas
mengaitkannya pada output yang dihasilkan.
kerja dari pegawai akan meningkat.
Karyawan yang tidak puas terhadap pekerjaannya
Motivasi kerja didalam suatu perusahaan
dapat mempengaruhi tingi rendahnya produktivitas
merupakan hal yang sangat penting dan memiliki
kerja karyawan dalam lingkungan kerjanya.
dampak yang luas bagi pegawai maupun
Kemudian Kreitner dan Kinicki (2005:272),
perusahaan. Bagi pegawai, adanya pemberian
mengemukakan bahwa kepuasan kerja yang tinggi
motivasi dijadikan alat untuk meningkatkan
akan mempengaruhi produktivitas kerja yang tinggi
kegairahan kerja, meningkatkan produktivitas dan
pula.
efisiensi. Sedangkan bagi perusahaan, pemberian
Luthans (2006:246), mengemukakan bahwa
motivasi kerja merupakan suatu sarana guna
terdapat hubungan yang pasti di dalam kepuasan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi
dan produktivitas karyawan. Kemudian Robbins
secara keseluruhan.
dan Judge (2008:113), mengemukakan bahwa
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
5
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Produktivitas
pendidikan, keahlian dan teknologi yang tinggi
Kerja
sekalipun tidak akan menghasilkan produk yang
. Disiplin kerja merupakan salah satu faktor
maksimal bila yang bersangkutan tidak dapat
yang mempengaruhi produktivitas kerja, maka
memanfaatkannya secara teratur dan mempunyai
keberadaan disiplin kerja sangat diperlukan suatu
kesungguhan disiplin kerja yang tinggi.
perusahaan. Dengan demikian dalam usaha
meningkatkan produktivitas kerja pegawai salah
satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan
Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap
Produktivitas Kerja
Pengalaman kerja yang dimiliki oleh pegawai
memperhatikan disiplin kerja pegawai.
Menurut Sinungan (2003:148), menyatakan
disiplin mendorong produktivitas atau disiplin
akan menunjang terciptanya produktivitas kerja
yang optimal. Hal ini akan berkebalikan jika
pegawai pengalaman kerjanya kurang maka untuk
merupakan sarana penting untuk mencapai
mencapai produktivitas kerja yang optimal akan
produktivitas.
sulit. Dengan pengalaman yang didapat seseorang
Seorang pegawai akan melaksanakan
tugasnya dengan baik dan penuh rasa tanggung
jawab bila karyawan tersebut memiliki disiplin kerja
akan lebih cakap dan terampil serta mampu
melaksanakan tugas pekerjaannya.
Banyak sedikitnya pengalaman kerja akan
yang tinggi, maka diperlukan peraturan dan
hukuman dalam perusahaan tersebut. Disiplin kerja
yang berarti kesediaan pegawai untuk mematuhi
menentukan atau menunjukkan bagaimana kualitas
dan produktivitas seseorang dalam bekerja, artinya
cepat lambatnya seseorang dalam mengerjakan
peraturan/ketentuan yang berlaku dalam
suatu pekerjaan akan dipengaruhi oleh seberapa
lingkungan organisasi kerja masing-masing,
banyak orang tersebut telah memiliki pengalaman
sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kerja dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Ini
produktivitas kerja.
Disiplin kerja adalah salah satu syarat untuk
dapat membantu karyawan bekerja secara produktif
berarti pengalaman akan juga mempengaruhi
kemampuan dalam bekerja.
yang akan membantu peningkatan produktivitas
kerja. Adanya disiplin kerja dalam perusahaan akan
membuat pegawai dapat menjalankan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya dengan baik. Pegawai
yang disiplin dan patuh terhadap norma-norma
meningkatkan produktivitas dan prestasi kerja
didukung oleh para pegawai yang mempunyai
melaksanakan tugas dan kewajibannya. Semangat
kerja yang tinggi dari pegawai merupakan faktor
pegawai yang bersangkutan.
Untuk mencapai produktivitas yang tinggi
pimpinan perusahaan harus memperhatikan disiplin
yang dapat berpengaruh dalam meningkatkan
produktivitas kerja.
Sedangkan dengan disiplin kerja yang tinggi
kerja. Hilangnya disiplin akan berpengaruh
berarti kesediaan dari pegawai untuk mematuhi
terhadap efisiensi kerja dan efektivitas tugas
pekerjaan. Dengan adanya kedisiplinan diharapkan
semua peraturan atau ketentuan yang berlaku
dalam lingkungan kerja perusahaan.
pekerjaan akan dilakukan seefektif mungkin.
Bilamana kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka
kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Apabila
suatu perusahaan hanya memperhatikan tentang
memikirkan disiplin kerja karyawan, maka
Produktivitas yang tinggi dapat dicapai jika
semangat kerja dan disiplin kerja yang tinggi dalam
yang berlaku dalam perusahaan dapat
pendidikan, keahlian dan teknologi tanpa
Kesimpulan
Untuk mendorong produktivitas kerja, banyak
perusahaan yang menganut sistem pemberian
insentif sebagai bagian dari sistem yang berlaku
bagi pegawai di perusahaan, salah satu bentuk
insentif tersebut adalah dalam bentuk pemberian
bonus.
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
6
Motivasi dan pengalaman kerja yang baik
untuk mendapatkan suatu produktivitas kerja
dapat juga menunjang keberhasilan suatu
perusahaan akan dapat dicapai dengan baik pula,
perusahaan. Sebab melalui adanya dua faktor
karena keseluruhan kegiatan produksi dalam
tersebut akan menciptakan tingkat produktivitas
mengolah sumber daya atau material perusahaan
kerja yang tinggi.
sangat dipengaruhi oleh kemampuan tenaga kerja
Setiap perusahaan selalu menginginkan
untuk menghasilkan suatu output produk yang akan
produktivitas dari setiap karyawannya meningkat.
dihasilkan dan dipasarkan oleh perusahaan itu
Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus
sendiri. Apabila produktivitas pegawai dalam
memberikan motivasi yang baik kepada seluruh
bekerja menurun, maka tingkat karir sulit untuk
pegawainyanya agar dapat meningkatkan
meningkat.
produktivitas. Selain itu ditambah pengalaman kerja
Secara teoritik banyak faktor yang turut
yang dimiliki oleh para karyawannya, akan
mempengaruhi produktivitas kerja pegawai dalam
memberikan suatu hubungan yang besar dalam
suatu organisasi, antara lain: kualitas sumber daya
upaya mencapai tingkat produktivitas.
manusia, sarana dan prasarana yang tersedia, dan
Untuk meningkatkan produktivitas kerja perlu
lingkungan organisasi baik yang sifatnya ekternal
adanya upaya dari perusahaan untuk meningkatkan
maupun lingkungan organisasi yang sifatnya
kinerja karyawan tersebut agar hasil produktivitas
internal. Tetapi pengendali utama berada paa unsur
yang diinginkan dapat tercapai. Kaitannya dalam
manusia.
hal produktivitas kerja pegawai diperlukan adanya
Peningkatan kualitas sumber daya manusia
kepemimpinan yang baik, disiplin kerja yang tinggi,
dalam rangka produktivitas kerja pegawai dapat
pemberian motivasi kepada karyawan agar
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui
memberikan semangat dalam bekerja, serta
kegiatan pendidikan dan latihan (diklat),
pemberian kompensasi yang sesuai dan tepat
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi,
sasaran kepada karyawan.
kursus atau dalam bentuk yang lain.
Produktivitas kerja dikatakan tinggi jika hasil
Produktivitas yang tinggi merupakan salah satu
yang diperoleh lebih besar daripada sumber kerja
tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, tercapai
yang digunakan. Sebaliknya produktivitas kerja
atau tidaknya tujuan perusahaan tergantung dari
dikatakan rendah, jika hasil yang diperoleh lebih
sumber daya manusianya yang ada pada
kecil dari sumber kerja yang digunakan.
perusahaan tersebut.
Tujuan utama dari peningkatan produktivitas
Perusahaan yang produktif adalah perusahaan
kerja karyawan adalah agar karyawan baik ditingkat
yang memiliki produktivitas kerja yang tinggi.
bawah maupun ditingkat atas mampu menjadi
Meningkatkan produktivitas melalui orang berarti
karyawan yang efisien, efektif dan produktif.
menciptakan kebersamaaan dalam perusahaan.
Dengan penerapan sumber daya manusia
yang baik pada suatu perusahaan, maka potensi
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
7
INDIKATOR PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kemampuan
Meningkatkan hasil yang dicapai
Semangat kerja
Pengembangan diri
Mutu
Efisiensi
1.
2.
3.
KRITERIA JAWABAN
SKOR PENILAIAN
4.
SS
5.
S
6.
KS
= Kurang Setuju
3
7.
TS
= Tidak Setuju
2
8.
STS
= Sangat Tidak Setuju
= Sangat Setuju
5
= Setuju
4
1
9.
10.
11.
N
12. PERTANYAAN
13.
S
14.
S
15.
K
16.
T
17.
S
18. KEMAMPUAN
19.
1
26.
2
33.
3
40.
4
47.
5
21.
22.
23.
24.
25.
28.
29.
30.
31.
32.
35.
36.
37.
38.
39.
42.
43.
44.
45.
46.
49.
50.
51.
52.
53.
56. Pekerjaan yang saya hasilkan sudah sesuai dengan
target yang ditetapkan oleh perusahaan
63. Target kerja tidak penting, yang penting pekerjaan
selesai
70. Dalam menyelesaikan pekerjaan, saya harus
mendapatkan hasil yang terbaik
77. Jumlah dari hasil pekerjaan yang saya tangani
selalu memenuhi target yang telah ditetapkan
57.
58.
59.
60.
61.
64.
65.
66.
67.
68.
71.
72.
73.
74.
75.
78.
79.
80.
81.
82.
84. Dalam mengerjakan saya selalu bersungguhsungguh agar tidak terjadi kesalahan
85.
86.
87.
88.
89.
93.
94.
95.
96.
97.
20. Saya menguasai bidang pekerjaan yang saya
kerjakan saat ini
27. Saya memiliki keterampilan yang sangat baik dalam
melaksanakan tugas kerja saya
34. Tugas dan tanggung jawab diberikan sesuai
dengan kemampuan saya
41. Kuantitas kerja yang diberikan sesuai dengan
kemampuan saya
48. Keterampilan saya kurang memadai sehingga
menyebabkan kejenuhan saat mengerjakan
pekerjaan
54. MENINGKATKAN HASIL YANG DICAPAI
55.
6
62.
7
69.
8
76.
9
83.
1
90. SEMANGAT KERJA
91.
1
92. Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan sebelum
batas waktu yang ditentukan oleh atasan
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
8
98.
1
99. Saya bersedia diberi tambahan kuantitas kerja
diluar jam kerja apabila dibutuhkan
100.
101. 102. 103. 104.
105.
1
106.
Terkadang saya merasa jenuh terhadap
pekerjaan yang saya tangani
107.
108. 109. 110. 111.
112.
1
113.
Saya tidak pernah mengeluh dan merasa
berat terhadap beban pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab saya
114.
115. 116. 117. 118.
119.
1
120.
Saya merasa bangga dengan pekerjaan
yang dibebankan kepada saya
121.
122. 123. 124. 125.
126.
PENGEMBANGAN DIRI
127.
1
128.
Pekerjaan saat ini membutuhkan pemikiran
dan tantangan dalam pelaksanaan aktivitas kerja
129.
130. 131. 132. 133.
134.
1
135.
Saya tetap menyelesaikan pekerjaan walau
tidak dituntut untuk segera diselesaikan
136.
137. 138. 139. 140.
141.
1
142.
Saya selalu berusaha memperbaiki
kesalahan yang pernah saya lakukan dalam
melaksanakan pekerjaan
143.
144. 145. 146. 147.
148.
1
149.
Perusahaan membuka peluang untuk
pengembangan pegawai dan perusahaan
150.
151. 152. 153. 154.
155.
2
156.
Saya selalu mengikuti pelatihan yang
diadakan oleh perusahaan untuk meningkatkan
keahlian
157.
158. 159. 160. 161.
162.
MUTU
163.
2
164.
Saya selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas kerja
165.
166. 167. 168. 169.
170.
2
171.
Saya selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas kerja saya
172.
173. 174. 175. 176.
178.
179.
180. 181. 182. 183.
177.
2
Saya bekerja sesuai dengan program kerja
184.
2
185.
Hasil kerja saya selama ini sesuai dengan
kualitas yang ditentukan oleh perusahaan
186.
187. 188. 189. 190.
191.
2
192.
Mutu dari hasil kerja saya selalu memenuhi
standar yang telah ditetapkan
193.
194. 195. 196. 197.
201.
202. 203. 204. 205.
198.
199.
2
EFISIENSI
200.
Saya bekerja dengan waktu yang efisien
206.
2
207.
Metode pelaksanaan kerja yang telah
ditetapkan sudah cukup efisien
208.
209. 210. 211. 212.
213.
2
214.
Saya terkadang melebihi batas waktu
dalam menyelesaikan pekerjaan
215.
216. 217. 218. 219.
220.
2
221.
Saya sangat menjaga ketepatan waktu dan
kesempurnaan hasil pekerjaan
222.
223. 224. 225. 226.
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
9
228.
Waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan
standar yang telah ditentukan
227.
3
229.
230. 231. 232. 233.
234.
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
244.
Griffin, Ricky W. Management, New
245.
248.
249.
Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia
dan Produktivitas. Bandung: CV.
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen
Mandar Maju, 2009.
251.
Sinungan, Muchdarsyah. Manajemen
Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi
Kreitner, Robert., dan Angelo Kinicki.
Aksara, 2003.
Perilaku Organisasi. Jilid 1. Edisi
247.
250.
York: Houghton Miffin Company, 2003.
Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
246.
DAFTAR PUSTAKA
252.
Sinungan, Muchdarsyah.
Lima. Terjemahan Oleh: Erly Suandy.
Produktivitas: Apa dan Bagaimana,
Jakarta: Salemba Empat, 2005.
Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
Luthans, J. Fred. Perilaku Organisasi.
253.
Simamora, Henry. Manajemen
Edisi Sepuluh. Terjemahan Oleh: Vivin
Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga.
Andhika Yuwono, dkk. Yogyakarta:
Cetakan Pertama. Yogyakarta: STIE
Andi, 2006.
YKPN, 2004.
Mauled, Mulyono. Penerapan
254.
Sutrisno, Edy. Manajemen Sumber
Produktivitas Dalam Organisasi,
Daya Manusia, Jakarta; Prenada
Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
Media Grup, 2011.
Robbins, Stephen P., dan Timothy A.
255.
Umar, Husein. Riset Sumber Daya
Judge. Perilaku Organisasi. Jilid 1.
Manusia dalam Organisasi. Jakarta:
Edisi 12. Terjemahan Oleh: Diana
Gramedia Pustaka, 2005.
Angelica. Jakarta: Salemba Empat,
2008.
256.
257.
258.
259.
260.
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
10
PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI
EKO HERTANTO
Salah satu masalah dalam ketenagakerjaan di
Manajemen perusahaan harus memperhatikan
Indonesia adalah produktivitas tenaga kerja. yang
produktivitas tenaga kerja, karena produktivitas
rendah. Rendahnya produktivitas pegawai dalam
merupakan salah satu indikator untuk mengatur
suatu organisasi, hingga saat ini masih merupakan
tingkat efisiensi. Pencapaian prestasi manajemen
masalah yang aktual untuk dikaji. Untuk mencapai
sangat tergantung pada produktivitas kerja, dalam
produktivitas kerja yang tinggi, faktor manusia
hal ini adalah produktivitas sumber daya manusia.
merupakan variabel yang sangat penting karena
Produktivitas kerja pegawai merupakan faktor
berhasil tidaknya suatu usaha, sebagian besar
penting dalam menunjang keberhasilan suatu
ditentukan oleh perilaku-perilaku para pegawai.
bisnis. Produktivitas yang tinggi akan sangat
Dalam suatu organisasi atau perusahaan
menguntungkan baik bagi perusahaan maupun
sangat diperlukan adanya produktivitas kerja untuk
bagi pegawai terutama untuk kesejahteraannya.
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Produktivitas kerja adalah pendayagunaan
Produktivitas kerja merupakan persyaratan kerja
sumber daya manusia secara efektif dan efisien,
yang harus dipenuhi oleh karyawan untuk
ketepatan atau kesesuaian penggunaan metode
memperoleh hasil maksimal dimana dalam
atau cara kerja dibandingkan dengan alat dan
pelaksanaannya, produktivitas kerja terletak pada
waktu yang tersedia, dalam rangka mencapai
faktor manusia sebagai pelaksana kegiatan
tujuan. Ukuran pokoknya adalah penyelesaian
pekerjaan. Jadi faktor manusia memegang peranan
volume dan beban kerja yang tepat pada waktunya,
penting dalam mencapai hasil agar sesuai dengan
dengan menggunakan sumber daya manusia
tujuan perusahaan tersebut, karena betapapun
secara minimal.
sempurnanya peralatan kerja tanpa adanya tenaga
Peningkatan kualitas sumber daya manusia
manusia tidak akan berhasil memproduksi barang
dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja
atau jasa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
pegawai dapat diakukan dengan berbagai cara,
Setiap organisasi baik berbentuk perusahaan
misalnya melalui kegiatan pendidikan dan latihan
maupun lainnya akan selalu berupaya agar para
(diklat), melanjutkan pendidikan ke tingkat yang
pegawai yang terlibat dalam kegiatan organisasi
lebih tinggi, kursus atau dalam bentuk lain.
dapat memberikan prestasi dalam bentuk
Peningkatan produktivitas kerja pegawai tidak
produktivitas kerja yang tinggi untuk mewujudkan
dapat dilepaskan dari suasana kerja. Suasana kerja
tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
yang memungkinkan meningkatnya produktivitas
Produktivitas kerja pegawai selalu diarahkan
kerja misalnya seperti pemahaman pegawai
pada bagaimana melakukan atau memanfaatkan
terhadap deskripsi tugas (job description) sesuai
sesuatu agar mencerminkan prinsip efektivitas dan
posisi dimana pegawai tersebut ditempatkan,
efisiensi. Dapat dikatakan efisien apabila yang
tugas-tugas apa yang harus dilakukannya, kepada
dilakukan memperhitungkan aspek biaya, sarana
siapa pegawai itu melapor atas hasil yang
prasarana, sumber daya (manusia dan material),
dikerjakannya, atau bila menemukan masalah dari
dan waktu sehemat mungkin. Sedangkan sesuatu
pekerjaannya kepada siapa ia memperoleh
dikatakan efektif bila pemanfaatan berbagai aspek
solusinya, bagaimana mekanisme koordinasi
tersebut benar-benar tepat sasaran.
secara formal yang harus dijadikan sebagai
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
1
pedoman, demikian pula dengan pola interaksi
mental para pegawai dalam melaksanakan tugas-
yang harus diikuti oleh pegawai dalam organisasi.
tugasnya, dimana sikap mental ini ditunjukkan oleh
Menurut Griffin (2003:213-214), produktivitas
adanya kegairahan dalam melaksanakan tugas dan
tenaga kerja pada dasarnya merupakan
mendorong dirinya untuk bekerja secara lebih baik
produktivitas parsial, karena hanya membagi output
dan lebih produktif. Untuk menilai semangat kerja
dengan satu jenis input, yaitu hanya tenaga kerja.
karyawan dapat dilihat dari tanggung jawabnya
Jadi, produktivitas tenaga kerja merupakan
dalam melaksanakan tugas pekerjaannya.
perbandingan antara total keluaran dengan
Unsur kedua dari produktivitas kerja adalah
masukan tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja
cara kerja atau metode kerja. Cara atau metode
dapat diukur dengan menggunakan masukan
kerja pegawai dalam melaksanakan tugas
tenaga kerjanya per minggu, per tahun, atau per
pekerjaannya dapat dilihat melalui kesediaan para
jam kerja. Sehingga produktivitas dapat diartikan
pegawai untuk bekerja secara efektif dan efisien.
sebagai perbandingan antara hasil keluaran
Unsur ketiga dari produktivitas kerja adalah
(output) yang diukur dalam kesatuan fisik dan nilai
hasil kerja. Hasil kerja merupakan hasil yang
masukan (input) tenaga kerja. Banyak faktor yang
diperoleh dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh
dapat mempengaruhi produktivitas antara lain
pegawai. Hasil kerja yang diperoleh oleh pegawai
jumlah, waktu kerja, mutu, efisiensi dan efektivitas.
merupakan prestasi kerja pegawai dalam
Produktivitas kerja selalu diarahkan pada
bagaimana melakukan atau memanfaatkan sesuatu
agar mencerminkan prinsip efektivitas dan efisiensi.
melaksanakan tugas-tugasnya. Hasil kerja ini dapat
dilihat dari kuantitas yang telah dihasilkan.
Produktivitas pada hakekatnya meliputi sikap
Dikatakan efisien manakala apa yang dilakukan
yang senantiasa mempunyai pandangan bahwa
mempertimbangkan aspek biaya, sarana
metode kerja hari ini harus lebih baik dari metode
prasarana, sumber daya (manusia dan material),
kerja kemarin dan hasil yang dapat diraih esok
dan waktu sehemat mungkin. Sedangkan sesuatu
harus lebih banyak atau lebih bermutu daripada
dikatakan efektif bila pemanfaatan berbagai aspek
hasil yang diraih hari ini.
tersebut benar-benar tepat sasaran atau tujuan
yang diinginkan.
Menurut Hasibuan (2010:94), produktivitas
karyawan adalah perbandingan antara output dan
input, dimana outputnya harus mempunyai nilai
Deskripsi Teoritik
tambah dan teknik pengerjaannya yang lebih baik.
Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari
Kemudian menurut Greenberg dalam Sinungan
dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi
(2003:12), mendefinisikan produktivitas sebagai
organisasi. Dimensi individu melihat produktivitas
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada
dalam kaitannya dengan karakteristik-karakteristik
waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama
kepribadian individu yang muncul dalam bentuk
periode tersebut.
sikap mental dan mengandung makna keinginan
Sedarmayanti (2009:104), mengatakan
dan upaya individu yang selalu berusaha untuk
produktivitas kerja menunjukkan bahwa
meningkatkan kualitas kehidupannya.
produktivitas individu merupakan perbandingan dari
Sedangkan dimensi organisasi melihat
efektivitas keluaran (pencapaian unjuk kerja
produktivitas dalam kerangkan hubungan teknis
maksimal) dengan efisiensi salah satu masukan
antara masukan (input) dan keluaran (output). Oleh
(tenaga kerja) yang mencakup kuantitas,kualitas
karena itu terjadinya peningkatan produktivitas tidak
dan waktu tertentu. Kemudian Mulyono (2004:3),
hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dilihat
berpendapat bahwa produktivitas adalah hasil yang
dari aspek kualitas.
terdapat dari setiap proses produksi dengan
Unsur pertama dari produktivitas kerja adalah
menggunakan satu atau lebih faktor produksi.
semangat kerja dapat diartikan sebagai sikap
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
2
Sedangkan menurut Sutrisno (2011:207),
yang bersangkutan melakukan tindakan
produktivitas merupakan output per unit, atau
yang produktif. Pendidikan, baik formal
output dibagi input, atau rasio antara output dengan
maupun informal akan mendorong
input.
b.
Seorang karyawan yang produktif adalah
karyawan yang cekatan dan mampu menghasilkan
pegawai bertindak produktif.
Disiplin
Disiplin kerja yaitu sikap patuh, taat, dan
sadar pada peraturan lembaga atau
barang atau jasa sesuai mutu yang ditetapkan dan
organisasi. Disiplin kerja dapat membuat
waktu yang lebih singkat, sehingga akhirnya dapat
tercapai tingkat produktivitas kerja karyawan yang
c.
tinggi. Dengan demikian penting bagi manajer
pekerjaan cepat selesai.
Motivasi
Motivasi yaitu dorongan kehendak yang
mempengaruhi perilaku pegawai untuk
berusaha untuk meningkatkan produktivitas kerja
meningkatkan produktivitas kerjanya.
karyawan, agar perusahaan dapat berkembang dan
Apabila pegawai mendapatkan motivasi,
dapat mempertahankan usahanya.
maka akan menimbukan psikologis untuk
Teori-teori yang membahas tentang
meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan
produktivitas kerja sangatlah bervariasi tetapi
potensi yang dimiliki untuk meningkatkan
makna pokok dari produktivitas kerja adalah
kemampuan seorang tenaga kerja dalam
d.
menghasilkan suatu pekerjaan.
produktivitas kerja.
Keterampilan dan Pengalaman
Pada aspek tertentu apabila pegawai
semakin terampil dan berpengalaman,
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
maka akan lebih mampu bekerja serta
Kerja
menggunakan fasilitas kerja dengan baik.
Dalam upaya mengembangkan produktivitas
kerja pegawai disuatu perusahaan perlu
2.
Seni serta Ilmu Manajemen
Manajemen adalah faktor produksi dan sumber
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
daya ekonomi, sedangkan seni adalah
produktivitas kerja pegawai. Banyak faktor yang
pengetahuan manajemen yang memberikan
dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai
kemungkinan peningkatan produktivitas.
baik yang beruhubungan dengan tenaga kerja itu
Manajemen termasuk perbaikan melalui
sendiri maupun faktor-faktor yang berhubungan
penerapan teknologi dan pemanfaatan
dengan lingkungan perusahaan.
pengetahuan yang memerlukan pendidikan
Menurut Sinungan (2005:54) faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi produktivitas kerja adalah
sebagai berikut:
1.
Tenaga Kerja
Kenaikan sumbangan produktivitas adalah
dan penelitian.
3.
Modal
Modal merupakan landasan gerak suatu
perusahaan, karena dengan modal
perusahaan dapat menyediakan peralatan bagi
karena adanya tenaga kerja yang lebih sehat,
manusia yaitu untuk membantu melakukan
lebih terdidik dan lebih giat. Produktivitas dapat
pekerjaan dalam meningkatkan produktivitas
meningkat karena hari kerja yang lebih pendek.
kerja. Fasilitas yang memadai akan membuat
Dengan demikian tenaga kerja berperan
semangat kerja bertambah secara tidak
penting dalam produktivitas.
Faktor-faktor tenaga kerja meliputi:
a. Pendidikan
Pada umumnya orang yang memiliki
langsung produktivitas kerja dapat meningkat.
Menurut sinungan (2005:64), mengisyaratkan
pendidikan lebih tinggi akan mempunyai
wawasan yang lebih luas terutama
penghayatan akan arti pentingnya
produktivitas dapat mendorong pegawai
dua kelompok syarat bagi produktivitas perorangan
yang tinggi:
1. Kelompok Pertama
a. Tingkat pendidikan dan keahlian.
b. Jenis teknologi dan hasil produksi.
c. Kondisi kerja.
d. Kesehatan, kemampuan fisik dan mental.
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
3
2.
Kelompok Kedua
a. Sikap mental (terhadap tugas), teman
sejawat dan pengawas.
Keanekaragam tugas.
Sistem insentif (sistem upah dan bonus).
Kepuasan kerja.
b.
c.
d.
kemudian dibandingkan dengan hari
4.
sebelumnya.
Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk
meningkatkan kemampuan kerja.
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan
Manfaat Penilaian Produktivitas Kerja
melihat tantangan dan harapan dengan apa
Menurut Sinungan (2005:126), manfaat dari
yang akan dihadapi. Sebab semakin kuat
pengukuran prduktivitas kerja adalah sebagai
tantangannya, pengembangan diri multak
berikut:
1. Umpan balik pelaksanaan kerja untuk
2.
dilakukan. Begitu juga harapan untuk menjadi
lebih baik pada gilirannya akan sangat
memperbaiki produktivitas karyawan.
Evaluasi produktivitas kerja digunakan untuk
berdampak pada keinginan karyawan untuk
penyelesaian, misalnya: pemberian bonus
5.
3.
misalnya: promosi, transfer dan demosi.
Untuk kebutuhan latihan dan
yang lebih baik dari yang telah lalu. Mutu
4.
5.
pengembangan.
Untuk perencanaan dan pengembangan
menunjukkan kualitas kerja seorang karyawan.
6.
karir.
Untuk mengetahui penyimpangan-
memberikan hasil yang terbaik yang pada
7.
8.
penyimpangan proses staffing.
Untuk mengetahui ketidak akuratan informal.
Untuk memberikan kesempatan kerja yang
merupakan hasil pekerjaan yang dapat
Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk
gilirannya akan sangat berguna bagi
6.
adil.
digunakan. Masukan dan keluaran merupakan
Menurut Sutrisno (2011:104), indikator untuk
aspek produktivitas yang memberikan
mengukur produktivitas kerja pegawai, sebagai
pengaruh yang cukup signifikan bagi
berikut:
karyawan.
Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan
Sedangkan menurut Simamora (2004:612),
tugas. Kemampuan seorang karyawan sangat
indikator dalam pengukuran produktivitas kerja,
bergantung pada keterampilan yang dimiliki
meliputi:
serta profesionalisme mereka dalam bekerja.
1.
Ini memberikan daya untuk menyelesaikan
2.
Kuantitas Kerja
Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil
yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah
tugas-tugas yang diembannya kepada mereka.
Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang
tertentu dengan perbandingan standar yang
dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan
ada atau ditetapkan oleh perusahaan.
Kualitas Kerja
Kualitas kerja merupakan suatu standar hasil
maupun yang menikmati hasil pekerjaan
yang berkaitan dengan mutu dari suatu produk
tersebut. Jadi upaya untuk memanfaatkan
yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini
produktivitas kerja bagi masing-masing yang
merupakan suatu kemampuan karyawan
terlibat dalam suatu pekerjaan.
Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari
dalam menyelesaikan pekerjaan secara teknis
dicapai. Hasil merupakan salah satu yang
3.
perusahaan dan dirinya sendiri.
Efisensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan keseluruhan sumber daya yang
Indikator Produktivitas Kerja Pegawai
1.
meningkatkan kemampuan.
Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu
dan bentuk kompensasi lainnya.
Untuk keputusan-keputusan penetapan,
kemarin. Indikator ini dapat dilihat dari etos
kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari
2.
dengan perbandingan standar yang ditetapkan
3.
oleh perusahaan.
Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu
aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
4
ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan
pekerjaan yang bahagia cenderung lebih produktif,
hasil output serta memaksimalkan waktu yang
organisasi yang mempunyai karyawan yang lebih
tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu
puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan
diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu
organisasi yang mempunyai karyawan kurang
aktivitas yang disediakan diawal waktu sampai
puas. Karyawan yang merasa kurang puas akan
menjadi output.
mengakibatkan rendahnya produktivitas kerja
Pengaruh Stres Kerja terhadap Produktivitas
Kerja
karyawan dalam organisasi.
Pengaruh Motivasi terhadap Produktivitas Kerja
Salah satu alasan mengapa stres perlu untuk
Keberhasilan perusahaan salah satunya
dipahami adalah stres berhubungan erat dengan
ditandai dengan meningkatnya produktivitas,
produktivitas. Robbins dan Judge (2008:401),
Produktivitas sangat tergantung pada motivasi dan
mengatakan stres kerja dengan tingkat tertentu
akan tercapai bila terdapat motivasi yang tinggi dan
akan menstimulasi tubuh untuk dapat
moral yang baik dari sumber daya manusianya.
meningkatkan kemampuannya untuk bereaksi.
Motivasi ini akan tercermin dalam etos kerja yang
Pegawai atau individu kemudian sering melakukan
akan mempengaruhi produktivitas perusahaan
tugas mereka dengan lebih baik, lebih intensif, atau
secara keseluruhan. Motivasi adalah salah satu
lebih cepat. Stres kerja dengan kata lain pada taraf
faktor yang penting dan berpengaruh terhadap
tertentu akan mampu meningkatkan produktivitas
produktivitas.
pegawai namun bila dibiarkan berlarut dapat
Motivasi individu timbul karena adanya
menurunkan tingkat produktivitas kerja. Pegawai
kebutuhan dalam diri seseorang yang dituntut
yang mengalami stres kerja tidak dapat bekerja
adanya pemuasan dalam memenuhi kebutuhan
secara optimal sehingga akan memberi dampak
tersebut. Kebutuhan pegawai merupakan hal yang
yang negatif pada hasil kerjanya. Stres menjadi
harus juga diperhatikan. Kebutuhan pegawai
masalah yang penting karena dapat mempengaruhi
seperti keselamatan, pengakuan atas pekerjaan,
produktivitas kerja pegawai.
dan gaji haruslah disesuaikan dengan pengeluaran
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap
dari pegawai, karena jika pengeluaran dari pegawai
Produktivitas Kerja
tidak terpenuhi maka motivasi kerja pegawai akan
Umar (2005:36), mengemukakan bahwa
kepuasan kerja tampak dalam sikap positif
menurun sehingga produktivitas kerja akan
menurun.
karyawan terhadap pekerjaannya dan segala
Kebutuhan yang terpenuhi akan memotivasi
sesuatu yang dihadapi lingkungan kerjanya.
pegawai untuk bekerja lebih baik. Dengan adanya
Dampak kepuasan kerja perlu dipantau dengan
motivasi dari setiap pegawai maka produktivitas
mengaitkannya pada output yang dihasilkan.
kerja dari pegawai akan meningkat.
Karyawan yang tidak puas terhadap pekerjaannya
Motivasi kerja didalam suatu perusahaan
dapat mempengaruhi tingi rendahnya produktivitas
merupakan hal yang sangat penting dan memiliki
kerja karyawan dalam lingkungan kerjanya.
dampak yang luas bagi pegawai maupun
Kemudian Kreitner dan Kinicki (2005:272),
perusahaan. Bagi pegawai, adanya pemberian
mengemukakan bahwa kepuasan kerja yang tinggi
motivasi dijadikan alat untuk meningkatkan
akan mempengaruhi produktivitas kerja yang tinggi
kegairahan kerja, meningkatkan produktivitas dan
pula.
efisiensi. Sedangkan bagi perusahaan, pemberian
Luthans (2006:246), mengemukakan bahwa
motivasi kerja merupakan suatu sarana guna
terdapat hubungan yang pasti di dalam kepuasan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi
dan produktivitas karyawan. Kemudian Robbins
secara keseluruhan.
dan Judge (2008:113), mengemukakan bahwa
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
5
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Produktivitas
pendidikan, keahlian dan teknologi yang tinggi
Kerja
sekalipun tidak akan menghasilkan produk yang
. Disiplin kerja merupakan salah satu faktor
maksimal bila yang bersangkutan tidak dapat
yang mempengaruhi produktivitas kerja, maka
memanfaatkannya secara teratur dan mempunyai
keberadaan disiplin kerja sangat diperlukan suatu
kesungguhan disiplin kerja yang tinggi.
perusahaan. Dengan demikian dalam usaha
meningkatkan produktivitas kerja pegawai salah
satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan
Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap
Produktivitas Kerja
Pengalaman kerja yang dimiliki oleh pegawai
memperhatikan disiplin kerja pegawai.
Menurut Sinungan (2003:148), menyatakan
disiplin mendorong produktivitas atau disiplin
akan menunjang terciptanya produktivitas kerja
yang optimal. Hal ini akan berkebalikan jika
pegawai pengalaman kerjanya kurang maka untuk
merupakan sarana penting untuk mencapai
mencapai produktivitas kerja yang optimal akan
produktivitas.
sulit. Dengan pengalaman yang didapat seseorang
Seorang pegawai akan melaksanakan
tugasnya dengan baik dan penuh rasa tanggung
jawab bila karyawan tersebut memiliki disiplin kerja
akan lebih cakap dan terampil serta mampu
melaksanakan tugas pekerjaannya.
Banyak sedikitnya pengalaman kerja akan
yang tinggi, maka diperlukan peraturan dan
hukuman dalam perusahaan tersebut. Disiplin kerja
yang berarti kesediaan pegawai untuk mematuhi
menentukan atau menunjukkan bagaimana kualitas
dan produktivitas seseorang dalam bekerja, artinya
cepat lambatnya seseorang dalam mengerjakan
peraturan/ketentuan yang berlaku dalam
suatu pekerjaan akan dipengaruhi oleh seberapa
lingkungan organisasi kerja masing-masing,
banyak orang tersebut telah memiliki pengalaman
sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kerja dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Ini
produktivitas kerja.
Disiplin kerja adalah salah satu syarat untuk
dapat membantu karyawan bekerja secara produktif
berarti pengalaman akan juga mempengaruhi
kemampuan dalam bekerja.
yang akan membantu peningkatan produktivitas
kerja. Adanya disiplin kerja dalam perusahaan akan
membuat pegawai dapat menjalankan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya dengan baik. Pegawai
yang disiplin dan patuh terhadap norma-norma
meningkatkan produktivitas dan prestasi kerja
didukung oleh para pegawai yang mempunyai
melaksanakan tugas dan kewajibannya. Semangat
kerja yang tinggi dari pegawai merupakan faktor
pegawai yang bersangkutan.
Untuk mencapai produktivitas yang tinggi
pimpinan perusahaan harus memperhatikan disiplin
yang dapat berpengaruh dalam meningkatkan
produktivitas kerja.
Sedangkan dengan disiplin kerja yang tinggi
kerja. Hilangnya disiplin akan berpengaruh
berarti kesediaan dari pegawai untuk mematuhi
terhadap efisiensi kerja dan efektivitas tugas
pekerjaan. Dengan adanya kedisiplinan diharapkan
semua peraturan atau ketentuan yang berlaku
dalam lingkungan kerja perusahaan.
pekerjaan akan dilakukan seefektif mungkin.
Bilamana kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka
kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Apabila
suatu perusahaan hanya memperhatikan tentang
memikirkan disiplin kerja karyawan, maka
Produktivitas yang tinggi dapat dicapai jika
semangat kerja dan disiplin kerja yang tinggi dalam
yang berlaku dalam perusahaan dapat
pendidikan, keahlian dan teknologi tanpa
Kesimpulan
Untuk mendorong produktivitas kerja, banyak
perusahaan yang menganut sistem pemberian
insentif sebagai bagian dari sistem yang berlaku
bagi pegawai di perusahaan, salah satu bentuk
insentif tersebut adalah dalam bentuk pemberian
bonus.
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
6
Motivasi dan pengalaman kerja yang baik
untuk mendapatkan suatu produktivitas kerja
dapat juga menunjang keberhasilan suatu
perusahaan akan dapat dicapai dengan baik pula,
perusahaan. Sebab melalui adanya dua faktor
karena keseluruhan kegiatan produksi dalam
tersebut akan menciptakan tingkat produktivitas
mengolah sumber daya atau material perusahaan
kerja yang tinggi.
sangat dipengaruhi oleh kemampuan tenaga kerja
Setiap perusahaan selalu menginginkan
untuk menghasilkan suatu output produk yang akan
produktivitas dari setiap karyawannya meningkat.
dihasilkan dan dipasarkan oleh perusahaan itu
Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus
sendiri. Apabila produktivitas pegawai dalam
memberikan motivasi yang baik kepada seluruh
bekerja menurun, maka tingkat karir sulit untuk
pegawainyanya agar dapat meningkatkan
meningkat.
produktivitas. Selain itu ditambah pengalaman kerja
Secara teoritik banyak faktor yang turut
yang dimiliki oleh para karyawannya, akan
mempengaruhi produktivitas kerja pegawai dalam
memberikan suatu hubungan yang besar dalam
suatu organisasi, antara lain: kualitas sumber daya
upaya mencapai tingkat produktivitas.
manusia, sarana dan prasarana yang tersedia, dan
Untuk meningkatkan produktivitas kerja perlu
lingkungan organisasi baik yang sifatnya ekternal
adanya upaya dari perusahaan untuk meningkatkan
maupun lingkungan organisasi yang sifatnya
kinerja karyawan tersebut agar hasil produktivitas
internal. Tetapi pengendali utama berada paa unsur
yang diinginkan dapat tercapai. Kaitannya dalam
manusia.
hal produktivitas kerja pegawai diperlukan adanya
Peningkatan kualitas sumber daya manusia
kepemimpinan yang baik, disiplin kerja yang tinggi,
dalam rangka produktivitas kerja pegawai dapat
pemberian motivasi kepada karyawan agar
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui
memberikan semangat dalam bekerja, serta
kegiatan pendidikan dan latihan (diklat),
pemberian kompensasi yang sesuai dan tepat
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi,
sasaran kepada karyawan.
kursus atau dalam bentuk yang lain.
Produktivitas kerja dikatakan tinggi jika hasil
Produktivitas yang tinggi merupakan salah satu
yang diperoleh lebih besar daripada sumber kerja
tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, tercapai
yang digunakan. Sebaliknya produktivitas kerja
atau tidaknya tujuan perusahaan tergantung dari
dikatakan rendah, jika hasil yang diperoleh lebih
sumber daya manusianya yang ada pada
kecil dari sumber kerja yang digunakan.
perusahaan tersebut.
Tujuan utama dari peningkatan produktivitas
Perusahaan yang produktif adalah perusahaan
kerja karyawan adalah agar karyawan baik ditingkat
yang memiliki produktivitas kerja yang tinggi.
bawah maupun ditingkat atas mampu menjadi
Meningkatkan produktivitas melalui orang berarti
karyawan yang efisien, efektif dan produktif.
menciptakan kebersamaaan dalam perusahaan.
Dengan penerapan sumber daya manusia
yang baik pada suatu perusahaan, maka potensi
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
7
INDIKATOR PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kemampuan
Meningkatkan hasil yang dicapai
Semangat kerja
Pengembangan diri
Mutu
Efisiensi
1.
2.
3.
KRITERIA JAWABAN
SKOR PENILAIAN
4.
SS
5.
S
6.
KS
= Kurang Setuju
3
7.
TS
= Tidak Setuju
2
8.
STS
= Sangat Tidak Setuju
= Sangat Setuju
5
= Setuju
4
1
9.
10.
11.
N
12. PERTANYAAN
13.
S
14.
S
15.
K
16.
T
17.
S
18. KEMAMPUAN
19.
1
26.
2
33.
3
40.
4
47.
5
21.
22.
23.
24.
25.
28.
29.
30.
31.
32.
35.
36.
37.
38.
39.
42.
43.
44.
45.
46.
49.
50.
51.
52.
53.
56. Pekerjaan yang saya hasilkan sudah sesuai dengan
target yang ditetapkan oleh perusahaan
63. Target kerja tidak penting, yang penting pekerjaan
selesai
70. Dalam menyelesaikan pekerjaan, saya harus
mendapatkan hasil yang terbaik
77. Jumlah dari hasil pekerjaan yang saya tangani
selalu memenuhi target yang telah ditetapkan
57.
58.
59.
60.
61.
64.
65.
66.
67.
68.
71.
72.
73.
74.
75.
78.
79.
80.
81.
82.
84. Dalam mengerjakan saya selalu bersungguhsungguh agar tidak terjadi kesalahan
85.
86.
87.
88.
89.
93.
94.
95.
96.
97.
20. Saya menguasai bidang pekerjaan yang saya
kerjakan saat ini
27. Saya memiliki keterampilan yang sangat baik dalam
melaksanakan tugas kerja saya
34. Tugas dan tanggung jawab diberikan sesuai
dengan kemampuan saya
41. Kuantitas kerja yang diberikan sesuai dengan
kemampuan saya
48. Keterampilan saya kurang memadai sehingga
menyebabkan kejenuhan saat mengerjakan
pekerjaan
54. MENINGKATKAN HASIL YANG DICAPAI
55.
6
62.
7
69.
8
76.
9
83.
1
90. SEMANGAT KERJA
91.
1
92. Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan sebelum
batas waktu yang ditentukan oleh atasan
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
8
98.
1
99. Saya bersedia diberi tambahan kuantitas kerja
diluar jam kerja apabila dibutuhkan
100.
101. 102. 103. 104.
105.
1
106.
Terkadang saya merasa jenuh terhadap
pekerjaan yang saya tangani
107.
108. 109. 110. 111.
112.
1
113.
Saya tidak pernah mengeluh dan merasa
berat terhadap beban pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab saya
114.
115. 116. 117. 118.
119.
1
120.
Saya merasa bangga dengan pekerjaan
yang dibebankan kepada saya
121.
122. 123. 124. 125.
126.
PENGEMBANGAN DIRI
127.
1
128.
Pekerjaan saat ini membutuhkan pemikiran
dan tantangan dalam pelaksanaan aktivitas kerja
129.
130. 131. 132. 133.
134.
1
135.
Saya tetap menyelesaikan pekerjaan walau
tidak dituntut untuk segera diselesaikan
136.
137. 138. 139. 140.
141.
1
142.
Saya selalu berusaha memperbaiki
kesalahan yang pernah saya lakukan dalam
melaksanakan pekerjaan
143.
144. 145. 146. 147.
148.
1
149.
Perusahaan membuka peluang untuk
pengembangan pegawai dan perusahaan
150.
151. 152. 153. 154.
155.
2
156.
Saya selalu mengikuti pelatihan yang
diadakan oleh perusahaan untuk meningkatkan
keahlian
157.
158. 159. 160. 161.
162.
MUTU
163.
2
164.
Saya selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas kerja
165.
166. 167. 168. 169.
170.
2
171.
Saya selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas kerja saya
172.
173. 174. 175. 176.
178.
179.
180. 181. 182. 183.
177.
2
Saya bekerja sesuai dengan program kerja
184.
2
185.
Hasil kerja saya selama ini sesuai dengan
kualitas yang ditentukan oleh perusahaan
186.
187. 188. 189. 190.
191.
2
192.
Mutu dari hasil kerja saya selalu memenuhi
standar yang telah ditetapkan
193.
194. 195. 196. 197.
201.
202. 203. 204. 205.
198.
199.
2
EFISIENSI
200.
Saya bekerja dengan waktu yang efisien
206.
2
207.
Metode pelaksanaan kerja yang telah
ditetapkan sudah cukup efisien
208.
209. 210. 211. 212.
213.
2
214.
Saya terkadang melebihi batas waktu
dalam menyelesaikan pekerjaan
215.
216. 217. 218. 219.
220.
2
221.
Saya sangat menjaga ketepatan waktu dan
kesempurnaan hasil pekerjaan
222.
223. 224. 225. 226.
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
9
228.
Waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan
standar yang telah ditentukan
227.
3
229.
230. 231. 232. 233.
234.
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
244.
Griffin, Ricky W. Management, New
245.
248.
249.
Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia
dan Produktivitas. Bandung: CV.
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen
Mandar Maju, 2009.
251.
Sinungan, Muchdarsyah. Manajemen
Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi
Kreitner, Robert., dan Angelo Kinicki.
Aksara, 2003.
Perilaku Organisasi. Jilid 1. Edisi
247.
250.
York: Houghton Miffin Company, 2003.
Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
246.
DAFTAR PUSTAKA
252.
Sinungan, Muchdarsyah.
Lima. Terjemahan Oleh: Erly Suandy.
Produktivitas: Apa dan Bagaimana,
Jakarta: Salemba Empat, 2005.
Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
Luthans, J. Fred. Perilaku Organisasi.
253.
Simamora, Henry. Manajemen
Edisi Sepuluh. Terjemahan Oleh: Vivin
Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga.
Andhika Yuwono, dkk. Yogyakarta:
Cetakan Pertama. Yogyakarta: STIE
Andi, 2006.
YKPN, 2004.
Mauled, Mulyono. Penerapan
254.
Sutrisno, Edy. Manajemen Sumber
Produktivitas Dalam Organisasi,
Daya Manusia, Jakarta; Prenada
Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
Media Grup, 2011.
Robbins, Stephen P., dan Timothy A.
255.
Umar, Husein. Riset Sumber Daya
Judge. Perilaku Organisasi. Jilid 1.
Manusia dalam Organisasi. Jakarta:
Edisi 12. Terjemahan Oleh: Diana
Gramedia Pustaka, 2005.
Angelica. Jakarta: Salemba Empat,
2008.
256.
257.
258.
259.
260.
Manajemen Sumber Daya Manusia | Maret 2017
10