STUDI KASUS PAKET BUNDLING TRIPLE PLAY P

STUDI KASUS PAKET BUNDLING
TRIPLE PLAY PT TELKOM TBK DALAM PANDANGAN HUKUM DAN REGULASI DI
INDONESIA
Galang P. N. Hakim
Post Graduates Universitas Mercu Buana
Email: macross.galang.pes@gmail.com
Dosen : DR. Ir Iwan Krisnadi MBA

ABSTRAK – Dalam bidang jasa teknologi
telekomunikasi persaingan bisnis terjadi
sangat sengit, baik dalam teknologi yang
masih menggunakan kabel (Optik,
Tembaga, DLL) maupun dalam teknologi
WIRELESS (LTE, Wimax, Wifi).
Seringkali persaingan bisnis tersebut
melabrak adanya rambu-rambu etika bisnis
maupun rambu-rambu hukum, baik dengan
secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal
ini juga di alami oleh salah satu pemain
besar dalam bidang telekomunikasi di
Indonesia salah satunya adalah PT Telkom

Tbk. Oleh karena ini paper ini berusaha
menunjukan adanya kesalahan yang
dilakukan oleh PT Telkom Tbk dalam
masalah tersebut dan cara menanggulangi
permasalahan tersebut.
Kata Kunci : Triple Play, PT Telkom Tbk,
Kabel Serat Optic.

I. PENDAHULUAN
Telekomunikasi sebagai salah satu bidang
teknologi canggih yang sangat popular dan
terus berkembang pada masa kini.
Disebabkan oleh kemampuannya untuk
mengirimkan informasi jarak jauh
telekomunikasi menjadi salah satu
teknologi yang popular pada abad ini.
Teknologi telekomunikasi melalui kabel
serat optik sebagai salah satu turunan dari
teknologi telekomunikasi adalah
merupakan salah satu teknologi yang

sangat popular.
Gigabit Capable Passive Optical Network
(GPON) adalah teknologi transfer data
dengan kapasitas tinggi dengan
menggunakan teknologi kabel serat optik,
sehingga memungkinkan sebuah operator
telekomunikasi memberikan layanan
multimedia (Voice, Data, Video maupun
content- content yang lain) bagi pelanggan
perumahan maupun pelanggan
bisnis.sedangkan Fiber to home (FTTH)

sebagai turunan dari teknologi GPON
merupakan suatu format transmisi sinyal
optik dari pusat penyedia (provider
operator) ke kawasan pengguna dengan
menggunakan serat optik sebagai medium
penghantaran. Dengan adanya teknologi
ini Penghantaran dengan menggunakan
teknologi FTTH ini dapat menghemat

biaya dan mampu mengurangkan biaya
operasi dan memberikan pelayanan yang
lebih baik kepada pelanggan.
Dengan adanya teknologi FTTH tersebut
maka PT Telkom Tbk meluncurkan
produknya yang bernama IndiHome.
Indonesia Digital HOME (disingkat
IndiHOME) adalah salah satu produk
layanan dari PT Telekomunikasi Indonesia
berupa paket layanan komunikasi dan data
seperti telepon rumah (voice), internet
(Internet on Fiber atau High Speed
Internet), dan layanan televisi interaktif
(USee TV Cable, IP TV). Karena
penawaran inilah Telkom memberi label
IndiHOME sebagai tiga layanan dalam
satu paket (Triple Play) karena selain
internet, pelanggan juga mendapatkan
tayangan TV berbayar dan saluran telepon.


II. METHODOLOGY
Studi ini dilakukan dengan 3 buah tahapan
yaitu :
1.Study literatur untuk mencari contoh
kasus yang sama.
2.Study literatur untuk mencari hukum dan
regulasi yang telah dilanggar.
3.Penarikan Kesimpulan dan diskusi.

III. STUDY CONTOH KASUS
Ada banyak contoh kasus yang
menunjukan bahwa adanya pelanggaran
pada model bisnis yang dijalankan oleh PT
Telkom Tbk, namun dalam paper ini kami
mengambil kasus untuk monopoli. Studi
kasus menunjukan ada beberapa kasus
yang sama terjadi di dunia internasional
antara lainnya :
A. Microsoft Dengan Internet Explorer
Menurut jaksa agung janet reno di amerika

serikat pada bulan oktober 1997, microsoft
telah melakukan aksi monopoli dengan
memasukan Browser Internet Explorer
pada sistem operasi yang telah di buat
microsoft yaitu Windows Family. Hal ini
ditenggarai sebagai salah satu bentuk
monopoli yang membuat perusahaan
software dengan produk yang sama (dalam
hal ini netscape) tidak dapat masuk ke
dalam sistem operasi tersebut.
Maka berdasarkan UU anti monopoli yang
berlaku di amerika serikat yaitu UU
Sheman Anti Trust Act, maka oleh jaksa
agung Janet Reno mengumumkan bahwa
microsoft melakukan pelanggaran bisnis
yaitu melakukan monopoli. Selain di
amerika di eropa pun microsoft memiliki
masalah yang sama Komisi Uni Eropa
mendenda raksasa peranti lunak tersebut,
Microsoft Corp sebesar 561 juta euro atau

sekitar Rp 7,1 triliun. Denda itu akibat
Microsoft dituding telah gagal
memberikan penawaran kepada konsumen
soal pilihan untuk menggunakan situs
mesin pencari (browser) selain Internet
Explorer milik Microsoft. Microsoft dinilai
melanggar komitmen yang
telah dibuat pada tahun 2009 yaitu untuk
memastikan konsumennya memiliki
pilihan dalam menggunakan web browser.
Sebuah investigasi yang dilakukan Komisi
Uni Eropa menemukan Microsoft gagal

melaksanakankewajiban soal peranti lunak
yang diisukan antara Mei 2011-Juli 2012.
“Secara hukum, komitmen yang dibuat
untuk putusan antitrust memainkan peran
amat penting dalam penegakan kebijakan
kami. Kegagalan untuk menjalankannya
adalah pelanggaran serius dan harus

mendapatkan sanksi sesuai,” kata
Komisioner Uni Eropa Joaquin Almunia.
B. Amazon.com dengan E-book
Komisi Uni Eropa membuka penyelidikan
atas indikasi kasus antitrust alias monopoli
yang dilakukan e-book Amazon.com.
Investigasi kali ini menekankan pada
sistem penjualan di kawasan Eropa.Pejabat
di Komisi Uni Eropa akan menyelidiki,
kontrak yang dibuat antara penerbit buku
dengan pihak Amazon.
Otoritas komisi uni eropa telah
memperoleh informasi bahwa Amazon
telah minta penerbit membuka semua
klausul kontrak dengan pesaing Amazon.
Tujuannya, agar kerjasama Amazon
dengan pihak penerbit buku, memperoleh
harga kontrak yang terbaik dibandingkan
kompetitornya.
Apa yang dilakukan Amazon bisa

melanggar aturan monopoli. Sebab, sebuah
entitas dilarang menyalahgunakan posisi
penguasa pangsa pasar yang
mengakibatkan pemain lain kesulitan
mengembangkan produk dan layanan yang
inovatif.
IV. REGULASI ANTI MONOPOLI
INTERNATIONAL DAN DI
INDONESIA
Dunia internasional telah memiliki
landasan hukum tentang larangan
monopoli suatu perusahaan. Berikut ini
adalah hukum dan regulasi di dunia
internasional

A. Amerika Serikat
•The Clyton Anti trust Act tahun 1914.
•The Federal Trade Comission Act tahun
1914.
•The Robinson Patman Act tahun 1936.

•The Celler-Kefauver Act tahun 1950.
•The Sherman Anti Trust Act tahun 1980.
B. Uni Eropa
•Pasal 130 ayat 2 Undang-undang Antimonopoli Jerman tahun 1957
•pasal 82 Traktat Uni Eropa
Sedangkan di Indonesia sendiri undangundang anti monopoli merupakan
manifestasi dari banyak undang-undang
sebelumnya, sehingga dalam hal undangundang anti monopoli Indonesia memiliki
beberapa dasar hukum terkait yaitu :
•Undang-undang Dasar Republik
Indonesia Pasal 33 ayat 1 dan ayat 4 tahun
1945.
•Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan
Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat.
•Undang-undang RI Nomor 36 TAHUN
1999 (36/1999) Tentang Telekomunikasi,
pasal 10 tentang larangan praktek
monopoli.

•Undang-Undang RI Nomor 8 tahun 1999
tentang Perlindungan konsumen.

V.TELAAH PELANGGARAN
MONOPOLI PT TELKOM TBK
BERDASARKAN UU ANTI
MONOPOLI DI INDONESIA
Terkait dengan adanya undang-undang anti
monopoli di Indonesia, PT Telkom Tbk
melakukan beberapa kesalahan dengan
menabrak rambu-rambu anti monopoli
terkait dengan bisnis di bidang
telekomunikasi. Dengan dikeluarkannya
produk indihome yang menghasilkan paket
bundling berupa internet, voice dan TV
digital dalam 1 layanan mengakibatkan
kompetitor lain tidak bisa ikut bersaing
dalam bidang jasa telekomunikasi yang
sama.
Kemudian dengan adanya anak perusahaan

PT Telkom Tbk yang bergerak dalam
bidang Telekomunikasi bergerak, maka
terjadinya biaya subsidi silang yang
menghasilkan tidak adanya biaya yang
dikeluarkan untuk jasa telekomunikasi
tersebut apabila digunakan untuk
menelepon dari telepon rumah menuju
telepon selular operator telkomsel. “1000
menit nelpon sepuasnya ke seluruh telepon
rumah di Indonesia, juga bisa memilih
banyak layanan tambahan seperti telepon
sepuasnya ke pelanggan TELKOMSEL,
download musik, karaoke, dll” Kata
Deputy Executive Vice President
Marketing Telkom Regional 5 Jatim, Bali,
Nusra, Djatmiko. Dengan mengacu kepada
perkataan dari Vice President Marketing
Telkom Regional 5 Jatim, Bali, Nusra,
Djatmiko maka akan mengakibatkan
operator lain yang memiliki layanan yang
sama akan sulit bersaing dalam bidang
yang sama.
Berikut adalah penjelasan terkait undangundang yang telah dilanggar oleh PT
Telkom Tbk.

•Undang-undang Dasar Republik
Indonesia Pasal 33 ayat 1 dan ayat 4 tahun
1945.
“Perekonomian nasional diselenggarakan
berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional “ dalam hal ini PT
Telkom Tbk melanggar prinsip
kebersamaan dan prinsip kesatuan
ekonomi nasional.
•Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan
Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat.
“Menurut Pasal 1 UU No. 5 Tahun 1999
tentang Larangan Praktek Monopoli Dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat definisi
Monopoli adalah penguasaan atas produksi
dan atau pemasaran barang dan atau atas
penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku
usaha atau satu kelompok pelaku
usaha”. dalam hal ini PT Telkom Tbk
melanggar prinsip penguasaan atas
produksi dan pemasaran barang.
•Undang-undang RI Nomor 36 TAHUN
1999 (36/1999) Tentang Telekomunikasi,
pasal 10 tentang larangan praktek
monopoli.
Pasal 10 mengatakan “ Dalam
penyelenggaraan telekomunikasi dilarang
melakukan kegiatan yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek
monopoli dan persaingan usaha tidak sehat
di antara penyelenggara telekomunikasi“.
dalam hal ini PT Telkom Tbk melanggar
Praktek monopoli dan persaingan usaha
tidak sehat
•Undang-Undang RI Nomor 8 tahun 1999
tentang Perlindungan konsumen.

Pasal 4b mengatakan “hak untuk memilih
barang dan/atau jasa serta mendapatkan
barang dan/atau jasa tersebut sesuai
dengan nilai tukar dan kondisi serta
jaminan yang dijanjikan “.PT Telkom Tbk
melanggar Hak konsumen untuk dapat
memilih barang/jasa yang terbaik.

VI. KESIMPULAN
Dari telaah pelanggaran yang dilakukan
oleh PT Telkom Tbk dengan
diluncurkannya produk IndiHome, PT
Telkom Tbk secara jelas terlihat telah
melakukan monopoli. Dengan adanya
monopoli tersebut menyebabkan
konsumen kesulitan untuk mendapatkan
hak untuk mendapatkan jasa layanan
terbaik dalam bidang telekomunikasi
seperti telepon rumah, internet, dan TV
digital.
VII. SARAN-SARAN
Untuk mencegah adanya praktik monopoli
oleh PT Telkom Tbk, Maka dengan
melihat dari contoh kasus Microsoft di
USA maka sangat direkomendasikan
kepada PT Telkom Tbk untuk melakukan
hal-hal terkait yang dapat meminimalisir
praktek monopoli tersebut:
•PT Telkom memecah produknya menjadi
anak perusahaan, sehingga setiap jaringan
PT Telkom Tbk maupun operator lainnya
yang memiliki infrastruktur yang sama,
Semua perusahaan jasa yang memiliki
layanan yang sama bisa masuk dan
menggelar layanan yang sama dengan
kualitas yang terbaik.
•Tarif dasar telepon baik koneksi lokal
maupun interkoneksi agar dapt ditentukan
oleh pemerintah sehingga tidak ada lagi
free of charge baik antar operator maupun
didalam operator itu sendiri, hal ini juga

meminimalisir adanya praktek predator
pricing yang dapat mematikan perusahaanperusahaan dengan layanan yang sama.
VIII. REFERENCES
[1]UUD 45 Pasal 33 ayat 1-4. Republik
Indonesia. Indonesia. 1945.
[2]UU No. 5 Tahun 1999 . Komisi
Pengawas Persaingan
Usaha (KPPU). Indonesia. 1999.
[3]UU No. 36 Tahun 1999 . Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR). Indonesia.
1999.
[4]UU No. 7 Tahun 1994 . Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR). Indonesia.
1994.
[5]UU No. 8 Tahun 1999 . Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR). Indonesia.
1999.
[6]sanjaya.blog.surya.ac.id/2014/09/16/ant
itrust-law/
[7]rommysalvani.blogspot.co.id/2011/11/i
ntisari-dari-undang- undang-anti
[8]zuneth.blogspot.co.id/2007/09/aspekhukum-persaingan- usaha-di-uni
[9]www.si-pedia.com/2014/03/bunyipasal-33-uud-1945-1-5- danpembahasannya.html
[10]irmadevita.com/2013/praktikmonopoli-dan-persaingan- usaha-menurutuu-no-5-tahun-1999/
[11]www.radioprssni.com/prssninew/inter
nallink/legal/uu_tele komunikasi.htm
[12]www.radioprssni.com/prssninew/inter
nallink/legal/uu_8_9 9perlkonsum.htm

Dokumen yang terkait

STUDI ANALISA PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI JAWA TIMUR

24 197 1

PENGARUH PERUBAHAN PERUNTUKAN LAHAN TERHADAP KINERJA SALURAN DRAINASE DI SUB DASAMPRONG (STUDY KASUS DI KECAMATAN KEDUNG KANDANG)

7 130 1

STUDI KANDUNGAN BORAKS DALAM BAKSO DAGING SAPI DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANGIL – PASURUAN

15 183 17

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

STUDI PENGGUNAAN ANTITOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

13 158 25

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15