Chapter II Peramalan Tingkat Kebutuhan Beras Di Kota Tanjungbalai Pada Tahun 2016

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Peramalan

2.1.1 Pengertian Peramalan

Peramalan (Assauri, Sofyan. 1991) adalah kegiatan untuk memperkirakan apa
yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu
situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pasa masa yang akan datang.
Ramalan terserbut dapat didasarkan atas bermacam- macam cara yaitu: metode
pemulusan eksponensial, atau rata- rata bergerak, metode box- Jenkins, metode
regresi, semua itu dikenal dengan metode peramalan.

Metode peramalan ( Spyros Makridakis) adalah cara untuk memperkirakan
secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar
data yang relevan pada masa lalu. Dengan kata lain metode peramalan ini
digunakan dalam peramalan yang bersifat objektif.

2.1.2 Jenis Peramalan


Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari
cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat teknik peramalan maka peramalan dapat
dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu:
1. Peramalan kuantitatif
Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data
kuantitatif pada masa lalu. Permalan kuantitatif sangat mengandalkan pada
data histories yang dimiliki. Hasil peramalan dibuat sangat tergantung
pada metode yang digunakan dalam peramalan tersebut. Peramlan
kuantitatif dapat dibagi dalam deret berkala (time series) dan peramalan
kuasal.

Universitas Sumatera Utara

Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat tiga kondisi sebagai
berikut:
1. Adanya informasu tentang masa lalu
2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data
3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa
lalu akan terus berlanjut dimasa yang akan datang.


2. Peramaln kualitatif
Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif
pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergabung pada orang
yang menyusunnya. Hal yang terpenting karena hasil peramlaan tersebut
ditentukan berdasakan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan
pengetahuan dari orang yang menyusunnya.

2.1.3

Manfaat Peramalan

kualitas dan mutu hasil peramalan sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan
penyusunan. Peramalan yang baik yaitu peramalan yang menghasilkan
penyimpangan antara hasil peramalan dengan kenyataan sekecil mungkin.

Peranan Peramlan sangat membantu di bidang- bidang lain yang memutuhkan,
maka peramalan dapt digunakan untuk:
1. Dasar utama untuk membuat suatu perencanaan, agar perencanaan itu
sesuai dengan tingkat kemampuan yang telah ada
2. Sebagi dasar pembanding dari hasil kerja nyata, dengan hasil peramalan

yang telah ditentukan. Kalau suatu hasil peramalan tidak tercapai, maka
factor apa yang menjadi penyebabnya akan dicari dan dilakukan perbaikan
atau koreksi.
Peramalan tingkat produksi beras adalah melihat akan hasil dari produksi
berastersebut dari tahun- tahun sebelumnya. Selain meramalkan tingkat produksi
beras, penulis juga melakuka peramalan perkembangan penduduk. Dimana

Universitas Sumatera Utara

peramalan perkembangan penduduk ini berguna untuk melihat kebutuhan
penduduk akan kebutuhan konsumsi beras.

2.1.4

Menentukan Peramalan yang Akurat

Hasil peramalan yang mendekati kenyataan merupakan ramalan yang memilik
kesalahan (error) yang minimal.

Ada dua hal pokok yang harus diperhatikan agar suatu ramalan menjadi

akurat yaitu:
1.

Tersedianya data yang relevan
Tahap pertama dari proses peramalan adalah pengumpulan data. Suatu

data dapt ditinjau menurut jenisnya, sifatnya dan menurut sumbernya. Tidak
semua data yang diperoleh akan dapat digunakan dan relevan dengan tujuan
peramalan. Dan hasil akhir dari peramalan sangat tergantung pada tersedianya
data yang relevan.
2.

Teknik peramalan

Hal pokok yang kedua yang sangat dipengaruhi terhadap kesuksesan menentukan
ramalan adalah penilihan teknik peramalan yang tepat.

2.1.5

Pemilihan Teknik Peramalan


Dalam pemiliha teknik peramalan, pertma- tama perlu diketahui cirri- cirri penting
yang diperhatika bagi pengambilan keputusan dan analisa keadaan dalam
mempersiapkan permalan (Spyros Makridakis).

Ada enam factor utama yang diintensifikasikan dalam pemilihan teknik
permalan yaitu:
1. Pola data
Pola data merupakan aspek utama yang sangat berpengaruh terhadap
pemilihan teknik peramalan. Suatu data yang memiliki pola trend (naik atau
turun) akan lebih tepat bila di forecast dengan teknik dekomposisi. Sedangkan

Universitas Sumatera Utara

data yang memiliki pola fluktuatif akan lebih tepat bila di forecast dengan
teknik smoothing.
2. Jangka waktu
Ada dua jangka waktu yang berhubungan dengan masing- masing metode
peramalan. Peramalan adalah cakupan waktu di masa yang akan datang, kedua
adalah jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan.

3. Biaya yang dibutuhkan
Umumnya ada empat unsure biaya yang tercakup didalam penggunaan suatu
prosedur peramala. Yaiut biaya- biaya pengembangan, penyimpanan data,
opersi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik- teknik dan
metode lainnya.
4. Tingkat akurasi peralaman
Tingkat akurasi yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat
perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.

2.2

Produksi Beras

Dalam ekonomi Indonesia, pangan terutama beras, mempunyai peranan yang
sangat penting. Perkembangan harga beras secara langsung mempengaruhi biaya
hidup masyarakat. Demikianlah maka usaha untuk menjaga kemantapan harga
beras merupakan hal yang mutlak diperlukan guna untuk menjaga stabilitas
ekonomi.

Faktor iklim dan faktor alamiah lainnya mempunyai pengaruh yang besar

terhadapa produksi, sedangkan kemampuan manusia untuk mengetahui faktorfaktor lainnya masih terbatas. Karena itu produksi pangan setiap tahunnya
merupakan hal yang tidak pasti, demikian pula harga beras.

Disebabkan oleh karen hal- hal tersebut diatas makan pemetrintah
berketetapan untuk mempengaruhi harga beras dipasaran dengan jalan menguasai
sejumlah persediaan beras agar sewaktu- waktu dapat menyalurkan kedalam

Universitas Sumatera Utara

masyarakat jumlah- jumlah yang sesuai dengan kebutuhan utnuk kepentingan
stabilitas.

Dengan kebijakan tersebut pemerintah berusaha untuk menjaga agar harga
beras dapat dipertahankan pada suatu tingkat wajar, dlaam arti disatu pihak cukup
tinggi untuk memberikan imbalan yang layak bagi para petani dan dapat
merangsang kenaikan produksi, sedangkan dipihak lain cukup rendah untuk tetap
berada dalam jangkauan daya beli masyarakat banyak.

2.3


Kebutuhan Beras

Kebutuhan merupakan suatu harapan, ataupun keinginan yang harus dicukupi
dimana keinginan itu merupakan suatu hal

yang penting dalam membantu

melancarkan kehidupan.

Kebutuhan beras adalah salah satu bagian dari kebutuhan primer. Yang
mana bila kebutuhan tersebut diabaikan maka kelangsungan hidup seseorang
tersebut dapat terganggu. Seperti yang telah kita ketahui beras merupakan
kebutuhan pokok bagi bangsa ini.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebutuhan beras sangta
penting untuk diketahui, untuk itulah penulisan ingin mengetahuinya. Karena
kebutuhan beras sangat erat terhadap tingkat produksi.

2.4


Metode Laju Pertumbuhan Geometri

Tingkata kebutuhan geometris adalah pertumbuhan penduduk bertahap, yaitu
dengan memperhitungkan pertumbuhan penduduk hanya pada akhir tahun dari
suatu periode. Metode ini menghitung pertumbuhan penduduk secara garis besar
(kasar), yaitu tanpa menghitung angka kematian dan migrasi (Ida Bagoes Mantra,
Ph.D. 2000)

Universitas Sumatera Utara

Dengan memperhitungkan data diatas maka dapat digunakan suatu
rumusan untuk melakukan peramalan jumlah penduduk pada tahunn 2016.
Adapun rumusan yang dipergunakan adalah dengan rumusan sebagia berikut:
�� = �� +(� + �)�


(� + �) =

Keterangan:


��

��

maka � =

(2.1)


� �
� ��
��

–1

(2.2)

Pt : Jumlah penduduk pada tahun t
P0 : Jumlah penduduk pada tahun dasar
r : rata- rata laju pertumbuhan penduduk pertahun

t : Jangka waktu (dalam banyaknya tahun).
Dengan rumus diatas maka jumlah penduduk tahun 2016 dapat diperkirakan.

2.5

Metode Pemulusan (Smoothing)

Metode pemulusan (smoothing) adalah metode peramalan dengan mengadakan
penghalusan terhadap masa lalu, yaitu dengan mengambil rata- rata dari nilai
beberapa tahun untuk menaksir nilai pada pada beberapa tahun kedepan.

Secara umum penghalusan (smoothing) diklarifikasikan menjadi dua yaitu:
1. Metode rata- rata (moving average)
Dengan moving average (rata- rata bergerak) ini kita melakukan
peramalan dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan, mencari rataratanya, lalu menggunakan rata- rata tersebut sebagai ramalan untuk
periode berikutnya. Istilah rata- rata bergerak digunakan, karena setiap kali
data pengamatan baru tersedia, maka angka rata- rata yang baru dihitung,
dan dipergunakan sebagai ramalan.

Metode rata- rata bergerak dibagi atas empat bagian yaitu:
1. Nilai tengah (Mean)

Universitas Sumatera Utara

2. Rata- rata bergerak tunggal (Singel Moving Average)
3. Rata- rata bergerak ganda (Double Moving Average)
4. Kombinasi rata- rta bergerak.
Metode rata- rata tujuannya adalah untuk memanfaatkan data masa lalu
untuk mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode mendatang.
2. Metode pemulusan (smoothing) eksponensial
Metode pemulusan (smoothing) eksponensial merupakan pengembangan
dari metode rata- rata bergerak (moving average). Dalam metode ini
peramalan dilakukan dengan mengulang secara terus menerus dengan
menggunkan data terbaru. Setiap data diberi bobot, data yang lebih baru
diberi bobot yang lebih besar.

Bentuk umum dari metode pemulusan (smoothing) eksponensial
ini adalah:
��+� = α� � + (1-α) ��

(2.3)

Ft+1 : ramalan satu period eke depan
Xt : data actual pada periode t

Ft : ramalan pada periode t
α : parameter pemulusan (0< α

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52